Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian. Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian. Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)

dokumen-dokumen yang mirip
efektif alat (kg/jam)

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

Mulai. Dipersiapkan alat dan bahan. Diatur silinder pada jarak 1 mm; 1,5 mm dan 2 mm. Dihidupkan alat pencetak keripik biji-bijian

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

UJI BERBAGAI DIAMETER PULI TERHADAP KUALITAS HASIL ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Limbang Udang Terfermentasi. Limbah udang (kulit) 1000 gram. Dibersihkan dari benda asing

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

Lampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Ulangan I II III

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

Lampiran 1. Hasil Proksimat Pakan Ikan

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

Lampiran 1. Skema Penelitian Ayam pedaging

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mulai. Pembersihan batang pisang. Pencacahan batang pisang. Penimbangan. pemasakan serat batang pisang. Penambahan NaOH 10%

II. TINJAUAN PUSTAKA. Singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain singkong,

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN BESAR SAMPEL

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman Minggu Ke 8

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

Bagan Penelitian BI CI CII DIII

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Bahan sarangan pada dandang yang telah melalui proses deep drawing masih memiliki ujung yang tidak rata atau tajam, sehingga harus dilakukan proses

Mulai. Perencanaandesainalat. Pembuatanalat. Pengujian. Pengujian 2 Pengujian pada ukuran tabung udara (tinggi : 54,67 inci, diameter : 3 inci)

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

UJI T SATU SAMPEL. 2. Bentuk uji hipotesis satu sisi (one sided atau one tailed test) untuk sisi atas (upper tailed) dengan hipotesis:

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MODIFIKASI PISAU DAN UJI JARAK MATA PISAU TERHADAP TEBAL IRISAN PADA ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

BAB IV PROSES PRODUKSI

Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin

RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG ( TRANSMISI )

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR KAPASITAS 600 LEMBAR/ JAM

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

Presentasi Tugas Akhir

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

Karisma Tejo Widaghdo

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Dioven pada suhu 40 0 C

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

: tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : lebar, panjang, dan memiliki pinggiran daun rata

LAMPIRAN 1 Besar Sampel. Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 % tail Z1- = 1,96 dan untuk power test 80%, Z1-β = 0,84.

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b.

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAGAN PENELITIAN II I III P2W3 P2W1 P2W0 P2W2 P1W2 P1W0 P1W1 P2W3 P1W3 P2W1

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

PERAJANG MEKANIK KRIPIK

RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG BAGIAN PERHITUNGAN RANGKA

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PLASTIK BEKAS KEMASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

Transkripsi:

38 Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian Jarak Mata Pisau (mm) Ulangan Kapasitas efektif alat (kg/jam) Persentase singkong yang tertinggal di alat (%) A(1) I 44.78 5.00 16.67 II 42.35 5.17 15.00 III 43.90 4.83 20.00 Total 131.03 15.00 51.67 Rataan 43.68 5.00 17.22 B(2) I 52.17 4.17 13.33 II 53.73 4.50 11.67 III 56.25 4.00 15.00 Total 162.15 12.67 40.00 Rataan 54.05 4.22 13.33 C(3) I 80.00 3.67 12.00 II 88.33 4.00 11.67 III 87.33 4.17 12.67 Total 255.66 11.84 36.34 Rataan 85.22 3.95 12.11 Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)

39 Lampiran 2. Data Kapasitas Efektif Alat (kg/jam) Perlakuan Jarak Mata Pisau Ulangan (mm) I II III Total Rataan A 1 44.78 42.35 43.90 131.03 43.68 B 2 52.17 53.73 56.25 162.15 54.05 C 3 80.00 88.33 87.33 255.66 85.22 Analisis Sidik Ragam Kapasitas Efektif Alat SK Db JK KT Fhit. F.05 F.01 Perlakuan 2 2805.023 1402.512 159.145 ** 5.14 10.92 Galat 6 52.877 8.813 Total 8 2857.900 Ket : FK = 33469.5 ** = sangat nyata * = nyata tn = tidak nyata LSR Notasi Jarak Perlakuan Rataan 0.05 0.01 0.05 0.01 - A 43.68 A A 2 5.9302 8.9810 B 54.05 B B 3 2.7252 9.4438 C 85.22 C C

40 Lampiran 3. Data Persetase Bahan yang Tertinggal di Alat (%) Perlakuan Jarak Mata Pisau Ulangan (mm) I II III Total Rataan A 1 5.00 5.17 4.83 15.00 5.00 B 2 4.17 4.50 4.00 12.67 4.22 C 3 3.67 4.00 4.17 11.84 3.95 Analisis Sidik Ragam SK Db JK KT Fhit. F.05 F.01 Perlakuan 2 1.789 0.895 16.969 ** 5.14 10.92 Galat 6 0.316 0.053 Total 8 2.106 Ket : FK = 173.449 ** = sangat nyata * = nyata tn = tidak nyata LSR Notasi Jarak Perlakuan Rataan 0.05 0.01 0.05 0.01 - A 5.00 a A 2 0.4587 0.6947 B 4.22 b B 3 0.2108 0.7304 C 3.95 b B

41 Lampiran 4. Data Pesentase Bahan yang tidak Teriris Sempurna (%) Perlakuan Jarak Mata Pisau Ulangan (mm) I II III Total Rataan A 1 16.67 15.00 20.00 51.67 17.22 B 2 13.33 11.67 15.00 40.00 13.33 C 3 12.00 11.67 12.67 36.34 12.11 Analisis Sidik Ragam SK Db JK KT Fhit. F.05 F.01 Perlakuan 2 42.733 21.366 6.739 * 5.14 10.92 Galat 6 19.023 3.171 Total 8 61.756 Ket : FK = 1820.729 ** = sangat nyata * = Nyata tn = tidak nyata Jarak LSR Notasi Perlakuan Rataan 0.05 0.01 0.05 0.01 - A 17.22 a A 2 3.5570 5.3868 B 13.33 b A 3 1.6346 5.6644 C 12.11 b A

42 Lampiran 5. Data Keseragaman One-Sample Statistics Ketebalan Irisan (mm) N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1 90 1.0427 0.22358 0.02357 2 90 2.0362 0.18117 0.0191 3 90 3.013 0.1388 0.01463 One-Sample Test 95% Confidence Ketebalan t Test Df Sig. Mean Interval of the Diff. Irisan (mm) Value (2-tailed) Difference Lower Upper 1 1.810 1 89 0.074 0.04267-0.0042 0.0895 2 1.897 2 89 0.061 0.03622-0.0017 0.0742 3 0.889 3 89 0.377 0.01300-0.0161 0.0421

43 Lampiran 6. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Persiapan Alat Persiapan Bahan Pembersihan Alat Pemilihan Bahan Pemasangan Hopper Pengupasan Bahan Pengaturan Jarak Mata Pisau Pencucian Bahan Penimbangan Bahan Layak Tidak Pengujian Alat Ya Penyalaan Alat Pemasukan Bahan Penampungan Hasil Irisan Pengukuran Parameter Data Analisis Data Selesai

44 Lampiran 7. Gambar Teknik Alat Gambar 1. Tampak depan

45 Gambar 2. Tampak samping

46 Gambar 3. Tampak atas

47 Gambar 5. Piringan Pengiris

48 Lampiran 8. Gambar Alat Gambar 4. Tampak depan

49 Gambar 6. Tampak samping

50 Gambar 7. Tampak atas Gambar 8. Alat pengiris milik CV.GRAHA MESIN GLOBALINDO

51 Lampiran 9. Gambar bahan Gambar 9. Singkong sebelum dikupas Gambar 8. Singkong yang sudah dikupas Gambar 10. Singkong sesudah dikupas

52 Gambar 11. Singkong yang sudah diiris Gambar 12. Bahan yang tertinggal di dalam alat

53 Gambar 13. Singkong yang tidak teriris sempurna Gambar 14. Singkong yang teiris sempurna

54 Gambar 15. Singkong untuk keseragaman hasil irisan

55 Lampiran 10. Spesifikasi alat pengiris singkong mekanis Dimensi Panjang : 75 cm Lebar : 50 cm Tinggi : 80 cm Piringan pengiris Tebal : 0,8 cm Diameter : 30 cm Sarang / rumah pengiris Diameter : 30 cm Lebar : 15 cm Saluran pemasukan (hopper) Panjang Lebar Tinggi : 20 cm : 20 cm (atas), 7 cm (bawah) : 15 cm Pengumpan Diameter Panjang : 6,5 cm : 55 cm Saluran Pengeluaran Panjanng Lebar Kapasitas efektif : 50 cm : 15 cm : 54,05 kg/jam

56 Lampiran 11. Prinsip kerja alat Pengirisan singkong adalah suatu proses untuk mengecilkan ukuran bahan dengan proses pengirisan bahan. Singkong dimasukkan ke dalam alat melalui hopper pada saat piringan pengiris sudah berputar. Pada saat piringan berputar, pisau akan mengiris bahan yang masuk secara horizontal. Piringan pengiris dipasang tegak lurus denga poros as yang dihubungkan dengan pulley. V-belt menghubungkan pulley 9 inci yang terdapat di poros dengan pulley 3 inci yang terdapat pada motor listrik dan pulley akan digerakkan dengan motor listrik dengan tenaga 0,25 HP dan kecepatan putaran 1450 rpm. Untuk menghasilkan jarak mata pisau yang diinginkan seperti jarak 1mm, 2 mm, dan 3 mm, digunakan jangka sorong bentuk T untuk mengukur jarak mata pisau.

57 Lampiran 12. Pemeliharaan alat Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan alat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk merawat serta menjaga setiap fasilitas atau peralatan dari bagian-bagian alat pemarut singkong mekanis agar dalam keadaan siap pakai dengan kondisi yang baik dan tahan lama. Jadi, dengan adanya kegiatan pemeliharaan atau perawatan pada alat pemarut singkong mekanis maka alat dapat dipergunakan untuk produksi sesuai dengan rencana atau tidak terganggu sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai. Adapun tujuan pemeliharaan adalah sebagai berikut : - Menjaga kondisi peralatan agar dalam keadaan siap pakai - Menghindari kerusakan yang lebih berat - Alat dapat tahan lama dan dapat beroperasi dengan baik - Hasil yang diharapkan dapat tercapai. Pemeliharaan bagian-bagian alat Agar pemeliharaan alat pemarut singkong mekanis dapat dilakukan dengan baik dan benar maka harus terlebih dahulu diketahui prinsip kerja dari alat tersebut. Diharapkan dengan menguasai prinsip kerja maka kemungkinan kerusakan yang terjadi dapat ditanggulangi sedini mungkin. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah perawatan preventif.

58 Tabel 6. Pemeliharaan bagian-bagian alat pengiris singkong mekanis No Bagian alat Bentuk pemeliharaan 1. 2. 3. Sabuk V Pulley Piringan Pengiris - Menyetel tegangan sabuk agar tidak kendur - Menjauhkan bahan-bahan atau cairan kimia yang dapat erusak sabuk - Membersihkan dari minyak dan kotoran yang menyebabkan terganggunya pentransmisian daya dari pulley motor listrik pada pulley silinder pengiris - Dibersihkan sebelum digunakan untuk menjaga kebersihan bahan hasil irisan - Dibersihkan setiap selesai digunakan 4. Sarang/ rumah - Dibersihkan dari kotoran dan cairan yang dapat pengiris menyebabkan korosi 5. 6. 7. Motor Listrik Hopper Poros Hindari terkena air untuk mencegah hubungan pendek listik - Dibersihkan sebelun dan sesudah digunakan - Membersihkan kotoran yang menempel yang dapat menyebabkan korosi

59 Lampiran 13. Keselamatan Kerja Pada saat pengoperasian alat pengiris singkong mekanis dipastikan pulley dan sabuk v terpasang dengan baik untuk menghindari kecelekaan jika terlepas dari tempatnya. Rumah pengiris dipastikan tertutup dengan rapat untuk menghindari mata pisau dan bahan yang telah teriris terlempar ke luar karena piringan pisau pengiris berputar dengan kencang. Dipastikan alat pendorong bahan tidak mengenai mata pisau pengiris jika terlalu dekat karena akan terjadi benturan yang kuat. Dipastikan juga semua kabel tidak ada yang terbuka dan tidak terkena air untuk menghidari hubungan pendek arus listrik.