HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG TAHUN 2008

PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

52 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN. Ida Safitri * Sulistiyowati **

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. peka terhadap rangsangan-rangsanganyang berasal dari lingkungan. Lingkungan

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA DI DESA KALIGONO. Pratiwi Dyah Kusumanti, Elvy Nurika Zulaicha

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

RUTINITAS PIJAT BAYI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 3-12 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk Indonesia

Umi Sa adah, Asih Setyorini

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

Laili Rahmawati 1 Lilik Hanifah 2. Kata Kunci: Pengetahuan, Pola Bermain, Perkembangan 1) Peneliti I 2) Peneliti II

HUBUNGAN PENATAAN RUANG DAN KELENGKAPAN ALAT RUANG RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG BOUGENVILLE RSUD dr.

BAB I PENDAHULUAN. tahun pertama dalam kehidupannya yang merupakan. lingkungan bagi anak untuk memperoleh stimulasi psikososial.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PERAWATAN GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mental inteligensi serta perilaku anak (Mansjoer, 2000).

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. usia dini, 50% akan mencapai kemampuan kemudian, 75% anak akan mencapai

Oleh : Suyanti ABSTRAK

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

PENGARUH STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA TODDLER

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI DESA TANGGUNGPRIGEL KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

SURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KONDISI FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN JIMUS DESA PULE KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN ABSTRACT

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

PERAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK TODDLER

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL IBU DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD USWATUN KHASANAH SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan anak saat ini. Akan tetapi pelaksanaan untuk meningkatkan

ABSTRAK. Kata kunci : kemandirian dan motif berprestasi. iii

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

Oleh. 2) Lilik Hanifah 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta PENDAHULUAN

Transkripsi:

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN Lilis Maghfuroh.......ABSTRAK....... Stimulasi merupakan kegiatan merangsang secara memadai kemampuan dasar anak agar tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimilikinya. Berdasarkan survei awal pada 10 anak didapatkan 4 anak (40%) stimulasinya tidak sesuai dengan tahap perkembangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan peran keluarga dengan ketepatan stimulasi perkembangan anak 0-3 tahun di Desa Soko Kec. Glagah Kab. Lamongan. Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional dengan cara pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling yaitu 49. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Data dianalisa menggunakan program SPSS 16.0 for windows dan diuji menggunakan Rank Spearman dengan tingkat signifikansi ρ< 0.05. Hasil penelitian didapatkan hampir seluruhnya keluarga berperan baik 40 (81,6%) dan sebagian besar stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun tepat 35 (71,4%). Hasil pengujian statistik diperoleh ada hubungan peran keluarga dengan ketepatan stimulasi perkembangan anak usia 0-3 dengan nilai signifikansi 0,034 (ρ< 0.05) dan nilai koefisien korelasi (r s ) 0,304. Melihat hasil penelitian maka perlu adanya penyuluhan dari tenaga kesehatan dan meningkatkan peran keluarga agar dalam melakukan stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun tepat sesuai tahap perkembangannya. Kata Kunci : Peran Keluarga, Ketepatan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-3 Tahun PENDAHULUAN... Stimulasi merupakan kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal (Depkes RI, 2007). Stimulasi tersebut dapat dilakukan oleh orang tua, anggota keluarga atau orang dewasa lain di sekitar anak. Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Mengingat peranan ibu yang besar, maka pengetahuan ibu tentang stimulasi dan perkembangan motorik kasar anak sangat diperlukan (Soetjiningsih, 2004). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan tingkat I Propinsi Jawa Timur 2008 untuk deteksi tumbuh kembang balita di Jawa Timur di tetapkan 80% tetapi cakupan diperiksa 40-59% dan yang mengalami perkembangan tidak optimal sebanyak 0,14% karena kurangnya stimulasi yang benar dari orang tuanya (Dinkes, 2009). Berdasarkan data bidan Desa Soko, Kec. Glagah, Kab. Lamongan, ibu yang mempunyai anak umur 0-3 tahun berjumlah total 76 anak. Hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Desa Soko, Kec. Glagah, Kab. Lamongan pada 10 anak usia 0-3 tahun didapatkan 4 anak (40%) yang stimulasinya tidak sesuai dengan tahap perkembangannya dan 6 anak (60%) yang stimulasinya sesuai dengan tahap perkembangannya. Jadi, masih ada anak yang mendapatkan stimulasi tidak sesuai dengan tahap perkembangannya. METODE PENELITIAN.. Desain penelitian menggunakan cross sectional, dengan metode sampling simple random sampling. Sampel diambil sebanyak 57 responden yaitu orang tua dan keluarga di Desa Kabupaten Lamongan tahun 201. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner tertutup dan wawancara. Setelah itu data dianalisa menggunakan program SPSS 16.0 for windows dan diuji menggunakan Rank Spearman dengan tingkat signifikansi ρ< 0.05. SURYA 24 Vol.05, No.03, Desember 2013

HASIL PENELITIAN. 1) Data Umum (1) Usia Ibu Tabel 1. Distribusi Umur Ibu di Desa Soko Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan tahun 2013. No Umur ibu Frekuensi Prosentase 1 18-22 Th 5 10,2 2 23-28 Th 14 28,6 3 29-34 Th 21 42,8 4 35 Th 9 18,4 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hampir setengah umur ibu berusia antara 29-34 tahun didapatkan sebanyak 21 (42,8%) ibu dan sebagian kecil ibu berusia 18-22 tahun didapatkan sebanyak 5 (10,2%) ibu. (2) Usia Anak Tabel 2. Distribusi Umur Anak di Desa Kabupaten Lamongan tahun 2013 No Umur Frekuensi Prosentase Anak 1 < 1 Th 18 36,7 2 1-2 Th 16 32,7 3 2-3 Th 15 30,6 di jelaskan bahwa hampir setengah umur anak <1 tahun didapatkan sebanyak 18 (36,7%) anak. (3) Pekerjaan Ibu Tabel 3. Distribusi Pekerjaan Ibu di Desa No Pekerjaan Ibu Frekuensi Prosentase 1 Tidak 30 61,2 Bekerja/IRT 2 Tani 0 0 3 Swasta 8 16,3 4 Wiraswasta 9 18,4 5 PNS 2 4,1 Berdasarkan tabel distribusi di atas dapat dijelaskan dari sebagian besar pekerjaan ibu tidak bekerja/irt didapatkan sebanyak 30 (61,2%) ibu. (4) Pendidikan ibu Tabel 4. Distribusi Pendidikan Ibu di Desa No Pendidikan Ibu Frekuensi Prosentase 1 SD 1 2,0 2 SMP 10 20.4 3 SMA 28 57,2 4 D III/ PT 10 20,4 dijelaskan bahwa sebagian besar pendidikan ibu SMA didapatkan sebanyak 28 (57,2%) ibu dan sebagian kecil ibu yang pendidikan SD didapatkan sebanyak 1 (2,0%) ibu. (5) Jumlah keluarga Tabel 5. Distribusi Jumlah Keluarga di Desa No Jumlah Keluarga Frekuensi 1 2 Orang 0 0 2 3 Orang 6 12,2 3 4 Orang 43 87,8 Prosentase dijelaskan bahwa dari hampir seluruhnya jumlah keluarga yang tinggal serumah 4 orang didapatkan sebanyak 43 (87,8%) keluarga. (6) Jumlah Anak Tabel 6. Distribusi Jumlah Anak di Desa No Jumlah Frekuensi Prosentase Anak 1 1 anak 27 55,1 2 2 anak 14 28,6 3 3 anak 7 14,3 4 4 anak 1 2,0 Berdasarkan tabel distribusi di atas dapat dijelaskan bahwa dari sebagian besar jumlah anak 1 anak didapatkan sebanyak 27 (55,1%) anak dan dari sebagian kecil SURYA 25 Vol.05, No.03, Desember 2013

berjumlah 4 anak didapatkan sebanyak 1 (2,0%). 2) Data Khusus (1) Peran Keluarga Tabel 7. Distribusi peran keluarga dalam stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun di Desa Soko Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan tahun 2013 No Indikator Frekuensi Prosentase 1 Peran 0 0 Kurang 2 Peran Cukup 9 18,4 3 Peran Baik 40 81,6 dijelaskan bahwa hampir seluruhnya keluarga yang berperan baik didapatkan sebanyak 40 (81,6%) keluarga. (2) Ketepatan stimulasi perkembangan anak Tabel 8 Distribusi ketepatan stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun di Desa No Indikator Frekuensi Prosentase 1 Tidak Tepat 1 2,0 2 Kurang Tepat 13 26,6 3 Tepat 35 71,4 Berdasarkan tabel distribusi di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun adalah tepat didapatkan sebanyak 35 (71,4%) anak dan sebagian kecil stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun adalah tidak tepat didapatkan sebanyak 1 (2,0%) anak. (3) Hubungan peran keluarga dengan ketepatan stimulasi perkembangan Anak Tabel 9 Distribusi Hubungan Peran Keluarga dengan Ketepatan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-3 Tahun di Desa Soko Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan Tahun 2013. Stimulasi Perkembangan Total Peran Keluarga Anak Usia 0-3 Tahun Tidak Kurang Tepat Tepat Tepat Σ % Σ % Σ % Σ % Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 Cukup 1 11,2 4 44,4 4 44,4 9 100 Baik 0 0 9 22,5 31 77,5 40 100 Total 1 2,1 13 26,5 35 71,4 49 100 sig 2 tailed (ρ) = 0,034 koefisien korelasi spearman (r s ) = 0,304 Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar keluarga di Desa Kabupaten Lamongan berperan baik yakni sebanyak 35 (71,4%) keluarga dimana hampir seluruhnya anak mendapatkan stimulasi dengan tepat yakni 31 (77,5%) anak. Hasil uji Rank Spearman antara peran keluarga dengan ketepatan stimulasi anak usia 0-3 tahun, diperoleh nilai sig 2 tailed (ρ) = 0,034 dimana ρ< 0.05 maka H1 diterima, dan nilai koefisien korelasi spearman (r s ) = 0,304 dimana menurut Hanin (2011) jika r antara 0.20-0.39 = rendah sehingga dapat diartikan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang rendah, artinya ada hubungan yang rendah antara peran keluarga dengan ketepatan stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun di Desa Kabupaten Lamongan. PEMBAHASAN.. 1) Peran keluarga dalam stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya keluarga berperan baik didapatkan sebanyak 40 (81,6%) keluarga. Keluarga adalah tempat dimana seorang anak selalu berkumpul dan bermain sehingga diharapkan keluarga mampu melakukan stimulasi agar anak mampu berkembang sesuai dengan tahap SURYA 26 Vol.05, No.03, Desember 2013

perkembangannya. Peran keluarga dibutuhkan dalam mendukung agar anak dapat berkembang dengan baik yaitu bisa dengan menstimulasi anak dengan tepat. Menurut Supartini Yupi (2004) anak merupakan individu yang masih bergantung pada lingkungan, yaitu orang dewasa disekitarnya. Sehingga peran keluarga begitu penting dalam memenuhi kebutuhan anak terutama pada saat anak dalam masa pertumbuhannya. Keluarga wajib memberikan kasih sayang dan mencurahkan segenap perhatiannya terhadap perkembangannya dengan cara memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahap perkembangannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain pekerjaan ibu dan jumlah keluarga yang tinggal serumah. Berdasarkan tabel 3 sebagian besar pekerjaannya IRT/tidak bekerja didapatkan sebanyak 25 (62,5%) ibu. Ibu yang tidak bekerja lebih banyak waktu yang diluangkan bagi keluarga. Ibu yang punya banyak waktu di rumah otomatis akan mendapatkan peran dari keluarga untuk menstimulasi anaknya. Adanya peran yang baik dari keluarga akan semakin menambah pengaruhnya terhadap ibu yang menstimulasi anaknya. Opini di atas didukung dengan teori menurut Adi (2009) yang menyebutkan bahwa pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi keluangan waktu dan kesempatan yang dipunyai oleh keluarga dengan semakin ringan jenis pekerjaan seseorang, maka kesempatan dan waktu luang yang dimiliki juga lebih banyak. Berdasarkan table 5 hampir seluruhnya jumlah keluarga 4 didapatkan sebanyak 35 (87,5%) keluarga. Keluarga dengan jumlah anggotanya banyak akan memberikan banyak pengaruh pada anggota keluarga yang lain. Apalagi bila peran dari keluarga baik, maka pengaruhnya pada anggota keluarga yang lain juga akan baik karena didukung oleh banyak keluarga. Opini di atas didukung dengan teori menurut Syarief (2012) bahwa keluarga besar akan memudahkan dalam melakukan bimbingan pada anggota keluarga yang lain. Karena bila satu keluarga tidak sanggup maka bisa dilakukan oleh keluarga yang lain. 2) Ketepatan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-3 Tahun Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia 0-3 tahun yang mendapatkan stimulasi perkembangan tepat didapatkan sebanyak 35 (71,4%) anak. Stimulasi perkembangan merupakan upaya untuk merangsang perkembangan anak agar perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Seorang anak haruslah mendapatkan stimulasi yang tepat agar anak mampu berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Anak yang berkembang dengan baik secara umum akan mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik karena ditunjang oleh kemampuannya dalam bersosialisasi, motorik halus, motorik kasar dan bahasanya. Opini di atas didukung dengan teori menurut Depkes (2007), stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain usia anak dan jumlah anak. Berdasarkan tabel 2 hampir setengahnya berumur 0-1 tahun didapatkan sebanyak 14 (40%) anak. Anak dengan umur 0-1 tahun masih memiliki ketergantungan yang tinggi dengan orangtuanya. Sehingga, orangtua akan lebih memperhatikan anaknya dengan baik dan anak akan terstimulasi dengan tepat. Secara umum anak akan melewati masa usia neonatal, bayi, balita dan prasekolah. Pada masing-masing tahap kelompok usia memiliki ciri khas dalam anatomi, fisiologi, biokimia dan karakternya. Setiap anak akan melewati tahapan tersebut secara fleksibel dan berkesinambungan artinya pencapaian tumbuh kembangnya tidak selalu persis sesuai tetapi dapat dicapai lebih awal atau terlambat (Moersintowarti, 2003). Pada masing-masing kelompok usia harus mendapat perhatian yang sama dalam pemeliharaan kesehatan termasuk tumbuh kembangnya karena aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang baik secara fisik maupun psikososial (Nursalam, 2005). Berdasarkan tabel 6 hampir setengah jumlah anak dalam keluarga 1 didapatkan sebanyak 16 (45,7%) anak. Hal ini menunjukkan bahwa bila keluarga hanya SURYA 27 Vol.05, No.03, Desember 2013

mempunyai 1 anak maka stimulasinya hanya akan terfokus pada anak tersebut saja dan apabila mempunyai anak >1 maka stimulasi yang diberikan akan terbagi untuk anakanaknya. Opini di atas didukung dengan teori menurut Soetjiningsih (2004) bahwa pada keluarga dengan jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan selain kurangnya kasih sayang dan perhatian pada anak juga kebutuhan primer seperti makan sandang dan perumahan yang terpenuhi. 3) Hubungan peran keluarga dengan ketepatan stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun di Desa Soko Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan. Hasil tabulasi pada tabel 9 dapat disimpulkan bahwa dari sebagian besar keluarga yang berperan baik didapatkan sebanyak 35 (71,4%) keluarga dan dari hampir seluruhnya anak mendapatkan stimulasi dengan tepat didapatkan sebanyak 31 (77,5%) anak. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16.0 for windows dan dianalisa menggunakan uji Rank Spearman didapatkan nilai sig 2 tailed (ρ) = 0,034 dimana ρ< 0.05 maka H1 diterima dan nilai koefisien korelasi spearman (r s ) = 0,304 dimana menurut Hanin (2011) jika r antara 0.20-0.39 = rendah sehingga dapat diartikan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang rendah, artinya ada hubungan yang rendah antara peran keluarga dengan ketepatan stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun di Desa Kabupaten Lamongan. Peran keluarga juga dibutuhkan dalam tahap perkembangan anak, hal ini dimungkinkan dalam perannya menstimulasi perkembangan anak. Peran keluarga yang baik dalam menstimulasi perkembangan anak maka stimulasi perkembangan anak juga akan tepat, sebaliknya bila peran keluarga dalam menstimulasi anak kurang maka stimulasi perkembangan anak juga tidak tepat. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16.0 for windows dan dianalisa menggunakan uji Rank Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang rendah antara peran keluarga dengan ketepatan stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun di Desa Soko Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan. Keluarga diharapkan mampu berperan dengan baik dalam melakukan stimulasi bagi anak tetapi dengan peran yang baik saja tidak cukup karena haruslah didukung dengan suasana lingkungan yang memadai. Lingkungan yang kondusif akan memudahkan keluarga dalam perannya menstimulasi anak dan sebaliknya bila lingkungan keluarga tidak kondusif maka akan kesulitan dalam menstimulasi anak. Keluarga memiliki peran penting dalam optimalisasi perkembangan seorang anak. Orang tua harus selalu memberikan rangsang atau stimulasi kepada anak dalam semua aspek perkembangan baik motorik kasar maupun halus, bahasa dan personal sosial. Stimulasi ini harus diberikan secara rutin dan berkesinambungan dengan kasih sayang, metode bermain dan lain-lain. Sehingga perkembangan anak akan berjalan optimal (Dinkes, 2009). Sedangkan menurut Nasrul Efendy (2007) lingkungan eksternal adalah masyarakat sekitar yang dapat memberikan pengertian kepada keluarga baik pengertian yang salah maupun yang benar tentang perkembangan anak. Sedangkan internal yaitu dari lingkungan keluarga itu sendiri diantaranya status sosial keluarga, jumlah anak, semakin besar jumlah anak, ibu akan semakin sulit mendeteksi perkembangan anak. Oleh karena itu, perlu adanya penyuluhan dari tenaga kesehatan kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan juga lingkungan yang membuat anak nyaman di rumah agar anak mampu menerima setiap apa yang distimulasikan kepadanya sehingga perkembangannya tepat. Bila peran keluarga cukup ataupun kurang maka perlu adanya bimbingan dari tenaga kesehatan agar keluarga mampu berperan dengan baik dalam hal stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun karena keluarga adalah lingkungan pertama tempat anak bersosialisasi. KESIMPULAN DAN SARAN. 1) Kesimpulan 1. Hampir seluruhnya peran keluarga di Desa Kabupaten Lamongan perannya baik dengan SURYA 28 Vol.05, No.03, Desember 2013

stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun. 2. Sebagian besar stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun di Desa Soko Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan adalah tepat sesuai dengan tahap perkembangannya. 3. Ada hubungan antara peran keluarga dengan ketepatan stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun di Desa Soko Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan. 2) Saran 1. Bagi Responden Agar responden mampu menstimulasi anaknya dengan baik, sehingga anak terstimulasi dengan baik sesuai tahap perkembangannya dan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun. 2. Bagi Profesi Keperawatan Supaya memberikan penyuluhan tentang stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun agar dapat meningkatkan peran keluarga dan pengetahuan ibu di masyarakat dalam menstimulasi anaknya. 3. Peneliti Selanjutnya Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai variabel lain diluar peran keluarga yang diduga dapat mempengaruhi stimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun....daftar PUSTAKA... Adi. 2009. Yayasan Orang Tua Peduli (YOP). http://www.sehatgroup. web.id/about_us.html Diakses Tanggal 04 April 2013 Pukul 13.00 WIB Depkes, 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta Hanin, 2011. Korelasi Rank Spearman. http://belajarbersamahanin.wordpress. com/2011/09/04/korelasi-rankspearman/. Diakses 10 Januari 2013 Pukul 14.25 Iqbal Mubarok Wahit, dkk, 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika Moersintowarti, 2003. Pemantauan dan Deteksi Gangguan dan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita, Pertemuan Ilmiah Tahunan I. Perkani Surabaya Nasrul Efendy, 2007. Dasar dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2. Jakarta: EGC Nursalam, 2005. Konsep dan Metode Keperawatan Edisi 2. Jakarta EGC Soetjiningsih, 2004, Tumbuh kembang Anak. Jakarta EGC. Supartini Yupi, 2004. Konsep dasar Keperawatan Anak. Jakarta EGC Syarif, 2012. Keperawatan Keluarga Edisi 3. Jakarta: EGC Dinkes, 2009. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta SURYA 29 Vol.05, No.03, Desember 2013