KONTROL PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN PRIMER DAN DIMENSI KOLAM OLAK BANGUNAN TERJUN 13 SALURAN SEKUNDER DI BENDUNG NAMU SIRA SIRA LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma-III oleh : D. MAULINA SARI HARAHAP MUTHMAINNAH EFENDI NIM. 1105022074 NIM. 1105021038 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2014
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-nya yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, dan kesempatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan yang berjudul Kontrol Perhitungan Dimensi Saluran Primer Dan Dimensi Kolam Olak Bangunan Terjun 13 Saluran Sekunder Di Bendung Namu Sira-Sira ini dimaksudkan sebagai syarat untuk menyelesaikan matakuliah Tugas Akhir pada Pendidikan Program Diploma III. Pada laporan ini penulis membahas tentang kebutuhan air sawah di jaringan irigasi Bendung Namu Sira-Sira dengan tujuan untuk mengetahui berapa banyak air yang dibutuhkan pada petak sawah, karena termasuk dalam bagian bangunan sipil khususnya konstruksi bangunan air. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan, pengerjaan, dan penyelesaian laporan ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak M. Syahruddin, ST., M.T.,Direktur Politeknik Negeri Medan; 2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T.,Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 3. Bapak Ir. Sudarto, M.T., Kepala Prodi Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 4. Bapak Syarifuddin H, M.T., Wali Kelas SI-6A Politeknik Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing Laporan Tugas Akhir; 5. Bapak Daulat Panggabean, M.T., Ketua Penguji Laporan Tugas Akhir; 6. Bapak Drs. Yulfalentino, M.T., Penguji I Laporan Tugas Akhir; 7. Seluruh Dosen dan Pegawai Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 8. Seluruh keluarga, khususnya kedua orang tua dan saudara kandung yang telah banyak membantu, baik berupa moral, dukungan, doa, maupun materi; 9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2011 Politeknik Negeri Medan, khususnya kelas SI-6A yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini. iv
Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya penulis, bukan merupakan plagiat dan dapat dipertanggungjawabkan keasliannya di kemudian hari. Penulis menyadari mungkin masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan dan penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca, terutama di bidang Teknik Sipil. Medan, September 2014 Hormat Penulis, D. MAULINA SARI HRP MUTHMAINNAH EFENDI NIM. 1105022074 NIM. 1105021038 v
INTISARI KONTROL PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN PRIMER DAN DIMENSI KOLAM OLAK BANGUNAN TERJUN 13 SALURAN SEKUNDER DI BENDUNG NAMU SIRA-SIRA Oleh: D. Maulina Sari Hrp (1105022074) dan Muthmainnah Efendi (1105021038) Bendung Namu Sira-Sira dibangun di sungai Bingai yang berada di Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Jaringan irigasi ini terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah irigasi kanan dan daerah irigasi kiri. Daerah irigasi kanan meliputi wilayah kecamatan Sei Bingai dan Binjai Selatan, sedangkan daerah irigasi kiri meliputi wilayah kecamatan Sei Bingai, Kuala dan Selesai. Untuk mengairi areal petak sawah dengan jumlah debit maksimum, diperlukan dimensi saluran yang optimum agar dapat menampung jumlah air dari sungai yang akan dialirkan ke saluran primer hingga ke petak tersier. Saluran primer adalah saluran yang terletak setelah kantong lumpur. Air yang tertampung pada saluran primer akan mempengaruhi jumlah air yang akan sampai ke petak tersier. Untuk itu, dimensinya harus diperhitungkan agar dapat menampung debit maksimum. Maka dari itu, dalam analisa diambil judul Kontrol Perhitungan Dimensi Saluran Primer dan Dimensi Kolam Olak Bangunan Terjun 13 Saluran Sekunder Di Bendung Namu Sira Sira. Dari hasil perhitungan didapat dimensi penampang trapesium teroptimum saluran primer dengan lebar dasar saluran b adalah 3,9785 m dan tinggi muka air dari dasar saluran d adalah 1,1367 m dengan kemiringan 1:1,5. Sedangkan dari hasil perhitungan proyek didapat lebar dasar saluran trapesium b adalah 4,35 m dan tinggi muka air d adalah 1,09 m. Hasil yang kami dapat untuk dimensi penampang persegi teroptimum saluran primer adalah dengan lebar dasar saluran b adalah 4,6634 m dan tinggi muka air dari dasar saluran d adalah 1,3324 m. Sedangkan dari perhitungan proyek didapat lebar dasar saluran persegi b adalah 5,80 m dan tinggi muka air d adalah 1,85 m. Untuk salah satu bangunan terjun yang ditinjau, yaitu bangunan terjun 13 memiliki lebar dasar 2,8601 m dan tinggi bangunan terjun 1,0261 m dengan debit 3,4993 m 3 /detik. Dimensi yang digunakan pada saluran primer dan sekunder di Bendung Namu Sira-Sira ini lebih dibuat lebih besar dari perencanaan dan dari hasil perhitungan yang kami lakukan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan agar dapat menampung debit air yang lebih besar serta mengalirkan air sampai ke petak tersier untuk mengairi areal persawahan agar kebutuhan air sawah terpenuhi. Kata kunci : Dimensi, Debit, Saluran Primer, Kolam Olak, Bangunan Terjun iii
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan Pembahasan... 2 D. Manfaat... 2 E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data... 3 F. Jadwal Penulisan Laporan Tugas Akhir... 3 BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK... 5 A. Latar Belakang Proyek... 5 B. Data Proyek... 8 BAB III TINJAUAN PUSTAKA... 11 A. Pendahuluan... 11 B. Saluran Irigasi... 11 C. Bangunan Irigasi... 12 D. Perencanaan Saluran... 17 E. Saluran Primer... 17 F. Dimensi Saluran Terbuka... 20 G. Bangunan Terjun... 24 BAB IV PEMBAHASAN... 30 A. Perhitungan Penampang Saluran Teroptimum dengan b/d=1/2... 30 vi
B. Perhitungan Penampang Saluran Teroptimum dengan b/d=3,5... 34 C. Perhitungan Panjang Kolam Olak Bangunan Terjun... 37 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 39 A. Kesimpulan... 39 B. Saran... 40 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii
DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Gambar III.1 Gambar III.2 Gambar III.3 Gambar III.4 Gambar III.5 Gambar III.6 Gambar III.7 Gambar III.8 Gambar IV.1 Gambar IV.2 Gambar IV.3 Gambar IV.4 Lokasi Proyek Perencanaan Mercu Alat Ukur Romijn Perencanaan yang dianjurkan untuk alat ukur Crump De Gruyter Contoh Dinding Halang Tipe Tipe Konstruksi Koperan Konstruksi Filter Tipe-Tipe Lubang Pembuang Bangunan Peredam Energi Kurva Q-H1 Penampang Persegi Teroptimum Penampang Trapesium Teroptimum Grafik Hubungan Antara Debit dengan Kedalaman Saluran Lebar Bagian Pengontrol viii
DAFTAR TABEL Tabel I.1 Tabel II.1 Tabel II.2 Tabel III.1 Tabel III.2 Tabel III.3 Tabel III.4 Tabel IV.1 Tabel IV.2 Jadwal Persiapan, Pelaksananaan dan Penulisan Laporan Luas Areal Pertanian Bendung Namu Sira-Sira Kiri Luas Areal Pertanian Bendung Namu Sira-Sira Kanan Koefisien Kekasaran di Dalam Saluran Bersih, Lurus Koefisien Kekasaran Strickler Kemiringan Sisi Maksimum Saluran Koefisien Kekasaran Manning,n Resume Perhitungan Penampang Saluran Trapesium Teroptimum Resume Perhitungan Penampang Saluran Trapesium Teroptimum dengan b/d = 3,5 ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, salah satunya pada keperluan proses produksi pertanian. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut harus diperoleh kebutuhan air irigasi yang tepat dalam menunjang produksi lahan pertanian. Kebutuhan air untuk irigasi harus terlaksana dengan baik dari mulai hulu sampai hilir. Perencanaan kebutuhan air irigasi berupa: bendungan, bendung, saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, bangunan bagi, dan bangunan ukur. Ketidaksesuaian penyaluran bangunan-bangunan irigasi dapat mengakibatkan efisiensi dan efektifitas irigasi itu sendiri akan menurun. Apabila kebutuhan air irigasi pada bangunan-bangunan tersebut kurang memadai maka akan mengganggu sistem kerja pertanian, sehingga produktivitas terhadap pertanian akan menurun dan dapat mengganggu kondisi sosial dan ekonomi para petani. Maka dari itu, pembangunan dan penggunaan dari jaringan irigasi tersebut sangatlah penting untuk diketahui sehingga pada pengolahannya sendiri dapat dilakukan dengan baik. Saluran primer sangat mempengaruhi penyaluran pada saluran-saluran lainnya. Karena saluran primer merupakan saluran pembawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan petak-petak tersier yang dilaluinya. Kemudian penggunaan bangunan terjun berguna untuk menurunkan muka air dan tinggi energi. Kontrol perhitungan dimensi saluran primer dan dimensi kolam olak salah satu bangunan terjun pada Bendung Namu Sira-Sira kanan adalah suatu upaya dalam meningkatkan kinerja jaringan irigasi agar dapat berfungsi secara optimal. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul Kontrol Perhitungan Dimensi Saluran Primer dan Dimensi Bangunan Terjun 13 Saluran 1
Sekunder di Bendung Namu Sira-Sira untuk lebih memahami dan mengontrol dimensi saluran yang digunakan di bendung Namu Sira-Sira serta mengaplikasikan ilmu yang didapat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis dapat mengidentifikasikan batasan-batasan masalah yang harus dipenuhi untuk Kontrol Perhitungan Dimensi Saluran Primer dan Dimensi Kolam Olak Bangunan Terjun 13 Saluran Sekunder di Bendung Namu Sira-Sira. Adapun hal-hal yang dapat dirumuskan dalam beberapa masalah yaitu: 1. Berapakah dimensi yang digunakan agar saluran primer pada bendung Namu Sira-Sira menjadi saluran dengan penampang teroptimum? 2. Apakah dimensi saluran primer pada bendung Namu Sira-Sira merupakan penampang saluran teroptimum? 3. Berapakah dimensi kolam olak pada bangunan terjun Namu Sira-Sira? C. Tujuan Pembahasan Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini terdiri dari tiga tujuan yaitu sebagai berikut: 1. Untuk menghitung dimensi saluran primer pada bending Namu Sira-Sira dan membandingkan dengan dimensi yang didapat oleh perusahaan. 2. Untuk menentukan jenis penampang yang digunakan pada saluran primer bendung Namu Sira-Sira. 3. Untuk menghitung dimensi kolam olak bangunan terjun bendung Namu Sira-Sira. 2
D. Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dari kontrol perhitungan penampang saluran primer dan kolam olak bangunan terjun pada Namu Sira-Sira Kanan adalah : 1. Laporan Tugas Akhir ini dapat menjadi modal bagi penulis untuk bekerja setelah menyelesaikan studi D-III Teknik Sipil; 2. Laporan Tugas Akhir ini juga dapat menjadi acuan dan referensi bagi mahasiswa yang ingin membahas topik yang sama; 3. Laporan Tugas Akhir ini juga dapat menjadi perbandingan data oleh perusahaan atau pelaksana proyek pada proyek yang dijadikan bahan laporan. E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu; 2. Mengumpulkan seluruh teori-teori baik yang didapat dari buku maupun literatur yang berhubungan dengan perhitungan dimensi penampang saluran teroptimum; 3. Melakukan pengumpulan data yang didapat dari kantor atau instansi terkait; 4. Menganalisa data-data yang telah didapat. F. Jadwal Penulisan Laporan Tugas Akhir Jadwal persiapan, pelaksanaan, dan penulisan Laporan Tugas Akhir dapat dilihat pada Tabel I.1 berikut: Tabel I.1 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan dan Penulisan Laporan Tugas Akhir Kegiatan Minggu Ke- No. Persiapan : 1 2 3 4 5 6 7 1 Survei objek TA (Perencanaan) : mendapatkan topik / judul TA 2 Mendapatkan Dobing TA 3
3 Bimbingan untuk pelaksanaan TA dari dosen pembimbing Pelaksanaan : 4 Bimbingan untuk pengumpulan data 5 Pengumpulan data ke lokasi 6 Bimbingan untuk pengolahan data 7 Pengolahan data Pelaporan : 8 Penulisan Bab I, Bab II & Bab III Koreksi & Perbaikan Bab I, Bab II & 9 Bab III 10 Penulisan Bab IV (Pembahasan) 11 Koreksi & Perbaikan Bab IV 12 Penulisan Bab V (Simpulan dan Saran) & Lampiran Koreksi & Perbaikan Bab V & 13 Lampiran 14 Bimbingan Tahap Akhir TA 15 Penyempurnaan Laporan TA 4