BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kota Bandung dengan populasi penduduk kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. populasi mahasiswa program S1 tahun ajaran Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA

BAB IV ANALISIS DATA. Larangan yang berjumlah 138 orang dalam rentang usia tahun. 1) Deskripsi Subjek Berdasarkan Panti Asuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel komitmen, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Riau, jalan Jendral Sudirman Pekanbaru Riau. Untuk melakukan penelitian ini maka yang digunakan adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), yaitu. menjadi fokus perhatian untuk diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Dalam Bab III ini akan dijelaskan tentang uraian dan jumlah peubah yang akan digunakan dalam penelitian, definisi operasional yang akan menjelaskan mengenai bagaimana cara mengukur peubah, metodologi, pengumpulan data, daya diskriminasi dan realibilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian, serta teknik analisis data meliputi uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Penjelasan secara lengkap akan dibahas pada bab ini. 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian secara kuantitatif. Penelitian kuantitatif ditafsirkan sebagai keakuratan deskripsi suatu peubah dan kekuatan pengaruh antara suatu peubah dan peubah lainnya. Pendekatan penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh kebermaknaan hidup dan kepribadian pada Subjective Well- Being lansia. Data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan sebagai alat untuk menguji hipotesis. Pengujian pada hipotesis adalah dengan cara melihat Kebermaknaan Hidup dan Kepribadian sebagai prediktor Subjective Well-Being lansia ditinjau dari jenis kelamin 3.2 Peubah Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) peubah tak gayut, 1 (satu) peubah gayut, dan 1 (satu) peubah moderator. Peubah tersebut yaitu: Peubah tak gayut : Kebermaknaan hidup( X1) dan kepribadian (X2) Peubah gayut : Subjective Well-Being (Y) Peubah moderator : Jenis kelamin 3.3 Definisi Operasional 3.3.1 Subjective Well-Being Subjective Well-Being adalah persepsi dan evaluasi subyektif individu akan pengalaman hidup yang melibatkan emosi menyenangkan dan tidak menyenangkan. Komponen yang digunakan dalam penelitian ini dari Diener et al (2005) yaitu kepuasan hidup, afek positif dan afek negatif. 3.3.2 Kebermaknaan Hidup Kebermaknaan hidup adalah cara individu menghayati kehidupannya atas berbagai hal yang dialami dan nilai yang diberikan 35

pada peristiwa tersebut. Berdasarkan beberapa aspek kebermaknaan hidup tersebut, peneliti akan menggunakan aspek dari Frankl (Bastaman, 1996) yaitu kehendak hidup bermakna, kebebasan berkehendak dan makna hidup. 3.3.3 Kepribadian Kepribadian adalah segala pola pikiran, karakteristik, temperamen dan perilaku yang dimiliki oleh individu. Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dari Big Five menurut Costa et al (dalam Pervin & John, 2001) meliputi Conscientiousness, Agreeableness, Openness to Experience, Extraversion, dan Neuroticism. 3.3.4 Lansia Lansia adalah periode akhir dalam kehidupan manusia dan orang yang berusia 60 tahun ke atas. 3.3.5 Jenis Kelamin Jenis kelamin adalah perbedaan antara pria dan wanita secara biologis dan anatomi yang nampak, dimana perbedaan tersebut juga berkaitan dengan peran yang dimiliki. 3.4 Subjek Penelitian 3.4.1 Populasi Levy et al (2013) mengatakan populasi adalah semua individu yang ditemukan dengan cara survei. Berdasarkan pada pengertian tersebut maka populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lansia di GKI Jendral Sudirman, Panti Wreda Salib Putih Kopeng dan Panti Wreda Yayasan Mandiri Salib Putih di Kota Salatiga. Kelompok lansia dalam penelitian ini akan mengacu pada WHO yaitu 45 tahun sampai 90 tahun keatas. Data yang diperoleh sebagai berikut (Tabel 3.1): Tabel 3.1 Jumlah Populasi Menurut Tempat dan Jenis Kelamin Di Kota Salatiga Tempat Laki-Laki Perempuan Jumlah GKI Jendral Sudirman 214 350 564 Panti Wreda Salib Putih 2 14 16 Panti Wreda Yayasan 5 7 12 Mandiri Salib Putih Total 221 371 592 Namun, informasi dari administrasi GKI Jendral Sudirman yang diberikan kepada penulis, data populasi lansia tersebut hanya sebagian yang masih aktif, karena ada yang sudah tidak berdomisili di Salatiga dan tidak aktif dalam ibadah maupun kegiatan di GKI Jendral Sudirman. 36

3.4.2 Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2011). Pada awal penelitian, penulis berencana mengambil sampel lansia di Kecamatan Sidorejo karena total jumlah populasi lansia di kecamatan tersebut paling besar yaitu 5.218 lansia. Namun karena terdapat kendala dalam proses pengambilan data try out, maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling dengan sampel lansia di GKI Jendral Sudirman, Panti Wreda Salib Putih dan Panti Wreda Yayasan Mandiri Salib Putih di Kota Salatiga. Teknik pengambilan sampel ini digunakan dengan mempertimbangkan kondisi dan keterbatasan pada sampel responden. 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Arikunto, 2003). Jenis instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data guna penelitian ini, diperoleh dari lapangan baik data mengenai peubah Subjective Well-Being, kebermaknaan hidup dan kepribadian menggunakan kuesioner. Terdapat beberapa keuntungan bila memakai kuesioner menurut Arikunto (2006): (1) tidak memerlukan hadirnya peneliti, (2) dapat dibagikan secara serentak kepada semua responden, (3) dapat dijawab oleh responden menurut waktu luang responden, (4) dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab, (5) dapat dibuat terstandar, sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan pertanyaan tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih dari 5 (lima) alternatif jawaban yang telah disediakan, berdasarkan persepsi masing-masing. Pilihan atas angket dengan pertanyaan tertutup didasarkan atas pertimbangan membantu responden agar dapat menjawab dengan cepat, serta untuk keperluan efisiensi dan efektifitas analisis data. 3.5.1 Skala Subjective Well-Being Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) karena menurut peneliti skala tersebut sesuai untuk penelitian 37

ini. Selain itu juga karena Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) memiliki validitas dan reliabilitas yang baik (Pavot & Diener, 2004). Salah satu skala yang memiliki nilai reliabilitas yang tinggi dan paling sering digunakan adalah Satisfaction with Life Scale (Diener, Emmons, Larsen & Griffin, 1985) untuk mengukur nilai individu mengenai kepuasan hidupnya dan Positive Affect Negative Affect Schedule (Clark, Watson & Tellegen, 1988) untuk mengukur tingkat afek positif dan afek negatif individu pada satu waktu. Tabel 3.2 Daftar Sebaran Skala Subjective Well-Being Tabel 3.2 (Lanjutan) No. Aspek Indikator F U Evaluasi Kepuasan Hidup Evaluasi terhadap afek Pencapaian kepuasan hidup a. Perasaan positif (Positive affect) Bila saya dapat mengulang 1 kembali kehidupan saya, hampir tidak ada yang akan saya ubah Hidup saya mendekati 2 kehidupan ideal saya. Kondisi hidup saya sangat 3 baik Sejauh ini saya telah 4 mendapatkan hal penting yang saya inginkan dalam hidup Saya puas dengan hidup 5 saya Saya memiliki rasa 16 ketertarikan yang tinggi terhadap sesuatu Saya merasa senang 17 Saya merasa diri saya masih 18 kuat Saya memiliki rasa antusias 19 yang tinggi Saya memiliki rasa bangga 20 akan diri saya Saya kurang memiliki rasa 21 38

Tabel 3.2 (Lanjutan) Aspek Indikator b. Perasaan negatif (negative affect) 39 No. F U kewaspadaan Saya kurang memiliki 22 inspirasi Saya kurang memiliki tekad 23 yang kuat Saya merasa kurang 24 diperhatikan Saya adalah orang yang 25 aktif Saya sering merasa 26 terganggu Saya sering merasa stres 27 Saya sering merasa malu 28 Saya sering merasa sedih 29 Saya kadang merasa gugup 30 Saya tidak memiliki rasa 31 penyesalan Saya sering merasa takut 32 Saya sering merasa 33 ketakutan Saya tidak merasa bergetar 34 Saya tidak memiiki rasa 35 takut Total 14 11 3.5.2 Skala Kebermaknaan Hidup Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Steger et al (2006) yaitu Meaning in Life Questionnaire, terdiri dari 10 dalam Skala tersebut terdiri dari dua bentuk, yaitu 9 aitem favorable dan 1 aitem unfavorable. Mengenai skor jawaban untuk aitem favorable, jawaban Sangat Sesuai (SS) diberi skor 5, Sesuai (S) diberi skor 4, Netral (N) skor 3 Tidak Sesuai (TS) diberi skor 2, Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi skor 1. Sementara itu, skor jawaban untuk aitem unfavorable berlaku sebaliknya, yaitu: Sangat Sesuai (SS) diberi skor 1, Sesuai (S) diberi skor 2, Netral (3) skor 3, Tidak Sesuai (TS) diberi skor 4, Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi skor 5.

Semakin tinggi total skor dari semua butir soal menandakan bahwa tingkat kebermaknaan hidup juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah total skor dari semua butir soal menandakan bahwa tingkat kebermaknaan hidup bagi lansia juga semakin rendah. Tabel 3.3 Daftar Sebaran Skala Kebermaknaan Tabel 3.3 (Lanjutan) Aspek Indikator No. F U Kebebasan berkehendak Kehendak hidup bermakna Makna Hidup Pencarian makna hidup Keberadaan makna hidup Saya selalu mencari sesuatu yang membuat hidup saya terasa signifikan. Saya selalu mencari untuk menemukan tujuan hidup saya Saya mencari sesuatu yang dapat membuat hidup saya bermakna. Saya mencari tujuan dan misi untuk hidup saya Saya mencari kebermaknaan dalam hidup. Saya telah menemukan tujuan hidup yang memuaskan Saya memiliki pemahaman mengenai apa yang membuat hidup saya bermakna. Hidup saya memiliki tujuan yang jelas. Hidup saya tidak ada tujuan yang jelas. Saya memahami makna dalam hidup saya. 1 3 2 4 5 16 17 18 20 Total 9 1 19 3.5.3 Skala Kepribadian 40

Kepribadian big five diukur dengan mengadaptasi skala International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor yang dibuat pada tahun 1992 oleh Goldberg (dalam Goldberg et al (2006). Skala ini terdiri dari 50 aitem pernyataan yang diadaptasi sehingga memiliki lima rentang pilihan jawaban. Pada kepribadian big five terdapat lima aspek yaitu: neuroticism, extraversion, agreeableness, conscientiousness dan openness yang terdapat aspek terdapat 50 aitem. Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor karena menurut peneliti skala tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga karena International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor memiliki validitas dan reliabilitas yang baik (Socha et al 2010; Guenole & Chernyshenko, 2005). Tabel 3.4 Daftar Sebaran Skala Kepribadian Sebelum Uji Coba Tabel 3. 4 (Lanjutan) No. Dimensi Indikator F U Neuroticism Kecemasan Saya kadang merasa 1 (Anxiety), Kemarahan sedih Mudah panik 2 (Anger), Depresi Tidak mudah 3 (Depression), terganggu Kesadaran diri Sering merasa sedih 4 (Selfconsciousness, Jarang merasa 5 Kurangnya terganggu kontrol diri (Immoderation) Saya tidak menyukai diri saya sendiri 6 dan Kerapuhan Merasa nyaman 7 (Vulnerability) dengan diri saya sendiri Saya bahagia dengan 8 diri saya Saya sering 9 mengalami perubahan suasana hati 41

Tabel 3. 4 (Lanjutan) Dimensi Indikator Agreeableness Kepercayaan (Trust), Moralitas (Morality), Berperilaku menolong (Altruism), Kemampuan bekerjasama (Cooperation), Kerendahan hati (Modesty), Simpatik (Sympathy) Conscientiousness Kecukupan diri (Self efficacy), keteraturan (Orderliness), Rasa tanggungjawab (Dutifulness) Saya sering merasa putus asa Saya memiliki lidah yang tajam Saya menyangka motif tersembunyi dari orang lain Percaya bahwa orang lain memiliki niat yang baik Saya suka menghina orang lain Saya suka mengatakan hal baik tentang orang lain Saya orang yang suka membalas dendam Saya menghargai orang lain Saya menerima orang lain apa adanya Saya suka memberikan hinaan pada orang lain Saya suka membuat orang merasa nyaman Saya merasa sulit untuk bekerja Saya hanya melakukan pekerjaan saya secukupnya Saya orang yang selalu siap No. F U 10 14 16 18 19 21 26 12 13 15 17 20 24 25 42

Tabel 3. 4 (Lanjutan) Dimensi Indikator No. F U Saya suka 27 membuang waktu Saya suka 28 menjalankan rencana saya Memberi perhatian 29 pada hal yang mendalam Saya suka membuat 30 rencana dan melaksanakannya Saya suka 31 menghindari pekerjaan saya Saya langsung 32 menyelesaikan pekerjaan dengan cepat Saya tidak melihat 34 sesuatu secara mendalam Extraversion Minat berteman Saya orang yang 35 (Friendliness), mudah berteman Minat Saya orang yang 36 berkelompok (Gregariousness), tidak suka mencari perhatian Kemampuan Saya orang yang 37 asertif (Assertiveness), Tingkat aktivitas sedikit bicara Saya merasa nyaman disekitar orang lain 38 (Activity-level), Saya tidak suka 39 Mencari mencari perhatian kesenangan untuk diri saya (Excaitementseeking), dangkal Pengalaman saya 40 Kebahagiaan Saya terlatih dalam 41 43

Tabel 3. 4 (Lanjutan) Dimensi Indikator Openness Experience to (Cheerfulness) 44 mengatasi situasi No. F U Saya hidup untuk 42 berpesta Saya tahu cara 43 menarik orang lain Saya tidak banyak 44 bicara Kemampuan Saya memiliki 47 imajinasi gambaran hidup (Imagination), Saya cenderung 48 Minat terhadap memilih kandidat seni (Artistic politik yang interest), menganut kebebasan Emosionalitas Saya tidak menyukai 49 (Emotionality), seni Minat Saya merasa 50 berpetualangan pentingnya seni (Adventurousness Saya cenderung 51 ), Intelektualitas memilih kandidat (Intellect), politik yang Kebebasan konservatif (Liberalism) Saya tidak tertarik 52 pada ide yang abstrak Saya mengindari 53 diskusi filosofis Saya tidak suka 54 pergi ke museum Saya suka membawa 55 pembicaraan ke tingkat yang lebih tinggi Saya senang 56 mendengarkan ide baru Total 26 24

3.6 Jenis Data 3.6.1 Data Primer Data primer merupakan data yang dididapatkan secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pernyataan (kuesioner) kepada lansia di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. 3.6.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini didapat melalui dokumen organisasi meliputi data sensus dan studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi bagi penelitian ini. 3.7 Uji Kelayakan Alat Ukur 3.7.1 Seleksi Sebelum melakukan pengukuran yang sebenarnya, maka alat ukur (instrumen skala) masing-masing peubah harus dipastikan kelayakannya terlebih dahulu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dilakukan uji coba (Try Out) alat ukur. Setelah dilakukan uji coba, maka dilakukan uji seleksi terhadap semua aitem dengan bantuan program SPSS. Dasar untuk mengambil keputusan sebuah aitem layak atau tidak adalah dengan melihat nilai corrected item-total correlations untuk setiap aitem, dalam hal ini nilai corrected item-total correlations harus lebih dari sama dengan 0.30 (Azwar, 1999). 3.7.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002). Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan menggunakan Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Azwar (1999q) menjelaskan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1, semakin tinggi reliabilitas alat tes tersebut. 45

3.7.3 Hasil Seleksi dan Reliabilitas Seleksi aitem untuk penelitian ini dilakukan dengan try out sehingga pada saat pengambilan data dengan responden yang telah ditentukan sehingga mendapatkan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. 3.7.3.1 Seleksi dan Reliabilitas Skala Subjective Well-Being (Skala Kepuasan Hidup dan Positive and Negative Affect) untuk mengukur Subjective Well-Being adalah menggunakan skala kepuasan hidup dengan jumlah 15 aitem dan skala positive and negative affect dengan jumlah 20 aitem. Setelah melakukan uji diskriminasi aitem melalui corrected item didapatkan 13 aitem dari skala kepuasan hidup yang memiliki koefisien korelasi >0,30 dan yang gugur adalah aitem nomor: 9 dan 14. Dalam skala kepuasan hidup ada 1 aitem yang gugur, namun skala ini masih dapat digunakan karena aitem yang gugur tidak banyak dan aitem yang tersisa sudah mewakili aspek-aspek dalam skala ini. Pengujian reliabilitas instrumen dilihat dari koefisien alpha Cronbach s dalam proses try out yang juga diuji reliabilitasnya sehingga diketahui reliabilitas dari skala psikologi yang akan digunakan dalam pengambilan data sebenarnya. yang digunakan untuk mengukur positive and negative affect adalah 20 aitem. Setelah dilakukan diskriminasi aitem melalui corrected item diperoleh 15 aitem yang memiliki koefisien korelasi >0,30 dan yang gugur adalah aitem nomor: 19, 23, 25, 28, dan 31, sehingga masih tersisa 16 aitem yang akan digunakan. Meskipun pada skala positive and negative affect terdapat 4 aitem gugur, skala ini masih dapat digunakan karena aitem yang gugur menyebar dan juga pada aitem yang tersisa sudah mewakili aspek-aspek dalam skala ini. Pengujian reliabilitas instrumen dilihat dari koefisien alpha Cronbach s dalam proses try out yang juga diuji reliabilitasnya sehingga diketahui reliabilitas dari skala psikologi yang akan digunakan dalam pengambilan data sebenarnya. 46

Tabel 3.5 Sebaran Valid Dan Gugur Try Out Skala Subjective Well-Being No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Total 1. Evaluasi terhadap kepuasan hidup. Kepuasan Hidup 1,2,3,4,5,11,13,15 6,7,8,9*,10, 12, 14* 15 2. Evaluasi terhadap afek. a.perasaan positif (positive affect) b.perasaan negatif (negative affect) 16,17,18, 19*,20,25* 31*,32,34, 35 21,22,23*, 24 26,27,28*, 29,30,32,33 10 10 Total 18 17 35 Keterangan: tanda (*) adalah aitem yang gugur. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Skala Subjective Well-Being Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items 0,899 35 Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0,899 dari batas minimal yang ditetapkan adalah 0,60 dan skala psikologi dinyatakan reliabel. 3.7.3.2 Seleksi dan Reliabilitas Skala Kebermaknaan Hidup untuk mengukur Kebermaknaan Hidup adalah menggunakan skala kebermaknaan hidup dengan jumlah 30 aitem. Setelah melakukan uji diskriminasi aitem melalui corrected item didapatkan 18 47

aitem dari skala kebermaknaan hidup yang memiliki koefisien korelasi >0,30 dan yang gugur adalah aitem nomor: 1, 3, 11, 12, 13, 20, 21, 23, 24, 25, 28, dan 29. Dalam skala kepuasan hidup ada 12 aitem yang gugur, namun skala ini masih dapat digunakan karena aitem yang gugur menyebar dan aitem yang tersisa sudah mewakili aspek-aspek dalam skala ini. Pengujian reliabilitas instrumen dilihat dari koefisien alpha Cronbach s dalam proses try out yang juga diuji reliabilitasnya sehingga diketahui reliabilitas dari skala psikologi yang akan digunakan dalam pengambilan data sebenarnya. Tabel 3.7 Sebaran Valid Dan Gugur Try Out Skala Kebermaknaan Hidup No Aspek Indikator 1. Kehendak hidup bermakna Pencarian makna hidup Favorable 2, 4, 5 Unfavorable 9, 11*, 12*, 13*, 14, 15 Total 9 2. Kebebasan berkehendak 1*,3*,6,7, 10 8 6 3. Makna Hidup Keberadaan Makna Hidup 16, 17, 18, 20*, 21*, 22, 23*, 24*, 27 19, 25*, 26, 28*, 29*, 30 Total 17 13 30 Keterangan: tanda (*) adalah aitem yang gugur. 15 48

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Skala Kebermaknaan Hidup Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items 0,854 30 Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0,854 dari batas minimal yang ditetapkan adalah 0,60 dan skala psikologi dinyatakan reliabel. 3.7.3.3 Seleksi dan Reliabilitas Skala Kepribadian untuk mengukur Kepribadian adalah menggunakan skala Kepribadian dengan jumlah 58 aitem. Setelah melakukan uji diskriminasi aitem melalui corrected item didapatkan 13 aitem dari skala kepuasan hidup yang memiliki koefisien korelasi >0,30 dan yang gugur adalah aitem nomor: 9 dan 14. Dalam skala kepuasan hidup ada 1 aitem yang gugur, namun skala ini masih dapat digunakan karena aitem yang gugur tidak banyak dan aitem yang tersisa sudah mewakili aspek-aspek dalam skala ini. Pengujian reliabilitas instrumen dilihat dari koefisien alpha Cronbach s dalam proses try out yang juga diuji reliabilitasnya sehingga diketahui reliabilitas dari skala psikologi yang akan digunakan dalam pengambilan data sebenarnya. Tabel 3.9 Sebaran Valid Dan Gugur Try Out Skala Kepribadian Tabel 3.9 (Lanjutan) No Dimensi Indikator 1. Neuroticsm Kecemasan (Anxiety), Kemarahan (Anger), Depresi (Depression), Kesadaran diri (Selfconsciousness), Kurangnya kontrol diri (Immoderation) dan Kerapuhan (Vulnerability) Favorable Unfavorable 1*, 2*, 4*, 6*, 9 3*, 5*, 7*, 8*, 10*, 11* Total 11 49

No Dimensi Indikator 2. Agreeableness Tabel 3.9 (Lanjutan) Kepercayaan (Trust), Moralitas (Morality), Berperilaku menolong (Altruism), Kemampuan bekerjasama (Cooperation), Kerendahan hati (Modesty), Simpatik (Sympathy) Favorable Unfavorable 14*, 16*, 18*, 19*, 21*, 22* 12*, 13*, 15*, 17*, 20*, 23* Total 12 3. Conscientiousness Kecukupan diri (Self efficacy), keteraturan (Orderliness), Rasa tanggungjawab (Dutifulness) 26, 28, 29*, 30, 31, 33 24, 25, 27, 31, 34* 4. Ekstraversion Minat berteman (Friendliness), Minat berkelompok (Gregariousness), Kemampuan asertif (Assertiveness),Tingkat aktivitas (Activitylevel), Mencari kesenangan (Excaitement-seeking), Kebahagiaan (Cheerfulness) 35*, 36*, 37, 38, 41, 42*, 43, 45, 46 39*, 40*, 44 11 5. Openess experience to Kemampuan imajinasi (Imagination), Minat terhadap seni (Artistic interest), Emosionalitas (Emotionality), Minat 47, 48*, 50*, 55, 56 49*, 51*, 52*, 53*, 54*, 57, 58* 12 50

No Dimensi Indikator Tabel 3.9 (Lanjutan) berpetualangan (Adventurousness), Intelektualitas (Intellect), Kebebasan (Liberalism) Favorable Unfavorable Total 12 Total 31 27 58 Keterangan: tanda (*) adalah aitem yang gugur. Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Skala Kepribadian Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items 0,879 58 Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0,879 dari batas minimal yang ditetapkan adalah 0,60 dan skala psikologi dinyatakan reliabel. 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Asumsi Klasik Terdapat beberapa syarat yang harus diepnuhi terlebih dahulu sebelum melakukan uji hipotesis regresi berganda, yaitu: 1. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Normalitas data dalam penelitian ini dilihat melalui uji Kolmogorov-Smirnov contoh tunggal dengan bantuan program SPSS. 2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan di mana hubungan antara peubahpeubah tak gayut cukup kuat. Apabila terjadi multikolinearitas, maka peubah yang mempunyai korelasi yang multikolinear dapat dihilangkan (Sulistyo, 2010). Uji multikolinearitas dapat dilakukan melalui uji regresi dengan bantuan program SPSS 16, dengan melihat nilai patokan VIF dan koefisien korelasi antar peubah tak gayut (Sulistyo, 2010). 51

3. Uji Linearitas Dapat di cek dengan melihat residual scatterplot sebagai bagian dari perhitungan regresi berganda menggunakan program SPSS 16. Residual scatterplot harus menunjukkan garis lurus sebagai indikator bahwa pengaruh peubah tak gayut terhadap peubah gayut bersifat linier (Pallant, 2007). 4. Uji Heteroskedastisitas Varians dari residual dalam memprediksi skor peubah terikat harus sama untuk semua skor yang diprediksi (Pallant, 2007). Dalam regresi, heteroskedastisitas terjadi bila varian error tidak konstan untuk beberapa nilai x. Apabila titik-titik dalam grafik scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas (Sulistyo, 2010). 5. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi dalam regresi jika terjadi hubungan antara peubah-peubah tak gayut itu sendiri atau berkorelasi sendiri. Autokorelasi dapat dicek dengan pengujian Durbin-Watson pada program SPSS. Autokorelasi tidak terjadi bila nilai d=2, positif terjadi jika d mendekati nol, dan negatif terjadi bila nilai d mendekati 4 (Sulistyo, 2010). 3.8.2 Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan adalah uji regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 16 untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Kebermaknaan Hidup dan Kepribadian (Big Five Personality), secara simultan terhadap Subjective Well-Being lanjut usia (lansia) di Salatiga. Teknik analisa lain yang digunakan adalah uji-t (t-test) dan ANOVA dua arah. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan Subjective Well-Being lanjut usia (lansia) di Salatiga ditinjau dari jenis kelamin. Uji t yang digunakan adalah independen sample-t-test (1-tailed) dengan bantuan SPSS 16 for Windows, sehingga bila nilai Sig. Pada hasil test <0,05 maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini mempunyai perbedaan yang signifikan dengan tingkat kepercayaan 95%. Untuk dapat menggunakan uji statistik ANOVA, maka harus memenuhi asumsi dasarnya, yakni ragam homogen, yakni peubah gayut harus memiliki varian yang sama dalam setiap kategori peubah tak gayut (Ghozali, 2006). Kriteria pengujian ini, yaitu nilai levene test di atas 5% (probabilitas < 0.05), maka hipotesis nol akan diterima berarti bahwa ratarata kelompok memiliki variance yang sama dan hal ini tidak menyalahi aturan analysis of variance (Sunjoyo dkk. 2013). Pengambilan sampel dilakukan secara random (Hartono, 2004). Analysis of variance (ANOVA) 52

merupakan metode untuk menguji hubungan antara satu peubah gayut (skala metrik) dengan satu atau lebih peubah tak gayut (skala nonmetrik atau kategorikal). Anova dua arah digunakan untuk data yang memiliki satu peubah tak gayut dan dua peubah gayut (Ghozali, 2006). ANOVA digunakan untuk mengetahui pengaruh utama (main effect) dan pengaruh interaksi (interaction effect) dari peubah tak gayut kategorikal (sering disebut faktor) terhadap peubah gayut. Pengaruh utama atau main effect adalah pengaruh langsung peubah tak gayut terhadap peubah gayut. Sedangkan pengaruh interaksi adalah pengaruh bersama atau joint effect dua atau lebih peubah tak gayut terhadap peubah gayut dan pengaruh interaksi nilai signifikan < 0,05 (Ghozali, 2006). 53