UNIVERSITAS NGUDI WALUYO JL. GEDONGSONGO CANDIREJO UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG 50513

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

BAB I SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

BAB I SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

MANUAL MUTU UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

MANUAL MUTU UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN

KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

K E B I J A K A N S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jl. Palembang-Prabumulih, km 32 Ogan Ilir Indralaya

LAPORAN AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) TAHUN AKADEMIK

STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL TAHUN 2014

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Revisi Ke : Tanggal : 10 Oktober 2014 Dikaji ulang : Ketua Prodi D3 Keperawatan Dikendalikan : Badan Penjaminan Mutu Disetujui Oleh : Dekan

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi (Pengalaman Praktis di Universitas Warmadewa Denpasar)

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP KEBIJAKAN MUTU KEBIJAKAN SPMI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI 2016

Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL MUTU AKADEMIK

MANUAL MUTU BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR KERJASAMA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

PERAN SPMI BAGI PENINGKATAN KUALITAS PT

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

MANUAL MUTU AKADEMIK

1.2 Dasar Hukum Dasar hukum implementasi Sistem Penjaminan Mutu (SPM) Dikti adalah UU Dikti. Didalam UU Dikti terdapat pasal-pasal yang relevan

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG KEBIJAKAN SPMI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INSTITUT AGAMA ISLAM DDI POLMAN

KEBIJAKAN MUTU SPMI STMIK BANI SALEH

MEMUTUSKAN PERATURAN REKTOR TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SYIAH KUALA

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

MANUAL MUTU AKADEMIK

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Bandung, 26 Mei 2016

KANTOR PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Studi di Lingkungan KOPERTIS VII Jawa Timur di Surabaya

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

15. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No. 258/MPN.A.4/KP Tahun 2011 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Andalas Periode ; 1

Kebijakan Nasional Sistim Penjaminan Mutu Internal

PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

BAB VII STANDAR PENGELOLAAN

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI. Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN MANUAL MUTU AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNHAS

UNIVERSITAS PERJUANGAN BUKU I KEBIJAKAN SPMI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Universitas Riau. Universitas Riau. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

KEBIJAKAN MUTU SPMI STMIK BANI SALEH

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 25919/UN4.0/OT.05/2016 TENTANG TATA KERJA ANTARORGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN MUTU. PENGESAHAN Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh : Ka. UPT. SPMI Pembantu Ketua I Ketua STIKES

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

Manual Mutu Akademik UNIVERSITAS SAMUDRA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

2016, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 201

MANUAL PROSEDUR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LAPORAN KINERJA TAHUN AKADEMIK

Transkripsi:

1 dari 17 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO I. PENGANTAR Kebijakan SPMI Universitas Ngudi Waluyo mengikuti kebijakan umum Universitas Ngudi Waluyo. Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, di lingkungan yang semakin mengarah pada globalisasi, maka Universitas Ngudi Waluyo sebagai bagian dari Pelaksana Kegiatan akademik dituntut juga untuk mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di berbagai sektor. Dalam upaya memenuhi permintaan lulusan tersebut maka Universitas Ngudi Waluyo harus mampu merancang sistem pendidikan yang mengedepankan peningkatan kualitas secara berkelanjutan pada masukan (input), proses belajar-mengajar, dan keluaran (output). Kebijakan akademik disusun mengacu pada visi, misi dan tujuan, yaitu: keunggulan akademik dan berbudaya. Kebijakan akademik juga disusun berdasarkan paradigma baru pengelolaan pendidikan tinggi yang melibatkan unsur Relevance, Academic atmosphere, Internal management & Organization, Sustainability, Efficiency & Productivity dan Accessability & Equity serta Leadership & Commitment (RAISE+++). II. ARAH KEBIJAKAN A. Kebijakan Umum

2 dari 17 Kebijakan umum meliputi visi, misi, dan tujuan Universitas Ngudi Waluyo, dijiwai oleh kebijakan umum Universitas Ngudi Waluyo. B. Visi Menjadi Universitas yang berbudaya sehat dan bereputasi Internasional Pada tahun 2040. C. Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan kesehatan dan berbudaya sehat. 2. Mengembangkan budaya akademik yang sehat dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penyelenggaraan penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Membentuk sistem manajemen universitas yang memiliki akuntabilitas dan aksesibilitas serta berbudaya organisasi yang sehat 4. Membentuk. jaringan kerjasama yang sehat dengan para pemangku kebijakan (stakeholder) di dalam dan luar negeri. D. Tujuan 1. Mendapatkan pengakuan sebagai perguruan tinggi bereputasi internasional dengan menyusun dan mengembangkan standar akademik ke arah standar internasional. 2. Menghasilkan sumber daya manusia yang beretika dan berbudaya sehat dalam pembangunan masyarakat.

3 dari 17 3. Memiliki daya saing semua produk pendidikan dengan mengembangkan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi, yang terstruktur dan berkesinambungan. 4. Memiliki kehidupan akademik yang sehat dilandasi nilai-nilai budaya bangsa dan jati diri UNW. III. 5. Memiliki dan mengembangkan budaya penelitian di kalangan dosen dan mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. 6. Terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasilhasil penelitian untuk menyelesaikan masalah-masalah aktual di masyarakat berdasarkan tanggung jawab sosial kepada masyarakat. 7. Membentuk kerjasama dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi lain baik didalam dan diluar negeri yang terkait untuk memperluas cakrawala lembaga. 8. Memiliki sistem tata kelola organisasi yang menerapkan nilai-nilai budaya sehat. LATAR BELAKANG UNW MENJALANKAN SPMI Penerapan sistim penjaminan mutu internal (SPMI) UNW sudah dimulai sejak deklarasi penjaminan mutu pada tahun 2010, namun demikian implementasinya dilakukan secara gradual. Dokumen utama dari penjaminan mutu (Kebijakan SPMI, Standar SPMI, Pedoman SPMI, Prosedur Mutu dan manual Mutu) di tingkat Stikes sudah terbentuk dan disyahkan oleh senat Stikes. Seiring perubahan bentuk institusi dari Stikes menjadi Universitas, d alam hal kelembagaan, lembaga penjaminan mutu dibentuk mulai dari tingkat

4 dari 17 universitas disebut Badan Penjaminan Mutu (BPM) di tingkat fakultas ada Tim Penjaminan Mutu Fakultas (TPMF) yang disebut Gugus Penjaminan Mutu dan di tingkat program studi ada Gugus Kendali Mutu (GKM). SPMI UNW diperlukan agar dalam menjalankan dan melaksanakan penjaminan mutu di UNW dapat secara sistimatis, konsisten dan berkelanjutan. Pelaksanaan penjaminan mutu yang sistimatis, konsisten dan berkelanjutan tersebut mutlak dilakukan agar : (a) Visi, misi dan Tujuan UNW dapat dicapai, (b) Kepentingan dan tuntutan para pihak terkait atau pemangku kepentingan (stakeholders) dapat terpenuhi, (c) Mematuhi dan memenuhi ketentuan peraturan dan undang undang terkait yang berlaku. Dalam rangka revitalisasi SPMI tersebut pula dokumen Kebijakan SPMI atau Kebijakan Mutu ini disusun. IV. TUJUAN DOKUMEN TERTULIS KEBIJAKAN Dokumen tertulis Kebijakan SPMI (Kebijakan Mutu) UNW bertujuan untuk : (1) sarana mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan tentang SPMI yang berlaku di lingkungan UNW, (2) landasan dan arah dalam menetapkan standard dan manual SPMI, melaksanakan, mengendalikan dan meningkatkan mutu SPMI, (3) bukti outentik bahwa UNW telah memiliki dan melaksanakan SPMI sebagaimana diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan. V. LUAS LINGKUP

5 dari 17 Kebijakan SPMI UNW mencakup semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi di UNW yang meliputi aspek akademik dan non-akademik. Pada awal implementasi SPMI masih difokuskan pada aspek akademik seperti: kurikulum, proses pembelajaran, kompetensi lulusan, tenaga pendidik dan kependidikan, penilaian pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan suasana akademik. Sedangkan kebijakan SPMI akan pada aspek non-akademik adalah : sarana prasarana, sistem pembiayaan, dan kerjasama dalam/luar negeri. VI. DAFTAR DAN DEFINISI ISTILAH DALAM DOKUMEN SPMI 1. Kebijakan: pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap, pandangan dari institusi tentang suatu hal. 2. Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi. 3. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, selanjutnya disingkat SPM-PT, merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. 4. Sistem Penjaminan Mutu Internal, selanjutnya disingkat SPMI, adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

6 dari 17 5. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal, selanjutnya disingkat SPME, adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan Program Studi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dan Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT), atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 6. Kebijakan SPMI atau Kebijakan Mutu: pemikiran sikap, pandangan institusi mengenai SPMI yang berlaku di UNW. 7. Evaluasi Diri: kegiatan setiap unit dalam universitas secara periodik untuk memeriksa, menganalisa, dan menilai kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu untuk mengetahui kelemahan dan kekurangannya. 8. Audit SPMI: kegiatan rutin setiap akhir tahun akademik yang dilakukan oleh auditor internal universitas untuk memeriksa pelaksanaan SPMI dan mengevaluasi apakah seluruh standar SPMI telah dicapai/dipenuhi oleh setiap unit dalam lingkungan UNW. 9. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, selanjutnya disingkat PD Dikti, merupakan kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh Perguruan Tinggi yang terintegrasi secara nasional. 10. Standar Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi. 11. Standar Nasional Pendidikan Tinggi, selanjutnya disingkat SNPT, adalah satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.

7 dari 17 12. Standar Pendidikan Tinggi, selanjutnya disingkat SPT, adalah satuan standar yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 13. Standar nasional pendidikan adalah satuan standar yang menunjukkan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh Indonesia. VII. GARIS BESAR Upaya untuk menjaga dan meningkatkan mutu telah mendapatkan perhatian utama dalam pengembangan UNW ke depan. Upaya tersebut dilakukan tidak hanya karena adanya tuntutan undang-undang dan peraturan pemerintah, tetapi merupakan upaya untuk memberikan kepuasan terhadap pemangku kepentingan (stakeholder) dan peningkatan mutu secara berkelanjutan. Eksistensinya UNW akan terjamin apabila UNW menjalankan penjaminan mutu yang diselenggarakannya. Kebijakan SPMI UNW ini berisikan penjelasan tentang faktor-faktor yang pada umumnya terkandung di dalam proses penjaminan mutu perguruan tinggi, yang meliputi; konsep, tujuan, proses, standar dan manajemen kendali mutu. 1. Konsep SPMI Penjaminan mutu di UNW dimaksudkan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan UNW secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholder memperoleh kepuasan. Penilaian stakeholder kepada UNW

8 dari 17 senantiasa terus berkembang, sehingga SPMI harus disesuaikan pada perkembangan itu secara berkelanjutan. SPMI UNW harus dirancang, dijalankan, dan dikendalikan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan. SPMI merupakan bagian dari tanggung jawab pimpinan universitas, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan/bagian, pengelola program studi serta dosen. Sasaran penerapan sistem penjaminan mutu akademik harus ditetapkan dan dituangkan dalam Rencana Strategis dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan masing-masing satuan kerja. 2. Tujuan SPMI SPMI UNW bertujuan untuk: a. Menjamin bahwa setiap layanan pendidikan kepada mahasiswa dilakukan sesuai standar yang ditetapkan, sehingga apabila diketahui bahwa standar tersebut tidak bermutu atau terjadi penyimpangan antara kondisi riil dengan standar akan segera diperbaiki; b. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, khususnya orang tua/wali mahasiswa, tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan;

9 dari 17 c. Mengajak semua pihak/unit di UNW untuk bekerja mencapai tujuan dengan berpatokan pada standar dan secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan mutu. Pencapaian tujuan SPMI melalui kegiatan penjaminan mutu yang dijalankan secara internal oleh UNW akan dikontrol dan diaudit melalui kegiatan akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT atau lembaga lain secara eksternal. Dengan demikian, obyektivitas penilaian terhadap pemeliharaan dan peningkatan mutu UNW secara berkelanjutan dapat diwujudkan. 3. Strategi SPMI Strategi UNW dalam melaksanakan SPMI adalah: a. menggalang komitmen untuk menjalankan SPMI dengan melibatkan secara aktif semua civitas akademika sejak tahap perencanaan hingga tahap evaluasi dan tahap pengembangan SPMI. b. melibatkan organisasi profesi, alumni, dunia usaha dan pemerintahan sebagai pengguna lulusan, khususnya pada tahap penetapan standar SPMI. c. melakukan pelatihan secara terstruktur dan terencana bagi para dosen dan staf administrasi tentang SPMI, dan secara khusus pelatihan sebagai auditor internal.

10 dari 17 d. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI kepada para pemangku kepentingan secara periodik. 4. Proses SPMI SPMI UNW dijalankan melalui tahapan yang dirangkai dalam suatu proses sebagai berikut : a. menetapkan visi dan misi UNW. b. Berdasarkan visi dan misi Universitas tersebut, setiap program studi menetapkan visi dan misi program studinya. c. Visi dan misi kemudian dijabarkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu menjadi serangkaian standar mutu (SPMI). d. Standar mutu dirumuskan dan ditetapkan dengan meramu visi UNW dan kebutuhan stakeholder. e. menetapkan organisasi dan mekanisme kerja SPMI. f. melaksanakan SPMI dengan menerapkan manajemen kendali mutu. g. mengevaluasi dan merevisi standar SPMI melalui benchmarking secara berkelanjutan. Pendidikan di UNW dapat dinyatakan bermutu atau berkualitas apabila UNW mampu: (1) menetapkan dan mewujudkan visinya, (2) menjabarkan visinya ke dalam

11 dari 17 sejumlah standar utama dan standar turunan, (3) menerapkan, mengendalikan, dan mengembangkan sejumlah standar utama dan standar turunan tersebut untuk menjamin mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan stakeholder. 5. Prinsip dan Azas Pelaksanaan SPMI UNW Untuk mencapai tujuan SPMI UNW tersebut di atas dan juga untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan UNW, maka civitas akademika dalam melaksanakan SPMI pada setiap aras dalam universitas berpedoman pada prinsip: (1) berorientasi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal; (2) mengutamakan kebenaran; (3) tanggungjawab sosial; (4) pengembangan kompetensi personel; (5) partisipatif dan kolegial; (6) keseragaman metode; (7) inovasi, belajar dan perbaikan secara berkelanjutan 6. Manajemen SPMI a. Universitas Ngudi Waluyo menerapkan penjaminan mutu akademik yang berjenjang. 1. Pada tingkat universitas dirumuskan kebijakan mutu internal dan standar mutu internal universitas dan dilakukan audit mutu internal universitas. 2. Pada tingkat fakultas dirumuskan kebijakan mutu internal fakultas, standar mutu internal fakultas, dan manual mutu internal fakultas

12 dari 17 3. Pada tingkat program studi dirumuskan kompetensi lulusan dan spesifikasi program studi serta dilakukan evaluasi diri berdasarkan pendekatan OBE (Outcome Based Education). b. Dalam pengembangan dan penerapan sistem penjaminan mutu, Universitas Ngudi Waluyo memilih pendekatan FEE (Facilitating, Empowering and Enabling) dan mengacu pada SPM-PT serta memberi wewenang BPM dan organisasi di bawahnya untuk melaksanakan sistem penjaminan mutu di semua unit pelaksana kegiatan akademik. c. Pelaksanaan penjaminan mutu internal di Universitas Ngudi Waluyo dijelaskan secara lebih rinci dalam Manual Mutu. d. Pengelolaan mutu akademik mengikuti pola kerja yang terdiri dari lima tahap pokok, yaitu penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan untuk mencapai suatu kondisi penyempurnaan mutu secara berkesinambungan (continuous quality improvement). Masing-masing tahap tersebut adalah: 1) Penetapan ; memformulasi/reformulasi: a) visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian b) rencana strategis c) kebijakan dan peraturan d) penentuan/penyesuaian standar 2) Pelaksanaan, implementasi (Masukan, Proses, Keluaran terhadap pencapaian standar mutu internal).

13 dari 17 3) Evaluasi ; yang yang mencakup: a) evaluasi mutu internal setiap satuan kerja terhadap kesesuaian standar mutu internal b) persiapan (pendampingan) mutu institusi dan eksternal program studi terhadap penilaian Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM-PT) 4) Pengendalian dilakukan: a) secara rutin setiap tahun, terhadap: perbaikan mayor dan minor dari standar mutu 5) Peningkatan dilakukan a) peningkatan standar mutu yang masih tergolong cukup, lebih dari cukup dan baik e. secara periodik yaitu paling lama sekali dalam lima tahun, terhadap: 1) Kebijakan Mutu Internal 2) Standar Mutu Internal 3) Peraturan Akademik 4) Spesifikasi Program Studi

14 dari 17 7. Unit & Penanggungjawab SPMI

15 dari 17 Uraian tugas dan struktur oraganisasi SPMI di UNW sebagai berikut. a. Tingkat Universitas 1) Organisasi penjaminan mutu internal di tingkat universitas terdiri atas Senat Universitas, Pimpinan Universitas dan BPM serta Satuan Pengawas Internal (SPI). 2) Senat Universitas merupakan organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan akademik yang beranggotakan antara lain: Rektor, Dekan utusan fakultas. 3) Tugas dan wewenang Senat Universitas antara lain: a) penetapan kebijakan pengawasan di bidang akademik; b) pemberian pertimbangan terhadap norma akademik yang diusulkan oleh Rektor; c) pemberian pertimbangan terhadap kode etik civitas akademika yang diusulkan oleh Rektor; d) pengawasan penerapan norma akademik dan kode etik sivitas akademika dan untuk pelaksanaannya dibuat komite etik; e) pemberian pertimbangan terhadap ketentuan akademik yang dirumuskan dan diusulkan oleh Rektor mengenai hal-hal sebagai berikut: kurikulum program studi; persyaratan akademik untuk pemberian gelar akademik; persyaratan akademik untuk pemberian penghargaan akademik. f) pengawasan penerapan ketentuan akademik;

16 dari 17 g) pengawasan kebijakan dan pelaksanaan penjaminan mutu Universitas Ngudi Waluyo paling sedikit mengacu pada Standar Nasional Pendidikan; h) pengawasan dan evaluasi pencapaian proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu pada tolok ukur yang ditetapkan dalam rencana strategis; i) pemberian pertimbangan dan usul perbaikan proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat kepada Rektor; j) pengawasan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan; k) pemberian pertimbangan terhadap pemberian atau pencabutan gelar dan penghargaan akademik; l) pengawasan pelaksanaan tata tertib akademik; m)pengawasan pelaksanaan kebijakan penilaian kinerja dosen; n) pemberian rekomendasi penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran norma, etika, dan peraturan akademik oleh sivitas akademika kepada Rektor. o) pemberian pertimbangan terhadap pembukaan program studi dan fakultas baru; p) pemberian pertimbangan terhadap usulan kenaikan pangkat dan jabatan ke lektor kepala dan guru besar.

17 dari 17 4) Pimpinan universitas adalah Rektor yang dibantu oleh para Wakil Rektor, Ketua Lembaga. Pimpinan universitas bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Rektor menetapkan peraturan, kaidah, dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara umum. 5) Lembaga adalah unsur pelaksana akademik di bawah Rektor yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 6) Lembaga dipimpin oleh seorang Ketua yang bertanggung jawab kepada Rektor. Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris. Ketua dan Sekretaris diangkat dan diberhentikan oleh Rektor. 7) Badan terdiri atas: Badan Penjaminan Mutu (BPM); 8) Badan Penjaminan Mutu (BPM) mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan pendidikan dan penjaminan mutu. 9) Lingkup kerja BPM mencakup semua program studi pada strata pendidikan (diploma, sarjana), fakultas/program diploma/sarjana, unit kerja lainnya. 10) BPM menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

18 dari 17 a) penyusunan rencana, program, dan anggaran Lembaga; b) pelaksanaan pengembangan sistem pendidikan; c) pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran; d) pelaksanaan pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan; e) pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan; f) pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan; g) pelaksanaan urusan administrasi Lembaga. 11) BPM melaksanakan tugas sebagai berikut: a) Peningkatan mutu proses pembelajaran, yang mencakup: Pengembangan metode pembelajaran; Menyelenggarakan evaluasi proses pembelajaran secara terintegrasi; Pengembangan buku ajar. b) Pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan yang mencakup: Perumusan dokumen mutu internal (Kebijakan Mutu Internal, Standar Mutu Internal, Peraturan Akademik, Manual Mutu Internal, Prosedur Mutu, dan formulir serta Instrumen Audit Mutu Internal); Pengintegrasian SPMI dan SPME pada manajemen perguruan tinggi; Sosialisasi SPMI dan SPME ; 12)Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan, yang mencakup: a) Pengembangan kurikulum institusi; dan b) Pengembangan program studi unggulan

19 dari 17 c) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penjaminan mutu internal yang disertai dengan Permintaan Tindakan Koreksi (PTK); d) Pelaksanaan rekareditasi institusi dan pendampingan akreditasi program studi; e) Menganalisis dan menginterpretasikan data PD Dikti; f) Mengkoordinir sertifikasi dosen dan PTP serdos; g) Mengevaluasi beban kinerja dosen (BKD) dan tugas khusus profesor; h) Menyedikan informasi perundang-undangan, permendikbud, peraturan dan kebijakan rektor, dokumen dan data yang terkait dengan pendidikan dan penjaminan mutu pada website BPM; dan i) Menyusun roadmap BPM per periode kepemimpinan 13)BPM mengusulkan Koordinator Pengembangan Sistem Pendidikan dan Koordinator Sistem Penjaminan Mutu yang ditetapkan dengan surat keputusan Rektor 14)Koordinator Pengembangan Sistem Pendidikan bertanggung jawab atas terlaksananya pengembangan dan evaluasi mutu pendidikan 15)Koordinator Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu bertanggung jawab atas terlaksananya pengembangan dan evaluasi mutu akademik dan akademik internal, dan pendampingan akreditasi program studi b. Tingkat Fakultas

20 dari 17 1) Organisasi jaminan mutu akademik di tingkat fakultas terdiri atas Senat Fakultas, Dekan, Wakil Dekan dan BPM (Lembaga Penjamin Mutu) Fakultas 2) Senat Fakultas merupakan badan normatif tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk fakultas. Senat Fakultas terdiri atas Dekan dan Wakil Dekan, Ketua prodi, guru besar dan dosen wakil program studi. Tugas Senat Fakultas adalah: a) merumuskan rencana dan kebijakan mutu internal fakultas; b) melakukan penilaian prestasi dan etika akademik, kecakapan, serta integritas kepribadian dosen di lingkungan fakultas; c) merumuskan norma dan tolok ukur bagi pelaksanaan penyelenggaraan fakultas, dan menilai pelaksanaan tugas Pimpinan Fakultas; d) memberikan pendapat dan saran untuk kelancaran pengelolaan fakultas. 3) Dekan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta pembinaan tenaga akademik, tenaga administrasi, dan mahasiswa. Dekan bertanggung jawab atas terjaminnya mutu internal di fakultas. Dalam mengemban tanggung jawab mutu internal, Dekan dibantu oleh Wakil Dekan, dan BPM Fakultas.

21 dari 17 4) Dekan selaku penanggung jawab mutu internal fakultas menetapkan ketua, sekretaris dan anggota BPM Fakultas. 5) BPM Fakultas, bertanggung jawab atas tersusunnya: a) Standar Mutu Internal Fakultas, b) Manual Mutu Internal Fakultas, dan c) Manual Prosedur Fakultas yang selaras dengan Standar Mutu Internal, Manual Mutu Internal, dan Manual Prosedur di tingkat universitas. d) Formulir untuk semua jenis layanan akademik dan non akademik. 6) BPM Fakultas dibantu oleh sejumlah anggota sesuai dengan kebutuhan fakultas. 7) BPM Fakultas bertugas untuk: a) Membuat turunan dari Kebijakan Mutu Internal universitas menjadi Kebijakan Mutu Internal fakultas, dari Standar Mutu Internal universitas menjadi Standar Mutu Internal fakultas, dari Peraturan Akademik universitas menjadi Peraturan Akademik fakultas, dari Manual Mutu universitas menjadi Manual Mutu fakultas yang berlaku untuk semua jenjang pendidikan yang dikelolanya. b) Membuat Prosedur Mutu yang berlaku di lingkungan fakultas. c) Membuat formulir layanan administrasi akademik, administrasi dan keuangan, kemahasiswaan, sarana dan prasarana.

22 dari 17 d) Sosialisasi sistem penjaminan mutu kepada sivitas akademika dalam lingkungan fakultas e) Pelatihan dan konsultasi kepada Tim Penjamin Mutu ( T P M ) dan sivitas akademika fakultas tentang pelaksanaan penjaminan mutu; f) Pendampingan akreditasi program studi DIII/D IV/S1/profesi g) Bekerjasama dengan tim pendampingan akreditasi dari universitas h) Mengkoordinasikan hasil evaluasi proses pembelajaran dengan TPM i) Menyusun roadmap BPM per periode kepemimpinan Dalam melaksanakan tugasnya BPM Fakultas melakukan konsultasi dan koordinasi dengan BPM universitas, dan berkoordinasi GKM program studi. 8) Dekan menerima dan menyetujui laporan audit mutu dari BPM melalui BPM Fakultas. Dekan melakukan koordinasi tindak lanjut, membuat keputusan dalam batas kewenangannya, serta memobilisasi sumberdaya di fakultas untuk melaksanakan kebijakan dalam perencanaan kegiatan tahun berikutnya. 9) Setiap tahun Senat Fakultas menerima laporan evaluasi diri serta laporan audit mutu internal dari dekan. Senat Fakultas akan mempelajari kedua laporan tersebut dan menentukan kebijakan dan peraturan baru di tingkat fakultas untuk peningkatan mutu internal. c. Tingkat Program Studi

23 dari 17 1) Penjaminan mutu tingkat Program Studi dilakukan di bawah koordinasi Ketua / Sekretaris Program Studi. 2) Gugus Kendali Mutu (GKM) dibentuk untuk membantu pengelola Program Studi baik DIII, DIV, S1 maupun Profesi dalam penjaminan mutu di tingkat Program Studi. 3) Ketua Program Studi mengusulkan ketua, sekretaris dan anggota GKM untuk ditetapkan oleh dekan 4) Ketua Program Studi bersama GKM pada tingkat tersebut bertanggung jawab atas tersusunnya : a) Merumuskan Spesifikasi Program Studi, Profil Lulusan dan kompetensi lulusan b) Menyusun Manual Prosedur dan Formulir yang relevan dengan program studi; c) Mengevaluasi ketersediaan Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester ( RPKPS) setiap mata kuliah dan kesesuaiannya dengan stándar yang telah ditetapkan oleh universitas ataupun fakultas d) Mengevaluasi RPKPS dan bahan ajar yang mudah diakses oleh mahasiswa baik pada laman website atau e-learning e) Mengevaluasi kelengkapan dan jenis bahan ajar setiap mata kuliah f) Mengevaluasi kesesuaian RPKPS dengan pelaksanaan perkuliahan g) Menganalisis hasil evaluasi proses pembelajaran setiap dosen h) Mengevaluasi tingkat kehadiran dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan

24 dari 17 8. Standar SPMI Standar dan parameter yang dipergunakan UNW adalah mengadopsi standarstandar dan parameter yang digunakan oleh BAN-PT, Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan standar yang dijabarkan dari visi dan misi UNW. Pengadopsian tersebut dimaksudkan untuk memudahkan proses akreditasi program-program pendidikan dan akreditasi institusi yang dilakukan secara periodik oleh BAN-PT dan keselarasan dengan program yang diselenggarakan oleh Dikti. Standar tersebut akan selalu dievaluasi sesuai dengan dinamika perkembangan yang ada di luar maupun di dalam UNW. Sejumlah standar yang telah ditetapkan, yaitu: a. Standar Pendidikan 1) Standar Kurikulum 2) Standar proses Pembelajaran 3) Standar isi pembelajaran 4) Standar kompetensi lulusan 5) Standar dosen dan tenaga kependidikan 6) Standar sarana dan prasarana pembelajaran 7) Standar pengelolaan pembelajaran 8) Standar pembiayaan 9) Standar penilaian pembelajaran b. Standar Penelitian

25 dari 17 1) Standar Hasil penelitian 2) Standar isi penelitian 3) Standar proses penelitian 4) Standar penilaian penelitian 5) Standar peneliti 6) Standar sarana prasarana peneliti 7) Standar pengelolaan penelitian 8) Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian c. Standar Pengabdian kepada masyarakat 1) Standar hasil pengabdian kepada masyarakat 2) Standar isi pengabdian kepada masyarakat 3) Standar penliaian pengabdian kepada masyarakat 4) Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat 5) Standar sarana prasarana pengabdian kepada masyarakat 6) Standar pengelolaan pengabdaian kepada masyarakat 7) Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat d. Standar Suasana Akademik e. Standar Kerjasama 9. Pelaksanaan SPMI pada aras setiap unit dan aras universitas

26 dari 17 UNW menetapkan kebijakan pada seluruh unit kerja akademik maupun non akademik pada setiap aras untuk melaksanakan SPMI dalam setiap aktivitasnya. Agar pelaksanaan SPMI pada semua unit dan aras universitas tersebut dapat berjalan lancar dan terkoordinasi secara efektif, maka UNW telah membentuk Lembaga Penjaminan Mutu (BPM) yang memiliki tugas sebagai berikut: a. Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan SPMI b. Menyusun perangkat pelaksanaan penjaminan mutu c. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan penjaminan mutu d. Melaksanakan dan mengembangkan audit internal (bidang akademik) e. Melaporkan pelaksanaan penjaminan mutu kepada pimpinan universitas f. Menyiapkan SDM penjaminan mutu (auditor internal) g. Melaksanakan pendampingan program studi dalam mempersiapkan proses akreditasi h. Memonitor dan mengevaluasi (monevin) pelaksanaan program hibah kompetisi (PHK) yang diterima UNW. 10.Daftar Dokumen Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Prosedur Mutu (Lingkup : Kepegawaian) PM-PEG-01 Pemberian Penghargaan dan Sanksi PM-PEG-02 Pengangkatan Jabatan Sekprodi, Ka. Lab, Kaprodi PM-PEG-03 Pemilihan dan Pengangkatan Jabatan Kaprodi

27 dari 17 PM-PEG-04 Peningkatan Kompetensi Prosedur Mutu (Lingkup : Perencanaan / Evaluasi PM-REN-01 Penyusunan Rencana Strategis PM-REN-02 Penyusunan Rencana Operasional PM-REN-03 Monitoring dan Evaluasi Kinerja lembaga Prosedur Mutu (Lingkup : Sarana & Prasarana) PM-PRAS-01 Pengadaan Barang & Jasa PM-PRAS-02 Pengelolaan Lingkungan Kerja PM-PRAS-03 Pemeliharaan Sistem Informasi Prosedur Mutu (Lingkup : Laboratorium) PM-LAB-01 Penggantian / Perbaikan Kerusakan Peralatan Lab. / Bengkel PM-LAB-02 Pengendalian Peralatan Inspeksi, Ukur dan Uji Prosedur Mutu (Lingkup : Penelitian) PM-PEN-01 Penelitian Prosedur Mutu ( Lingkup : Pengabdian Masyarakat) PM-MAS-01 Pengabdian Masyarakat Prosedur Mutu (Lingkup : Perpustakaan) PM-PUS-01 Peminjaman Buku

28 dari 17 PM-PUS-02 Pengadaan Buku PM-PUS-03 Penyimpanan Buku Prosedur Mutu : (Lingkup : Penjaminan Mutu) PM-BPM-01 Pengendalian Dokumen PM-BPM-02 Pengendalian Arsip PM-BPM-03 Audit Mutu Internal PM-BPM-04 Analisa Data dan Pelaporan PM-BPM-05 Pengukuran Kepuasan Pelanggan PM-BPM-06 Penanganan Keluhan Pelanggan PM-BPM-07 Tindakan Perbaikan dan Pencegahan PM-BPM-08 Komunikasi PM-BPM-09 Rapat Tinjauan Manajemen PM-BPM-10 Rapat Pengendalian Produk Tidak Sesuai Prosedur Mutu (Lingkup : Akademik) PM-AKD-01 Penerimaan Mahasiswa Baru PM-AKD-02A Registrasi Mahasiswa PM-AKD-02B Registrasi Mata Kuliah PM-AKD-03 Pembimbingan Akademik PM-AKD-04 Penyusunan Kurikulum PM-AKD-05 Penyusunan RPS PM-AKD-06 Penyusunan RPP PM-AKD-07 Penyusunan Buku Pegangan Mahasiswa PM-AKD-08 Penetapan Sumber Belajar PM-AKD-09 Studi Lanjut PM-AKD-10 Penetapan Lulusan Kompetensi Lulusan PM-AKD-11 Penetapan Standar Kompetensi Dosen PM-AKD-12 Penetapan Pedoman Akademik PM-AKD-13 Penetapan Jadual Kuliah

29 dari 17 PM-AKD-14 PM-AKD-15 PM-AKD-16 PM-AKD-17 PM-AKD-18 PM-AKD-19 PM-AKD-20 PM-AKD-21A PM-AKD-21B PM-AKD-21C PM-AKD-22 PM-AKD-23 PM-AKD-24 PM-AKD-25 PM-AKD-26 PM-AKD-27 Kehadiran Dosen Mengajar Perhitungan Beban Dosen Mengajar Izin Tidak Mengajar Penggantian Mengajar dan Jadual Mengajar Mengajar Pelaksanaan Ujian Perkuliahan Pelaksanaan Ujian Skripsi Pelaksanaan dan Evaluasi PPL Pelaksanaan dan Evaluasi KKN Pelaksanaan dan Evaluasi PPL Pembuatan Soal Ujian Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan Praktik Pengajuan Topik dan Bimbingan Skripsi Evaluasi Proses Belajar Mengajar Wisuda Cuti Kuliah Hubungan Kebijakan SPMI dengan Berbagai Dokumen

30 dari 17 Berdasarkan Statuta dan Renstra yang terdapat di Universitas Ngudi Waluyo, dan atas masukan dari stakeholder, alumni, maupun situasi perkembangan yang ada, GPM sebagai pelaksana penjaminan mutu tingkat jurusan bisa mengajukan Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) kepada Jurusan. Ketua Jurusan menyusun Rencana Tindakan Perbaikan. GPM membantu memberikan data dan informasi penjaminan mutu jurusan kepada Tim penjamin Mutu Fakultas (TPMF). Selanjutnya TPMF mengajukan PTK kepada Dekan Fakultas, dan Dekan kemudian menyusun Rencana Tindakan Perbaikan. Ketua Program Studi dan Dekan memberikan masukan (temuan) kepada BPM (Badan Penjaminan Mutu) Universitas Ngudi Waluyo, BPM bertanggung jawab untuk mengaudit penjaminan mutu di Universitas, Lembaga, Fakultas maupun Prodi. Evaluasi terhadap butir-butir penjaminan mutu digunakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian output dan outcame terhadap standart akademik prodi. Indikator utamanya adalah pada pencapaian kompetensi mata kuliah dan kopentensi lulusan setiap tahun, yang dikaitkan dengan pencapaian visi, misi dan tujuan pendidikan berdasarkan statuta dan Renstra. Evaluasi diri terhadap metode belajar-mengajar dilakukan melalui indikator hasil penugasan, hasil ujian, keaktifan (motivasi) dan praktikum. Dengan demikian dapat dilihat peningkatkan kemampuan mahasiswa secara teoritis (kognisi), sikap (afeksi) dan praktek (psikomotorik). Referensi: UU Republik Indonesia No. 14 tahun 25 tentang Guru dan Dosen

31 dari 17 UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 23 tentang sistem Pendidikan Nasional PP Republik Indonesia No. 19 tahun 25 tentang Standar Nasional Pendidikan Depdiknas, 28, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Jakarta:Ditjen Pendidikan Tinggi Tim Pengembang SPMI-PT, 2010, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi. Serian Wijatno, 29, Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara Efisien, Efektif, dan Ekonomis (Untuk Meningkatkan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan dan Mutu Lulusan), Jakarta:Salemba Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi,, 2016, Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu Peraturan Rektor UNW