BAB III KOMPETENSI GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS DI RA TAQWAL ILLAH METESEH TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB III DESKRIPSI MEDITASI ŻIKIR DI SLB. A. Profil SLB Negeri Ungaran Barat

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Visi : Menjadi lembaga unggul dalam mengembangkan seluruh potensi anak yang berakhlaq mulia, mandiri dan kreatif. Misi:

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

dengan penuh hormat. rumah. mata.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II GAMBARAN UMUM MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWWALIYAH AL-HIDAYAH KOMPLEK TAMAN CIRUAS PERMAI KECAMATAN CIRUAS SERANG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia taman kanak-kanak adalah anak pada usia rentang 5-6 tahun atau

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB VI PENUTUP. Siswa di SMP Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung dapat diambil. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA

Ahlan wa Sahlan. PARA TAMU UNDANGAN open house

BAB IV UPAYA KETELADAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MI MUHAMMADIYAH KARANGASEM UTARA BATANG TAHUN 2010

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

INSTRUMEN KULIAH KERJA LAPANGAN-I (MAGANG I) Semester Ganjil 2016/2017 A. BUDAYA MADRASAH/SEKOLAH. : Observasi/wawancara/dokumentasi

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

anak didik selalu menjadi persoalan dalam proses pendidikan.

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

2. Keadaan Fisik Sekolah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. menghantarkan pendidikan menuju kemajuan adalah konsep dan. pengembangan kurikulum yang jelas di sekolah.

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

2. Apakah soft skills diperlukan dalam proses pembelajaran? 4. Bagaimana perencanaan strategi integrasi soft skills dalam pembelajaran?

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03. (UPTD) Mojolaban kabupaten Sukoharjo.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kewajibannya di dalam kehidupan, sesuai dengan hakikat asal- mula dan hakikat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

BAB I PENDAHULUAN. adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik. Hal ini tentu

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo. 2. Mulai tahun pelajaran SMA Hang Tuah 2 dipimpin oleh Drs.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

1) Identitas Sekolah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. beralamatkan di desa Panca Karya. Adapun lembaga Pendidikan pada tahun 1983

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Meta Nurlaela, 2014 Meningkatkan kedisiplinan anak melalui pemberian teknik token

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Latar Belakang SMA Al-Kautsar Bandar Lampung

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG

BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pelaksanaan pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Dalam proses pelaksanaan pembelajaran,

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ds. Lekisrejo, Kec. Lubuk Raja, Kab. OKU, Sumatra Selatan. MA Al Falaah

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Transkripsi:

BAB III KOMPETENSI GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS DI RA TAQWAL ILLAH METESEH TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2011 A. Gambaran Umum Ra Taqwal Illah 1. Sejarah Berdirinya RA Taqwal Illah RA Taqwal Illah sejak berdirinya berada di bawah naungan Yayasan Taqwal Illah yang dipimpin oleh KH. Syaichun yang sekaligus sebagai pendiri dan pengasuh pesantren Taqwal Illah. RA Taqwal Ilah secara terstruktur telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) dengan status terakreditasi A juga terdaftar dengan No Statistik Madrasah 002036314073/010670. Di Ds. Tunggu Kel. Meteseh belum terdapat lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak, maka dari itu RA ini didirikan sebagai bentuk kepedulian Yayasan Taqwal Illah terhadap pendidikan masyarakat sekitar, sebagai pendidik cikal bakal penerus bangsa dan agama kelak. 1 2. Letak Geografis dan Keadaan Sarana Prasarana RA Takwal Illah terletak di Jl. Kyai Bagus No.1 Kel. Meteseh Tembalang Semarang, berada di sebelah Barat Jalan Raya Meteseh. Letaknya sangat strategis, mudah dijangkau. Di sekelilingnya banyak ditumbuhi pepohonan rindang, jadi tempatnya sejuk dan tidak panas sehingga kegiatan belajar di RA Taqwal Illah terasa nyaman. Namun karena letaknya yang dekat dengan jalan raya, maka para guru sangat berhati-hati dalam menjaga keamanan peserta didik untuk selalu berada di dalam lingkungan sekolah. 2 1 Hasil observasi pada hari Sabtu 7 Mei 2011, dari sumber data profil sekolah RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 2 Hasil observasi pada hari Sabtu 7 Mei 2011, dari sumber data profil sekolah RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 38

RA Taqwal Illah pada saat ini sedang mengalami renovasi pada beberapa bagian ruang dan gedungnya. Hal ini dikaranakan sekolah tersebut sedang menambah alokasi sarananya yaitu musholla dan aula. Alokasi ruang kelas dan ruang guru sudah diperbaharui sebagian, karena sebagian lagi menunggu pembangunan gedungnya selesai. RA Taqwal Illah saat ini memiliki 4 ruang kelas (2 ruang untuk kelas kecil dan 2 ruang untuk kelas besar) dan satu ruang Kepala Sekolah dan Tata Usaha. Pada halaman sekolah dilengkapi berbagai arena permainan untuk peserta didik. Terdapat juga ruang perlengkapan untuk penyimpanan alat-alat drumband dan seragamnya, alat-alat musik, pakaian-pakaian adat dan karnaval, mainan dan alat-alat media pembelajaran serta beberapa unit komputer. 3 3. Kurikulum Pembelajaran di RA Taqwal Illah mencakup ilmu umum dan agama. Dalam setaip materinya secara tidak langsung peserta didik dibiasakan dengan baca tulis dan hafalan. Dari aspek pembelajaran umum guru mengajarkan peserta didik dengan berhitung, membaca dan menulis serta kegiatan-kegiatan ektra seperti olahraga, drumband dan kesenian lainnya. Sedangkan dari aspek agama peserta didik dibiasakan dengan baca tulis arab, praktek ibadah, hafalan hadist-hadist, surat-surat pendek dalam Al-Qur an, asmaul husna dan materi-materi lainnya. Guru tidak menetapkan standar dan menuntut dan memakasa dalam proses pembelajannyaagar peserta didik menguasai semua materi, melainkan guru hanya membiasakan mereka dengan mengulang-ulang kegiatan-kegiatan tersebut dan menambahkan materi dalam jangka waktu 3 Hasil observasi dan tinjauan pada hari Sabtu 7 Mei 2011, di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 39

secara berkala sehingga secara tidak langsung peserta didik akan terbiasa dan bisa menerima materi yang diberikan. 4 B. Kompetensi Guru dalam Pengelolaan Kelas di RA Taqwal Illah 1. Kompetensi Pengelolaan Peserta Didik Peserta didik di RA Taqwal Illah tergolong cukup banyak dibandingkan sekolah lainnya dengan jenjang TK/RA. Jumlah peserta didiknya kini ada 100 anak. Terditi dari kelas 2 kelas RA kecil (kelas A1 dan A2) dan 2 kelas RA besar (kelas B1 dan B2). RA kecil berjumlah 52 anak dan RA besar berjumlah 48 anak. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan permainan-permainan yang kreatif dan menyenangkan dengan memberikan pelajaran kepada peserta didik. Hal ini dilakukan agar peserta didik semangat dalam belajar. Karena anak-anak pada usia mereka adalah tahap perkembangan dalam dunia bermain. Peserta didik dibiasakan dengan praktek-praktek yang bersifat langsung, mereka dibebaskan berkreatifitas tetapi tetap dengan pengawasan dan pengarahan. Guru juga memberikan penugasan kepada peserta didik untuk mengerjakan soal-soal dalam buku pelajaran di rumah seperti yang telah diajarkan di kelas. Penanganan terhadap masalah-masalah yang dihadapi peserta didik langsung ditangani oleh wali kelas, baik masalah individu maupun masalah kelompok. Karena wali kelas memiliki tanggung jawab penuh terhadap perkembangan peserta didik baik secara moral maupun emosional. Mengapa wali kelas sangat berperan penting? Karena wali murid dalam meminta informasi dan keterangan serta berkonsultasi, langsung menghadap kepada wali kelasnya masing-masing. Wali kelas juga yang paling mengenal karakteristik peserta didik secara detail daripada guru lainnya. Biasanya peserta didik yang bermasalah diajak 4 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah RA Taqwal Illah Ibu Na imah, S.H.I pada hari Sabtu 7 Mei 2011, di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 40

berkomunikasi langsung mengenai hal-hal yang menjadi masalah mereka. Guru menggunakan pendekatan perubahan tingkah laku, apabila telah mengetahui masalah yang dialami peserta didik maka peserta didik diarahkan kepada hal yang dia sukai dan membuat mereka asyik dengan hal tersebut sehingga peserta didik yang sedang memiliki masalah dapat melupakan sejenak dan kembali fokus dengan pelajaran. Kebiasaan yang sering dilakukan peserta didik adalah menghafal hadist-hadist, dan asma ul husna, karena hafalan tersebut setiap hari mereka lakukan sebelum proses belajar inti dimulai. Kebiasaan lain yang juga mereka laukukan setiap hari adalah shalat duha. Guru mengajarkan tata cara shalat duha yang menjadi bagian dari kurikulum sekolah, maka secara tidak langsung peserta didik dapat melaksanakan materi ini karena setiap hari selalu mereka lakukan. Selain itu guru membiasakan peserta didik untuk menjaga kebersihan dan bersikap sopan terhadap orang tua. Mereka diajarakan bagaimana etika terhadap teman, tamu, dan masyarakat yang mereka jumpai. Guru mengatur dan menerapkan kepada peserta didik sedemikian rupa hal-hal yang dapat menjadi kebiasaan mereka agar dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 5 2. Kompetensi Pengelolaan Waktu Pembelajaran di RA Taqwal Illah dimulai pukul 07.15 dan selesai pukul 11.30. untuk peserta didik kelas RA kecil, jem pelajaran dimuai pukul 07.15 dan selesai pukul 10.00, sedangkan pada kelas RA besar jam pelajaran dimulai pukul 07.15 sampai dengan pukul 11.30 kecuali pada hari Jumat, jam pelajaran semua berakhir pada pukul 10.00. Dalam sehari peserta didik pada kelas RA kecil menempuh 2 jam pelajaran, sedangkan pada kelas RA besar menempuh 3 jam pelajaran. Sebelum pelajaran inti dimulai peserta didik dibiasakan untuk bersama- 5 Hasil Observasi dan Wawancara dengan Kepala Sekolah RA Taqwal Illah Ibu Na imah, S.H.I pada hari Senin 9 Mei 2011, di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 41

sama membaca doa, hafalan asmaul husna dan surat-surat pendek. Kebiasaan ini dilakukan setiap pagi di dalam kelas sebelum pelajaran dimulai. Setelah itu guru memberikan satu mata pelajaran kepada peserta didik. Waktu yang dibutuhkan untuk satu materi kurang lebih 30 sampai 40 menit. Waktu istirahat diberikan setelah satu mata pelajaran selesai selama 30menit. Ketika jam istirahat guru mempersilahkan peserta didik menikmati bekal yang mereka bawa dari rumah. Pada waktu istirahat ini juga dimanfaatkan guru untuk melakukan pendekatan terhadap peserta didik yang bermasalah. Pemanfaatan waktu ini dilakukan guru agar tidak mengganggu pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas. Setelah jam istirahat selesai guru kembali memberikan materi pelajaran. Peserta didik biasanya belajar tidak selalu menggunakan meja dan kursi, kadang mereka belajar di bawah lantai. Tujuannya guru menyesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan, karena untuk metode belajar yang penuh dengan permainan, aktifitasnya lebih sering dilakukan di lantai. Waktu yang dibutuhkan dalam penyampaian materi sudah cukup efektif, meskipun demikian guru sering melakukan inovasi-inovasi untuk memanfaatkan waktu yang tersedia demi memahamkan peserta didik terhadap materi yang diberikan. Begitu juga dengan semua pelaksanaan kegiatan di RA Taqwal Illah, sebagian sudah sesuai dengan ketentuan waktu yang telah ditentukan. 6 3. Kompetensi Pengelolaan Materi Materi yang diajarkan di RA Taqwal Illah mencakup materi keilmuan umum dan agama. Peserta didik dikenalkan dengan keilmuan dasar agar dapat mereka kuasai. Materi umum yang diajarkan adalah 6 Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum RA Taqwal Illah Ibu Siti Muryati, S.Ag. pada hari Senin 9 Mei 2011, di RA Taqwal Illah Meteseh tembalang Semarang. 42

membaca, menulis, berhitung kesenian dan keterampilan, olahraga, pendidikan beretika, kepemimpinan dan kepribadian. Sedangkan materi agama meliputi membaca dan menulis arab, mengaji, hafalan hadisthadist, hafalan asmaul husna, ahklaq, praktek ibadah dan sedekah, serta doa-doa dan surat-surat pendek. Sedangkan materi yang ditonjolkan di RA Taqwal Illah ini lebih banyak bersifat keagamaan. Guru tidak mewajibkan peserta didik untuk menguasai materi-materi yang ada, guru hanya mengajarkan berulangulang dan menambahkanya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Karena para guru memiliki prinsip bahwa pengulangan dan pembiasaan inilah yang secara langsung akan menjadikan peserta didik dapat menguasai materi. Maka, karena dalam kesehariannya mereka selalu mengamalkan dan melakukan, terbukti bahwa setelah peserta didik lulus dari sekolah ini, 90% dari mereka mampu menguasai baca tulis Indonesia dengan lancar, mampu membaca Al-Qur an, dan mampu berhitung. Sehingga dapat menjadi bekal bagi mereka ketika akan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya dan menjadi nilai plus bagi RA Taqwal Illah khususnya. 7 Untuk pengelolaan materi tersebut, guru memberikannya secara kontinyu dan berulang-ulang. Ini disebut dengan metode pembiasaan. Materi yang sifatnya akademis diajarkan di kelas sambil bermain, dengan permainan itulah peserta didik dapat menikmati dan mengikuti kegiataan belajar. Semua materi yang diberikan, peserta didik terlibat langsung dengan praktek di dalamnya, baik itu secara lisan maupun tulisan. Pembiasaan merupakan kunci dari pengajaran di RA Taqwal Illah, peserta didik akan bisa karena biasa. Dalam penyampaian materi, guru memperhatikan perkembangan pemahaman peserta didik. Sebelum memberikan materi pada hari itu, guru 7 Hasil Wawancara dengan Guru RA Taqwal Illah Ibu Yuli hari Senin 9 Mei 2011, di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 43

melakukan sedikit evaluasi dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik materi yang telah disampaikan sebelumya. Setelah mereka semua dapat mengingat dan mempraktekkan, barulah materi baru diajarkan. Keagresivan peserta didik menjadikan suasana kelas menjadi ramai dan semangat. Bermain sambil belajar adalah kurikulum yang diterapkan. Pada akhir guru kembali memberikan evaluasi dengan memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan cara berebutan. Peserta didik yang dapat menjawab akan diberi apresiasi sehingga dapat memberikan semangat yang lebih, bahkan kadang guru memberikan hadiah bagi peserta didik yang mampu menjawab berupa permen, cokelat atau makanan ringan lainnya. Guru juga memberikan penugasan sebelum menyudahi pelajaran. Peserta didik diwajibkan mengerjakan tugas menulis atau mewarnai di rumah, hal ini dimaksudkan agar peserta didik memiliki kegiatan di rumah. Orang tua juga dilibatkan dalam hal memantau kegiatan peserta didik di rumah. 8 4. Kompetensi Pengelolaan Setting Kelas RA Taqwal Illah memiliki 4 ruang kelas aktif, 2 kelas untuk anakanak RA kecil dan 2 kelas lagi untuk anak-anak RA besar. Setting ruang kelas yang didesain oleh guru disesuaikan dengan karakteristik peserta didik pada tiap-tiap kelas. Penataan meja dan kursi dibuat berubah-ubah setiap minggunya demi menjaga minat dan ketidakjenuhan peserta didik terhadap suasana belajar mereka. Kadang meja kursi dibuat melingkar, sejajar, bersaf ataupun belah ketupat. Kadang juga mereka belajar tanpa menggunakan meja dan kursi sebagaimana telah dijelaskan di atas. Setting kelas dibuat semeriah dan semenarik mungkin, dilengkapi dengan media pembelajaran yang menarik, tujuannya agar peserta didik senang dengan 8 Hasil Observasi pada Hari Senin tanggal 9 Mei 2011 di RA Taqwal Illah di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 44

suasana yang unik. Ini adalah bagian dari motivasi guru untuk mendesain ruangan sedemikian mungkin demi kenyamanan peserta didik. Selain itu guru juga memperhatikan sirkulasi udara, jendela selalu dibuka dan angin-anginpun dibuat banyak dan lebar sehingga sirkulasi udara lancar dan sinar matahari cukup menerangi ruangan. Pewarnaan kelas dengan cat dibuat bervariasi, sehingga dapat menarik perhatian peserta didik. Kelas dipenuhi dengan berbagai hiasan dan pernak-pernik, seperti gambar-gambar hewan, nama-nama nabi, asmaul husna, hadisthadist, dan hiasan lainnya yang menunjhhang kreatifitas peserta didik untuk berfikir dan belajar. Semua hiasan di kelas dibuat sendiri oleh guru, ada juga beberapa perlengkapan yang membeli. 9 C. Problematika dan Solusi dalam Pengelolaan Kelas di RA Taqwal Illah 1. Problematika yang berhubungan dengan guru Guru selalu siap untuk menghadapi peserta didik dengan segala perilaku, karakter dan kebiasaan mereka setiap hari. Biasanya guru yang sedang memiliki masalah dirumah, sebisa mungkin menghilangkan sejenak persoalan mereka demi mendidik peserta didik di sekolah. Kadang konsentrasi mengajar guru dapat terpecah ketika sedang memiliki problem individu diluar sekolah, namun para guru di RA Taqwal Illah dituntut untuk dapat bersikap profesional. Di RA Taqwal Illah guru sudah cukup berkompetensi dalam mengajar, mereka senantiasa mengembangkan kompetensi yang mereka miliki dan selalu berinovasi untuk dapat menciptakan suasana belajar kondusif dan efektif. Untuk menciptakan peserta didik yang berkompeten tentunya para guru harus berkompeten. Karena anak yang kompeten dihasilkan oleh lingkungan yang kompeten pula. Segala bentuk disiplin yang ditetapkan para guru di sekolah ini, telah berjalan dengan baik. Untuk kedisiplinan guru memang tidak 100% 9 Hasil Observasi hari Kamis 12 Mei 2011 di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 45

efektif. Ada juga beberapa guru yang kadang berjalan tidak sesuai dengan disiplin sekolah. Kadang ada guru yang terlambat datang, tidak semangat ketika mengajar, dan masalah kecil lainnya yang tidak terjadi setiap hari. 2. Problematika yang berhubungan dengan fasilitas Pengadaan fasilitas di RA Taqwal Illah berasal dari dana pribadi sekolah. Awal mulanya pengadaan fasilitas berasal dari iuran guru, kemudian setelah RA Taqwal Illah berkembang, dan memiliki dana cukup dari SPP, maka pengadaan fasilitas menggunakan dana tersebut. Ketika pengadaan fasilitas terbentur oleh kurangnya dana, ini menjadi salah satu problem untuk sekolah. Namun saat ini fasilitas yang ada di RA Taqwal Illah sudah cukup untuk memadai bagi kebutuhan sarana pembelajaran. Sedangkan fasilitas pembelajaran yang ada di dalam kelas kondisinya baik, semua media pembelajaran dan hiasan dibuat oleh guru, karena pembelian alat-alat pembelajaran juga tidak membutuhkan dana yang sedikit. Dengan terbatasnya dana pengadaan fasilitas tersebut maka secara langsung, guru akan memunculkan kekreatifannya untuk menciptakan dan membuat alat dan media pembelajaran sendiri. Guru membuat hiasan dari karton dan kertas hias, sedotan juga dimanfaatkan untuk membuat bunga-bungaan. Kelas dilengkapi dengan keranjangkeranjang sesuai jumlah anak, sebagai tempat menyimpan dokumen hasil belajar peserta didik. Selain pengadaan, perawatan segala macam fasilitas juga sangat perlu diperhatikan. Untuk usia anak seperti peserta didik di RA Taqwal Illah, sangat sulit untuk mengajarkan mereka untuk menjaga fasilitas yang mereka gunakan. Guru harus ekstra ketat mengontrol dan memperhatikan peserta didik dalam menggunakan peralatan sekolah. Alat-alat dan mainan yang ada sering kali rusak, patah, hilang, dan 46

sebagainya. Memang lebih sulit untuk menjaga barang yang sudah dimiliki daripada membeli barang-barang baru lagi. 10 3. Problematika yang berhubungan dengan waktu Pengorganisasian waktu memang telah diatur oleh guru, apa yang harus dilakukan peserta didik mulai dari datang ke sekolah, mengikuti pelajaran, hingga jam pelajaran selesai semuanya telah ditetapkan. Guru hanya memberikan instruksi dan mengarahkan peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan sesuai waktu telah ditentukan. Meskipun demikian, tidak semua peserta didik mengikuti dengan baik, masalah yang muncul adalah adanya beberapa peserta didik yang tidak disiplin mengikuti proses yang berjalan. Ketika guru dan peserta didik sedang berinteraksi dalam suatu forum, misalnya sedang membaca doa atau menghafal hadist, beberapa peserta didik ada yang berlarian keluar kelas dan bermain tidak pada tempatnya. 11 Dalam pengelolaan waktu guru memiliki sedikit kesulitan untuk memulai kegiatan tepat pada jam sesuai jadwal yang telah ada. Hal ini dikarenakan sulitnya mengkondisikan beberapa peserta didik yang tidak disiplin, sehingga ketika kegiatan akan dimulai, guru harus mengkondisikan peserta didik yang belum siap untuk mengikuti kegiatan tersebut, akibatnya kegiatan sedikit mundur dari jadwalnya. Tapi itu bukan merupakan masalah yang serius karena dari semua proses pembelajaran yang berlangsung waktu yang dibutuhkan sudah efektif. 4. Solusi problematika yang berhubungan dengan guru Sebagai solusi atas masalah guru tersebut, hendaknya guru meningkatkan kompetensi yang dimilikinya. Baik segi paedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Pendidik yang baik adalah pendidik yang mampu mendidik peserta didik dan dirinya sendiri. Masalah 10 Hasil Wawancara dengan Tata Usaha Ibu Rofial Inayah, S.H.I di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 11 Hasil Wawancara dengan Guru, Ibu Yuli hari Kamis 12 Mei 2011 di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 47

individu yang dimiliki guru hendaknya dihadapi sendiri, tidak dibawa ketika mengajar. Terus meningkatkan kretifitas dan inovasi baru agar peserta didik merasa nyaman dan faham terhadap materi yang diajarkan. Hendaknya lebih banyak lagi menciptakan media pembelajaran baru, permainan yang membuat peserta didik asyik dengan dunia bermain dan belajar sesuai dengan kurikulum RA Taqwal Illah. Guru senantiasa meningkatkan kedisiplinan sekolah dan kedisiplinan diri, sebagai contoh bagi peserta didik. Untuk menciptakan kondisi belajar efektif kedisiplinan perlu dijada, keamanan dan kenyamanan akan tercipta jika semua warga sekolah mentaati dan menjalankan disiplin. 12 5. Solusi problematika yang berhubungan dengan fasilitas Problem yang dihadapi berkenaan dengan fasilitas adalah pengadaan. Dana yang dibutuhkan tidak sedikit untuk membeli perlengkapan sekolah, mainan, media pembelajaran, pembangunan dan renovasi sekolah. Hendaknya guru memiliki cara bagaimana agar sekolah dapat memiliki dana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sekolah bisa melakukan berbagai cara, misalnya dengan mengaukan proposal bantuan dana kepada dinas pendidikan atau lembaga terkait. Guru juga dapat melakukan program infaq sebagai tabungan untuk sekolah. Selain mengajarkan kepada peserta didik untuk menabung, bisa juga guru mengumpulkan sumbangan setiap bulan untuk dana fasiltas. Selain itu guru dapat menciptakan sumber penghasilan dana dari usaha mandiri yang dilakukan guru, misalnya menbuat koperasi sekolah, menjual souvenir dan pernak pernik untuk peserta didik, orang tua murid dan masyarakat sekitar. Mungkin juga melakukan cara lain 12 Hasil wawancara dengan Ibu Yuli guru RA Taqwal Illah, hari Senin 9 Mei 201, di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 48

sebagai sumber dana bagi sekolah yang bisa digunakan untuk membuat dan membeli perlengkapan sekolah. Perawatan terhadap perlengkapan yang telah dimiliki juga perlu ditingkatkan, guru harus selalu mengajarkan peserta didik betapa pentingnya menjaga peralatan dan barang yang dimiliki agar peserta didik juga terbiasa dalam menjaga barang-barang pribadi meraka dirumah dan menjaga barang orang lain maupun lingkungan sekitar. 13 6. Solusi problematika yang berhubungan dengan waktu Agar pengelolaan waktu dapat berjalan dengan baik, di RA Taqwal Illah hendaknya guru bersama mengatur dan menegakkan disiplin dan ketertiban menghargai waktu. Sebelum memasuki kelas guru telah merencanakan materi yang akan diajarkan dan metode pembelajaran apa yang akan digunakan nantinya sehingga ketika di dalam kelas pembelajaran berjalan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Penanganan terhadap peserta didik yang suka melanggar disiplin ketika jam belajar berlangsung harus lebih ditingkatkan. Ketika jam belajar dan isirahat berlangsung harus dimanfaatkan dengan baik agar proses belajar berjalan lebih efektif lagi. Saat guru menyampaikan materi, belajar dan bermain harus seimbang, agar peserta didik tidak terlalu asyik bermain dan lupa terhadap materi yang harus dikuasai. Peranan guru sangat penting dalam hal ini. Tujuan pembelajaran akan tercapai jika guru dapat menerapkan rencana pembelajaran yang teklah dibuat sebelumnya, dengan baik. Keefektifan ditunjang oleh keterampilan guru mengarahkan peserta didik pada setiap kegiatan yang mereka lakukan di kelas. Jika semua materi yang ada di RA Taqwal Illah dapat diajarkan dengan baik dan lancar setiap harinya, maka target guru terhadap penguasaan materi pada peserta didik akan dapat diterima dengan baik dan sesuai dengan 13 Hasil wawancara dengan Ibu Yuli guru RA Taqwal Illah, hari Senin 9 Mei 201, di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 49

ketentuan kurikulum yang ada. Tujuannya adalah agar peserta didik lulus dengan hasil yang baik pula. 14 Demikianlah hasil penelitian yang dilakukan di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang tahun 2011. 14 Hasil wawancara dengan Ibu Yuli guru RA Taqwal Illah, hari Senin 9 Mei 2011, di RA Taqwal Illah Meteseh Tembalang Semarang. 50