KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGGUNAAN DANA HIBAH PENELITIAN KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA TAHUN 2018

dokumen-dokumen yang mirip
BENDAHARA PEMERINTAH Jakarta, 5 Februari 2018

PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK ATAS PENGGUNAAN DANA DESA

PPh Pasal 21. Maksud. Dasar Hukum. Objek Pemotongan Pemotong PPh Pasal 21. Bukan Pemotong PPh Pasal 21. Penerima Penghasilan

Catatan: - Untuk Point 1, 3, 4 dan 5 dalam hal Wajib Pajak tidak mempunyai NPWP, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 20% (Dua puluh persen).

PANITIA SUMPAH PEMUDA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI TATA CARA PERHITUNGAN PPH/PPN DANA HIBAH PENELITIAN DAN PENGABDIAN BAGI MASYARAKAT

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

Tata Cara Pertanggungjawaban Kegiatan Penelitian & Kerjasama LPPM - ITS

BUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 23. Jenis Penghasilan. Jumlah Penghasilan Bruto

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

c. Biaya perjalanan dinas berupa biaya perjalanan, akomodasi dan perdiem tidak

Tanggal Terbit : 01 Februari 2006 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. WORKSHOP PENYUSUNAN SPJ dan RAB PROGRAM PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN INOVASI

1 dari 4 11/07/ :43

DANA BOS (BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH)

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I

BAB IV KETENTUAN LAINNYA

Subjek Pajak PPh Pasal 23

PERPAJAKAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SUMBER DANA DRPM DIKTI TAHUN 2018

CATATAN SPI Subtitle

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. mekanisme pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 pada Puslitbang

Perpajakan Bendahara Pengeluaran

BEA MATERAI. Bea Materai

Pokok-Pokok Perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Oleh Bambang Kesit Accounting Department UII Yogyakarta 21 Juni 2010

BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN DENGAN TARIF KHUSUS YANG BERSIFAT FINAL DAN TIDAK FINAL BAB V

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB III PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 22

Apakah Pemilik Indekos Harus Bayar Pajak Juga?

PANDUAN. PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN ITSprovement 2017 DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI

BELANJA HONORARIUM (PENELITI)

BAB II BAHAN RUJUKAN

4Dra.Riiyati UNIVERSITAS INDONESIA. , ip YerItas, Pro itas, 9ustItia. Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng.

Direktorat Keuangan dan Akuntansi INSTITUT PERTANIAN BOGOR Bogor, 4 Mei 2018

PJ.091/PPh/S/002/ KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA PEMERINTAH BOGOR, 15 MEI 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum ada beberapa pengertian pajak yang dikemukakan oleh para

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 BAB IV

PEDOMAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DISUSUN OLEH:

TOPIK : PENDAHULUAN. Mekanisme pembayaran utang PPh Manfaat withholdingtax system Kewenangan Kemen-Keu Pengenaan Pembatasan

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Pajak Menurut Para Ahli

BAB II LANDASAN TEORI

KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Modul Perpajakan PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI

Modul ke: Pertemuan 2. 02Fakultas EKONOMI. Perpajakan I. Program Studi AKUNTANSI

PENDAHULUAN Untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan administrasi keuangan ketertiban laporan keuangan DPPM secara kelembagaan, didukung

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/KMK.04/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 549/KMK.04/2000 TENTANG

PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK OLEH BENDAHARA PEMERINTAH KPP PRATAMA JAKARTA SETIABUDI TIGA

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

AKUNTANSI PPN & PPnBM

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Pertemuan 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23, 25, & 26

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB IV PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 23

SE-02/PJ./2006 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA

BADAN KANTOR PELAYANAN PAJAK ORANG PRIBADI. Syarat Objektif Syarat Subjektif. Wilayah tempat kedudukan. Wilayah tempat tinggal

PPh Pasal 22. Bendaharawan Pemerintah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) 23 Atas Sewa dan Jasa Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok

PERPAJAKAN BENDAHARA PEMERINTAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1) Pengertian Pajak Penghasilan. 2) Subjek Pajak Penghasilan. Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 tahun 2008, yaitu.

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB V PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 4 AYAT (2)

ASPEK PAJAK DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM OLEH INSTANSI PEMERINTAH

MINGGU KE LIMA PPH PASAL 23, 26, DAN 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

Pajak Penghasilan Pasal 22 PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

BAB I PENDAHULUAN. Dokter merupakan seseorang yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan dan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Secara Umum

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak

BENDAHARA SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 BAB III

BAB II LANDASAN TEORI PAJAK PENGHASILAN. II.1.1. Pengertian dan Pelaksanaan Pajak Penghasilan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN

Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali 2011

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

Aspek Perpajakan Penggunaan Dana APBN/APBD Bagi Bendahara

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pajak merupakan kewajiban rakyat untuk memberikan sebagian harta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam Siti Resmi (2009: 1):


BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Pertemuan 4 PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 & PAJAK PENGHASILAN PASAL 24

PEDOMAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DISUSUN OLEH:

Karakteristik. Tujuan : Kesederhanaan dan Kemudahan pengenaan pajak agar tepat waktu

SURAT PEMBERITAHUAN MASA BAGI PEMUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) Nomor Telepon : Nomor Faksimile : Nomor Telepon Baru Kegiatan Usaha :

SOSIALISASI SE-34/PJ/2017 TENTANG PENEGASAN PERLAKUAN PERPAJAKAN BAGI PTN-BADAN HUKUM NOPEMBER 2017

TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN PKM TAHUN 2015

Perpajakan 2 PPN & PPnBM

IBNU KHAYATH FARISANU 1 / 9 STIE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

Transkripsi:

KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGGUNAAN DANA HIBAH PENELITIAN KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA TAHUN 2018

KEWAJIBAN PAJAK ATAS DANA HIBAH PENELITIAN Walau telah berbasis keluaran, namun kewajiban perpajakan atas dana hibah penelitian tetap muncul sesuai pasal 15 Perdirjen Perbendaharaan 15 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Anggaran Penelitian Berbasis SBK Sub Keluaran Penelitian; Secara umum, kewajiban perpajakan ada 3 (tiga), yaitu memungut, menyetor dan melapor; Pajak dipungut dari penerima penghasilan, disetorkan ke bank dengan SSP dan dilaporkan ke KPP setempat dengan SPT; Wajib Pungut, setor dan lapor adalah bendahara LPPM atau bagian keuangan atau orang yang ditunjuk oleh Perguruan Tinggi untuk mengelola dana penelitian.

OBJEK DAN TARIF Jenis Pajak Objek Pajak Tarif PPh 21 Pembayaran atas honorarium, upah atau imbalan lain yang sejenis. - (Non PNS) 50% x Penghasilan Bruto x Tarif Pasal 17 - (PNS) Penghasilan Bruto x Tarif PMK 262 Tahun 2010 PPh 22 PPh 23 Pembelian Barang yang nilainya > Rp. 2.000.000 dan bukan merupakan Jumlah Yang Dipecah-pecah) Penghasilan atas modal, penyerahan jasa, hadiah dan penghargaan - (NPWP) 1.5% x Harga Beli (Tdk Termasuk PPN) - (Non NPWP ) 3% x Harga Beli (Tdk Termasuk PPN) - (NPWP) 2% x Harga Beli (Tdk Termasuk PPN) - (Non NPWP ) 4% x Harga Beli (Tdk Termasuk PPN) PPN Bea Materai Pembelian barang atau jasa yang nilainya > Rp. 1.000.000 Dokumen yang menyatakan nilai nominal sampai jumlah tertentu, dokumen yang bersifat perdata - Dasar Pengenaan Pajak x 10 % - < Rp. 250.000 tidak dikenakan bea materai - Rp. 250.000 s.d Rp. 1.000.000, bea mterai Rp. 3.000 - Diatas Rp 1.000.000, bea materai Rp. 6.000

WAKTU PENYETORAN DAN PELAPORAN Jenis Pajak Batas Waktu Penyetoran Batas Waktu Pelaporan PPh 21 Tanggal 10 Bulan Berikutnya Tanggal 20 Bulan Berikutnya PPh 22 Pada Hari Terjadinya Penyerahan Barang Tanggal 14 Bulan Berikutnya PPh 23 Tanggal 10 Bulan Berikutnya Tanggal 20 Bulan Berikutnya PPh 4 (2) Tanggal 10 Bulan Berikutnya Tanggal 20 Bulan Berikutnya PPN Tanggal 7 Bulan Berikutnya Tanggal 14 Bulan Berikutnya Catatan: Bulan dimaksud adalah saat terjadinya transaksi Penyetoran dapat menggunakan ebilling atau SSP manual ke bank; Pelaporan dapat menggunakan aplikasi espt.

PPH 21 UU No.7 Tahun 1983 stdtd UU No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 21; PP No. 80 tahun 2010 tentang tarif pemotongan dan pengenaan PPh Pasal 21 atas penghasilan yang menjadi beban APBN atau APBD; PMK No. 262/PMK03/2010 tentang Tata Cara Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI, dan Pensiunannya atas Penghasilan yang Menjadi Beban APBN atau APBD.

KETENTUAN UMUM PPH 21 Ketentuan mengenai honorarium bagi dosen yang telah mendapatkan tunjangan profesi dan kehormatan (serdos) mengacu ke Surat Edaran Mendikbud No. 1173/E5.1/TL/2015 tanggal 16 Juni 2015; Tim Peneliti dengan Status Non PNS menggunakan perhitungan sebagai berikut: 50% x Penghasilan Bruto x Tarif Pasal 17; Lapisan Penghasilan Tarif Pasal 17 s.d Rp. 50.000.000, - 5% Diatas Rp. 50.000.000 Rp. 250.000.000 15% Diatas Rp. 250.000.000 Rp. 500.000.000 25% Diatas Rp. 500.000.000 30%

KETENTUAN UMUM PPH 21 Tim Peneliti dengan Status PNS menggunakan tarif dan ketentuan sebagai berikut: Penghasilan Bruto x Tarif* Golongan PNS Tarif Golongan II 0% Golongan III 5% Golongan IV 15% Dalam hal penerima honorarium tidak memiliki NPWP, maka akan dikenakan lebih tinggi 20% daripada tarif yang diterapkan; Batas waktu penyetoran adalah tanggal 10 bulan berikutnya, dan pelaporan adalah tanggal 20 bulan berikutnya sejak tanggal terjadi transaksi.

CONTOH KASUS PPH 21 Tim Peneliti PTS ABC terdiri 1 orang dosen PNS Gol IV/b, 1 orang dosen non PNS dan 1 orang mahasiswa, akan menerima honorarium peneliti masing-masing sebesar Rp. 750.000 pada tanggal 19 Maret 2018, hanya mahasiswa yang belum ber-npwp, Berapa PPh 21 yang harus dipungut dan kapan tanggal jatuh tempo kewajiban pajaknya? 1 orang dosen PNS (Gol IV): Rp. 750.000 x 15% = Rp. 112.500 1 orang dosen Non PNS: 50% x Rp. 750.000 x 5 % = Rp. 18.750 1 orang mahasiswa 50% x Rp. 750.000 x 6% x = Rp. 22.500 Maka, total pajak yang harus dipungut adalah Rp. 153.750, dan jatuh tempo penyetoran adalah tanggal 10 April 2018 dan pelaporan adalah 20 April 2018 FAQ: Apakah biaya perjalanan dinas, transport, biaya akomodasi adalah objek pajak? Sepanjang dibebankan secara real cost dan disertai bukti pengeluaran yang sah, bukan merupakan objek pajak

PPH 22 UU No. 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Pasal 22; PMK No: 154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan PPh 22 Sehubungan Dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang dan Kegiatan Di Bidang Impor Atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain.

KETENTUAN UMUM PPH 22 Dikenakan atas pembelian barang dengan nilai transaksi diatas Rp. 2.000.000, dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah; Transaksi yang telah menjadi objek pajak daerah seperti pembelian makan dan minum dirumah makan, dan hotel Tidak Dipungut Pph 22; Pembelian BBM, Listrik, Gas, Pelumas, Air PAM dan Benda Pos Tidak Dipungut PPh 22; Perhitungan PPh 22 adalah sebagai berikut: (Rekanan Ber NPWP ) 1.5 % x Harga Beli (Tdk Termasuk PPN) (Rekanan Non-NPWP ) 3 % x Harga Beli (Tdk Termasuk PPN)

CONTOH KASUS PPH 22 Tim peneliti PTS XYZ membeli ATK sebagai bahan pendukung penelitian seharga Rp. 2.310.000 di Toko ber NPWP, pada tanggal 12 April 2018. Berapa PPh 22 yang harus dipungut dan kapan jatuh tempo kewajiban pajaknya? Cari dasar pengenaan pajaknya (DPP) dengan mengeluarkan unsur PPN, sebagai berikut: DPP: 100/110 x Rp. 2.310.000 = Rp. 2.100.000 Maka PPN-nya adalah Rp. 2.310.000 Rp. 2.100.000 = Rp. 210.000 PPh 22 nya adalah 1.5% x Rp. 2.100.000 = Rp. 31.500 Uang yang diterima toko adalah sebesar Rp. 2.310.000 Rp. 210.000 Rp. 31.500 Disetorkan paling lambat tanggal 12 April 2018, dan dilaporkan paling lambat tanggal 14 Mei 2018.

PPH 23 UU No. 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan pasal 23; PMK No: 244/PJ.03/2008 tentang jenis jasa lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2 UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008.

KETENTUAN UMUM PPH 23 Dikenakan sehubungan adanya penyerahan jasa kena pajak, seperti: sewa kendaraan, sewa peralatan, service, jasa catering, dll; Dikecualikan bagi yang memiliki Surat Keterangan Bebas (untuk omzet kurang dari 4,8 M / tahun); Tarif umum adalah 2% dari Dasar Pengenaan Pajak (sebelum PPN), dan 4% Jika tidak Ber NPWP; Jatuh tempo penyetoran adalah tanggal 10 bulan berikutnya dan pelaporan tanggal 20 bulan berikutnya.

JENIS JASA YANG DIKENAKAN PPH 23 Sewa dan penghasilan lain sehubungan penggunan harta; Jasa teknik, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan; Jasa lain, antara lain: jasa apraisal, jasa akuntansi, jasa perancang, jasa pengisian suara, jasa mixing film, jasa sehub software computer (perawatan, pemeliharaan), jasa instalasi mesin, peralatan, listrik, jasa pemeliharaan mesin, jasa event organizer, jasa pengepakan, jasa penyediaan tempat, jasa catering atau jasa boga

CONTOH KASUS Tim peneliti PTS XYZ menyewa mobil untuk menuju site penelitian, seharga Rp. 1.100.000 penyedia kendaraan tidak ber-npwp, pada tanggal 23 Januari 2018. Berapa PPh 23 yang harus dipungut dan kapan jatuh tempo kewajiban pajaknya? Pertama, cari dasar pengenaan pajaknya (DPP) dengan mengeluarkan unsur PPN, sebagai berikut: DPP: 100/110 x Rp. 1.100.000 = Rp. 1.000.000 Maka PPN-nya adalah Rp. 1.100.000 Rp. 1.000.000 = Rp. 100.000 PPh 23 nya adalah 4 % x Rp. 1.000.000 = Rp. 40.000 Disetorkan paling lambat tanggal 10 Februari 2018, dan dilaporkan paling lambat tanggal 20 Februari 2018. FAQ Bagaimana jika rekanan tidak mau dipungut pajaknya, karena margin kecil atau telah memiliki sistem resistrasi sendiri, sehingga tidak mungkin dipungut PPh nya? gunakan perhitungan Gross Up. Apakah penggandaan (fotokopi) dan pencetakan dokumen terkena PPh 23? Tidak kena.

PPN UU Nomor 42 Tahun 2009 perubahan keempat atas UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai; PP 144 tahun 2000 tentang barang dan jasa yg tidak kena PPN; Kepmenkeu 563/KMK.03/2003 tentang Penunjukan Bendaharawan Pemerintah dan KPPN untuk Memungut, Menyetor dan Melaporkan PPN dan PPnBM.

KETENTUAN UMUM PPN PPN dikenakan atas penyerahan barang dan jasa kena pajak yang nilainya lebih dari Rp 1.000.000; Tarif 10% dari Dasar Pengenaan Pajak Yang tidak dipungut PPN, adalah transaksi yang tidak melebihi Rp. 1.000.000 termasuk PPN, dan merupakan pembayaran yang tidak dipecah-pecah, BBM dan NON-BBM yang penyerahannya dilakukan oleh Pertamina, atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan, atas penyerahan BKP/JKP yang menurut perundang-undangan yang berlaku, mendapat fasilitas PPN tidak dipungut dan atau dibebaskan dari pengenaan PPN dan makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh jasa boga atau catering (karena merupakan objek pajak daerah, pajak restoran)

CONTOH KASUS PPN DAN PPH 22 PTS AB melakukan pembelian material penelitian di Toko, dengan nilai transaksi Rp 5.000.000 (sebelum pajak), pada tanggal 20 Maret 2018. Berapa PPN yang harus dipungut dan kapan tanggal jatuh tempo kewajiban pajaknya? Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% =Rp 500.000 PPh Pasal 22 1,5% x Rp 5.000.000 =Rp 75.000 Maka, jumlah uang yang diserahkan ke Toko tersebut adalah sebesar Rp. 5.000.000 Rp. 75.000 = Rp. 4.925.000; Jumlah kuitansi dan dimasukkan sebagai pengeluaran adalah sebesar Rp 5.500.000 Tanggal jatuh tempo penyetoran adalah tanggal 07 April 2018 dan jatuh tempo pelaporan adalah 14 April 2018 Catatan: PPN dipungut kepada rekanan yang menerbitkan faktur pajak; Lakukan scanning dengan QR scanner pada barcode faktur pajak untuk memastikan keasliannya.

BEA MATERAI Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai; Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000, Tentang Perubahan Tarif Bea Materai

KETENTUAN UMUM BEAMATERAI - Materai Rp. 6.000 - Surat perjanjian dan surat-surat lainnya (a.l. Surat Kuasa, Surat Hibah, Surat Pernyataan) yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan/ keadaan yang bersifat perdata; - Akta-akta yang dibuat PPAT termasuk rangkap-rangkapnya; - Akta notaris termasuk salinannya; - Surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) atau harga nominal yg dinyatakan dalam mata uang asing. - Materai Rp. 3.000 untuk Surat yang memuat jumlah uang dengan Harga Nominal lebih dari Rp. 250.000,- tetapi tidaklebih dari Rp.1.000.000 - Sampai dengan Rp. 250.000 tidak dikenakan Bea Materai

Konsultasi lebih lanjut mengenai aspek pertanggungjawaban keuangan dan perpajakan atas dana hibah penelitian dapat dilakukan melalui surel ditujukan ke i.riyanda@kopertis3. or.id dan cc ke siswanto@kopertis3. or.id