BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menabung di bank syariah. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini seluruh populasi yang berjumlah 93 mahasiswa. Hasil penelitian yang dilakukan di kampus STAIN Pekalongan dapat diketahui gambaran tentang karakteristik responden. Uraian tentang karakteristik responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin dan kelas yang dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Frequenc y Jenis_Kelamin Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid laki-laki 30 32,3 32,3 32,3 perempuan 63 67,7 67,7 100,0 Total 93 100,0 100,0 Berdasarkan hasil tabel di atas terlihat bahwa mahasiswa STAIN Pekalongan angkatan 2012/2013 yang menjadi nasabah di Bank Syariah sebagian besar adalah perempuan yang berjumlah 63 mahasiswa, dalam prosentase 67,7% sisanya adalah pria yang berjumlah 30 mahasiswa 59
60 dengan prosentase 32,3%, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar mahasiswa STAIN Pekalongan angkatan 2012/2013 yang menjadi nasabah di Bank Syariah adalah perempuan. 2. Karakteristik responden berdasarkan kelas Klasifikasi kelas mahasiswa STAIN Pekalongan angkatan 2012/2013 yang menjadi nasabah tabungan di Bank Syariah diperoleh kelas A berjumlah 9 mahasiswa dengan prosentase 9,7%, kelas B berjumlah 29 mahasiswa dengan prosentase 31,2%, kelas C berjumlah 30 mahasiswa 32,3%, kelas D berjumlah 19 dengan prosentase 20,4%, kelas Reguler sore 4 mahasiswa dengan prosentase 4,3%, dan Non Reguler berjumlah 2 mahasiswa dengan prosentase 2,2%. Sehingga dapat disimpulkan mahasiswa STAIN Pekalongan angkatan 2012/2013 yang menjadi nasabah tabungan di Bank Syariah sebagian besar kelas C, dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan kelas Kelas Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid A 9 9,7 9,7 9,7 B 29 31,2 31,2 40,9 C 30 32,3 32,3 73,1 D 19 20,4 20,4 93,5 Reg Sore 4 4,3 4,3 97,8 Non Reg 2 2,2 2,2 100,0 Total 93 100,0 100,0
61 B. Analisis Data 1. Uji Instrumen Penelitian a) Uji Reliabilitas Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach s alpha > 0,60. Variabel Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Berdasarkan data di atas, nilai keseluruhan dari Cronbach s Alpha > 0,6 dengan begitu dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dinyatakan reliabel. b) Uji Validitas Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner Kriteria pengujiannya: Jika r hitung > r tabel maka data valid sebaliknya Jika r hitung < r tabel maka data tidak valid. Berikut hasil pengujian validitas: Cronbach Alpha Nilai Kritik Keterangan X1 0,633 0,60 Reliabel X2 0,784 0,60 Reliabel X3 0,719 0,60 Reliabel Y 0,644 0,60 Reliabel
62 Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Item r hitung r tabel Keterangan Pengetahuan tentang P1 0,728 0,204 Valid Bank Syariah P2 0,717 0,204 Valid P3 0,597 0,204 Valid P4 0,723 0,204 Valid Kualitas Pelayanan P5 0,612 0,204 Valid P6 0,759 0,204 Valid P7 0,708 0,204 Valid P8 0,799 0,204 Valid P9 0,785 0,204 Valid Lokasi P10 0,362 0,204 Valid P11 0,631 0,204 Valid P12 0,813 0,204 Valid P13 0,775 0,204 Valid P14 0,789 0,204 Valid Keputusan Menabung P15 0,494 0,204 Valid P16 0,596 0,204 Valid P17 0,713 0,204 Valid P18 0,705 0,204 Valid P19 0,742 0,204 Valid P20 0,322 0,204 Valid Sumber : SPSS 23 diolah, 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing item memiliki r hitung > r tabel (0,204) dan bernilai positif. Dengan demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2. Uji Asumsi Klasik a) Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak terdapat korelasi yang
63 sempurna atau korelasi tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi pada variabel bebasnya (independen) yang biasa disimpulkan dengan X 1, X 2, X 3,...X n. Dikatakan multikolinearitas atau tidak jika: 1. Variabel bebas mengalami multikolinearitas jika a hitung < a dan VIF hitung > VIF. 2. Variabel bebas tidak mengalami multikolinearitas jika a hitung Model > a dan VIF hitung < VIF. Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 X1,996 1,004 X2,997 1,003 X3,997 1,003 a. Dependent Variable: Y Dari tabel Coefficients pada kolom Collinearity Statistics di atas diperoleh nilai masing-masing variabel bebas memiliki nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10. Dengan demikian tidak ada masalah multikolinearitas dalam model regresi. b) Uji Autokorelasi Salah satu asumsi regresi linear adalah tidak terdapatnya autokorelasi. Autokorelasi ialah korelasi antara sesama urutan pengamatan dari waktu ke waktu.
64 Dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2). 2. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 DW + 2. 3. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2. Mode l R R Square Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,799 a,639,627 1,462 1,638 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Dari hasil olah data di atas, dapat diketahui Durbin-Watson test sebesar 1,638. Berdasarkan kriteria penentuan terjadi atau tidaknya terjadi autokorelasi maka pada penelitian ini tidak terjadi autokorelasi karena nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2< 1,638 < +2. c) Uji Heteroskedastisitas Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas. sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
65 adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mengetahuinya dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residual. Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari analisis hasil output SPSS (gambar scatterplot) di atas, didapat titik-titik menyebar di bawah serta di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur. Jadi, kesimpulannya adalah variabel bebas di atas tidak terjadi heteroskedastisitas. d) Uji Normalitas Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal
66 atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.2 Grafik Histogram
67 Gambar 4.3 Gambar Normal Probability Plots Dari hasil grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik Normal Probability Plots menunjukkan bahwa garis (titiktitik) mengikuti garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. sehingga data responden bisa disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal.
68 3. Analisis Regresi Berganda Model 1 (Constant ) Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Berganda Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig.,576 2,079,277,783 X1,179,081,141 2,211,030 X2,233,061,244 3,819,000 X3,803,069,748 11,722,000 a. Dependent Variable: Y Tabel Coefficients di atas menunjukkan hasil dari pengujian regresi berganda. Dari data di atas dapat dibuat model persamaan fungsi sebagai berikut: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Y = 0,576 + 0,178 X 1 + 0,233 X 2 + 0,803 X 3 + e Artinya adalah: a) Nilai konstan sebesar 0,576 Menunjukkan bahwa pengetahuan bank syariah, kualitas pelayanan dan lokasi konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y (keputusan menabung) masih bisa meningkat sebesar 0,576. Hal ini karena adanya pengaruh dari variabel lain selain pengetahuan tentang bank syariah, kualitas pelayanan dan lokasi.
69 b) Pengetahuan tentang bank syariah sebesar 0,178 Jika pengetahuan tentang bank syariah mengalami peningkatan sebesar 1 sedangkan kualitas pelayanan dan lokasi konstan atau sebesar 0, maka Y (keputusan menabung) akan mengalami peningkatan sebesar 0,178, dimana faktor lain dianggap konstan. c) Kualitas pelayanan sebesar 0,233 Ketika kualitas pelayanan mengalami peningkatan 1 sedangkan pengetahuan tentang bank syariah dan lokasi konstan atau sebesar 0, maka Y (keputusan menabung) akan mengalami peningkatan sebesar 0,233, dimana faktor lain dianggap konstan. d) Lokasi sebesar 0,803 Apabila lokasi mengalami peningkatan 1 sedangkan pengetahuan tentang bank syariah dan kualitas pelayanan konstan atau sebesar 0, maka Y (keputusan menabung) akan mengalami penignkatan sebesar 0,803, dimana faktor lain dianggap konstan. 4. Uji Goodness of fit (pengujian hipotesis) a) Uji t (Parsial) perhitungan menggunakan SPSS diperoleh signifikansi < 0,05, maka variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat yang ada dalam model. Sebaliknya apabila signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikatnya atau dengan kata lain tidak ada pengaruh antara dua variabel yang diuji. Dengan kriteria berikut:
70 1. Bila t hitung > t tabel maka H 0 ditolak H 1 diterima. 2. Bila t hitung < t tabel maka H 0 diterima H 1 ditolak. Tabel 4.8 Hasil Uji t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant ),576 2,079,277,783 X1,179,081,141 2,211,030 X2,233,061,244 3,819,000 X3,803,069,748 11,722,000 a. Dependent Variable: Y T tabel dengan signifikansi 0,05 dengan df = n k 1 (n= jumlah sampel dan k = jumlah variabel independen) maka df = 93 3 1 = 89 maka t tabel sebesar 1,987. Analisis uji t sebagai berikut: 1. Nilai t hitung dalam variabel pengetahuan tentang bank syariah (X 1 ) sebesar 2,211 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,030. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu ( 2,211 > 1,987) dan nilai signifikansi 0,030 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Sehingga variabel pengetahuan tentang bank
71 syariah berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menabung. 2. Nilai t hitung dalam variabel kualitas pelayanan (X 2 ) sebesar 3,819 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu ( 3,819 > 1,987) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Sehingga variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menabung. 3. Nilai t hitung dalam variabel lokasi (X 3 ) sebesar 11,722 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu ( 11,722 > 1,987) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Sehingga variabel lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menabung. b) Uji F (simultan) Uji F digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian yang menggunakan analisis regresi linier berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan atau serentak. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F tabel dengan F hitung. Kriteria uji yang digunakan adalah: a. Jika F hitung < F tabel H 0 diterima b. Jika F hitung > F tabel Ha diterima
72 Tabel 4.9 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 336,461 3 112,154 52,461,000 b Residual 190,270 89 2,138 Total 526,731 92 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung dari uji simultan sebesar 52,461 dan nilai signifikansi 0,000. Untuk menentukan F tabel sebagai berikut: Df1 = k 1 = 4 1 = 3 Df2 = n k = 93 4 = 89 Jadi dapat diketahui bahwa F tabel sebesar 2,71. sehingga, nilai F hitung (52,461) > F tabel (2,71) dan nilai signifikansi (0,000) < α (0,05), dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima, artinya pengetahuan tentang bank syariah, kualitas pelayanan dan lokasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap keputusan menabung.
73 c) Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R 2 ) antara 0 sampai dengan 1. Jika nilai R 2 kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, namun jika nilai R 2 mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,799 a,639,627 1,462 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Berdasarkan tabel model summary menyatakan bahwa koefisien determinasi memiliki nilai adjusted R square sebesar 0,627. Artinya memiliki pengaruh sebesar 62,7% dari variabel pengetahuan tentang bank syariah, kualitas pelayanan dan lokasi, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 37,3% (100%- 62,7% = 37,3%).
74 C. Pembahasan Hasil uji signifikansi individual/parsial (uji t) dan uji signifikansi simultan (uji F) dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh Pengetahuan tentang Bank Syariah terhadap Keputusan Menabung Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hasil uji t atau secara parsial diperoleh nilai sebesar 2,211 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,030. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu ( 2,211 > 1,987) dan nilai signifikansi 0,030 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Sehingga variabel pengetahuan tentang bank syariah berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menabung. Dari hasil penelitian ini tingkat pengetahuan tentang bank syariah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menabung mahasiswa STAIN Pekalongan angkatan 2012/2013. Hal ini terjadi karena semakin tinggi tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang maka semakin mantap serta lebih berhati-hati dalam menentukan keputusan. 81 Jadi, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang tentang bank syariah yang dimiliki maka akan lebih besar dalam mengambil keputusan untuk menabung di bank syariah. Hal ini berarti bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap keputusan seseorang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Lutfi Efendi (2009) yang menunjukkan bahwa variabel 81 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Ed- 1, Cet ke-3 (Jakarta: Kencana, 2003), hlm.134
75 pengetahuan/pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menabung pada bank muamalat. 2. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Menabung Dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hasil uji t atau secara parsial diperoleh nilai sebesar 3,819 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu ( 3,819 > 1,987) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Sehingga variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menabung. Kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. 82 Dari hasil penelitian ini kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan menabung hal ini terjadi karena dalam lembaga keuangan, kepuasan nasabah juga ditentukan oleh kualitas layanan yang dikehendaki nasabah sehingga jaminan kualitas menjadi prioritas utama bagi lembaga keuangan. 83 Jadi, Kualitas merupakan kunci menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan dan ini merupakan pekerjaan setiap orang (karyawan). 84 Karena nasabah selalu menilai suatu layanan yang diterima dibandingkan dengan apa yang diharapkan atau diinginkan. 85 Hal itu 82 Fandy Tjiptono, Service Manajement Mewujudkan Layanan Prima, (Yogyakarta: ANDI, 2008), hlm. 85 83 Rinda Asytuti, Isu-Isu Kontemporer Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia, (Pekalongan : duta media utama, 2015), hal. 176 84 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2010),hlm. 91 85 Rinda Asytuti, Isu-Isu Kontemporer Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia...hal. 176
76 menunjukkan bahwa kualitas pelayanan sangat berpengaruh dalam pemasaran jasa terutama di perbankan untuk menentukan keputusannya. Kesimpulan ini sejalan dengan kesimpulan pada hasil penelitian Raihana Daulay (2012) yang menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menabung pada bank mandiri syariah dikota medan. 3. Pengaruh lokasi terhadap keputusan menabung Dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hasil uji t atau secara parsial diperoleh nilai sebesar 11,722 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu (11,722 > 1,987) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Sehingga variabel lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menabung. Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan dimana dan bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa. Faktor lokasi merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan. Tempat yang stategis, atau dekat dengan konsumen, akan memudahkan
77 konsumen mendatangi tempat di mana mereka bisa menemukan jasa yang konsumen butuhkan, dan sebaliknya. 86 Penentuan lokasi bank merupakan kebijakan yang harus diambil dengan hati-hati. Kantor bank harus dibangun ditempat yang stategis, yang dekat dengan nasabah berada, mudah pencapaiannya (aksesibilitas). Penelitian ini sesuai dengan penelitian Rizqa Ramadhaning Tyas (2012) yang menyatakan bahwa variabel lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung di BMT sumber mulia tuntang. 4. Pengaruh pengetahuan tentang bank syariah, kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan menabung. Untuk hasil dari uji F diperoleh F hitung lebih besar dari F tabel sebesar 52,461 > 2,71 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, yang berarti terdapat pengaruh secara simultan antara variabel pengetahuan tentang bank syariah (X 2 ), kualitas pelayanan (X 2 ) dan lokasi (X 3 ) terhadap keputusan menabung (Y). Sedangkan berdasarkan hasil analisis regresi Adjuted R-square sebesar 0,627 yang artinya bahwa kontribusi pengetahuan tentang bank syariah, kualitas pelayanan dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan menabung sebesar 62,7%. 86 Yazid, Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi, ed-ke 2, cet ke-1, (Yogyakarta: EKONISIA, 2001), hlm.189