MODEL SIMULASI PERAWATAN SEPEDA MOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PELAYANAN PERPANJANGAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model Antrian. Queuing Theory

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN:

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

BAB 2 LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : SIMULASI & PERMODELAN ( S1 / TEKNIK INFORMATIKA) KODE / SKS : KK / 3 SKS

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TELLER BANK PADA AKTIVITAS NASABAH DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS BANK XYZ )

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

BAB IV PEMBAHASAN. pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini

Aplikasi Matrix Labolatory untuk Perhitungan Sistem Antrian dengan Server Tunggal dan Majemuk

BAB II LANDASAN TEORI

SIMULASI ANTRIAN DI BENGKEL RESMI YAMAHA HARPINDO JAYA GOMBONG DAN SUMBER BARU GOMBONG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

PERSEDIAAN OLI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SUBSTITUSI DEMAND

SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas.

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

SIMULASI ANTRIAN KENDARAAN AKIBAT TIDAK EFISIENNYA JALUR PERLAMBATAN PADA U-TURN JALAN PERKOTAAN

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

Operations Management

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

Simulasi Sistem Antrian Dengan Menggunakan Model SCSP dan MCSP dengan menggunakan MATLAB Gunawan 1), Saiful rahman 2 1)

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

Operations Management

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB III PENERAPAN TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL

Seminar Hasil Tugas Akhir

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

Membangkitkan Data Klaim Individu Pemegang Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Berdasarkan Data Klaim Agregat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

BAB II. Landasan Teori

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

PENGUKURAN KINERJA TELLER DENGAN MENGGUKAN METODE SAMPLING PEKERJA DI BANK BRI UNIT

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

REKAYASA PERANGKAT LUNAK APLIKASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK MULYA ABADI Cecep Lupi Hepyan 1, Erwin Gunadhi 2, Rina Kurniawati 3

Pengantar Proses Stokastik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PROSES PENGANTONGAN UREA DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT. XYZ

SIMULASI ANTRIAN DUA JALUR (TWO CHANNELS, SINGLE-PHASE QUEUING SYSTEM) MENGGUNAKAN MS-EXCEL. Asep Juarna 1 Erni Rihyanti 2.

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

METODA RATA-RATA BATCH PADA SIMULASI SISTEM ANTRIAN M/M/1

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

BAB II LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

Operations Management

MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI)

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

BAB 2 LANDASAN TEORI

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

Menentukan Jumlah Pelayanan yang Optimal pada Sistem Pengangkutan Sampah di Tempat Pembuangan Sementara Kobana Kota Bandung

SIMULASI SISTEM ANTRIAN PELAYAN TUNGGAL SEDERHANA

PEMODELAN SISTEM INFORMASI PERUSTAKAAN MENGUNAKAN METODE PENGEMBANGAN TRADITIONAL WATERFALL (STUDI KASUS DI SMAN 8 GARUT)

SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN PASIEN (STUDI KASUS: KLINIK BIDAN LIA JALAN MT. HARYONO NO. 52 BINJAI)

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEUANGAN SISWA BERBASIS SMS GATEWAY DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KADUNGORA Ahmad Nurul Hak 1, Cepy Slamet 2, Rina Kurniawati 3

SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGELOLAAN ANTRIAN BENGKEL SEPEDA MOTOR STUDI KASUS : BENGKEL INDAH MOTOR

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

Transkripsi:

Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ISSN 2302-7339 Vol. 10 No. 01 2013 MODEL SIMULASI PERAWATAN SEPEDA MOTOR Ridwan Munawar 1, Rinda Cahyana 2, Luthfi Nurwandi 3 Jurnal Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email jurnal@sttgarut.ac.id 1 ridwan_munawar@yahoo.co.id 2 rinda_cahyana@gmail.com 3 luthfisttg@gmail.com Abstrak - Sistem antrian merupakan faktor yang penting dalam dunia bisniskarena merupakan salah satu ukuran efisien atau tidaknya kinerja layanan bisnis. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis jenis sistem antrian jalur banyak dan server banyak (multiplechannels multiplefhase) dimana terdapat tiga fase pelayanan dan setiapa fase pelayanan memilki jumlah operator yang berbeda beda, fase pertama fase pendaftaran memiliki dua operator, fase kedua atau fase perawatan terdapat sembilan operator yang melayani dan yang ketiga fase final cek terdapat dua operator yang melayani. Penelitian dilakukan untuk menghasilkan informasi berapa banyak waktu tunggu konsumen, waktu konsumen pada sistem dan waktu menunggu operator pada sistem. Dikarenakan waktu kedatangan yang tidak dapat diprediksikan, oleh karena itu dipakailah pendekatan metode monte carlo yang didalamnya terdapat bilangan random yang dipakai untuk merandom waktu kedatangan. Hasil simulasi menyatakan bahwa model yang terbentuk ditransformasikan kedalam bentuk algoritmamacrologic, kemudian algoritmamacrologictersebutditerapkanpadasimulasi program manual ( pada Microsoft excel)selanjutnyaantaraalgoritmadan program manual di validasikebenaranalirandatanyasertamenghasilkaninformasi yang dibutuhkan. Kata Kunci - Antrian, Simulasi, Simulasi Monte Carlo I. PENDAHULUAN Service merupakan proses pemulihan sepeda motor ke kondisi yang layak, begitu pun dengan sebuah bengkel besar mempunyai banyak fase pelayanan sebelum sepeda motor selesai diperbaiki.terdapat tiga fase pelayanan pada proses perbaikansepeda motor antara lain fase pendaftaran, fase perbaikan (service) dan fase finalcheck. Pada fase pertama yaitu fase pendaftaran terdapat dua aktor yang saling berhubungan yaitu konsumen dan operator. Konsumen yaitu orang yang membawa sepeda motornya untuk mendapatkan service, sementara operator adalah orang yang memberikan pelayanan berupa pendataan terhadap jenis sepeda motor beserta jenis service yang dibutuhkan. Proses pelayanan pada fase pertama memiliki fasilitas dua loket (server), dan satu jalur antrian yang disediakan bagi konsumen. Pada saat kedatangan konsumen pada fase ini proses pelayanan hanya bersifat administratif sehingga konsumen dapat dilayani, dengan waktu yang relatif cepat. [6.7] Hasil fase pertama adalah, konsumen yang menunggu untuk dilayani dan sedang dilayani sementara sepeda motor akan masuk pada jalur pelayanan atau fase kedua. Pada fase kedua, konsumen yang dilayani adalah sepeda motor, sedangkan orang yang melakukan perbaikan terhadap sepeda motor adalah mekanik. Terdapat sembilan mekanik yang dapat melakukan semua jenis perbaikan pada sepeda motor. Output yang dihasilkan dari fase yang kedua adalah sepeda motor yang sudah mengalami perbaikan dan menunggu untuk masuk ke fase ketiga.[7] Pada fase yang kedua, setiap mekanik memiliki kemampuan yang sama untuk melakukan semua jenis perbaikan (service). Hal ini mempengaruhi waktu perbaikan sepeda motor yang dilakukan

Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ISSN 2302-7339 Vol. 10 No. 01 2013 mekanik, tergantung jenis kerusakan yang dikerjakannya. Karena waktu perbaikan yang tidak dapat diprediksi, kondisi ini mengakibatkan banyak sepeda motor yang menunggu untuk diperbaiki.[6.7] Selanjutnya masuk pada fase ketiga adalah fase finalcheck merupakan proses dimana sepeda motor mengalami pengecekan akhir, seperti pengecekan komponen sepeda motor yang mengalami perbaikan dan testdrive (tes mengendarai), terdapat dua server yang melayani pada fase ini yang mempunyai fungsi yang sama dan waktu pelayanan yang relatif cepat.[7] A. Model Sistem II. FORMULASI MODEL Karakteristik Model Fase 1 Fase 2 Fase 3 1 2 3 Pendaftar an check Pendaftar an check 4 5 6 Final Check Final Check 7 8 9 Gambar 1 Sistem Berjalan [7] Dari karakteristik model di atas terdapat tiga faseprosesyang terdapat pada sistem adapun penjelasannya sebagai berikut - Pada fase pertama atau di sebut sebagai proses pendaftaran dan pengecekan awal dari sepeda motor yang akan di service terdapat 2 kursi untuk melakukan proses pendaftaran dan pengecekan awal sepeda motor, sebelum masuk pada fase yang pertama konsumen di beri no antrian untuk masuk ke antrian fase pertama. Pelanggan yang mengantri pada proses ini tidak dapat di ketahui kedatangannya menjadikan antrian pada fase ini random dan untuk fase 1 memiliki notasi (M / M / 2) ( FCFS / N / ) - Pada fase kedua atau Proses pelayanan service sepeda motor terdapat 9 mekanik atau pelayan untuk melakukan proses service, pelanggan yang mengantri pada fase ini merupakan pelanggan yang sudah melakukan proses pada fase pertama dan untuk fase 2 memiliki notasi (M / M / 9) ( FCFS / N / ) - Pada fase ketiga merupakan proses pemerikasaan terakhir (Final check) pada sepeda motor fase ini terdapat dua operator yang bertugas, pelanggan yang mengantri pada fase ini adalah pelanggan yang sudah melakukan proses pada fase kedua dan untuk fase 3 memiliki notasi (M / M / 2) ( FCFS / N / ) http//jurnal.sttgarut.ac.id

Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ISSN 2302-7339 Vol. 10 No. 01 2013 Keterangan notasi M M 2, 9, 2 FCFS merupakan distribusi kedatangan berdistribusi poisson merupakan distribusi pelayanan berdistribusi eksponensial menunjukan jumlah fasilitas atau server yang melayani pelanggan menunjukan disiplin antrian adalahpelanggan yang pertama kali datang yang pertama kali di layani menunjukan bahwa sumber pemanggilan konsumen tidak terbatas B. Algoritma Sistem Berjalan Algoritma MacrologicFase Pertama Tahap ini dilakukan untuk mentrasformasikan elemen-elemen sistem kedalam sebuah model dengan aturan yang ada, dapat di gambarkan dengan AlgoritmaMacrologic Perawatan Sepeda Motor dibawah ini. START d=0, f1=0, f2=0 READ - banyak konsumen - Lebar interval - waktu pelayanan Menentukan bilangan random (r) antar kedatangan (t) Menentukan Jam Kedatangan (d) Menentukan Mulai waktu pelayanan (e) menunggu konsumen (g) menunggu operator (hn) Menentukan Operator terpilih (o) selesai pelayanan operator (fn) konsumen dalam sistem (i) PRINT - Waktu antar kedatangan (t) - Jam kedatangan (d) - Waktu Mulai pelayanan (e) - Waktu menunggu konsumen (g) - Waktu menunggu operator (hn) - Operator yg Terpilih (o) - Waktu pelayanan (c) - Waktu selesai pelayanan operator (fn) - Waktu konsumen pada sistem (i) INFORMASI - Rata-rata waktu menunggu Konsumen (Rm) - rata-rata waktu konsumen dalam sistem (Rk) - rata-rata menunggu operator N (Ro) STOP Gambar 2 AlgoritmaMacrologicFasePendaftaran [2] http//jurnal.sttgarut.ac.id

Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ISSN 2302-7339 Vol. 10 No. 01 2013 Gambar 2 diatas menjelaskan Algoritma Macrologic fase pendaftaran berdasarkan sistem yang sebenarnya sesuai dengan Gambar 1, untuk fase Perbaikan dan fase final check Algoritma Macrologic yang di gunakan hampir sama dengan Algoritma Macrologic fase pendaftaran yang membedakan hanya pada jumlah operator dan input yang dimasukan berdasarkan nilai waktu selesai pelayanan setiap operator serta tidak memakai lagi bilangan random untuk proses simulasinya. III. PENGUJIAN NUMERIK Pada pengujian numerik ilustrasi simulasi yang dicontohkan hanya simulasi pada fase pendaftaran saja dikarenakan aliran data yang sama tetapi yang menbedakannya adalah jumlah server yang melayani dan waktu dari pelayanan tersebut. Adapun ilustrasi simulasi sebagai berikut 1. Inputan Tabel 1 Inputan Input Waktu/orang Jumlah konsumen 30 orang Waktu kedatangan 1-5 menit Waktu pelayanan 3 menit ** Acuan waktu yang digunakan adalah menit 2. Interval Interval waktu kedatangan didapat dari pembagian banyak bilangan random dibagi banyak interval Tabel 2 Inputan interval Interval Random 1 00-19 2 20-39 3 40-59 4 60-79 5 80-100 http//jurnal.sttgarut.ac.id

Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ISSN 2302-7339 Vol. 10 No. 01 2013 Tabel 3 Ilustrasi Simulasi Fase Pendaftaran [3] Konsumen Bilangan Random Waktu antar kedatangan (t) Jam Kedatangan (d)=t+d(n-1) Waktu dimulai pelayanan (e ) Waktu konsumen menunggu (g) Waktu server IDLE (h) Waktu pelayanan (c ) operator Waktu selesai pelayanan/operator (f)=e+c Waktu konsumen pada sistem (i)=g+c 1 2 1&2 1 2 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 67 4 4 4 0 4 4 3 1 7 0 3 2 28 2 6 6 0 0 6 3 2 7 9 3 3 84 5 11 11 0 4 2 3 1 14 9 3 4 22 2 13 13 0 0 4 3 2 14 16 3 5 62 4 17 17 0 3 1 3 1 20 16 3 6 67 4 21 21 0 1 5 3 2 20 24 3 7 1 1 22 22 0 2 0 3 1 25 24 3 8 9 1 23 24 1 0 0 3 2 25 27 4 9 42 3 26 26 0 1 0 3 1 29 27 3 10 30 2 28 28 0 0 1 3 2 29 31 3 11 33 2 30 30 0 1 0 3 1 33 31 3 12 31 2 32 32 0 0 1 3 2 33 35 3 13 84 5 37 37 0 4 2 3 1 40 35 3 14 96 5 42 42 0 2 7 3 2 40 45 3 15 25 2 44 44 0 4 0 3 1 47 45 3 16 70 4 48 48 0 1 3 3 2 47 51 3 17 85 5 53 53 0 6 2 3 1 56 51 3 18 74 4 57 57 0 1 6 3 2 56 60 3 19 18 1 58 58 0 2 0 3 1 61 60 3 20 70 4 62 62 0 1 2 3 2 61 65 3 http//jurnal.sttgarut.ac.id

Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ISSN 2302-7339 Vol. 10 No. 01 2013 Berikut informasi yang dihasilkan dari simulasi pada fase pendaftaran Tabel 4 Informasi Simulasi Fase Pendaftaran rata-rata waktu menunggu konsumen rata-rata waktu konsumen pada sistem Informasi Waktu server IDLE (h) 0,0667 Menit 3,0667 Menit 1 1,8333 Menit 2 2,1667 Menit Penjelasan tabel Kolom (1) Kolom (2) Kolom (3) Kolom (4) Kolom (5) Kolom (6) Kolom (7,8) Kolom (9) Kolom (10,11) Kolom (12,13) Kolom (14) adalah nomor konsumen yang berarti nomor urutan (n) konsumen yang hadir memasuki sistem adalah Bilangan random yang dihasilkan oleh excel adalah waktu antar kedatangan yang di acak menggunakan bilangan random jam kedatangan konsumen n, perhitungannya adalah d (2) = t (2) + d (1) = 2 + 4 = 6 adalah waktu mulai pelayanan adalah waktu menunggu konsumen, perhitungan adalah (waktu mulaipelayanan - jam kedatangan) adalah waktu server idle, perhitungan jika waktu menunggu = 0 maka waktu server idle = waktu selesai pelayanan operator n (n-1) waktu mulai pelayanan, jika >=1, maka waktu idle server = 0 adalah waktu pelayanan, nilainya berdasarkan inputan adalah operator yang di pakai pada kedatangan n, 1 untuk operator terpakaidan 0 untuk operator menganggur adalah waktu selesai pelayanan operator n, perhitungannya adalah waktu selesai pelayanan operator n = waktu mulai pelayanan + waktu pelayanan. adalah waktu konsumen pada sistem, perhitungannya adalah (waktu menunggu + waktu pelayanan) http//jurnal.sttgarut.ac.id

Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ISSN 2302-7339 Vol. 10 No. 01 2013 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN START d=0, f1=0, f2=0 A READ - banyak konsumen - Lebar interval - waktu pelayanan B Menentukan bilangan random (r) antar kedatangan (t) C Menentukan Jam Kedatangan (d) D Menentukan Mulai waktu pelayanan (e) E F menunggu konsumen (g) menunggu operator (hn) G Menentukan Operator terpilih (o) H selesai pelayanan operator (fn) I konsumen dalam sistem (i) J PRINT - Waktu antar kedatangan (t) - Jam kedatangan (d) - Waktu Mulai pelayanan (e) - Waktu menunggu konsumen (g) - Waktu menunggu operator (hn) - Operator yg Terpilih (o) - Waktu pelayanan (c) - Waktu selesai pelayanan operator (fn) - Waktu konsumen pada sistem (i) INFORMASI - Rata-rata waktu menunggu Konsumen (Rm) - rata-rata waktu konsumen dalam sistem (Rk) - rata-rata menunggu operator N (Ro) K STOP Gambar 3AlgoritmaMacrologicFasePendaftaran [LAW91] http//jurnal.sttgarut.ac.id

Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ISSN 2302-7339 Vol. 10 No. 01 2013 Tabel 5 Inputan Input Waktu/orang Jumlah konsumen 30 orang (1) Waktu kedatangan 1-5 menit (2) Waktu pelayanan 3 menit (3) ** Acuan waktu yang digunakan adalah menit Tabel 6 Ilustrasi Simulasi Fase Pendaftaran Waktu Waktu operator Waktu selesai Waktu Waktu antar Jam Waktu server Waktu Bilangan dimulai konsumen pelayanan/operator konsumen Konsumen kedatangan Kedatangan IDLE (h) pelayanan Random pelayanan menunggu (f)=e+c pada sistem (t) (d)=t+d(n-1) (c ) (e ) (g) 1 2 1&2 1 2 (i)=g+c (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 67 4 4 4 0 4 4 3 1 7 0 3 2 28 2 6 6 0 0 6 3 2 7 9 3 3 84 5 11 11 0 4 2 3 1 14 9 3 4 22 2 13 13 0 0 4 3 2 14 16 3 5 62 4 17 17 0 3 1 3 1 20 16 3 [3] Tabel 7 Informasi Simulasi Fase Pendaftaran rata-rata waktu menunggu konsumen 0,0667 Menit (17) rata-rata waktu konsumen pada sistem 3,0667 Menit (18) Informasi 1 1,8333 Menit Waktu server IDLE (h) (19) 2 2,1667 Menit http//jurnal.sttgarut.ac.id

Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ISSN 2302-7339 Vol. 10 No. 01 2013 A. Validasi Model Validasi model dilakukan untuk memvalidasi antara model yang telah di buat dengan table simulasi.validasi menggunakan algoritma pada fase pendaftaran karena kesamaan atributatribut didalamnya Algo Tabel 5, 6, 7 Validasi A A A B C D E F G H A I J K = Baris (1) = Baris (2) = Baris (3) = Kolom (5) = Kolom (6) = Kolom (7) = Kolom (8) = Kolom (9) = Kolom (10,11) = Kolom (13) = Kolom (12) = Kolom (14,15) = Kolom (16) = Baris (17,18,19) Jumlah konsumen atau banyak konsumen sumber data di input Waktu kedatangan/ waktu antar kedatangan sumber data di input Waktu pelayanan sumber data di input adalah Bilangan random yang dihasilkan oleh excel waktu antar kedatangan = Random waktu kedatangan jam kedantangan mulai waktu pelayanan waktu menunggu konsumen waktu menunggu operator operator yang terpilih Waktu pelayanan sumber data di input Waktu selesai pelayanan Waktu konsumen pada sistem Informasi yang didapatkan B. Validasi Aliran Data Aliran data yang diuji berdasarkan Tabel 6 Skala waktu yang digunakan adalah menit. Proses pertama adalah proses menginput jumlah konsumen, waktu interval kedatangan dan waktu pelayanan untuk fase pertama dan ketiga sedangkan untuk fase kedua waktu pelayanan sudah ada standar pelayanan yaitu 30 menit untuk setiap perbaikan sepeda motor Mulai pada konsumen pertama fase pertama Bilangan random dihasilkan otomatis oleh Microsoft Excel 2007 dengan skala 100, nilai yang muncul angka 67 Nilai yang muncul pada kolom bilangan random selanjutnya di pakai untuk mencacah waktu antar kedatangan untuk konsumen pertama setelah di cacah maka muncul angka 4( berdasarkan Tabel 2 Interval waktu kedatangan angka 67 berada pada posisi antara nilai 60-79 ), angka 4 menandakan konsumen datang 4 menit setelah bengkel di buka. Kemudian angka lima dipakai untuk menetukan jam kedantangan yaitu jam kedatangan konsumen ke 0 ditambah waktu antar kedatangan konsumen pertama maka jam kedatangan konsumen pertama menjadi 4, yaitu 0 + 4 = 4. Selanjutnya nilai 4 pada jam kedatangan dipakai untuk menentukan waktu dimulai pelayanan untuk konsumen pertama dengan melihat operator mana yang sedang kosong atau sedang tidak melayani pelanggan, untuk pelanggan pertama dan kedua waktu dimulai pelayanan otomatis langsung dilayani karena operator belum melayani konsumen dan untuk konsumen dengan jam kedatangan 4 dilayani pada jam konsumen pertama dating yaitu 4 menit setelah bengkel dibuka. Untuk waktu menunggu konsumen pertama nilainya 0 dikarenakan semua operator sedang tidak melayani konsumen, menjadikan konsumen dating langsung dilayani sedangkan waktu menunggu operator nilannya 4 dikarenakan setelah bengkel dibuka konsumen pertama yang dating pada jam kedatangan 4 menit setelah bengkel di buka menjadikan semua operator menunggu selama 4 menit. Untuk waktu pelayanan berdasarkan input, yaitu 3 menit http//jurnal.sttgarut.ac.id

Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ISSN 2302-7339 Vol. 10 No. 01 2013 Pemilihan operator terpilih berdasarkan nilai yang paling besar pada kolom waktu menunggu operator sedangkan untuk konsumen pertama otomatis dilayani oleh operator pertama. Waktu selesai pelayanan nilai ini dihasilkan dari penjumlahan antara kolom waktu mulai pelayanan ditambah waktu pelayanan ditambah waktu selesai pelayanan sebelumnya dengan sebelumnya melihat operator mana yang melayani, yaitu 4 + 3 + 0 = 7menit Waktu konsumen pada system merupakan penjumlahan akhir dari fase pertama, nilai yang dijumalahkan adalah waktu menunggu konsumen ditambah waktu pelayanan, yaitu 3 + 0 = 3 menit untuk fase pertama. Untuk fase selanjutnya sama dalam aliran data pada fase pertama atau fase pendaftaran, yang membedakan hanya pada input yang di pakai pada proses menentukan waktu antar kedatangan. Untuk fase pertama input pertama berupa bilangan random sedangkan input pada fase kedua dan ketiga mengambil dari waktu selesai pelayanan setiap operator pada fase pertama begitu pula dengan input fase ketiga mengambil nilai waktu selesai pelayanan operator pada fase kedua atau fase perawatan. V KESIMPULAN 1. Model yang dihasilkan sudah sesuai dengan sistem yang ada mendekati kenyataan. 2. Algoritma untuk setiap fase pelayanan sudah sesuai dengan model sistem yang telah dibuat sebelumnya dan sudah dilakukan pengujian aliran datanya. 3. Hasil simulasi yang dilakukan mengunakan Ms. Excel mengunakan skenario simulasi sudah dapat melakukan simulasi, dan menghasilkan output serta informasi berupa ratarata waktu menunggu konsumen, rata-rata waktu konsumen pada sistem dan rata-rata waktu menunggu operator pada sistem. 4. Hasil simulasi yang di lakukan berdasarkan Algoritma Macrologic dengan banyak percobaan berhasil dan sesuai dengan real sistem DAFTAR PUSTAKA [1] Lee, Moore, Taylor, ManagementScience, Third Edition, Allyn And Bacon. [2] Law & Kelton, (1991), Simulation Modeling & Analysis, Second Edition, McGraw- Hill. [3] Law, A.M, (2004), Modeling System Simulation Mc Grawhill, New York. [4] Sudjana, 1989, Metoda Statistika, Tarsito. Bandung. [5] Arifin Miftahol, 2009, Simulasi Sistem Industri, Graha Ilmu. Yogyakarta. [6] Munawar M Yusro, Hidayat Nurul dan Maharani, 2005, Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank, searching at google date 14/08/2012 [7] PT. Daya Anugrah Mandiri, 2012, Prinsif Pelayanan we love 5 R dan 5 S. http//jurnal.sttgarut.ac.id