Practical Problem Solving Step by Step Method for Solving Problems Andy Iskandar
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Practical Problem Solving Ditulis oleh Andy Iskandar 2017 Andy Iskandar Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta Anggota IKAPI, Jakarta Editor: Meria@elexmedia.id 717061487 ISBN : 978-602-04-4537-3 Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan
Daftar Isi Endorsement... v Ucapan Terima Kasih...xiii Kata Pengantar... xvii Pendahuluan... xxi Problem Solver Mindset...1 10 Skill yang Dibutuhkan di Tahun 2015 dan 2020...2 Persepsi yang Keliru Tentang Masalah...4 Definisi Masalah...8 Nilai Seorang Problem Solver...11 Tiga Prinsip Problem Solving...12 Sikap yang Menghambat Problem Solving...24
Practical Problem Solving Practical Problem Solving Concept & Theories...29 Elemen Masalah...29 Practical Problem Solving...36 Form Practical Problem Solving...69 Practical Problem Solving Case Study...75 Contoh Kasus 1: Komplain Laptop Hang...75 Contoh Kasus 2: Perusahaan Outlet Gadget...92 Contoh Kasus 3: Premi Kendaraan...103 Appendix...111 Daftar Pertanyaan dan Jawaban FAQ (Frequent Asked Questions)...121 Penutup...133 Referensi...139 Profil Penulis...141 xii
Problem Solver Mindset Sebelum kita membahas cara atau alat untuk memecahkan masalah, mari kita mulai terlebih dahulu dengan memiliki mindset seorang problem solver yang benar. Tidak ada gunanya apabila saya langsung menawarkan suatu alat kalau secara mindset Anda belum merasakan membutuhkan alat tersebut. Ilustrasinya seperti saya dan istri merasa bahwa belum membutuhkan sebuah mobil karena aktivitas kami masih seputar rumah dan anak-anak masih belum sekolah. Sehingga meskipun ada begitu banyak salesman mobil yang menawarkan mobil, apa pun mereknya, kira-kira bagaimana jawaban kami? Tentunya kami akan menolak dengan halus. Sampai suatu ketika, saya dan istri berdiskusi dan kami merasa saat ini sudah waktunya memiliki sebuah mobil karena memang aktivitas kami mulai padat. Aktivitas yang sering kali jauh dari rumah, dan anak-anak
Practical Problem Solving sudah mulai bersekolah yang jaraknya lumayan dari rumah. Saat kami memiliki pemikiran kalau kami perlu memiliki mobil maka kami tidak perlu menunggu para salesman untuk datang ke rumah menawarkan. Melainkan kami yang akan mendatangi dealer mobil. Itulah pentingnya kita berbicara tentang mindset seorang problem solver yang benar terlebih dahulu sebelum berbicara lebih lanjut dan panjang lebar mengenai teknis dari penggunaan alat problem solving. 10 Skill yang Dibutuhkan Tahun 2015 dan 2020 Saya mulai dulu dengan sebuah hasil penelitian menarik dari World Economic Forum pada bulan Januari 2016 dengan judul The Future of Jobs. Dalam laporan tersebut, salah satu hal yang diteliti adalah skill yang paling dibutuhkan oleh perusahaan atau bahkan dunia di tahun 2015 dan tahun 2020. Informasi ini sangat penting sehingga setiap perusahaan dan individu perlu untuk memiliki serta melatih skill yang dimiliki agar dapat bersaing. Hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 2
Problem Solver Mindset Sumber: Google World Economic Forum (The Future of Jobs) Top 10 skill yang dibutuhkan dunia pada tahun 2015 dan 2020 Dari hasil penelitian tersebut terlihat ada beberapa skill yang peringkatnya berbeda antara tahun 2015 dan tahun 2020. Ada juga skill-skill yang muncul di tahun 2020 namun di tahun 2015 tidak ada dan sebaliknya. Namun ada satu skill yang tidak hilang dan tetap berada di urutan pertama yaitu complex problem solving. Ternyata skill problem solving merupakan skill yang sangat penting dan menjadi perhatian khusus untuk dunia kerja selama lima tahun ini. Skill problem solving akan tetap dicari di tahun-tahun mendatang meskipun mungkin sudah tidak lagi berada di peringkat pertama. 3
Practical Problem Solving Saya berharap hasil penelitian ini dapat memperkuat mindset kita akan pentingnya mempelajari dan memiliki kemampuan problem solving yang baik, karena ternyata dunia menunggu dan mencari seorang problem solver yang berkualitas. Persepsi yang Keliru Tentang Masalah Masalah bagi kebanyakan atau semua orang merupakan sesuatu yang membuat pusing dan deg-degan. Masalah sering kali disamakan dengan suatu krisis dalam hidup kita. Ya, memang benar. Di satu sisi masalah memang membuat kita pusing. Namun sebenarnya di sisi yang lain, masalah juga merupakan suatu anugerah tersembunyi atau kesempatan dari Yang Maha Kuasa agar kita dapat naik level. Jadi, masalah sebenarnya merupakan pijakan agar level dalam hidup kita meningkat. Sebenarnya banyak prinsip-prinsip dalam kehidupan yang mengajar hal itu kepada kita. Saat kita duduk di kelas 2 SMP (Sekolah Menengah Pertama), agar kita dapat naik kelas atau naik level ke kelas 3 SMP, apa yang harus kita hadapi? Sebuah ujian bukan? Yang biasanya disebut ujian akhir kenaikan kelas. Bagaimana kondisi kita saat menghadapi ujian itu? Pusing, deg-degan, dan tidak bisa santai. Namun tanpa ujian tersebut, kita tidak akan bisa untuk naik ke kelas 3 SMP. Dari hal ini, ada pembelajaran yang bisa kita 4
Problem Solver Mindset renungkan bahwa ujian atau masalah merupakan pijakan agar kita dapat naik level. Lalu misalnya pada saat kita sudah di kelas 3 SMP. Kita tentu ingin naik ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu SMA (Sekolah Menengah Atas). Apa yang kita harus hadapi agar kita dapat naik jenjang ke level SMA? Kembali lagi pada ujian atau yang disebut Ujian Nasional. Sekarang mana yang lebih sulit, ujian kenaikan kelas atau ujian kenaikan jenjang (Ujian Nasional)? Tentu jauh lebih sulit Ujian Nasional karena bahan yang diujikan diambil dari pelajaran kelas 1 sampai kelas 3, apabila dibandingkan dengan ujian kenaikan kelas, yang bahan ujiannya hanya diambil dari bahan terkait di kelas. Karena ujian Nasional lebih sulit, maka tentu membuat kita lebih pusing dan lebih deg-degan. Hal ini mengajarkan sesuatu kepada kita yaitu semakin sulit ujian atau masalah yang kita hadapi, maka semakin tinggi kenaikan level yang akan kita dapatkan. Jadi sebenarnya semakin sulit masalah yang kita hadapi semakin kita harusnya bersyukur, karena itu artinya semakin tinggi kenaikan level yang akan kita dapatkan. Masalah memiliki dua sisi yaitu sisi bahaya (yang membuat kita pusing) dan sisi kesempatan. Kita perlu memiliki mindset untuk dapat melihat masalah bukan hanya dari sisi bahaya, namun juga dari sisi kesempatan untuk belajar dan naik level. 5
PROFIL PENULIS Andy adalah seorang konsultan dan trainer yang telah memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun. Dalam bidang konsultansi memiliki pengalaman implementasi untuk beberapa project sistem manajemen dengan menggunakan Balanced Scorecard. Beberapa kali pernah mengisi di radio Smart FM dan merupakan kontributor kolom resensi buku pada majalah SWA (Swasembada). Andy sendiri meraih gelar S1 sebagai sarjana Sains dari jurusan Fisika Universitas Katolik Parahyangan dan S2 sebagai jurusan Manajemen dari IPMI International Business School. Andy pernah bekerja di PT Astragraphia, Tbk., sebagai SAP Consultant dan lama bekerja sebagai konsultan dan Management Trainer di PT Starperforma. 141
Practical Problem Solving Beberapa topik training yang menjadi spesialisasinya yaitu Problem Solving dan Decision Making, Basic Strategic Management, dan Motivation. Email : Iskandar.andy@gmail.com Twitter : @Iskandar_andy Facebook : www.facebook.com\iskandar.andy Instagram : andyiskandar_trainer 142