PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 2 HILIRAN GUMANTI E-JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VIII SMPN 15 PADANG TAHUN PEMBELAJARAN 2016

Witri Agusta, Siska Nerita, Lince Meriko

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Oktaviza Sri Anggraini, Ardi, Diana Susanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5-E

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA YANG DIBERI TUGAS RUMAH MEMBUAT PETA KONSEP DENGAN MEMBUAT MIND MAP

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SEPTIA RULIYANI NIM.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 ABSTRACT

Keywords: Think Pair Share, Image Media and Learning Outcomes.

Resti Suryati, Nurhadi dan Ria Kasmeri. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL


PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 13 PADANG

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

Afrimai Gusti Vianda, Nursyahra, Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Nurmasari Tambunan, Mulyati, Febri Yanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

Keywords: Innovative Learning Model, Examples Non Examples, and Learning Outcomes

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

0leh. Nelpida Sari, Nusrsyahra, Ade Dewi Maharani. Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat:

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENGARUH PENERAPAN METODE LATIHAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SEMESTER 1 SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP ADABIAH PADANG E JURNAL OLEH

Sutria Nelli 1, Dra. Gusmaweti, M.Si 2, Yusri Wahyuni, M.Pd 3

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 23 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Oleh : Siska Maria, Nurhadi dan Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

E-JURNAL OLEH: WANDA PRATAMA NIM

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 KECAMATAN SULIKI KABUPATEN 50 KOTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

E- JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ASMA RIRIN JUWITA NIM

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 9 SIJUNJUNG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGESTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DISERTAI (LDS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 30 PADANG

Lissa Purnama Sari, Mades Fifendy, Evrialiani Rosba. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO

ABSTRAK

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 2 HILIRAN GUMANTI E-JURNAL MELIA WIHERTI NIM. 11010255 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 2 HILIRAN GUMANTI Melia Wiherti, R.R.P Megahati S, Annika Maizeli Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat E-mail: wiherti45@gmail.com ABSTRACT This research was background by the low score of studying in learning process of student that still keep silent. Student just accepted the lesson that teacher deliver, and in learning process mostly come one direction so that student got difficulty in understanding the concept in material of learning and there was no want when they didn t understand. This made student didn t active only some students who dare to say their opinion, one of learning model that teacher got to overcome this problem above is that by using learning model Cooperative Script. The purpose of this research was to know the influence of learning model Cooperative Script to the studying result of biology in SMPN 2 Hiliran Gumanti. The type of the research was using design Randomized Control Group Posttest Only Design. The Population of the research was student in class VIII SMPN 2 Hilarian Gumanti 2015/2016 which consist of 2 classes. The sample taking was using total sampling technique. The data analysis used t-test by correlation of trust 95%(α=0,05). The result of research shown that the result of experiment class was 2,89 not too high with control class 2,66. From the analysis can be gotten that t count =1,59 meanwhile t table 1,67. t hitung <t table so that the hypothesis was rejected. Affetive assessment has modus average are experiment class = 3,65 and control class = 3,28. An analysis of affective assessment is appropriate with t count = 1,85 and t table = 1,65, t count < t table so that the hypothesis was accepted, meanwhile for psychomotor assessment got the highest value with experiment class = 3,61and control class 3,36, so an analysis of psychomotor assesment was gotten by doing T-test and the result is t count = 2,08 and t table = 1,67, t count > t table, so that the hypothesis was accepted. In cognitive can be concluded that model implementing of Cooperative Script was not influence much to biology result class VIII SMPN 2 Hiliran Gumanti, meanwhile the affective and psychomotor influence the student score. Keyword : Cooperative Script, SMPN 2 Hiliran Gumanti, Learning outcomes PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Guru sebagai fasilitator juga berperan penting untuk membimbing siswa dalam belajar agar siswa lebih aktif sehingga dapat memahami dan menguasai konsep-konsep materi dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru juga harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa termotivasi dalam proses pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sebaliknya, apabila siswa kurang termotivasi dalam belajar maka hasil belajarnya juga akan menjadi kurang baik. Dengan demikian, melalui proses pembelajaran yang efektif siswa akan mampu membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan guru IPA di SMPN 2 Hiliran Gumanti pada bulan April 2015, didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran cenderung berlangsung satu arah dimana dalam proses pembelajaran siswa masih cenderung diam dan kurang percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya. Siswa hanya menerima

pelajaran yang disampaikan guru, sehingga siswa susah memahami konsep-konsep dalam materi pembelajaran dan juga tidak adanya keinginan untuk bertanya jika tidak paham. Hal ini mengakibatkan hanya beberapa siswa saja yang aktif, hanya siswa yang tergolong pintar saja yang berani mengungkapkan pendapat, mengemukakan ide-ide baru dan kurangnya interaksi dengan siswa yang lain jika diadakan diskusi. Keadaan tersebut membuat siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Kenyataan ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa kelas VIII SMPN 2 Hiliran Gumanti pada materi sistem gerak pada manusia dimana rata-rata nilai ulangan hariannya yaitu kelas VIII.A 70,55 dan kelas VIII.B 72,66. Nilai tersebut masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Berdasarkan dari kedua kelas tersebut maka ketuntasan yang diperoleh pada materi sistem gerak adalah 52,7%. Berdasarkan observasi di atas, dapat dilihat pada materi yang sulit bagi siswa yaitu, sistem gerak pada manusia karena pada materi ini siswa sering keliru membedakan bagian-bagian tulang sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam menyampaikan materi. Selain itu, siswa juga merasa bosan dalam proses pembelajaran, karena dengan menggunakan kata-kata yang belum dimengerti dan dipahaminya, siswa kurang memahami materi tersebut. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar dan pemahaman siswa terhadap materi maka perlu diterapkan model pembelajaran yang memungkinkan terjadinya aktifitas dalam bentuk interaksi komunikasi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru. Siswa berpasang-pasangan untuk mengiktisarkan atau mengkaji bagian-bagian dari materi yang akan diajarkan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 2 Hiliran Gumanti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Cooperative Script terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMPN 2 Hiliran Gumanti. Menurut Rusman (2012: 202) pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaborasi yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Menurut Suprihatiningrum, (2013: 144) menjelaskan bahwa model pembelajaran memiliki unsur-unsur penting, yaitu : memiliki nama, merupakan landasan filosofis pelaksanaan pembelajaran., melandaskan pada teori belajar dan teori pembelajaran, mempunyai tujuan/maksud tertentu, memiliki pola langkah kegiatan belajar-mengajar (sintaks) yang jelas., mengandung komponen-komponen, seperti guru, siswa, interaksi guru dan siswa, dan alat untuk menyampaikan model. Skrip kooperatif adalah metode belajar yang mengarahkan siswa untuk bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari (Hamdani, 2011: 88). Cooperative script merupakan penyampaian materi ajar yang diawali dengan pemberian wacana atau ringkasan materi ajar kepada siswa yang kemudian diberi kesempatan kepada siswa untuk membacanya sejenak dan memberikan/memasukkan ide-ide atau gagasan-gagasan baru kedalam materi ajar yang diberikan guru, lalu siswa diarahkan untuk menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dalam materi yang ada secara bergantian sesama pasangannya masing-masing (Istarani, 2014: 15). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 semester 1 kelas VIII di SMPN 2 Hiliran Gumanti tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII SMPN 2 Hiliran Gumanti. Penelitian ini dilaksanakan pada proses kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan rancangan penelitian Randomized Control Group Postest Only Design. Pada penilitian ini perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen adalah penggunaan model pembelajaran

cooperative script, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab. Jenis penelitian Randomized Control Group Postest Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Hiliran Gumanti yang terdaftar pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 terdiri dari 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling yang terdiri dari atas dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan loting. Kelas yang terambil pertama ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas yang terambil kedua sebagai kelas kontrol. Instrumen penilitiaan ini dilakukan dengan tiga ranah adalah ranah afektif, rang kognitif dan psikomotor. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaran soal yang diberikan dalam bentuk tes hasil belajar siswa. Soal tersebut berbentuk pilihan ganda untuk mendapatkan tes yang berkualitas soal terlebih dahulu diuji coba. Uji coba dilakukan di kelas IX SMPN 2 Hiliran Gumanti. Setelah itu, soal dianalisis untuk melihat validitas tes, indeks kesukaran, daya pembeda dan reliabilitasnya. Instrumen penilaian ranah afektif adalah berupa lembar observasi yang bertujuan untuk melihat sikap dan minat siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Obervasi pada ranah afektif dilakukan setiap kali pertemuan yang diamati oleh obsever. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Penilaian psikomotor dilakukan berdasarkan pada hasil kerja siswa saat berpaasangan.. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t, sebelum uji hipotesis dilakukan uji normalitas dan homogenitas varians kedua sampel. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel maka diperoleh data untuk uji normalitas dan uji homogenitas maka data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan uji-t. Dari hasil uji-t didapat t h =1,47 dan t t = 1,67. Dengan demikian t hitung < t tabel, maka hipotesis ditolak. Sedangkan untuk nilai hasil belajar penilaian afektif, kognitif dan psikomotor siswa setelah di konversikan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Skor dan Predikat Hasil Belajar untuk Ranah Afektif, Ranah Kognitif dan Ranah Psikomotor Afektif Kognitif Psikomotor Kelas Rata-rata modus Huruf Skor Rerata Huruf Capaian Optimum Huruf Eksperimen 3,65 B 2,89 B 3,61 A- Kontrol 3,28 B 2,66 B- 3,36 B+ 1. Ranah afektif Penilaian ranah afektif dilakukan setiap kali pertemuan. Ranah afektif ini penilaiannya dilakukan oleh observer, yang akan dinilai pada kedua kelas sampel yaitu sikap terhadap rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan peduli. Hasil belajar pada ranah afektif dapat dilihat pada Gambar 2. Kelas eksperimen 3,13 2,14 Rasa ingin tahu 3,583,35 3,513,67 Tanggung jawab Kelas kontrol Peduli Gambar 1. Penilaian Afektif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

2. Ranah kognitif Penilaian ranah kognitif diambil dari nilai tes akhir. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat bahwa penilaian ranah kognitif diperoleh rata-rata kelas eksperimen adalah 72,40 sedangkan kelas kontrol adalah 66,81. 3. Ranah psikomotor Penilaian ranah psikomotor ini diambil dari tugas meringkas dengan memasukkan ide-ide pokok yang dibuat masing-masing siswa dalam berpasangan dan kelas kontrol dari tugas individu dengan mengerjakan latihan. a. Kelas eksperimen 3,14 Kelengkapan ringkasan Gambar 2. Penilaian Psikomotor Kelas Eksperimen b. Kelas kontrol 3,07 Jawaban sesuai dengan pertanyaan Kelas Eksperimen 3,69 Kejelasan ringkasan Kelas Kontrol 3,03 Kelengkapan isi jawaban 3,35 Kerapian tulisan 3,4 Kerapian tulisan Gambar 3. Penilaian Psikomotor Kelas Kontrol PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas eksperimen, dan kelas kontrol, terlihat bahwa dari ketiga ranah yang dinilai yaitu ranah afektif, ranah kognitif, dan ranah psikomotor nilainya tidak jauh berbeda dapat dijelaskan sebagai berikut ini. 1. Ranah afektif Penilaian ranah afektif pada kelas eksperimen dengan indikator rasa ingin tahu memiliki nilai modus 3,13, berada pada kriteria baik, ini tidak jauh berbeda dibandingkan kelas kontrol, hal ini disebabkan karena pada tahapan membacakan ringkasannya tidak semua siswa menyimak temannya. Kelas kontrol memiliki sikap rasa ingin tahu kurang, ini terjadi karena pada saat guru menjelaskan materi, sebagian siswa hanya mendengarkan saja tetapi tidak ada kemauan untuk mencatat apa yang telah disampaikan guru. Hal ini disebabkan karena peneliti kurang memberi penekanan kepada siswa untuk memahami apa yang disampaikan guru. Indikator tanggung jawab pada kelas eksperimen memiliki nilai modus yaitu 3,58 dalam predikat baik. Ini dalam proses pembelajaran kebanyakan siswa telah mampu menjalankan tanggung jawabnya dalam mengerjakan tugas masing-masing, dan berusaha agar tugas dapat diselesaikan dengan baik, tanpa menerima hasil contekan dari teman, tetapi hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Pada indikator ketiga yaitu peduli di kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dikelas eksperimen diperoleh nilai modus adalah 3,51. Hal ini menunjukkan bahwa sudah adanya kepedulian siswa terhadap tugas yang diberikan guru dengan mengerjakan tugas dengan kemampuannya sendiri, meskipun masih ada beberapa siswa yang belum mampu mengerjakannya latihan dengan sempurna, sedangkan pada kelas eksperimen diakibatkan karena saat teman membacakan ringkasan dengan memasukkan ide-ide pokoknya, kebanyakan siswa telah menyimak temannya saat membacakan ringkasan tetapi masih kurangnya kemauan siswa dalam mencatat ide-ide pokok dari kelompok teman yang lain, ini disebabkan karena ada beberapa kelompok suaranya kurang terdengar

kebelakang saat menyampaikan ringkasan sehingga ada beberapa siswa tidak mencatat ide-ide pokok dari kelompok lain. 2. Ranah kognitif Berdasarkan analisis data didapatkan rata-rata hasil belajar biologi kelas VIII.B dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Sript diperoleh nilai rata-rata adalah 72,40. Persentase ketuntasan siswa kelas eksperimen adalah 55,1% siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), tidak terlalu tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, kelas kontrol memiliki rata-rata nilai tes akhir 66,81 dan persentase siswa yang telah mencapai KKM pada kelas kontrol adalah 32,1%. Pada kedua kelas sampel hasil belajar belum mencapai KKM, yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Keberhasilan kurang maksimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut Djamarah (2010: 107) menyatakan bahwa apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa maka tingkatan keberhasilan tergolong kurang baik. Penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Script tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi. Hal tersebut bukan berarti model pembelajaran Cooperative Script tidak baik digunakan dalam proses pembelajaran, tetapi pada pelaksanaan proses pembelajaran guru dalam melakukan tahapan keempat yaitu ketika pembicara membacakan ringkasan selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya dan pendengar menyimak atau menunujukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap, tidak terlaksana secara maksimal untuk seluruh pasangan. Dalam hal ini, peneliti melaksanakan 25% dari jumlah pasangan yaitu 4 pasang yang tampil. Selain itu, siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran Cooperative Script, karena dalam proses pembelajaran berdiskusi secara berpasangan siswa terbatas untuk menanggapi temannya yang membacakan ringkasan. Selain itu, penyebab lain tidak terjadinya peningkatan pada hasil belajar siswa yaitu kemungkinan pada proses pembelajaran siswa tidak belajar di rumah, atau dari peneliti kurangnya pengalaman mengajar sehingga hasil belajar kurang optimal atau kurang baik. Menurut Sabri (2005: 45) menyatakan bahwa hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar siswa disekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. 3. Ranah psikomotor Penilaian ranah psikomotor yang dinilai dari tugas masing-masing siswa yang diberikan oleh guru yaitu membuat ringkasan memiliki tiga indikator yaitu kelengkapan ringkasan, kejelasan isi ringkasan, dan kerapian tulisan. Indikator kelengkapan ringkasan diperoleh nilai capaian optimum 3,14. Berdasarkan dari ketiga indikator tersebut, indikator kelengkapan ringkasan yang kurang bagi siswa ini disebabkan karena pada umumnya siswa telah meringkas sesuai dengan tujuan pembelajaran tetapi yang dikerjakan masih kurang lengkap atau belum dikerjakan sesuai dengan jumlah tujuan pembelajaran. Menurut Wormeli (2011: 2) menyatakan bahwa meringkas ialah salah satu teknik pembelajaran yang paling jarang digunakan, akan tetapi riset telah menunjukkan bahwa meringkas memberikan peningkatan yang besar dalam pengertian dan dalam ingatan jangka panjang dari suatu informasi. Pada kejelasan ringkasan diperoleh nilai 3,69, ini telah menunjukkan siswa telah mengerjakan tugas dengan baik dan tidak hanya menyalin isi buku saja. Meskipun ada tugasnya yang dikerjakan kurang lengkap tetapi ringkasannya jelas. Kerapian tulisan memiliki nilai capaian optimum 3,35, kerapian tulisannya sudah baik, dengan tulisan rapi, bisa dibaca meskipun ada juga beberapa siswa kurang bersih dalam membuat tugas. Sedangkan pada kelas kontrol memiliki tiga indikator yaitu jawaban sesuai dengan pertanyaan, kelengkapan isi jawaban dan kerapian tulisan. Indikator jawaban sesuai dengan pertanyaan memiliki nilai capai optimum 3,07, ini menunjukkan bahwa dalam mengerjakan latihan, jawaban sudah sesuai dengan pertanyaan, meskipun ada beberapa siswa belum menjawab sesuai dengan pertanyaan. Pada indikator kelengkapan isi jawaban nilai capaian optimum 3,03, dalam mengerjakan latihan juga belum diisi dengan lengkap atau belum diisi sesuai dengan jumlah soal. Siswa

kebanyakan dalam mengerjakan latihan kurang bersungguh-sungguh, mereka mengerjakan tugas agar cepat selesai saja. Hal ini sama yang dikatakan oleh Aunurrahman (2010: 180) bahwa siswasiswa yang tidak atau kurang memiliki motivasi, umumnya kurang sungguhsungguh di dalam mengerjakan tugas. Pada kerapian tulisan sudah cukup baik, pada indikator ini nilai psikomotor siswa yang paling tinggi dari indikator yang lain diperoleh nilai capaian optimum 3,4. Kendala yang penulis temukan selama penelitian adalah masih kurangnya pengelolaan kelas, apalagi pada jam akhir pelajaran siswa kurang konsentrasi dalam belajar sehingga kegiatan menyimpulkan kurang berjalan dengan baik. Menurut Lufri (2007: 106) menyatakan bahwa keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar secara optimal. Keterampilan mengelola kelas termasuk diantaranya tindakan mendisiplinkan kelas. Berdasarkan uraian di atas, tidak terdapat pengaruh pada hasil belajar biologi dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Script siswa kelas VIII SMP N 2 Hiliran Gumanti. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pada ranah kognitif dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Script tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi kelas VIII SMP N 2 Hiliran Gumanti, sedangkan pada penialaian ranah afektif dan psikomotor berpengaruh hasil belajar siswa. 2. Model Cooperative Script akan lebih bagus hasilnya dilakukan pada sekolah dengan muatan lokal yang kecil. DAFTAR KEPUSTAKAAN Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Djamarah, S.B. dan Zain A.2010. Strategi Belajar Mengajar.jakarta: Rineka cipta Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: Universitas Negeri Padang. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi Kedua). Depok: Raja Grafindo Persada. Sabri, A. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat: Ciputat Press. Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran (Teori & Aplikasi). Jogyakarta: Ar-Ruzz Media. Wormoli, R. 2011. Meringkas Mata Pelajaran.Jakarta:Erlangga. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan: 1. Peneliti selanjutnya dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Script pada tahap keempat melakukan membaca ringkasan dengan memasukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dilakukan tidak secara klasikal tetapi dilakukan seluruh pasangan.