Gambar 2.4. Eksplorasi langsung melihat kegiatan di tempat pembuangan sampah Koleksi : Program nstudi Pendidikan Tari Tari FBS UNJ

dokumen-dokumen yang mirip
Proses Penciptaan Tari. Oleh : Joko Pamungkas, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

Kajian Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Seni Budaya Smp Tahun 2013

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

1. Mengamati tari Nasional yang ditampilkan oleh seorang penari

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan

KOMPETENSI 10 EKSPRESI HATI. Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi.

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

PEMBELAJARAN TEMATIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI GURU & KEPALA TK Kec.

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa

Beri tanda [v] pada statement di bawah ini yang sesuai dengan diri Anda saat ini. Jumlahkan tanda [v] pada masing-masing kolom.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya insan yang terbentuk dari bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. (2001: 289), bercerita merupakan salah satu bentuk tugas kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kreativitas merupakan satu proses pemikiran yang memunculkan

Dongeng Sebagai Media Edukatif bagi Kepribadian Anak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

SILABUS TEMATIK KELAS I

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

2015 MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

III. METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bealakang Norma Egi Rusmana, 2013

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB II KAJIAN TEORI. relevan dengan penelitian ini. Berikut ini akan diuraikan beberapa kajian relevan

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Tema 8 : Bumi dan Alam Semesta Nama :... Kelas : III (tiga)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

Contoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

II. LANSKAP DAN KARAKTERISTIK

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

SILABUS PEMBELAJARAN

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

TEMATIK KELAS II SEMESTER 1

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

SILABUS PEMBELAJARAN

Kata kunci : Tari Srimpi Guitar, koreografi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu potensi yang dimiliki manusia adalah potensi kreatif. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. pola-pola baku, sehingga siswa hanya meniru tarian dari guru, misalnya dalam

Uji Kompetensi Akhir Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

TEMATIK KELAS 1 SEMESTER 2 TEMA G SUB 1-2 NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR SOAL

IPA No Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator KD 1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi Energi dan Perubahannya Menyebutkan sumber-sumber energi

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan


KAJIAN PUSTAKA. mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari

Kunci Jawaban. Evaluasi Bab 2 A. Pilihan Ganda 2. d 8. a 4. a 10. c

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV MELIPAT KERTAS UNTUK ANAK USIA DINI. Kata origami berasal dari bahasa Jepang, dari kata oru yang berarti

SEKARTAJI. Kata Kunci: Karakter, Tokoh, dan Sekartaji

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan cara untuk mengembangkan sumber daya manusianya salah satunya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

I. PENDAHULUAN. dalam masyarakat Jepang. Sadō yang disebut juga Cha no yu adalah etika

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

Transkripsi:

2. Eksplorasi Eksplorasi merupakan kegiatan awal jika Anda akan merancang suatu karya tari. Eksplorasi adalah proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon suatu obyek. Dalam melakukan kegiatan eksplorasi dapat menggunakan beberapa rangsang agar lebih menarik. Eksplorasi atau penjajakan merupakan proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon suatu objek untuk dijadikan bahan dalam karya tari. Jika Anda ingin memproduksi atau menata sebuah tarian kegiatan yang harus dimulai adalah eksplorasi. Proses kreatif tidak akan terjadi apabila pembentukan gerak lewat suatu eksperimen tidak dilaksanakan. Pada langkah ini pembentukan gerak diawali dengan melatih rangsang estetis terhadap berbagai sesuatu yang ada di sekitar Anda. Wujudnya bisa berupa benda, irama, cerita, tema, tentang kebesaran alam, keajadian, sikap-sikap pribadi, tingkah laku makhluk hidup, kesan yang ada pada benda mati, mendengarkan musik dan sebagainya yang berfungsi sebagai perangsang untuk Anda mulai berkarya. Rangsang dalam tari dapat berupa rangsang visual atau pandang, rangsang auditif atau rangsang dengar, rangsang gagasan, rangsang rabaan dan rangsang kinestetik. a. Rangsang Visual Jika kalian mengamati suatu benda baik itu benda hidup maupun benda mati sebagai rangsang, ini disebut sebagai rangsang visual. Rangsang visual adalah sesuatu yang timbul dan benda yang kalian lihat. Rangsang visual dapat timbul dari pengamatan kalian terhadap patung, gambar, dan lain-lain. Dari gambaran visual tersebut Anda bisa mengamati dari aspek latar belakang, garis, tekstur, wujud, warna, fungsi, sudut pandang, ritme dan lain-lain. Sebagai awal dari kegiatan ini cobalah Anda memulainya dengan mengadakan eksplorasi terhadap salah satu objek yang menarik. Anda amati aktivitas kehidupan anak remaja yang menginjak dewasa ketika mengungkapkan rasa syukurnya. Berdasarkan hasil pengamatan cobalah Anda ekspresikan ungkapan-ungkapan kegembiraan tersebut.

Gambar 2.4. Eksplorasi langsung melihat kegiatan di tempat pembuangan sampah Koleksi : Program nstudi Pendidikan Tari Tari FBS UNJ b. Rangsang Auditif Berbagai macam suara/bunyi-bunyian bisa Anda jadikan rangsangan dalam membuat suatu karya tari, yang termasuk rangsang dengar antara lain : musik iringan tari, musik-musik daerah, suara kentongan, lonceng gereja, suara deru mobil, suara-suara yang ditimbulkan oleh angin, suara manusia, suara hewan, dll. Dari suara tersebut cobalah Anda bergerak seirama atau bahkan bergerak dengan irama yang berlawanan. Berdasarkan suara atau bunyi-bunyi yang ada di sekitar Anda, dapat dimanfaatkan dalam membuat karya tari. Hal tersebut juga sebagai rangsang dalam mencari dan menemukan gerakgerak yang akan ditata dalam karya tari. Gambar 2.5. Eksplorasi dengan menggunakan rangsang dengar, mendengarkan musik yang telah disediakan (koleksi Program Studi Pendidikan Tari FBS UNJ) c. Rangsang Gagasan/Ide

Gagasan atau ide membantu kalian dalam berkarya tari. Jenis rangsang ini banyak digunakan oleh beberapa piñata tari dalam proses berkarya. Ide/gagasan bisa timbul dari berbagai hal, misalnya permainan, aktivitas anak remaja/dewasa, aktivitas petani, nelayan, dsb d. Rangsang Kinestetik Jika kalian mencoba membuat atau menata karya tari, Anda dapat menggunakan gerak atau frase gerak tertentu sebagai rangsang kinestetiknya. Gerak atau frase gerak tersebut dapat berasal dari gerak tari tradisional maupun gerak tari-tari kreasi baru atau modern. Sebuah karya tari bias tercipta menggunakan cara ini. Gambar 2.6. Rangsang Kinestetik Koleksi Prodi Pendidikan Tari FBS UNJ e. Rangsang Peraba Rangsang peraba merupakan rangsang yang juga dapat menghasilkan gerak yang dapat dipakai oleh piñata tari sebagai dasar pijakannya. Misalnya sentuhan halus dari bahan sutra, butiran pasir lembut pantai akan menghasilkan gerak-gerak yang sangat bervariasi, dan jika diolah akan menghasilkan karya tari tari yang bagus.

Gambar 2.7. Rangsang Peraba Koleksi Prodi Pendidikan Tari FBS UNJ Setelah Anda memahami dan mencoba berimprovisasi gerak melalui rangsang, baik rangsang dengar/auditif, lihat/visual, ide maupun kinestetik, selanjutnya silakan Anda mencoba memproduksi suatu karya tari berdasarkan rangsang tersebut. Eksplorasi dapat dilakukan melalui : a. Lingkungan alam Lingkungan alam di sekitar kita dapat berupa pohon, bunga, gunung, lembah dan ngarai, laut, danau, hutan, benda hidup atau benda mati. Lingkungan ala mini dapat kalian amati dan dijadikan sebagai pijakan dalam berkarya tari. 2.8. Eksplorasi di alam Koleksi : Ida Bagus Ketut Sudiasa b. Eksplorasi melalui Binatang

Bermacam-macam binatang hidup dan berkembang biak di sekeliling kita dengan bentuk, karakter dan jenis yang sangat beragam pula. Ada yang hidup di darat, di air dan di udara. Binatang dapat diamati dari wujudnya, jenis, suara, tingkah laku, fungsi dan kegunaannya. Eksplorasi melalui binatang yang diamati dari tingkah lakunya seperti cara berjalan, makan, terbang, berenang, bercengkrama, dan sebagainya. c. Eksplorasi melalui buku cerita Buku cerita atau bacaan lainnya dapat memberikan sumber inspirasi dalam menemukan tema dan mengembangkan gerak. Anda dapat melihat cerita bergambar/komik mauun cerita tidak bergambar. Temanya ada yang diangkat dari legenda, cerita rakyat, kepahlawanan, dongeng, hikayat, sejarah, dan sebagainya. Buku cerita ini ada yang berasal dari Indonesia seperti Malin Kundang (Sumatera), Cinde laras (Jawa), dan sebagainya atau di luar Indonesia seperti Cinderela, Putri salju, Sailor Moon, dan sebagainya. Eksplorasi gerak melalui buku cerita ini dapat diamati dari temanya, suasana, jalan cerita, karakteristik tokoh yang ada dalam cerita tersebut, nilai moral yang ingin disampaikan dalam cerita tersebut. d. Eksplorasi melalui Lingkungan Sekitar Lingkungan sekitar dapat dijadikan sumber pijakan dalam membuat karya tari. Keadaan lingkungan sekitar yang sangat beragam dari kehidupan ini seperti watak atau pibadi, warna, ukuran, manfaat atau fungsinya dapat diamati di setiap ruang kehidupan misalnya kehidupan di jalanan, aktivitas sesorang ketika berada di ruang tamu, di dapur atau di halaman, keadaan dan kehidupan di suatu pesta dan sebagainya.

Gambar 2.9. eksplorasi di lingkungan sekitar Koleksi Prodi Pendidikan Tari FBS UNJ