Artikel Article : Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 : The Relation Between Knowledge, Attitude And Preventive Behavior With The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013 Oleh: IRENNE BLANDINA MARANU 091511102 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Dantje T. Sembel, BAgr. Sc dr. Paul A.T. Kawatu, MSc FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2013 1
Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 Irenne Maranu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Samratulangi ABSTRAK Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi sasaran dalam Millenium Development Goals (MDGs). Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan bahwa angka kasus baru malaria di Sulawesi Utara sebesar 61,7%. Desa Kema merupakan daerah endemis malaria di Kabupaten Minahasa Utara. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan dengan kejadian malaria pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian adalah case control. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang pernah atau sedang menderita malaria pada tahun 2011-Februari 2013 dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kema. Jumlah sampel pada kelompok kasus sebanyak 41 orang dengan perbandingan 1:1 sehingga jumlah total sampel sebanyak 82 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan dengan kejadian malaria pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kema dengan nilai OR masing-masing 4,844 (CI; 95% 1.874-12,520), 10,462 (CI; 95% 3,675-29,781) dan 6,591 (CI; 95% 2,513-17,287). Perlu dilakukan penyuluhan untuk lebih meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan masyarakat dan diharapkan kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kebersihan lingkungan agar dapat terhindar dari penyakit malaria. Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan dan kejadian malaria. ABSTRACT Malaria is one of the infectious diseases that were targeted in the Millennium Development Goals (MDGs). Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) in 2010 showed us that 61.7% of malaria case happened in Sulawesi Utara, and Kema village which is located in Minahasa Utara regency was an endemic area for malaria disease. This research is aimed at knowing the relation between Attitude and Preventive behavior with the Incidence of Malaria Disease in Society at Health Center Work Area Kema Sub- District, Minahasa Utara Regency. The researcher applied case control research design. The population was the society living in Puskesmas working area of Kema village and they have been getting malaria disease during 2011 until february 2013. The sample in this research was 82 of the amount in case group with 1:1 comparison. The result of this research showed that there was a relation between between Attitude and Preventive behavior with the Incidence of Malaria Disease in Society at Health Center Work Area Kema Sub- District with each OR score 4,844 (CI; 95% 1.874-12,520), 10,462 (CI; 95% 3,675-29,781) dan 6,591 (CI; 95% 2,513-17,287). A socialization is needed to increase Knowledge, Attitude and Preventive behavior in society. Besides, it is also hoped that the society can keep the environment clean to avoid the incidence of malaria disease. Kata kunci: Knowledge, Attitude, Preventive behavior, Incidence of Malaria Disease. 2
PENDAHULUAN Malaria merupakan salah satu Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara. penyakit menular yang menjadi sasaran prioritas komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs) (Zulkoni, 2011). Data kasus baru malaria tahun 2009/2010 pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan bahwa angka kasus baru malaria di Sulawesi Utara (61,7%) (Kemenkes, 2010). Kecamatan Kema adalah daerah endemis METODOLOGI Desain penelitian yang digunakan adalah case control. Lokasi penelitian adalah wilayah kerja Puskesmas Kema Kecamatan Kema dan waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Maret 2013 - April 2013. Populasi dalam penelitian ini untuk malaria yang ada di kabupaten adalah penduduk yang pernah atau sedang Minahasa Utara (Dinkes Kabupaten Minahasa Utara, 2012). menderita malaria pada tahun 2011-Februari 2013. Penentuan jumlah sampel dilakukan Wilayah kerja Puskesmas Kema pada dengan menggunakan teknik purposive tahun 2009 terdapat 55 kasus positif malaria, pada tahun 2010 terdapat 109 positif malaria, pada tahun 2011 terdapat 51 kasus positif malaria, pada tahun 2012 terdapat 26 positif malaria dan sampai pada februari 2013 terdapat 3 kasus positif. Pada tahun 2011 penyakit malaria merupakan urutan ke lima dari sepuluh penyakit menonjol surveilans terpadu penyakit berbasis puskesmas (Profil Puskesmas Kema). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan dengan kejadian malaria pada masyarakat di Wilayah sampling. Sampel dilakukan pada dua kelompok responden yaitu kelompok kasus atau kelompok yang di diagnosa menderita malaria positif berdasarkan pemeriksaan laboratorium sebanyak 41 orang dan kelompok kontrol sebanyak 41 orang sehingga jumlah sampel sebanyak 82 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Data yang dikumpulkan data primer yaitu data yang diperoleh dari responden melalui wawancara secara langsung serta observasi langsung dan data sekunder yaitu data rekam medik pasien malaria di Puskesmas Kema dan profil Kabupaten Minahasa Utara tahun 2012. 3
Penelitian ini mnggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. kelompok kontrol yang paling banyak adalah ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 35 responden. 2. Hubungan Pengetahuan Pencegahan HASIL 1. Karakteristik Responden Hasil penelitian ini memperoleh 82 responden sebagai sampel penelitian yang terdiri atas laki-laki 43 responden (52%) dan perempuan 39 responden (48%), pada kelompok kasus berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 23 responden (56,1%) dan pada kelompok kontrol paling banyak berjenis kelamin perempuan yaitu 21 responden (51,2%). Pendapat yang dikemukakan oleh Arsin (2012) bahwa sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa perempuan mempunyai respons imun yang lebih kuat dibandingkan laki-laki. Rata-rata umur responden pada kelompok kasus berkisar 36-45 tahun sebanyak 17 responden (41,5%) dan pada kelompok kontrol berumur 46-55 tahun sebanyak 15 responden (36,6%). Tingkat pendidikan responden pada kelompok kasus sebagian besar SLTP yaitu 17 responden (41,5%) dan pada kelompok kontrol tingkat pendidikan responden sebagian besar yaitu SMA sebanyak 16 responden (39,0%) dengan jenis pekerjaan pada kelompok kasus dan Pengetahuan dibagi menjadi dua kategori yaitu baik dan kurang. Hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Hubungan pengetahuan pencegahan dengan kejadian malaria Pengetahuan Malaria Tidak Malaria n % N % Kurang 31 75,6 16 39,0 Baik 10 24,4 25 61,0 P=0,001 OR=4,844 95% CI=1.874-12,520 Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan pencegahan dengan kejadian malaria (P=0,001, OR=4,844). Hal ini berarti resiko terkena malaria pada orang yang berpengetahuan kurang sebesar 4,8 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang berpengetahuan baik. 3. Hubungan Sikap Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Sikap dibagi atas lima kategori yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil penelitian 4
mengenai sikap dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Hubungan sikap pencegahan dengan kejadian malaria antara tindakan pencegahan dengan kejadian malaria (P=0,000, OR=6,591). Hal ini berarti orang yang mempunyai tindakan yang kurang memiliki resiko 6,5 kali lebih Sikap Malaria Tidak Malaria n % n % Negatif 34 82,9 13 31,7 Positif 7 17,1 28 68,3 P=0,000 OR=10,462 95%CI=3,675-29,781 besar dibandingkan dengan orang yang mempunyai tindakan yang baik. Berdasarkan hasil analisis PEMBAHASAN menunjukkan bahwa terdapat hubungan 1. Hubungan Pengetahuan Pencegahan antara sikap pencegahan dengan kejadian malaria (P=0,000, OR=10,462). Hal ini berarti orang yang mempunyai sikap negatif memiliki resiko 10,4 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang mempunyai sikap yang positif. 4. Hubungan Tindakan Pencegahan Pada tindakan dilakukan observasi langsung terhadap lingkungan. Tindakan dibagi menjadi dua kategori yaitu baik dan kurang. Hasil penelitian mengenai tindakan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan pencegahan dengan kejadian malaria. Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Budiyanto (2011) bahwa tingkat pengetahuan masyarakat berhubungan dengan kejadian malaria. Responden pada kelompok kasus mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai penyakit malaria dari pada responden pada kelompok kontrol dimana sebagian besar responden telah mengetahui mengenai penyakit malaria. Menurut Arsin Tabel 3. Hubungan dengan kejadian malaria tindakan pencegahan (2012) pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya penyakit Tindakan Malaria Tidak Malaria N % n % Kurang 30 73,2 12 29,3 Baik 11 26,8 29 70,7 P=0,000 OR=6,591 95%CI=2,513-17,287 termasuk penyakit malaria. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Husin dkk (2001) yang menyatakan bahwa masyarakat yang Berdasarkan hasil analisis berpengetahuan rendah terhadap penyakit menunjukkan bahwa terdapat hubungan 5
malaria menjadi salah satu penyebab tingginya insiden malaria. dengan kejadian malaria pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kema. 2. Hubungan Sikap Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Hasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sikap pencegahan dengan kejadian malaria. Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Erlan dkk (2008) yang mengatakan bahwa sikap berhubungan dengan kejadian malaria dengan nilai OR 4,67. Sikap yang positif akan cenderung membawah masyarakat untuk bertindak dalam SARAN Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan masyarakat, diharapkan kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar agar dapat terhindar dari penyakit malaria dan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lanjutan agar bisa melibatkan variabel terkait yang lain. mencegah terjadinya penularan penyakit termasuk penyakit malaria. 3. Hubungan Tindakan Pencegahan Hasil penelitian menunjukkan bahwa DAFTAR PUSTAKA Arsin, 2012. Malaria Di Indonesia: Tinjauan Aspek Epidemiologi. Makassar: Masagena Press. terdapat hubungan antara tindakan pencegahan dengan kejadian malaria. Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Erlan dkk (2008) dimana terdapat hubungan yang bermakna antara Budiyanto, 2009. Faktor Risiko Yang Berhubungan Terhadap Kejadian Malaria Di Daerah Endemis Di Kabupaten Oku. Jurnal Pembangunan Manusia, (Online), Vol. 5 No.2, tindakan dengan kejadian malaria dengan (http:// balitbangnovda.sumselprov.go.id, nilai OR 6,5. diakses 12 april 2013). KESIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan sikap dan tindakan pencegahan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara, 2011. Profil Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara. Manado: Dinkes. 6
Erlan dkk, 2008. Perilaku Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Masyarakat Kaitannya Dengan Kejadian 2010. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Malaria Di Wilayah Puskesmas Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Jurnal Vektor Penyakit, (0nline), Kemenkes RI. Puskesmas Kema, 2011. Profil Puskesmas Kema. Manado: Puskesmas Kema. Vol.2,No.1,(http://www.bp4b2donggala.litban g.depkes.go.id, diakses tanggal 12 April 2013). Zulkoni, 2011. Parasitologi Kedokteran. Yogyakarta: Nuha Medika 7