INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT

dokumen-dokumen yang mirip
INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING PT STARLIGHT

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MEMPELAJARI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. MULIAGLASS CONTAINER

FUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

THE FACTORY ORGANISATION

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

MANAJEMEN SAINS 1.1. Pendekatan Manajemen Sains untuk Memecahkan Masalah

METODE HARGA POKOK PESANAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak manajemen

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RIWAYAT HIDUP PENULIS. Alamat : Kp. Cisitu no.66. Padalarang Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada (Nasution, 2003). Kegiatan-kegiatan penciptaan nilai

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dihadapi, misalnya dalam kegiatan berorganisasi. memproses data yang ada menjadi informasi yang tepat waktu (timeless), akurat

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Berdasarkan SDLC model

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. Wawancara berikut ini merupakan tanya jawab antara kami dengan pihak PT. INTI. 1. Apa tujuan dari PT. MATARAM SUMA INDORAYA?

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh pihak manajemen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha yang semakin meningkat dalam era globalisasi, era

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

Flow chart Deskripsi 1. Data order/ permintaan konsumen. Bagian order kain

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V ANALISA DATA. dari kuesioner perbandingan berpasangan untuk mencari tingkat kepentingan dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

SIKLUS PRODUKSI. A. Definisi Siklus Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

Program Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Transkripsi:

Sejarah Singkat CV Transit CV Transit adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang industri pembuatan sepeda. CV Transit didirikan pada tanggal 20 Juni 1995. Produk utama penjualan CV Transit ini adalah sepeda gunung dengan tipe XYZ. Dalam melaksanakan kegiatan produksinya, lokasi pabrik badan usaha ini berada di Kediri. Lokasi tersebut dipilih karena berdekatan dengan tempat tinggal para tenaga kerja. Sedangkan kantor pusat administrasi berada di Surabaya. Pada awalnya, CV Transit hanya memproduksi sepeda gunung, akan tetapi permintaan pasar semakin beragam sehingga pada tahun 2000, badan usaha ini menambah jenis sepeda yang dijual, yaitu sepeda lipat, dan fixie. Aktivitas Produksi CV Transit CV Transit memproduksi berbagai macam sepeda sesuai dengan permintaan pasar. Untuk frame dari sepeda yang diproduksi oleh CV Transit, seluruhnya berbahan carbon fiber. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan frame berbahan carbon fiber adalah sebagai berikut. 1. Membuat desain dan perhitungannya. 2. Pemotongan per sisi menggunakan laser cut. Penggunaan laser cut merupakan hal wajib dalam pemotongan serat karbon yang digunakan agar berat dan bentuknya seimbang. 3. Mengukur hasil pemotongan, apakah sudah sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. 4. Setelah tahap pengukuran selesai, potongan serat karbonpun dipersiapkan untuk kemudian ditempelkan pada badan molding. Satu buah frame terdapat 200 potong serat karbon. 5. Tahap selanjutnya adalah IMP (Integrated Molding Process), yaitu tahap penempelan potongan-potongan serat karbon pada cetakan molding berbentuk frame jadi yang terbuat dari bahan serupa foam. Tahap ini merupakan tahap yang penting karena menentukan pembentukan frame yang sempurna. 6. Proses pencetakan. Selama proses pencetakan, serat karbon yang telah ditempel menjadi satu pada badan molding diberikan tekanan tinggi agar menempel dengan sangat kuat dan memiliki kekuatan yang maksimal. 7. Tahap berikutnya adalah pemotongan sisa cetakan yang tidak diperlukan agar cetakan mudah dirangkai. 8. Pengecekan frame apakah sudah tidak ada sisa cetakan yang tertinggal. 9. Merangkai semua komponen yang masih terpisah menjadi satu kesatuan frame yang kuat. Tahap ini adalah tahap terakhir dari konstruksi pembuatan frame. 10. Setelah semua tahap konstruksi selesai, selanjutnya dimulai tahap quality control dengan melakukan pengujian volume dan ketebalan dari serat karbon yang telah dicetak. 11. Pengecatan dan pemberian warna pada body frame. 12. Setelah tahap pengecatan selesai, tahap selanjutnya adalah penempelan stiker yang dilakukan manual oleh karyawan produksi. 1 P age

13. Tahap selanjutnya setelah penempelan stiker adalah tahap pengecekan untuk memastikan apakah semua stiker yang ditempelkan sudah rapi dan sesuai dengan design yang dibuat. 14. Setelah itu, frame akan dimasukkan ke dalam dus yang telah berisi berbagai perlengkapan sepeda. 15. Dus-dus ini kemudian ditumpuk di dekat lantai produksi menunggu perintah dari kepala pabrik untuk memindahkan ke gudang. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, CV Transit memiliki 4 bagian produksi, yaitu kepala pabrik, quality control, karyawan produksi, dan karyawan pengepakan yang seluruhnya berjumlah 20 orang. Kepala pabrik terdiri dari 1 orang, quality control 5 orang, karyawan produksi terdiri dari 10 orang dan karyawan pengepakan 4 orang. Dibawah ini daftar gaji/upah pekerja: Tabel 1 Gaji dan Upah serta Jam Kerja Masing-Masing Bagian per orang Unit Jam kerja Jumlah Gaji dan Upah Kepala pabrik 8 jam Rp 5.000.000 per bulan Quality control 8 jam Rp 3.000.000 per bulan Bagian produksi - Rp 40.000 per jam Pengepakan - Rp 30.000 per jam Sumber : internal badan usaha. Berdasarkan laporan hasil produksi, diketahui bahwa untuk setiap sepeda gunung membutuhkan 10 potong carbon fiber, sepeda lipat 7 potong, dan fixie 13 potong (Harga per potong carbon fiber =$50; $1=Rp12,000). Pada tahun tersebut, CV Transit berhasil menjual, 105 unit sepeda gunung dengan harga per unit Rp10,000,000; 75 unit sepeda lipat dengan harga per unit Rp7,500,000; dan 60 unit fixie dengan harga per unit Rp8,000,000. Untuk mengerjakan 105 unit sepeda gunung dibutuhkan 2700 jam, 75 unit sepeda lipat 2625 jam, dan 60 unit fixie 1200 jam. Dari laporan hasil produksi diketahui bahwa untuk setiap jenis sepeda menggunakan laser cut yang sama dimana biaya penyusutan laser cut per tahun adalah Rp2,000,000. Selain itu, biaya listrik dan air untuk pabrik tersebut selama satu tahun adalah Rp16,000,000 dan Rp9,300,000. Diketahui bahwa pada tahun tersebut CV Transit mengalami kerugian sebesar Rp44,550,000. Kebijakan dan Upaya CV Transit dalam Pengendalian Kualitas Dalam berproduksi, CV Transit berupaya mencapai standar kualitas yang ditetapkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Dimensi frame dari sepeda yang diproduksi oleh CV Transit dikategorikan berkualitas jika sudah lolos dari pengujian volume dan ketebalan serat karbon yang telah dicetak. Selain untuk dimensi frame, CV Transit juga telah membuat kebijakan untuk melakukan pengendalian kualitas dari sepeda yang diproduksi. 2 P age

Kebijakan-kebijakan tersebut terdiri dari: Standar produk cacat yang dapat ditoleransi sebesar 5% dari total produksi. Bahan baku dan komponen diperoleh dari sumber terpercaya yang berkualitas baik. Adanya pemeliharaan terhadap peralatan untuk berproduksi. Bagi produk yang belum lolos pengujian volume dan ketebalan, maka akan diproduksi ulang. Dari kebijakan yang sudah ditetapkan, terdapat juga informasi terkait penerapan kebijakan dan usaha lain yang dilakukan untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Informasi ini diperoleh dari CV Transit melalui wawancara dan observasi, dan berikut adalah hasilnya : ya saya tukang ngawasin kerjaan mereka supaya kerjaan mereka benar dan kalo perawatan peralatan seperti laser cut sudah ada langganan selama ini. Sementara itu, usaha-usaha yang dilakukan CV Transit terdiri dari: Adanya quality control yang mempunyai tugas: a. Memeriksa kualitas bahan baku saat penerimaan oleh quality control setiap bahan baku telah tiba. b. Menguji volume dan ketebalan serat karbon dari frame. c. Membuat laporan kualitas produk yang dihasilkan setiap harinya. Adanya pemilihan dan seleksi terhadap supplier oleh bagian yang bertanggung jawab terhadap pembelian. Adanya jadwal pemeliharaan peralatan per bulan. Jika ada peralatan yang mengalami kerusakan maka akan diperbaiki oleh bengkel yang telah menjadi langganan. Pengawasan yang dilakukan oleh kepala produksi selama proses produksi berlangsung untuk menjamin tercapainya standar kualitas. Namun demikian, usaha yang dilakukan CV Transit tampaknya tidak membawa hasil yang maksimal karena masih terdapat produk cacat dengan jumlah yang cukup tinggi. Padahal, CV Transit menilai dan mengevaluasi produktivitas dari banyaknya barang cacat yang dihasilkan. Dari data CV Transit, dapat dilihat bahwa pada triwulan 1 dan 2 persentase produk cacat masih dalam batas toleransi sedangkan pada triwulan 3 dan 4 meningkat hingga melewati batas toleransi. Berdasarkan wawancara, batas toleransi CV Transit terhadap produk cacat sebesar 5% dari total produksi. Tabel 2 menunjukkan jumlah produk cacat yang terjadi selama proses produksi. Tabel 2 Produk Cacat Triwulan Produk cacat Jumlah Produksi Produk cacat (%) 1 3 unit 76 unit 3,95% 2 5 unit 80 unit 6,25% 3 4 unit 65 unit 6,15% 4 2 unit 75 unit 2,67% Sumber: internal badan usaha 3 P age

Penilaian Terhadap Produktivitas dan Biaya Pengendalian Kualitas CV Transit CV Transit melakukan penilaian produktivitas dari hal berikut. a. Jumlah produk cacat Semakin tinggi jumlah produk cacat yang dihasilkan oleh CV Transit maka produktivitas semakin menurun. Adanya produk cacat menyebabkan semakin besar biaya yang harus dikeluarkan untuk mengatasi timbulnya produk cacat tersebut. Jumlah produk cacat dapat dilihat pada Tabel 2. Semakin banyak produk cacat maka CV Transit tidak dapat memaksimalkan penjualan karena produk yang dapat dijual dengan harga normal tidak dapat dijual dan banyaknya sumber daya yang digunakan dengan timbulnya produk rework. Selain itu, CV Transit juga terkadang harus menanggung biaya pengobatan dari pelanggan yang terluka pada saat menggunakan produk CV Transit yang framenya tibatiba patah. b. Jumlah komplain Jika jumlah komplain meningkat maka konsumen akan melakukan klaim atas produk yang kualitasnya tidak sesuai dengan yang diinginkan. CV Transit memberikan garansi satu tahun apabila frame patah saat digunakan dalam keadaan normal. Dengan adanya klaim tersebut menyebabkan CV Transit harus menanggung biaya lebih besar. Permasalahan Yang Dihadapi Oleh CV Transit Terkait dengan produk yang dijual, CV Transit dituntut untuk mampu menghasilkan produk sesuai dengan standar kualitas. Namun demikian, usaha-usaha dalam pengendalian kualitas yang dilakukan CV Transit tampaknya tidak membawa hasil yang maksimal, saat ini produktivitas CV Transit juga rendah, hal ini dapat dilihat masih adanya produk cacat dengan jumlah yang cukup tinggi dan melebihi batas yang dapat ditoleransi sebesar 5% yang sebagian besar disebabkan karena kelalaian pekerja pada saat menguji volume dan ketebalan serat karbon dan pada tahap laser cut. Hal tersebut diungkapkan oleh kepala produksi saat dilakukan wawancara. Dan berikut ini kutipan singkat wawancara dengan kepala produksi. Mmm, produk cacat tu yaa karena kualitas bahan baku yang jelek, pekerja lalai pada proses laser cut padahal proses ini merupakan tahap yang sangat penting, selain itu bagian kontrol kualitasnya juga terkadang lalai dalam melakukan pengujian volume dan ketebalan serat karbon, padahal kita tau sendiri CV Transit ini, untuk semua frame-nya menggunakan bahan carbon fiber, jadi harusnya dalam melakukan pengujian volume dan serat karbon harus betulbetul. Selain itu, jika dipelajari lagi, untuk frame berbahan carbon seharusnya pengujiannya tidak berakhir sampai pengujian volume dan serat karbon saja tetapi seharusnya ada tahap pengujian kekuatan frame. Pada tahap ini frame diberikan tekanan yang lebih kuat dibanding 4 P age

biasanya. Uji coba ini sangat menentukan kualitas frame ini. Hanya frame yang bisa melewati tahap ini saja yang kemudian akan dijual kepada konsumen Walaupun CV Transit telah melaksanakan usaha-usaha yang berhubungan dengan pengendalian kualitas, namun selama ini CV Transit belum memiliki laporan mengenai aktivitas-aktivitas tersebut karena sampai sekarang belum ada prosedur yang mewajibkan bagian akuntansi membuat laporan mengenai biaya kualitas. Selain itu, CV Transit beranggapan bahwa semua biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, dari pembelian bahan baku sampai produk itu jadi merupakan beban biaya produksi sehingga dimasukkan dalam laporan biaya produksi. Komponen-komponennya yang tercampur dengan laporan biaya produksi terdiri dari biaya upah tenaga kerja, biaya gaji kepala produksi, biaya listrik, biaya perawatan dan perbaikan peralatan produksi, serta biaya klaim dari pelanggan akan dimasukkan sebagai biaya produksi. Berikut kutipan wawancara langsung dengan bagian akuntansi: Laporan biaya kualitas? Kami tidak membuat itu. Dan seperti yang anda tanyakan, semua hal itu ada dalam laporan biaya produksi dan laporan laba rugi. Kegiatan Operasional Lain di CV Transit Proses akuntansi pada CV Transit dimulai dari ketika bagian produksi memberikan material requisition kepada warehouse department. Bagian produksi akan berproduksi sesuai dengan master production schedule. Akan tetapi, pimpinan CV Transit seringkali menghimbau departemen produksi untuk memproduksi diatas angka yang ada pada master production schedule dengan tujuan menyimpan stok barang jadi (Finish Good) di gudang sebagai antisipasi jika terjadi permintaan mendadak. Dari bagian akuntansi, tidak ditemukan juga perhitungan mengenai titik impas dan volume penjualan yang ditargetkan setiap bulannya agar CV Transit mencapai keuntungan tertentu. Selama ini, evaluasi terhadap kinerja departemen produksi yang dilakukan dengan membandingkan perencanaan produksi dan produksi aktual tidak memiliki hasil yang memuaskan. Bahkan, CV Transit tidak dapat menentukan volume penjualan untuk dapat menutupi seluruh biayanya. Jika dilihat dari tren penjualan sejak tahun 1995, didapatkan data mengenai penjualan sepeda gunung, lipat dan fixie dalam setahun masing-masing sebesar 105 unit, 75 unit dan 60 unit secara berturut-turut dengan perbandingan yang selalu sama. Proses produksi yang selalu terdapat sejumlah produk cacat, menjadi pertimbangan utama pimpinan perusahaan untuk melakukan pembelian bahan baku yang melebihi MPS untuk disimpan sebagai stok bahan baku, mengingat bahan baku yang digunakan juga tidak mudah untuk didapatkan. Disamping itu, karakteristik bahan baku perusahaan berisiko cukup tinggi 5 P age

akan hilang saat musim panas maupun hujan sehingga memicu biaya pemeliharaan bahan baku yang tinggi bagi perusahaan. Pada tahun 2010, CV Transit menerima tuntutan dari warga sekitar pabrik karena warga tidak bisa menggunakan air di sungai untuk kegiatan sehari-hari akibat tercemar oleh sisa cat yang digunakan dalam kegiatan produksi. Atas tuntutan ini, CV Transit harus membersihkan sungai yang tercemar tersebut. Selain itu, banyak pula warga yang meminta ganti rugi karena mengalami gangguan pencernaan dan kulit setelah menggunakan air di sungai. Akan tetapi, berdasarkan data yang dimiliki ketua warga sekitar perusahaan, jumlah warga yang tidak melapor untuk meminta ganti rugi, lebih banyak dibanding warga yang melapor. DIMINTA v Analisis Anda atas data dan informasi yang ada di perusahaan, dikaitkan dengan kerangka berpikir materi Akuntansi Manajemen yang telah anda pelajari. v Buatlah perhitungan yang relevan bagi perusahaan dan mendukung analisis Anda. v Rekomendasi atas kondisi yang dialami perusahaan saat ini. 6 P age