56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. 1 Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran sebagai variabel bebas terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat. B. Tempat dan Waktu Penelitian Untuk kepentingan penelitian agar diperoleh data yang akurat dan dapat mewakilkan, maka peneliti menetapkan bahwa lokasi yang sesuai untuk penelitian ini adalah kampus UIN Imam Bonjol Padang karena banyaknya pengguna sepeda motor matik Honda BeAT sebagai objek penelitian. Waktu penelitian di mulai dari bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2017. C. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel pada penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 57 2 Ibid.. hal. 80 56
57 bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek saja, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang baik laki-laki maupun perempuan dari semua fakultas, konsumen pengguna sepeda motor matik Honda BeAT. Karena mahasiswa konsumen pengguna sepeda motor matik Honda BeAT tidak diketahui jumlahnya, maka populasi dalam penelitian ini tidak diketahui. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel diambil dari populasi. 3 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobabality sampling. Hal ini disebabkan karena tidak diketahuinya probabilitas sampel yang akan dipilih. Nonprobabality sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 4 Metode yang digunakan yaitu accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. 5 Siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang menggunakan sepeda motor matik Honda BeAT dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 3 Ibid., hal. 81 4 Ibid., hal. 84 5 Ibid., hal. 85
58 Dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka dalam menentukan sampel menggunakan rumus Wibisono sebagai berikut: 6 ( ) Keterangan: n : jumlah sampel z α : Tabel distribusi normal sampel = 1,96 σ standar deviasi populasi = 0,25 e : keakuratan = 95% (1-95% = 0,05) Dengan dasar tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar: =. ( ) ( ) / 96, 04 = 96 dibulatkan menjadi 100 sampel 7 D. Jenis dan Sumber Data Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan, maka peneliti menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut: 1. Data primer Data primer adalah data atau informasi yang diperoleh dari sumber pertama, yang secara teknis penelitian disebut responden. 8 Data primer merupakan data yang harus diolah oleh peneliti setelah menyebarkan kuesioner atau angket kepada konsumen yang memiliki sepeda motor matik 6 Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik, (Bandung: ALFABETA, 2008), hal. 225 7 Aan Nasrul Fuad, Zainul Arifin dan Edy Yulianto, Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Pemilik Sepeda Motor Honda Beat Kaburator di AHASS Barokah Motor Kediri), (Malang: Universitas Brawijaya Malang), hal. 6 8 Jonathan Sarwono dan Tutty Martadiredja, Riset Bisnis untuk Pengambilan Keputusan, (Yogyakarta: ANDI, 2008), hal. 153
59 Honda BeAT. Kuesioner atau angket tersebut berisikan pertanyaan atau pernyataan kepada responden mengenai produk, harga, promosi dan distribusi terhadap keputusan pembelian sepeda motor matik Honda BeAT. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga peneliti tinggal mencari dan mengumpulkannya. Data sekunder dapat diperoleh dengan lebih mudah dan cepat dibanding data primer karena kebanyakan sudah tersedia, misalnya dari perpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi pedagangan, biro pusat statistik dan kantor-kantor pemerintah. 9 Dalam penelitian ini, peneliti dapat memperoleh data sekunder dari website, majalah, data dari instansi terkait dan lainnya. E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner atau Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan atau pernyataan tersebut. 10 Jumlah kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 sesuai dengan responden yang didapatkan dari pengguna sepeda motor matik Honda BeAT di UIN Imam Bonjol Padang. 2. Wawancara 9 Ibid.,hal. 153 10 Ibid., hal. 139
60 Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara merupakan alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. 11 Pada penelitian ini akan dilakukan wawancara langsung kepada responden berkaitan dengan kuesioner yang diberikan. 3. Dokumentasi Dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang bersumber dari tulisan seperti: buku-buku, majalah-majalah, jurnal, serta data-data yang berhubungan dengan penelitian ini. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis kuantitatif menggunakan aplikasi komputer program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 16 sehingga lebih cepat dan efisien. F. Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. 12 Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berasal dari kuesioner dengan skala pengukuran sikap, yaitu Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau 11 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2012), hal. 138 12 Sugiyono, op.cit., hal. 92
61 sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial disebut sebagai variabel penelitian. 13 Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau penyataan. Jawaban setiap item instrumen dengan menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata dan untuk analisis kuantitatif, maka jawaban diberi skor. Tabel 3.1 Pemberian Skor Skala Likert Pilihan Jawaban Kode Skor Sangat Setuju/selalu/sangat positif SS 5 Setuju/sering/positif S 4 Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/kurang setuju KS 3 Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif TS 2 Sangat tidak setuju/tidak pernah STS 1 Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. 14 Instrumen yang digunakan adalah kuesioner atau angket, dimana responden diminta untuk memberi tanggapan dengan memadai salah satu pilihan jawaban yang diberikan. G. Definisi Operasional Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberikan berbagai macam nilai. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) 13 Ibid., hal 93 14 Ibid. hal. 102
62 Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif maupun secara negatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran dengan komponen produk, harga, promosi dan saluran distribusi. 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Dengan kata lain, variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah adalah keputusan pembelian. Agar dapat persamaan pengertian terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Keputusan membeli (Y) Keputusan pembelian adalah serangkaian unsur-unsur yang mencerminkan keputusan konsumen dalam membeli, merupakan tahap dimana konsumen dihadapkan pada suatu pilihan untuk melakukan pembelian atau tidak. Keputusan pembelian memiliki indikator, yaitu melakukan pembelian kembali. 2. Produk (X 1 ) Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan atau produsen kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan. Memiliki indikator yaitu desain produk, kualitas produk, fitur produk dan keunggulan produk.
63 3. Harga (X 2 ) Harga adalah sejumlah dana yang harus dikeluarkan atau dibayarkan untuk mendapat suatu produk (barang atau jasa).dalam hal ini bagaimana harga mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian Honda BeAT. Memiliki indikator yaitu sesuai dengan daya beli, potongan harga, harga produk sesuai dengan harga pasar, dan harga sesuai dengan mutu produk. 4. Promosi (X 3 ) Promosi merupakan usaha perusahaan dalam menciptakan kesadaran, memberitahu atau membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan tersebut. Memiliki indikator, yaitu iklan, pemasaran langsung, publikasi dan promosi penjualan. 5. Saluran distribusi (X 4 ) Saluran distribusi adalah kegiatan pemasaran yang saling tergantung dalam proses mempermudah penyaluran produk dari produsen ke konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi. Memiliki indikator yaitu kecepatan dan kemudahan proses pembelian, lokasi distibusi yang strategis, kemudahan lokasi layanan dan alternatif lokasi disribusi. Tabel 3.2 Operasional Variabel No Variabel Indikator Skala Pengukuran 1 Produk (X 1 ) Desain produk Skala Likert Kualitas produk Fitur produk Keunggulan produk 2 Harga (X 2 ) Sesuai dengan daya beli Potongan harga Skala Likert
64 Harga produk sesuai dengan harga pasar Harga sesuai dengan mutu produk 3 Promosi (X 3 ) Iklan Pemasaran langsung Publikasi Promosi penjualan 4 Saluran distribusi (X 4 ) Kecepatan dan kemudahan proses pembelian Lokasi distibusi yang straregis dan banyak Kemudahan lokasi layanan Alternatif lokasi 5 Keputusan pembelian (Y) distribusi Kembali membeli Skala Likert Skala Likert Skala Likert H. Teknik Analisa Data Untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka harus dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul agar diperoleh hasil untuk menjawab masalah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Uji coba ini dilakukan dengan aplikasi SPSS. Adapun uji coba yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it
65 succesfully measure the phenomenon). 15 Uji validitas adalah uji analisis yang bertujuan untuk melihat seberapa kuat variabel-variabel yang diukur dengan variable lain. Validitas menggambarkan bahwa pernyataan yang digunakan mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur (valid). Tinggi rendahnya validitas suatu angket dihitung dengan teknik korelasi product moment dengan rumus: 16 ( ) ( )( ) r =, ( ) ( ) ( ) ( ) - Keterangan : r : Koefisien korelasi antara tes yang disusun dengan criteria n : Jumlah responden x : Skor masing-masing responden variabel X y : Skor masing-masing responden variabel Y Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap butir atau item angket dari skor-skor yang sudah diperoleh dengan menggunakan tabel perhitungan korelasi. Sedangkan untuk menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2 dengan α = 5% atau 0,05. 17 Kriteria pengujiannya adalah jika r r tabel berarti valid, sebaliknya jika r r tabel berarti tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya ukuran dalam penggunaannya. Instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, atau jika 15 Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012), hal. 162 16 Ibid., hal. 164 17 Gujarati Zain, Ekonometrika Dasar, (Jakarta: Erlangga, 1978), hal. 79
66 jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji ini juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran pada subjek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat pengukuran yang dipakai. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menghitung indeks reabilitas yaitu dengan teknik cronbach dengan menggunakan koefisien alpha, dengan rumus: 18 [ ] [ ] Keterangan: n : Jumlah sampel : Jumlah varians butir : Varians total k : Jumlah butir pertanyaan r 11 : Koefisien reliabilitas instrumen Adapun kriteria pengujian reliabilitas dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6. 19 2. Analisis Deskriptif Teknik analisis yang digunakan berupa teknik analisis deskriptif kuantitatif, dimana data utama merupakan sumber dari jawaban responden melalui lembar kuesioner dan akan dianalisis sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Dengan demikian penulis akan membahasnya dalam bentuk persentase-persentase. 18 Syofian Siregar, op.cit., hal. 176 19 Rahmat, Statistik Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), Cet ke-1, hal. 160
67 2007) hal. 220 a. Verifikasi Data Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk memastikan apakah semua pertanyaan sudah dijawab dengan lengkap atau tidak oleh responden. b. Menghitung Nilai Jawaban 1) Menghitung nilai jawaban Menghitung nilai rata-rata jawaban responden dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : N Mean = : Skor total : Jumlah Responden 2) Menghitung nilai TCR masing-masing kategori dari deskriptif variabel, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Keterangan : TCR Rs N TCR = x 100% : Tingkat Capaian Responden : Rata-rata skor jawaban responden (Rerata) : Nilai skor jawaban Riduwan menyatakan bahwa ada lima (5) kriteria jawaban responden, yaitu: 20 a. Interval jawaban 81% - 100% kategori jawaban sangat kuat b. Interval jawaban 61% - 80% kategori jawaban kuat c. Interval jawaban 41% - 60% kategori jawaban cukup d. Interval jawaban 21% - 40% kategori jawaban lemah e. Interval jawaban 0% - 20% kategori jawaban sangat lemah 20 Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistik, (Jakarta: ALFABETA,
68 3. Analisis Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan X dan Y disebut koefisien korelasi (r) nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1 r 1), artinya jika: 21 r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekat 1, hubungan sangat kuat dan positif). r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekat -1, hubungan sangat kuat dan negatif). r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Berikut ini rumus uji korelasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 22 r = ( ) ( )( ) *( ( ) +*( ( ) + Dimana: r X X² Y Y² XY n : Koefisien validitas item yang dicari : Jumlah skor dalam distibusi X : Jumlah kuadrat dalam skor distibusi X : Jumlah skor dalam distibusi Y : Jumlah kuadratdalam skor distribusi Y : Jumlah hasil kali skor X dan Ysetiap responden : Jumlah responden 21 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori & Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2011), hal. 14 22 Ibid., hal. 16
69 Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.000-0.199 Sangat rendah 0.200-0.399 Rendah 0.400-0.599 Sedang 0.600-0.799 Kuat 0.800-1.000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono, 2009 4. Koefisien Determinasi ( R 2 ) Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi dari variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Jika nilai R 2 hitung semakin besar (mendekati satu) maka kontribusi dari variabel independen terhadap variabel dependen semakin besar. Hal ini mengindikasikan bahwa model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variasi variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai R 2 hitung semakin kecil (mendekati nol) maka kontribusi dari variabel independen terhadap variabel dependen semakin kecil, dan model yang digunakan semakin lemah menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi ganda (R 2 ) berada di antara 0 dan 1 atau 0< R 2 <1. 23 Koefisien Determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 24 K d = r 2 100% Dimana: K d r : Koefisien Determinasi : Kuadrat Koefisien Korelasi 23 Dwi Priyanto, Olah Data Statistik Dengan Program SPSS, (Yogyakarta : Mediakom, 2013), cet.1, hal. 37 24 Sugiyono, op.cit., hal. 231