PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung kerugian yang diderita nasabahnya ketika terjadi suatu musibah baik itu kecelakan, kebakaran, dan juga segala bentuk pertanggungan lain yang dijamin di dalam polis asuransi. Jika dilihat dari segi definisi, menurut pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang Republik Indonesia, asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tidak tentu. Dari definisi tersebut tergambar bahwa asuransi merupakan usaha untuk melindungi kerugian yang diderita secara finansial. Beberapa produk yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi belakangan ini membuat konsumen merasa terlindungi dari kemungkinan terjadinya resiko kerugian baik itu bisnis maupun kegiatan lainnya. Asuransi yang terdapat di Indonesia pada dasarnya dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yakni asuransi jiwa, asuransi umum, dan asuransi sosial. Asuransi jiwa berhubungan dengan perlindungan akan jiwa seseorang kepada ahli waris, berikutnya asuransi umum lebih mengarah pada perlindungan terhadap barang baik itu kendaraan, tempat tinggal, maupun peralatan berat lain yang tidak mengarah pada
perlindungan jiwa. Sedangkan asuransi sosial mengarah pada perlindungan masyarakat dari segi kesehatan, kecelakaan kerja dan yang lainnya. Tabel 1. Data Pertumbuhan Industri Asuransi Periode 2001 s/d 2005 (dalam juta) Indikator 2001 2002 2003 2004 2005 Aset Total 14,134,630 14,983,918 16,247,202 19,118,848 21,200,199 Investasi 9,040,249 9,560,606 10,873,038 13,004,696 14,122,420 Cadangan Teknis 2,909,355 3,124,227 3,386,167 3,977,790 4,487,748 Modal Disetor 3,113,112 3,182,214 3,293,752 3,608,004 3,858,754 Premi Netto 3,484,403 4,321,867 4,724,939 5,431,435 6,497,904 Laba (Rugi) Sebelum Pajak 1,282,369 1,004,015 1,397,842 1,920,366 1,800,027 Sumber : Majalah infobank Edisi Tahun 2002 s/d 2006 Begitu banyaknya jenis asuransi yang ada menyebabkan kesadaran masyarakat untuk melindungi barang berharganya semakin meningkat. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan semakin meningkatnya bisnis asuransi dimana terjadi peningkatan jumlah perusahaan asuransi dan juga semakin meningkatnya penerimaan premi perusahaan asuransi tersebut dari tahun ke tahun seperti terlihat pada Tabel 1. Hingga saat ini jumlah perusahaan yang termasuk dalam kategori asuransi umum menurut majalah Infobank edisi Juli 2006, adalah sebanyak 88 perusahaan. Dari jumlah perusahaan tersebut, dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar berdasarkan modal yang dimiliki perusahaan yaitu modal di atas Rp 200 M, modal antara Rp 50 M hingga Rp 200 M, serta modal di bawah Rp 50 M 2
Penggolongan Perusahaan Asuransi Umum Gambar 1. Pengelompokkan perusahaan asuransi Berdasarkan Modal umum 16 41 200 M < 50-200 M < 50 M 31 Sumber: Infobank Edisi Juli 2006 Konsekuensi dari semakin banyaknya perusahaan asuransi tentunya akan meningkatkan tingkat persaingan di dalam dunia asuransi. Persaingan tersebut menimbulkan suatu dorongan bagi tiap-tiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan juga pelayanan bagi konsumen. Tetapi jika dilihat secara umum, maka kecenderungan persaingan yang terjadi antara lain terjadi pada penentuan tarif premi, perluasan jaminan, serta pelayanan kepada konsumen. Perang tarif premi asuransi belakangan ini sudah mengarah ke dalam tahapan yang cukup mengkhawatirkan. Banyak perusahaan asuransi yang menawarkan tingkat premi yang sangat rendah sehingga dampaknya perusahaan asuransi yang lain mau tidak mau terpengaruh dalam menurunkan tarif premi mereka. Kondisi seperti ini tentunya akan mempengaruhi perusahaan asuransi yang memiliki kemampuan secara finansial yang rendah dimana sumber pendapatan utamanya adalah dari penerimaan premi. Sehingga banyak ditemui perusahaan asuransi yang menawarkan premi yang rendah namun ketika terjadi klaim dari konsumen, perusahaan cenderung akan memperketat pemeriksaan sebagai langkah untuk mencegah terjadinya klaim tersebut 3
atau bahkan mengganti klaim dengan jumlah yang tidak sesuai dengan kerugian yang diderita. Dampak lain dari persaingan yang sangat ketat ini adalah kekuatan finansial perusahaan akan sangat mempengaruhi posisi bersaing di dalam industri. Bagi perusahaan yang memiliki kemampuan finansial yang rendah harus memikirkan alternatif strategi agar dapat bertahan dalam persaingan. PT. Asuransi Intra Asia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi kerugian. Sebagai perusahaan asuransi, PT. Asuransi Intra Asia menawarkan berbagai macam bentuk pertanggungan resiko yang termasuk di dalam pertanggungan yang berlaku pada asuransi umum antara lain: property, motor vehicle, marine cargo, marine hull, engineering. liabilities, personal accident & health, serta bond. Tabel 2. Data Keuangan PT. Asuransi Intra Asia Periode 2001 s/d 2005 (dalam juta) Indikator 2001 2002 2003 2004 2005 Aset Total 16,853 10,928 27,858 29,384 35,415 Investasi 5,288 3,601 18,959 19,043 20,907 Modal Disetor 18,000 20,500 33,600 36,100 36,100 Cadangan Teknis 4,142 850 2,280 4,090 6,079 Premi Netto 6,110 3,999 2,849 7,912 12,674 Laba (Rugi) Sebelum Pajak -328-4,158-4,251 1,051 334 Sumber : Laporan keuangan PT. Asuransi Intra Asia (periode 2001-2005) Dalam perkembangannya selama lima tahun terakhir secara umum dapat dikatakan bahwa perusahaan cukup mengalami pertumbuhan yang baik dimana dari segi aset maupun pendapatan premi per tahunnya selalu mengalami peningkatan. Seperti yang terlihat pada Tabel 2 dimana perkembangan indikator kinerja perusahaan khususnya penerimaan premi semakin meningkat hingga tahun 2005 mencapai Rp 12,6 M. Jika dibandingkan dengan industri asuransi umum seperti 4
terlihat pada Tabel 1, pencapaian premi PT.Asuransi Intra Asia tergolong masih sangat kecil atau sekitar 0,20 %. Sedangkan menurut pengelompokkan perusahaan asuransi umum dengan modal di bawah Rp 50 miliar berdasarkan Majalah Infobank Edisi bulan Juli 2006, PT. Asuransi Intra Asia masuk dalam urutan 22 diantara 41 perusahaan sejenis. Dengan kenyataan yang seperti demikian dapat dikatakan bahwa PT. Asuransi Intra Asia belum mampu memaksimalkan sumber daya yang dimiliki sehingga dalam persaingan antara perusahan asuransi lainnya Intra Asia belum mampu berbicara lebih banyak. 1.2 Rumusan Masalah Tingginya tingkat persaingan antara perusahaan-perusahaan asuransi menyebabkan tiap perusahaan harus melakukan pembenahan dan juga melakukan langkah-langkah strategis sehingga tujuan untuk meningkatkan pendapatan premi dapat tercapai. Adapun strategi yang dilakukan oleh perusahaan hendaklah harus dapat sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini baik itu kondisi eksternal maupun kemampuan perusahaan sendiri secara internal. Perlu juga dilakukan evaluasi terhadap strategi perusahaan yang selama ini telah dijalankan sehingga strategi yang ada dapat terus menerus mengalami pembenahan dan sesuai dengan perkembangan yang ada. Permasalahan yang dihadapi PT. Asuransi Intra Asia adalah bahwa perkembangan penerimaan premi selama ini masih belum menunjukkan perkembangan yang berarti dan cenderung masih jauh di bawah rata-rata penerimaan 5
industri asuransi. Sedangkan menurut pengelompokkan perusahaan asuransi umum dengan modal di bawah Rp 50 miliar berdasarkan Majalah Infobank Edisi bulan Juli 2006, PT. Asuransi Intra Asia berada dalam urutan 22 diantara 41 perusahaan sejenis. Melihat permasalahan tersebut maka perusahaan hendaknya memiliki strategistrategi yang jitu dalam meningkatkan daya saing di dalam industri asuransi. Untuk itu perusahaan perlu mengetahui keberadaan posisi produk-produk asuransi yang dikelola secara strategis saat ini sehingga alokasi berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pengembangan bisnis PT. Asuransi Intra Asia. Selain itu perlu juga dilakukan evaluasi terhadap alokasi sumber daya yang ada dan mencoba untuk memberikan alternatif pemilihan strategi dan perencanaan strategik yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam meningkatkan persaingan dalam industri asuransi. Oleh karena itu rumusan masalah dalam tesis ini adalah sebagai berikut : a. Sejauh mana faktor-faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi upaya peningkatan daya saing PT. Asuransi Intra Asia b. Alternatif strategi yang bagaimana sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan 1.3 Tujuan Penelitian Secara keseluruhan penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan alternatif strategi yang dapat dipergunakan oleh perusahaan dalam meningkatkan daya saing di dalam industri asuransi. Namun secara lebih rinci tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 6
a. Mengidentifikasi faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi persaingan di dalam dunia asuransi di Indonesia b. Merumuskan suatu alternatif strategi yang dapat dijadikan sebagai pedoman peningkatan daya saing PT. Asuransi Intra Asia. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Memberikan gambaran faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan. b. Memberikan alternatif strategi bersaing bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat. c. Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan informasi dan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. d. Bagi penulis, penelitian ini merupakan sarana untuk mengembangkan wawasan dalam menganalisa berbagai permasalahan yang terkait dengan upaya peningkatan daya saing industri asuransi di Indonesia 7