KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

PENGELOLAAN PEMUPUKAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PERKEBUNAN RUMPUN SARI ANTAN I PT SUMBER ABADI TIRTASENTOSA, CILACAP, JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Perkebunan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

BAB V HASIL PENELITIAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015

Tabel 8. Luas wilayah Sulawesi Selatan di tiap kabupaten berdasarkan peta dasarnya IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

PROSEDUR SERTIFIKASI SUMBER BENIH

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

PERKEMBANGAN PERTANIAN LAHAN KERING SEBAGAI PENDORONG EROSI DI DAERAH ALIRAN CI KAWUNG

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TUNTANG, PROPINSI JAWA TENGAH

PENGELOLAAN PEMUPUKAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PERKEBUNAN RUMPUN SARI ANTAN I PT SUMBER ABADI TIRTASENTOSA, CILACAP, JAWA TENGAH

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2015)

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

KEADAAN UMUM. Letak Geografi

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Propinsi Sulawesi Tenggara

I. PENDAHULUAN. bercocok tanam. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

I. PENDAHULUAN. devisa non migas, penyedia lapangan kerja, dan berkaitan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KEBUN RUMPUN SARI ANTAN I, PT SUMBER ABADI TIRTASANTOSA, CILACAP, JAWA TENGAH

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional INACID Mei 2014, Palembang Sumatera Selatan

I. PENDAHULUAN. pada 2009 (BPS Indonesia, 2009). Volume produksi karet pada 2009 sebesar 2,8

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU 2015

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga

I. PENDAHULUAN. besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

KEADAAN UMUM WILAYAH

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari

IV. POTENSI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dahulu dihitung faktor-faktor bahaya erosi yang terjadi di Sub DAS Bekala.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014)

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Wonogiri (Jawa Tengah) : Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur)

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis dan Fisiografis. perbukitan karst berarti bentuk wilayahnya perbukitan dan batuannya karst.

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

ANGKA TETAP TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan

ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

percobaan pemupukan, berdasarkan jumlah dan macam unsur hara yang diangkut hasil panen, berdasarkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (analisis

Tabel 6. Hasil Pendugaaan Faktor Penentu Produktivitas Kelapa Sawit

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

ANGKA TETAP TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

3. FUNDAMENTAL OF PLANTS CULTIVATION

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P.

TEKNIK REHABILITASI (REVEGETASI) LAHAN GAMBUT TERDEGRADASI Sumbangsih Pengalaman dan Pembelajaran Restorasi Gambut dari Sumatera Selatan dan Jambi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi apabila barang yang dihasilkan oleh suatu negara dijual ke negara lain

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

KARAKTERISTIK WILAYAH

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

Transkripsi:

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN Sejarah Kebun Pada awalnya PT Rumpun Sari Antan I adalah milik perusahaan asing asal Inggris yaitu NV Handel Mij Ja Wattie & Co. Ltd. yang berkantor di Tanah Abang, Jakarta. Tanaman yang diusahakan adalah karet. Tanggal 9 Januari 1986 Rumpun Sari Antan I diserahkan kepada PT Rumpun dengan badan usaha milik Kodam VII/Diponegoro, dan mulai dikelola oleh PT Rumpun sejak 1 Maret 1989. Pada tahun 1990 PT Rumpun bekerjasama dengan PT Astra Agro Niaga dan membentuk tiga PT yaitu PT Rumpun Sari Antan, PT Rumpun Sari Medini, dan PT Rumpun Sari Kemuning. Pada tahun 1998 PT Astra Agro Niaga melakukan pengembangan usaha dan go public serta berubah nama menjadi PT Astra Agro Lestari Tbk. Pada bulan Mei 2004 pengelolaan kebun PT Rumpun berpindah tangan dari PT Astra Agro Lestari ke PT Sumber Abadi Tirtasentosa dengan komoditas kakao dan karet. Kedua komoditas tersebut hingga sekarang dikelola oleh PT Rumpun Sari Antan I yang merupakan bagian dari group PT Sumber Abadi Tirtasantosa. Letak Wilayah Administratif Rumpun Sari Antan I terletak di Desa Kuta Sari, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. RSA I dari ibu kota Kecamatan Cipari berjarak ± 45 km dan ± 80 km dari ibu kota Kabupaten Cilacap. Batas-batas RSA I sebelah utara Kecamatan Majenang, PTPN IX Kawung, dan Kecamatan Cimanggu; sebelah selatan Desa Mekarsari, Desa Penyerang, dan Desa Sidasari; sebelah timur Desa Pangaweran dan Desa Cidadap; sebelah barat PTPN IX Panejoan, PT Ja Watie, dan Desa Karang Reja. Peta PT Rumpun Sari Antan I dapat dilihat pada Lampiran 4.

Keadaan Tanah dan Iklim Kebun PT Rumpun Sari Antan I terletak pada ketinggian 20-90 m di atas permukaan laut. Topografi kebun datar sampai curam dengan kemiringan 0-40 persen. Bahan induk tanah di kebun ini terutama dibentuk oleh bahan sedimen berkapur. Jenis tanah terdiri atas Pedsolik Merah Kuning, Aluvial, dan Glay Humik. Tekstur tanah lempung liat berdebu dengan ph 4.8-4.9. Solum atau kedalaman efektif tanah berkisar antara 60-150 cm. Menurut kelas kesesuaian lahan Kebun RSA 1 termasuk pada kelas S2 (cukup sesuai) untuk sebagian Afdeling B (dulu disebut Afdeling C) dan Afdeling C (dulu disebut Afdeling E). Faktor pembatas yang utama adalah iklim dengan curah hujan 2 500-3 000 mm/tahun, bulan kering 2-3 bulan/tahun, lahan yang agak terjal 25-40 % dan kedalaman efektif tanah yang kurang dari 150 cm. Lahan yang termasuk kelas S3 (kurang sesuai) yaitu Afdeling A, sebagian Afdeling B (dulu termasuk Afdeling D). Faktor pembatas di Afdeling A adalah drainase yang buruk sehingga sering terjadi genangan yang agak lama dan kedalaman efektif yang kurang dari 100 cm. Faktor pembatas di sebagian Afdeling B adalah lereng yang terlalu terjal 25-40 % dan kedalaman solum yang kurang dari 100 cm. Curah hujan rata-rata tahunan selama 6 tahun terakhir (2003-2008) sebesar 2 440 mm/tahun, dengan hari hujan rata-rata sebanyak 133 hari/tahun. Rata-rata bulan basah dan bulan kering masing-masing adalah 7.7 bulan dan 3.3 bulan. Tipe iklim di Kebun RSA I termasuk tipe iklim C menurut Schmidth- Ferguson. Keadaan curah hujan bulanan selama enam tahun terakhir dapat dilihat pada Lampiran 5. Luas Areal Konsesi dan Tataguna Lahan Rumpun Sari Antan I memiliki status areal kebun hak guna usaha (HGU) dengan luas areal total 1 050.32 ha. Areal tersebut sejak tahun 2009 dibagi ke dalam tiga afdeling, yaitu Afdeling A, B dan C. Dari total areal yang dimiliki areal pertanaman kakao seluas 452.82 ha. Sedangkan sisanya merupakan area tanaman karet belum menghasilkan (TBM) dan areal non produktif lainnya, seperti jalan, emplasment, sungai, dan rawa. Luas areal konsesi dan tataguna lahan di PT RSA I dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas Areal Konsesi dan Tataguna Lahan di PT Rumpun Sari Antan I Afdeling Luas A r e a l Areal Produktif Kakao Karet Areal C ad an ga n Total Areal Pro duk tif (ha) Areal Non Pr od uk tif A 289.45 127.49 16.35 124.47 275.89 13.56 B 449.77 221.55 148.80 45.56 415.91 33.86 C 311.10 103.78 120.26 78.81 302.85 8.25 Total 1 050.32 452.82 285.41 248.84 994.65 55.67 Sumber : Kantor administrasi PT RSA 1 Keadaan Tanaman dan Produksi Jenis tanaman kakao yang ditanam di RSA I adalah Hibrida dari Criollo dan Forastero yang diperoleh dari PT London Sumatera. Tanaman kakao yang ada sekarang ditanam pada tahun 1990 hingga 1994. Jarak tanam yang digunakan adalah 3 m x 2.5 m, tetapi populasi tanaman per ha hanya 638 pokok. Hal tersebut terjadi karena pengurangan populasi akibat serangan penyakit, tumbang dan sengaja ditebang untuk dikonversi menjadi tanaman karet. Akan tetapi populasi tanaman kakao per ha pada tahun 2009 mengalami peningkatan karena terjadi pengurangan bagi areal-areal tanaman kakao yang satuan pokok per hektarnya (SPH) sudah sangat kecil. Dengan demikian, pengurangan areal tersebut menyebabkan rata-rata populasi per ha menjadi naik. RSA I tidak melakukan peremajaan karena seluruh areal akan dikonversi ke tanaman karet. Tanaman kakao di Kebun RSA I saat ini sudah tidak menggunakan penaung lagi karena sudah ditebang. Populasi tanaman selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Lampiran 6. Dari data produksi lima tahun terakhir (Lampiran 6) diketahui bahwa produksi biji coklat kering (BCK) PT Rumpun Sari Antan 1 terus berfluktuasi, dan yang tertinggi adalah pada tahun 2005 yaitu sebesar 724.18 ribu kg BCK. Sedangkan yang terendah adalah produksi tahun 2008 yaitu 334.09 ribu kg BCK. Rendemen rata-rata biji kakao dalam lima tahun terakhir rata-rata 38.5 persen.

Hubungan curah hujan bulanan dengan produksi biji coklat basah (BCB) di PT RSA I tercantum pada Gambar 1. Curah hujan rata-rata pada bulan Agustus merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan bulan-bulan lain yaitu 4.6 mm, hal tersebut berdampak pada produksi enam bulan berikutnya yaitu bulan Februari yang rata-rata produksi bulan tersebut sebanyak 9 ton BCB. Rata-rata produksi pada bulan Februari merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan rata-rata produksi bulan lainnya. Bulan Desember memiliki rata-rata curah hujan bulanan tertinggi yaitu 440.4 mm, hal tersebut berdampak pada produksi enam bulan berikutnya yaitu bulan Juni. Rata-rata produksi pada bulan Juni merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 217.2 ton BCB. Curah hujan pada bulan tertentu akan mumpengaruhi produksi enam bulan berikutnya. Produksi (ton BCB) Curah Hujan (mm) 388.3 440.4 276.1 326.3 319.7 194.5 202.2 217.1 202.4 110.9 158.0 136.7 115.0 95.2 109.9 87.8 98.0 17.5 9.0 34.3 40.5 33.2 4.8 56.5 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Gambar 1. Rata-rata Produksi BCB dan Curah Hujan Bulanan di PT Rumpun Sari Antan I Tahun 2003 2008 Produktivitas kakao di PT Rumpun Sari Antan 1 selama lima tahun terakhir rata-rata 609.73 kg/ha/tahun, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata produktivitas nasional lima tahun terakhir tetapi lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas rata-rata perkebunan besar swasta pada periode yang sama. Produktivitas tanaman kakao menurut bentuk pengusahaan dari tahun 2004-2008 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Produktivitas Tanaman Kakao Menurut Bentuk Pengusahaan dari Tahun 2003-2008 Tahun Rakyat Besar Negara Besar Swasta Nasional.....(kg/ha)... PT RSA I 2004 634.72 667.99 593.21 634.03 563.24 2005 641.66 665.73 621.90 641.64 820.33 2006 575.75 690.68 638.84 582.51 519.29 2007 527.48 604.14 691.55 536.52 612.61 2008 528.74 631.17 682.56 538.10 533.18 Rata-rata 581.67 651.94 645.61 586.56 609.73 Sumber : Direktorat Jenderal (2009) dan Kantor administrasi PT RSA 1