Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan
|
|
- Sudomo Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (BKMM) PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2014 Meisye S. Hanok*, Budi T. Ratag*, Reiny A. Tumbol** *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut di dalam kapsul lensa. Katarak merupakan penyebab utama berkurangnya penglihatan pada usia 55 tahun atau lebih. Faktor risiko terjadinya katarak antara lain adalah diabetes mellitus, riwayat trauma mata, konsumsi minuman beralkohol, tempat pekerjan, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Provinsi Sulawesi Utara Tahun Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan kasus kontrol. Penelitian ini dilakukan di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Provinsi Sulawesi Utara bulan Oktober 2014 Januari Populasi dalam penelitian ini yaitu semua pasien yang berobat mata di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Provinsi Sulawesi Utara saat penelitian dilakukan. Sampel penelitian ini adalah pasien yang menderita katarak (kelompok kasus) dan yang tidak menderita katarak (kelompok kontrol). Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat menggunakan Uji Chi Square (CI = 95% dan α = 0.05). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara diabetes mellitus (p value=0.000 dan OR=9.88), riwayat trauma mata (p value=0.000 dan OR=4.5) dengan kejadian katarak dan tidak ada hubungan antara konsumsi minuman beralkohol (p value=0.939), pekerjaan (p value=0.063) dengan kejadian katarak Terdapat hubungan antara diabetes mellitus dan riwayat trauma mata dengan kejadian katarak dan tidak terdapat hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dan pekerjaan (tempat pekerjaan) dengan kejadian katarak Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan ABSTRACT Cataract is a condition where there is cloudiness in the lens fibers or materials within the lens capsule. Cataract is a major cause of decreased vision at the age of 55 or more.cataract risk factor such as diabetes mellitus, eye trauma history, alcohol consumption, working place, etc. The purpose of this study is to determine the factors related to cataracts at Balai Kesehatan Mata Masyarakat (Public Eye Health Center) North Sulawesi Province in This study is an analytic survey using case-control study design. This research was conducted at Balai Kesehatan Mata Masyarakat (Public Eye Health Center) North Sulawesi Province in October January The population in this study was all patient which medicine eye to Balai Kesehatan Mata Masyarakat (Public Eye Health Center) North Sulawesi Province. The sample was patients with cataract (case group) and patient not cataract (group of control). Measuring instrument used was questionnaires. Data analysis including using univariate and bivariate analysis using Chi Square Test (CI = 95% dan α = 0.05). The statistical test showed the relationship between cataracts and diabetes mellitus (p value=0.000 and OR=9.88) and history of ocular trauma (p value=0.000 and OR=4.5). Cataract has no relation with alcohol consumption (p value=0.939), occupation (working place) (p value=0.063). There are relationship between diabetes mellitus and a history of ocular trauma with cataract while. There are relationship between alcohol consumption and occupation (working place) with cataract. Keywords: Cataract, Diabetes Mellitus, Eye trauma history, Alcohol consumption, Occupation 1
2 PENDAHULUAN Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Ilyas, 2003b). Katarak tidak hanya mengenai orang tua lanjut usia, tetapi katarak dapat juga terjadi akibat kelainan bawaan, kecelakaan, keracunan obat (Ilyas, 2003a). Diketahui bahwa persentase kebutaan pertama di Indonesia ialah katarak yaitu sebanyak 0.70% (Ilyas, 2003a). Berdasarkan data yang diperoleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dalam Riskesdas tahun 2013, prevalensi katarak tertinggi terdapat di Sulawesi Utara (3,7%). Data yang diperoleh berdasarkan rekapitulasi rekam medis di Balai Kesehatan Sulawesi Utara selama bulan Januari sampai Juni tahun 2014 adalah sebanyak 1116 kunjungan. Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian katarak di Balai Kesehatan Sulawesi Utara. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan kasus kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Kessehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara pada bulan Oktober Januari Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pasien yang datang berobat mata di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara. Sampel penelitian ini adalah pasien yang menderita katarak (kelompok kasus) dan yang tidak menderita katarak (kelompok kontrol). Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat menggunakan Uji Chi Square (CI = 95% dan α = 0.05). Dalam penelitian ini dilakukan matching umur dan jenis kelamin. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah diabetes mellitus, riwayat trauma mata, konsumsi minuman beralkohol, dan pekerjaan (tempat pekerjaan). Untuk variabel terikat (dependent) yaitu katarak. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tabel 1, responden dalam penelitian baik kelompok kasus maupun kelompok kontrol yang paling banyak adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu masing-masing berjumlah 36 responden (51.4%) dan yang berjenis kelamin perempuan masing-masing berjumlah 34 responden (48.6%). Untuk umur paling banyak pada kelompok umur >70 tahun dengan jumlah 24 responden (34.3%). 2
3 Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Kelompok Total Karakteristik Responden Kasus Kontrol n % n % N % Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Umur (Tahun) > Jumlah Analisis Bivariat 1. Hubungan antara diabetes mellitus dengan kejadian katarak Analisis hubungan antara diabetes mellitus dengan kejadian katarak menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara diabetes mellitus dengan kejadian katarak pada pasien yang berobat mata di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara. Hasil analisis statistik menggunakan Chi-square diperoleh nilai p=0.000 dengan OR=9.88 (CI 95% = ), maka dapat dikatakan bahwa penderita diabetes mellitus berisiko 9.88 kali mengalami katarak daripada yang tidak menderita diabetes mellitus (Tabel 2). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jumlah responden yang menderita diabetes mellitus yaitu 47 responden (67.1%) pada kelompok kasus dan 12 responden (17.1%) pada kelompok kontrol, sedangkan untuk responden yang tidak menderita diabetes mellitus terdapat 23 responden (32.9%) pada kelompok kasus dan pada kelompok kontrol terdapat 58 responden (82.9%). Risiko katarak dilaporkan lebih tinggi pada penderita DM. (Tana, 2006). Sekitar 60 % orang yang menderita diabetes, 15 tahun atau lebih mengalami kerusakan pembuluh darah pada mata (Hasdiana, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Hasnur, dkk (2013) menunjukkan bahwa responden yang menderita diabetes mellitus berisiko kali mengalami katarak. Berdasarkan uji statistik diperoleh p value=0.000 dan OR=9.88. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara diabetes mellitus dengan kejadian katarak. Penelitian ini juga didukung oleh 3
4 hasil penelitian yang dilakukan oleh Arimbi (2012) bahwa responden yang menderita diabetes mellitus akan menderita katarak 4.9 kali dibandingakan dengan yang tidak menderita diabetes mellitus. Penelitian lain oleh Tana, dkk (2009) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara diabetes mellitus dengan katarak. Hal ini dibuktikan dengan p value=0.001 dan OR=1.97. Ketiga hasil penelitian tersebut mendukung penelitian ini dimana terdapat hubungan antara diabetes mellitus dengan kejadian katarak. Berbeda dengan ketiga hasil penelitian di atas, penelitian lain yang dilakukan oleh Hasmeinah, dkk (2011) berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik dengan nilai p=0.099, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara diabetes mellitus dengan katarak. 2. Hubungan antara riwayat trauma mata dengan kejadian katarak Analisis hubungan antara riwayat trauma mata dengan kejadian katarak menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat trauma mata dengan kejadian katarak pada pasien yang berobat mata di Balai Kesehatan Sulawesi Utara. Hasil analisis statistik menggunakan Chi-square diperoleh nilai p=0.000 dengan OR=4.5 (CI 95% = ), maka dapat dikatakan bahwa responden yang pernah mengalami trauma mata berisiko 4.5 kali mengalami katarak daripada yang tidak pernah mengalami trauma mata (Tabel 2). Pada variabel riwayat trauma mata, jumlah responden yang pernah mengalami sakit pada mata berjumlah 54 responden (77.1%) pada kelompok kasus dan 30 responden (43%) pada kelompok kontrol. Untuk responden yang tidak pernah mengalami sakit mata berjumlah 16 responden (22.9%) pada kelompok kasus dan 40 responden (57%) pada kelompok kontrol. Salah satu penyebab katarak adalah trauma pada mata. Jenis trauma yang paling sering dijumpai menimbulkan katarak adalah cedera tumpul pada bola mata akibat benturan, terkena objek yang berterbangan dan lainlain (Tana, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Hasnur, dkk (2013) mendukung hasil penelitian ini (ρ=0,04 dan OR : 9.9). Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0.000 dan OR=4.5. Hal ini berarti terdapat hubungan antara riwayat trauma mata dengan kejadian katarak. Berbeda dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Tana (2010) diperoleh hasil ρ=0,07 yang menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara trauma mata dengan kejadian katarak. 4
5 Tabel 2. Hubungan antara Diabetes Mellitus dan Riwayat Trauma Mata dengan Kejadian Katarak Kelompok Variabel Penelitian Kasus Kontrol p value OR 95% CI n % n % Diabetes Mellitus Ya Tidak Jumlah Riwayat Trauma Mata Ya Tidak Jumlah Hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian katarak Analisis hubungan antara konsumsi minuman beralkohol menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara. Hasil analisis statistik menggunakan Chi-square diperoleh nilai p=0.939 dengan OR=1.05 (CI 95%= ) (Tabel 3). Berdasarkan uji statistik, untuk konsumsi minuman beralkohol diperoleh nilai p=0.939 yang berarti tidak ada hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian katarak. Meskipun minuman keras atau minuman beralkohol tidak menimbulkan gejala putus obat (sakaw) sebagaimana narkotika dan zat psikotropika, tetapi dalam dosis tinggi juga akan mempengaruhi kerja saraf (Handoyo, 2004). Semakin tinggi kadar alkohol dalam minuman maka akan semakin cepat penyerapan ke dalam darah. Selain itu alkohol dapat mempengaruhi sistem organ yang ada di dalam tubuh. Pengaruh yang terjadi adalah bisa merusak organ tersebut (Wiarto, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Arimbi (2012) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian katarak. Hal tersebut dibuktikan secara statistik dengan nilai p=0.79. Hasil penelitin tersebut mendukung penelitian ini dimana tidak terdapat hubungan konsumsi alkohol dengan katarak (p=0.939). Berbeda dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Tana, dkk (2009) dipeoleh hasil yang signifikan dengan nilai ρ=0,0001 yang 5
6 menunjukkan hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian katarak. 4. Hubungan antara pekerjaan (tempat pekerjaan) dengan kejadian katarak Analisis hubungan antara pekerjaan dengan kejadian katarak menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kejadian katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara. Masyarakat (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara. Hasil analisis statistik menggunakan Chi-square diperoleh nilai p=0.063 dengan OR=0.53 (CI 95%= ) (Tabel 3). Pekerjaan dalam hal ini berhubungan dengan paparan sinar ultraviolet (UV), dimana sinar UV merupakan faktor risiko terjadinya katarak (WHO, 2012). Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai p=0.063 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kejadian katarak. Hal ini juga dipengaruhi oleh tempat responden bekerja yang paling banyak yaitu di dalam ruangan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arimbi (2012) menunjukkan hasil yang bermakna secara statistik karena nilai p=0.007 dan OR=2.9. Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh Tana, dkk (2009) menunjukkan persentase pekerja yang paling banyak menderita katarak adalah kelompok pekerja petani/ nelayan/ buruh dimana jenis pekerjaan ini dapat dikategorikan sebagai pekerjaan yang dilakukan di luar ruangan yang menyebabkan adanya pajanan kronis sinar matahari. Hal ini dibuktikan dengan nilai p = dan OR = 2.5 Tabel 3. Hubungan antara Konsumsi Minuman Beralkohol dan Pekerjaann (Tempat Pekerjaan) dengan Kejadian Katarak Kelompok p value OR 95% CI Variabel Penelitian Kasus Kontrol n % n % Konsumsi Minuman Beralkohol Setiap hari Tdk setiap hari /Jumlah Pekerjaan/ Tempat Pekerjaan Dalam ruangan Luar ruangan
7 KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan antara diabetes mellitus (p value=0.000 dan OR=9.88) dengan kejadian katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara Tahun Terdapat hubungan antara riwayat trauma mata (p value=0.000 dan OR=4.5) dengan kejadian katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara Tahun Tidak terdapat hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian katarak di Balai Kesehatan Sulawesi Utara Tahun Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan (tempat pekerjaan) dengan kejadian katarak di Balai Kesehatan Sulawesi Utara Tahun SARAN 1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan agar dapat menyusun program pencegahan/ penanggulangan penyakit katarak yang dapat dilakukan melalui penyuluhan atau seminar kesehatan tentang upaya preventif/ pencegahan katarak di Provinsi Sulawesi Utara 2. Bagi masyarakat diharapkan agar lebih memperhatikan lagi tentang penyakit katarak, diantaranya mengubah pola hidup (rajin berolahraga) dan pola makan (mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula) agar dapat mencegah terjadinya penyakit diabetes mellitus yang menjadi salah satu faktor internal terjadinya katarak. Disamping itu pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saaat bekerja di luar ruangan untuk mencegah masuknya debu atau serpihan-serpihan lain yang dapat mengakibatkan trauma mata yang merupakan salah satu faktor eksternal terjadinya katarak. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang kejadian katarak dengan variabel-variabel lainnya yang merupakan faktor risiko kejadian katarak seperti paparan asap dan riwayat keluarga. DAFTAR PUSTAKA Arimbi, A. T Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Katarak Degeneratif di RSUD Budhi Asih Tahun Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Anggun Trithias Arimbi.pdf. Diakses pada tanggal 4 Agustus Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Riset Kesehatan Dasar Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Handoyo, I. L Narkoba Perlukah Mengenalnya?. Yogyakarta: PT. Pakar Raya. Hasnur R, dkk Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian 7
8 Katarak di Poliklinik Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4, No 3, Diakses pada tanggal 22 Juni Hasdianah, H. R Mengenal Diabetes Mellitus pada Orang Dewasa dan Anak-Anak dengan Solusi Herbal. Yogyakarta: Nuha Medika. Hasmeinah dkk Hubungan Usia dan Diabetes Mellitus dengan Katarak di Poliklinik Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 2, No. 1, Diakses pada tanggal 14 Oktober Ilyas, S. 2003a. Katarak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilyas, S. 2003b. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tana, L Faktor Risiko dan Upaya Pencegahan Katarak pada Kelompok Pekerja. Diakses pada tanggal 22 Juni Tana dkk. 2009a. Determinan Kejadian Katarak di Indonesia Riset Kesehatan Dasar Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 37, No. 3, Diakses pada tanggal 10 Agustus Tana dkk. 2009b. Peranan Pekerjaan terhadap Kejadian Katarak pada Masyarakat Indonesia Riset Kesehatan Dasar Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 16, No. 1, Diakses pada tanggal 10 Agustus Tana, L Hubungan Antara Faktor Trauma Tumpul pada Mata dengan Katarak pada Petani di Empat Desa kecamatan Teluk Jembe Barat Kabupaten Karawang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 10, No. 3, Diakses pada tanggal 10 Agustus Wiarto. G Budaya Hidup Sehat. Yogyakarta: Gosyen Publishing. World Health Organization Global Data on Visual Impairments Geneva. 8
BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kebutaan dan gangguan penglihatan merupakan masalah kesehatan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutaan dan gangguan penglihatan merupakan masalah kesehatan masyarakat. (1) Penyebab utama kebutaan adalah katarak, glaukoma, kelainan refraksi, dan penyakit-penyakit
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DAN UMUR DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA TARABITAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Gloria J. Tular*, Budi T. Ratag*, Grace D. Kandou**
Lebih terperinciKata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Frisca Kalangie* Dina V. Rombot**, Paul A. T. Kawatu* * Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciKeywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Chaterine J. M. Tulenan*, Budi T. Ratag *, Shane
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertinggi di Sulawesi Utara (3,7%) diikuti oleh Jambi (2,8%) dan Bali (2,7%).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kejadian katarak yang cukup tinggi. Hasil Riskesdas 2013 menyatakan bahwa prevalensi katarak tertinggi di
Lebih terperinciMasyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 3 Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
Laporan hasil penelitian Pekerjaan dan Pendidikan sebagai Faktor Risiko Kejadian Katarak pada Pasien yang Berobat di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Kota Mataram Nusa Tenggara Barat Ni Nyoman Santi Tri
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.
GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK 1 Valeria Legoh 2 J.S.M Saerang 2 Laya Rares 1 Kandidat Skripsi Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK PADA PASIEN YANG BEROBAT DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT, KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
ISSN : 2477 0604 Vol. 2 No. 2 Oktober-Desember 2016 65-71 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK PADA PASIEN YANG BEROBAT DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT, KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA
Lebih terperinciberkas cahaya, sehingga disebut fotoreseptor. Dengan kata lain mata digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata adalah alat indra untuk melihat. Mata menerima rangsangan berupa berkas cahaya, sehingga disebut fotoreseptor. Dengan kata lain mata digunakan untuk menangkap
Lebih terperinciKata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Meike N. R. Toding*, Budi T. Ratag*, Odi R. Pinontoan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciKata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR MINAHASA Trifena Manaroinsong*, Woodford B. S Joseph*,Dina V Rombot** *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciPHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Ceidy Silva Tamunu
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,
Lebih terperinciKata Kunci :Riwayat Keluarga, Konsumsi Alkohol, Kadar Asam Urat Darah
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT KELUARGA DAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA PASIEN YANG DATANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Cindy Cicilia Bangunang*,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan. telah terjadi katarak senile sebesar 42%, pada kelompok usia 65-74
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Katarak adalah kekeruhan lensa mata yang dapat menghambat cahaya masuk ke mata. Menurut WHO, kebanyakan katarak terkait dengan masalah penuaan, meskipun kadang-kadang
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 25-65 TAHUN DI DESA KAPOYA KECAMATAN TARERAN SULUUN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Emmelia livi lapian *, Nancy S H Malonda *,
Lebih terperinciKata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, INDEKS MASSA TUBUH DAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT TK.III R. W. MONGISIDI MANADO Pretisya A. N. Koloay*, Afnal Asrifuddin*, Budi T. Ratag*
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN POLIKLINIK UMUM DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Giroth Linda Julia*, Angela F. C. Kalesaran*, Sekplin
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA UMUR, KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2016 Timothy Wowor *, Odi Pinontoan *, Rahayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pelaku pembangunan dapat merasakan dan menikmati hasil dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan kerja adalah suatu aspek atau unsur kesehatan yang erat berkaitan dengan lingkungan kerja dan pekerjaan, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
Lebih terperinciKata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat
HUBUNGAN ANTARA UMUR, JENIS KELAMIN DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR ASAM URAT DARAHPADA MASYARAKAT YANG DATANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KOTA MANADO Jilly Priskila Lioso*, Ricky C. Sondakh*,
Lebih terperinciKata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT TK. III. R. W. MONGISIDI MANADO TAHUN 2017 Rianty Rahalus*, Afnal Asrifuddin*, Wulan P.J Kaunang* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Kontak Serumah, Kejadian Tuberkulosis Paru
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN KONTAK SERUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Tiara Purba*, Sekplin A. S. Sekeon*, Nova H. Kapantow*
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG
AISYAH: JURNAL ILMU KESEHATAN 2 (1) 2017, 23 30 Available online at http://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/eja FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Katarak Katarak berasal dari bahasa Yunani, Katarrhakies yang berarti air terjun. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan
Lebih terperinciThe Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013
Artikel Article : Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 : The Relation Between
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi Manado
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIRMADIDI KABUPATEN MINAHASA UTARA Merlisa C. Talumewo*, Budi T. Ratag*, Jantje D. Prang** *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS (Studi Pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya) Andina Dea Priatna 1) Nur Lina dan Siti Novianti
Lebih terperinciKata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN PEMBERIAN EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Ridzka Cristina* Nova H. Kapantow, Nancy
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN POLIKLINIK PENYAKIT DALAM DI RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO Saraginta P. Mosesa*, Angela F.C. Kalesaran*, Paul A. T. Kawatu*
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. berbagai kegiatan. Apabila mata menderita kelainan atau gangguan seperti low vision
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mata merupakan salah satu organ indera yang menjadi sarana masuknya informasi untuk selanjutnya diproses oleh otak. Mata berperan penting bagi manusia, melalui
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA
HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA Virginia M.A. Tompodung*, Chreisye K.F. Mandagi*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANT DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO TAHUN 2015 Ira D. Pawa, Jootje M. L. Umboh, Budi T. Ratag * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit degeneratif tersebut
Lebih terperinciKata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI YANG BERUSIA 40 TAHUN KE ATAS DI KELURAHAN BAHOI KECAMATAN TAGULANDANG KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO Indra Galia Kudati*, Budi
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOMPASO KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA Pratiwi N. Wowor *, Nancy S. H. Malonda*, Shane H. R. Ticoalu** *Fakultas
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN 2014-2015 Berlianti Inggrit Pinoa*, Angela F. C. Kalesaran*, Windy Wariki** * Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Tia Mema 1), Franckie R.R Maramis 1), Ardiansa A.T Tucunan 1) 1) Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan tantangan besar di Indonesia. Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Oleh : Nuruljannah Nazurah Gomes FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. Universitas Sumatera Utara
Hubungan Faktor Usia, Jenis Kelamin dan Diabetes Mellitus dengan Kejadian Katarak pada Pasien Rawat Jalan Bagian Ilmu Kesehatan Mata di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2012 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Nuruljannah
Lebih terperinciRelation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan
Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan Hubungan antara Polusi Udara Dalam Rumah dengan Kejadian ISPA pada Anak Usia Balita
Lebih terperinciHUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA
HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciKata Kunci : Status Merokok, konsumsi alkohol, hipertensi
HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK DAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 40-65 TAHUN DI DESA WINEBETAN KECAMATAN LANGOWAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2014 Jurgens Mikhael
Lebih terperinciDR. R.D KANDOU MANADO
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN RIWAYAT KELUARGA MENDERITA DM DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DM TIPE 2 PADA PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM BLU RSUP PROF. DR. R.D KANDOU MANADO John S. Kekenusa*,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) sering juga dikenal dengan nama kencing manis atau penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih merupakan kumpulan
Lebih terperinciABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS
51 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS Arif Nurma Etika 1, Via Monalisa 2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kadiri e-mail: arif_etika@yahoo.com ABSTRACT Diabetes Mellitus
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK
BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK Melly Mustikasari 1) Korneliani dan vianti 2) Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi dan Penyakit
Lebih terperinciOleh: Roy Marchel Rooroh Dosen Pembimbing : Prof. dr. Jootje M. L Umboh, MS dr. Budi Ratag, MPH
Artikel Article : Hubungan Antara Keluar Malam Dan Pengetahuan Tentang Malaria Pada Masyarakat Di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 : The Relationship Between Night
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif, dengan manifestasi gangguan metabolisme glukosa dan lipid, disertai oleh
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN POLA KONSUMSI ENERGI, LEMAK JENUH DAN SERAT DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Usdeka Muliani* *Dosen Jurusan Gizi Indonesia saat ini menghadapi masalah
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PERIODE DESEMBER 2013- MEI 2014 Finsie L. Waas*, Budi T. Ratag*, Jootje M.L.
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK DI KELURAHAN KOLONGAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA TOMOHON Fera F. Liuw*, Grace D. Kandou*, Nancy S. H Malonda*
Lebih terperinciOlahraga dengan Kadar Gula Darah
Vol 7 No.1 tahun 2011 Hubungan Ketaatan Diet dan Kebiasaan Olahraga dengan Kadar Gula Darah HUBUNGAN KETAATAN DIET DAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS YANG BEROBAT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah mata merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia karena mata
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah mata merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia karena mata merupakan organ sensoris yang sangat vital. Delapan puluh persen informasi diperoleh dari penglihatan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR. KARIADI Rifqi Aziz Fauzian 1, Fifin Luthfia Rahmi 2, Trilaksana
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA
Jurnal ISSN Farmasetis : Cetak 2252-9721 Volume 2 No 1, Hal 13-18, Mei 2013 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA Itsna Diah Kusumaningrum
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING Lindy Agraini Patiro*, Wulan P.J Kaunang*, Nancy S.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING Lindy Agraini Patiro*, Wulan P.J Kaunang*, Nancy S.H Malonda* * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
Lebih terperinci*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK
PENGARUH EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN KAKI DIABETIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Rina Al-Kahfi 1, Adriana Palimbo
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG TAHUN 2014
FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG TAHUN 2014 Nafi Azhara*), Lily Kresnowati**) *) Mahasiswa Fakultas Kesehatan Udinus **) Staf Pengajar Fakultas
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU TAHUN 2016.
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU TAHUN 2016 Miratu Megasari ABSTRAK Penyakit Diabetes Mellitus dikenal sebagai penyakit kencing
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat maka pola penyakit pun mengalami perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MELONGUANE KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MELONGUANE KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Junitje I. Pangemanan*, Oksfriani J.Sumampouw*, Rahayu H. Akili* *Fakultas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA THE RELATIONSHIP BETWEEN WORK MOTIVATION WITH THE PERFORMANCE OF HEALTH WORKERS IN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
Lebih terperinciHubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi Ereksi
Hubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi 1 Rian Panelewen 2 Janette M. Rumbajan 2 Lusiana Satiawati 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated
Lebih terperinciIka Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Obesitas, Natrium, Hipertensi
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA ASUPAN NATRIUM DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN POLIKLINIK UMUM DI PUSKESMAS TUMARATAS KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA Fifi Mamoto *, Grace D. Kandou
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI DI WILAYAH MASYARAKAT PESISIR DESA MARINSOW KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2017 Jessica J. Pinontoan*, Grace
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kejadian TBC Usia Produktif Kepadatan Hunian Riwayat Imunisasi BCG Sikap Pencegahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya berbagai fasilitas dan pelayanan kesehatan serta kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan hidup (UHH) yang
Lebih terperinciAnalisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Katarak Senilis Di RSU Bahteramas Tahun 2016
Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Katarak Senilis Di RSU Bahteramas Tahun 2016 1 Miranty Aditya Hadini, 2 Amiruddin Eso, 2 Satrio Wicaksono 1 Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI INSTALASI RAWAT JALAN (POLI MATA) RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014
HUBUNGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI INSTALASI RAWAT JALAN (POLI MATA) RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 Imelda Erman, Yeni Elviani, Bambang Soewito Dosen Prodi
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2014 Fitriana Andiani, 2015 : Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD
SKRIPSI BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI (Studi Observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar Tahun 2017) Elsa Mahdalena
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Supervisory Swallowing Drugs, Role of Family, Compliance Drinking Drugs, Tuberculosis Patients ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DAN PERAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO Andri Saputra Yoisangadji 1), Franckie R.R
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit tidak menular (Non-Communicable diseases) terdiri dari beberapa penyakit seperti jantung, kanker, diabetes, dan penyakit paru-paru kronis. Pada tahun 2008,
Lebih terperinciKata kunci: kecelakaan lalu lintas, pengendara sepeda motor, minuman beralkohol, umur kendaraan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR YANG DIRAWAT DI BLU RSUP Prof. Dr. R.D KANDOU MANADO TAHUN 2014 Melsy Linggiallo *, Budi T, Ratag *, Ricky
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization penyebab kebutaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari World Health Organization penyebab kebutaan paling banyak di dunia adalah katarak 51%, glaukoma 8% dan disusul oleh degenerasi makular terkait
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE Evan Anggalimanto, 2015 Pembimbing 1 : Dani, dr., M.Kes Pembimbing 2 : dr Rokihyati.Sp.P.D
Lebih terperinciJurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22
HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (Relationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With Nutrition Status of Below
Lebih terperinci: Perbandingan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat Semi Kota dan Desa di Kabupaten Minahasa Selatan
Artikel Article : Perbandingan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat Semi Kota dan Desa di Kabupaten Minahasa Selatan : Fasting Blood Glucose Comparison unto Sub Urban society and Rural Society at Village
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA PASIEN DENGAN KEPATUHAN PENGENDALIAN GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS RAKIT 2 BANJARNEGARA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciKECENDERUNGAN PENDERITA RETINOPATI DIABETIK
Jurnal e-clinic (ecl), Volume 2, Nomor 2, Juli 24 KECENDERUNGAN PENDERITA RETINOPATI DIABETIK Venesia Pengan 2 Harry J.G. Sumual 2 Laya M. Rares Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI (Studi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kawalu Kota Tasikmalaya Tahun 2014 ) Nurlia Savitri e-mail : savitri.nurlia@gmail.com Program Studi
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN LAMA KERJA DENGAN NILAI AMBANG DENGAR PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT TROPICA COCOPRIMA DESA LELEMA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Brenda Natalia Rauan*, Grace
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang akan menimbulkan perubahan yang permanen pada kehidupan setiap individu (Stuart & Sundeen, 2005). Diabetes
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MODOINDING KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Susdita R. Mailangkay*, Ardiansa A.T.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RIWAYAT KONTAK, KELEMBABAN, PENCAHAYAAN, DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DI KABUPATEN SUKOHARJO
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT KONTAK, KELEMBABAN, PENCAHAYAAN, DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DI KABUPATEN SUKOHARJO ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Katarak adalah keadaan terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Katarak adalah keadaan terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa. katarak adalah suatu keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN SUMBER INFORMASI DENGAN TINDAKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP NEGERI 9 MANADO. Junita Ch. Wenas*, Adisti A. Rumayar*, Grace D. Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H
HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 Suriani Ginting, Wiwik Dwi Arianti
Lebih terperinci