BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE TERJEMAH BAHASA ARAB DI MAN 1 PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Metode Terjemah Bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan Pada proses pembelajaran bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan dalam pelaksanaan metode terjemah bahasa Arab berjalan cukup efektif, banyak siswa yang antusias dan semangat saat pelajaran berlangsung. Walaupun tidak semua respon siswa itu positif, dikarenakan proses menerjemahkan yang sulit dan membutuhkan suatu pemikiraan untuk menyampaikan gagasan dalam teks serta siswa juga dituntut untuk menguasai perbendaharaan kosa kata yang cukup sehingga membuat siswa merasa enggan dan bosan dalam menerjemahkan. Contoh materi yang di terjemahkan yaitu teks khiwar : سليمان : ا ل ع ط ل ة ع ل ي األ ت و اب. ي ا إ ل ي اس إلياس : ه ر ه ف س ص ة ط ي ث ة ي ا أخ ى سليمان : أ ي ه س ت ق ض ى الع ط ل ة الد ز اس ي ة, ي ا إلياس إلياس : س أ ذ ه ة ا ل ى ش اط ئ ال ث ح س. م از أ ي ك ف ى ذ ل ك Hasil terjemahan : Sulaiman : libur sudah dekat. Wahai Ilyas Ilyas : ini kesempatan yang baik wahai saudaraku 69
70 Sulaiman : dimana kamu menghabiskan libur semester, wahai Ilyas? Ilyas : saya akan pergi ke pantai. Apa pendapatmu tentang itu? Guru pada awal pembelajaran membacakan kosakata bahasa Arab materi hari itu dan kemudian ditirukan oleh siswa secara berulang-ulang. Setelah itu guru membacakan teks khiwar materi hari itu. Kemudian, mulailah guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan menyuruh siswa untuk menerjemahkan teks khiwar dengan bekerjasama antar kelompok. Hasil terjemahan siswa dibacakan di depan kelas oleh 1 siswa perwakilan setiap kelompok. Metode terjemah bahasa Arab sendiri bertujuan agar siswa dapat memahami makna yang terkandung dalam teks serta melatih siswa agar dapat menerjemahkan teks-teks berbahasa Arab. Bedasarkan hasil observasi, pelaksanaan metode terjemah bahasa Arab di kelas XII, dalam pelaksanaannya penerjemahan menggunakan metode aktif dan penerjemahan kata demi kata. Namun, penggunaan metode terjemah bahasa Arab di kelas XII ini kurang tepat. Karena materi pelajaran kelas XII masih sederhana yaitu khiwar. Upaya guru untuk mengatasi penguasaan kosakata bahasa Arab siswa yaitu dengan penggunaan metode hafalan yaitu siswa diwajibkan untuk menghafal kosa kata-kosa kata bahasa Arab beserta artinya selain itu guru juga menggunakan metode menyanyi dalam menyampaikan kosa kata-kosa
71 kata bahasa Arab. 1 Hal tersebut dapat menghilangkan rasa bosan siswa dalam pelajaran bahasa Arab. Selain itu guru juga terkadang menggunakan media LCD dalam pembelajaran al-qawaid (tata bahasa Arab). 2 Hal tersebut dapat membantu siswa menerima pelajaran dengan baik. Guru pada akhir pembelajaran memberikan pokok-pokok penting dan makna yang terkandung dalam teks. Kegiatan itu dilakukan bersama-sama dengan siswa. Hal tersebut sangatlah penting karena dapat membantu siswa memahami makna yang terkandung dalam teks dengan baik dan dapat dijadikan bahan koreksi siswa apabila ada kesalahan dalam penerjemahan. B. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Metode Terjemah Bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan Pada proses pembelajaran bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan khususnya dalam pelaksanaan metode terjemah bahasa Arab kelas XII memiliki faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaannya, berikut faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan metode terjemah bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan : 1. Analisis faktor pendukung metode terjemah bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan 1 Putri Rizki Amaliya, siswa kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 15 September 2015. 2 Bu Masnunah, guru mata pelajaran bahasa Arab kelas XII di MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 25 Agustus 2015.
72 a. Kamus bahasa Arab Fasilitas kamus bahasa Arab-bahasa Indonesia yang disediakan oleh MAN 1 Pekalongan untuk para siswanya yang ada di perpustakaan sekolah, sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab b. Latar belakang pendidikan siswa Latar belakang siswa sebelum masuk MAN 1 Pekalongan rata-rata adalah lulusan dari MTs, sehingga bagi siswa pelajaran bahasa Arab bukanlah hal yang asing. c. Istilah-istilah Bahasa Indonesia yang masih menunjukan ucapan dan bunyi aslinya sebagai bahasa Arab. Senantiasa siswa menjumpai istilah-istilah bahasa Indonesia yang masih menunjukan ucapan dan bunyi aslinya sebagai bahasa Arab, umpamanya kitab, insan, Nabi, majlis, hal, musyawarah, dan sebagainya. Istilah-istilah tersebut memudahkan siswa karena tidak perlu mencari dan mambuka kamus dengan susah payah. 2) Analisis faktor penghambat metode terjemah bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan a. Analisis faktor penghambat metode terjemah bahasa Arab berdasarkan dengan faktor linguistik siswa, antara lain : 1) Kurangnya penguasaan kosakata bahasa Arab siswa.
73 Upaya untuk mengatasi ini, guru sebelum memulai proses pembelajaran memberikan kosakata-kosakata terlebih dahulu sebelum masuk proses penerjemahan. Selain itu, guru juga mewajibkan siswa untuk menghafalkan kosakata-kosakata bahasa Arab setiap 1 bulan sekali. Serta adanya kamus bahasa Arab yang telah disediakan di perpustakaan sekolah. 2) Tata kalimat (al-qawaid) Upaya untuk mengatasi ini guru memberikan tambahan materi tentang tata kalimat (al-qawaid) kepada siswa. b. Analisis faktor penghambat metode terjemah bahasa Arab berdasarkan dengan faktor non linguistik siswa, antara lain : 1) Rasa enggan dan membosankan Upaya untuk mengatasi ini guru dalam menyampaikan materi kosakata bahasa Arab menggunakan metode menyanyi dan juga menggunakan media LCD dalam penyampaian materi tata kalimat bahasa Arab ( al-qawaid). 2) Tingkat kemampuan penerjemahan berbeda-beda Upaya untuk mengatasi ini guru dalam proses pembelajaran di kelas menggunakan metode diskusi kelompok, sehingga antara siswa yang satu dengan yang lain dapat saling bekerjasama dan saling bertanya jika ada siswa yang kurang paham.
74 3) Banyaknya siswa yang berpendapat bahwa bahasa Arab bukanlah mata pelajaran yang penting, karena tidak termasuk dalam mata pelajaran yang diujikan dalam UN (Ujian Nasional). Upaya untuk mengatasi ini guru memberikan pengertian dan motivasi bahwa mempelajari bahasa Arab juga penting walaupun bukan termasuk dalam mata pelajaran yang diujikan di UN (Ujian Nasional)