BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus mempertahankan dan mampu berkembang di berbagai. mengalami financial distress bahkan kebangkrutan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (Laba) yang optimal serta pengendalian yang seksama yang berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perekonomian serta teknologi saat ini, ditambah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis multidimensi yang terjadi di Asia pada tahun 1997, dimana nilai

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengalami kemajuan ataupun kemunduran dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. adalah daya saing ekonomi yang merupakan kemampuan suatu negara untuk

BAB II TINJAUAN TEORITIS. a. Pengertian Laporan Keuangan. mempunyai arti yang sangat penting terutama bagi pihak-pihak yang

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Masalah keuangan yang dihadapi oleh sebuah perusahaan apabila

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan tersebut yaitu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan menjadi semakin ketat, baik perusahaan konvensional maupun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal bulan Juli tahun 1997 merupakan suatu peristiwa yang membawa

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. operasional, terutama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dalam Kartikawati, 2008). Financial distress juga didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Blackberry sebelumnya bernama Research In Motion (RIM).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai. a. Working Capital To Total Assets (X 1 )

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan adanya tuntutan bagi perusahaan untuk terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk ekspor batubara, peringkat ke-2 untuk produksi timah, peringkat ke-2 untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keuangan yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat. dikarenakan adanya beberapa penyebab. Diantaranya adanya sistem kelola

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang biasanya ditandai dengan mengalami kerugian.

BAB I PENDAHULUAN. prospektif untuk dikembangkan. Dengan populasi lebih dari 250 juta penduduk, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan krisis ekonomi global yang melanda dunia, banyak masalah dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lembaga keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam

dengan pada saat ekonomi dalam keadaan normal. Hal ini diakibatkan oleh rupiah terhadap mata uang asing dan kenaikan suku bunga kredit.

BAB I PENDAHULUAN. semakin kuat, cerdas dan semakin berisiko. Perluasan industri biasa dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar dunia mengalami keruntuhan / degresi dan mempengaruhi sektor lainnya di

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global pernah terjadi pada tahun 2008 bermula pada krisis

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dunia yang dibarengi dengan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. (Santoso, 2005). Perusahaan property and real estate adalah perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu era globalisasi mendorong manusia untuk giat bekerja guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai industri yang berkembang pesat dan memiliki kegiatan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Bambang Dradjat dalam situs pertanian.go.id menyatakan bahwa Perkebunan merupakan subsektor yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif, yaitu penelitian dengan menganalisis data-data yang diperoleh langsung

BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan hanya dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendapatan suatu negara merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Memprediksi kondisi financial distress perusahaan penting untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menganalisis. kebangkrutan adalah perusahaan Delisting. Perusahaan Delisting

PENDAHULUAN Kepailitan suatu perusahaan biasanya diawali dengan kesulitan keuangan (financial distress) yang ditandai oleh adanya ketidakpastian profi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan berdiri untuk memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimalkan nilai saham, dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Dalam era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan lainnya (Gitosudarmo, 2002:5). Perusahan harus terus memperoleh laba agar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bangkrut, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal berfungsi menghubungkan perusahaan terbuka pada investor dan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi makanan dan non makanan. Tingkat konsumsi makanan dan non. Gambar 1.1. Pengeluaran per Kapita di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Industri batu bara telah ada di Indonesia sejak 1941 dan mengalami masa keemasan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dalam menjaga dan memaksimalkan profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tuntutan bagi perusahaan untuk terus melakukan inovasi baru, bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam

PREDIKSI KEBANGKRUTAN CV. BATUBARA MAS ABADI DI SAMARINDA LISA CINTHIA. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi. keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. perorangan atau lembaga dengan tujuan utamanya memaksimalkan kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Dimana faktor terpenting untuk melihat perkembangan

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dari permasalahan ekonomi. Permasalahan ekonomi yang terjadi dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA. keuangan jangka pendek bersifat sementara dan belum begitu parah. Tetapi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan kesehatan lembaga-lembaga keuangan yang membentuk sistem

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan antar perusahaan semakin ketat dengan adanya perusahaan pendatang baru dan akan terus bersaing. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi berbagai persaingan, maka dari itu perusahaan harus mempertahankan dan mampu berkembang di berbagai situasi. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-sebasarnya guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat bersaing kemungkinan besar akan mengalami financial distress bahkan kebangkrutan. Perusahaan pertambangan merupakan salah satu sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perusahan sektor pertambangan sendiri terdiri dari pertambangan batubara, pertambangan minyak & gas bumi, pertambangan logam & mineral lainnya, dan pertambangan batu-batuan. Perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perubahan, baik pertumbuhan ekonomi maupun kemunduran ekonomi. Pada tahun 2000an perusahaan pertambangan sempat menjadi salah satu bisnis yang paling menguntungkan, namun nyatanya pada tahun 2014 perusahaan pertambangan mengalami penurunan pendapatan dikarenakan masalah-masalah ekonomi global. Terjadinya perlemahan ekonomi masih akan terus terjadi hingga tahun 2018, hal in terjadi dimana ketika pertumbuhan negara maju diperkirakan 1

2 masih dalam kondisi yang kurang baik. Ekonomi global yang bergerak lambat menyebabkan permintaan yang rendah bagi komoditi-komoditi seperti batubara dan minyak sawit mentah, keduanya merupakan penghasil devisa penting di Indonesia. Salah satu penyebab menurunnya harga batu-bara yaitu akibat kelebihan suplai dan kelebihan kapasitas di pasar yang diikuti penurunan harga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 tumbuh sebesar 5,01% dibandingkan kuartal I 2016 yang tumbuh sebesar 4,92%. Diharapkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan terus naik pada kuartal-kuartal selanjutnya. Pertumbuhan tersebut didukung oleh berbagai macam sektor usaha kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan sebesar 0,49%, akibat adanya penurunan produksi harian untuk gas alam, minyak mentah, dan kondensat. Hal ini menjadi penyebab beberapa perusahaan pertambangan mengalami kondisi financial distress bahkan kebangkrutan di Indonesia. Dari kejadian tersebut perusahaan pertambangan perlu belajar untuk selalu berkembang dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat. Perusahaan harus mempertahankan kelangsungan hidup dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk mempersiapkan diri menghadapi financial distress dan menjaga agar tetap bertahan di masa yang akan mendatang agar tidak kembali mengalami financial distress. Plat dan Plat (2002) mendefinisikan financial distress sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan

3 ataupun likuidasi. Pengelolaan kesulitan keuangan jangka pendek (tidak mampu membayar kewajiban keuangan pada saat jatuh temponya) yang tidak tepat akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar yaitu menjadi tidak solvable (jumlah utang lebih besar daripada jumlah aktiva) dan akhirnya mengalami kebangrutan (Munawir, 2002). Pada dasarnya semua perusahaan harus mewaspadai financial distress sebelum perusahaan mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan merupakan kondisi dimana suatu perusahaan tidak dapat mempertahankan kegiatan operasionalnya dan tidak mempu membayar kewajibannya. Penyebab kebangkrutan dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. Pada masa krisis ekonomi global saat ini yang dalam hal ini terjadi penurunan siklus ekonomi, penyebab utama kebangkrutan berasal dari faktor eksternal yaitu inflasi, sistem pajak dan hukum, depresiasi mata uang asing, dan alasan lainnya. Faktor internal antara lain kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya pengetahuan dalam mempergunakan asset dan liabilities secara efektif (Gamayuni, 2011). Laporan keuangan perusahaan sektor pertambangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal yang dibuat setiap tahun. Dari laporan keuangan tersebut dapat diperoleh beberapa rasio keuangan yang digunakan sebagai alat untuk memprediksi financial distress. Laporan keuangan merupakan sarana yang penting karena memberikan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan memberikan informasi mengenai posisi laporan keuangan, kinerja perusahaan, perubahan

4 ekuitas arus kas perusahaan, dan informasi mengenai perusahaan tersebut. Secara khusus laporan keuangan dapat membantu pihak di luar manajemen mengenai likuiditas dan kemampuan operasional perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan yang menunjukkan kondisi kesehatan perusahaan dan kinerja perusahaan (Hery, 2012). Kondisi keuangan yang fluktuatif menyebabkan perusahaan harus paham betul apakah perusahaan mengalami perkembangan yang baik atau penurunan. Dengan adanya penurunan pendapatan tersebut maka pihak perusahaan harus memberikan perhatian khusus terhadap laporan keuangan dan melakukan analisis laporan keuangan guna mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Pada dasarnya semakin awal tanda-tanda kebangkrutan diketahui, semakin baik bagi pihak manajemen karena pihak manajemen dapat melakukan perbaikan-perbaikan. Pihak kreditur dan juga pihak pemegang saham bisa melakukan persiapan-persiapan untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang buruk (Mamduh M.Hanafi, 2005). Hasil analisis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja perusahaan tersebut dapat digunakan sebagai dasar penentu kebijakan bagi pemilik, manajer dan investor. Analisis rasio merupakan hal yang sangat umum digunakan dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan (Onyskow & Yuniarti, 2014). Financial distress dapat diukur dengan berbagai metode atau alat sebagai peringatan awal bagi perusahaan sektor pertambangan. Tabel dibawah

5 merupakan berbagai metode atau alat yang dapat digunakan untuk mengukur financial distress sebuah perusahaan beserta peneli dan tahun penelitian. Tabel 1.1 Model untuk memprediksi financial distress No Model Peneliti Tahun Fitzpatrick 1932 1. Univariate Merwin 1942 Walter 1957 Beaver 1966 Altman 1968 Edmister 1972 Deakin 1972 Blum 1974 Moyer 1977 Altman, Halderman, & Multiple Naarayanan 2. Discriminant 1977 Analysis Altman 1983 Booth 1983 Rose & Giroux 1984 Casey & Bartczak 1985 Lawrence & Bear 1986 Poston, Harmon, & Gramlich 1994 Grice & Ingram 2001 Sumber : Business bankruptcy prediction models: A significant study of the Altman s Z-score model, Sanobar Anjum. Vol. 3. Issue. 1. 2012 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa financial distress dapat diukur dengan berbagai macam metode yang telah dikembangkan oleh peneliti, salah satunya MDA model adalah model yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan dengan menggunakan suatu fungsi diskriminan yang terdiri dari sejumlah rasio keuangan yang dikenal juga dengan istilah Z-score. Model Altman (Z-Score) digunakan untuk mengukur kesehatan financial suatu perusahaan dan merupakan alat yang kuat untuk mendiagnosa kemungkinan kebangkrutan suatu perusahaan dalam dua tahun sebelumnya. Banyak studi

6 telah dilakukan untuk menguji keefektifan Z-score, dan model ini terbukti akurat untuk memprediksi kebangkrutan (dengan tingkat reliabilitas 70-80%) (Gamayuni, 2011). Model Altman (Z-Score) sendiri sudah mengalami banyak perkembangan yang dapat diterapkan sesuai dengan spesifikasi perusahaan. Dalam penelitian ini akan menggunakan metode Altman (Z-Score) yang merupakan penggabungan dari lima rasio keuangan yang terdiri dari Working Capital to Total Assets, Retained Earning to Total Assets, Earning Before Interest and Taxes to Total Assets, Book Value of Equity to Book Value of Total Debt, dan Sales to Total Assets. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan melakukan penelitian yang berjudul ANALISIS PENGGUNAAN MODEL ALTMAN (Z-SCORE) UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2013-2015 B. Rumusan Masalah diteliti adalah: Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan 1. Bagaimana rata-rata nilai rasio keuangan yang digunakan sebagai analisis Z- Score pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015?

7 2. Bagaimana prediksi kebangkrutan dilihat dari nilai Z Score pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui rata-rata nilai rasio keuangan yang digunakan sebagai analisis Z-Score pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015. 2. Untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan dan menggabungkan pemahaman teori-teori yang ada dengan keadaan sesungguhnya. b. Dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam penelitian sejenis pada waktu yang akan datang dan dapat dijadikan sumber bacaan yang dapat menambah wacana baru sebagai sumber pustaka.

8 2. Manfaat Praktis Bagi Perusahaan pertambangan a. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan perusahaan khususnya yang berkaitan dengan early warning system perusahaan pertambangan. b. Perusahaan yang masuk kategori grey area dapat menetukan langkah selanjutnya agar tidak sampai terjadi financial distress bahkan kebangkrutan. Bagi investor a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi investor perusahaan mengenai kemungkinan kebangkrutan suatu perusahaan, sehingga dapat membantu pengambilan keputusan dalam menanamkan modalnya pada perusahaan. b. Memberikan informasi kepada investor terkait perusahaan pertambangan yang sedang mengalami kondisi financial distress, grey area, dan non financial distress. Bagi kreditur a. Memberikan informasi terkait perusahaan pertambangan yang akan diberikan pinjaman.

9 E. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini penulis membagi menjadi lima bab dengan maksud dan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai isi dan tujuan dari penulisan skripsi ini. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah yang berasal dari latar belakang, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi yang baik dan benar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang tinjauan pustaka yang menjelaskan mengenai landasan teori penelitian (Di dalamnya mengkaji mengenai laporan keuangan, financial distress, kebangkrutan, dan model Altman (Z-Score)), dan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang desain penelitian yang dilakukan, populasi dalam penelitian, populasi dalam penelitian, sampel yang dipilih dalam penelitian, kerangka pemikiran sebagai gambaran umum penelitian yang dilaksanakan,data dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian.

10 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang isi dari penelitian yang diteliti dan akan diperoleh gambaran mengenai financial distress yang menggunakan model Altman (Z-Score), kemudian dilakukan pembahasan tentang hasil analisis data. BAB V PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari analisis data dan pembahasan dan saran-saran yang diberikan berkaitan dengan penelitian dan penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN