BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Soal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Banyubiru berjumlah 140 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindak Kelas. Menurut Slameto (2015: 148) penelitian Tindak Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan ataumeningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Sebelum membuat sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran, hal pertama yang harus diketahui guru adalah karakteristik dan potensi siswa-siswanya. Menurut Jean McNiff dalam Kesuma (2013: 2) penelitian tindakan dalam pendidikan merupakan sebuah metode penelitian kualitatif yang mendorong para praktisi (pengajar/guru) menjadi reflektif dalam praktik mengajar, dengan tujuan lebih meningkatkan/memperbaiki sistem mengajarnya. Penelitian kelas (Slameto, 2015: 148) adalah suatu upaya untuk menjelaskan berbagai aspek dari hubungan antar-ketergantungan materisubyek, pembelajar, dan pengajar sehubungan dengan isu totalitas dan logika internal dari tugas sosial mengkontruksi pengetahuan dari PBM. 3.1.2 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Gedong 03 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. SD Negeri Gedong 03 terletak dilingkungan pedesaan tepatnya di Dusun Ngaglik Desa Gedong. Suasana SD yang berada di pedesaan tergolong nyaman dan tenang untuk digunakan sebagai tempat siswa belajar. Jarak lokasi SD dengan pusat kota Salatiga ± 8 km. Jarak tempuh SD Negeri Gedong 03 dengan kota Salatiga sekitar 30 menit. Kondisi fisik SD Negeri Gedong 03 tergolong baik ditambah dengan buku-buku yang dimiliki sekolah cukup memadai untuk dijadikan sumber belajar siswa, namun dalam hal media pembelajaran masih terbatas serta belum tersedianya lab komputer. Jumlah ruang di SD Negeri Gedong 03 terdapat 6 kelas (kelas 1 sampai kelas 6), terdapat pula 1 ruang guru dan 1 ruang kepala sekolah, 1 30

31 ruang tamu sekolah, 1 ruang kelas agama, perpustakaan. Jumlah guru di SD Negeri Gedong 03 terdapat 6 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru agama Kristen, juga 1 guru agama Katholik, serta 1 guru Penjaskes, 1 guru mapel, dan 1 penjaga sekolah. 3.1.3 Karakter Subyek Penelitian Subjek dari penelitian tindak kelas ini yaitu seluruh siswa kelas III SD Negeri Gedong 03 Banyubiru dengan jumlah siswa 19 yang terdiri dari 9 laki-laki dan 10 perempuan. Karakteristik siswa kelas III SD rata-rata berumur 8-9 tahun yang pemikirannya masih dalam tahap operasional kongkret artinya siswa kelas III sudah mampu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan penghitungan. Latar belakang siswa ditinjau dari tingkat ekonomi adalah 6 siswa yang orang tuanya sebagai tani, 8 siswa yang orang tuanya sebagai buruh, 3 siswa yang orang tuanya pekerja swasta, 1 siswa yang orang tuanya sebagai karyawan, dan 1 siswa yang orang tuanya sebagai tukang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindak kelas kolaboratif yaitu kerjasama antara peneliti dan guru kelas III. Penelitian dilakukan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Februari sampai bulan April 2016. Pada bulan Februari dan Maretmelakukan observasi dan menyelesaikan proposal, bulan April pelaksanaan siklus I (2x pertemuan) dan siklus II (2x pertemuan) serta melakukan anaslisis data. 3.1.4 Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (Arikunto dkk, 2007: 16). Penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi empat tahapan yang saling terkait dan berkesinambungan yang masing-masing siklus meliputi beberapa tahapan yaitu, perencanaan (planning), pelaksanaan/tindakan (action), pengamatan/observasi (observation), dan refleksi (reflection). Berikut adalah skema prosedur penelitian tindak kelas yang terdiri dari dua siklus sebagaimana tergambar pada bagan berikut:

32 PERENCANAAN SIKLUS I PELAKSANAAN REFLEKSI PENGAMATAN PERENCANAAN SIKLUS II PELAKSANAAN REFLEKSI PENGAMATAN Gambar 3.1 Skema Prosedur Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Taggart dalam Arikunto, Suhardjono, Supardi (2007: 16) Berdasarkan gambar diatas dapat di uraikan sebagai berikut : 1. Perencanaan (planning) Perencanaan mencakup semua tindakan seperti pembuatan rencana pembelajaran, menyiapkan metode dan model pembelajaran, memfasilitasi alat dan sumber belajar, serta merencanakan langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pada tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut: 1) Peneliti bersama guru melakukan kolaborasi untuk menganalisis materi pelajaran Matematika kelas III yang akan dilakukan penelitian tindakan dengan menelaah kompetensi dasar dan indikator materi pelajaran. 2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai pokok bahasan yang telah ditetapkan bersama guru yaitu, keliling, luas persegi dan persegi panjang. 3) Peneliti menyiapkan alat peraga dan media untuk pembelajaran dikelas.

33 4) Peneliti membuat instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tindak siklus I dan siklus II. 5) Peneliti menyusun evaluasi pembelajaran berupa post tes pada setiap akhir siklus. 2. Pelaksanaan/Tindakan (action) Pelaksanaan tindakan penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Pada siklus I dilakukan pembelajaran dengan metode eksperimen. Siklus II dilaksanakan untuk tindakan perbaikan. 3. Pengamatan/Observasi (observation) Pada kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dan dilaksanakan secara kolaboratif bersama guru pengamat untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran. Observasi juga dilakukan terhadap guru. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa dan kinerja guru sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi. Sehingga diharapkan hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya. 4. Refleksi (reflection) Kegiatan refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Pada tahap refleksi dilakukan analisis hasil observasi, apakah tindakan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya dan dilanjutkan sampai penelitian dinyatakan tuntas atau berhasil seperti yang telah ditetapkan. Siklus dihentikan jika pembelajaran telah sesuai dengan rencana dan telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai ketuntasan yaitu 65. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai hasil belajar siswa telah mencapai indikator kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh peneliti dan guru. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

34 2013:38). Menurut Slameto (2015: 195) variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Variabel penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu, Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy), media pembelajaran Flash Card, dan hasil belajar.variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah berikut ini: 1. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2013:39). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas (X) yaitu model Cooperative Learning tipe Team Assisted Individualydan berbantuan media Flash Card.Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. 2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:39). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar.variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian akan dilaksanakan melalui beberapa siklus sampai tercapainya indikator keberhasilan yang telah diterapkan oleh peneliti. Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti menyusun suatu perencanaan yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan, akan dilaksanakan tindakan dengan pengamatan/observasi mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran. Kemudian dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil tindakan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada pembelajaran di siklus I.

35 Siklus I II Tabel 3.1 Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II Sub Pokok Pokok Bahasan Bahasan Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Menghitung luas persegi dan persegi panjang. Waktu Pelaksanaan Jumat, 15 April 2016 Sabtu, 16 april 2016 Jumat, 22 April 2016 Sabtu, 23 April 2016 Penelitian Tindak Kelas (PTK) akan dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai hasil belajar peserta didik telah mencapai indikator kinerja sesuai yang telah diterapkan oleh peneliti. Tahapan dalam setiap siklus berikut ini: 3.3.1 Siklus I Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalaha yang timbul pada kondisi awal (Pra-siklus). Siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan (planning) Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi masalah dan perumusa masalah untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan guru kelas tentang model pembelajaran TAI (Team Assisted Individualy). 2) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran dari mata pelajaran matematika yang akan dilaksanakan. 3) Menyusun dan mengembangkan skenario pembelajaran (RPP). 4) Menyiapkan materi pelajaran dan berbantuan media Flash Card yang akan digunakan. 5) Menyusun instrumen tes (soal evaluasi) untuk peserta didik. 6) Menyusun format observasi tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan/Tindakan (action) Tahap implementasi tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

36 1) Tahap implementasi tindakan sesuai dengan yang telah disusun dalam RPP. Pertemuan 1 2) Guru melakukan apersepsi dengan memperlihatkan gambar persegi dan persegi panjang. 3) Guru meminta siswa menyebutkan benda-benda yang berbentuk persegi dan persegi panjang yang terdapat di dalam kelas. 4) Guru menginformasikan tentang bangun persegi dan persegi panjang dengan mengukur panjang dan lebar papan tulis. 5) Guru menginformasikan materi tentang keliling bangun persegi dan persegi panjang dengan mengukur panjang dan lebar papan tulis. 6) Siswa dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang dipilih berdasarkan nilai akademik dan masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi tentang keliling bangun datar. 7) Guru membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. 8) Siswa yang mengalami kesulitan dapat dibimbing langsung dengan teman sekelompok. 9) Guru meluruskan kesalahan pemahaman, dan memverifikasi jawaban siswa 10) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang halhal yang belum dipahami Pertemuan 2 11) Siswa diminta mengukur panjang dan lebar suatu meja dan bangku yang diduduki dan melaporkan hasilnya. 12) Guru menginformasikan sekilas materi tentang keliling persegi dan persegi panjang. 13) Agar siswa lebih memahami materi, siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa diberikan permainan dengan media Flash Card, didalam permainan tersebut setiap kelompok diberikan 4 kali kesempatan

37 Flash Card dan harus menjawab dengan benar setiap Flash Card agar dapat melanjutkan ke Flash Card berikutnya. Setiap Flash Card memiliki tingkat kesukaran semakin tinggi. Kelompok yang mampu bekerja sama dengan baik dan menjawab semua Flash Card dengan benar mendapatkan point. Point pada akhir siklus akan ditetapkan dan diberikan penghargaan. 14) Siswa yang mengalami kesulitan dapat dibimbing langsung dengan teman sekelompok. 15) Setelah melakukan kerja kelompok dan memyimpulkannya, siswa mendapat soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu dan mandiri. 3. Tahap Pengamatan/Observasi (observation) Tahap observasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 2) Observer mengamati jalannya pembelajaran untukmenilai kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. 3) Observer melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi peserta didik dan guru. 4) Observer menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang telah disiapkan. 4. Refleksi (reflection) Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dengan menganalisa seberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tes siklus I. Sedangkan analisa non-tes dilakukan dengan menganalisa lembar observasi guru. Kemudian berdasarkan refleksi yang telah dilakukan, peneliti dapat menentukan hal-hal yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. 3.3.2 Siklus II Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai indikator yang telah ditentukan. Kegiatan yang dilakukanpada siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya.

38 Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan (planning) Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menyusun dan mengembangkan skenario pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan materi pelajaran dan berbantuan media Flash Card yang akan digunakan. 3) Menyusun instrumen tes (soal evaluasi) untuk peserta didik. 4) Menyusun format observasi tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran 2. Tahap Pelaksanaan/Tindakan (action) Tahap implementasi tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Tahap implementasi tindalan sesuai dengan yang telah disusun dalam RPP. Pertemuan 1 2) Guru melakukan apersepsi denganmenunjukkan gambar bidang datar pada kertas berpetak. 3) Siswa menentukan luas bangun dengan menghitung petak satuan, diawali dari banyaknya petak pada sisi, panjang dan lebar. 4) Siswa menentukan rumus luas persegi dan persegi panjang dengan bimbingan guru. 5) Guru menginformasikan tentang luas bangun persegi dan persegi panjang. 6) Siswa dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang dipilih berdasarkan nilai akademik dan masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi tentang luas bangun datar. 7) Guru membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. 8) Siswa yang mengalami kesulitan dapat dibimbing langsung dengan teman sekelompok.

39 9) Guru meluruskan kesalahan pemahaman, dan memverifikasi jawaban siswa 10) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang halhal yang belum dipahami Pertemuan 2 11) Siswa diminta mengukur panjang dan lebar suatu meja dan bangku yang diduduki dan melaporkan hasilnya. 12) Guru menginformasikan sekilas materi tentang luas persegi dan persegi panjang. 13) Agar siswa lebih memahami materi, siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa diberikan permainan dengan media Flash Card, didalam permainan tersebut setiap kelompok diberi lembar kerja kelompok, 14) Siswa diminta menuliskan angka 1 sampai 9 secara acak atau bebas pada tiap kotak yang ada dilembar kerja kelompok yang sudah dibagikan. 15) Guru membacakan soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya telah disebutkan guru. 16) Selesai siswa menuliskan jawaban, siswa dan guru mendiskusikan jawaban dari soal yang telah diberikan tadi. 17) Kelompok yang dapat membentuk vertikal atau horizontal atau diagonal dari jawaban-jawaban yang benar maka menjadi pemenang dalam permainan dan mendapatkan reward dari guru. 18) Siswa yang mengalami kesulitan dapat dibimbing langsung dengan teman sekelompok. 19) Setelah melakukan kerja kelompok dan memyimpulkannya, siswa mendapat soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu dan mandiri. 3. Tahap Pengamatan/Observasi (observation) Tahap observasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

40 2) Observer mengamati jalannya pembelajaran untukmenilai kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. 3) Observer melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi peserta didik dan guru. 4) Observer menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang telah disiapkan 4. Refleksi (reflection) Refleksi dalam siklus II dilakukan sama seperti siklus I. Menemukan kesulitan, hambatan, kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yag telah dilakukan serta hasil dari tindakan siklus II. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kesimpulan tentang keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data, sehingga diperlukan teknik pengumpulan data agar peneliti mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini yaitu berupa data hasil belajar matematika SD Negeri Gedong 03 Banyubiru siswa kelas III semester 2. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik non-tes. Teknik tes menggunakan instrumen butir soal, sedangkan teknik non-tes menggunakan lembar observasi. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, makan peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan. Adapun teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berikut : a) Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dikelas. Dalam observasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu: konsistensi RPP dengan

41 pelaksanaan pembelajaran, cara guru menyampaikan materi, ketepatan guru menggunakan model TAI (Team Assisted Individualy) dan berbantuan media Flash Card, serta cara guru memberikan penilaian. b) Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2007:139). Bentuk tes yang peneliti gunakan yaitu tes objektif dengan bentuk soal pilihan ganda yang terdiri dari posttest. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal test berupa tes pilihan ganda. Menurut Sugiyono (2013: 121) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. a) Lembar Instrumen Observasi Lembar observasi merupakan instrumen untuk memperoleh data tentang kondisi pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) yang berlangsung dikelas. Lembar observasi dapat dilihat pada berikut: NO. Tabel 3.2 Lembar Obsevasi Guru ASPEK YANG DIAMATI I PENDAHULUAN 1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa 3. Melakukan kegiatan apersepsi 4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan Materi Pelajaran 5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan PENGAMATAN YA TIDAK

42 7. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan yang akan dicapai) 9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 10. Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkah TAI (Team Assisted Individualy) 11. Menguasai kelas saat pembagian kelompok heterogen 12. Membagi materi dengan seimbang antara satu kelompok dengan kelompok lain 13. Membantu siswa dalam melakukan TAI (Team Assisted Individualy) 14. Memberi umpan balik kepada siswa saat melakukan presentasi kelompok 15. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 16. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 17. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 18. Menghasilkan pesan yang menarik 19. Menggunakan media secara efektif dan efisien 20. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (Flash Card) D. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa 21. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 22. Merespon positif partisipasi siswa 23. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar 24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif 26. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 27. Memantau kemajuan belajar 28. Melakukan pebilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) G. Penggunaan Bahasa 29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 30. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 31. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

43 III PENUTUP 32. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 34. Melaksanakan tindak lanjut b) Lembar Instrumen Tes Dalam menyusun instrumen butir soal tes, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi evaluasi Matematika siswa kelas III siklus I dan siklus II. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes formatif dalam bentuk tes plihan ganda. Kisi merupakan deskrpisi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam penulisan soal. Kisi-kisi tersebut secara rinci disajikan dalam tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Kisi-kisi Evaluasi Matematika Teknik Tes Siklus I dan Siklus II Kompetensi Indikator Dasar Siklus I Menemukan rumus keliling bangun datar persegi. Standar Kompetensi Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Menghitung keliling persegi dengan melibatkan satuan baku. Menemukan rumus keliling bangun datar persegi panjang. Menghitung keliling persegi panjang dengan melibatkan satuan baku. Menggambar dan membuat persegi dan persegi panjang dengan keliling tertentu. Memecahkan masalah yang berhubungan dengan keliling persegi dan persegi panjang. Nomor Soal 1, 2, 11 3, 5, 7, 20 17, 19 6, 13, 14, 16, 18 8, 15 4, 9, 10, 12 Jumlah 20

44 Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Menghitung luas persegi dan persegi panjang. Siklus II Menjelaskan luas sebagai daerah dari bidang datar. Menghitung luas persegi dengan melibatkan satuan baku. Menghitung luas persegi panjang dengan melibatkan satuan baku. Memecahkan masalah yang berhubungan dengan keliling, luas persegi dan persegi panjang. 3, 14, 16 12, 13, 14, 15, 17, 20 1, 2, 8, 10, 19 4, 5, 6, 7, 9, 18 Jumlah 20 3.5 Uji Validitas dan Reabilitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16,0. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010: 117). Kriteria validitas instrumen menurut Sugiyono (2013: 126) menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,30. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Bila harga korelasi di bawah 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga perlu diperbaiki atau dibuang. Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan instrumen soal dalam mengukur kemampuan siswa. 3.5.1 Uji Validitas Berikut adalah hasil uji validitas item soal evaluasi yang berjumlah 80butirsoal untuk siklus I dan siklus II yang diujikan pada siswa kelas IV SD Gedong 03 Banyubiru dengan jumlah keseluruhan responden 20 siswa, dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:

45 Siklus I II Tabel 3.4 Hasil Validitas Item Soal Siklus I dan Siklus II Nomor Butir Jumlah Butir Nomor Butir Valid Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 6, 5, 7, 8, 9, 13, 10, 11, 12, 16, 14, 15, 20, 23, 17, 18, 19, 21, 20 25, 26, 29, 30, 22, 24, 27, 28, 31, 32, 33, 35, 34, 36, 37 38, 39, 40 1, 4, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22,26, 28, 29, 33, 34, 35, 37, 39, 40 22 2, 3, 5, 6, 8, 10, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 27, 30, 31, 32, 36, 38 Jumlah Butir Tidak Valid 20 18 Dalam siklus I dari 40 item soal yang diujikan menghasilkan 20 item soal yang valid dan 20 item soal tidak valid. Item soal yang valid sudah memenuhi indikator.dalam siklus II jumlah soal yang dibuat sebanyak 40 item soal pilihan ganda, kemudian diujikan kepada 20 siswa. Setelah dihitung menggunakan SPSS 16,0 menghasilkan soal valid berjumlah 22 item soal dan 18 item soal tidak valid. Item soal yang valid sudah memenuhi indikator. 3.5.2 Uji Reabilitas Reabilitas berasal dari kata reability. Reabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing bentukan yang umum. Penelitian ini indikator mengindikasikan sebuah variabel menggunakan uji rebilitas dengan menggunakan bantuan SPSS 16,0. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 98) kriteria untuk menentukan tingkat reabilitas instrumen digunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Reabilitas No. Indeks Interpretasi 1. <0,6 Reabilitas kurang baik 2. 0,6-0,8 Reabilitas dapat diterima 3. >0,8 Reabilitas baik

46 Hasil uji reabilitas item soal evaluasi yang di ujikan pada siswa kelas IV SD Gedong 03 Banyubiru adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Tes Siklus I dan Siklus II Siklus Cronbach s Alpha N of Items I.859 40 II.846 40 Berdasarkan data pada tabel 3.6menunjukkan siklus I dikatakan baik, dikarenakan reabilitas pada siklus I nilai cronbach s alpha diatas 0,8 yaitu 0,859. Sedangkan dalam siklus II menunjukkan nilai cronbach s alpha sebesar 0,846. Hal ini menunjukkan reabilitas baik. Dari hasil validitas dan reabilitas diatas maka butir soal yang digunakan adalah yang memenuhi syarat dan diambil sebanyak 20 item soal. 3.5.3 Tingkat Kesukaran Salah satu ciri butir soal yang baik, soal tes yang diberikan tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Tingkat kesukaran dapat dilihat apabila banyak siswa yang menjawab dengan benar tiap butir soal, maka dapat dikatakan mudah dan sebaliknya. Rumus yang dapat digunakan peneliti untuk menghitung tingkat kesukaran adalah: Tingkat Kesukaran (TK)= Tabel 3.7 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Rentang nilai Tingkat kesukaran 0,0-0,30 Sukar 0,30-0,70 Sedang 0,70-1,00 Mudah

47 Berikut adalah hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas IV SD Negeri Gedong 03 Banyubiru dengan jumlah keseluruhan responden 20 siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran SoalSiklus 1 Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah Mudah 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,14,15,16,17,18,20 16 Sedang 4,12,13, 19 4 Sukar - 0 Total 20 Berdasarkan tabel 3.8 siklus I dari 20 soal memiliki indeks kesukaran kategari mudah terdapat16 butir soal, item yang memiliki indeks kesukaran kategori sedang terdapat 4 butir, item yang memiliki indeks kesukaran kategori sukar 0. Tabel 3.9 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran SoalSiklus II Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah Mudah 1,2,3,4,5,6,7, 8,9,10,11,13,14,17,19,20 16 Sedang 12,15,16,18 4 Sukar - 0 Total 20 Berdasarkan tabel 3.9 siklus II dari 20 soal memiliki indeks kesukaran kategari mudah diperoleh16 butir soal, item yang memiliki indeks kesukaran kategori sedang diperoleh 4 butir, item yang memiliki indeks kesukaran kategori sukar 0. 3.6 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan pada penelitian yang dilakukan pada SD Negeri Gedong 03 ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas III yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) berbantuan media Flash Card. Ada tidaknya peningkatan hasil belajar dapat dilihat setelah siswa melaksanakan pembelajaran siklus Idan siklus II. Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur keberhasilan tindakan pembelajaran yang dilaksanakan.

48 Pengukuran dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80% jumlah siswa kelas III SD Negeri Gedong 03 Banyubiru telah mencapai ketuntasan belajar dengan nilai KKM 65. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy berbantuan media Flash Card. Data yang telah diperoleh akan di analisis menggunakan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut: analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar dengan cara presentase yaitu dengan menghitung ketuntasan hasil belajar siswa secara individual jika siswa yang memperoleh nilai 65 jumlahnya 80% dari jumlah seluruh siswa dikelas dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus. Analisis data penelitian dilakukan dengan menghitung ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut: Ketuntasan individual = 100% Ketuntasan klasikal = 100% Keterangan: Ketuntasan individual = jika siswa telah mencapai ketuntasan nilai KKM 65 Ketuntasan klasikal = jika 80% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan nila KKM 65