MODUL ONLINE 20.9 KUALITAS PENDUDUK INDONESIA PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

dokumen-dokumen yang mirip
PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

MODUL ONLINE INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

MODUL ONLINE 19.2 KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

PENDALAMAN MATERI ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP

MODUL ONLINE 19.3 TEORI LEMPENG TEKTONIK PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI

Negara Maju??? Negara Berkembang..??

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

Chapter 2 Comparative Economic Development

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada suatu periode tertentu.pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya

Indikator Pembangunan. Pengantar Ekonomi Pembangunan

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

ASPEK KEPENDUDUKAN I. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh Negara - Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) PERMASALAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan

KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan banyak

BAB I `PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang membutuhkan kesehatan, kesehatan merupakan hak bagi setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

PERTEMUAN I DEVELOPING COUNTRY: KONSEP & KONTROVERSI

RASIO KETERGANTUNGAN ANALISA UNTUK INDONESIA. Oleh : Sita Dewi

MODUL ONLINE 22.1 ARTI PENTING LINGKUNGAN HIDUP BAGI MANUSIA PENDALAMAN MATERI ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

S I L A B U S. Penilaian Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

KATA PENGANTAR. Singaraja, Oktober Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

Identifikasi dan Pengukuran Variabel Sosial Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi :1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap

PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN PENANGGULANGANNYA

Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita

BAB 1. NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP...

ANTROPOSFER GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK

Antroposfer GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK D. RUMUS-RUMUS KUANTITAS PENDUDUK ANTROPOSFER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penduduk adalah Orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.1

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran hidup (World Health Organization). Kematian dapat menimpa siapa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa

K A T A P E N G A N T A R

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1958, hubungan antara inflasi dan pengangguran yang dikenal sebagai kedua

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

artinya sangat berbeda. Statistika adalah suatu pengetahuan yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tentang pengelolaan sumber daya alam yang berada di daerah-daerah tersebut, sehingga

ASPEK KEPENDUDUKAN III. Tujuan Pembelajaran

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN GEOGRAFI FIS

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

EKONOMIKA PEMBANGUNAN: INDIKATORPEMBANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan sesuai prioritas dan kebutuhan masing-masing daerah dengan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

EKONOMI PEMBANGUNAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN

Tabel 2.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tegal Pada Tahun 2013

Soal A. 1. Apa kebijakan pemerintah waktu mengatasi masalah dibidang ekonomi?

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2014

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. material untuk sebagian masih diukur antara lain, melalui GNP (Gross National Product)

DAFTAR ISI. Daftar Isi...

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

I. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu.

KETERANGAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT TERHADAP 2 (DUA) BUAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT MASING-MASING TENTANG: 1.

BAB I PENDAHULUAN. karena manusia melangsungkan hidupnya dengan cara berinteraksi di. Kondisi sosial ekonomi menunjukkan tingkat kesejahteraan

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN BONDOWOSO. Nevy Farista Aristin

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan penduduk dunia, Indonesia juga sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang

PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA TAHUN

Demografi formal = Demografi murni. Sumber data Sekunder. Pengambilan Data Penduduk. Registrasi Survai

Nama : Hesti Wulandari BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pengantar Ekonomi Makro

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan anak yang berkualitas dapat dilakukan dengan. memenuhi kebutuhan anak. Kebutuhan pada anak tidak hanya meliputi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN SEPTEMBER 2015

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sehingga berkontribusi besar pada mortalitas Balita (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

Transkripsi:

MODUL ONLINE 20.9 KUALITAS PENDUDUK INDONESIA PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 i

A. PENDAHULUAN Materi-materi pembelajaran pada modul ini disajikan secara sistematis, komunikatif, dan integratif. Dilengkapi gambar pembuka pelajaran, bertujuan memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan dibahas, dan mengajarkan siswa konsep berpikir kontekstual sekaligus merangsang cara berpikir kontekstual. Selain itu, buku ini juga ditata dengan format yang menarik dan didukung dengan foto dan ilustrasi yang representatif. Penggunaan bahasa yang sederhana, sesuai dengan tingkatan kognitif membuat pembaca lebih mudah memahaminya. Berikut ini panduan membaca yang kami susun agar mempermudah Anda membaca dan memahami isi modul ini. (1) Capaian mata kegiatan, merupakan tujuan pembelajaran yang harus Anda capai pada bab yang akan Anda pelajari. (2) Sub Materi, memuat teori atau konsep dan prinsip atau hukum yang sesuai dengan perkembangan ilmu geografi dan keterkinian. (3) Gambar, disajikan untuk mendukung materi yang sedang dibahas. (4) Tugas dan Tes, bertujuan menguji kemampuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari dalam satu bab. Diharapkan siswa dapat mengembangkan kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional. B. CAPAIAN PEMBELAJARAN Capaian pembelajaran yang akan anda dapatkan setelah mempelajari modul ini adalah: Memahami konsep Demografi. C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah anda mempelajari modul ini, anda akan memiliki kemampuan untuk: a. Menjelaskan antroposfer dan perkembangan jumlah penduduk b. Menghitung pertumbuhan penduduk c. Menganalisis tingkat kepadatan penduduk d. Menganalisis komposisi penduduk Indonesia e. Menghubungkan sex ratio dan beban ketergantungan 1

f. Menerangkan usia harapan hidup g. Menganalisis dampak ledakan penduduk dunia h. Memprediksi permasalahan kependudukan di Indonesia i. Memprediksi taraf hidup penduduk Indonesia j. Menganalisis tingkat pendidikan, penghasilan, kesehatan, dan mata pencaharian penduduk k. Mencontohkan mobilitas dan migrasi penduduk l. Menganalisis dampak migrasi dan usaha penanggulangannya m. Menyajikan informasi data kependudukan D. MATERI Antroposfer adalah salah satu objek material dari geografi yang membahas mengenai persoalan kehidupan manusia. Berbicara tentang manusia, terlalu banyak dimensi yang bisa dibicarakan. Jika kita kerucutkan persoalan yang menyangkut manusia, paling tidak ada dua persoalan mendasar, yaitu pertama kita melihat manusia dari kuantitasnya, dan kedua dari segi kualitasnya. Berbicara mengenai kuantitas penduduk berarti kita akan membicarakan jumlah, persebaran, pertumbuhan, dan komposisi penduduk. Sedangkan berbicara mengenai kualitas penduduk berarti kita membicarakan mutu penduduk itu sendiri. Namun sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai kuantitas dan kualitas penduduk, perlu juga kita pelajari mengenai ras manusia serta persebarannya di Indonesia. 1. Sub Materi 9: Kualitas Penduduk Indonesia Kualitas penduduk atau mutu sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap tingkat kemajuan suatu negara. Hal ini terkait dengan kemampuan 2

penduduk untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kualitas penduduk suatu negara dapat diketahui dari faktor-faktor yang memengaruhinya, yaitu tingkat pendapatan penduduk, tingkat pendidikan, dan tingkat kesehatan. a. Tingkat Pendapatan Penduduk Tingkat pendapatan penduduk diukur dari besarnya pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang diperoleh rata-rata penduduk dalam waktu satu tahun. Pendapatan per kapita dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan dan kemajuan perekonomian suatu negara. Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin tinggi kesejahteraan penduduknya karena dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan yang lain secara layak. Pendapatan per kapita, dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan: PCI = Capita Income (Pendapatan per kapita) GNP = Gross National Product (Pendapatan Nasional Penduduk) P = Jumlah penduduk. Bank Dunia (World Bank) telah membuat klasifikasi negara-negara berdasarkan tinggi rendahnya pendapatan per kapita ke dalam lima kategori. 1) Kelompok negara berpendapatan rendah (low income economies), yaitu negaranegara yang memiliki PNB per kapita US$520 atau kurang. 2) Kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah (lower-middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$521 sampai US$1,740. 3) Kelompok negara berpendapatan menengah (middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$1,741 sampai US$2,990. 3

4) Kelompok negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$2,991 sampai US$4,870. 5) Kelompok negara berpendapatan tinggi (high income economies), yaitu negaranegara yang mempunyai PNB per kapita antara US$4,871 sampai US$25,480 bahkan lebih. b. Tingkat Pendidikan Sebelum membahas materi tentang komposisi penduduk menurut pendidikan, terlebih dahulu dapat melihat video 4 berikut ini! Video 4. Komposisi Penduduk Indonesia Menurut Tingkat Pendidikan Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=xmcsgopjel4 diunduh tanggal 15 April 2018 pukul 11.03 WIB Berdasarkan Video 4 di atas tampak bahwa kualitas penduduk Indonesia dari segi pendidikan masih tergolong rendah. Rendahnya kualitas pendidikan ini di antaranya disebabkan oleh: 1) Tingkat pendapatan penduduk rendah. 2) Tidak seimbangnya jumlah murid dengan sarana dan prasarana Pendidikan. 3) Masih kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. c. Tingkat Kesehatan Sebelum membahas materi tentang komposisi penduduk menurut tingkat kesehatan, terlebih dahulu dapat melihat video 5 berikut ini! 4

Video 5. Kesehatan di Indonesia Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=_cewiz4kdyu diunduh tanggal 15 April 2018 pukul 11.13 WIB Tingkat kesehatan penduduk suatu negara dapat dinilai dari tinggi rendahnya angka kematian kasar, angka kematian bayi, dan umur harapan hidup. Tingkat kesehatan penduduk dikatakan tinggi apabila angka kematian kasar dan angka kematian bayinya rendah, tetapi umur harapan hidupnya tinggi. Sebaliknya, suatu negara dikatakan tingkat kesehatannya rendah apabila negara tersebut mempunyai angka kematian kasar dan angka kematian bayi tinggi serta umur harapan hidupnya rendah. Dalam upaya menaikkan tingkat kesehatan masyarakat, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, antara lain sebagai berikut. 1) Memperbanyak dan meningkatkan fungsi rumah sakit, puskesmas, dan lainlain. 2) Menambah jumlah serta menaikkan kualitas tenaga medis. 3) Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, gizi, dan lingkungan. 4) Mengadakan imunisasi massal secara murah atau gratis. 5) Mengadakan Posyandu. 5