BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kepercayaan guru pada pimpinan. 2. Kepercayaan guru pada pimpinan berpengaruh positif terhadap komitmen afektif. 3. Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap komitmen afektif. 4. Kepercayaan guru pada pimpinan memediasi sebagian (partial mediation) pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen afektif. 5.2 Keterbatasan Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan antara lain : 1. Dalam penelitian ini, tentang pengaruh kepercayaan guru pada pimpinan sebagai mediasi antara kepemimpinan transformasional dan komitmen afektif ruang lingkup penelitiannya masih terbatas di SMK Negeri 2 Sewon Bantul dengan menggunakan 44 responden sebagai sampel. Dengan lingkup penelitian hanya pada SMK Negeri 2 Sewon Bantul dan sampel yang terbatas maka mengakibatkan hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi. 59
2. Penelitian ini hanya berorientasi pada persepsi responden, maka akan muncul kesan subyektifitas. 5.3 Implikasi Implikasi dari hasil penelitian ini terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis. Implikasi teoritis berhubungan dengan kontribusinya bagi perkembangan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini dan implikasi praktis berkaitan dengan kontribusi hasil penelitian terhadap penguatan kepemimpinan kepala sekolah. 5.3.1 Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini sebagai berikut : 1. Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kepercayaan guru pada pimpinan. Dengan demikian semakin tinggi kepemimpinan transformasional kepala sekolah maka kepercayaan guru pada pimpinan meningkat. Hal ini secara empiris memperkuat hasil penelitian Arnold et al. (2001) yang menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kepercayaan pada pimpinan. Arnold et al. (2001) juga menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional lebih efektif menghasilkan kepercayaan dari pada metode tradisional. 2. Kepercayaan guru pada pimpinan berpengaruh positif terhadap komitmen afektif. Dengan demikian semakin tinggi kepercayaan guru pada pimpinan maka komitmen afektif guru semakin tinggi. Hal ini secara empiris memperkuat hasil penelitian Hon dan Lu (2010) yang 60
menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional dan hasil penelitian perry (2004) yang menyimpulkan bahwa kepercayaan karyawan pada manajer berkorelasi positif terhadap komitmen afektif. 3. Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap komitmen afektif. Dengan demikian semakin tinggi kepemimpinan transformasional kepala sekolah maka komitmen afektif guru semakin tinggi. Hal ini secara empiris memperkuat hasil penelitian Lee (2005) yang menyimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional meningkatkan komitmen normatif dan afektif dan Brown (2003) yang menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional meningkatkan keinginan bawahan untuk tetap tinggal di tempat dia bekerja atau mendorong timbulnya komitmen afektif bawahan. 4. Kepercayaan guru pada pimpinan memediasi sebagian ( partial mediation) pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen afektif. Dengan demikian pengaruh kepemimpinan transformasional secara langsung berpengaruh atau dimediasi oleh kepercayaan guru pada pimpinan. Hal ini secara empiris memperkuat hasil penelitian Chiang dan Wang (2012) dan Indrayanto et al. (2012) yang menyimpulkan bahwa kepercayaan guru pada pimpinan memediasi sebagian (partial mediation) antara kepemimpinan transformasional komitmen afektif. 61
5.3.2 Implikasi Praktis Implikasi praktis dari hasil penelitian ini sebagai berikut : 1. Model kepemimpinan transformasional penting untuk diterapkan oleh Kepala SMK Negeri 2 Sewon Bantul untuk meningkatkan kepercayaan guru pada kepala sekolah yang pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan komitemen afektif guru. Tingginya komitmen afektif guru tentunya akan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan di SMK Negeri 2 Sewon. 2. Upaya untuk meningkatkan komitmen afektif guru SMK Negeri 2 Sewon Bantul dapat dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan guru pada kepala sekolah. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kepercayaan adalah meningkatkan kejujuran dari diri pemimpin, membangun ikatan psikologis antara pemimpin, guru, dan organisasi sekolah, serta membangun rasa memiliki terhadap organisasi sekolah. 5.4 Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah : 1. Rata-rata persepsi kepemimpinan transformasional adalah 3.32 berkategori sedang. Oleh karenanya kepemimpinan transfomasional kepala sekolah masih perlu ditingkatkan dengan cara memperhatikan keempat dimensi kepemimpinan transformasional khususnya individual consideration yang memiliki rata-rata terendah, yaitu 3.05 melalui 62
pemenuhan kebutuhan guru yang ingin maju dan mengembangkan kreasinya, mendorong guru untuk maju dan berkembang, serta memperlakukan guru dengan penuh rasa hormat sesuai dengan keunikan masing-masing guru. 2. Rata-rata persepsi kepercayaan guru pada pimpinan adalah 3.23 berkategori sedang oleh karenanya kepercayaan guru pada pimpinan masih perlu ditingkatkan dengan cara kepala sekolah memperhatikan ketiga dimensi kepercayaan guru pada pimpinan kususnya ability yang memiliki rata-rata terendah, yaitu 3.11 melalui pengembangan diri dan mengikuti pelatihan kepemimpinan baik yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan maupun organisasi lain. 3. Dari hasil analisis diketahui bahwa kepercayaan guru pada pimpinan memediasi sebagian antara kepemimpinan transformasional dan komitmen afektif. Dengan demikian hendaknya kepala sekolah memperhatikan gaya kepemimpinan karena dapat meningkatkan komitmen afektif guru. 4. Pihak dinas pendidikan diharapkan menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan kepada kepala sekolah tentang model kepemimpinan transformasional dan kepercayaan pada pimpinan. 5. Penelitian mendatang sebaiknya memperluas area survey dengan menambah beberapa sekolah sebagai sampel penelitian. 63
6. Penelitian yang akan datang diharapkan menambah dimensi lain komitmen organisasional, yaitu normative commitment. dan Continuance commitment. 64