STUD1 PENGOLAHAN DAN KARAKTERISTIK MUTU SARI KACANG HIJAU. Ole h FARUKIL ULUM F

dokumen-dokumen yang mirip
STUD1 PENGOLAHAN DAN KARAKTERISTIK MUTU SARI KACANG HIJAU. Ole h FARUKIL ULUM F

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB I PENDAHULUAN. Pola konsumsi pangan di Indonesia saat ini belum sesuai dengan. Harapan (PPH) merupakan rumusan komposisi pangan yang ideal yan g

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

NILAI NUTRISI DAN SIFAT FUNGSIONAL KESEHATAN PROTEIN RICH FLOUR (PRF) KORO KRATOK (Phaseolus lunatus L.) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

Ia tidak cemburu. Ia tidak nlemegahkan diri dan tidak sonlbong. Ia menutupi segala sesuatu, %sib itu sabar, kasih itu murah hati,

PENGARUH ph AIR SIRAMAN DAN UMUR PERUEGAMBAHAM TERHADAB KARAKTERISTIK MUTU TAUGE UAGWNG NlJAU (Vigna radiata (L.) \Nilczek)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah keadaan di mana simpanan. pada malam hari (rabun senja). Selain itu, gejala kekurangan vitamin A

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

NILAI NUTRISI DAN SIFAT FUNGSIONAL KESEHATAN PROTEIN RICH FLOUR (PRF) KORO KRATOK (Phaseolus lunatus L.) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta

PENGARUH PEMBERIAN DIET YANG MENGANDUNG CRACKERS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG ASIA SEBAGAI SUMBER. Oleh : ESTHER YUNIANTI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

3.1. Produk Biskuit Brokoli dan Jambu Biji Fresh dan Bubuk B1 B2 B3 B4

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

OLEH: YULFINA HAYATI

PENGARUH PENGUKUSAN PADA TEMPE DAN PENGULANGAN EKSTRAKSI TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA SUSU TEMPE SKRIPSI OLEH : ENY PERMANASARI ( )

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

SKRIPSI PEMANFAATAN TEPUNG JAGUNG SEBAGAI BAHAN PENSUBSTITUSI TERIGU DALAM PEMBUATAN PRODUK MIE KERING YANG DIFORTIFIKASI DENGAN TEPUNG BAYAM

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS

KOMPLEMENTASI KEDELAI DEBIGAN BERAS; UNTUK PEMBUATAN TEMPE

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

METODE. Bahan dan Alat

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. kemiskinan. Padahal potensi umbi-umbian cukup tinggi untuk digunakan sebagai

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Organoleptik Yoghurt Sapi Dan Yoghurt Kambing

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. semua lapisan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang tertuang di dalam Millenium Development Goals (MDGs).

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, harus memenuhi kebutuhan akan pangan. 1. mengalami penguraian, sehingga nilai gizi dan kelezatannya akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRAK... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP PENULIS... vi KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

PEMANFAATAN TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L.) DALAM PEMBUATAN BUBUR INSTAN DENGAN PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE SKRIPSI

T E M P E 1. PENDAHULUAN

METODE. Waktu dan Tempat

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

ORGANOLElPTDK DAN GIZI COOKIES YANG DISUlZSTITUSI BEKATUL SERTA MENGGUNAKAN PENGEMULSI LESITIN KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah umum yang biasa ditemui dalam peggunaan hasil protein

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

I. PENDAHULUAN. Pisang adalah tumbuhan berdaun besar memanjang dari famili musaceae dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

JURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. waktu sekitar sehari semalam. Dalam SII Nomor , brem padat. dalam pembuatan brem padat adalah ketan putih.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB IV HASIL. Pertumbuhan. Perlakuan A (0%) B (5%) C (10%) D (15%) E (20%) gurame. Pertambahan

Transkripsi:

STUD1 PENGOLAHAN DAN KARAKTERISTIK MUTU SARI KACANG HIJAU Ole h FARUKIL ULUM F 29.1403 Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gisi Fakultas Teknologi Pertanian lntitut Pertanian Bogor 1997 JURUSAN TEKNOCOGI PANGAN DAN GlZl FAKU LTAS TEKNOCOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Farukil Ulum. F 29.1403. Studi Pengolahan dan Karakteristik Mutu Sari Kacang Hi jau. Dibawah bimbingan Budi Nurtama dan Sri Widowati. Untuk menambah keanekaragaman pangan, kacang hijau dapat diolah menjadi minuman sebagai sari kacang hijau. Dalam penelitian ini dipelajari karakteristik mutu sari kacang hijau yang dihasilkan dan ekstraksi dengan perlakuan pengupasan dan pengaturan ph ekstraksi (ph 4, 6, 8, 10 dan 12) dari dua varietas kacang hijau yaitu Merak dan Betet. Berdasarkan analisis sidik ragam pada taraf 5%, total padatan produk tidak dipengaruhi oleh perlakuan ph ekstraksi, pengupasan dan varietas maupun interaksiinteraksinya. Kadar protein dipengaruhi oleh varietas dimana varietas Betet mempunyai kadar protein yang lebih tinggi. Daya cerna protein dipengaruhi oleh ph ekstraksi. Kadar lemak dipengaruhi oleh interaksi pengupasan dan ph ekstraksi. Radar abu dipengaruhi oleh varietas dan pengupasan. Residu dari sari kacang hijau masih banyak mengandung komponen gizi, ha1 ini masih mungkin dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak atau sebagai sumber serat dalam industri makanan. Penyimpanan dari sari kacang hijau menunjukkan pada minggu pertama terjadi pengendapan, sedangkan untuk rasa, aroma dan warna umumnya tidak mengalami perubahan. Produk yang mengalami perubahan selama penyimpanan umumnya adalah produk dengan ph ekstraksi 8. Perlakuan pengupasan dari varietas Betet dan Merak dengan ph ekstraksi 6 dan 8 untuk kekentalan, aroma dan rasa tidak menunjukkan pengaruh terhadap tingkat kesukaan panelis, tetapi berpengaruh terhadap warna dan penerimaan umum sari kacang hijau. Panelis cenderung lebih menyukai produk dengan ph ekstraksi 8 dengan skor biasa sampai suka.

DAFTAR IS1 Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR GAMBAR... i~ DAFTAR TABEL... V DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN... 1 I1. TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. Botani Kacang Hijau... 4 B. Kandungan Gizi Kacang Hijau... 5 C. Pemanfaatan Kacang Hijau... 8 I11. BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 10 A. Bahan dan Alat...10 B. Metode Penelitian... 1% 1. Penelitian Pendahuluan... 10 2. Penelitian Utama... 12 3. Metode Analisis... 2 4 a. Kadar Air... 14 b. Kadar Abu... 15 c. Kadar Lemak... 15 d. Kadar Protein... 16 e. Daya Cerna Protein... 18 f. Karbohidrat... 19 4. Rancangan Percobaan... 19 IV. FASIL DAN PEMBAHASAN... 22 A. Penelitian Pendahuluan... 22 B. Penelitian Utama... 28 1. Total Padatan... 28 2. Kadar protein... 28 3. Daya Cerna Protein... 31

4. Kadar Lemak... 34 5. Kadar Abu... 35 6. Analisis Proksimat Residu... 37 7. Organoleptik... 40 8. Perlakuan penyimpanan... 41 V. KESIMPULAN DAN SARAN... 46 A. KESIMPULAN... 46 B. SARAN... 47 DAFTAR PUSTAKA... 48 LAMPIRAN... 51 iii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8 Gambar 9 Tanaman Kacang Hijau... 4 Gambar Melintang Biji Kacang Hijau... 6 Diagram Alir Proses Pembuatan Sari Kacang Hijau... 13 Alat Penqemas Cangkir Plastik... 14 Alat Kjeltec... 17 Biji Kacang Hijau Varietas Merak dan Betet tanpa kulit dan dengan kulit... 23 Sari Kacang Hijau Dengan Lima Variasi ph... Ekstraksi 27 Residu Pembuatan Sari Kacanq Hijau... 37 Sari Kacang Hijau Dua Varietas Dengan Perlakuan Pengupasan dan ph Ekstraksi...*... 41

DAFTAR TABEL Halaman Rata-rata Konsumsi Protein per kapita di beberapa negara Asia... 1 Konsumsi Rata-rata Beberapa Jenis Bahan Makanan per kapita per minggu... 2 Analisis Proksimat dalam 100 g Kacang Hijau... 6 Komposisi Asam Amino Kacang Hijau... 7 Analisis Proksimat Berbagai Produk Kacang Hijau... 9 Analisis Proksimat Berbagai Produk Kacang Hijau... 9 Analisis Proksimat 100 g Kacang Hijau varietas Merak dan Betet... 22 Rata-rata Skor Uji Organoleptik... 26 Total Padatan Sari Kacang Hijau... 28 Kadar Protein Sari Kacang Hijau... 29 Daya Cerna Protein Sari Kacang Hijau... 32 Kadar Lemak Sari Kacang Hijau... 35 Kadar Abu Sari Kacang Hijau... 36 Analisis Proksimat Residu dari Sari Kacang Hijau... 38 Hasil rata-rata Uji Hedonik Sari Kacang Hijau... 42

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5a. Lampiran 5b. Lampiran 5c. Lampiran 6a. Lampiran 6b. Lampiran 6c. Lampiran 7a. Lampiran 7b. Lampiran 8a. Lampiran 8b. Lampiran 9a. Lampiran 9b. Lampiran 10a. Halaman ~ormulir Uji Hedonik Sari Kacang Hijau... 51 Hasil Uji Hedonik Aroma (Penelitian Pen- dahuluan)... 52 Hasil Uji Hedonik Rasa (Penelitian Pen- dahuluan)... 53 Analisis Sidik Ragam Total Padatan Sari Kacang Hijau... 54 Data Kadar Protein Sari Kacang Hijau... 55 Analisis Sidik Ragam Protein Sari Kacang Hijau... 55 Uji Duncan Protein Sari Kacang Hijau... 55 D Data Daya Cerna Sari Kacang Hijau... 56 Analisis Sidik Ragam Daya Cerna Protein Sari Kacang Hijau... 56 Uj i Duncan Daya Cerna Sari Kacang Hijau...56 Data Kadar Lemak Sari Kacang Hijau... 57 Analisis Sidik Ragam Kadar Lemak Sari Kacang Hijau... 57 Data Kadar Abu Sari Kacang Hijau... 58 Analisis Sidik Ragam Kadar Abu Sari Kacang Hijau... 58 Hasil Uji Hedonik Kekentalan Sari Kacang Hijau (Penelitian Utama)... 59 Analisis Sidik Ragam Kekentalan Sari Kacang Hijau... 59 Hasil Uji Hedonik Aroma Sari Kacang Hijau {Penelitian Utama)....60

Lampiran lob. Analisis Sidik Ragam Aroma Sari Kacang Hl-~au..... 60 Lampiran lla. Hasil Uji Hedonik Rasa Sari Kacang Hijau Lampiran llb. Lampiran 12. Lampiran 13a. Lampiran 13b. Lampiran 14. Lampiran 15a. Lampiran 15b. Lampiran 16. Lampiran 17. Lampiran 18. (Penelitian Utama)... 61 Analisis Sidik Ragam Rasa Sari Kacang Hijau... 61 Hasil Uji Hedonik Warna Sari Kacang Hijau (Penelitian Utama)... 62 Analisis Sidik Ragam Warna Sari Kacang Hijau......63 Uji Duncan Warna Sari Kacang Hijau... 63 Hasil Uji Hedonik Penilaian Umum (Penelitian utama) 64... Analisis Sidik Ragam Penilaian Umum Sari Kacang Hijau...--65 Uji Duncan Penilaian Umum Sari Kacang Hijau...a.. 65 Formulir Penilaian Uji Pembedaan Pasangan... 66 Hasil Uji Pembedaan Ganda Sari Kacang Hijau Setelah Penyimpanan... 67 Jumlah Terkecil untuk menyatakan beda nyata pada uji pembedaan pasangan dengan hipotesa berekor 2... 68 vii

Kacang hijau ditanam hampir meliputi seluruh Indonesia, antara lain : Pasuruan, Probolinggo, Madura, Bondowoso, Mojosari, Jombang, Pekalongan, Banyumas, Cirebon, Subang dan Banten, sedang di luar pulau Jawa terdapat di Sulawesi, Musatenggara dan Maluku (Suprapto dan Sutarman, 1982). Hal ini disebabkan karena kacang hijau memiliki sifat tahan terhadap kekeringan sehingga dapat tumbuh pada setiap jenis tanah. Kacang hijau ditinjau dari gizi yaitu protein, karbohidrat, vitamin dan mineral merupakan sumber bahan pangan yang baik. Kandungan zat gizi utamanya yaitu m karbohidrat dan protein, cukup banyak yaitu masing- masing 62,9 dan 22,2 %. Diantara leguminosae, kacang hi j au paling populer dan dikonsumsi meluas di Filipina dan negara-negara Asia termasuk Indonesia (Engel, 1977). Tabel 1 menunjukkan konsumsi sumber protein di beberapa negara di Asia dan Tabel 2 menunjukkan konsumsi beberapa jenis bahan makanan per kapita per minggu di xndonesia. Tabel 1. Rata-rata Konsumsi Pro$ in per kapita di beberapa negara Asia 7 Negara sumber nabati (gr) sumber hewani (9x1 Indonesia 43,l (88,3%) Filipina 34,9 (64,7%) Burma 53,6 (87,0%) Malaysia 31,l (55,4%) Thailand 34,7 (73,9%)