UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN MATERI PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Tema Lingkungan di Kelas 1 SD Negeri 10 Tolitoli

PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERCOBAAN UNTUK MENYELIDIKI HUBUNGAN ANTARA GAYA DAN GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS VI

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

LANDASAN TEORI. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ega Gradini 1. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I. PENDAHULUAN

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM GROUP TUORNAMENT

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran STAD pada Siswa Kelas V SD Inpres 1 Birobuli

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

Transkripsi:

Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri Dukuhwaru 01 Kec. Dukuhwaru Kab. Tegal Abstrak Hasil ulangan kelas VI menunjukkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam pembelajaran IPA pada KD sistem tata surya bilamana guru menggunakan metode Cooperative Learning tipe Jigsaw. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang tiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, p e l a k s a n a a n, p e n g a m a t a n, d a n r e e k s i. A d a p u n s u b y e k p e n e l i t i a n a d a l a h s i s w a k e l a s V I S D N e g e r i Dukuhwaru 01 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal tahun 2011/2012 dengan jumlah sisa sebanyak 42 siswa. Sumber data berasal dari hasil tes siswa dan lembar observasi. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas siwa yaitu dalam kategori sangat aktif, serta kemampuan guru dalam mengajar dalam kategori baik. Kesimpulannya yaitu model cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan kemampuan guru dalam mengajar. Kata Kunci: Cooperative learning; jigsaw; tata surya 2012 Dinamika PENDAHULUAN Tugas guru dalam mengajar terutama adalah membantu transfer belajar. Tujuan melakukan transfer belajar adalah menerapkan hal-hal yang sudah dipelajari ada situasi baru. Menurut teori, belajar perilaku melibatkan belajar perubahan perilaku. Sedangkan menurut teori, belajar kognitif adalah belajar melibatkan perubahan pemahaman, guna dalam mengajar dituntut untuk merencakan kegiatan secara sistematis dari merencanakan sampai tindak lanjut. Khususnya dalam IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian, gagasan-gagasan. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Dukuhwaru 01 Kabupaten Tegal memperlihatkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar di kelas yakni siswa merasa malas belajar, bosan, siswa kurang aktif bertanya, dan suka bermain sendiri dan dengan teman-temannya. Ditambah lagi dengan hasil yang kurang dalam penguasaan materi IPA khususnya dalam materi tentang sistem tata surya. Model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw tampaknya akan dapat melatih para siswa untuk mendengarkan pendapat-pendapat orang lain dan merangkum pendapat sendiri atau teman-teman dalam bentuk tulisan. Tugas-tugas kelompok akan dapat memacu para siswa untuk bekerja sama, saling membantu satu sama lain dalam mengintegrasikan pengetahuanpengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Maka dalam pembelajaran siswa lebih aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga kesan yang diterima siswa tidak mudah dilupakan. Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen

sebagai akibat dari upayaupaya yang dilakukannya. Perubahan-perubahan tersebut tidak disebabkan faktor kelelahan, kematangan ataupun karena menkonsumsi obat tertentu. Di dalam kenyataan perubahan dalam bentuk respon-respon sebagai hasil belajar yang mudah terlihat, tetapi ada pula sifatnya potensial, artinya tidak segera terlihat, respon tersebut biasanya juga merupakan hasil kegiatan yang di perkuat, terjadi misalnya melalui sistem ganjaran. Perubahanperubahan pada perilaku itu juga merupakan hasil pengulangan-pengulangan yang berdampak m e m p e r b a i k i k u a l i t a s p e r k e g i a t a n y a n g s i f a t n y a m e n t a l a t a u s i k s e m a t a. Pembelajaran cooperative learning mengacu pada model pembeajaran di mana siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar. Banyak terdapat pendekatan kooperatif yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kebanyakan melibatkan siswa dalam kelompok yang terdiri dari empat siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (Slaum, 1994). METODE PENELITIAN Subyek yang diteliti adalah siswa kelas VI SD Negeri Dukuhwaru 01 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal dengan jumlah siswa 42 siswa. Peneliti memilih kelas VI karena peneliti merupakan guru kelas tersebut dan pada kelas tersebut diperoleh hasil belajar IPA yang masih rendah. Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang harus dijalani, yaitu pertama tahap perencanaan, terdiri dari beberapa langkah, antara lain: 1) Guru menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan; 2) Merancang pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); 3) Merancang pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw; 4) Merancang membentuk kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan lembar kerja siswa; 5) Merancang pelatihan soal secara individual. Kedua tahap pelaksanaan, terdiri dari 1) guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP; 2) Melaksanakan pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw; 3) Dengan metode Tanya jawab, guru memahami pemahaman konsep yang telah dikuasai siswa; 3) Membentuk kelompok-kelompok kecil berdasarkan urutan nomor pada absensi siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa; 4) Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan; 5) Siswa latihan soal secara individual. Ketiga tahap pengamatan, peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk melakukan pengamatan. Observer mengamati jalannya pembelajaran dan menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas, kelompok serta menilai kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja s i s w a. K e e m p a t t a h a p r e e k s i, y a i t u h a s i l d a r i t a h a p p e n g a m a t a n d i k u m p u l k a n u n t u k d i a n a l i s i s d a n d i e v a l u a s i o l e h p e n e l i t i d a n k o l a b o r a t o r. K e m u d i a n p e n e l i t i d a p a t m e r e e k s i d i r i t e n t a berhasil tidaknya siklus yang dilakukan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan ada 2 macam yaitu : Lembar Observasi dan tes. Tes dilakukan setiap selesai mengikuti suatu proses pembelajaran, dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan kartu-kartu pembelajaran. Hasil tes yang diperoleh dibandingkan dengan hasil tes pada siklus berikutnya sehingga akan dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar atau tidak. Untuk mengetahui ke efektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Pelaksanaan Siklus I pada hari Sabtu, 14 April 2012 dengan susunan kegiatan sesuai dengan 300 Dinamika Vol. 3. No. 2. (2012)

p r o s e d u r p e n e l i t i a n y a i t u d a r i p e r e n c a n a a n, t i n d a k a n, o b s e r v a s i d a n r e e k s i. Pembelajaran Siklus I difokuskan pada pembelajaran dengan materi sistem tata surya yang dibantu dengan percobaan. Pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam pada peserta didik. Peserta didik secara serempak menjawab wa alikum salam. Kemudian guru mengkondisikan peserta didik untuk belajar dengan cara mempersilahkan peserta didik untuk duduk di tempat duduk masing-masing dan agar berhenti berbicara. Pada akhir pembelajaran, peneliti memberikan soal evaluasi kepada peserta didik untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman tentang materi sistem tata surya. Dari hasil evaluasi tersebut selanjutnya dianalisis untuk mengetahui nilai rata-rata dan ketuntasan belajar. Setelah diadakan pembelajaran siklus I, diperoleh hasil yang menggambarkan pemahaman materi sistem tata surya. Adapun hasil yang diperoleh adalah hasil LKS tiap kelompok dan hasil tes formatif per individu ini setiap kelompok mampu menyelesaikan soal- soal yang ada dalam LKS dengan nilai yang memuaskan. Dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Hasil LKS Siklus I Kelompok Nilai Siklus I I 80 II 90 III 90 IV 70 V 90 VI 80 VII 100 Jumlah 600 Rata-rata 86 Berdasarkan hasil penelitian ada 16 siswa yang belum tuntas belajar atau (38,10%), sedangkan yang sudah tuntas ada 26 siswa (61,90%) dengan nilai rata-rata kelas mencapai 68,57. Hal itu artinya peserta didik belum semuanya menguasai materi tentang sistem tata surya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Hasil Tes Formatif Siklus I Nilai Rata-rata 68.57 Ketuntasan Belajar 61,90 % Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Aktivitas belajar siswa siklus I Aspek Pengamatan % Kategori Kerjasama 46,4% Cukup Tanggung Jawab 36,3% Kurang Demokratis 35,7% Kurang Mengemukakan Pendapat 38,1% Kurang UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW 301

Berdasarkan pengamatan kinerja guru dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. Kinerja guru Siklus I Jumlah 30 Nilai Maksimal 48 Prosentase (30/48) X 100% = 62,5 Kategori Cukup Secara garis besar, sebetulnya siklus I berjalan cukup baik dan kondusif, akan tetapi masih ada kekurangan yang perlu dibenahi, sehingga perlu ada pelaksanaan siklus berikutnya agar kondisi pemebalajarn menjadi maksimal dan tentunya hasil yang diharapkan juga akan maksimal juga. Maka peneliti memutuskan untuk melaksanakan siklus yang kedua. Siklus II Pelaksanaan Siklus II pada hari Sabtu, 21 April 2012 dengan susunan kegiatan sesuai d e n g a n p r o s e d u r p e n e l i t i a n y a i t u d a r i p e r e n c a n a a n, t i n d a k a n, o b s e r v a s i d a n r e e k s i. Setelah diadakan pembelajaran siklus II, diperoleh hasil yang menggambarkan pemahaman materi sistem tata surya. Adapun hasil yang diperoleh adalah hasil LKS tiap kelompok dan hasil tes formatif per individu. Tabel 5. Hasil Kelompok LKS Siklus II Kelompok Nilai Siklus II I 90 II 90 III 100 IV 90 V 100 VI 90 VII 90 Jumlah 650 Rata-rata 93 Sedangkan hasil tes formatif siklus II menunjukkan ada 6 siswa yang belum tuntas belajar atau (14,29%), sedangkan yang sudah tuntas ada 36 siswa (85,71%) dengan nilai rata-rata kelas mencapai 77,86. Hal itu artinya peserta didik belum semuanya menguasai materi tentang sistem tata surya. Akan tetapi hasil tersebut sudah dapat dikatakan sudah memenuhi indicator pencapaian keberhasilan yang ditargetkan. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. 302 Dinamika Vol. 3. No. 2. (2012)

Tabel 6. Hasil Tes Formatif Siklus II Nilai Tuntas Keterangan Belum Tuntas Jumlah 3270 36 6 Nilai Rata-Rata 77.86 Tuntas Prosentase Ketuntasan (%) 85.71 14.29 Adapun kaitannya dengan aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw aktivitas siswa yang masih kurang pada aspek pengamatan tanggung jawab, demokratis, dan kemampuan mengemukakan pendapat. dapat dilihat dari hasil berikut ini. Tabel 7. Aktivitas belajar siswa siklus II Aspek Pengamatan % Kategori Kerjasama 72,0% Baik Tanggung Jawab 58,3% Cukup Demokratis 54,8% Cukup Mengemukakan Pendapat 59,5% Cukup Kinerja guru selama pembelajaran siklus II diketahui kinerja guru sudah dalam kategori sangat baik. Hal itu disebabkan kekurangan-kekurangan yang ada dalam siklus I sebelumnya sudah dapat diminimalisir pada siklus I ini. dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 8. Kinerja guru Siklus II Jumlah 41 Nilai Maksimal 48 Prosentase (41/48) X 100% = 85,4 % Kategori Sangat Baik Secara garis besar, sebetulnya siklus II berjalan dengan baik dan kondusif, akan tetapi masih ada kekurangan yang perlu dibenahi. Meskipun demikian peneliti bersama observer menilai kekurangan-kekurangan tersebut tidak cukup berarti, sehingga pelaksanaan siklus II dapat dikatakan berhasil. Maka dari itu peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan ke siklus berikutnya. Pembahasan yang akan diuraikan disini adalah berdasarkan hasil pengamatan yang d i l a n j u t k a n d e n g a n r e e k s i. B e r d a s a r k a n h a s i l r e e k s i p a d a s i k l u s I s e r t a l e m b a r o b s e r v siswa siklus 1 didapatkan bahwa masih banyak siswa yang masih bingung dan gaduh dalam melakukan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hal ini disebabkan karena peserta didik masih terbiasa dengan pembelajaran yang konvensional. Selain itu juga guru atau peneliti belum mampu mengkondisikan siswa dalam pembagian kelompok dengan baik. A k t i t a s p e s e r t a d i d i k p a d a s i k l u s I t e r k e s a n r e b u t d a n g a d u h, a k a n t e t a p i p e s e r t a d i sudah menunjukkan antusias mereka terhadap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tersebut. Hasil yang diperoleh dari evaluasi sikap sosial dan perilaku sosial pada siklus I yang tidak lengkap mengerjakan tugas, masih meliputi kerjasama, tanggung jawab, demokratis, dan mengemukakan UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW 303

pendapat dapat dijelaskan sebagai berikut. Kerjasama antar siswa termasuk dalam kriteria cukup baik mencapai 46,4 %; aspek tanggung jawab masih dalam kategori kurang atau mencapai 36,3%; aspek demokratis dalam criteria kurang atau mencapai 35,7%; dan aspek dalam mengemukakan pendapat juga dalam criteria kurang atau mencapai 38,1%. Perolehan prosentase tersebut masih belum memuaskan, hal ini dikarenakan siswa belum menyadari betul prinsip dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Mereka masih terbiasa dengan pembelajaran yang sifatnya konvensional. A k t i t a s p e s e r t a d i d i k p a d a s i k l u s I I d i n i l a i o l e h p e n e l i t i d a n o b s e r v e r s u d a h d a mengalami peningkatan yang baik dari siklus sebelumnya. Hal ini dibuktikan dari antusias dan perilaku peserta didik selama pembelajaran siklus II menunjukkan ke arah yang lebih baik. Peserta didik aktif dalam kegiatan diskusi di kelompok induk maupun kelompok ahli. Masing-masing individu dalam kelompok pun sudah menunjukkan tanggung jawab yang cukup baik terhadap tugas yang harus diselesaikan dan dibahas. Peserta didik yang pandai sudah menunjukkan ketidak egoisannya dalam kelompok masing-masing, justru dapat memberikan bimbingan terhadap teman-teman yang lain dalam satu kelompok. Kemampuan dalam mengemukakan pendapat pun sudah mulai muncul. Ini terbukti dengan banyaknya siswa yang berebutan untuk bertanya dan m e n g e l u a r k a n p e n d a p a t m e r e k a m a s i n g - m a s i n g. U n t u k l e b i h j e l a s n y a p e r o l e h a n a k t i t a s p e s e r t a didik pada siklus II yang mencakup sikap sosial dan perilaku sosial dapat dijelaskan sebagai berikut. U n t u k m e l i h a t p e r k e m b a n g a n a k t i t a s p e s e r t a d i d i k s e l a m a s i k l u s Kerjasama I d a n s i k l u s I I peserta didik mencapai 72,0% dinyatakan baik/memuaskan; Tanggung jawab peserta didik mencapai 58,3% dinyatakan cukup baik; Demokratis peserta didik mencapai 54,8 % dinyatakan cukup baik; Mengemukakan pendapat peserta didik mencapai 59,5% dinyatakan cukup baik dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 9. Perbandingan aktivitas siswa siklus I dan II Siklus I Siklus Ii Aspek Pengamatan % Kategori % Kategori Kerjasama 46,4% Cukup 72,0% Baik Tanggung Jawab 36,3% Kurang 58,3% Cukup Demokratis 35,7% Kurang 54,8% Cukup Mengemukakan Pendapat 38,1% Kurang 59,5% Cukup Menurut Lie (2002:28) Model Cooperative Learning merupakan kegiatan gotong royong yang merupakan kerjasama yang terdiri dari dua orang atau lebih yang semuanya mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Selain itu juga Kelly (1999) mengungkapkan pengertian Cooperative Learning adalah pengajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil, dimana peserta didik bekerjasama untuk menambah atau memperoleh hasil belajar yang maksimal Hal tersebut dibuktikan pada pelaksanaan siklus I dimana perolehan hasil belajar siklus I yang menunjukkan hasil yang cukup membanggakan meskipun belum memenuhi indicator pencapaian yang telah ditetapkan, tetapi paling tidak sudah menunjukkan peningkatan dari kondisi awal para peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini. Hasil belajar Siklus I diperoleh nilai rata-rata 68,57 dengan siswa yang tuntas belajar mencapai 61,9% atau sebanyak 26 siswa, dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40. Siklus I dianggap belum memnuhi target yang diharapkan meskipun terjadi peningkatan dari kondisi awal, sehingga peneliti melakukan siklus berikutnya (siklus II) dan hasilnya ternyata sangat memuaskan. Ini terbukti dari perolehan hasil nilai rata-rata siswa mencapai 77,86 dengan 304 Dinamika Vol. 3. No. 2. (2012)

ketuntasan belajar mencapai 85,71% atau ada 36 siswa yang tuntas dari jumlah keseluruhan siswa 42. Hal ini membuktikan bahwa pendapat Kelly (1999) bahwa pembelajaran kooperatif dapat membawa pada hasil belajar siswa yang lebih baik. Untuk memperjelas peningkatan hasil belajar pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada t a b e l d a n g r a k b e r i k u t i n i. Tabel 10. Perbandingan hasil belajar siklus I dan siklus II Rekapitulasi Siklus I Siklus II Nilai Rata-rata 68,57 77,86 Ketuntasan Belajar 61,9 85,71 Dari faktor guru masih ada kekurangan diantaranya dalam membuka pelajaran guru masih kaku, guru belum mampu mengelola kelas dengan baik dan lancar, guru belum mampu mendorong atau memotivasi siswa secara maksimal. Hal ini disebabkan guru belum bisa memahami langkah-langkah pembelajaran dengan cermat, selain itu juga guru terganggu dengan kondisi kelas yang masih ramai dan gaduh selama pelaksanaan siklus I. PENUTUP Simpulan pada penelitian ini pertama pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 61,9%% dengan nilai rata-rata 68,57, siklus II 85,71% dengan nilai rata-rata 77,86. Kedua penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mempunyai pengaruh positif pada aktivitas siswa, yaitu sikap sosial dan perilaku sosial yang terdiri dari aspek kerjasama, tanggung jawab, demokratis dan mengemukakan pendapat dalam kelompok dapat dijalankan dengan cukup baik. Ketiga kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam kategori yang amat baik (85,4%). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk., 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdikbud. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Slavin, Robert,E. 1995. C o o p e r a t i v e L e a r n i n g : e o r y, R e s e a r c h a n. d Second P r a c t i Edition. c e Boston : Allyn and Bacon Publisher. Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia. Sudjana. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung : Falah Production.. 2012. Upaya Peningkatan Pemahaman Tentang Sistem Tata Surya Melalui Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Di Kelas VI. (Laporan penelitian di SD Negeri Dukuhwaru 01 Kec. Dukuhwaru Kab. Tegal). UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW 305