Oleh. 2) Lilik Hanifah 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh. 2) Lilik Hanifah 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULANDI POSYANDU KASIH IBU 7 BANYU URIP KLEGO BOYOLALI TAHUN 2014 Oleh 1) Alfia Kurniawati 2) Lilik Hanifah 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Latar Belakang : Stimulasi merupakan perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan di luar anak. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus-menerus pada setiap kesempatan.kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.tinggi rendahnya pengetahuan ibu sangat berpengaruh terhadap perkembangan anaknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita dengan perkembangan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun2014 Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu yang mempunyai balita usia bulan dan balitanya yang berusia bulan dengan 30 respnden, penelitian ini menggunakan subyek penelitian dengan jumlah 30 responden. Tekhnik pengumpulan data pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita diukur menggunakan kuesioner tertutup dan perkembangan balita usia bulan diukur menggunakan KPSP, analisa data pengetahuan menggunakan distribusi frekuensi dan analiasa data perkembangan berdasarkan interpretasi skor dari KPSP. Analisa data bivariat yang diperoleh dianalisa menggunakan uji korelasi dengan Spearman Rank. Hasil Penelitian : Pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 18 responden (60%) dan perkembangan balita usia bulan sebagian besar sesuai sebanyak 22 balita (73,3%). Hasil uji statistik menggunakan Spearman Rank adalah t hitung (0,504) > t tabel (0,364) pada taraf signifikasi 5% dengan nilai p (0,005 < 0,05). Simpulannya ada hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita dengan perkembangan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun Kata kunci : Pengetahuan, Ibu balita, Perkembangan balita usia bulan PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, perkembangan dan peningkatan kualitas hidup anak merupakan upaya penting untuk masa depan (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 83

2 Indonesia yang lebih baik. Upaya kelangsungan hidup, perkembangan dan peningkatan kualitas anak berperan penting sejak masa dini kehidupan, yaitu masa dalam kandungan, bayi dan anak balita. Kelangsungan hidup anak itu sendiri dapat diartikan bahwa anak tidak meninggal pada awal-awal kehidupannya, yaitu tidak sampai mencapai usia satu tahun atau usia di bawah lima tahun. 1 Kelangsungan hidup anak ditunjukkan dengan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA/AKABAL). Angka Kematian bayi dan balita Indonesia adalah tertinggi di Negara ASEAN lainnya. Hal ini perlu ditangani dan ditindaklanjuti oleh bidan dan petugas kesehatan lainnya, mengingat Indonesia memiliki beban yang berat karena wilayah yang sangat luas serta jumlah penduduk yang banyak dan sangat heterogen. Sebagai anggota organisasi profesi di bidang kesehatan, bidan juga harus berperan aktif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) nomor 4- (empat), yaitu menurunkan angka kematian anak sampai dua-pertiganya pada tahun Untuk menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Bayi dan Balita Di Indonesia maka perlu ditingkatkan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) serta penempatan bidan-bidan desa di Pos Persalinan Desa (Polindes), mengingat beban wilayah Indonesia yang sangat luas. Untuk itu, program pemerintah dalam memperbanyak bidan desa merupakan hal yang sangat urgent untuk memantau dan membantu kesehatan bayi dan balita yang jauh dari fasilitas kesehatan. Harus diaktifkan pusat-pusat pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan, termasuk bidan di tingkat desa yang dapat menjangkau masyarakat luas untuk memantau tumbuh kembang bayi dan balita. 1 Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita berlangsung melalui pola tertentu. Variasi dalam perkembangan memang cukup luas, namun itu terbatas pada cepat lambatnya perkembangan, bukan dalam pola atau urutan perkembangan. Secara bertahap bayi dan anak akan berkembang ; keberhasilan satu tahap perkembangan akan merupakan prasyarat untuk perkembangan tahap berikutnya. Orangtua harus menyiapakan diri untuk memahami tahap-tahap perkembangan bayi dan anak, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya gangguan perkembangan selama proses pemantauan dan pembinaan. 2 Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, orga-orga dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. 3 Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh karena pada masa itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak. Sehingga diperlukan perhatian khusus.3 Tiga tahun pertama sejak lahir merupakan periode dimana miliaran sel Glial terus bertambah untuk memupuk neuron. Sel-sel syaraf ini dapat membentuk ribuan sambungan antar neuron disebut dendrite berbentuk mirip sarang laba-laba dan (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 84

3 axon yang berbentuk memanjang. Sebagai catatan, anak-anak kita dilahirkan dengan 10 miliar neuron (sel syaraf) di otaknya. 4 Bukan tentang jumlah neuron dalam kepala si kecil, namun tentang fakta bahwa tiga tahun pertama perkembangan si kecil merupakan masa-masa emas dalam pembentukan otak cerdasnya. Karena otak, tumbuh dengan sangat pesat dan akan mencapai 70-80% pada 3 tahun pertama kehidupan si kecil. Memberi rangsangan secara tepat pada otak si kecil pada masa tersebut akan membantu si kecil mempertahankan sambungan neuron yang telah terbentuk saat proses eliminasi terjadi diusia 11 tahun. 4 Meski demikian, para orang tua tidak dapat secara sembarangan memberikan rangsangan dimasa tiga tahun pertama tersebut, karena mereka menyerap apa saja yang dilihat, didengar, dicium, dirasa dan disentuh dari lingkungan mereka. Kemampuan otak mereka untuk memilah atau menyaring pengalaman rasa tidak menyenangkan dan berbahaya belum berkembang. 4 Peran seorang ibu/orang tua dalam pemberian stimulasi pada anaknya sangat besar, karena itu diperlukan pemahaman yang besar mengenai masalah ini. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan dalam masalah ini adalah: umur, tingkat pendidikan, dan jumlah anak. Dari hasil penelitian di daerah kumuh di kelurahan Pulogadung Jakarta ditemukan bahwa pengetahuan orang tua tentang stimulasi bagi perkembangan anak masih sangat kurang, hanya sekitar 1,3% yang mempunyai pengetahuan tinggi tentang stimulasi, 34,4 % pengetahuan sedang dan 6,4% berpengetahuan rendah tentang stimulasi. 5 Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian balita 0 5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan. AKABA Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 11,85/1.000 kelahiran hidup, meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 11,50/1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam Millenium. 5 Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 yaitu 23/1.000 kelahiran hidup, AKABA Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sudah melampaui target. AKABA tertinggi di Kabupaten Rembang sebesar 19,94/1.000 kelahiran hidup, sedangkan terendah di Kota Surakarta sebesar 6,01/1.000 kelahiran hidup. Untuk kabupaten Semarang adalah 12,26/1.000 kelahiran hidup. 6 Di Kabupaten Boyolali tahun 2012 terdapat balita, dan sebanyak balita mengalami gangguan perkembangan. Penyimpangan perkembangan sebanyak 35 balita, penyimpangan perilaku sebanyak 2 balita, gangguan penglihatan sebanyak 36 balita, gangguan pendengaran 9 balita, gangguan mental emosional 15 balita, Autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas sebanyak 8 balita. 7 Di Puskesmas Klego 2 Boyolali tahun 2012 terdapat 407 balita, dan sebanyak 148 balita mengalami gangguan perkembangan. Penyimpangan perkembangan sebanyak 5 balita, penyimpangan perilaku sebanyak 4 balita, gangguan penglihatan sebanyak 4 balita, gangguan pendengaran sebanyak 2 balita, gangguan mental emosional sebanyak 3 balita, Autisme dan gangguan (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 85

4 pemusatan perhatian dan hiperaktivitas sebanyak 22 balita.7 Di PKD Banyu Urip tahun 2012 terdapat 346 balita, dan sebanyak 5 balita yang mengalami gangguan perkembangan. Gangguan bicara dan bahasa sebanyak 2 balita, gangguan motorik kasar dan motorik halus sebanyak 2 balita. 8 Di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Boyolali terdapat 59 balita, dan sebanyak 4 balita yang mengalami gangguan perkembangan. Gangguan bicara dan bahasa sebanyak 2 balita, dan 1 balita dengan gangguan motorik kasar yaitu balita berusia 12 bulan yang belum bisa duduk sendiri tanpa bantuan. Dan 1 balita dengan gangguan motorik kasar yaitu balita berusia 15 bulan yang belum bisa berjalan sendiri atau jalan dengan berpegangan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Dengan Perkembangan Balita Usia Bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Dengan Perkembangan Balita Usia Bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun C. Tujuan Penelitian Tujuan umum pada penelitian ini adalah : Mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Dengan Perkembangan Balita Usia Bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun Tujuan khusus penelitian ini adalah : Untuk mengetahui karakteristik responden meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan; Mengetahui Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Balita; Mengetahui Perkembangan Balita Usia Bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu suatu metode dilaksanakan dengan tujuan untuk mencari hubungan yang terjadi antar variabel bebas dan variabel terikat. 21 Pengertian secara umum studi analitik adalah suatu rancangan penelitian untuk melihat hubungan dua variabel atau lebih tanpa adanya perlakuan atau intervensi. 21 Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan faktor efek dengan pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. 22 pendekatan cross sectional merupakan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja. 23 (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 86

5 B. Variabel Penelitian Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah perkembangan balita usia bulan. C. Definisi Operasional Tabel 1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Dengan Perkembangan Balita Usia Bulan. No Variabel Definisi Operasional Parameter dan Kategori 1 Variabel bebas : Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Balita 2 Variabel terikat : perkembang an balita usia bulan Adalah hasil tahu ibu setelah melakukan penginderaan tentang stimulasi tumbuh kembang balita yang meliputi : Pengertian stimulasi Prinsip dasar stimulasi Aspek-aspek perkembangan yang dipantau Cara memberikan stimulasi pada balita Kemampuan struktur tubuh yang meliputi: gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian bahasa pada balita usia bulan. a. Baik: skor nilai 76%- 100% (20-26) b. Cukup: skor nilai 56-75% (14-19) c. Kurang: skor nilai <56% (<14) 1. Normal (Jika nilai perkembang annya 9-10) 2. Meragukan (Jika nilai perkembang annya 7-8) 3. Penyimpang an (Jika nilai perkembang annya 6 atau kurang dari 6) Alat Ukur Kuesioner Lembar checklist KPSP balita usia bulan Skala Pengukur an Ordinal Ordinal Karakteristik Responden Hal hal yang melekat pada responden 1. Umur 2. Pekeraan 3. pendidikan kuesioner (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 87

6 Umur Balita Ibu Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan berulang tahun tahun tahun Kuesioner Interval Pendidikan Ibu Balita Jenjang formal yang di tempuh ibu sampai dengan mendapatkan ijazah terakhir 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Perguruan Tinggi Kuesioner Ordinal Pekerjaan Ibu Balita Pekerjaan Ibu yang di capai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari 1. Pegawai Negeri 2. Swasta 3. Wiraswasta 4. Petani Kuesioner Nominal D. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita usia bulan dan balitanya yang berusia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7Banyu Urip Klego Boyolali bulan Juni tahun 2014 yang berjumlah 30. Penelitian ini tidak menggunakan tekhnik sampling, tetapi menggunakan semua populasi menjadi sampel yang disebut subyek penelitian oleh karena sampel kurang dari Subyek penelitiannyaadalah semua ibu yang mempunyai balita usia bulan dan balitanya yang berusia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali bulan Juni tahun 2014 yang berjumlah 30 orang E. Alat dan Metode Pengumpulan Data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan KPSP. KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan untuk perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Daftar pertanyaan tersebut berjumlah 10 nomor yang harus dijawab oleh orang tua atau pengasuh yang mengetahui keadaan perkembangan anak. 18 Daftar pertanyaan dalam KPSP ini sudah baku, sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. 15 Pertanyaan dalam KPSP dikelompokkan sesuai usia anak saat dilakukan pemeriksaan, mulai kelompok usia 3 bulan, 3-6 bulan, dan seterusnya sampai kelompok usia 5-6 tahun. Untuk usia ditetapkan menurut tahun dan bulan, dengan kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 10 bulan, sementara usia 9 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 9 bulan. 19 Dalam penelitian ini, KPSP yang digunakan adalah KPSP balita usia (lembar KPSP terlampir). Kuesioner pengetahuan tentang stimulasi tumbuh kembang balita adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yaitu sudah disediakan jawaban yang singkat dan tegas menggunakan skala gutmen sehingga responden tinggal memilih. 26 (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 88

7 Dimana responden memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia yaitu benar atau salah. Dengan ketentuan untuk soal favourable yaitu bentuk pernyataan dengan menggunakan kalimat positif, jawaban salah diberi nilai 0 dan jawaban benar diberi nilai 1, sedangkan soal unfavourable yaitu pernyataan dengan menggunakan kalimat negatif, jawaban salah diberi nilai 1 dan jawaban benar diberi nilai 0, Instrumen penelitian dikatakan berkualitas apabila sudah di uji validitas dan reliabilitas. Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Usia Bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Boyolali. No Indikator pernyataan Favourable Unfavourable Jumlah Soal 1 Pengertian Stimulasi 1,2, 3, Prinsip Dasar stimulasi 6,7,8,9,13 5,10,11, Aspek-Aspek Perkembangan 14 15,16 3 Yang Dipantau 4 Cara Memberikan Stimulasi 17,21,22,23,26 18,19, 20,24,25 10 Pada Balita Jumlah F. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Metode pengolahan data Metode pengolahan data merupakan cara mengolah data agar dapat disimpulkan atau diinterpretasikan menjadi informasi. 13 Dalam melakukan analisa data terlebih dahulu data harus diolah. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya : a. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. 17 Data yang sudah masuk dalam penelitian ini akan dilakukan pengeditan dan pengoreksian kembali sehingga jika terdapat kesalahan dapat diketahui dan diperbaiki. b. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. 17 Untuk memudahkan dalam menganalisa data, coding dalam penelitian ini dengan kategori : 1) Pengetahuan baik : 3 2) Pengetahuan cukup : 2 3) Pengetahuan kurang : 1 Interpretasi dari perkembangan anak diberi kode 1 untuk perkembangan sesuai, 2 untuk perkembangan meragukan dan 3 untuk perkembangan terdapat penyimpangan. (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 89

8 c. Scoring Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu diberi penilaian atau skor. 20 Skoring dalam penelitian ini adalah : (a) Pertanyaan positif, jika jawaban : Benar : 1 Salah : 0 (b) Pertanyaan negative, jika jawaban : Benar : 0 Salah : 1 d. Tabulating Tabulating adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. 21 Data yang diperoleh dari masing-masing variabel direkapitulasi dengan teliti kembali kemudian data tersebut disusun dan dikelompokkan. 2. Analisa Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diiterpretasikan. 23 dalam penelitian ini analisa data menggunakan alat bantu komputer program Statistikal Product Servis Solution (SPSS) for windows versi 16.00, dengan langkah-langkah analisa data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a. Analisa Univariat Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. 22 Variabel yang dianalisa secara univariat dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel pengetahuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dan variabel perkembangan balita usia bulan. 1) Analisa Pengetahuan df = x 100 % Keterangan : df= Distribusi frekuensi relatif f = Frekuensi n= Jumlah responden Selanjutnya bedasarkan rumus tersebut dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu : (a) Baik, skor nilai 76%-100% (20-26 butir soal) (b) Cukup : skor nilai 56-75% (14-19 butir soal) (c) Kurang : skor nilai <56% (<14 butir soal) 2) Analisa perkembangan balita usia bulan berdasarkan interpretasi dari KPSP, dikategorikan menjadi : (a) Pekembangan sesuai jika nilai respondennya 9-10 (b) Meragukan jika nilai respondennya 7-8 (c) Penyimpangan jika nilai respondennya 6 atau kurang dari 6. b. Analisa Bivariat Analisa data dalam penelitian ini, menggunakan uji spearman rank karena skala pengukuran variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini ordinal-ordinal. Uji spearman rank dalam penelitian ini menggunakan (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 90

9 bantuan program Statistikal Product Servis Solution (SPSS) for windows versi 16.00, dengan rumus : 21 Penelitian ini dikatakan ada hubunganha diterimaatau Ho ditolak, jika dari hasil perhitungan nilai t hitung >0,364dan sebaliknyapenelitian dikatakan tidak ada hubungan atau Ho diterima, Ha ditolak jika nilai t hitung<0,364. Dan dengan melihat nilai signifikasi (p) jika nilai p < 0,05 maka dikatakan ada hubungan yang signifikan, sebaliknya jika nilai (p) > 0,05 maka dikatakan ada hubungan lemah. 13 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Gambaran Umum Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali merupakan posyandu yang berada di bawah binaan dari Puskesmas Klego II Boyolali. Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali, ada 30 ibu balita dan balitanya usia bulan, 1 bidan desa dan 6 kader. Kegiatan posyandu dilakukan setiap bulan, pada minggu ke Karakteristik Responden (Ibu Balita) a) Umur Karakteristik responden (Ibu Balita) berdasarkan umur dalam penelitian ini dapat dilihat melalui tabel distribusi frekuensi berikut ini : Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (Ibu Balita) Berdasarkan Umur Di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun 2014 No Umur Frekuensi Prosentase tahun 23 76,6 % tahun 7 23,4 % Jumlah % Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan paling banyak ibu balita dengan umur tahun sebanyak 23 responden (76,6 %), dan paling sedikit ibu balita dengan umur tahun sebanyak 7 responden (23,4 %). b) Pendidikan Karakteristik responden (Ibu Balita) berdasarkan pendidikan dalam penelitian ini dapat dinilai melalui tabel distribusi frekuensi berikut ini : Tabel 4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (Ibu Balita) Berdasarkan Pendidikan Di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun 2014 No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) 1 SD 7 23,3 % 2 SMP 11 36,7 % 3 SMA 7 23,3 % 4 Akademi / PT 5 16,7 % Jumlah % (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 91

10 c) Pekerjaan Karakteristik responden (ibu balita) berdasarkan pekerjaan dalam penelitian ini dapat dilihat melalui tabel distribusi frekuensi berikut ini : Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kareakteristik Responden (Ibu Balita) Berdasarkan Pekerjaan Di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun 2014 No Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%) 1 Tani % 2 Swasta 7 23,3 % 3 Wiraswasta 10 33,3 % 4 PNS 1 3,4 % Jumlah % Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan paling banyak ibu balita dengan pekerjaan tani sebanyak 12 responden (40 %), dan paling sedikit ibu dengan PNS sebanyak 1 responden (3,4 %). 2. Pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun 2014 Hasil penelitian ini didasarkan pada data yang telah diperoleh dari data primer yaitu data hasil kuesioner dari ibu yang mempunyai balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun 2014, didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun 2014 No Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1 Baik % 2 Cukup 8 26,7 % 3 Kurang 4 13,3% Jumlah % Berdasarkan 4.4 di atas menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dalam kategori Baik, sebanyak 18 responden (60 %), dan minoritas pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dalam kategori kurang, sebanyak 4 responden (13,3 %). 3. Perkembangan Balita Usia bulan di Posyandu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun 2014 Berdasarkan hasil penilaian perkembangan balita usia bulan yang dilakukan peneliti didampingi oleh bidan desa dan kader menggunakan checklist KPSP sesuai umur, diperoleh gambaran perkembangan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali sebagai berikut : (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 92

11 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Perkembangan Balita Usia Bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun No Perkembangan Frekuensi Prosentase (%) 1 Sesuai 22 73,3 % 2 Meragukan 5 16,7 % 3 Penyimpangan 3 10 % Jumlah % Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas perkembangan balita usia bulan adalah sesuai, yaitu sebanyak 22 responden (73,3 %), dan minoritas perkembangan balita usia bulan adalah penyimpangan, yaitu sebanyak 3 balita (10%). 4. Hasil analisa hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita usia bulan Di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun Analisa Bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun Hasil analisa bivariat sebagai berikut : Tabel 8. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Dengan Perkembangan Balita Usia Bulan Di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun Perkembangan Pengetahuan Total Baik Cukup Kurang F % F % F % F % Sesuai 15 50% 7 23,3% ,3% Meragukan 2 6,7% 1 3,3% 2 6,7% 5 16,7% Penyimpangan 1 3,3% 0-2 6,7% 3 10% Total 18 60% 8 27% 4 13,3% % Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui bahwa : a. Balita dengan perkembangan sesuai terdapat 22 balita, dimana 15 balita (50%) tersebut pengetahuan ibunya baik, dan 7 balita (23,3%) pengetahuan ibunya cukup. b. Balita dengan perkembangan meragukan, terdapat 5 balita, dimana 2 balita (6,7%) tersebut pengetahuan ibunya baik, dan 2 balita (6,7%) pengetahuan ibunya kurang. c. Balita dengan penyimpangan perkembangan terdapat 3 balita, dimana 2 balita (6,7%) tersebut pengetahuan ibunya kurang, dan 1 balita (3,3%) pengetahuan ibunya baik. (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 93

12 Tabel 9 Tabel nilai korelasi Spearman Rank Antara Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Dengan Perkembangan Balita Usia Bulan Di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun 2014 Kategori Balita Kategori Pengetahuan Kategori Balita Pearson Correlation Sig. (2-tailed).005 N Kategori Pengetahuan Pearson Correlation Sig. (2-tailed).005 N Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan nilai korelasi Spearman Rank (r s ) yaitu 0,504. Sehingga t hitung (0,504) > t tabel (0,364) pada taraf signifikasi 5% dengan nilai p (0,005 < 0,05) yang berarti bahwa Ha diterima atau Ho di tolak, yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Dengan Perkembangan Balita Usia bulan Di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun 2014 dikemukakan sebagai berikut : 1. Karakteristik responden (Ibu Balita) Karakteristik ibu balita berdasarkan umur sesuai tabel 3 menunjukkan bahwa, mayoritas dengan umur tahun sebanyak 23 ibu balita (76,6 %). Pada umur tersebut ibu masih aktif dalam mencari informasi dan mudah menerima materi yang diberikan kepadanya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa umur sangat mempengaruhi kedewasaan seseorang. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya daripada orang yang belum tinggi kedewasaannya. 11 Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya. 29 Karakteristik responden ibu balita berdasarkan pendidikan sesuai tabel 4 menunjukkan mayoritas responden dengan pendidikan SMP sebanyak 11 ibu balita (43,3%). Ini membuktikan bahwa mayoritas ibu dengan pendidikan dasar, namun ibu aktif dalam memperoleh informasi dari bidan melalui penyuluhan saat kegiatan posyandu. Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 94

13 seseorang makin mudah menerima informasi. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup. Ibu balita yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan semakin mudah memahami informasi tentang stimulasi tumbuh kembang. 11 Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor eksternal yaitu lingkungan dan sosial budaya. Karakteristik ibu balita berdasarkan pekerjaan sesuai tabel 5 menunjukkan mayoritas ibu balita dengan pekerjaan tani sebanyak 12 responden (40%). Ibu terlalu sibuk dengan pekerjaannya di sawah, Meskipun pekerjaan tani tetapi masih terdapat 6 ibu dengan pengetahuan baik, dan 7 balita yang perkembangannya sesuai. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pekerjaan adalan kegiatan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga, pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, dan bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. 11 Pekerjaan, lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung Pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang menunjukkan paling banyak ibu balita dengan pengetahuan baik, yaitu sebanyak 18 ibu balita (60%), pengetahuan cukup sebanyak 8 ibu balita (26,7%) dan pengetahuan kurang sebanyak 4 ibu balita (13,3%). Pengetahuan responden baik dapat dikaitkan dengan karakteristik responden, dimana 23 responden berumur tahun dimana ibu berusia muda masih mudah dalam menerima informasi yang diberikan dan karakteristik pendidikan responden yaitu mayoritas pendidikan SMA, PT sebanyak 12 orang. Semakin tinggi pendidikannya semakin tinggi tingkat pengetahuannya. 11 Pengetahuan responden kurang dapat dikaitkan dengan karakteristik pendidikan responden, dimana 4 responden pendidikannya SD, dan dikaitkan dengan karakteristik pekerjaan dimana 3 orang responden pekerjaan tani. Hal ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pekerjaan dan pendidikan. 11 Hal ini sesuai dengan teori bahwa pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup. 29 Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. 11 Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. 11 (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 95

14 3. Perkembangan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun2014 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas perkembangan balita usia bulan di posyandu kasih ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali adalah sesuai, yaitu sebanyak 22 balita (73,3%), meragukan sebanyak 5 balita (16,7%), dan penyimpangan sebanyak 3 balita (10%). Hal ini karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu pengetahuan ibu. Berdasarkan hasil penelitian, balita dengan perkembangan sesuai adalah 22 balita dimana 15 balita pengetahuan ibunya baik, dan 7 balita pengetahuan ibunya cukup. pengetahuan baik dan cukup dapat mempengaruhi sikap dan perilaku ibu dalam memberikan stimulasi pada balitanya. Balita dengan perkembangan meragukansebanyak 5. Hal ini disebabkan oleh karena 3 orang ibu balita dengan pendidikan cukup dan kurang. Sehingga akan berpengaruh terhadap pemberian stimulasi pada balita. Dari karakteristik pekerjaan 3 ibu balita dengan pekerjaan tani dimana ibu disibukkan pekerjaannya di sawah. Sedangkan balita dengan penyimpangan perkembangan sebanyak 3 balita, 2 balita dengan pengetahuan ibu kurang dan 1 balita dengan pengetahuan ibu baik. Hal ini dikarenakan adanya faktor lain yang mempengaruhi perkembangan balita yaitu pekerjaan ibu sebagai wiraswasta 1 orang dan tani 2 orang sehingga dimungkinkan kurang memperhatikan perkembangan balitanya. Hal ini sesuai teori bahwa, pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap tindakan atau perilaku seseorang. Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Ibu dengan pengetahuan baik diharapkan dapat melakukan stimulasi tumbuh kembang yang dapat memberikan dampak positif pada perkembangan balitanya. 10 Selain itu berdasarkan hasil penelitian, perkembangan balita dipengaruhi karakeristik ibu balita yaitu umur, pendidikan, pekerjaan Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun2014. Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita usia bulan sesuai dengan tabel 8. menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan tetang stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun Hal ini sesuai dengan teori bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. 10 Ibu dengan pengetahuan baik dapat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam stimulasi tumbuh kembang secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan umur anak, terhadap 4 aspek kemampuan dasar anak. 6 Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 96

15 stimulasi. 6 Maka dari itu, pengetahuan tentang stimulasi tumbuh kembang, sangat penting bagi calon ibu yang sudah mempunyai anak. Hasil penelitian ini sejalan pula dengan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Balita dengan Perkembangan Balita Usia Bulan Di Posyandu Cempaka 1 Jumantono Karanganyar Tahun Hasil penelitian : Simpulannya ada hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita usia bulan di Posyandu Cempaka 1 Jumantono Karanganyar SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada ibu yang mempunyai balita usia bulan dan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun 2014 dengan 30 responden mengenai pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita dan perkembangan balita usia bulan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita yang ditunjukkan dengan hasil nilai korelasi Spearman Rank (r s ) yaitu t hitung (0,504) > t tabel (0,364) pada taraf signifikasi 5% yang berarti bahwa Ha diterima atau Ho di tolak, yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang dengan perkembangan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun Karakteristik ibu balita di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun 2014 berdasarkan umur menunjukkan ibu balita dengan umur tahun sebanyak 23 ibu balita (76,6%), karakteristik berdasarkan pendidikan yaitu SMP sebanyak 11 ibu balita (36,7%), dan berdasarkan pekerjaan ibu balita dengan pekerjaan tani sebanyak 12 ibu balita (40%). 3. Pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun 2014 mempunyai pengetahuan baik. 4. Perkembangan balita usia bulan di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali Tahun 2014 sebagian besar perkembangannya sesuai sebanyak 22 balita (73,3%). B. Saran 1. Bagi Ibu Bagi ibu diharapkan sedini mungkin memberikan stimulasi pada tumbuh kembang balitanya yang menyeluruh dalam aspek fisik, mental, dan social, yang dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan balitanya. (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 97

16 2. Bagi Bidan Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk meningkatkan pemantauan tumbuh kembang balita di Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali. 3. Bagi Kader Diharapkan aktif mendampingi ibu dalam memberikan stimulasi dini pada balita yang mengalami kategori Meragukan M dan Penyimpangan P. 4. Bagi Institusi Pendidikan Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta Meningkatkan kualitas pengetahuan mahasiswa dalam metode pembelajaran untuk mata kuliah asuhan kebidanan pada anak, khususnya pelatihan menilai perkembangan anak dengan KPSP langsung disaat perkuliahan dan kerjasama dengan bidan agar mahasiswa mengisi KPSP dengan didampingi bidan. 5. Peneliti Lanjutan Peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk mengembangkan penelitian. DAFTAR PUSTAKA 1. Maryunani, A.,2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media 2. Sastroasmoro S., Membina Tumbuh-Kembang Bayi dan Balita. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia 3. Soetjiningsih., 1995 Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC 4. Anonim, Masa Emas Perkembangan Otak masa-emas-perkembangan-otak-si-kecil. DiaksesJanuari 2014 jam WIB. 5. Anonim, Hubungan Pengetahuan Orang Tua dengan Minat Orang Tua dalam Memberikan Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Desa, diakses November 2013 jam WIB. 6. Depkes RI Angka Kematian Balita. Profil Kesehatan Jawa Tengah. 7. DinKes Profil Kesehatan Kabupaten Boyolali. Boyolali 8. PKD Banyu Urip tahun 2012.,Pencatatan dan Pelaporan. Boyolali (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 98

17 9. Retno, H., Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Usia Bulan di Posyandu Cempaka 1 Jumantono Karanganyar Tahun Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. 10. Notoatmodjo, S., Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.Jakarta: PT. Rineka Cipta. 11. WawandanDewi M., Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. 12. Notoatmodjo, S., Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Nuha Medika. 13. Riwidikdo, H., Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia. 14. Anonim, Ibu Dan Anak.( Di aksesdesember 2013 jam DepKes RI.,Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta Nursalam, dkk., Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: SalembaMedika. 17. Adriana, D., Tumbuh Kembang dan Terapi pada Anak. Jakarta: Salemba Medika 18. Hidayat, A. A., Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya: Health Books Publishing. 19. Budiman Penelitian Kesehatan Buku Pertama. Bandung. PT. Refika Aditama. 20. Saryonodan Ari Setiawan, Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, SI, dan SII. Yogyakarta: NuhaMedika. 21. Hidayat, A. A., Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika 22. Notoatmojo, S., Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta 23. Budiman Penelitian Kesehatan Buku Pertama. Bandung. PT. Refika Aditama (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 99

18 24. Saryono Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset 25. Arikunto, S., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta 26. SuyantodanUmmi, S., Riset Kebidanan Metodologi Dan Aplikasi. Jogjakarta: mitracendikia offset. 27. Sibagariang, Eva Ellya Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa Mahasiswa Diploma Kesehatan. Jakarta: CV. Trans Info Media 28. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian. Bandung. CV Alfabeta. 29. Anonim, Definisi Pengetahuan Serta Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan. Tersedia dari URL : Diakses 12 Mei 2014 jam WIB (Alfia Kurniawati, Lilik Hanifah) 100

Laili Rahmawati 1 Lilik Hanifah 2. Kata Kunci: Pengetahuan, Pola Bermain, Perkembangan 1) Peneliti I 2) Peneliti II

Laili Rahmawati 1 Lilik Hanifah 2. Kata Kunci: Pengetahuan, Pola Bermain, Perkembangan 1) Peneliti I 2) Peneliti II HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG POLA BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU MANDIRI TAWANGSARI MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA TAHUN 2015 Laili Rahmawati 1 Lilik Hanifah 2 2 Dosen Akademi

Lebih terperinci

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK BALITA USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU DESA CISAYONG WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA REPI SEPTIANI RUHENDI MA0712020 INTISARI Setiap

Lebih terperinci

Oleh. Catur Setyorini 1) dan Deti Ekowati 2) Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Bayi Balita, Kartu Menuju Sehat

Oleh. Catur Setyorini 1) dan Deti Ekowati 2) Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Bayi Balita, Kartu Menuju Sehat HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DENGAN SIKAP IBU BAYI BALITA DALAM PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DI POSYANDU CEMPAKA II BIRU PANDANAN WONOSARI KLATEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Erni Susilowati Akademi Kebidanan YAPPI

Lebih terperinci

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF BALITA 1-3 TAHUN DI POSYANDU JINTEN 12 RW XII BADRAN,BUMIJO, JETIS,YOGYAKARTA Sudarti 1, Afroh Fauziah

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden

Lebih terperinci

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG GROWTH OF LESS NUTRITION AT BALITA AT CUKIR HEALTH PRIMERY JOMBANG Rini Hayu L 1, Amalia R 2, Effy Kurniati 3

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN 2012 Oleh Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) 1) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan

Lebih terperinci

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013.

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013. GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013 Oleh 1) Pipit Safitri 2) Siti Maesaroh Mahasiswa, Dosen Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan suami)

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh

Lebih terperinci

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAAN IBU TENTANG TAHAPAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU NUSA INDAH DESA PELEMKEREP KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA Ita Rahmawati 1, dan Devi Rosita 2 INTISARI Dari data BKKBN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik yaitu penelitian yang terdiri atas variabel bebas dan terikat (Hidayat, 2007). Metode

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN Endah Purwaningsih, Yunita Trihapsari ABSTRAK Program Stimulasi, Deteksi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POSYANDU DESA KALIKOTES, KECAMATAN PITURUH, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 Tri Puspa Kusumaningsih,

Lebih terperinci

Umi Sa adah, Asih Setyorini

Umi Sa adah, Asih Setyorini HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO Umi Sa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN. HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN Lilis Maghfuroh.......ABSTRAK....... Stimulasi merupakan kegiatan merangsang secara

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Akbid Bakti Utama Pati ISSN: 2087-4154 Vol. 7 No. 2 Juli 2016 On-line http://akbidbup.ac.id/jurnal-2/ HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DENGAN PROGRAM JAMPERSAL DI BPM SRI HANDAYANI WELAHAN JEPARA Ummi Haniek 1 INTISARI Salah satu di antara beberapa penyebab terlambatnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN Nur Aini Rahmawati ABSTRAK Perkembangan anak usia dini di Jawa Tengah masih sangat belum optimal

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN PENGGUNAAN KARTU BPJS KESEHATAN DI DESA SOBOKERTO NGEMPLAK, BOYOLALI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN PENGGUNAAN KARTU BPJS KESEHATAN DI DESA SOBOKERTO NGEMPLAK, BOYOLALI TAHUN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN PENGGUNAAN KARTU BPJS KESEHATAN DI DESA SOBOKERTO NGEMPLAK, BOYOLALI TAHUN 2015 Oleh Mila septianingrum 1) Ajeng Novita Sari ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 Siti Maesaroh Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK HUBUNGAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU (Studi di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan tahun 2016) Siti Aisyah *Dosen Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG (GROWTH NEONATAL WHICH NO ASI EKSLUSIF AT KADEMANGAN AND MIAGAN MOJOAGUNG

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016 Catur Setyorini Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN M. Ikhwan Kosasih, Ludfi Nur Farida Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri Perkembangan adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL SKRIPSI Disusun oleh: Dani Agus Triana Putriningtyas 201510104379

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada anak

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG ASUHAN SAYANG IBU DALAM PERSALINAN DI RSUD SUKOHARJO TAHUN 2015 ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG ASUHAN SAYANG IBU DALAM PERSALINAN DI RSUD SUKOHARJO TAHUN 2015 ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG ASUHAN SAYANG IBU DALAM PERSALINAN DI RSUD SUKOHARJO TAHUN 2015 Oleh Fitalia Ayuwidayanti 1) Catur Setyorini 2) ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG ASUHAN SAYANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini bersifat explanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Desain atau pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel (Alimul, 2003). Rancangan penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN FAKTOR POSTNATAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI WILAYAH LAMPUNG UTARA Ricca Dini Lestari*, Nora Isa Tri Novadela* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang e-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional. Cross sectional

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK 4 Abdul Muchid *, Amin Samiasih **, Mariyam *** Abstrak Latar belakang:

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN ANAK DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK PRASEKOLAH DI KB DAN TK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA TAHUN 2010

HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN ANAK DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK PRASEKOLAH DI KB DAN TK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA TAHUN 2010 HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN ANAK DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK PRASEKOLAH DI KB DAN TK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh Sab ngatun 1) dan Tri Wanito Utami 2) 1) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER Iis Suwanti Program Studi Keperawatan, Akademi Keperawatan Dian Husada Mojokerto Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN Anggrita Sari 1, RR Dwi Sogi Sri Redjeki 2, Rizky Puteri Anggarani 2 1 Akademi Kebidanan Sari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik explanatory study dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 ABSTRAK Etik Sulistyorini, SST 1 Tri Rahayu 2 Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang menggunakan desain penelitian deskriptif komparasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MOTIVASI PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK DI DESA KARANGKENDAL KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 Sri Suparti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN Endang Rusdjianti, Iga Puput Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: ASI merupakan makanan terbaik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014. digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini mengambil tempat di Posyandu Tawangsari, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK Data dari profil kesehatan kabupaten/ kota di Propinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan menganalisis untuk mencari hubungan antar variabel melalui pengamatan

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Asta Kartika 1) Eko Mardiyaningsih 2) Wulansari 3) 1 Akper Ngudi Waluyo Ungaran 2 Akper Ngudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian non ekperimental yaitu merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif mengenai hubungan dukungan kader

Lebih terperinci

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *) HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 36-60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDANG KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *) Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena jenis penelitian yang menggunakan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

Oleh 1) Mega Andini 2) Anita Dewi L 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

Oleh 1) Mega Andini 2) Anita Dewi L 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA USIA 2-5 TAHUN TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU MANDIRI TAWANGSARI RW 34 MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA TAHUN 2015 Oleh 1) Mega Andini 2) Anita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independent

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Tika Febriyani*, Ahmad Syahlani 1, Agus Muliyawan 2 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 AKBID Sari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN Novita Dewi Iswandari 1, Agus Muliyawan 2, Maria Saropah 2 1 Program Studi DIV Bidan Pendidik, STIKES Sari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dimana dinamika korelasi antara faktor faktor resiko dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu perhatian yang serius yaitu mendapatkan gizi yang baik, stimulasi yang memadahi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Pada rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei analitik yaitu suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa masalah kesehatan bisa terjadi, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kenyataan atau data objektif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Sylfia Pernanda INTISARI Latar Belakang : Faktor yang dapat mendukung kesuksesan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian ex post facto jenis correlational study, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan dan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory riset dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional)

Lebih terperinci