BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik

REPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM NOVEL DIMSUM TERAKHIR. Diajukan Oleh : YOHANNA ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

11Ilmu ANALISIS WACANA KRITIS. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Sementara itu, istilah politik pada konteks ini berarti kekuasaan. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan manusia bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. penikmat stand-up comedy, menjadikan comic sebagai sosok yang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Peran bahasa sebagai media komunikasi merasuk di berbagai bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

Bagan 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun

BAB IV PENUTUP. menggunakan analisis semiotik John Fiske tentang representasi asimilasi etnis

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. seseorang harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik dalam pendapatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Bab terakhir dalam tesis ini adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kepribadian atau sifat polos dan ada yang berbelit-belit, ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi kajian menarik manakala di komunikasi lintas kebudayaan dan

Artikel Publikasi Ilmiah ANALISIS WACANA KRITIS DALAM WACANA HUMOR ABDURRAHIM ARSYAD STAND UP COMEDY 4 (SUCI 4) DI KOMPAS TV

IMPERIALISME BUDAYA DALAM KOMIK JEPANG (Analisis Wacana tentang Bentuk Imperialisme Budaya dalam Komik Jepang)

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dokumentasi teks berita

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Musik juga menjadi warna tersendiri yang dapat

Gambar 3.3 Desain Penelitian

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

PEMAKNAAN AUDIENCE TERHADAP STAND-UP COMEDY INDONESIA DENGAN MATERI SUKU, AGAMA, RAS & ANTAR GOLONGAN (SARA)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sastra merupakan cerminan. nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam telaah-telaah ilmu sosial, bahasa menempati posisi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demikian, timbul misalnya anggapan bahwa ras Caucasoid atau ras Kulit

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan membuat berbagai kebijakan

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial. Karya sastra pada umumnya bersifat dinamis, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

ANALISIS WACANA KRITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini yang membawa masyarakat pada kemudahan dalam berkomunikasi.

BAB III METODE PENELITIAN

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Dr. Agus Mulyana, M.Hum Universitas Pendidikan Indonesia

A. Pendekatan dan Jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jln. Prof. KH. Zainal Abidin Fikry KM 3,5 Palembang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Buku merupakan jendela ilmu. Dengan membaca buku akan banyak pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan yang dikuasai dengan menuliskannya di berbagai media salah satunya dalam bentuk buku. Dari membaca bukunya itu kita akan mengetahui ilmu yang dibagikan. Semakin banyak membaca bukunya, maka semakin tahulah kita ilmu yang sudah dituliskannya. Kita pun mengambil pelajaran penting dari apa yang dituliskannya. Bila tulisannya memberikan inspirasi, biasanya kita akan setuju dengan apapun yang disampaikan oleh penulisnya. Tanpa disadari kita telah menjadi bagian dari penulis dan buku tersebut. Buku terbagi menjadi dua jenis yaitu buku fiksi dan non fiksi. Buku fiksi biasanya menceritakan tentang kejadian atau cerita yang tidak nyata dan direkayasa sedangkan buku non fiksi merupakan buku yang berisi tentang kejadian nyata yang dialami oleh seseorang bahkan bisa saja kisah dari penulis sendiri. Saya melakukan penelitian terhadap salah satu buku non fiksi bergenre humor dengan judul Dari Merem Ke Melek (Catatan Seorang Komedian) karya Ernest Prakasa yang lahir pada tanggal 29 Januari 1982 di Jakarta dengan pertimbangan buku ini sebagian besar berisi tentang masalah yang sesuai dengan kekinian dalam arti jika masalah ini apabila dibicarakan 1

2 dari waktu ke waktu tidak akan pernah ada matinya yakni masalah tentang diskriminasi. Seperti yang sudah tersetting dalam benak masyarakat bahwa diskriminasi selalu bisa memicu konflik sosial namun dalam buku ini masalah diskriminasi dibawakan dalam sudut pandang berbeda dengan gaya komedi cerdas khas Ernest Prakasa, selain itu buku ini juga berisi tentang kumpulan kumpulan materi stand up comedy lain yang pernah dibawakan oleh Ernest Prakasa yang notabenenya merupakan seorang komika 1 professional Indonesia. Materi yang paling sering dibahas di buku ini adalah materi tentang persoalan diskriminasi khususnya mengenai etnis Tionghoa dengan pribumi. Bicara tentang hubungan etnis Tionghoa dengan pribumi sejak dulu memang tidak ada habisnya memicu konflik sosial. Sebagai contoh, kebetulan etnis Tionghoa mampu bersaing dalam penguasaan sumber daya alam dan sumber daya manusia, maka merekalah yang dijadikan tumpuan kemarahan pribumi yang merasa kehilangan penguasaan sumber alamnya. Kita memang perlu melihat masalah diskriminasi etnis dari perspektif lain, yakni perspektif ketidakseimbangan antara suku dalam akses mereka pada sumber alam dan faktor-faktor pada tingkat makro lain, seperti belum terciptanya birokrasi yang secara politis netral. 1 komika = istilah adaptasi lokal untuk kata comic, yakni sebutan singkat untuk stand-up comedian yang lazim digunakan di Amerika Serikat.

3 Dengan adanya buku Dari Merem Ke Melek (Catatan Seorang Komedian) kita diajak untuk menelusuri perkembangan etnis Tionghoa di Nusantara, untuk dapat memahaminya tidak hanya diperlukan suatu pengertian dan pemahaman yang cukup akan bahasa yang disediakan di dalam teks, tetapi juga pembaca harus mampu mencari makna di balik teks tersebut sehingga memunculkan persepsi, baik persepsi yang sesuai dengan apa yang dikatakan Ernest Prakasa melalui teks rekonstruksi makna diskriminasi etnis tionghoa maupun persepsi yang menolak makna diskriminasi etnis tionghoa dari Ernest Prakasa tersebut. Buku Dari Merem Ke Melek : Catatan Seorang Komedian juga berisi tentang informasi agar para pembaca dapat lebih mengetahui dunia Stand Up Comedy. Ernest Prakasa adalah seorang komika profesional Indonesia berdarah Cina. Ernest juga merupakan juara 3 Stand Up Comedy Kompas TV Season 1 yang telah sukses mendapat gelar komika professional yang melakukan tur Stand Up Comedy 11 kota pertama di Indonesia. Hal itu bahkan menjadi inspirasi bagi komika komika lainnya untuk membuat tur Stand Up Comedy keliling kota. Ernest Prakasa hadir untuk mengenalkan makna diskriminasi etnis yang sudah direkonstruksi olehnya dengan menggunakan metode humor sehingga makna diskriminasi etnis dapat lebih nyaman saat dibicarakan. Konflik tentang diskriminasi etnis di atas setidaknya dirasakan juga sama seperti apa yang dirasakan oleh Ernest Prakasa.

4 Kegelisahan hidup sehari hari sebagai warga keturunan tionghoa yang tinggal di Indonesia tersebut kerap kali dia bawakan saat stand up comedy dengan bit (kumpulan joke yang membahas sebuah topik tertentu) yang berisikan sindiran etnis Tionghoa atau Cina. Salah satunya dari bit Merem Melek Tour yang menyinggung tentang keminoritasan ras Tionghoa di Indonesia seperti berikut : Di stand up comedy Indonesia Kompas TV, gue cuma juara 3. Juara 1 waktu itu Ryan Adriandhy. Dia juara karena dia pribumi. Nggak deng bercanda. Karena dia nyogok. (Prakasa, 2012 : 85) Ernest Prakasa dengan percaya diri mengungkapkan tidak ada yang salah dengan etnis Tionghoa yang menetap di Indonesia. Ernest Prakasa juga menepis segala pengetahuan maupun anggapan masyarakat yang ada sebelumya yang sudah ada turun temurun atau dari abad ke abad bahwa etnis Tionghoa merupakan minoritas di Indonesia. Minoritas di sini bukan dalam konteks populasi melainkan perlakuan para pribumi yang meremehkan. Ernest Prakasa mengungkap kebenaran-kebenaran lama yang seharusnya masih membuka jalan lebar untuk dikoreksi, disanggah dan kemudian sampai pada sebuah kebenaran baru. Rekonstruksi makna pada hakikatnya dalam komunikasi merupakan fenomena sosial. Makna selalu mencakup banyak aspek pemahaman (kerangka acuan, simbol, dan sifat sosial) yang dimiliki oleh para komunikator. Di samping itu, pengertian makna bergantung pada perspektif yang digunakan untuk mengkaji proses

5 komunikatif. Jawaban yang cukup memadai bagi satu perspektif belum tentu sesuai bagi perspektif lain. Dengan demikian jawaban benar atau yang terbaik menjadi tidak relevan, asalkan pengkajian dilakukan secara konsisten dan bertanggung jawab. Dalam hal ini, Ernest Prakasa sebagai pembentuk opini memerlukan disiplin penafsiran yang baik atas teks yang ada di buku Dari Merem Ke Melek : Catatan Seorang Komedian untuk menemukan relevansi antara makna diskriminasi etnis terdahulu dengan makna diskriminasi etnis yang ingin dia sampaikan sekarang. Buku Dari Merem Ke Melek : Catatan Seorang Komedian menolak konsep diskriminasi etnis yang telah disodorkan media sejak dulu kepada masyarakat. Buku ini merekonstruksi makna diskriminasi etnis terutama etnis Tionghoa di Nusantara yang dulu dianggap selalu memicu konflik sosial. Padahal menurut sejarah yang belum banyak pribumi tahu ras Tionghoa mempunyai beberapa sumbangsih positif untuk perkembangan Indonesia. Saya dapat memahami bahwa isu diskriminasi etnis sangatlah sensitif, tapi jika yang sensitif tidak pernah dibicarakan, disosialisasikan secara toleran, transparan, positif dan obyektif akan berpotensi tinggi dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya saja orang mudah tersinggung, alergi, phobia, benci, bakar - bakaran, bahkan hingga saling membunuh seperti yang terjadi pada kerusuhan besar Mei 1998, tidak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi lagi saat ini.

6 Melalui tulisan materi diskriminasi etnis khususnya etnis Tionghoa di Indonesia dari Ernest Prakasa yang sudah direkonstruksi ini diharapkan dapat menjadi suatu pengetahuan agar diskriminasi etnis tidak lagi menjadi suatu bahasan yang dapat memicu konflik sosial. Pengetahuan juga merupakan suatu ideologi tertentu yang dipercayai oleh kalangan tertentu. Saya telah memaparkan rekonstruksi makna diskriminasi etnis khususnya etnis Tionghoa di Indonesia Ernest Prakasa yang didapat dari buku Dari Merem Ke Melek : Catatan Seorang Komedian dimana rekonstruksi makna tersebut tidak cukup dengan dipahami sepintas untuk mendapatkan makna dibalik teks tersebut dengan lebih mendalam. Sehingga saya bermaksud untuk menganalisis pemikiran Ernest Prakasa berupa teks yang terdapat dalam buku tersebut. Untuk menganalisis wacana berupa teks, saya harus mampu memahami apa yang disampaikan melalui teks untuk dapat dimaknakan kembali. Sebuah teks, kata Aart van Zoest tak pernah lepas dari ideologi dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu ideologi (van Zoest 1991:70). Ideologi menurut arti kata adalah pengucapan dari yang terlihat atau pengutaraan apa yang terumus di dalam pikiran sebagai hasil pemikiran (Sukarna dalam Reminiserre, 2012:7) Dari sekian banyak analisis wacana kritis yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli seperti Theo Van Leeuwen, Diskriminasi ras Mills, Norman Fairclough, Wodak, Fowler Et Al dan Teun A Van Dijk

7 saya lebih memilih model Van Djik. Hal ini karena Van Dijk mengkolaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didaya gunakan dan dipakai secara praktis. Titik perhatian van Dijk terutama pada studi mengenai rasialisme. (Eriyanto, 2001:222). Wacana oleh van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi atau bangunan : teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Inti analisis van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam suatu kesatuan analisis. (Eriyanto, 2001:224). Untuk dapat memahami rekonstruksi makna diskriminasi etnis yang dikemukakan oleh Ernest Prakasa bukan hal yang mudah. Teks tidak pernah dipandang sebagai sesuatu yang netral dan bebas nilai. Analisis wacana kritis bertindak dalam menentukan kearah mana pembaca akan dibawa. Tugas utamanya adalah menguraikan relasi kuasa, dominasi, dan ketimpangan yang diproduksi dalam wacana. (van Djik, dalam Tannen dkk, 2001). Menurut Van Dijk penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanyalah hasil dari suatu praktek produksi yang harus juga diamati. Dalam hal ini harus dilihat bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. Proses memahami sebuah rekonstruksi makna adalah suatu proses yang harus dilalui sehingga menghasilkan konsepsi baru. Dengan menghasilkan makna baru dari apa yang dipahami dari pemikiran Ernest Prakasa mengenai

8 dunia, sejarah, manusia, kehidupan alam dan sebagainya sedikit banyak sering terjadi benturan persepsi sehingga muncul pemaknaan baru di luar pemikiran yang sudah ada sejak dulu dan disetujui oleh masyarakat banyak. Melalui tahap pemaknaan dan pemahaman serta hasil persepsi saya, saya akan membongkar teks rekonstruksi makna diskriminasi etnis yang ada di dalam buku Dari Merem Ke Melek : Catatan Seorang Komedian. 1.2. Rumusan Masalah Dari beberapa penjabaran yang telah dijelaskan oleh peneliti pada latar belakang masalah penelitian di atas, saya membuat suatu rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1.2.1. Rumusan Masalah Makro Bagaimana rekonstruksi makna Diskriminasi Etnis Ernest Prakasa dalam Buku Dari Merem Ke Melek : Catatan Seorang Komedian?. 1.2.2. Rumusan Masalah Mikro 1. Bagaimana dimensi teks rekonstruksi makna Diskriminasi Etnis Tionghoa dalam buku Dari Merem Ke Melek : Catatan Seorang Komedian? 2. Bagaimana dimensi kognisi sosial rekonstruksi makna Diskriminasi Etnis Tionghoa dalam buku Dari Merem Ke Melek : Catatan Seorang Komedian?

9 3. Bagaimana dimensi konteks sosial rekonstruksi makna Diskriminasi etnis Tionghoa dalam buku Dari Merem Ke Melek : Catatan Seorang Komedian? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis wacana dengan menggunakan metode analisis wacana kritis untuk menganalisis wacana yang terdapat pada teks rekonstruksi makna diskriminasi etnis Ernest Prakasa dalam buku Dari Merem Ke Melek : Catatan Seorang Komedian. 1.3.2 Tujuan Penelitian Berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, maka adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dimensi teks rekonstruksi makna Diskriminasi etnis Tionghoa dalam buku Dari Merem ke Melek : Catatan Seorang Komedian. 2. Untuk mengetahui dimensi kognisi sosial rekonstruksi makna Diskriminasi etnis Tionghoa dalam buku Dari Merem ke Melek : Catatan Seorang Komedian. 3. Untuk mengetahui dimensi konteks sosial rekonstruksi makna Diskriminasi etnis Tionghoa dalam buku Dari Merem ke Melek : Catatan Seorang Komedian.

10 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kegunaan, bagi universitas diharapkan dapat menjadi tambahan bagi pengembangan ilmu pengetahuan karya ilmiah penelitian skripsi. Dalam bidang kajian ilmu komunikasi mengenai penggunaan analisis wacana kritis dalam menganalisis suatu teks, membedah berbagai unsur-unsur seputar wacana yang terdapat dalam suatu teks, dan semoga dapat memperkaya keilmuan analisis wacana dalam kajian ilmu komunikasi, termasuk jika penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan rujukan referensi bagi penelitian - penelitian berikutnya dengan tema yang sama, yaitu seputar analisis wacana kritis. 1.4.2 Kegunaan Praktis A. Bagi Peneliti Kegunaan penelitian ini bagi peneliti adalah memberikan tambahan wawasan pengetahuan ilmu komunikasi tentang analisis wacana kritis, bahwa memahami suatu teks tidak hanya suatu bentuk tulisan yang tak bernyawa dan tanpa maksud apa-apa, oleh karena setiap teks itu memiliki wacana tersembunyi dan multi tafsir. B. Bagi Pengembangan Akademik Semoga penelitian ini dapat pula berguna bagi bidang kajian ilmu komunikasi, dan juga sebagai tambahan koleksi penelitian ilmiah di universitas.

11 Diharapkan pula dapat menjadi bahan penerapan dan pengembangan dalam kajian ilmu komunikasi, dan juga sebagai bahan perbandingan dan pengembangan referensi tambahan bagi penelitian dengan tema sejenis tentang analisis wacana. C. Bagi Masyarakat Bagi Masyarakat diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Agar masyarakat memiliki tambahan pemahaman tentang diskriminasi etnis, bagaimana cara memahami materi materi diskriminasi etnis dalam konteks komedi mengenai dunia luar, realitas sosial maupun memahami tentang diri sendiri. Karena sungguh tidak mudah untuk dapat memahami rekonstruksi makna diskriminasi etnis secara terbuka dan tidak memicu konflik sosial. Rekonstruksi makna diskriminasi etnis yang ditulis dalam konteks komedi ini juga guna untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan kesenjangan sosial antara etnis tionghoa dengan pribumi. Semoga dngan karya ilmiah saya ini, dapat mengubah cara berfikir tentang suku agama terutama etnis dan antar golongan yang tadinya dapat memicu konflik sosial namun setelah direkonstruksi makna dengan komedi cerdas dapat menjadi pemersatu segala perbedaan.