STRATEGI PEMASARAN ADIDAS ORIGINALS MELALUI INSTAGRAM UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELI KONSUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

PENGARUH ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN YANG MENGIKUTI AKUN KULINER DI INSTAGRAM ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

Abstract. Pendahuluan

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasarkan produk atau jasa dengan pilihan metode yang relatif

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka

ANALISA PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN PERILAKU PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING

Oleh : Apdian Cahyadi 1), Sumarsono 2) Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

UPAYA PKU MUHAMMADIYAH MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KUALITAS LAYANAN DAN IMAGE

KUESIONER. Kami mengucapkan terimakasih atas kesediaan anda meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

ABSTRACT. Key words: electronic word of mouth, attitude (attitude), Interests Buy (purchase intention) vii Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA SERTA IMPLIKASINYA PADA MINAT MEREFERENSIKAN

ABSTRACT. Keywords: Celebrity endorser, attractiveness, trustworty, expertise and purchase intention. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI SITUS JUAL- BELI ONLINE DANI HAMDANI EA08

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volum 4., Nomor 2., Tahun 2015, Halaman ISSN (Online):

Dommy Dyotama Satria

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

PENGGUNAAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING DALAM ANALISA PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN PERILAKU PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA BANK X

ABSTRAK. Kata-kata kunci: perceived ewom, minat beli. Universitas Kristen Maranatha

ANTESEDEN LOYALITAS PELANGGAN

Strategi Dan Kinerja Perusahaan Dalam Orientasi Pasar dan Lingkungan Kerja

BAB II LANDASAN TEORI

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 3, Tahun 2017, Halaman ISSN (Online):

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI EFEKTIVITAS IKLAN, BRAND EQUITY (Studi pada Sabun LUX di Area Semarang)

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

Kata Kunci: customer equity, brand equity, value equity, relationship equity, kepercayaan pelanggan, loyalitas pelanggan

ABSTRACT. Keywords: Celebrity Endorser, Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, Interest. vi Universitas Kristen Maranatha

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERAN KREDIBILITAS MEREK MEMEDIASI KREDIBILITAS ENDORSER DENGAN EKUITAS MEREK (Studi pada Konsumen Kartu AS di Kota Denpasar)

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (e-wom) DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN GO-JEK YOGYAKARTA (STUDI PADA MAHASISWA FE UII) SKRIPSI

Data Anaysis. 6ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Martabak Boss merupakan martabak variasi khas Bandung yang

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG

MODIFIKASI MODEL BAURAN PEMASARAN PLUS TERHADAP VARIABEL PEMBENTUK YANG POSITIF DAN SIGNIFIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 1-9 ISSN (Online):

TESIS. Oleh THERESIA INTAN WIDOWATI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

Oleh: Juleiny selfiani, S.farm.,Apt

KAJIAN STORE ATMOSPHERE PADA PEMBELIAN PRODUK ORGANIK PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. keinginan konsumen yang hampir setiap saat berubah. Pembeli akan

ABSTRACT. Key Words: Celebrity Endorsers, Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness, purchase interest. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

Bab 3. Metode Penelitian

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

ABSTRAK. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh product customization (X 1 ) dan

PERAN KEPUASAN DALAM MEMEDIASI PENGARUH IMPLEMENTASI SERVICE EXCELLENCE TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT.BANK MANDIRI, TBK KOTA BANYUWANGI

PENGARUH PRIVACY, BRAND NAME, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND TRUST DAN BRAND COMMITMENT PADA PEMBELIAN GADGET SECARA ONLINE DI SURABAYA.

Endang W, Ujang Suryadi, dan Rizal, Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, Budaya Organisasi melalui Kepuasan Terhadap Kinerja Di PTPN X Jember

Pengaruh Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Switching Intention Pengguna Jasa Rumah Kost di Wilayah Kecamatan Sumbersari Jember

Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

MODUL PELATIHAN STRUKTURAL EQUATION MODEL UNTUK PENELITIAN BISNIS DAN MANAJEMEN. Ananda Sabil Hussein, Ph.D

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

Transkripsi:

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 1-11 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ISSN (Online): 2337-3792 STRATEGI PEMASARAN ADIDAS ORIGINALS MELALUI INSTAGRAM UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELI KONSUMEN Ardy Suwito Wibowo, Rizal Hari Magnadi ¹ ardysuwito.w@gmail.com, rizalharimagnadi@gmail.com Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50275, Phone: +622476486851 ABSTRACT Instagram is a marketing tool that is popularly used in the creative industries. Adidas has been using this tool because of Instagram s wide coverages and cheap marketing costs. Currently, Adidas ranks second in terms of sales. Adidas strategy to overcome this sales problem is through Adidas Originals. This research aims to test the variables influences of social media marketing perception, visual communication perception, and celebrity endorser perception towards consumer's buying interest using online word of mouth as the intervening variable. This study focuses on consumers who recognise Adidas Originals, have an Instagram account and follow @adidasoriginals in Semarang. This research employs a purposive sampling technique on 100 respondents. The method used is Structural Equation Model with AMOS 22.0 Software. The results in this research show that social media marketing perception, visual communication perception, and celebrity endorser perception have positively and significantly influenced the intervening variable, which is online word of mouth. While online word of mouth has positively and significantly influenced consumer's buying interest. Keywords: social media marketing, visual communication, celebrity endorser, positive word of mouth, buying interest. PENDAHULUAN Perkembangan pada era digital saat ini menyebabkan persaingan usaha tidak hanya menonjolkan kualitas produk yang dimiliki saja, tetapi perusahaan harus mampu mengikuti era dimana pemasaran menjadi fokus utama dalam penjualan produk. Pesatnya perkembangan dunia teknologi dan informasi, menjadikan internet sebagai alat komunikasi yang diminati oleh masyarakat. Hal inilah yang mengubah cara perusahaan dalam memasarkan suatu produk. Meningkatnya pertumbuhan pengguna internet, khususnya di Indonesia, melatarbelakangi perusahaan untuk memasarkan produknya melalui jejaring sosial dibandingkan melalui iklan di televisi. Penggunaan media sosial sebagai saran untuk pemasaran ataupun transaksi jual beli dapat dinilai cukup efektif. Media sosial berperan sebagai wadah bagi para pelaku industri kreatif untuk berkomunikasi dengan sesama produsen,pelanggan, maupun calon pelanggan. Media sosial memberi identitas suatu brand dan produk yang dipasarkan, serta menyebarkan pesan yang langsung diterima oleh konsumen secara santai dan komunikatif. Instagram adalah salah satu alat untuk pemasaran yang digunakan saat ini. Aplikasi berbasis foto dan video untuk berkomunikasi antar pengguna. Fitur aplikasi yang ada pada Instagram, mampu menghubungkan berbagai orang seperti explore yang memunculkan berbagai tautan foto dan video. Pelaku industri kreatif, memanfaatkan Instagram sebagai lahan untuk promosi melalui pengunggahan tautan foto dan video. Hal tersebut dapat membangun suatu hubungan yang kuat antara brand dengan konsumen. Penyebaran informasi yang 1 Corresponding author

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 2 ditonjolkan Instagram adalah dengan menggunakan hashtag, caption dan tag pada tautan yang diunggah. Secara karakteristik, penyebaran secara visual, merupakan salah satu cara baru yang digunakan saat ini. Visualisasi sebuah produk, memungkinkan kemudahan penerimaan pesan bagi konsumen. Adidas merupakan perusahaan asal Jerman yang bergerak dibidang sportswear. Melalui Adidas Originals, merek tersebut memanfaatkan Instagram sebagai alat pemasaran. Melalui akun @adidasoriginals, Adidas memanfaatkan Instagram untuk berkomunikasi menggunakan berbagai cara seperti menggunakan caption, hashtag, photo tagging dan melalui instastory. Adidas berusaha menarik dan merubah cara pandang konsumen mengenai produknya dengan memanfaatkan Instagram untuk pemasaran. Gambar 1 Data Pendapatan Sportswear 2010-2016 Sumber: Akun Instagram Adidas Originals Pharell Williams menjadi icon produk terbaru Adidas seri Stan Smith. Dalam setiap unggahannya, Adidas selalu memberikan kata kunci mengenai produk yang diiklankan untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pencarian produk tersebut, karena kata kunci atau hashtag digunakan untuk mengkategorikan foto atau gambar yang diunggah. Menurut Lengel (1986), media dapat menyajikan informasi melalui format yang berbeda, menarik rasa yang berbeda dan sedikit ruang untuk kesalahpahaman. Informasi yang dikemas secara menarik melalui konten foto maupun video, dapat dianggap sebagai informasi bernilai dan menarik. Komunikasi secara visual melalui Instagram, memberikan kemudahan bagi pelaku industri kreatif untuk menyebarkan informasi secara luas. Informasi mengenai produk harus sesuai dengan tujuan untuk membangun hubungan baik antara produk dan konsumen. Instagram membuka kesempatan bagi pelaku industri kreatif untuk membangun nilai produk mereka dengan cara pemasaran digital. Instagram dapat dilihat sebagai alat promosi secara personal untuk meningkatkan perhatian dari konsumen dan mendapatkan popularitas. Saat ini, Adidas terus memanfaatkan Instagram sebagai alat pemasaran untuk mendapatkan daya tarik konsumen, dan mampu mengungguli Nike dalam segi pendapatan. Maka dari itu, permasalah yang timbul dari penelitian ini adalah strategi Adidas originals untuk meningkatkan minat beli konsumen.

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 3 KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis Sumber: Felix et al (2016), Erkan & Evans (2016), McCornick (2016), Lin et al. (2012), Fan dan Miao (2012) Pengaruh Persepsi Social Media Marketing terhadap Online Word of Mouth Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa media sosial merupakan alat yang ideal bagi e-wom, karena konsumen mengumpulkan dan menyebarkan informasi kepada temannya mengenai suatu produk (Kim dan Ko, 2012). Dalam hal ini, perusahaan yang menggunakan Instagram sebagai alat pemasaran harus dapat memanfaatkan cara ini semaksimal mungkin dalam menyebarkan informasi mengenai produknya. Selanjutnya hasil studi dari Erkan dan Evans (2016) menjelaskan bahwa informasi yang didapat melalui media sosial kurang spesifik mengenai suatu produk. Penelitian yang dilakukan oleh Godey et al. (2016) menyebutkan bahwa pemasaran melalui media sosial secara kuat berpengaruh langsung dan signifikan terhadap word of mouth. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa social media marketing melalui Instagram berpengaruh positif terhadap online word of mouth. Maka dari itu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1: Persepsi social media marketing berpengaruh positif terhadap online word of mouth Pengaruh Persepsi Komunikasi Visual terhadap Online Word of Mouth Informasi secara visual mengacu pada gambaran suatu produk dengan menggunakan foto atau video (Kim dan Lennon, 2008). Konsumen akan lebih tertarik untuk mencari foto ataupun gambar mengenai produk yang akan dibeli. Informasi visual dinilai lebih unggul dibandingkan dengan informasi verbal, sebab lebih mudah diingat oleh konsumen. Seseorang akan tertarik apabila produk yang diiklankan dengan foto, video, ataupun gambar produk yang akan dijual. Studi sebelumnya (Mitchell dan Olson, 1981) menemukan bahwa periklanan secara visual lebih efektif dalam menghasilkan sikap positif terhadap merek dan produk daripada periklanan secara verbal. Penelitian selanjutnya menyebutkan bahwa komunikasi visual melalui media sosial dengan menonjolkan informasi visual secara signifikan mampu meningkatkan kualitas dan kredibilitas komunikasi word of mouth, sehingga mempengaruhi minat beli konsumen akan suatu produk secara positif (Lin et al, 2012). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi visual berpengaruh positif terhadap online word of mouth. Maka dari itu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H2: Persepsi komunikasi visual berpengaruh positif terhadap online word of mouth

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 4 Pengaruh Persepsi Celebrity Endorser terhadap Online Word of Mouth Sumber mengenai kredibilitas menyebutkan karakteristik positif seorang komunikator akan mempengaruhi penerimaan sebuah pesan (Ohanian, 1990). Studi selanjutnya menjelaskan efek yang ditimbulkan seorang celebrity endorser agar word of mouth antar konsumen dapat terjadi. Hasilnya secara positif kredibilitas seorang celebrity endorser secara kuat mampu mempengaruhi seseorang untuk melakukan word of mouth (Jin et al., 2014). Seorang celebrity endorser dengan jumlah followers yang banyak pada akun media sosialnya akan dianggap paling kredibel dan secara positif memiliki pengaruh yang kuat mengenai informasi produk yang diberikan. Hal ini sejalan dengan teori Engel et al (1990) dimana endorser adalah orang yang muncul dalam suatu periklanan untuk mengkomunikasikan suatu produk perusahaan tertentu baik itu dari selebritis, tokoh masyarakat, atau bahkan orang biasa yang dapat mempengaruhi pikiran konsumen sebagai preferensi dalam melakukan keputusan pembelian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa celebrity endorser berpengaruh positif terhadap word of mouth. Maka dari itu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H3: Persepsi celebrity endorser berpengaruh positif terhadap online word of mouth Pengaruh Persepsi Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Konsumen Studi sebelumnya menjelaskan bahwa kredibilitas seorang celebrity endorser mampu mengubah persepsi dan perilaku konsumen untuk meningkatkan minat beli pada suatu produk (Ohanian, 1990). Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa celebrity endorser secara signifikan mampu mempengaruhi minat beli konsumen. Sejalan dengan hal tersebut, McCracken (1989) menyebutkan daya tarik dan kredibilitas celebrity endorser mampu menambah intrik dari sebuah produk yang disampaikan pada konsumen. Hasilnya adalah celebrity endorser secara positif dan signifikan berpengaruh dalam meningkatkan minat beli konsumen. H4: Persepsi celebrity endorser berpengaruh secara positif terhadap minat beli konsumen Pengaruh Online Word of Mouth terhadap Minat Beli Konsumen Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa konsumen yang akan membeli suatu produk merespon positif dan menerima apa yang dikatakan seseorang dalam merekomendasikan suatu produk (Fan dan Miao, 2012). Menurut Chinomona et al. (2013) menyebutkan bahwa minat beli muncul ketika seseorang telah mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk yang diinginkan. Kredibilitas dan kualitas word of mouth yang disampaikan akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian (Lin et al., 2012). Hasil penelitian dari Lin et al. (2012) menunjukkan bahwa word of mouth secara langsung mempengaruhi minat beli konsumen. Erkan dan Evans (2016) dalam penelitiannya membahas perbandingan antara media sosial dan shopping websites. Penelitian tersebut menjabarkan media sosial secara positif mempengaruhi komunikasi word of mouth terhadap minat beli. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa word of mouth berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Maka dari itu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H5: Online Word of mouth berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Variabel ini mempengaruhi perubahan atau sebab dari timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2004:33). Dalam penelitian ini yang menjadi

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 5 variabel bebas adalah Persepsi Social Media Marketing (X1), Persepsi Komunikasi Visual (X2), dan Persepsi Celebrity Endorser (X2). Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat dari adanya variabel bebas (Sugiyono, 2004:33). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Minat Beli Konsumen (Y2). Variabel perantara (intervening variable) adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, baik memperlemah atau memperkuat (Sugiyono, 2004:33). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel perantara adalah Online Word of Mouth (Y1). Tabel 1 Variabel dan Indikator Penelitian Variabel Social Media Marketing (X1) Komunikasi Visual (X2) Celebrity Endorser (X1) Online Word of Mouth (Y1) Minat Beli (Y2) Indikator - Aksesibilitas (Accessibility) - Berbagi Konten (Sharing of Content) - Interaksi (Interaction) (Felix et al., 2016) - Penekanan bukti informasi secara visual - Kesesuaian informasi dengan produk yang diiklankan - Kualitas gambar (Lin et al., 2012) - Kredibilitas (Credibility) - Kepercayaan (Trustwothiness) - Daya Tarik (Attractiveness) (McCornick, 2016) - Menceritakan mengenai produk - Merekomendasikan produk - Mendorong seseorang untuk membeli (Erkan & Evans, 2016) - Ingin mengetahui produk - Tertarik untuk mencari informasi - Mempertimbangkan untuk membeli (Fan dan Miao, 2012) Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pengguna akun Instagram, mengetahui dan belum pernah membeli produk baru sepatu Adidas Originals. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, karena peneliti tidak mengetahui secara pasti jumlah populasi pengguna akun Instagram. Selanjutnya, metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampling dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang merupakan masyarakat Semarang yang memiliki akun Instagram, mengetahui dan belum membeli produk baru sepatu Adidas Originals, dan mengetahui atau telah mengikuti akun Instagram @adidasoriginals. Metode Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM) dan dioperasikan melalui program AMOS 22. Alasan penggunaan SEM adalah memungkinkan analisis terhadap serangkaian hubungan rumit secara simultan untuk dilakukan, sehingga memberikan efisiensi secara statistik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Confirmatory Factor Analysis Pada tahap ini akan dilakukan uji konfirmatori antar konstruk eksogen dan antar konstruk endogen. Caranya adalah dengan mengelompokkan tiap konstruk lalu dikovariankan atau diberikan tanda panah dua arah ( ) dari satu variabel ke variabel

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 6 lain. Pengujian pertama adalah antar konstruk eksogen, yakni persepsi social media marketing, persepsi komunikasi visual, dan persepsi celebrity endorser. Dilanjutkan dengan pengujian antar konstruk endogen, yakni online word of mouth dan minat beli konsumen. Gambar 3 Confirmatory Factor Analysis Variabel Eksogen Tabel 2 Hasil Uji Fit Confirmatory Factor Analysis Variabel Eksogen Goodness of Cut-Off Hasil Evaluasi Fit Index Value Analisis Model Chi-Square df :24; p5% 19,171 Fit = 36,415 Probability > 0,05 0,743 Fit CMIN/DF < 2,00 0,799 Fit GFI > 0,90 0,955 Fit AGFI > 0,90 0,916 Fit TLI > 0,90 1,016 Fit CFI > 0,90 1,000 Fit RMSEA < 0,08 0,000 Fit Tabel 3 Regression Weights Variabel Eksogen Estimate S.E. C.R. P Label SMM3 <--- Persepsi_Social_Media_Marketing 1,000 SMM2 <--- Persepsi_Social_Media_Marketing 1,102,172 6,400 *** par_1 SMM1 <--- Persepsi_Social_Media_Marketing 1,099,189 5,808 *** par_2 KV3 <--- Persepsi_Komunikasi_Visual 1,000 KV2 <--- Persepsi_Komunikasi_Visual,930,094 9,933 *** par_3 KV1 <--- Persepsi_Komunikasi_Visual,911,098 9,274 *** par_4 CE3 <--- Persepsi_Celebrity_Endorser 1,000 CE2 <--- Persepsi_Celebrity_Endorser 1,024,117 8,745 *** par_5 CE1 <--- Persepsi_Celebrity_Endorser 1,012,107 9,441 *** par_6 Tabel 2 memperlihatkan nilai Chi-Square sebesar 19,171 dan dinyatakan fit karena lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel sebesar 45,558. Hasil lainnya memperlihatkan nilai CMIN/DF, GFI, AGFI, TLI, CFI, dan RMSEA telah memenuhi dengan nilai cut-off value yang ditentukan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan telah sesuai untuk menggambarkan hubungan kausalitas variabel independen. Dalam Tabel 3 dapat dilihat bahwa Critical Ratio (C.R.) masing-masing indikator telah memenuhi syarat yaitu >1,96. Pada Gambar 3, factor loading tiap indikator variabel eksogen telah memenuhi syarat yaitu >0,40. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa indikator-

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 7 indikator tersebut secara signifikan merupakan dimensi dari variabel-variabel laten yang dibentuk. Gambar 4 Confirmatory Factor Analysis Variabel Endogen Tabel 4 Hasil Uji Fit Confirmatory Factor Analysis Variabel Endogen Goodness of Cut-Off Hasil Evaluasi Fit Index Value Analisis Model Chi-Square df: 8; p5% 3,221 Fit =15,507 Probability > 0,05 0,920 Fit CMIN/DF < 2,00 0,403 Fit GFI > 0,90 0,989 Fit AGFI > 0,90 0,972 Fit TLI > 0,90 1,027 Fit CFI > 0,90 1,000 Fit RMSEA < 0,08 0,000 Fit Tabel 5 Regression Weights Variabel Endogen Estimate S.E. C.R. P Label Minat_Beli_Konsumen <--- Online_Word_of_Mouth,780,112 6,950 *** par_1 WOM2 <--- Online_Word_of_Mouth,988,110 8,982 *** par_2 WOM3 <--- Online_Word_of_Mouth 1,035,125 8,250 *** par_3 MB1 <--- Minat_Beli_Konsumen 1,000 MB2 <--- Minat_Beli_Konsumen 1,083,108 10,033 *** par_4 MB3 <--- Minat_Beli_Konsumen,849,104 8,150 *** par_5 WOM1 <--- Online_Word_of_Mouth 1,000 Tabel 4 memperlihatkan nilai Chi-Square sebesar 3,221 dan dinyatakan fit karena lebih kecil dari nilai yang disarankan pada tabel Chi-Square, yaitu sebesar 15,507. Hasil lainnya memperlihatkan nilai CMIN/DF, GFI, AGFI, TLI, CFI, dan RMSEA telah memenuhi dengan nilai cut-off value yang ditentukan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan telah sesuai untuk menggambarkan hubungan kausalitas variabel independen. Dalam Tabel 5 dapat dilihat bahwa Critical Ratio (C.R.) masing-masing indikator telah memenuhi syarat yaitu >1,96. Pada Gambar 4, factor loading tiap indikator variabel eksogen telah memenuhi syarat yaitu >0,40. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa indikatorindikator tersebut secara signifikan merupakan dimensi dari variabel-variabel laten yang dibentuk.

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 8 Structural Equation Model (SEM) Gambar 5 Full Structural Model Tabel 6 Hasil Uji Fit Full Structural Model Goodness of Cut-Off Hasil Evaluasi Fit Index Value Analisis Model Chi-Square df: 82; p5% 51,238 Fit = 104,139 Probability > 0,05 0,997 Fit CMIN/DF < 2,00 0,625 Fit GFI > 0,90 0,936 Fit AGFI > 0,90 0,906 Fit TLI > 0,90 1,047 Fit CFI > 0,90 1,000 Fit RMSEA < 0,08 0,000 Fit Tabel 7 Regression Weights Full Structural Model Estimate S.E. C.R. P Online_Word_of_Mouth <--- Persepsi_Social_Media_Marketing,387,191 2,025,043 Online_Word_of_Mouth <--- Persepsi_Komunikasi_Visual,284,142 2,008,045 Online_Word_of_Mouth <--- Persepsi_Celebrity_Endorser,308,154 2,002,045 Minat_Beli_Konsumen <--- Online_Word_of_Mouth,585,127 4,594 *** Minat_Beli_Konsumen <--- Persepsi_Celebrity_Endorser,350,130 2,688,007 Pengujian Hipotesis Penelitian Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan nilai Critical Ratio (CR) dan nilai Probability (P) dari hasil olah data. Nilai CR yang diisyaratkan yaitu > 1,96 dan nilai P < 0,05. Berikut adalah hasil pengujian hipotesis berdasarkan Tabel 7. Hipotesis 1. Persepsi social media marketing dinilai berpengaruh positif terhadap online word of mouth. Hal tersebut dapat dilihat melalui nilai C.R. persepsi social media marketing 2,025, dimana hasil tersebut lebih besar dari 1,96. Nilai P sebesar 0,043 menunjukkan bahwa hasil tersebut lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Hipotesis 2. Persepsi komunikasi visual secara positif dan siginifikan berpengaruh terhadap online word of mouth. Hal ini dilihat dari nilai C.R. persepsi komunikasi visual terhadap online word of mouth lebih kecil dari 1,96, yaitu sebesar 2,008, dengan nilai P

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 9 sebesar 0,045 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bawah H2 diterima. Hipotesis 3. Persepsi celebrity endorser dinilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap online word of mouth. Hal ini ditunjukkan dengan hasil nilai C.R. yang lebih kecil dari 1,96, yaitu sebesar 2,002. Nilai P 0,045 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa H3 diterima. Hipotesis 4. Persepsi celebrity endorser secara positif dan siginifikan berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini dilihat dari nilai C.R. persepsi celebrity endorser terhadap minat beli konsumen lebih kecil dari 1,96, yaitu sebesar 2,688, dengan nilai P sebesar 0,07 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bawah H4 diterima. Hipotesis 5. Persepsi online word of mouth dinilai berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Hal tersebut dapat dilihat melalui nilai C.R. persepsi online word of mouth terhadap minat beli konsumen 4,594, dimana hasil tersebut lebih besar dari 1,96. Nilai P *** menunjukkan bahwa nilai tersebut jauh lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa H5 diterima. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa pemasaran melalui media sosial Instagram memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth. Hal ini menandakan bahwa semakin efektif pemasaran yang dilakukan, semakin tinggi terjadinya komunikasi word of mouth. Adidas Originals memanfaatkan Instagram sebagai alat pemasaran guna menyasar segmen yang dituju dengan memberikan kemudahan akses, interaksi dengan konsumen menggunakan hashtag dan caption guna kemudahan pencarian informasi, dan menyalurkan informasi mengenai produk. 2. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi visual mampu memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi word of mouth. Semakin efektif komunikasi visual yang dilakukan, semakin tinggi kualitas komunikasi word of mouth. Kesesuaian visualisasi produk melalui Instagram dan penyajian konten dengan kualitas yang baik akan membuat seseorang tertarik untuk melakukan pencarian informasi melalui akun @adidasoriginals guna mencari informasi yang dibutuhkan. 3. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa celebrity endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap online word of mouth. Selain itu, celebrity endorser juga berpengaruh secara langsung terhadap minat beli konsumen. Dalam hal ini seorang celebrity harus memiliki citra dan tingkat kepercayaan yang tinggi dimata konsumen. Seorang celebrity akan mendapatkan tanggapan yang positif apabila celebrity tersebut memiliki popularitas yang tinggi dan tidak seorang celebrity yang kontroversial. Sedangkan, bila Adidas Originals memanfaatkan celebrity yang memiliki popularitas kecil dan memiliki kontroversial, maka tingkat kepercayan konsumen kecil dan akan mendapatkan tanggapan yang negatif. 4. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Adidas Originals harus mampu mengemas informasi agar menarik dan menampilkan informasi dengan jelas agar kualitas informasi yang didapat tinggi. Apabila konsumen mendapatkan informasi yang sangat jelas dan sesuai apa yang dibutuhkan, maka konsumen akan mampu mendorong konsumen lainnya untuk menarik minat beli produk Adidas Originals.

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 10 Implikasi Manajerial Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, terdapat beberapa implikasi kebijakan sebagai berikut: 1. Akun Adidas Originals diharapkan dapat menanggapi komentar dari konsumen yang menanyakan produk yang diiklankan. Konsumen menyebutkan bahwa @adidasoriginals tidak begitu tanggap dalam menanggapi komentar dari konsumen. 2. Kurangnya variasi periklanan dan kurang jelasnya detail produk yang diberikan seperti, harga dan ketahanan dari produk tersebut. Melalui video Adidas Originals hanya menampilkan kapan peluncuran produk tersebut, tidak disebutkan detail harga dan spesifikasi. Baiknya, Adidas Originals lebih memperhatikan detail agar konsumen lebih jelas dalam menggali informasi. 3. Celebrity yang dipilih untuk produk Adidas Originals kadang kurang terkenal dan konsumen kurang tertarik dengan celebrity yang digunakan oleh Adidas Originals. Adidas Originals diharapkan untuk menggunakan seorang celebrity yang terkenal dan memiliki daya tarik tinggi agar konsumen terdorong untuk membeli produk yang dijual oleh Adidas Originals. 4. Adidas Originals harus mampu mengemas pemasaran dengan lebih baik lagi. Konsumen merasa informasi yang didapat kurang begitu memuaskan karena detail dari produk dan penjelasan dari akun Adidas Originals masih kurang. Untuk itu diharapkan Adidas Originals menambahkan detail informasi mengenai harga, kekuatan dari sepatu yang dijual dan kejelasan barang yang dijual apakah hanya dijual online atau ada yang dipasarkan melalui store Adidas Originals. REFERENSI Alhadid, A. Y., & H. Abu-RAhman, A. (2014). The Impact of Social Media Marketing on Brand Equity : An Empirical Study on Mobile Service Providers in Jordan. Review of Integrative Business & Economics Research, 3(1), 315 326. Daft, R. L., & Lengel, R. H. (1986). Organizational Information Requirements, Media Richness and Structural Design. Management Science, 32(2), 554 571. Erkan, I., & Evans, C. (2016). The Influence of ewom in Social Media on Consumer Fan, Y.-W., & Miao, Y.-F. (2012). Effect of Word-of-Mouth on Consumer Purchase Intention: The Perspective of Gender Differences. International Journal of Electronic Business Management, 10(3), 175 181. Retrieved from http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=bth&an=83524833&site= ehost-live Felix, R., Rauschnabel, P. A., & Hinsch, C. (2016). Elements of Strategic Social Media Marketing: A Holistic Framework. Journal of Business Research, 70, 1 9. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2016.05.001 Godey, B., Manthiou, A., Pederzoli, D., Rokka, J., Aiello, G., Donvito, R., & Singh, R. (2016). Social Media Marketing Efforts of Luxury Brands: Influence on Brand Equity and Consumer Behavior. Journal of Business Research, 69(12), 5833 5841. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2016.04.181 Jin, S.-A. A., & Phua, J. (2014). Following Celebrities Tweets About Brands: The Impact of Twitter-Based Electronic Word of Mouth on Consumers Source Credibility Perception, Buying Intention, and Social Identification With Celebrities. Journal of Advertising, 43(2), 181 195. https://doi.org/10.1080/00913367.2013.827606 Kim, A. J., & Ko, E. (2012). Do Social Media Marketing Activities Enhance Customer

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 11 Equity? An Empirical Study of Luxury Fashion Brand. Journal of Business Research, 65(10), 1480 1486. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2011.10.014 Kim, M., & Sharron, L. (2008). The Effects of Visual and Verbal Information on Attitudes and Purchase Intention in Internet Shopping. Psychology & Marketing, 25(2), 146 178. https://doi.org/10.1002/mar20204 Lin, T. M.., Lu, K.-Y., & Wu, J.-J. (2012). The Effects of Visual Information in ewom Communication. Journal of Research in Interactive Marketing, 6(1), 7 26. https://doi.org/10.1108/17505931211241341 McCormick, K. (2016). Celebrity Endorsements: Influence of a Product-Endorser Match on Millennials Attitudes and Purchase Intentions. Journal of Retailing and Consumer Services, 32, 39 45. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2016.05.012 McCracken, G. (1989). Who is The Celebrity Endorser? Cultural Foundations of The Endorsement Process. Journal of Consumer Research, 16(3), 310 321. https://doi.org/10.1086/209217 Messaris, P. (2003). Visual Communication : Theory and Research. Journal of Communication, 53(3), 551 556. https://doi.org/10.1093/joc/53.3.551 Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Williams, R. (2009). What is Social Media Marketing. Orangejack LLC, 1 7. Retrieved from http://orangejack.com/media/what-is-social-media-marketing.pdf