PEMBERIAN DISPENSASI NIKAH OLEH PENGADILAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN. ( STUDI KASUS PENGADILAN AGAMA KABUPATEN TEGAL ) SKRIPSI diajukan kepada Fakultas Hukum guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata I dalam Ilmu Hukum Disusun Oleh : Nama : Bernadus Pulung Wicaksono Nim : 02.20.0043 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2008
ABSTARKSI Tuhan menjadikan manusia berpasang-pasangan, menjadikan manusia laki-laki dan perampuan. Hikmahnya ialah supaya manusia hidup sebagai suami isteri, membangun rumah tangga yang damai dan teratur. Untuk itu harus diadakan ikatan dan pertalian yang kokoh yang diharapkan tidak pernah putus. Pada umumnya setiap pasangan yang akan menikah menginginkan tetap terbinanya tali Perkawinan yang akan dijalankan dan dalam Perkawinan diharapkan ditemukannya kebahagiaan kekal. Perkawinan tersebut harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-undang, salah satu syarat antara lain, ketentuan batas umur. Jika seseorang yang akan menikah tetapi umur tersebut belum sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang maka orang tua dan Kantor Urusan Agama tidak bersedia mencatatkan perkawinannya maka Orang Tua mengajukan Permohonan Dispensasi Nikah kepada Pengadilan. Pemberian Dispensasi Nikah oleh Pengadilan semata-mata demi kepentingan dan masa depan anak. Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini kemudian diberi judul : PEMBERIAN DISPENSASI NIKAH OLEH PENGADILAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (STUDI KASUS PENGADILAN AGAMA KABUPATEN TEGAL). Pelaksanaan pemberian Dispensasi Nikah dan Bentuk pemberian Dispensasi Nikah yang diberikan oleh Pengadilan sebagai salah satu ketentuan jika seseorang yang ingin melangsungkan Perkawinan tetapi umur belum sesuai dengan ketentuan Undangundang No. 1 Tahun 1974. Pertimbangan Majelis Hakim dalam memberikan Dispensasi Nikah selain berpegangan pada Undang-undang juga harus memperhatikan keadaan dan kondisi-kondisi yang mempengaruhi kepentingan calon mempelai. Dari hasil penelitian ditentukan bahwa Pelaksanaan pemberian Dispensasi Nikah oleh Pengadilan dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kedua mempelai sudah berhubungan/berpacaran cukup lama, sudah pernah berhubungan badan sehingga calon isteri hamil, orang tua tidak dapat mengontrol keadaan anak yang bekerja jauh dari orang tua. iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... i HALAMAN PENGESAHAN. ii ABSTRAKSI.. iii KATA PENGANTAR iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN. v DAFTAR ISI.. vi BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah... 1 1.2. Perumusan Masalah..... 4 1.3. Tujuan Penelitian..... 4 1.4. Kegunaan Penelitian..... 5 1.5. Metode Penelitian...... 5 1.6. Sistematika Penulisan.... 11 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN..... 11 1. Pengertian Perkawinan 1.1. Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1974......12 1.2. Menurut KUHPerdata.... 14 1.3. Menurut Hukum Adat.... 15 1.4. Menurut Kompilasi Hukum Islam..... 16
1.5. Menurut Kitab Hukum Kanonik...... 17 2. Syarat-syarat Perkawinan 2.1 Syarat Perkawinan Materiil... 19 2.2 Syarat Perkawinan Formil..... 22 3. Tujuan Perkawinan 3.1 Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1974... 23 3.2 Menurut Hukum adat........ 24 B TINJAUAN TENTANG PERWALIAN SERTA KEDUDUKAN ORANG TUA DALAM PERKAWINAN 1. Pengertian Perwalian..... 25 2. Jenis-jenis Perwalian..... 28 3. Berakhirnya Perwalian.. 29 4. Kekuasaan Orang Tua... 30 C TINJAUAN UMUM TENTANG BATAS UMUR DALAM UNDANG-UNDANG, PROSES PENDEWASAAN SESEORANG DAN TATA CARA PERKAWINAN 1. Ketentuan Batas Umur dalam Perkawinan..... 34 2. Perlunakan atau Pendewasaan ( Hanlichting ).. 36 3. Tata Cara Pelaksanaan Perkawinan... 39 BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A HASIL PENELITIAN 1. Pelaksanaan Pemberian Dispensasi... 42
2. Bentuk pemberian Dispensasi... 64 B PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Pemberian Dispensasi Nikah oleh Pengadilan Dalam Perkawinan... 66 2. Bentuk pemberian Dispensasi.... 75 BAB IV : PENUTUP Kesimpulan, Saran dan lampiran........ 77