ANALISA RISIKO BANGUNAN BARU COASTER DI PT. LAMONGAN MARINE INDUSTRIES MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE EFFECTS ANALISYS)

dokumen-dokumen yang mirip
PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO

ANALISA RISIKO PROSES PEMBANGUNAN KAPAL BARU LTDW WHITE PRODUCT OIL TANKER PERTAMINA DI PT. DUMAS TANJUNG PERAK SURABAYA

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata Satu. Oleh: Nama : LEONARD NANDA

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN BANGUNAN BARU PADA GALANGAN KAPAL KLASTER JAWA MENGGUNAKAN MATRIK RISIKO

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT XYZ DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords : Process improvement, Failure Modes & Effect Analysis, Vehicle Lights FMEA.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. di era globalisasi adalah dengan memperhatikan masalah kualitas, kualitas

ANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS RESIKO PROYEK PADA PEKERJAAN JEMBATAN SIDAMUKTI KADU DI MAJALENGKA DENGAN METODE FMEA DAN DECISION TREE

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,

Tabel dan Grafik Pengukuran Sigma

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kemajuan suatu negara dapat ditinjau dari peningkatan

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Analisis Gangguan Jaringan Kabel dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (Studi kasus PT.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENJUALAN ALAT ALAT LISTRIK DENGAN METODE SIX SIGMA ( Studi kasus pada PT. X )

BAB I PENDAHULUAN. strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan

MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI)

ANALISIS JALUR KRITIS PROYEK JEMBATAN RANGKA B-60 M DI PT. XYZ BERBASIS ANALISIS RISIKO TUGAS AKHIR

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT. ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PROSES PRODUKSI RUDDER TILLER DI PT. PINDAD BANDUNG MENGGUNAKAN FMEA DAN FTA* 1

PEMBANGUNAN INDUSTRI MARITIM UNTUK MENDUKUNG POROS MARITIM DUNIA DAN TOL LAUT BERBASIS RISIKO

REDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia kebutuhan manusia. Indonesia merupakan negara maritim yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

TUGAS AKHIR. Analisa Pengendalian Kualitas Produk Jumbo Roll. Dengan Menggunakan Metode FTA (Fault Tree Analysis)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DEVIS ZENDY NPM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

ANALISIS RISIKO PADA UJI PEMBEBANAN (LOADING TEST) JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

PENILAIAN RISIKO PROSES BONGKAR CURAH KERING MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) DI PT. XYZ

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

STUDI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK FINE YARN III BUILDING, TANGERANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki Era pertumbuhan yang maju, lingkungan perusahaan beroperasi

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

Penilaian Risiko pada Mesin Pendingin di Kapal Penangkap Ikan dengan Pendekatan FMEA

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS RISIKO KUALITAS PRODUK PADA PROSES PRODUKSI SEMEN DI PT SEMEN GRESIK PABRIK TUBAN I

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA!

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

MODEL PROBABILISTIC RISK ASSESSMENT PADA INDUSTRI GALANGAN KAPAL SUB KLASTER SURABAYA

BAB I Pendahuluan I-1

ABSTRAK. Kata Kunci: manajemen risiko, analisis risiko, kuantitatif, probabilitas, dampak, severity index, skala likert. Universitas Kristen Maranatha

ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Ogbo (2014, p.5), jenis-jenis inventori terbagi menjadi 3, yaitu Raw Material, Work In Process dan Finished Goods.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO. (Studi Kasus pada Gudang Obat Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

STUDI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SUBKONTRAKTOR PADA PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT.ADILUHUNG SARANA SEGARA INDONESIA

BAB III. FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS

MODEL PROBABILISTIC RISK ASSESSMENT PADA INDUSTRI GALANGAN KAPAL SUB KLASTER SURABAYA

4.3 Jenis-jenis dan Definisi Cacat Data Jenis-jenis dan Jumlah Cacat

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN RESIKO KERUSAKAN DI UNIT PENGEMASAN PT. SEMEN INDONESIA, Tbk, PABRIK TUBAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rahmi Dewi Octavia Dosen Pembimbing : Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D. Farida Rahmawati, ST, MT

Transkripsi:

ANALISA RISIKO BANGUNAN BARU COASTER DI PT. LAMONGAN MARINE INDUSTRIES MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE EFFECTS ANALISYS) Didi wija setiadi 1, Minto basuki 2, Soejitno 3 Jurusan Teknik perkapalan, FTMK ITATS 1,2,3 e-mail: diditwijaya99@gmail.com ABSTRACT PT. Lamongan Marine Industries is one of the companies located in Lamongan district, East Java and is engaged in the production of new vessels. In its construction, the new ship building through a series of long production stages that may occur risk / obstacle at each stage. Risks that are not handled properly can result in the settlement time to be longer than the schedule, of course it is not desired by the shipyard or from the buyer. Data analysis was done using FMEA method, from result of analysis got 3 items causing delay that is design item consist of 3 risk and 4 source of risk; Material items consisting of 4 risks and 9 sources of risk; And production items consisting of 10 risks and 17 sources of risk. Then from the analysis using FMEA obtained the first highest risk on material delay with RPN of 001.The second highest risk is the risk on design delays with RPN of 000. And the third highest risk is the risk on production delay with RPN of 000 Keywords: FMEA, Operational Risk, Risk Analysis. ABSTRAK PT. Lamongan Marine Industries merupakan salah satu perusahaan yang terletak di kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan bergerak dalam bidang produksi kapal baru. Dalam pembangunannya, bangunan kapal baru melalui serangkaian tahapan produksi panjang yang mungkin terjadi risiko/ hambatan pada setiap tahapan tersebut. Risiko yang tertangani dengan baik dapat berakibat pada waktu penyelesaian menjadi lebih lama dari schedule, tentu hal tersebut diinginkan oleh pihak galangan maupun dari pihak pemesan. Analisis data dilakukan menggunakan metode FMEA, dari hasil analisis didapatkan 3 item yang menyebabkan keterlambatan yaitu item desain yang terdiri dari 3 risiko dan 4 sumber risiko; item material yang terdiri dari 4 risiko dan 9 sumber risiko; dan item produksi yang terdiri dari 10 risiko dan 17 sumber risiko. Kemudian dari analisa menggunakan FMEA didapatkan risiko risiko tertinggi pertama pada keterlambatan material dengan RPN sebesar 001. Risiko tertinggi kedua adalah risiko pada keterlambatan desain dengan RPN sebesar 000. Serta risiko tertinggi ketiga adalah risiko pada keterlambatan produksi dengan RPN sebesar 000. Kata kunci: Analisa Risiko, FMEA, Risiko Operasional PENDAHULUAN Dalam pembangunan kapal baru yang melalui serangkaian tahapan proses produksi yang panjang seringkali terjadi beberapa hambatan, baik hambatan dalam hal teknis maupun nonteknis yang dapat mempengaruhi kegiatan/ proses produksi tersebut sehingga target yang dituju meleset/ tercapai. Jika suatu target proyek tersebut tercapai maka dapat dikatakan bahwa proyek tersebut sukses.tolok ukur kesuksesan sebuah proyek dapat dilihat dari lamanya pekerjaan yang sama dengan perencanaan awal atau bahkan lebih cepat dari perencanaan awal (schedule) dan sesuai dengan spesifikasi yang dituangkan dalam kontrak. Seiring berjalannya waktu baik proyek besar maupun proyek kecil seringkali terjadi beberapa hambatan/ risiko yang dapat menghambat proses produksi dan pada akhirnya membuat waktu penyelesaian menjadi lebih lama dari perhiungan awal. D-57

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan V 2017 ISBN 978-602--1-0 Keterlambatan penyelesaian proyek tentu saja berdampak negatif bagi pihak perusahaan terutama dari segi waktu. Keterlambatan proyek ini dapat berakibat pada: Denda yang merupakan persentase dari nilai kontrak; dengan tepatnya waktu penyelesaian pekerjan maka perusahaan akan menanggung risiko terhadap pekerjaan-pekerjaan lain yang akan dikerjakan yang mengakibatkan biaya produksi yang meningkat pula; dan tentu saja berkaitan dengan nama baik perusahaan guna mendapatkan kepercayaan untuk proyek-proyek kedepanya. [3] Basuki dan Chairunnisak (2) Menyatakan bahwa dalam pembangunan kapal ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap proses pembuatan sebuah kapal, yaitu desain, pengadaan material dan produksi. Jika ketiga faktor tersebut mengalami masalah maka proses pembuatan kapal akan mengalami kemunduran dalam hal waktu dan juga akan mengakibatkan biaya produksi yang juga ikut naik. [2] Basuki, et. al (2), pada proses pembangunan kapal patroli cepat nomor pembangunan 268, 269 dan 270 di PT. PAL Indonesia. diperoleh probabilitas terbesar terjadinya keterlambatan secara berturu-turut adalah pada proses kelompok material, kelompok produksi dan kelompok desain. [5] Menurut Sari (2016), pada pekerjaan jembatan Sidamukti Kadu di Majalengka. Terdapat 16 risiko berkategori serius yang menghasilkan RPN sebesar 30,00. Setelah melalui perbaikan RPN mengalami penurunan menjadi 12,5 dan didapat 6 risiko kritis. Pada pembangunan kapal baru yang mengalami banyak proses produksi yang panjang, pelaku industri galangan kapal kemungkinan besar akan sulit untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang membuat proses produksi akan terhambat. Dengan menerapkan metode FMEA pelaku industri galangan kapal akan lebih mudah mengendalikan proses produksi agar keterlambatan dapat ditangani dengan tepat serta dapat digunakan untuk mengantisipasi risiko operasional proses produksi kapal agar terulang lagi untuk project kedepannya. TINJAUAN PUSTAKA Soejitno (1996) Menyatakan bahwa Proses pembangunan kapal baru dilakukan melalui beberapa tahapan proses produksi, dimana masing-masing proses produksi tersebut mempunyai : Jenis pekerjaan, Tingkat kesulitan, Standar kerja, serta Lokasi pengerjaan yang berbeda [1]. Dalam proyek besar seperti produksi bangunan kapal baru risiko ini sangatlah mungkin terjadi, sehingga dapat mengakibatkan suatu kerugian apabila risiko ini terjadi dan dapat dikendalikan dengan baik. Nanda dkk (2014) menyatakan bahwa Risiko dalam suatu proses produksi dapat merugikan di berbagai hal seperti biaya, waktu, kesulitan perusahaan untuk memperbaiki dan memanajemen ulang risiko tersebut, maupun dampak terhadap kelangsungan perusahaan dalam jangka waktu tertentu apabila terlalu sering melakukan kesalahan produksi [4]. Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan atau memadainya proses internal, manusia dan sistem, atau sebagai akibat dari kejadian eksternal. Menurut Isnaniah (2010) Risko operasional dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu Risiko produktivitas, Risiko teknologi, Risiko inovasi, Risiko proses, dan Risiko sistim [6]. FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) merupakan metode yang dapat digunakan untuk menganalisa proses maupun produk. Dalam mengevaluasi kegagalan dengan FMEA pada proses produksi kapal baru dilakukan dengan menggunakan tiga indikator yaitu severity (S), occurrence (O), serta detection (D) yang nantinya digunakan untuk menentukan Nilai Prioritas Mode Kegagalan (RPN), dengan cara ketiga indikator tersebut dikalikan dan menghasilkan RPN (Risk Priority Number) METODE Studi literatur, Studi literatur merupakan langkah untuk memahami konsep dasar ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan maupun metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini. Identifikasi dan perumusan masalah, Pada tahap ini yang dilakukan D-58

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan V 2017 ISBN 978-602--1-0 adalah mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada sehingga dapat digunakan sebagai landasan untuk menentukan tujuan dari penelitian. Tujuan penelitian, Tujuan penelitian Merupakan Bentuk jawaban dari permasalahan yang di identifikasi dalam perumusan masalah Pengumpulan data, Pada tahap ini penulis mengupulkan data-data/ informasi yang bekaitan dengan judul penelitian atau objek penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan Studi Pustaka, Kuisioner, observasi lapangan, dan Wawancara langsung dengan para ahli. Pengolahan data menggunakan FMEA, Pada tahap ini data-data yang telah diperoleh kemudian diolah menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Hasil pengolahan data sesuai dengan perumusan masalah, Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengambil keputusan apakah hasil pengolahan data sudah dapat menjawab permasalahan pada penelitian, jika ya maka lanjut ke tahap analisis data & peringkat risiko, jika maka kembali pada tahap Identifikasi dan perumusan Masalah. Analisis data & peringkat risiko, Analisis data & peringkat risiko merupakan proses lanjutan pengolahan data, tahap ini bertujuan untuk menafsirkan hasil dari engolahan data menggunakan FMEA dan menentukan peringkat risiko. Kesimpulan, Kesimpulan adalah rangkuman dari penilitian yang berisikan hasil dari pengolahan data menggunakan FMEA dan hasil Analisa risiko. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa risiko operasional khusus keterlambatan pekerjaan pembentukan badan kapal pada bangunan baru Coaster 2000 GT di PT. Lamongan Marine Industries dikelompokan menjadi 3 komponen risiko yaitu: keterlambatan desain, keterlambatan material, dan keterlambatan produksi. Adapun intuk perhitungan nilai rpn pada ketiga jenis risiko tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah Tabel 1. Sumber risiko beserta perhitungan nilai rpn no Item Risiko jenis/ sumber risiko 1 keterlam batan desain perubahan desain perubahan desain untuk menyesuaikan permintaan dari pihak pemesan serta klasifikasi 2 persetujuan desain dari pihak klasifikasi terlambat 3 penyesuaia n desain 4 gambar kerja salah 5 keterlam batan material ke tersediaan material penyesuaian desain terhadap peralatan angkat berat (crane) adanya human error (kesalahan manusia) dalam Drawnig pengadaan material terlamat 6 kurangnya monitoring dan pengendalian material 0,01 001 0,01 001 0,01 001 7 pengiriman terlambat/ mobilisasi yang lamban 0,01 001 8 material kurangnya pemantauan/ 0,01 001 D-59

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan V 2017 ISBN 978-602--1-0 yang monitoring terhadap sesuai kualitas material 9 kesalahan memesan / pembuatan list material 0,01 001 10 kesalahan dalam cara penanganan material setelah tiba dilokasi 11 jumlah material sesuai/ kurang Kesalahan perhitungan kebutuhan material 12 jumlah material yang dipesan menyesuaiakan dengan kondisi tanah/ gudang 13 penumpuk an material dilokasi proyek 14 keterlam batan produksi jumlah tenaga kerja sesuai/ kurang sulit mendapatkan material karena memilah material jumlah tenaga kerja menyesuaiakan peralatan 15 kemangkiran/ kehadiran tenaga kerja 16 kurangnya kesadaran untuk menyelesaikan pekerjaan 17 kurangnya tenaga kerja yang memenuhi syarat (ahli) terlalu banyak tanggung jawab 18 pengalaman dari pekerja belum cukup 0,01 001 0,01 001 0,01 001 19 adanya rework (pengulang an pekerjaan) 20 peralatan produksi sesuai/ keputusan pihak pemesan yang terlambat jumlah peralatan angkat yang terbatas D-60

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan V 2017 ISBN 978-602--1-0 cukup 21 peralatan rusak 22 fasilitas produksi sesuai kondisi tanah yang berlumpur sehabis hujan 23 kurangnya peralatan di bengkel fabrikasi 24 kurangnya meja kerja 25 adanya pemadaman listrik 26 perencanaa n proyek kurang matang 27 pembagian beban pekerjaan sesuai 28 pertama membangu n coaster (jenis pekerjaan baru) 29 pembangu nan banyak kapal dalam waktu bersamaan 30 rencana urutan kerja yang tersusun dengan baik/terpad u waktu perencanaan terlalu singkat kurangnya pengetahuan tentang kapasitas pekerja kurangnya informasi mengenai bangunan baru coaster kurangnya pengetahuan tentang kapasitas galangan penentuan durasi waktu kerja yang seksama KESIMPULAN Berdasarkan pada pembahasaan diatas maka dapat ditarik Kesimpulan sebagai berikut : Risiko keterlambatan dari proyek Coaster 2000 GT ini ada 3 item risiko yaitu : item desain, item materiala, serta item produksi. Dimana pada item desain terdiri dari 3 risiko dan 4 D-61

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan V 2017 ISBN 978-602--1-0 sumber risiko. Pada item material terdiri dari 4 risiko dan 9 sumber risiko. Serta Pada item produksi terdiri dari 10 risiko dan 17 sumber risiko. Berdasarkan hasil analisa menggunakan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), risiko yang memiliki nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi pertama adalah risiko pada keterlambatan material yaitu sebesar 0014. Risiko tertinggi kedua adalah risiko pada keterlambatan desain dengan RPN sebesar 0000. Serta risiko tertinggi ketiga adalah risiko pada keterlambatan produksi dengan RPN sebesar 0001 DAFTAR PUSTAKA [1] Soejitno. Teknik Produksi Kapal, TP. 1534. Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan-ITS, Surabaya. 1996 [2] Basuki, M., Manfaat, D., Nugroho, S. dan Dinariyana, A. Improvement Of The Process Of New Business Of Ship Building Industry, Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura Accreditation, vol. 15, issue 02. pp 187-204. Agustus 2 [3] Basuki, M & Chairunnisak, B. Analisa Risiko Proses Pembangunan Kapal Baru 3500 LTDW White Product Oil Tanker, Neptunus Jurnal Kelautan, vol. 18, no. 2. Agustus. 2 [4] Nanda, L., Hartanti, L.P.S. dan Runtuk, J.K. Analisis Risiko Kualitas Produk Dalam Proses Produksi Miniatur Bis Dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis Pada Usaha Kecil Menengah Niki Kayoe, jurnal gema aktualita, Vol. 3, No. 2. Desember. 2014 [5] Sari, E.. Analisis Resiko Proyek Pada Pekerjaan Jembatan Sidamukti Kadu Di Majalengka Dengan Metode Fmea Dan Decision Tree, Jurnal J-Ensitec, vol. 03, no. 01. November. 2016 [6] Isnaniah, R.F. "Ragam Resiko" 2010. [Online]. Available: http://ranranfauzah. blogspot.co.id/ [Accessed:5-Des-2016] D-62