BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Cancer Society (2014), Leukemia adalah jenis kanker yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat keping

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kejadian Anemia Pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. pemeriksaan kultur darah menyebabkan klinisi lambat untuk memulai terapi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah suspensi dari partikel dalam larutan koloid cair yang

BAB II. membran pembatas trombosit (Matulo dkk, 2015). sebagian dari sitoplasma megakariosit berbentuk cakram, tidak berinti,

Penyakit Leukimia TUGAS 1. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah. Editor : LUPIYANAH G1C D4 ANALIS KESEHATAN

ABSTRAK PERAN ERITROPOIETIN TERHADAP ANEMIA ( STUDI PUSTAKA)

Editor : Yayan Akhyar Israr. Faculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

leukemia Kanker darah

BAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker ovarium merupakan keganasan ginekologi yang menempati urutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Latar belakang dan tujuan penelitian: Anemia defisiensi besi (ADB) sering bersamaan dengan anemia penyakit kronis (APK) dan keduanya

BAB I PENDAHULUAN. Polisitemia Vera (PV) adalah salah satu jenis keganasan mieloproliferatif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalsium. Trombosit melekat pada lapisan pembuluh darah yang rombak. (luka) dengan membentuk plug trombosit (Rukman, 2010).

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Chronic Myelogenous Leukemia (CML) merupakan suatu. keganasan hematologi yang berupa kelainan klonal dari

Korelasi Mutasi JAK2 V617F dengan Keparahan Klinis pada Pasien Neoplasma Myeloproliferatif yang Memiliki Kromosom Philadelphia Negatif

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. World Health Organization

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

BAB 1 PENDAHULUAN. mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya. Fungsi dari

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008; American Cancer. sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. lain. Salah satu fungsi darah adalah sebagai media transport didalam tubuh, volume darah

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

Pola Gambaran Darah Tepi pada Penderita Leukimia di Laboratorium Klinik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

LEUKEMIA. - pendesakan kegagalan sumsum tulang - infiltrasi ke jaringan lain

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.

Bila sumsum tulang muzik merespon keradangan atau jangkitan, sebahagian besar sel leukosit PMN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasien keganasan berisiko tinggi menderita anemia (Estrin, 1999). Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEWARNAAN SITOKIMIA HEMATOLOGI XIV.1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sel darah putih ( lekosit ) rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pola Lekemia Limfoblastika akut di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RS. Dr. Pirngadi Medan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Donasi darah merupakan proses pengambilan darah. secara sukarela dari seseorang kemudian darahnya akan

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

Anemia Hemolitik. Haryson Tondy Winoto,dr,Msi.Med.,Sp.A Bag. IKA UWK

BAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), kematian akibat kanker di

PEWARNAAN HAPUSAN DARAH TEPI. Oleh, Kelompok 2: I Gusti Agung Ayu Krisma D. D (P ) I Putu Paramartha Wicaksana A.

B A B I PENDAHULUAN. pembangunan dalam segala bidang. Pertumbuhan ekonomi yang baik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL. berat badan gram. Kemudian dilakukan aklimatisasi selama 1 minggu,

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin baik secara relatif maupun secara absolut. Jika hal ini dibiarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang rata-rata memiliki kira-kira 70 ml darah setiap kilogram berat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar dari setiap manusia yang ada di bumi ini. Hak untuk hidup sehat bukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sel sel darah primitif dibentuk dalam saccus vitelinus. Sel sel darah disini masih

HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

Indek Eritrosit (MCV, MCH, & MCHC)

TOKSISITAS MERKURI (Hg) TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN, GAMBARAN DARAH DAN KERUSAKAN PADA IKAN NILA Oreochromis niloticus

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran Laboratorium Leukemia Kronik di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 DESKRIPSI SINGKAT PEMBESARAN GINGIVA. jaringan periodonsium yang dapat terlihat secara langsung sehingga mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

!"#!$%&"'$( )) Kata kunci: Differential counting, zona atas dan bawah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat dalam dunia industri migas tidak lepas keterkaitannya

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasien-pasien dengan penyakit hematologi atau onkologi yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

BAB II PEMBAHASAN. Gambar 1. Megaloblastic change. 3

SISTEM OTOMATIS UNTUK CROPPING REGION OF INTEREST SEL DARAH PUTIH PADA CITRA LEUKEMIA LIMFOBLAST AKUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dirawat di Rumah Sakit minimal selama 1 bulan dalam setahun. Seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RESPON HEMATOLOGI PASIEN LEUKEMIA MIELOID KRONIK YANG MENDAPAT PENGOBATAN TYROSINE KINASE INHIBITOR SELAMA SETAHUN DI RSUP SANGLAH DENPASAR

KEGANASAN HEMATOLOGI PADA ORANG DEWASA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darah merupakan salah satu komponen yang paling penting di dalam tubuh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Curriculum vitae Riwayat Pendidikan: Riwayat Pekerjaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut American Cancer Society (2014), Leukemia adalah jenis kanker yang berasal dari sel punca. Secara garis besar leukemia dibagi berdasarkan penyakit(klinis) dan sel dominan yang terlibat. Berdasarkan gejala klinisnya, leukemia dibagi menjadi leukemia akut dan kronik. Leukemia akut bersifat ganas dan jika tidak diobati secara efektif dapat menyebabkan kematian dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Leukemia kronis berkembang lamban dan pasien dapat bertahan beberapa bulan atau tahun tanpa pengobatan. Sedangkan jenis sel yang ditemukan dibagi menjadi dua yaitu sel limposid dan seri Mieloid (Bain,B.J.2015). Leukemia Mieloid akut (LMA) adalah kelompok kelainan heterogen yang terjadi pada seri myeloid. Sel leukemia terus berproliferasi terapi terjadi ganguan pada proses pematangan sel sehinggan berakumulasi sebagai sel imatur (tidak matang) yang dikenal sebagai sel blast. Sel blast menggantikan sel puncak hemopoietik normal di sumsum tulang, sehingga terjadi ganguan pada fungsi sumsum tulang. Sel blast diklasifikasikan menjadi mieloblast, monoblast, eritroblast, atau megakarioblast (Bain,B.J.2015). Pengecatan sitokimia untuk eritrosit dipakai untuk mendeteksi adanya free iron, derivet hemaglobin dan enzime metabolik?sitoplasmik tertentu didalam eritrosit, sedangkan terhadap trombosit pengecatan sitokimia dipakai untuk mendeteksi platelet 1

2 peroxidase reaction yang terdapat didalam retikulum endoplasmik dan membran inti megakariosit muda atau yang sudah matur (Hariman S, 1998). Pemeriksaan laboratorium untuk penegakan leukemia salah satunya dengan pewarnaan sitokimia, diantaranya menggunakan reagen lepehne yang dimana reagen lepehne akan tampak warna hijau pada granula eritrosit tua sebagai pembandingnya, lepehne mewarnai sel jajaran eritrosit (eritroblas). Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk membedakan jenis leukemia akut atau kronik, Leukemia akut akan bereaksi positif dengan pewrnaan Lepehne dilihat dari jajaran eritrositnya dan leukemia kronik akan bereaksi negative. Sel muda yang abnormal jika dalam keadaan ini boleh dikatakan bahwa granula dam sel jajaran granulosit dan eritrosit yang mengandung peroksidase sedangkan sel jajaran limfosit tidak ada. Pewanaan sedian apusan darah tepi dengan menggunakan giemsa dan wright belum memuaskan untuk membedakan seri leukosit untuk menunjang leukemia dan kelainan leukosit lainnya sehingga diperlukan peawarnaan sitokimia lainnya seperti lepehne. Pewarnaan Lepehne dilakukan untuk mengenali tipe penyakit leukemia melihat jajaran eritrosit muda, reagen lepehne berisi benzidine 0,6% dan Perhidrol 30% dalam 4,5 ml ethanol 70%, dalam penelitian ini dilakukan penurunan konsentrasi larutan perhidrol yang lebih rendah, sehingga akan dapat mengurangi biaya analisis dengan kualitas pewarnaan yang masih terlihat jelas.

3 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh variasi konsentrasi perhidrol (H2O2) 30%,27,5%, 25%, 22,5%, dan 20% terhadap kualitas pengecetaan lepehne? 1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum Untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi perhidrol (H2O2) terhadap kualitas hasil pengecatan lepehne? 1.3.2. Tujuan khusus a. Menilai kualitas hasil pewarnaan lepehne pada konsentrasi perhidrol 30%. b. Menilai kualitas hasil pewarnaan lepehne pada konsentrasi perhidrol 27,5%. c. Menilai kualitas hasil pewarnaan lepehne pada konsentrasi perhidrol 25%. d. Menilai kualitas hasil pewarnaan lepehne pada konsentrasi perhidrol 22,5%. e. Menilai kualitas hasil pewarnaan lepehne pada konsentrasi perhidrol 20%. f. Menganalisis pengaruh variasi konsentrasi perhidrol (H2O2) terhadap kualitass hasil pewarnaan lepehne.

4 1.4.Manfaat Penelitian a. Bagi institusi Penelitian diharapkan bermanfaan untuk bahan refernsi bagi pendidikan dan sebagai acuan bagi peneliti lain untuk melakuakan penelitian lebih lanjut terkait dengan pengecatan sitokimia. b. bagi peneliti Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menerapkan ilmu yang sudah didapatkan selama menduduki bangku perkuliahan. c. bagi laboratorium Untuk memberikan informasi tentang variasi konsentrasi larutan untuk kualitas pewarnaan lepehne jika terdapat pemeriksaaan sumsum tulang dilaboratorium tertentu.

5 1.5. Keaslian/originalitas penelitian Nama,Tahun Judul penerbit Phaedon fessas, Inclusions of 1963 hemoglobin in erythroblasts and erythroblast of thalassemia. John R, 1965 The renal lesion associated with hemoglobinemia. Jenis penelitian Hasil Kesimpulan bahwa inklusi terdiri dari hemoglobin berasal dari sifat pewarnaan W. Peabody, 1924 Kehadiran eritrosit dalam sitoplasma dan inti sel hati pada tikus diobati dengan uretan atau alil format dilaporkan dan pentingnya temuan ini dibahas Phagocytosis of erytrocyes in the bone marrow with special reference to pernicious anemia. ditemukan hemoglobin disel darah merah secara in vivo penelitian tersebut diatas menggunakan pengecatan lepehne pada hewan percobaan, sedangkan pada penelitian ini mengguakan sampel dari sumsum tulang dengan pengecatan lepehne.