Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS KRITERIA DAN SUBKRITERIA DALAM PEMILIHAN PEMASOK BANGUNAN BERTINGKAT. Robby Cahyadi 1 dan Jane Sekarsari 2

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER PADA KOMPONEN LAMP CORD ASSY UNTUK SPEEDOMETER HONDA BLADE DI PT. INDONESIA NIPPON SEIKI

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif

PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.

27 Penentuan dan pembobotan KPI...(Ariani dkk)

INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Technology Science and Engineering Journal, Volume 1 No 2 June 2017 E-ISSN:

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Model Pemilihan Pemasok Bahan Baku Kelapa Pada PT.Royal Coconut Di Minahasa Utara Dengan Pendekatan Analytic Hierarchy Process

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

UJIAN TUGAS AKHIR SELEKSI SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE TOPSIS FUZZY MADM (STUDI KASUS PT. GIRI SEKAR KEDATON, GRESIK)

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Fakultas Teknik Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KERTAS DENGAN MODEL QCDFR DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN SCOOTER MATIC

2.3.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok Analytic Hierarchy Process

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Pemilihan Supplier Batu Split ke Perusahaan PT. XYZ Dengan Pendekatan Metode AHP

Pemilihan Pemasok Bahan Baku Produksi Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis

EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Abstrak

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT CHOICE DALAM MENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN. Warjiyono

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU PENGEMAS DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: PT. PURA BARUTAMA KUDUS)

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

Pemilihan Supplier Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Network Process (FANP) pada PT Putra Gunung Kidul

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi

TUGAS AKHIR. Evaluasi Supplier Menggunakan Metoda Analytical Hierarchy Process Pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

PENERAPAN METODE AHP DAN SAW DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN JAKET PADA CV. WIDIA PRATAMA KREASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

APLIKASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM MENENTUKAN KRITERIA PENILAIAN SUPPLIER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS HIRARKI PROSES PADA TOKO PERTANIAN DAN BANGUNAN UD MANSUR JALAN RAYA PAPAR PARE KEDIRI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Usulan Pemilihan Supplier Bahan Baku Tetap Menggunakan Vendor Performance Indicator dan Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Laporan Rancangan DRONE SUGGESTION SYSTEM

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PROMOSI KENAIKAN JABATAN DI PT. XYZ

PENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) pada sebuah pabrik

Rr. Rochmoeljati Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN SUPPLIER YANG TEPAT DI UKM KERAJINAN BAMBU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi,

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN HABIS PAKAI MEDIK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS. (Pada PT. Nitrasanata Dharma)

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

USULAN PROSES PEMILIHAN PEMASOK DI TOKO BESI NUSANTARA SEMARANG

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Kuesioner Penentuan Kriteria yang Relevan Dalam Upaya Pemilihan Supplier Kain untuk Bahan Baku Celana

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

ANALISIS RANTAI PASOK PADA PT ADHIMIX PRECAST INDONESIA DENGAN METODE AHP

PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH SUPPLIER Rudin Himu 1, Arip Mulyanto 2, Dian Novian 3 S1 Sistem Informasi /

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

TUGAS AKHIR PENENTUAN KRITERIA EVALUASI DAN PEMERINGKATAN SUPPLIER PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BANGUNAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PT. CIPTA NUANSA PRIMA TANGERANG

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

Pertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

Transkripsi:

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Agus Syamsudin 1*, Ellysa Nursanti 2, Emmalia Adriantantri 3 1 Mahasiswa Progam Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang 2 Progam Studi Teknik Industri, Pascasarjana, Institut Teknologi Nasional Malang 3 Progam Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *Email: agussyamsudin117@yahoo.com Abstrak Dalam konsep rantai pasok, supplier merupakan salah satu bagian rantai pasok yang sangat penting dan berpengaruh terhadap eksistensi suatu perusahaan. Untuk mendapatkan supplier yang tepat, perusahaan perlu melakukan pemilihan supplier dikarena supplier memegang peranan sangat penting untuk memperlancar proses produksi dalam suatu industri manufaktur. Bahan baku yang dipilih harus sesuai kualitas standar dari perusahaan. Oleh karena itu CV. Brother Dent memerlukan supplier yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut. Saat ini masih banyak terjadi keterlambatan bahan baku dan juga kualitas bahan baku yang tidak sesuai dengan standart sehingga pemilihan supplier harus diperhatikan dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui supplier mana yang memiliki performa terbaik dengan menggunakan metode AHP sebagai dasar pemilihan kriteria dan sub kriteria supplier dan Alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah Aplikasi Expert Choice yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan supplier. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan tahap-tahap yang dilakukan dalam metode AHP yaitu mendefinisikan struktur hirarki permasalahan, menghitung bobot kriteria pada setiap tingkat hirarki, menghitung konsistensi pembobotan dan menampilkan urutan prioritas alternatif. Aplikasi expert choice digunakan untuk memilih supplier mana yang tepat yang dipilih untuk menyuplai bahan baku metal porcelin pada CV. Brother Dent. Hasil kuesioner 1 menunjukkan bahwa kriteria yang baik dalam memilih supplier bahan baku metal porcelin adalah Kualitas, Harga, Pengiriman, Pelayanan, Fleksibilitas. Pengolahan data pada Kuesioner 2 menggunakan metode AHP diketahui kriteria pengiriman menjadi prioritas utama yaitu dengan bobot 0,39. Hasil penilaian dari hasil wawancara untuk menentukan supplier terbaik yang sudah diolah menggunakan aplikasi Expert Choice menunjukkan supplier Royal Dent sebagai prioritas pertama dengan bobot 0,414. Kata Kunci : Analytical Hierarchy Process (AHP), Expert Choice, Pemilihan Supplier, Pengambilan Keputusan. Pendahuluan Dalam konsep rantai pasok, supplier merupakan salah satu bagian rantai pasok yang sangat penting dan berpengaruh terhadap eksistensi suatu perusahaan [1]. Untuk menentukan mitra bisnis inilah diperlukan sebuah konsep Supply Chain Management (SCM) agar tidak salah memilih mitra bisnis [2]. Untuk mendapatkan supplier yang tepat, perusahaan perlu melakukan pemilihan supplier untuk memperlancar proses produksi dalam suatu industri manufaktur. Bahan baku yang dipilih harus sesuai kualitas standar dari perusahaan. Oleh karena itu CV. Brother Dent memerlukan supplier yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut. Berdasarkan informasi yang didapat, perusahan ini telah bekerja sama dengan tiga supplier bahan baku metal porcelin untuk mendukung proses produksinya, yaitu Royal Dent, Tatia Dental, Densplay. Namun pada kenyataannya proses produksi sering terhambat akibat keterlambatan pengiriman bahan baku metal porcelin dan kualitas bahan baku yang tidak konsisten. Masalah yang dialami oleh perusahaan adalah sulitnya menentukan supplier mana yang memiliki performansi yang terbaik dari segi waktu, kualitas dan kuantitas sehingga perusahaan 1

bisa memprioritaskan supplier tersebut dalam memenuhi bahan baku penunjang yang dibutuhkan untuk memperlancar proses produksi [3]. Dengan melakukan perhitungan dengan AHP (Analytical Hierarchy Process) bisa lebih cepat dibandingkan perhitungan secara manual sehingga bisa lebih efisien dan tingkat keakuratan data sudah mendekati sempurna [4]. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan kriteria yang baik dalam pemilihan supplier bahan baku metal porcelin dan menentukan supplier terbaik di CV. Brother Dent. Teknik yang dibahas dalam situasi pengambilan keputusan supplier bahan baku ini adalah teknik Analytical Hierarchy Process (AHP), teknik ini dikembangkan oleh Thomas L Saaty tahun 1970. Untuk itu penerapan Sistem Pendukung keputusan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan Aplikasi Expert Choice sangat penting sebagai upaya untuk pemilihan supplier dengan performansi terbaik [5]. Metode Penelitian Metode penelitian yang dibuat akan membuat peneliti lebih mudah dalam melakukan penelitian. Dimana metode tersebut akan dipraktekkan secara langsung maupun dalam sebuah teori. Hal ini agar hasil penelitian sesuai dengan apa yang diharapkan. Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data digunakan beberapa metode agar berhubungan dengan masalah yang di teliti. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut : Wawancara yang dilakukan di CV. Brother Dent adalah dengan cara bertanya terhadap pihak-pihak yang bersangkutan di mana pada kasus ini bertanya pada bagian pemesanan bahan baku untuk memperoleh supplier terbaik. Wawancara dilakukan untuk memilih supplier mana yang memiliki nilai atau performa terbaik yang di berikan pada bagian pemesanan barang dengan memberikan nilai interval penilaian yaitu (1-10). Observasi Melakukan pengamatan secara langsung di CV. Brother Dent. Kuesioner yang dibuat terdiri dari 2 jenis, yaitu Kuesioner Pemilihan Kriteria supplier, Kuesioner Perbandingan berpasangan Kriteria, dan Kuesioner Perbandingan berpasangan Sub Kriteria. Penentuan responden Untuk kuesioner pemilihan kriteria dan sub kriteria, responden berjumlah 10 karyawan yang bekerja di CV. Brother Dent. Penyusunan dan penyebaran kuesioner I disebarkan untuk memperoleh kriteria dan sub kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk pemilihan supplier di CV. Brother Dent. Penyusunan dan penyebaran kuesioner II dilakukan setelah terbentuk hirarki. Kuesioner II berisi penilaian tingkat kepentingan (bobot) untuk kriteria dan Sub kriteria dengan menggunakan Skala 1-9 Saaty. Sub kriteria yang digunakan dalam penghitungan Bobot kriteria dapat dilihat pada Tabel 1berikut. Tabel 1. Kriteria, Sub Kriteria Dan Literatur Yang Digunakan Dalam AHP [6], [7] Kualitas Sub Kriteria Literatur Yang Diambil Penyediaan Barang Tanpa Cacat Surjasa, Dadang, dkk (2006) kualitas Kesesuaian Barang Dengan Spesifikasi Yang sudah Ditetapkan Surjasa, Dadang, dkk (2006) Kemampuan Memberikan Kualitas Yang Konsisten Surjasa, Dadang, dkk (2006) Harga Harga Sesuai Dengan Yang Telah Disepakati Yanuar Angga Prayoga, (2016) Ketepatan Waktu Pengiriman Sesuai Yang Telah Disepakati Surjasa, Dadang, dkk (2006) Pengiriman Kesesuaian Jumlah Bahan Baku Dikirim Dengan Dipesan Yanuar Angga Prayoga, (2016) Kemampuan Dalam Hal Penanganan Sistem Transportasi Surjasa, Dadang, dkk (2006) Respon Dalam Menerima Keluhan Terhadap Supplier Yanuar Angga Prayoga, (2016) Pelayanan Kemudahan Supplier Untuk Dihubungi Surjasa, Dadang, dkk (2006) Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan Surjasa, Dadang, dkk (2006) Kemampuan Supplier Dapat Memenuhi Kebutuhan Pemesanan Yanuar Angga Prayoga, (2016) Fleksibilitas Kemudahan Dalam Pemesanan Barang Yanuar Angga Prayoga, (2016) Pengolahan Data Penyusunan Hirarki Hasil yang diperoleh dari kuesioner I kemudian digunakan sebagai dasar untuk menyusun hirarki yang disusun terdiri dari beberapa level. Hirarki ini disusun untuk menjelaskan masalah secara terstruktur dan mudah dipahami. Pembobotan Kriteria dan Sub Kriteria dengan metode AHP Pada tahap ini akan dihitung bobot untuk masing masing kriteria dan sub kriteria yang ada pada 2

struktur hirarki. Pengujian Konsistensi Pengujian konsistensi dilakukan untuk menguji penilaian perbandingan antar kriteria dan sub kriteria konsisten atau tidak. Jika hasil yang diperoleh menunjukkan tidak konsisten maka dapat dilakukan perhitungan revisi atau bahkan penilaian ulang oleh responden. Penentuan supplier terbaik didapat dari wawancara diolah dengan menggunakan aplikasi expert choice untuk mengetahui supplier mana yang memiliki performa terbaik yang akan dipilih untuk menyuplai bahan baku di CV. Brother Dent. Analisa Data Tahap analisa data adalah untuk melihat dari hasil pengolahan data yaitu supplier yang perlu Diprioritaskan sesuai kebijakan perusahaan, sehingga bisa di jadikan acuan untuk pilihan terbaik bagi Perusahaan. Pengolahan data menggunakan metode AHP Hasil Dan Pembahasan Pada tahapan ini, Responden memberikan penilaian kepada tiap supplier bahan baku Metal Porcelin dengan membagikan kuisioner untuk setiap kriteria dan sub kriteria [8]. Sub kriteria yang digunakan adalah hasil performansi yang sudah diperlihatkan oleh supplier-supplier bahan baku Metal Porcelin dalam proses pengirimannya dan telah dijadikan sebagai prosedur untuk penerimaan bahan baku Metal Porcelin di CV. Brother Dent. Tahapan dalam metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Adapun langkah langkah dalam metode AHP yaitu : 1. Menentukan bobot kriteria yang dianggap berpengaruh Tabel 2. Hasil Perhitungan Faktor Penilaian Kriteria Kualitas Harga Pengiriman Pelayanan Fleksibilitas Kualitas 1 3,6 1 4,6 2,6 Harga 0,3 1 0,3 2,0 0,5 Pengiriman 1,8 3,4 1 4,6 4 Pelayanan 0,2 0,7 0,2 1 0,4 Fleksibilitas 0,4 2,6 0,3 2,8 1 Jumlah 3,8 11 2,5 15 8,4 Tabel 3. Perhitungan Matriks Faktor Penilaian Kriteria Kualitas Harga Pengiriman Pelayanan Fleksibilitas Bobot Kualitas 0,27 0,32 0,29 0,31 0,31 0,30 Harga 0,09 0,09 0,12 0,13 0,05 0,10 Pengiriman 0,48 0,30 0,39 0,31 0,47 0,39 Pelayanan 0,06 0,06 0,09 0,07 0,05 0,06 Fleksibilitas 0,11 0,23 0,11 0,19 0,12 0,15 Jumlah 1,00 Menghitung nilai Inkonsistensi Setelah menentukan nilai Perhitungan Matriks Faktor seperti pada Tabel 3, maka dapat dilakukan pengujian Inkonsistensi serta penentuan bobot tiap kriterianya. Perhitungan mencari nilai bobot setiap kriteria adalah : Bobot Untuk Kriteria Kualitas = = 0,30 λ maksimum = (3,8 x 0,30)+( 11 x 0,10 )+(2,5 x 0,39)+(15 x 0,06)+(8,4 x 0,15) = 5,434 (Consistency Index) Consistency Index (CI) = λ maksimum - n / n-1 = (5,434 5) / (5 1) = 0,109 Consistency Ratio (CR) CI / CR = 0,109 / 1,12 = 0,097 Karena nilai CR kurang dari 0,1 maka penilaian Responden terhadap perbandingan berpasangan antar kriteria dapat dikatakan konsisten [9]. 3

Menentukan bobot Sub Kriteria Pengiriman Tabel 4. Hasil Perhitungan Faktor Penilaian Kriteria Ketepatan Waktu Pengiriman Sesuai Yang Telah Disepakati Kesesuaian Jumlah Bahan Baku Yang Dikirim Dengan Yang Dipesan Kemampuan Dalam Hal Penanganan Sistem Transportasi Ketepatan Waktu Pengiriman Sesuai Yang Telah Disepakati 1 3,2 3 Kesesuaian Jumlah Bahan Baku Yang Dikirim Dengan Yang Dipesan 0,3 1 0,9 Kemampuan Dalam Hal Penanganan Sistem Transportasi 0,4 1,2 1 Jumlah 1,7 5 4,7 Tabel 3. Perhitungan Matriks Faktor Penilaian Kriteria Ketepatan Waktu Kesesuaian Jumlah Kemampuan Bobot Pengiriman Sesuai Yang Telah Disepakati Bahan Baku Yang Dikirim Dengan Yang Dipesan Dalam Hal Penanganan Sistem Transportasi Ketepatan Waktu Pengiriman Sesuai Yang Telah Disepakati 0,58 0,59 0,59 0,59 Kesesuaian Jumlah Bahan Baku Yang Dikirim Dengan Yang Dipesan 0,19 0,19 0,20 0,19 Kemampuan Dalam Hal Penanganan Sistem Transportasi 0,23 0,22 0,21 0,22 Jumlah 1,00 Menghitung nilai Inkonsistensi Sub Kriteria Pengiriman Setelah menentukan nilai Perhitungan Matriks Faktor seperti pada Tabel 4, maka dapat dilakukan pengujian Inkonsistensi serta penentuan bobot tiap Sub kriteria Pengiriman. Perhitungan mencari nilai bobot setiap Sub kriteria Pengiriman adalah : Bobot Untuk Ketepatan Waktu Pengiriman Yang telah disepakati = = 0,59 λ maksimum = (1,7 x 0,59)+( 5 x 0,19 )+(4,7 x 0,22) = 3,086 (Consistency Index) Consistency Index (CI) = λ maksimum - n / n-1 = (3,086 3) / (3 1) = 0,043 Consistency Ratio (CR) CI / CR = 0,043 /0,58 = 0,074 Karena nilai CR kurang dari 0,1 maka penilaian Responden terhadap perbandingan berpasangan antar kriteria dapat dikatakan konsisten. Untuk penyelesaian hasil sub-sub kriteria dan urutan yang paling penting selanjutnya bisa dilihat pada gambar 1 dibawah ini : 4

GOAL Supplier Bahan Baku Metal PorcelinTerbaik CRITERIA 1. Pengiriman (0,39) 2. Kualitas (0,30) 3. Fleksibilitas (0,15) 4. Harga (0,10) 5. Pelayanan(0,06) SUB CRITERIA 1. Ketepatan waktu pengiriman (0,59) 2. Kemampuan dalam hal penanganan sistem transportasi (0,22) 3. Kesesuaian jumlah bahan baku yang dikirim dengan yang dipesan (0,19) 1. Kemampuan Memberikan Kualitas Yang Konsisten (0,47) 2. Penyediaan Barang Tanpa Cacat (0,41) 3. Spesifikasi Yang Sudah Ditetepkan (0,13) 1. Kemampuan supplier untuk memenuhi kebutuhan (0,75) 2. Kemudahan dalam pemesanan barang (0,25) 1. Harga sesuai dengan yang ditentukan (1,0) 1. Respon terhadap keluhan supplier (0,57) 2.. Kecepatan Hal Menanggapi Permintaan (0,23) 3. Kemudahan Supplier Untuk Dihubungi (0,21) Gambar 1. Hasil Penyelesaian Tahap I dan II Kriteria Dan Sub Kriteria Memilih Supplier Terbaik Dengan Aplikasi Expert Choice Dimana pemilihan supplier terbaik dilakukan dengan cara wawancara terhadap bagian pemesanan barang di CV. Brother Dent dengan memberikan penilaian supplier dengan nilai interval penilaian (1-10) lalu di olah dengan menggunakan aplikasi expert choice bisa dilihat pada gambar 2 hasil pengolahan expert choice. Kriteria Pengiriman Tabel 4. Pemilihan Supplier Bahan Baku Metal Porcelin Terbaik Royal Tatia Sub Kriteria Dent Dental Densplay Ketepatan waktu pengiriman sesuai Yang Telah Disepakati 9 8 7 Kesesuaian jumlah bahan baku yang dikirim dengan yang dipesan 9 10 9 Kemampuan dalam hal penanganan sistem transportasi 9 9 6 Penyediaan Barang Tanpa Cacat 10 9 7 Kualitas Fleksibilitas Kesesuaian Barang Dengan Spesifikasi Yang Sudah Ditetepkan 9 7 6 Kemampuan Memberikan Kualitas Yang Konsisten 9 7 8 Kemampuan supplier untuk dapat memenuhi kebutuhan pemesanan 8 10 9 Kemudahan dalam pemesanan barang 10 7 8 5

Harga Harga sesuai dengan yang telah ditentukan. 7 8 8 Respon dalam menerima keluhan terhadap supplier 7 9 8 Pelayanan Kemudahan Supplier Untuk Dihubungi 7 10 9 Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan 9 9 7 Gambar 2. Grafik Hasil Pemilihan Supplier Terbaik Pada Gambar 2 dapat dilihat supplier Royal Dent berada di urutan teratas yang berarti supplier Royal Dent merupakan supplier terbaik dilanjutkan supplier Tatia dental dan Densplay di urutan ketiga. Berikut adalah hasil pembobotan nilai supplier pada Gambar 3. Gambar 3. Hasil Pemilihan Supplier Terbaik Dapat dilihat pada Gambar 3 diatas terlihat dari hasil pengolahan data kinerja supplier dengan prioritas dan pembobotan nilai didapatkan nilai tertinggi ada pada supplier Royal Dent dengan nilai 0,414, supplier Tatia Dental diurutan kedua mendapat nilai 0,358, supplier Densplay mendapat nilai 0,228. Dari nilai tersebut supplier Royal Dent merupakan supplier terbaik yang harus dipilih oleh perusahaan karena supplier Royal Dent dapat menjaga konsistensinya dalam menyuplai bahan baku di CV. Brother Dent [10]. Kesimpulan Hasil kuesioner 1 menunjukkan bahwa kriteria yang baik dalam memilih supplier bahan baku metal porcelin adalah Kualitas, Harga, Pengiriman, Pelayanan, Fleksibilitas. Pengolahan data pada Kuesioner 2 menggunakan metode AHP diketahui kriteria pengiriman menjadi prioritas utama yaitu dengan bobot 6

0,39 berikutnya diikuti dengan kualitas dengan bobot 0,30, Fleksibilitas dengan bobot 0,15, harga dengan bobot 0,10 dan pelayanan dengan bobot 0,06. Hasil penilaian dari hasil wawancara untuk menentukan supplier terbaik yang sudah diolah menggunakan aplikasi Expert Choice menunjukkan supplier Royal Dent sebagai prioritas pertama dengan bobot 0,414 dilanjutkan Tatia Dental dengan bobot 0,358 dan densplay dengan bobot 0,228. Daftar Referensi [1] Pujawan, N.I, Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya, 2005. [2] Mulki dan Raihan, Aplikasi Analytic Hierarchy Process dalam Pemilihan Supplier pada Supply Chain Mangement. Jurnal Teknologi Industri, 2005, No 2. [3] Eri Wirdianto, Epira Unbersa, dalam Penelitiannya Aplikasi Metode (AHP) Analytical Hierarchy Process dalam menentukan Kriteria Penilaian supplier, No. 29, Vol. 2, Thn. XV, April 2008. [4] Eko Darmanto, Noor Latifa, Nanik Susanti, Penerapan Metode AHP (Analytic Hierarcy Process) untuk menentukan kualitas Gula Tebu, Jurnal SIMETRIS, Vol. 5, No. 1, April 2014. [5] Kusrini, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta : Penerbit Andi, 2007. [6] Surjasa, Dadang, Pudji Astuti, dan Hario Nugroho, Usulan Supplier Selection Dengan Analytical Hierarchy Process Dan Penerapan Sistem Informasi Dengan konsep Vendor Managed Inventory Pada PT ABC, 2006. [7] Yanuar Angga Prayoga, Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Gallon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP), 2016. [8] Sambas Sundana, Yossy Yulia Sari. Analisis Pemilihan Supplier Pada Komponen Lamp Cord Assy Untuk Speedometer Honda Blade Di PT. Indonesia Nippon Seiki. [9] Saaty, Thomas L, Fundamentals of Decision Making and Priority Theory with the Analytic Hierarchy Process. RWS Publications : Pittsburgh USA, 1994. [10] Gabriela Ryane Pangemanan, Celcius Talumingan, Benu Olfie L.S, Ellen Tangkere. Model Pemilihan Pemasok Bahan Baku Kelapa Pada PT. Royal Coconut Di Minahasa Utara Dengan Pendekatan AHP (Analytic Hierarcy Process. 7