ANALISA MOTIF BANGAU DAN CEMARA PADA FUROSHIKI DIHUBUNGKAN DENGAN AGAMA SHINTO DALAM SHINZEN KEKKONSHIKI Skripsi Oleh Vina Andini 1000849536 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011
ANALISA MOTIF BANGAU DAN CEMARA PADA FUROSHIKI DIHUBUNGKAN DENGAN AGAMA SHINTO DALAM SHINZEN KEKKONSHIKI Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sastra Jepang Oleh Vina Andini 1000849536 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011
ANALISA MOTIF BANGAU DAN CEMARA PADA FUROSHIKI DIHUBUNGKAN DENGAN AGAMA SHINTO DALAM SHINZEN KEKKONSHIKI Skripsi Oleh Vina Andini 1000849536 Disetujui : Dra. Nalti Novianti, M.Si D2509 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011
PERNYATAAN Dengan ini saya, Nama : Vina Andini NIM : 1000849536 Judul skripsi : Analisa Motif Bangau dan Cemara Pada Furoshiki Dihubungkan dengan Agama Shinto dalam Shinzen Kekkonshiki Memberikan kepada Universitas Bina Nusantara hak non-eksklusif untuk menyimpan, memperbanyak, dan menyebarluaskan skripsi karya saya, secara keseluruhan atau hanya sebagian atau hanya ringkasannya saja, dalam bentuk format tercetak dan atau elektronik. Menyatakan bahwa saya, akan mempertahankan hak exclusive saya, untuk menggunakan seluruh atau sebagian isi skripsi saya, guna pengembangan karya di masa depan, misalnya bentuk artikel, buku, perangkat lunak, ataupun sistem informasi. Jakarta, 7 Maret 2011 Vina Andini
Ucapan Terima Kasih Puji syukur kepada Sang Pencipta alam semesta Tuhan Yang Maha Esa dengan restu dan kehendak-nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata 1 di Universitas Bina Nusantara, Jakarta dan ditunjukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, bahasa dan budaya Jepang. Tidak lupa, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusi besar dalam penyelesaian skripsi yang diberikan oleh pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing penulis, yaitu : 1. Bapak Prof. Dr. Ir Harjanto Prabowo, MM, selaku Rektor Universitas Bina Nusantara yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menuntut ilmu di Bina Nusantara University jurusan Sastra Jepang. 2. Bapak Drs. Johannes. A. A. Rumeser, M.Psi, Psi selaku Dekan Fakultas Budaya dan Bahasa Universitas Bina Nusantara yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Ibu Elisa Carolina Marion, S.S selaku Ketua Jurusan Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara yang telah memberikan kesempatan, dukungan dan kepercayaan kepada kami untuk dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Dra. Nalti Novianti, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi ini atas semua waktu yang telah diluangkan, dukungan, ide-ide, kritik dan saran serta atas kesabarannya selama ini sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. 5. Ibu Kawasaki Emi, M.A. yang telah membantu dan membimbing dalam penulisan gaiyou. vii
6. Kepada seluruh staf pengajar Fakultas Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara. Ibu Rosita Ningrum, Ibu Ratna, Ibu Linda, Ibu Dewi, Ibu Timur, Bapak Agus, Bapak Heru, Bapak Rudi dan Ueda sensei yang telah membina dan mengajar penulis selama kuliah di Universitas Bina Nusantara. 7. Kepada kedua orang tua yang telah mendukung baik secara moril maupun materil dan ketulusan doa yang tiada hentinya di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih serta cinta kasih, kesabaran, nasihat, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 8. Amelia Theodora Saputra, mahasiswi jurusan Sastra Inggris yang telah membantu penulis menerjemahkan bahasa Inggris dengan kalimat-kalimat sulit. 9. Elvira Lolieyanti, Darrylia J. Darwin, Thalia Theodora Kalangie, Desy Dameria Cahyani, Mutiara Rusli, Valencia Felica Halim, Tika Amelia, Sinta Pahan, Ema, Farah, Yessie, Sylviana Burhan atas dukungan semangat serta kebaikannya dalam membantu segala hal, baik secara langsung maupun tidak langsung 10. Seluruh teman-teman Sastra Jepang angkatan 2006/ 2010 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu dan teman-teman dari jurusan lain. Oleh karena itu, saran dan kritik yang dapat membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan sebuah pemikiran baru kepada semua pihak yang memerlukan, khususnya kepada kohai supaya dapat menjadi inspirasi pada saat skripsi nantinya dan juga memberikan sumbangsih bagi kemajuan ilmu pengetahuan, bahasa dan budaya Jepang. Januari, 2011 Penulis viii
Daftar Isi Muka Depan Halaman Judul Luar Halaman Judul Dalam Halaman Persetujuan Hard Cover Halaman Pernyataan Dewan Penguji Halaman Pemberian Hak Cipta Non-eksklusif Abstraksi Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iii iv v vi vii ix xii xiii Bab 1 Pendahuluan 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Permasalahan 12 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan 12 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 12 1.5 Metode Penelitian 13 1.6 Sistematika Penulisan 13 ix
Bab 2 Landasan Teori 15 2.1 Teori Semantik 15 2.2 Teori Analisis M edan M akna 17 2.3 Teori Semiotik 18 2.4 Teori Shinto 22 2.5 Konsep Pernikahan Shinto (Shinzen Kekkonshiki) 25 2.6 Konsep Furoshiki 35 Bab 3 Analisis Data 41 3.1 Analisis Makna Motif Burung Bangau Secara Umum 41 3.1.1 Analisis Makna Motif Burung Bangau Secara Denotatif dan Konotatif 45 3.1.2 Analisis Makna Motif Burung Bangau dalam Shinzen Kekkonshiki yang Dihubungkan dengan Agama Shinto 49 3.2 Analisis Makna Motif Pohon Cemara Secara Umum 57 3.2.1 Analisis Makna Motif Pohon Cemara Secara Denotatif dan Konotatif 62 3.2.2 Analisis Makna Motif Pohon Cemara dalam Shinzen Kekkonshiki yang Dihubungkan dengan Agama Shinto 66 Bab 4 Simpulan dan Saran 78 4.1 Simpulan 78 4.2 Saran 81 x
Bab 5 Ringkasan 83 Bibliografi Daftar riwayat hidup Muka Belakang Halaman Judul Luar Halaman Judul Dalam Lembar Persetujuan Gaiyou i ii iii Gaiyou 1 xi
Daftar Tabel Tabel 3.1 Analisis Makna Motif Burung Bangau Secara Umum 42 Tabel 3.2 Analisis Makna Denotatif Burung Bangau 46 Tabel 3.3 Analisis Makna Konotatif Burung Bangau 47 Tabel 3.4 Analisis Medan Makna Motif Burung Bangau dalam Hubungannya Menurut Agama Shinto 49 Tabel 3.5 Analisis Frase Panjang Umur 50 Tabel 3.6 Analisis Frase Kebahagiaan 52 Tabel 3.7 Analisis Pembuktian Makna Motif Burung Bangau dan Harapan dalam Pernikahan Shinto (Shinzen Kekkonshiki) 56 Tabel 3.8 Analisis Makna Motif Pohon Cemara Secara Umum 58 Tabel 3.9 Analisis Makna Denotatif Pohon Cemara 63 Tabel 3.10 Analisis Makna Konotatif Pohon Cemara 64 Tabel 3.11 Analisisi Medan Makna Motif Pohon Cemara dalam Hubungannya Menurut Agama Shinto 66 Tabel 3.12 Analisis Frase Kekuatan 68 Tabel 3.13 Analisis Frase Keberuntungan 74 Tabel 3.14 Analisis Pembuktian Makna Motif Pohon Cemara dan Harapan dalam Pernikahan Shinto (Shinzen Kekkonshiki) 77 xii
Daftar Gambar Gambar 1.1 Kain Furoshiki 2 Gambar 1.2 Botol Kaca yang Dibungkus Kain Furoshiki 3 Gambar 1.3 Kain Furoshiki dengan Motif Burung Bangau 7 Gambar 1.4 Kain Furoshiki dengan Motif Pohon Cemara 7 Gambar 1.5 Kain Furoshiki dengan Motif Burung Bangau dan Pohon Cemara 8 Gambar 1.6 Burung Bangau Jenis Japanese Red Crowned Crane 9 Gambar 1.7 Pohon Cemara Jenis Japanese Red Pine, Japanese Black Pine dan Japanese White Pine 11 Gambar 2.1 Tiga Dimensi Tanda 19 Gambar 2.2 Ruangan Upacara Shinto dan Altar Shinto 25 Gambar 2.3 Pakaian Pengantin Pria dan Pengantin Wanita (Menggunakan Tsunokakushi) 28 Gambar 2.4 Pengantin Wanita yang Menggunakan Tsunokakushi 28 Gambar 2.5 Pakaian Pengantin Pria dan Pengantin Wanita (Menggunakan Wataboshi) 29 Gambar 2.6 Pasangan Pengantin yang Sedang Duduk di Tengah Ruangan Upacara Pernikahan 30 Gambar 2.7 Pakaian Kimono Pengantin untuk Acara Pesta Pernikahan 34 Gambar 2.8 Kain Furoshiki 35 Gambar 2.9 Kain Furoshiki dengan Motif Burung Bangau 37 Gambar 2.10 Kain Furoshiki dengan Motif Kipas 38 xiii
Gambar 2.11 Kain Furoshiki dengan Motif Pohon Cemara 38 Gambar 2.12 Kain Furoshiki dengan Motif Daun Pohon Cemara 39 Gambar 2.13 Kain Furoshiki dengan Motif Ombak (Detail) 39 Gambar 2.14 Kain Furoshiki dengan Motif Ombak (Abstrak) 39 Gambar 3.1 Burung Bangau Jepang (Japanese Red Crowned Crane) 44 Gambar 3.2 Burung Bangau yang Sedang Menyanyi dengan Pasangannya 53 Gambar 3.3 Burung Bangau yang Sedang Menari dengan Pasangannya 54 Gambar 3.4 Daun Pohon Cemara 60 Gambar 3.5 Daun dan Biji Pohon Cemara 61 Gambar 3.6 Pohon Cemara yang Hidup Didaerah Bersalju 71 Gambar 3.7 Pohon Cemara yang Hidup di Atas Bebatuan 71 xiv