BAB 1 PENDAHULUAN. pengekspor kayu lapis yang berada di Desa Bajong, Kecamatan Bokateja,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya yang keberadaannya jauh lebih utama dan lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB I PENDAHULUAN. yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. sebagai akibat dari pengembangan kepariwisataan di daerahnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kerasnya kompetisi dunia usaha dewasa ini, memaksa perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan bagian dari ilmu perilaku

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai sistem tertutup (closed system) sudah waktunya. menuntut para pekerja harus terampil.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kehidupan kepada organisasi dan memberikan tujuan. Jadi,

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi bila dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan menempatkan diri sebagai melting pot bagi semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, DAN LOCUS OF. CONTROL (LoC) TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT. BAHTERA CITRA MANDIRI)

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. terhadap hubungan antara Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Turnover

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN P.T. DANLIRIS SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BPR SUKADANA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) saat ini berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan keluarga sering dianggap memiliki gaya manajemen kelas dua

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiripun tidak mengenal batas-batas nasional atau batas bangsa-bangsa. Kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya yang berupa pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga


BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan sentral dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi, adalah perilaku extra-role atau perilaku baik warga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan oleh Ajmal et al. (2015). Berdasarkan penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Society For Human Resource Management (SHRM) tahun 2002 menemukan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan beragam. Kondisi ini melahirkan persaingan yang semakin tinggi dalam dunia

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemudian Robbins

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUDAYA (Moeljono, 2003:16)

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencari karyawan yang baik dan mampu untuk menerima

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki, dengan demikian karyawan menjadi aset penting bagi perusahaan. Rasa suka rela

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Bhayangkara Jaya

1.1. Penelitian Terdahulu

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat menjalankan aktivitasnya secara maksimal maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. kehidupan manusia, tidak terkecuali sektor ekonomi. Semakin tinggi ilmu. dihadapi setiap perusahaan. Hal ini memaksa setiap perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Internal Audit State of the Profession 2013 survey yang digelar oleh PwC AS

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Wana Makmur Sejahtera merupakan salah satu perusahaan cabang pengekspor kayu lapis yang berada di Desa Bajong, Kecamatan Bokateja, Kabupaten Purbalingga. Pemasaran di lakukan dengan cara mengirimkan barang ke pusat yang berada di daerah tanggerang yaitu PT. Sumber Graha Sejahtera (SGS) selaku perusahaan eksportir. Bisnis PT. Wana Makmur Sejahtera mengalami penurunan disebabkan karena kurangnya pemasokan bahan kayu dari petani sehingga mengakibatkan produksi kayu lapis mengalami penurunan. Hal tersebut juga berdampak kepada kurangnya pendapatan perusahaan sehingga dimungkinkan mengakibatkan menurunnya kepuasan kerja karyawan di perusahaan kayu lapis tersebut. Menurut Sunyoto (2012), kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaannya. Hal ini nampak pada sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Berkenaan dengan masalah kepuasan kerja pegawai tersebut, sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan pegawai dalam pekerjaan diantaranya adalah sistem imbalan yang di anggap tidak adil menurut persepsi pegawai. Setiap pegawai akan selalu membandingkan antara rasio hasil dengan input dirinya terhadap rasio hasil dengan input orang lain. Perlakuan 1

2 yang tidak sama baik dalam reward maupun punist ment merupakan sumber kepuasan pegawai. Membahas pengertian dari imbalan tersebut merupakan pemberian kepada pegawai atau sesuatu yang dite rima pegawai sebagai balas jasa atas prestasinya kepada perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan. Imbalan ekonomi biasanya diberikan dalam bentuk gaji, upah, tunjangan, bonus, insentif, dan lain-lain. Para ahli umumnya membagi imbalan menjadi 2 kelompok yaitu imbalan intrinsik dan imbalan ekstrinsik. Imbalan intrinsik adalah imbalan yang dinilai di dalam dan dari mereka sendiri. Sedangkan imbalan ekstrinsik dihasilkan secara eksternal oleh seseorang atau sesuatu yang lainnya (Simamora dalam Sunyoto, 2012). Perilaku pemimpin merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Menurut Toha dalam Masaong dan Tilomi (2011), gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain yang dilihat. Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi diantara orang yang akan mempengaruhi perilaku dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting kedudukannya. Gaya kepemimpinan mewakili filsafat, ketrampilan, dan sika pemimpin dalam politik. Terdapat 3 jenis gaya kepemimpinan(leadership style) yang sangat berpengaruh terhadap efektivitas seorang pemimpin yaitu gaya kepemimpinan transaksional, gaya kepemimpinan transformasional, dan gaya kepemimpinan berbasis emotional intelegence ( Masaong dan Tilomi, 2011).

3 Gaya kepemimpinan transaksional menurut Komariah dan Triatna dalam Masaong dan Tilomi (2011), merupakan kepemimpinan yang menekankan pada tugas yang diemban bawahan. Pola hubungan yang dikembangkan kepemimpinan transaksional adalah berdasarkan suatu sistem timbal balik (transaksi) yang sangat menguntungkan ( mutual system of reinforcement ), yaitu pemimpin memahami kebutuhan dasar para pengikutnya dan pemimpin menemukan penyelesaian atas cara kerja dari para pengikutnya tersebut. Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer perlu menggunakan kemampuannya dalam membaca kondisi lingkungan organisasi, menetapkan strategi organisasi, memilih teknologi yang tepat, menetapkan struktur organisasi yang sesuai, sistem imbalan dan hukuman, sistem pengelolaan sumberdaya manusia, sistem dan prosedur kerja, dan komunikasi serta motivasi. Budaya atau kultur organisasi mempengaruhi cara manusia bertindak di dalam organisasi, bagaimana mereka bekerja, memandang pekerjaan mereka bekerja sama rekan kerja, dan memandang masa depan yang sebagian besar ditentukan oleh norma kultural, nilai-nilai dan kepercayaan mereka. Keberhasilan organisasi pada saat ini ditentukan oleh budaya dan kemampuanya dalam mentransformasikan diri guna mendukung tujuan organisasi. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, organisasi harus dapat mengembangkan potensi sumberdaya manusia dan memperkuat budaya, sehingga mampu menyesuaikan dengan perubahan budaya dalam menjalankan fungsinya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang

4 nantinya akan memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan (Robbins dalam Lumbanraja, 2008). Salah satu cara mengembangkan budaya adalah dengan menetapkan visi yang jelas dan langkah yang strategis, mengembangkan alat ukur kinerja yang jelas, menindaklanjuti tujuan yang telah dicapai, menetapkan sistem imbalan yang adil, menciptakan iklim kerja yang lebih terbuka dan transparan, mengurangi permainan politik dalam organisasi, dan mengembangkan semangat kerja tim melalui pengembangan nilai-nilai inti. Menurut Glaser dalam Koesmono (2005), budaya organisasi seringkali digambarkan dalam arti yang dimiliki bersama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual dan mitos-mitos yang berkembang dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai perekat yang menyatukan organisasi. Beraneka ragamnya bentuk organisasi atau perusahaan, tentunya mempunyai budaya yang berbeda-beda hal ini wajar karena lingkungan organisasinya berbedabeda pula misalnya perusahaan jasa, manufaktur dan trading. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu tentang kepuasan kerja karyawan dan menghasilkan variabel yang signifikan yaitu imbalan dan kepuasan kerja (Ruvendi, 2005), serta budaya organisasi (Koesmono, 2005). Kelemahan penelitian Ruvendi adalah karena nilai R 2 kecil, sehingga untuk meningkatkan R 2 maka penelitian ini akan menambahkan satu variabel budaya organisasi yang telah di teliti oleh Koesmono (2005) agar nilai R 2 meningkat.

5 Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul PENGARUH IMBALAN, GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA SUB SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU LAPIS DI PT. WANA MAKMUR SEJAHTERA (WMS). 1.2. Perumusan Masalah 1. Apakah imbalan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan? 2. Apakah gaya kepemimpinan transaksional secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan? 3. Apakah budaya organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan? 4. Apakah imbalan, gaya kepemimpinan transaksioanal, dan budaya organisasi, berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan secara simultan?

6 1.3. Pembatasan Masalah 1. Penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh imbalan, gaya kepemimpinan transaksional, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan. 2. Responden adalah seluruh karyawan pada sub sektor industri pengolahan kayu lapis di PT. Wana Makmur Sejahtera. 3. Lokasi penelitian bertempat di Desa Bajong, Kecamatan Bokateja, Kabupaten Purbalingga. 1.4. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh imbalan secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Wana Makmur Sejahtera. 2. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan transaksional secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Wana Makmur Sejahtera. 3. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Wana Makmur Sejahtera. 4. Untuk menganalisis pengaruh imbalan, gaya kepemimpinan transaksioanal, dan budaya organisasi pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan secara simultan pada PT. Wana Makmur Sejahtera.

7 1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini memberikan informasi tambahan untuk PT. Wana Makmur Sejahtera dalam memahami tentang pengaruh imbalan, gaya kepemimpinan transaksional, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada sub sektor industri pengolahan. 2. Bagi karyawan Sebagai bahan evaluasi kinerja yang telah dilakukan agar menjadi lebih baik dan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan imbalan, gaya kepemimpinan transaksional dan budaya organisasi, terhadap kepuasan kerja karyawan. 3. Bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi bagi penelitian lanjutan yang ingin melakukan penelitian dibidang yang sama dimasa yang akan datang dan syarat mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.