38 Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian Jarak Mata Pisau (mm) Ulangan Kapasitas efektif alat (kg/jam) Persentase singkong yang tertinggal di alat (%) A(1) I 44.78 5.00 16.67 II 42.35 5.17 15.00 III 43.90 4.83 20.00 Total 131.03 15.00 51.67 Rataan 43.68 5.00 17.22 B(2) I 52.17 4.17 13.33 II 53.73 4.50 11.67 III 56.25 4.00 15.00 Total 162.15 12.67 40.00 Rataan 54.05 4.22 13.33 C(3) I 80.00 3.67 12.00 II 88.33 4.00 11.67 III 87.33 4.17 12.67 Total 255.66 11.84 36.34 Rataan 85.22 3.95 12.11 Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)
39 Lampiran 2. Data Kapasitas Efektif Alat (kg/jam) Perlakuan Jarak Mata Pisau Ulangan (mm) I II III Total Rataan A 1 44.78 42.35 43.90 131.03 43.68 B 2 52.17 53.73 56.25 162.15 54.05 C 3 80.00 88.33 87.33 255.66 85.22 Analisis Sidik Ragam Kapasitas Efektif Alat SK Db JK KT Fhit. F.05 F.01 Perlakuan 2 2805.023 1402.512 159.145 ** 5.14 10.92 Galat 6 52.877 8.813 Total 8 2857.900 Ket : FK = 33469.5 ** = sangat nyata * = nyata tn = tidak nyata LSR Notasi Jarak Perlakuan Rataan 0.05 0.01 0.05 0.01 - A 43.68 A A 2 5.9302 8.9810 B 54.05 B B 3 2.7252 9.4438 C 85.22 C C
40 Lampiran 3. Data Persetase Bahan yang Tertinggal di Alat (%) Perlakuan Jarak Mata Pisau Ulangan (mm) I II III Total Rataan A 1 5.00 5.17 4.83 15.00 5.00 B 2 4.17 4.50 4.00 12.67 4.22 C 3 3.67 4.00 4.17 11.84 3.95 Analisis Sidik Ragam SK Db JK KT Fhit. F.05 F.01 Perlakuan 2 1.789 0.895 16.969 ** 5.14 10.92 Galat 6 0.316 0.053 Total 8 2.106 Ket : FK = 173.449 ** = sangat nyata * = nyata tn = tidak nyata LSR Notasi Jarak Perlakuan Rataan 0.05 0.01 0.05 0.01 - A 5.00 a A 2 0.4587 0.6947 B 4.22 b B 3 0.2108 0.7304 C 3.95 b B
41 Lampiran 4. Data Pesentase Bahan yang tidak Teriris Sempurna (%) Perlakuan Jarak Mata Pisau Ulangan (mm) I II III Total Rataan A 1 16.67 15.00 20.00 51.67 17.22 B 2 13.33 11.67 15.00 40.00 13.33 C 3 12.00 11.67 12.67 36.34 12.11 Analisis Sidik Ragam SK Db JK KT Fhit. F.05 F.01 Perlakuan 2 42.733 21.366 6.739 * 5.14 10.92 Galat 6 19.023 3.171 Total 8 61.756 Ket : FK = 1820.729 ** = sangat nyata * = Nyata tn = tidak nyata Jarak LSR Notasi Perlakuan Rataan 0.05 0.01 0.05 0.01 - A 17.22 a A 2 3.5570 5.3868 B 13.33 b A 3 1.6346 5.6644 C 12.11 b A
42 Lampiran 5. Data Keseragaman One-Sample Statistics Ketebalan Irisan (mm) N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1 90 1.0427 0.22358 0.02357 2 90 2.0362 0.18117 0.0191 3 90 3.013 0.1388 0.01463 One-Sample Test 95% Confidence Ketebalan t Test Df Sig. Mean Interval of the Diff. Irisan (mm) Value (2-tailed) Difference Lower Upper 1 1.810 1 89 0.074 0.04267-0.0042 0.0895 2 1.897 2 89 0.061 0.03622-0.0017 0.0742 3 0.889 3 89 0.377 0.01300-0.0161 0.0421
43 Lampiran 6. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Persiapan Alat Persiapan Bahan Pembersihan Alat Pemilihan Bahan Pemasangan Hopper Pengupasan Bahan Pengaturan Jarak Mata Pisau Pencucian Bahan Penimbangan Bahan Layak Tidak Pengujian Alat Ya Penyalaan Alat Pemasukan Bahan Penampungan Hasil Irisan Pengukuran Parameter Data Analisis Data Selesai
44 Lampiran 7. Gambar Teknik Alat Gambar 1. Tampak depan
45 Gambar 2. Tampak samping
46 Gambar 3. Tampak atas
47 Gambar 5. Piringan Pengiris
48 Lampiran 8. Gambar Alat Gambar 4. Tampak depan
49 Gambar 6. Tampak samping
50 Gambar 7. Tampak atas Gambar 8. Alat pengiris milik CV.GRAHA MESIN GLOBALINDO
51 Lampiran 9. Gambar bahan Gambar 9. Singkong sebelum dikupas Gambar 8. Singkong yang sudah dikupas Gambar 10. Singkong sesudah dikupas
52 Gambar 11. Singkong yang sudah diiris Gambar 12. Bahan yang tertinggal di dalam alat
53 Gambar 13. Singkong yang tidak teriris sempurna Gambar 14. Singkong yang teiris sempurna
54 Gambar 15. Singkong untuk keseragaman hasil irisan
55 Lampiran 10. Spesifikasi alat pengiris singkong mekanis Dimensi Panjang : 75 cm Lebar : 50 cm Tinggi : 80 cm Piringan pengiris Tebal : 0,8 cm Diameter : 30 cm Sarang / rumah pengiris Diameter : 30 cm Lebar : 15 cm Saluran pemasukan (hopper) Panjang Lebar Tinggi : 20 cm : 20 cm (atas), 7 cm (bawah) : 15 cm Pengumpan Diameter Panjang : 6,5 cm : 55 cm Saluran Pengeluaran Panjanng Lebar Kapasitas efektif : 50 cm : 15 cm : 54,05 kg/jam
56 Lampiran 11. Prinsip kerja alat Pengirisan singkong adalah suatu proses untuk mengecilkan ukuran bahan dengan proses pengirisan bahan. Singkong dimasukkan ke dalam alat melalui hopper pada saat piringan pengiris sudah berputar. Pada saat piringan berputar, pisau akan mengiris bahan yang masuk secara horizontal. Piringan pengiris dipasang tegak lurus denga poros as yang dihubungkan dengan pulley. V-belt menghubungkan pulley 9 inci yang terdapat di poros dengan pulley 3 inci yang terdapat pada motor listrik dan pulley akan digerakkan dengan motor listrik dengan tenaga 0,25 HP dan kecepatan putaran 1450 rpm. Untuk menghasilkan jarak mata pisau yang diinginkan seperti jarak 1mm, 2 mm, dan 3 mm, digunakan jangka sorong bentuk T untuk mengukur jarak mata pisau.
57 Lampiran 12. Pemeliharaan alat Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan alat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk merawat serta menjaga setiap fasilitas atau peralatan dari bagian-bagian alat pemarut singkong mekanis agar dalam keadaan siap pakai dengan kondisi yang baik dan tahan lama. Jadi, dengan adanya kegiatan pemeliharaan atau perawatan pada alat pemarut singkong mekanis maka alat dapat dipergunakan untuk produksi sesuai dengan rencana atau tidak terganggu sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai. Adapun tujuan pemeliharaan adalah sebagai berikut : - Menjaga kondisi peralatan agar dalam keadaan siap pakai - Menghindari kerusakan yang lebih berat - Alat dapat tahan lama dan dapat beroperasi dengan baik - Hasil yang diharapkan dapat tercapai. Pemeliharaan bagian-bagian alat Agar pemeliharaan alat pemarut singkong mekanis dapat dilakukan dengan baik dan benar maka harus terlebih dahulu diketahui prinsip kerja dari alat tersebut. Diharapkan dengan menguasai prinsip kerja maka kemungkinan kerusakan yang terjadi dapat ditanggulangi sedini mungkin. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah perawatan preventif.
58 Tabel 6. Pemeliharaan bagian-bagian alat pengiris singkong mekanis No Bagian alat Bentuk pemeliharaan 1. 2. 3. Sabuk V Pulley Piringan Pengiris - Menyetel tegangan sabuk agar tidak kendur - Menjauhkan bahan-bahan atau cairan kimia yang dapat erusak sabuk - Membersihkan dari minyak dan kotoran yang menyebabkan terganggunya pentransmisian daya dari pulley motor listrik pada pulley silinder pengiris - Dibersihkan sebelum digunakan untuk menjaga kebersihan bahan hasil irisan - Dibersihkan setiap selesai digunakan 4. Sarang/ rumah - Dibersihkan dari kotoran dan cairan yang dapat pengiris menyebabkan korosi 5. 6. 7. Motor Listrik Hopper Poros Hindari terkena air untuk mencegah hubungan pendek listik - Dibersihkan sebelun dan sesudah digunakan - Membersihkan kotoran yang menempel yang dapat menyebabkan korosi
59 Lampiran 13. Keselamatan Kerja Pada saat pengoperasian alat pengiris singkong mekanis dipastikan pulley dan sabuk v terpasang dengan baik untuk menghindari kecelekaan jika terlepas dari tempatnya. Rumah pengiris dipastikan tertutup dengan rapat untuk menghindari mata pisau dan bahan yang telah teriris terlempar ke luar karena piringan pisau pengiris berputar dengan kencang. Dipastikan alat pendorong bahan tidak mengenai mata pisau pengiris jika terlalu dekat karena akan terjadi benturan yang kuat. Dipastikan juga semua kabel tidak ada yang terbuka dan tidak terkena air untuk menghidari hubungan pendek arus listrik.