BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif, dimana dalam bab ini akan diuraikan menjadi dua bagian. Pada bagian pertama berisi tentang uraian dan jumlah variabel yang diteliti, definisi operasional yang akan memberikan gambaran mengenai bagaimana mengukur tiap variabel, teknik pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, penentuan populasi dan sampel. Sedangkan dalam bagian yang kedua, penulis akan menguraikan mengenai teknik analisis data, dan pengujian hipotesis. 3.1 Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir dan juga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable). Ketiga variabel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Peubah bebas (independent variable): FLL Selfefficacy (X 1 ), Motivasi Berprestasi (X 2 ), dan Jenis kelamin (X 3 ). 2. Peubah terikat (dependent variable): Communication Apprehension (Y) 61

2 3.2. Definisi Operasional Communication Apprehension Communication Apprehension didefinisikan sebagai tingkat kecemasan dan ketakutan yang dimiliki oleh individu dalam kaitannya dengan komunikasi antar individu, dalam konteks berbicara di depan umum dan dalam melakukan presentasi di depan kelas terutama dengan menggunakan Bahasa Inggris. Skala Communication Apprehension yang diadaptasi dari McCroskey (1984) yang disebut Skala Personal Report of Communication Apprehension (PRCA), digunakan untuk mengukur tingkat CA dalam Public Speaking yang terdiri dari 24 pernyataan dengan reliabilitas antara 0,93 0,97, masing-masing aspek terdiri dari 6 aitem pernyataan. Skala ini diadaptasi dan dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan kebutuhan. Berikut kisi-kisi aitem skala Communication Apprehension disajikan dalam Tabel 3.1 Tabel 3.1 Kisi-kisi Skala Communication Apprehension Aspek Indikator Nomor aitem F U Jumlah Generalized Group 1, 3,5 2, 4,6 6 Context Meeting (learning 7, 10, 11 8, 9, 12 6 Process) Dyadic 13, 15, 18 14, 16, 17 6 Public (classroom context) 20, 22, 24 19, 21,

3 Foreign Language Learner Self efficacy Foreign Language Learner Self Efficacy adalah perasaan yakin dalam diri individu atas kemampuan yang mereka miliki, khususnya dalam kemampuan berbicara didepan umum dalam Bahasa Inggris (Azar, 2013). Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur Self Efficacy, adalah General Self Efficacy Scale yang meliputi tiga dimensi sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Bandura (1989) yaitu Strenght, Level, dan Generality, yang kemudian dimodifikasi dan diuji oleh Indi (2009) dengan reliabilitas 0,907. Skala ini diadaptasi dan dimodifikasi kembali oleh penulis menjadi 30 item pernyataan, sesuai dengan tujuan penelitian. 63

4 Berikut kisi-kisi skala aitem FLL Self Efficacy disajikan dalam Tabel 3.2 Tabel 3.2 Kisi-kisi Skala FLLSelf Efficacy Dimensi Indikator F UN Total Tingkat (Level) Kekuatan (Strength) Keluasan (Generality) a. Memiliki pandangan yang 5, positif terhadap tugas b. Merasa yakin dapat melakukan dan menyelesaikan tugas c. Membuat rencana dalam menyelesaikan tugas a. Mampu menyelesaikan semua tugas yang diberikan b. Berusaha mencari cara untuk menyelesaikan tugas yang diberikan c. Merasa yakin terhadap kemampuan yang dimiliki a. Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman b. Mampu menyikapi situasi dan kondisi yang beragam dengan sikap positif 4 11, , 10, , 20 6, , 26 2, , , , 28, , 4 16,

5 Motivasi Berprestasi Motivasi Berprestasi adalah dorongan yang berasal dari dalam diri individu untuk mendapatkan prestasi atau pencapaian yang bagus dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan aspek-aspek: Pengambilan resiko sedang, menginginkan umpan balik, puas dengan prestasi, dan totalitas terhadap tugas. Untuk mengukur variabel ini, digunakan angket Motivasi Berprestasi dari Skala Motivasi Berprestasi yang disusun oleh Noya (2011) berdasarkan teori yang dikemukakan oleh McClelland (1985), dengan reliabilitas sebesar 0,924 dan validitas bergerak dari 0,304 sampai dengan 0,718, dan dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun angket Motivasi Berprestasi terdiri dari empat aspek yakni pengambilan resiko sedang, menginginkan umpan balik, puas dengan prestasi, dan totalitas terhadap tugas. Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, menunjukan Motivasi Berprestasi mahasiswa semakin tinggi, demikian juga sebaliknya. Skala Motivasi Berprestasi terdiri dari pernyataan positif dan negatif dengan menggunakan skala Likert yang dimulai dari skor 1-5, diadaptasi dan dimodifikasi kembali oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut adalah kisi-kisi skala Motivasi Berprestasi yang disajikan dalam Tabel

6 Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Motivasi Berprestasi Ciri-ciri Indikator Jumlah Nomor F UN Pengambilan resiko sedang Menginginkan umpan balik Puas dengan prestasi Totalitas terhadap tugas a. Tekun dalam mencapai sukses. 12 1, 2, 3, 4, 1, 14 b. Adanya keyakinan bahwa harapan akan kesuksesan dapat dicapai 5, 6, 13, 14, 15, 16 17,18 2, 3, 4, c. Pengambilan tugas sesuai dengan kemampuan sehingga tujuan dapat dicapai. 5, 6, 13, d. Mengerjakan tugas secara inovatif 15, 16, 17, 18 a. Memanfaatkan waktu secara efektif 6 19, 20, 21, 19, 20, b. Membuat batasan waktu dalam 22, 23, 24 21, 22 menyelesaikan tugas 23, 24 a. Tetap berusaha dalam kondisi 6 7, 8, 10, 7, 11, apapun 11, 8, 12 b. Memiliki pengharapan dimasa 12, 9 9, yang akan datang 10 a. Berusaha memahami setiap 12 25, 26, 27, 25, 27, tugas yang diberikan dan 28, 29, 30, 26, 30, mengerjakan dengan senang 31, 32, 28, 33, hati 33,34,35, 29, 34, b. Berupaya menyelesaikan tugastugas 36 31, 35 dengan optimal 32, c. Mengutamakan pencapaian 36 prestasi daripada hubungan sosial Jumlah

7 3.3 Populasi dan Sampel Populasi Populasi merupakan subjek penelitian secara keseluruhan (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UKSW. Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006) Sampel Sampel penelitian sebanyak 104 mahasiswa yang sedang mengambil matakuliah Public Speaking di Fakultas Bahasa dan Sastra UKSW yang dipilih secara acak atau menggunakan teknik purposive sampling. Sugiyono (2001) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004), pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, tidak semua anggota populasi dijadikan subyek penelitian, oleh sebab itu perlu dilakukan teknik sampling. Sampling adalah salah satu cara pengumpulan data yang bersifat tidak menyeluruh dan hanya mencakup sebagian dari populasi saja seperti yang diungkapkan oleh Supranto (1997). Responden dipilih berdasarkan kriteria tertentu yakni 67

8 mahasiswa minimal berada pada tahun kedua semestar tiga dan sedang mengambil matakuliah public speaking Instrumen dan prosedur pengumpulan data Dalam sebuah penelitian, data merupakan komponen penting untuk menegaskan arah dan tujuan penelitian. Data tentang variabel-variabel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa skala. Alasan penggunaan instrumen berupa skala karena tidak mengharuskan kehadiran penulis, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden sekaligus, waktu pelaksanaan pengisian tidak mengikat sehingga dapat disesuaikan dengan waktu yang dimiliki responden Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 skala yaitu: 1. Skala Personal Report of Communication Apprehension (PRCA) diadaptasi dari McCroskey (1984) dan dimodifikasi oleh penulis yang terdiri dari 22 butir pernyataan. 2. Skala General Self Efficacy diadaptasi dari Bandura (1997) dalam Indi (2009) dan dimodifikasi oleh penulis yang terdiri dari 25 butir pernyataan. 3. Skala Motivasi Berprestasi diadaptasi dari McClelland (1985) dalam Noya (2011) dan dimodifikasi oleh penulis yang terdiri dari 30 butir pernyataan. Melalui instrumen berupa skala (angket) data dikumpulkan dengan menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada 68

9 responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan/pernyataan tersebut, dengan memilih salah satu jawaban dari alternatif jawaban yang telah disediakan. Respon subyek tidak diklasifikasikan dalam benar atau salah namun semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan jawaban jujur dan sungguh-sungguh Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner untuk masing-masing variabel. Kuesioner merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2008) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Penulis akan mengumpulkan data melalui angket. Bentuk angket yang akan disebar berbentuk check-list, dimana dalam angket ini responden hanya membubuhkan tanda check-list pada kolom yang telah disediakan. Semua skala dibuat dalam bentuk skala Likert dengan lima alternatif jawaban, seperti yang tampak pada tabel di bawah ini: 69

10 Tabel 3.4 Skala Likert Skor Jawaban aitem Favorable aitem Unfavorable SS = Sangat Sesuai 5 1 S = Sesuai 4 2 N = Netral 3 3 TS = Tidak Sesuai 2 4 STS = Sangat Tidak Sesuai 1 5 Sebagai tahap awal dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi ke lapangan untuk mencari fenomena sehubungan dengan Communication Apprehension. Untuk mengetahui tingkat CA yang dialami mahasiswa, penulis menggunakan sebaran angket PRCA (Personal Report of Communication Apprehension) yang diadaptasi dari Mc Croskey (1984) kepada mahasiswa. Apabila didapat hasil penilaian kurang dari 51, maka tingkat CA individu dapat dikatakan rendah, namun apabila didapat hasil penilaian lebih dari 80, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat CA individu tersebut tinggi. Namun McCroskey (1981) juga menyatakan bahwa, the average overall score on the PRCA-24 is 65,5. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahwa individu dengan nilai kurang dari 65,6 sudah bisa dikatakan memiliki tingkat CA yang rendah, sedangkan individu dengan nilai diatas 65,6 sudah bisa dikatakan memiliki CA yang cenderung tinggi. Hasil observasi ini kemudian penulis tuangkan dalam latar belakang penulisan di bab 1. 70

11 3.4.3 Prosedur Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan penulis untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Pengumpulan data diawali dengan pencarian data awal yang berkaitan dengan Communication Apprehension mahasiswa FBS UKSW. Selanjutnya, responden diminta untuk mengisi angket atau kuesioner dengan jawaban yang dianggap paling tepat atau sesuai. Data kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan diuji validitas maupun reliabilitasnya. 3.5 Uji Kelayakan Alat Ukur Seleksi Aitem Analisis aitem merupakan cara analisis aitem dengan mengikuti secara cermat indikator keperilakuan yang dimuat dalam blueprint skala dan spesifikasinya. Ada beberapa langkah atau hal yang perlu diperhatikan dalam analisis aitem, antara lain pra ujicoba, evaluasi kualitatif, evaluasi empirik, ukuran sampel, daya diskriminasi aitem, dan lain sebagainya. Berikut merupakan formula Pearson untuk komputasi koefisien korelasi aitem: iχ ( i)( Χ)/n rix = [Σi (Σi) /n] [ΣΧ (ΣΧ) /n] 71

12 i: Skor Aitem X: Skor Skala n: Banyaknya Aitem Dasar untuk mengambil keputusan sebuah aitem layak atau tidak adalah dengan melihat nilai corrected item-total correlation untuk setiap aitem, dalam hal ini nilai corrected item-total correlations dan uji seleksi harus 0,30 (Azwar, 2012) Reliabilitas Skala Pada hakikatnya setiap pengukuran selalu diharapkan untuk mendapat hasil ukur yang akurat dan objektif. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah alat ukur yang digunakan harus valid atau sahih dan reliabel atau andal (Hadi, 2000). Di bawah ini penulis menjabarkan cara untuk menguji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini. Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Azwar, 2012). Penentuan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan alasan karena sesuai untuk tes-tes yang memiliki aitem yang dapat diskor dalam suatu rentang nilai tertentu, dan dengan menggunakan program SPSS for windows versi Azwar (2012) menjelaskan bahwa reliabilitas dinyatakan dalam angka koefisien reliabilitas yang berada dalam rentang 0-1,00. Semakin tinggi koefisien 72

13 reliabilitas mendekati angka 1 maka semakin tinggi reliabilitas alat tes tersebut. Menurut Kaplan dan Saccuzzo (2001) kriteria reliabilitas yang digunakan adalah bila: 1. r 0,7 berarti alat ukur tersebut dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. 2. r < 0,7 berarti alat ukur tersebut tidak dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. Berikutnya, validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya. Artinya, validitas menunjuk pada sejauh mana skala itu mampu mengungkap dengan akurat dan teliti data mengenai atribut yang di rancang untuk mengukurnya. Validitas sangat erat kaitannya dengan tujuan ukur, maka setiap skala hanya dapat menghasilkan data yang valid untuk satu tujuan ukur yang spesifik. 3.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum dilakukan penelitian atau pengambilan data, alat ukur perlu di uji coba (try out) terlebih dahulu untuk mengetahui ketetapan, dan kecermatan, serta untuk mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur tersebut. Sebaran aitem hasil uji coba alat ukur untuk skala Communication Apprehension, FLL Self Efficacy, dan Motivasi Berprestasi disajikan pada Tabel 3.5, 3.6 dan

14 Tabel 3.5 Sebaran Aitem Uji coba Communication Apprehension Aspek Indikator Nomor aitem Valid Gugur Jumlah Generalized Group 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 7 Context Meeting (learning 8, 9, 10, 12, 13, 11 7 Process) 14 Dyadic 15, 16, 17, 18, 19 20, 21 7 Public (classroom 22, 23, 24, 25, 27, 23, 26 7 context) 28 Jumlah Untuk proses uji coba skala Communication Apprehension, jumlah aitem ditambah menjadi 28 aitem. Aitem gugur dengan nilai koefisien daya deskriminasi 0,30 (Azwar,2012). Tabel 3.6. Sebaran Aitem Uji Coba Skala Self Efficacy Dimensi Indikator Aitem Aitem Total valid gugur Tingkat a. Memiliki pandangan 5, (Level) yang positif terhadap tugas b. Merasa yakin dapat melakukan dan menyelesaikan tugas 4, c. Membuat rencana 3, 10, 25, - 4 dalam menyelesaikan 19 tugas 74

15 Tabel 3.6 (Lanjutan) Dimensi Kekuatan (Strength) Keluasan (Generality) Indikator a..mampu menyelesaikan semua tugas yang diberikan b.berusaha mencari cara untuk menyelesaikan tugas yang diberikan c.merasa yakin terhadap kemampuan yang dimiliki a.memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman b. Mampu menyikapi situasi dan kondisi yang beragam dengan sikap positif Aitem Valid Aitem Gugur Total 12, 20, , 13, 21, , , 14, 23, , 16, 29, Untuk proses uji coba skala FLL Self Efficacy, jumlah aitem ditambah menjadi 30 aitem. Aitem gugur dengan nilai koefisien daya deskriminasi 0,30 (Azwar,2012). 75

16 Tabel 3.7 Sebaran Aitem SkalaMotivasi Berprestasi Ciri-ciri Indikator Jumlah Aitem Aitem valid Aitem gugur a. Tekun dalam 12 1, 2, 3, - mencapai sukses. 4,5, 6, b. Adanya keyakinan 13,14,15 bahwa harapan akan 16, 17, kesuksesan dapat 18 Pengambilan dicapai resiko sedang c. Pengambilan tugas sesuai dengan kemampuan sehingga tujuan dapat dicapai. d. Mengerjakan tugas secara inovatif Menginginkan e. Memanfaatkan waktu 6 19, 20, 23, umpan balik secara efektif 21, f. Membuat batasan waktu dalam menyelesaikan tugas Puas dengan g. Tetap berusaha 6 8,9, 10, 7, 11 prestasi dalam kondisi 12 apapun h. Memiliki pengharapan dimasa yang akan dating 76

17 Tabel 3.7 (Lanjutan) Ciri-ciri Totalitas terhadap tugas Indikator i. Berusaha memahami setiap tugas yang diberikan dan mengerjakan dengan senang hati j. Berupaya menyelesaikan tugas-tugas dengan optimal k. Mengutamakan pencapaian prestasi daripada hubungan sosial Jumlah Aitem Aitem valid Aitem gugur 12 25, 26, 29, 33 27, 28, 30,31, 32, 34, Untuk proses uji coba Motivasi Berprestasi, jumlah aitem diperbanyak menjadi 36 aitem. Aitem gugur dengan nilai corrected item-total correlation 0,30 (Azwar,2012) 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisa yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh FLL Self Efficacy dan motivasi berprestasi terhadap Communication Apprehension adalah analisa korelasi dan Analysis of Variance (Anova) dengan menggunakan program statistik SPSS

18 Teknik korelasi ini dimaksudkan untuk menguji hubungan antara variabel X 1 dengan Y, hubungan X 2 dengan Y dan hubungan simultan X 1 dan X 2 dengan Y. Koefisien korelasi dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar peubah atau untuk menyatakan besar-kecilnya hubungan antara kedua peubah. 3.8 Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan pengujian data terlebih dahulu supaya memenuhi Criteria Best Linear Unbiased Estimator, sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih (Supramono & Haryanto, 2005) Uji Normalitas Korelasi Multivariat Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data itu berdistribusi normal, Selain itu dari hasil pengujian normalitas juga dapat menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006). Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dilihat melalui uji one sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS 16.0, dengan ketentuan bila angka signifikansi > 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal demikan sebaliknya jika angka signifikansi < 0,05 maka data dikatakan tidak terdistribusi dengan normal (Priyatno, 2013). 78

19 3.8.2 Uji Homogeneity of variance (Ragam Galad Acak untuk Analisis Sidik Ragam) Uji homogeneity of variance merupakan salah satu uji asumsi klasik yang harus dilakukan sebelum melakukan uji statistik ANOVA. Dalam pengujian homogeneity of variance, variabel dependen harus memiliki varian yang sama dalam setiap kategori variabel independen. Jika terdapat dua atau lebih dari satu variabel independen, maka homogeneity of variance di dalam sel yang dibentuk oleh variabel independen kategorikal. SPSS memberikan test ini dengan nama Levene s test of homogeneity of variance. Jika nilai uji Levene signifikan (probabilitas >0.05) maka hipotesis nol akan ditolak bahwa group memiliki variansi yang berbeda dan hal ini menyalahi asumsi. Jadi yang dikehendaki adalah tidak dapat menolak hipotesis nol atau hasil uji Levene tidak signifikan (probabilitas >0.05 (Ghozali, 2009). 3.9 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka teknik analisis data yang dipakai adalah analisis korelasi Pearson. Analisis korelasi Pearson atau yang biasa disebut dengan Korelasi Product Moment merupakan alat uji statistik yang biasa digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif dua variabel apabila datanya berskala interval atau rasio (Martono, 2010) Studi korelasi yang bertujuan menguji hipotesis, dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan 79

20 menghitung koefisien korelasi antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel mana yang berkorelasi. Kekuatan hubungan antar variabel penelitian ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang angkanya bervariasi antara -1 sampai +1. Koefisien korelasi adalah besaran yang diperoleh melalui perhitungan statistik berdasarkan kumpulan data hasil pengukuran dari setiap variabel. Koefisien korelasi positif menunjukkan hubungan yang berbanding lurus atau kesejajaran, koefisien korelasi negatif menunjukkan hubungan yang berbading terbalik atau ketidak-sejajaran. Angka 0 untuk koefisien korelasi menunjukkan tidak ada hubungan antar variabel. Makin besar koefisien korelasi baik itu pada arah positif ataupun negatif, makin besar kekuatan hubungan antar variabel. (Arikunto, 2006 : 170) menyatakan bahwa koefisien korelasi adalah suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel yang ada. Berdasarkan teknik analisis korelasi, maka penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM). Untuk menguji hipotesis penelitian selanjutnya, maka teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis Korelasi multivariat, teknik analisis Anova Dua Arah (Two Way Anova, dan teknik analisis Uji beda (t-test) Analisis Korelasi Multivariat Analisis korelasi dilihat dari nilai koefisien korelasi. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua 80

21 variabel atau lebih dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi hasil perhitungan. Hasil analisis korelasi meliputi: kekuatan hubungan antar variabel, signifikansi hubungan, dan arah hubungan. Kekuatan hubungan dapat dilihat pada tabel berikut ini (Sugiyono dalam Priyatno, 2013). Korelasi lebih dari dua variabel independen disebut multivariate correlation (Hartono, 2004). Tabel 3.8 Makna Koefisien Korelasi Antar Variabel Makna Koefisien Korelasi Besar Angka Sangat rendah 0,00 0,199 Rendah 0,20 0,399 Sedang 0,40 0,599 Kuat 0,60 0,799 Sangat kuat 0,80 1, Analisis Two-Way Anova (Uji Pengaruh Antar Subyek) Analysis of Variance merupakan metode untuk menguji hubungan satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Anova digunakan untuk mengetahui pengaruh utama (main effect) dan pengaruh interaksi (interaction effect) dari variabel independen kategorikal (sering disebut faktor) terhadap variabel dependen. Pengaruh utama atau main effect adalah pengaruh langsung variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan pengaruh interaksi adalah pengaruh bersama atau join effect dua atau lebih variabel independen 81

22 terhadap variabel dependen pengaruh interaksi nilai signifikan <0,05 (Ghozali, 2009). Pada kasus satu variabel dependen dan dua atau tiga variabel independent disebut two way anova (Ghozali, 2011) Uji beda (t-test) Uji beda t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan (Santoso, 2000). 82

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan format meotde penelitian kuantitatif yang terdiri atas dua bagian yaitu a) metode penelitian, meliputi: uaraian dan juamlah vaiabel penelitian, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui peubah-peubah apa saja yang akan diukur dan instrument seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Alasannya adalah peneliti ingin mengeneralisasikan suatu fenomena pada suatu kelompok. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai: Identifikasi variabel penelitian, devinisi operasional, alat pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Melihat rumusan masalah yang hendak dipecahkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel terikat : Learned Helplessness Variabel bebas : Status kelas: - Kelas Reguler - Kelas Unggulan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7). 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi komparasi atau perbandingan yang bermaksud untuk mengadakan perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data data numerikal (angka angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dibuat ke dalam pendekatan penelitian korelasional, melalui pendekatan yang dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan landasan teori dan hipotesis yang telah diajukan, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independent variable)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Azwar (2007; 59) menjelaskan, setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi, yaitu penelitian untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional dari variabel independen dan variabel dependen serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah pengelompokan yang logis dari dua atau lebih atribut (Machfoedz, 010). Variabel disebut juga sebagai objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2006:270) mengemukakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional, yang ingin mengukur hubungan variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam suatu penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Data penelitian ini dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yaitu analisis pearson product moment untuk mengetahui hubungan yang terjadi antar variabel Self (X) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan 116 responden yaitu guru tetap di SMK Negeri 3 Ambon. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, lalu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan data dan alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci