MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI"

Transkripsi

1 MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI A. Pengertian Tari Batasan konsep tetang tari banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, tetapi perlu diingat bahwa batasan yang dikemukakan seseorang berkaitan dengan latar belakang keilmuan yang dimiliki. Setiap ahli memilki konsep tari sedikit ada perbedaan karena tari sifatnya abstrak dan untuk menyajikannya harus didukung oleh seni lain. Berikut beberapa batasan tari dari para ahli: 1. Tari adalah gerak yang ritmis, definisi ini dikemukakan oleh Curt Sachs seorang ahli sejarah dan music dari Jerman dalam buku berjudul World History of The Dance. 2. Tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan rotmis dari badan di dalam ruang, dikemukakan oleh Corrie Hartong dalam buku berjudul Danskunst. 3. Tari adalah ekspresi subjektif yang diberi bentuk objektif, dikemukakan oleh La Meri dalam bukunya berjudul Dance Compositin. 4. Tari adalah gerak-gerak dari anggota seluruh tubuh/badan yang selaras dengan bunyi musik (gamelan), diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam tari, dikemukakan oleh BPA. Soerjodiningrat dalam Babad Lan Mekaring Djoget Djawi. 5. Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah, dikemukakan oleh Soedarsono dalam buku Djawa dan Bali Dua: Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisionil di Indonesia. 6. M. Jazuli mengemukakan bahwa tari adalah bentuk gerak yang indah dan lahir dari tubuh yang bergerak, berirama dan berjiwa sesuai maksud dan tujuan tari, dalam buku berjudul Telaah Teoritis Seni Tari. Berdasarkan beberapa pendapat dapat kita simpulkan bahwa tari media utama adalah gerak, gerak yang bersumber dari ide atau gagasan seseorang yang dimemiliki maksud, dan nilai tertentu, sifatnya abstrak, subjektif, untuk diungkapkan menjadi sesuatu yang objektif melaui media gerak yang didukung unsur-unsur lain secara terpadu. Berdasar karakteristik tersebut tari adalah ide atau gagasan seseorang yang memiliki nilai dan tujuan untuk disampaikan melaui media gerak yang ritmis, indah yang penyajiannya didukung unsur seni lainnya menunjukkan satu kesatuan.

2 B. Penciptaan Karya Tari 1. Sumber Ide atau Gagasan Karya Tari Penciptaan berasal dari kata cipta dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya pikiran untuk mengadakan sesuatu yang baru, angan-angan yang kreatif. Pengertian penciptaan adalah suatu proses untuk membuat atau mengadakan sesuatu yang baru. Wisnu Wardana (1984: 26) memberikan batasan penciptaan adalah dari sesuatu yang belum ada menjadi ada untuk diadakan dalam kehidupan manusia. Sesuatu yang tercipta menjadi titik mula perkembangan baru, sesuatu yang baru, yang dapat pula merupakan saat genetis psikologis. Kemampuan manusia untuk mencipta secara hakiki tidak pernah akan terjadi karena manusia hanya melakukan perubahan wujud suatu materi yang telah tersedia oleh alam, mencipta secara hakiki hanya Tuhan yang mampu. Konsep penciptaan dalam seni merupakan suatu proses munculnya ide, gagasan dari seorang seniman untuk diekspresikan menjadi sebuah karya tari. Sumber gagasan untuk mencipta tari meliputi: a. Bersumber dari manusia Manusia sebagai makhluk yang senantiasa aktif, dinamis, karena memiliki akal yang membedakan dengan makhluk lain di bumi. Oleh karena itu munculnya ide atau gagasan untuk mencipta suatu karya tari dapat bersumber dari kehidupan manusia secara individu maupun dalam kehidupan sosial. Kehidupan manusia secara individu ataupun sebagai makhluk sosial banyak memunculkan berbagai permasalahan yang sangat kompleks. Ide atau gagasan yang bersumber dari kehidupan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) Seniman tari, ide yang bersumber dari seniman didasarkan pada intuisi seorang seniman untuk memunculkan khayalan. 2) Kehidupan antar manusia, ide untuk mencipta tari dapat bersumber pada nilai keagamaan, sosial, politik, ekonomi, budaya, serta ilmu dan teknologi. b. Bersumber lingkungan Lingkungan yang dimaksud merupakan lingkungan diluar manusia yang meliputi

3 (1) Lingkungan tumbuhan, (2) kehidupan binatang, (3) Alam semesta. Lebih jelas diuraikan sebagai berikut: 1) Lingkungan tumbuhan, ide penciptaan karya tari yang dapat dimunculkan dari kehidupan timbuhan diantaranya: gerak tumbuhan saat ditiup angin, proses tumbuh, dan lain-lain. 2) Lingkungan binatang, gagasan yang muncul dari kehidupan binatang dapat berupa: gerak binatang, kehidupan antar kelompok binatang, dan lain-lain. 3) Lingkungan alam, lingkungan alam meliputi: lingkungan tanah, air, udara, api, benda-benda lain yang ada di angkasa. 2. Proses Penciptaan Karya Tari Proses penciptaan karya tari melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan tema Tema adalah ide pokok yang digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan karya. Berdasarkan tema seniman penciptanya dapat menuangkan judul, sinopsis karya yang akan dibuat. b. Menuangkan tema ke bentuk gerak tari Tema yang telah dibuat sinopsis dapat dituangkan ke dalam bentuk gerak yang simbolik dan distilisasi dengan mempertimangkan keindahan. Gerak yang disusun menunjukkan kesatuan makna berdasarkan tema yang telah ditentukan. Menurut Jacqueline Smith (dalam Ben Suharto, 1985: 20-25) menjelaskan bahwa mengungkapkan tema ke dalam bentuk gerak dapat dilakukan metode konstruksi yaitu melalui kegiatan berikut: 1) Rangsang dengar adalah suara atau audio yang memberikan inspirasi kepada penata tari dalam memunculkan garapan gerak maupun iringan yang akan digunakan. Metode rangsang dengar misalnya: penata tari mendengar suara musik tertentu kemudian muncul gerakan yang akan dibuat dan pola garap musik iringan tari yang akan digunakan meskipun penata tari tari tidak menggunakan musik yang di 2) Rangsang Visual, media visual yang dilihat oleh pencipta dan mampu memunculkan inspirasi membuat suatu karya yang berbeda dengan visual pertunjukan yang dilihatnya. Visual yang dilihat mengilhami

4 pencipta tari pada pengungkapan gerak, musik tari, kostum, maupun tata riasnya. 3) Rangsang Kinestik, dilakukan melalui pengungkapan gerak secara sederhana untuk distilisasi, dan disempurnakan. 4) Rangsang Peraba, dapat dilakukan oleh seorang seniman tari dengan cara meraba suatu tekstur benda untuk diungkapkan menjadi gerak tari, misal rasa bahan kulit buah mangga dengan rasa bahan kulit buah rambutan, kemudian diungkap menjadi gerak tari. 5) Rangsang Gagasan (Idesional), dilakukan dengan cara tema umum diurai menjadi subtema-subtema, kemudian diuraikan lebih rinci menggunakan kalimat, baru diungkapkan menjadi gerakan tari. c. Mengembangkan unsur-unsur pelengkap penyajian tari. Setelah gerak selesai dibuat, seniman pencipta tari perlu mengembangnkan unsur-unsur untuk melengkapi penyajian tari meliputi: iringan, tata busana, dan rias. Hal itu untuk memperjelas penyajian tari, sehingga tema, gerak, iringan, tata busana, dan rias menunjukkan satu kesatuan. d. Merefleksi karya kepada ahli Karya yang telah dibuat perlu dikonsultasikan dengan ahli agar kelemahan sekecil apapun dapat dilakukan perbaikan demi kesempurnaan karya. e. Melakukan revisi atau perbaikan Kritik dan saran perbaikan perlu dilakukan telaah dan dipertimbangkan secara cermat, baru dilakukan perbaikan. f. Penyajian karya tari Karya tari yang telah dibuat dan diperbaiki bisa dapat disajikan atau dipergelarkan.

5 Langkah-langkah penciptaan dapat dilihat pada diagram berikut ini: Manusia dan lingkung an Musik, tema, kostum, rias, panggung, tata cahaya Ide/gaga san dasar Diekspre sikan Gerak tari Karya Tari Gambar 1 Bagan Proses Penciptaan Karya Tari Berdasarkan bagan dapat dijelaskan bahwa ide/gagasan seseoranng untuk mencipta suatu karya bersumber dari imajinasi murni, apresiasi, dan atau bersumber dari kedua-duanya sehingga mendorong seseorang timbulnya ide atau gagasan. Ide atau gagasan diungkapkan melalui media gerak yang didukung oleh faktor pendukung suatu penyajian karya untuk memperkuat meliputi: musik, tema, rias, busana, panggung, dan tata cahaya, menjadi sebuah karya tari. C. Komposisi Tari Komposisi asal kata composition artinya susunan,campuran, kemudian menjadi istilah serapan dalam bahasa Indonesia menjadi komposisi. Istilah komposisi digunakan termasuk dalam seni musik, seni rupa, seni teater, maupun seni tari maupun bidang selain seni. Menurut Jazuli (1994: 98) mengatakan bahwa komposisi adalah meletakkan, mengatur, dan menata bagian-bagian sedemikian rupa sehingga satu dengan lainnya saling jalin-menjalin membentuk satu kesatuan yang utuh. Komposisi tari adalah menata, mengatur unsur-unsur dalam suatu karya tari untuk membentuk satu kesatuan yang utuh untuk menwujudkan nilai estetis yang tinggi. Komposisi karya tari dilakukan sejak munculnya ide atau gagasan untuk memcipta karya tari sampai pada menyajikan atau mempergelarkan karya tari. Begitu pentingnya penguasaan pengetahuan komposisi bagi seorang pencipta karya tari, sehingga perlu diulas secara mendetail komposisi tari. Jazuli (1994:

6 99-108) mengatakan bahwa dalam dunia tari, komposisi menyangkut beberapa komponen diantaranya adalah (1) desain gerak, (2) desain lantai, (3) desain atas, (4) desain musik, (5) desain dramatik, (6) dinamika, (7) komposisi kelompok, (8) perlengkapan tari. Lebih jelas komponen-komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Desain Gerak Gerak sebagai media utama dalam seni tari, sehingga untuk mewujudkan desain gerak dalam tari pencipta karya tari lebih banyak melakukan improvisasi dan eksplorasi gerak tari. Eksplorasi gerak tari dapat dilakukan melalui rangsang dengar, rangsang visual, rangsang kinestik, rangsang peraba, maupun rangsang idesional. Gerak hasil eksplorasi perlu mempertimbangkan ruang dan waktu untuk menyusun desain gerak yang artistik. b. Desain Lantai Desain lantai merupakan garis-garis yang dilalui penari saat melalukan penyajian tari di panggung, garis-garis yang memungkinkan dibentuk penari saat menyajikan tari di panggung misalnya: garis lurus, garis lengkung, lingkaran, diagonal, dan lain-lain. Penyajian tari tunggal desain lantai tidak begitu nampak jelas, sedangkan penyajian tari kelompok desain lantai penari jelas. Penata tari dalam menyusun desain lantai perlu mempertimbangkan aspek gerak yang dilakukan, jumlah penari, dengan desain lantai yang dipilih, sehingga desain gerak dan desain lantai memiliki nilai artistik. c. Desain Atas Desain atas merupakan desain yang tercipta pada ruang di atas lantai yang nampak dan dapat dilihat oleh penonton. Perbedaan desain lantai dengan desain atas adalah desain lantai merupakan garis yang dilalui penari dipanggung, sedangkan desain atas merupakan desain yang dibuat penari di atas lantai arena yang terlukis, tampak, dan dapat dilihat penonton. Desain atas sangat penting dibuat untuk menambah keindahan pergelaran tari, desain ini perlu mempertimbangkan teknik melakukan gerakan, kesiapan melakukan gerak, sehingga tidak terjadi kesalahan yang akibatnya fatal pergelaran yang disajikan. Desain atas dapat dilakukan pada penyajian tari secara tunggal

7 dengan melakukan gerak melompat, mengangkat tangan atau kaki dan sebagainya, sedangkan untuk penyajian tari kelompok selain lompat, angkat kaki atau tangan dapat dilakukan dengan cara membentuk formasi. Bentuk desain atas dapat berupa desain horosontal, dalam, vertikal, kontras, lanjutan, statis, tertunda, dan lain-lain. d. Desain Musik Peran musik dalam tari sangat penting untuk mendukung penyajian tari, sehingga desain musik yang digunakan sangat penting untuk artistik penyajian tari, serta mengurangi kejenuhan pada penonton. Desain musik dalam penyajian tari dapat dilakukan sebagai beikut: 1) Variasi tempo musik, variasi tempo musik dilakukan dengan cara membuat perbedaan tempo musik iringan dari cepat ke lambat atai sebaliknya. 2) Variasi tempo gerak dengan musik, desain musik dengan cara ini dapat dilakukan dengan cara: (a) musik iringan sama dilakukan dengan tempo gerak yang berbeda, (b) tempo gerak sama diiringi dengan tempo musik yang berbeda-beda, (c) tempo musiknya cepat dlakukan tempo gerak yang sangat lambat, (d) tempo musik lambat dilakukan gerak tari yang cepat, (e) tempo musik dengan tempo gerak sama, dan lain-lain. 3) Variasi jenis musik iringan, desain musik dapat dilakukan dengan cara satu karya tari diiringi berbagai jenis musik, misal gerak awal menggunakan musik gamelan, gerak berikutnya menggunakan musik diatonis, dan seterusnya. Biasanya karya tari yang menggunakan iringan ini jenis tari kreasi. e. Desain Dramatik Desain dramatik tari tidak berbeda jauh dengan desain dramatik teater, hanya media pengungkapan yang berbeda. Desain dramatik karya tari ada dua jenis yaitu desain dramatik kerucut tunggal, dan desain dramatik kerucut ganda. Desain dramatik kerucut tunggal lebih banyak digunakan untuk jenis tari tunggal, sedangkan desain dramatik kerucut ganda banyak digunakan untuk sendratari atau dramatari. Berikut ini dijelaskan desain dramatik kerucut tunggal dan kerucut ganda:

8 b c d e f a. Bagian awal b. awal konflik c. Konflik d. Puncak konflik/klimaks e. Penurunan f. Ending cerita g. bagian akhir a g Gambar 2 Puncak Cerita kerucut Tunggal f. Dinamika gambar 3 Puncak Cerita Kerucut Berganda Batasan dinamika menurut Jazuli (1994: 103) adalah kekuatan, kualitas, desakan/dorongan yang menyebabkan gerak tari lebih hidup, menarik, dan dapat merangsang emosi penikmatnya. Penyajian tari tunggal maupun tari kelompok yang tidak memiliki dinamika akan terkesan monoton, membosankan, hampa. Munculnya dinamika gerak tari melalui pengaturan tenaga dengan memperhatikan tingkat intensitas, tekanan atau aksen, dan kualitas gerak, untuk itu seorang penari perlu memiliki fisik terlatih, penguasaan terhadap teknik tari yang disajikan, serta tingkat penghayatan terhadap tari. Pencapaian hal tersebut seorang penari perlu waktu latihan yang cukup dan dilakukan secara berulang-ulang sampai taraf wiraga,

9 wirama, dan wirasa secara utuh, sehingga intensitas, aksen, dan kualitas gerak tari muncul. g. Komposisi Kelompok Batasan kelompok dalam penyajian tari memiliki keragaman, penulis memberikan batasan ada tiga yaitu: (1) berpasangan, (2) kelompok kecil, (3) kelompok besar atau massal. Komposisi kelompok dapat dibentuk dengan cara gerak selang-seling, serempak, berturutan, bergantian, berimbang, dan pecah (broken) h. Perlengkapan Tari Perlengkapan tari yang dimaksud adalah perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung suksesnya suatu pertunjukkan tari seperti properti tari, perlengkapan panggung. Soal-soal latihan Jawablah soal berikut dengan benar! 1. Jelaskan pengertian seni tari! 2. Jelaskan proses penciptaan karya tari! 3. Jelaskan sumber-sumber tema dalam mencipta karya tari! 4. Sebut dan jelaska komponen-komponen dalam penataan tari!

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

ARTIKEL TENTANG SENI TARI NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. relevan dengan penelitian ini. Berikut ini akan diuraikan beberapa kajian relevan

BAB II KAJIAN TEORI. relevan dengan penelitian ini. Berikut ini akan diuraikan beberapa kajian relevan 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian yang Relevan Penelitian tentang Tengge-Tengge sebagai stimulus kreativitas tari belum pernah diteliti sebelumnya. Namun peneliti menemukan beberapa kajian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kreativitas merupakan satu proses pemikiran yang memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kreativitas merupakan satu proses pemikiran yang memunculkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kreativitas merupakan satu proses pemikiran yang memunculkan sebuah ide atau gagasan baru. Kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi yang kreatif, proses yang kreatif

Lebih terperinci

KOMPOSISI TARI 1. Gerak Tari

KOMPOSISI TARI 1. Gerak Tari KOMPOSISI TARI Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa komposisi identik dengan lantai atau posisi penari di atas pentas. Namun ada pula yang mengatakan bahwa komposisi tari adalah segala sesuatu yang

Lebih terperinci

3. Karakteristik tari

3. Karakteristik tari 3. Karakteristik tari Pada sub bab satu telah dijelaskan jenis tari dan sub bab dua dijelaskan tentang fungsi tari. Berdasarkan penjelasan dari dua sub bab tersebut, Anda tentunya telah memperoleh gambaran

Lebih terperinci

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH 2016 2017 1 Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada orang laindan secara terorganisir dinamakan a katalog b

Lebih terperinci

Kata kunci : Tari Srimpi Guitar, koreografi

Kata kunci : Tari Srimpi Guitar, koreografi TARI SRIMPI GUITAR KARYA TIEN KUSUMAWATI (KAJIAN KOREOGRAFI) Rizky Putri Septi Handini Dra. Veronica Eny Iryanti, M.Pd. Mahasiswa Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : SMP Negeri 4 SLEMAN : Seni Budaya (Seni Tari) : VIII/ Ganjil :

Lebih terperinci

SEKARTAJI. Kata Kunci: Karakter, Tokoh, dan Sekartaji

SEKARTAJI. Kata Kunci: Karakter, Tokoh, dan Sekartaji SEKARTAJI Arsyah Isnaini arsyahisnaini@gmail.com Dr. Anik Juwariyah, M. Si anik_ju1968@yahoo.com Program Studi S1 Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Karya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni 1. Pengertian Seni Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, palayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan 1 BAB I DEFINISI OPERASIONAL A. LATAR BELAKANG MASALAH Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia, karya seni merupakan suatu

Lebih terperinci

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman Modul IV Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman Pendahuluan Penilaian di bidang pendidikan, merupakan salah satu kewajiban mutlak yang harus dilakukan oleh setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama (ritmik), dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan mengolah benda-benda dan kekayaan alam lingkungan sekitar kita menjadi suatu benda yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa

Lebih terperinci

Berdasarkan hasil pengematan buatlah definisi tari menurut Anda:

Berdasarkan hasil pengematan buatlah definisi tari menurut Anda: 1. Konsep Tari Definisi tari telah diungkapkan oleh tokoh-tokoh tari, seperti Curt Sach, Hawkins, Kemaladevi, Corie Hartong, Soedarsono, B.P.A Soerjadiningrat, dan sebagainya. Curt Sacs yang mengatakan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENARI TARI KLASIK GAYA SURAKARTA MELALUI PENDEKATAN APRESIASI

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENARI TARI KLASIK GAYA SURAKARTA MELALUI PENDEKATAN APRESIASI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENARI TARI KLASIK GAYA SURAKARTA MELALUI PENDEKATAN APRESIASI Malarsih * Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah pembelajaran tari melalui pendekatan apresiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rentang perjalanan

Lebih terperinci

Desain Estetik Dalam Komposisi Tari Berpasangan Oleh: Lilin Candrawati.S.

Desain Estetik Dalam Komposisi Tari Berpasangan Oleh: Lilin Candrawati.S. Desain Estetik Dalam Komposisi Tari Berpasangan Oleh: Lilin Candrawati.S. A. Latar Belakang Desain mempunyai pengertian kerangka, bentuk, rancangan, sedangkan estetik adalah keindahan. Tari adalah cabang

Lebih terperinci

MODEL DESAIN GERAK TARI KELOMPOK UNTUK PELATIHAN GURU SENI BUDAYA SMP

MODEL DESAIN GERAK TARI KELOMPOK UNTUK PELATIHAN GURU SENI BUDAYA SMP MODEL DESAIN GERAK TARI KELOMPOK UNTUK PELATIHAN GURU SENI BUDAYA SMP Oleh: G.S. Darto PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDADAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA 2015 1 MODEL DESAIN

Lebih terperinci

Dasar Kreativitas Tari

Dasar Kreativitas Tari Dasar Kreativitas Tari UNTUK PELATIHAN GURU SENI BUDAYA SMA ARTIKEL PERIODE JULI 2015 Disusun Oleh: G.S. Darto PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDADAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan awal yang akan sangat berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya, tujuan dari pendidikan anak usia dini

Lebih terperinci

KELAS X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KELAS X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KELAS X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau

Lebih terperinci

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni pertunjukan merupakan ekspresi dan kreasi seniman serta masyarakat pemiliknya yang senantiasa hidup dan berkembang seiring dinamika atau perubahan zaman. Mengingat

Lebih terperinci

Gambar 2.4. Eksplorasi langsung melihat kegiatan di tempat pembuangan sampah Koleksi : Program nstudi Pendidikan Tari Tari FBS UNJ

Gambar 2.4. Eksplorasi langsung melihat kegiatan di tempat pembuangan sampah Koleksi : Program nstudi Pendidikan Tari Tari FBS UNJ 2. Eksplorasi Eksplorasi merupakan kegiatan awal jika Anda akan merancang suatu karya tari. Eksplorasi adalah proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon suatu obyek. Dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) Sekolah : SMP Negeri 2 Gerokgak Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa Kelas/Semester : IX / I Pertemuan ke : 1-2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Satandar

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 1 Standar Kompetensi : 7. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

Lebih terperinci

2015 MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

2015 MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beragam bentuk dan sajian tari, tidak hanya konvensional tetapi ada pula pertunjukan secara komersil maupun kompetisi. Sajiannya pun beragam, ada tari tradisional, tari

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : SBK Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa SENI RUPA Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

TEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI

TEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI TEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI Oleh Fahmida Yuga Pangestika 12020134047 fahmidayuga@yahoo.com Dosen Pembimbing: Dra. Jajuk Dwi Sasanadjati, M.Hum ABSTRAK Salaman merupakan sebuah

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar : SMP : VII (Tujuh) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA : SENI RUPA 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa 1.1. Mengindentifikasi jenis karya seni rupa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Yang Relevan Sebelumnya Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Terhadap pentas drama Drakula intelek

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : SMP : VIII (Delapan) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA Standar : SENI RUPA 1. Mengapresiasi karya seni rupa Kegiatan 1.1 Mengidentifikasi jenis karya

Lebih terperinci

PENDIDIKAN SENI TARI ANAK USIA DINI MELALUI STIMULUS BERKREASI TARI NUSANTARA

PENDIDIKAN SENI TARI ANAK USIA DINI MELALUI STIMULUS BERKREASI TARI NUSANTARA 1 PENDIDIKAN SENI TARI ANAK USIA DINI MELALUI STIMULUS BERKREASI TARI NUSANTARA I Gusti Komang Aryaprastya Abstrak. Anak usia dini merupakan sosok insan yang masih memiliki sifat bermain yang sangat tinggi,

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Pendahuluan Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, sebab selalu hadir dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia itu sendiri. Seni berkembang dari perasaan manusia,

Lebih terperinci

Proses Penciptaan Tari. Oleh : Joko Pamungkas, M.Pd.

Proses Penciptaan Tari. Oleh : Joko Pamungkas, M.Pd. Proses Penciptaan Tari Oleh : Joko Pamungkas, M.Pd. SENI Tari? BAGAIMANA MEMBUAT SENI TARI? ANDA BISA??????? BAGAIMANA PROSES DAN STATEGINYA???????? IDE EKSPLORASI proses berfikir, berimajinasi, merasakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. menyerupai hasil belajar kognitif. Keterampilan adalah kemampuan untuk

BAB II KAJIAN TEORI. menyerupai hasil belajar kognitif. Keterampilan adalah kemampuan untuk BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Menari Keterampilan adalah hasil belajar pada ranah psikomotorik, yang terbentuk menyerupai hasil belajar kognitif. Keterampilan adalah kemampuan untuk mengerjakan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) kesenian diubah menjadi seni budaya, sesuai kurikulum itu pula mata pelajaran seni budaya mencakup

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Kajian teori pada bab ini akan membahas mengenai pengertian ensiklopedia, ciri-ciri ensiklopedia, cara membaca ensiklopedia, mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN Keragaman seni budaya bangsa Indonesia, diantaranya terlihat melalui produk kriya tradisional tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan karakter dan gaya seni masing-masing. Kehadiran

Lebih terperinci

Kata Kunci : In Control, Keseimbangan, Liris

Kata Kunci : In Control, Keseimbangan, Liris Keseimbangan Dalam Gerak Liris Pada Karya Tari In Control Oleh : Nihayah 12020134020 Email: nihayah09@gmail.com Dosen Pembimbing: Dra Jajuk Dwi Sasanadjati, M.Hum Abstrak Karya tari In Control merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek kepribadian anak yang perlu dikembangkan adalah kreativitas. Maslow & Roger (dalam Sujiono & Sujiono, 2010, hlm. 40) memandang bahwa kreativitas

Lebih terperinci

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik, NO KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI INTI 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan

Lebih terperinci

Garapan Abimanyu Wigna Kiriman: Kadek Sidik Aryawan, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar

Garapan Abimanyu Wigna Kiriman: Kadek Sidik Aryawan, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar Garapan Abimanyu Wigna Kiriman: Kadek Sidik Aryawan, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar 1. Deskripsi Garapan Abimanyu Wigna merupakan tari kreasi baru yang ditarikan oleh 5 orang penari putra, bertemakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran seni tari merupakan suatu upaya pembekalan pengetahuan dan pemahaman tentang tari. Melalui pembelajaran seni tari guru harus memotivasi siswa

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Kelas/Semester : IX (sembilan) / I (satu) Mata Pelajaran : Seni Budaya SILABUS PEMBELAJARAN Standar : SENI RUPA 1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi seni rupa murni yang

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik SILABUS Sekolah Kelas/ Semester Mata Pelajaran Standar : SMP : VIII (Delapan)/ 1 (Satu) : SENI BUDAYA : SENI RUPA 1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mangajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2017 DESKRIPSI KARYA

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB ARTIKEL OLEH: AJENG RATRI PRATIWI 105252479205 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

tersebut antara lain: garis, bentuk, warna, komposisi, kedalaman, keseimbangan, kesatuan/ keutuhan, kontras, dan fokus perhatian (focus of interest).

tersebut antara lain: garis, bentuk, warna, komposisi, kedalaman, keseimbangan, kesatuan/ keutuhan, kontras, dan fokus perhatian (focus of interest). I Kadek Puriartha (Wiraga Dalam Penciptaan Fotografi Seni...) PRABANGKARA Jurnal Seni Rupa dan Desain fotografi dengan baik, juga harus diimbangi dengan kepekaan terhadap unsur-unsur pembentuk fotografi

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : SBK Standar Kompetensi : 8. Mengapresiasi karya seni rupa SENI RUPA Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1 1 MATA PELAJARAN : SBK Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) 53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Berilah Tanda silang( X ), hurup a,b,c, dan d pada jawaban yang benar dibawah!

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Berilah Tanda silang( X ), hurup a,b,c, dan d pada jawaban yang benar dibawah! PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *

Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala * BENTUK PENYAJIAN TARI LINGGANG MEUGANTOE DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH Janurul Aina 1*, Taat Kurnita 1, Cut Zuriana 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1 C. Hakikat Seni Anak Usia Dini Seni mewakili perasaan dan persepsi tentang dunia anak. Seorang anak menggambar dan menulis untuk mengatur gagasan dan membangun makna dari pengalamannya (Baghban, 2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membawakan peran atau akting dapat diartikan menampilkan atau mempertunjukan tingkah laku terutama diatas pentas. Berbuat seolaholah, berpura pura menjadi seseorang,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa Kelas/Semester : IX / I Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Satandar Kompetensi : 1 Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi Nama Sekolah : SMA / MA.. Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa ) Standar Kometensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa. 1.1 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik karya seni rupa terapan 1.2 Menampilkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 6/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

PENYAJIAN VISUAL KOREOGRAFI PENDIDIKAN MBLEKOK NULOG SHEOCIANA RAMELIAH

PENYAJIAN VISUAL KOREOGRAFI PENDIDIKAN MBLEKOK NULOG SHEOCIANA RAMELIAH PENYAJIAN VISUAL KOREOGRAFI PENDIDIKAN MBLEKOK NULOG SHEOCIANA RAMELIAH sheocianarameliah@gmail.com Dr. Hj. Warih Handayaningrum, M. Pd Warih Handayaningrum@Unesa.ac.id Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kenyataan seni selalu menyertai manusia sejak dari permulaan, tidak sedikit membangkitkan kesadaran untuk membawa seni ke dalam proporsi sewajarnya, di

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 1 Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar Indikator Materi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII E dan VIII F /Satu : Menggambar Model

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Nama Sekolah : SMA/MA... Mata Pelajaran : Seni Budaya Kelas/Semester : X / 1 Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 x pertemuan) A. Standar Kompetensi 1. Mengapresiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas manusia sepanjang sejarah mencakup berbagai macam kegiatan,di antaranya adalah seni yang di dalamnya termasuk seni tari. Batasan seni tari sudah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. temurun. Soedarsono mengungkapkan bahwa tari tradisional adalah semua. selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang ada.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. temurun. Soedarsono mengungkapkan bahwa tari tradisional adalah semua. selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang ada. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik 1. Kesenian Tradisional Tradisional merupakan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat istiadat yang ada secara turun temurun.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : Seni Teater JENJANG PENDIDIKAN : Sekolah Menengah Kejuruan

MATA PELAJARAN : Seni Teater JENJANG PENDIDIKAN : Sekolah Menengah Kejuruan MATA PELAJARAN : Seni Teater JENJANG PENDIDIKAN : Sekolah Menengah Kejuruan Pedagogik Inti Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Menguasai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 5/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

PENJELASAN SINGKAT KRITERIA PENILAIAN KOMPETISI DRUMBAND

PENJELASAN SINGKAT KRITERIA PENILAIAN KOMPETISI DRUMBAND PENJELASAN SINGKAT KRITERIA PENILAIAN KOMPETISI DRUMBAND copyright@2008 http://drumbandciamisfestival.wordpress.com 1 MARCHING & MANEUVERING Penekanan evaluasi mengacu pada PENCAPAIAN KETEPATAN dan PENCAPAIAN

Lebih terperinci

PENERAPAN TARI RANTAK PADA PEMEBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DI SMPN 9 BANDUNG

PENERAPAN TARI RANTAK PADA PEMEBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DI SMPN 9 BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar membentuk manusia menuju kedewasaannya, baik secara mental, intelektual maupun emosional. Pendidikan juga sebagai sarana

Lebih terperinci

n '... "", ';.. .;..~\ I: - (jj~h 1 p, -~-j PERNIK-PERNIK KOREOGRAFI (DIGUNAKAN UNTUK KALANGAN SENDIRI ) OLEH: RUM! WIHARSIH

n '... , ';.. .;..~\ I: - (jj~h 1 p, -~-j PERNIK-PERNIK KOREOGRAFI (DIGUNAKAN UNTUK KALANGAN SENDIRI ) OLEH: RUM! WIHARSIH f '~';,.-',.. -.:.~~-,-. 'y, -, -"--,-".~_:_;- ~ ul'j", /, t" ~- DIKTAT" ';.. n '.... "",.;..~\ I: - i II ~ I!-:>f.:{ M ;J I UN "{' I... ~.'.~ I =';'-'n 'PEIi( u:::,,r}~i(h"~" ::;..>1!----------..-.I 792,8

Lebih terperinci

KOREOGRAFI TARI NYAI BRINTIK GARAPAN YOYOK BAMBANG PRIYAMBODO

KOREOGRAFI TARI NYAI BRINTIK GARAPAN YOYOK BAMBANG PRIYAMBODO KOREOGRAFI TARI NYAI BRINTIK GARAPAN YOYOK BAMBANG PRIYAMBODO SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Maharani Hares Kaeksi NIM : 2501411152 Program Studi Jurusan : Pendidikan Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

PROGRAM TAHUNAN (PROTA) Mata : P Kn Kelas : II (Dua) No 1 2 3 4 GOTONG ROYONG A Pengertian Kerukunan B Hidup Rukun di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat C Menciptakan Kerukunan D Mengamalkan Sikap Hidup Rukun dalam Kehidupan Sehari-Hari

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang ESTETIKA BENTUK Pengertian Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang Rasa keindahan itu akan muncul apabila terjalin perpaduan yang serasi dari elemen

Lebih terperinci

PROSES PENCIPTAAN TARI SILONGOR DI SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE ABSTRAK

PROSES PENCIPTAAN TARI SILONGOR DI SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE ABSTRAK PROSES PENCIPTAAN TARI SILONGOR DI SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE Mulia Ernita 1*, Ahmad Syai 1, Tengku Hartati 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 3)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 3) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 3) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Pakem Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Tari ) Kelas / Semester Alokasi Waktu : VIII / I : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER STANDAR KOMPETENSI : : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN : IV : 1 (Ganjil) : 1. Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi Dasar 1.1. Menjelaskan makna

Lebih terperinci

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber Silabus SBK SD 17 SILABUS Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 5/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi seni rupa 9.1.Mengidentifikasi jenis motif hias pada seni rupa

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1 1 Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa SENI RUPA 1.1 Menjelaskan makna seni rupa terapan - Menjelaskan

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP 197201232005011001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2014 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni yang kolektif, pertunjukan drama memiliki proses kreatifitas yang bertujuan agar dapat memberikan

Lebih terperinci

1. Unsur pendukung tari a. Iringan Tari Iringan di dalam tari memegang peranan penting, tari dan iringan tidak dapat dipisahkan satu sama lain,

1. Unsur pendukung tari a. Iringan Tari Iringan di dalam tari memegang peranan penting, tari dan iringan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, 1. Unsur pendukung tari a. Iringan Tari Iringan di dalam tari memegang peranan penting, tari dan iringan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena keduanya berasal dari sumber yang sama yaitu dorongan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Seni Budaya Dan Keterampilan Kelas/Semester : III (tiga)/ii (dua) Pertemuan Ke : Alokasi Waktu : x 35 Standar Kompetensi SENI RUPA

Lebih terperinci

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang 55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN Festival Fotografi Surabaya Ciputra, Surabaya 2015. Karya Seni Judul karya : Ngéntung Pajéng PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015. ABSTRAK Dance photography merupakan pemotretan terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah

Lebih terperinci