Modul MK Gambar Bentuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA. Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn.

KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn.

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

BAB III ELABORASI TEMA

PRINSIP-PRINSIP KOMPOSISI. Kesatuan/unity Keselarasan/harmony Keseimbangan/balance Proporsi /Proportion Irama/Rhytm Tekanan/Emphasize

MENGGAMBAR PERSPEKTIF

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

Komposisi dalam Fotografi

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1987 Tentang Hak Cipta sebaimana

KOMPOSISI WARNA Semester Ganjil DKV - UNINDRA PGRI Dra. Winny Gunarti, M.Ds.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

Elemen Elemen Desain Grafis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB III METODE PENCIPTAAN

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

III. METODE PENCIPTAAN

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

BAGIAN III W A R N A

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan

III. METODE PENCIPTAAN

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

STRUKTUR VISUAL GAMBAR ANAK TK LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG. Yuni Indah Suryani

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

III. PROSES PENCIPTAAN

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

DISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI

03FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL. JUDUL KARYA : Sunset. PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

Penentuan Warna Gigi Tiruan

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAB III Membuat Sketsa

4.1 MENGGAMBAR ALAM BENDA BUATAN MANUSIA

BAB III TINJAUANPUSTAKA

Pemanfaatan Cahaya Pada Fotografi

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

Produksi Media PR Audio-Visual

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi multimedia menurut Suyanto (2003:82) dalam bukunya. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Multimedia

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

Transkripsi:

Modul MK Gambar Bentuk Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom Menggambar Kata menggambar atau kegiatan menggambar dapat diartikan sebagai memindahkan satu atau beberapa objek ke atas bidang gambar tanpa melibatkan emosi, perasaan dan karakter penggambarnya. Pemindahan ini dalam pengertian pemindahan bentuk atau rupa dengan memperkecil atau memperbesar ukuran keseluruhan yang untuk kepentingan tertentu dapat juga mempergunakan skala perbandingan (perbandingan ukuran) secara akurat Gambar bentuk merupakan gambar yang meniru objek gambar nyata yang ada di alam atau buatan. Objek gambar bentuk sangat beragam, mulai dari benda yang dipakai sehari-hari, manusia, tumbuhan, hewan, ataupun alam pemandangan. Ukuran objekpun bermacam-macam, mulai dari yang ukuran besar seperti gajah, gunung, dan pemandangan alam, sampai yang berukuran kecil, seperti sel, tumbuhan, akar, dan kuman. Gambar bentuk dapat dibuat berwarna atau hitam putih.

Pendapat yang lain menggambar bentuk adalah memindahkan benda-benda yang diamati ke dalam bidang gambar (2 demensi) sesuai dengan apa adanya. Gambar di ciptakan tanpa memberikan rasa/ ekspresi/ kejiwaan pada gambar tersebut. Menggambar bentuk merupakan usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan ide/ gagasan, perasaan dalam wujud dwi matra yang bernilai artistik dengan menggunakan garis dan warna. Ungkapan tersebut sesuai dengan bentuk benda yang digambar, hasil gambarnya menunjukkan keterampilan maupun keterampilan penggambar dalam menampilkan ketepatan bentuk maupun jenis benda yang digambar. Lebih lanjut disebutkan bahwa proses dalam menggambar bentuk sangat dituntut ketepatan bentuk benda yang digambar, oleh sebab itu diperlukan pengetahuan tentang dasar-dasar ketepatan bentuk yakni proporsi atau ukuran perbandingan dan ketepatan garis maupun tekstur yang menunjukkan ketepatan jenis benda tersebut. Menurut Sudarsono ada tiga tahapan dalam menggambar model (1) tahapan yang paling awal adalah sketsa awal, dimana garis-garis sketsa digoreskan untuk menangkap bentuk dari model dengan global.dengan garis-garis sketsa awal ini pendekatan bentuk harus telah terkuasai (2) sketsa paripurna. Dalam sketsa paripurna ini kita dituntut untuk menyelesaikan detail-detail dari sketsa awal tadi (3) gambar model paripurna, dimana setelah sketsa awal maupun paripurna terselesaikan dengan baik, maka giliran gambar model paripurna itu dilakukan, yaitu mulai membuat detai-detail yang telah dibuat di sketsa paripurna lebih ditegaskan dan mengarah pada finishing. Bagi orang yang pandai menggambar dapat menggambar langsung dengan tepat apa yang digambar. Bagi orang yang masih belajar perlu mengetahui dasar-dasar proporsi tersebut, dengan menggunakan garis-garis pertolongan untuk membagi-bagi bentuk benda dalam ukuran perbandingan tertentu supaya gambarnya tepat. Model yang biasanya digunakan dalam menggambar bentuk adalah makhluk hidup maupun benda-benda yang tidak bernyawa. Kemampuan untuk menggambar bentuk ini sangat diperlukan sekali dalam kesenirupaan, karena menggambar bentuk merupakan salah satu hal yang mendasari dalam semua bidang seni rupa, seperti; seni lukis, seni patung, desain kriya, desain tekstil, desain interior maupun grafis yang suatu ketika membutuhkan keterampilan dalam hal menggambar.

Komposisi Pengertian komposisi adalah menata dari unsur-unsur seni rupa meliputi garis, bidang / ruang, warna, dan tekstur. Unsur-unsur seni rupa akan menimbulkan suatu karya rupa menpunyai bobot, berkadar atau tidak setelah mengalami pengolahan komposisinya melalui tangan perupa, disamping faktor lain yang tak kalah pentingnya dalam penggunaan suatu karya seni. Menyusun, menata unsur-unsur seni rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang harmonis untuk tujuan pengekspresian itu didefinisikan sebagai komposisi. Kata komposisi itu berasal dari bahasa Belanda : Compositie, dalam bahasa Inggris : Composition (to compose) yang berarti menyusun, menata. Tujuan komposisi dalam hal ini adalah untuk melatih menciptakan suatu bentuk pengekspresian. Bagaimana menggambarkan suasana yang tenang dalam karya rupa, hanya dengan melalui garis/goresan atau warna saja. Bagaimana melukiskan suasana keras, panas, dan sebagainya dengan unsur seni rupa yang ada. Pencapaian hasil tersebut adalah relatif bagi tiap perupa. Demikian pula pengetahuan tentang warna mulai dari yang dasar standar sampai pada campuran secara detail. Yang paling utama dari sisi komposisi adalah menghasilkan visual impact yaitu sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang inginkan untuk berekspresi. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan tersebut tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan, lain dari yang lain, maupun hal yang eksentrik. Dalam komposisi selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik. Secara keseluruhan, komposisi yang baik akan memiliki proporsi yang enak dipandang. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin akan membutuhkan komposisi seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila menempatkan subjek ditengah. harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal. Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis

diperlukan juga kehadiran irama. Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkalikali sebuah objek yang berukuran kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan. GARIS (Line) Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis. Bidang Dan garis yang memiliki dua ujung, ketika bertemu akan menjadi bidang. Dimana yang membuat lingkup bernama ruang. Bidang yang berpola membuat bentuk. Ada segitiga dengan tiga titik, lingkaran dengan empat titik, segilima dengan lima titk dan sebagainya. Tekstur Tekstur adalah sifat permukaan benda yang disajikan dalam gambar secara tepat sesual dengan aslinya. Misalnya sutera, karung goni, logam mengkilat seharusnya tampil sebagaimana adanya. tekstur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek. Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang dilihat, misalnya bila ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana harus mundur karena subyek yang dituju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu. Warna Warna adalah unsur seni lukis yang mudah menyentuh jiwa manusia. Oleh karena itu banyak kemungkinan yang kita capai dalam bergaul dengan warna itu. Mempelajari ilmu warna dalam komposisi ini dengan tujuan agar dapat dipergunakan sebagai tujuan pengekspresian.

Selanjutnya akan lebih baik apabila diketahui lebih dulu tentang warna itu. Apakah warna itu, bagaimana menggunakannya dan bagaimana perbedaan-perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya sampai pada dimensi-dimensinya. Warna adalah pembiasan sinar, berdasarkan penglihatan, dari sinar matahari. Selain itu ada warna yang berupa pigmen/ bahan dari merah, kuning, biru atau hasil campuran dari warna diatas. Dapat dibedakan menjadi tiga macam : 1. panas dinginnya warna : perbedaan nama-nama warna. 2. terang gelapnya warna : harga-harga warna. 3. cerah suramnya warna : kekuatan-kekuatan warna. Nama-nama warna dapat disebutkan disini dengan ketentuan yang disepakati. Sudah tentu dinegara lain ada dialek tertentu tentang suatu warna. Tapi disini dipakai nama dasar saja sehingga memudahkan mengingat dan sifatnya universal : primary : merah (M) biru (B) Kuning (K) secondary (binary) : Hijau (H) Ungu (U) Jingga (J) Tertiar : (KH + KJ) (BU + MU) (BU + MJ) Quartenary : (KH + KJ) + (MU + MJ) dsb. Warna primary juga disebut warna pokok. Warna secondary disebut warna kedua Warna complementair ialah warna yang kedudukannya berlawanan. Panas dan dinginnya warna. Sifat warna : Mempunyai kecenderungan terhadap perasaan seseorang; oleh karena itu sangat penting untuk diketahui bagaimana mengadakan pengaturan terhadap warna-warna itu. Warna dingin : Mempunyai sifat kesenangan, kecintaan. Misalnya : biru, ungu,hijau, terasa dingin suasanannya dan tampak mundur sehingga membuat obyek itu tenggelam jauh kedalam., memperkecil obyek, mengurangi keluasan. Warna panas : Warna yang memajukan, membuat obyek tampak menonjol maju, lebih besar dan dekat memberi kesan suka cita, bersemangat.

Misalnya : warna merah, jingga, kuning, dsb. Terang dan gelapnya warna. Mengenai terang gelapnya warna dapat dimulai dari putih sampai hitam. Urutan secara sederhana adalah : Putih (yang paling terang) Kuning Jingga kuning, hijau kuning Jingga, hijau Merah, biru Merah ungu, biru ungu Ungu Hitam Dalam pelaksanaanya kita dapat merubah gelap terang suatu warna dengan jalan sebagai berikut : Pada warna tersebut dapat ditammbah jumlah pencairnya agar lebig terang, dan ditambah pigmen hitam supaya lebih gelap. Pengaruh perbedaan-perbedaan gelap terang suatu warna dalam komposisi : Warna-warna dingin akan tampak lebih gelap Warna gelap akan tampak mengurangi luas daerah/obyek. Hitam dan warna gelap akan mengisap warna. Kekuatan hitam dalam suatu kesatuan warna-warna bersama akan dapat membawa keselarasan. Putih dan warna terang akan tampak menambah luasnya obyek, dapat memantulkan sinar. Kekuatan warna. Terang gelapnya suatu warna itu mempunyai kekuatan : Beberapa warna mempunyai kekuatan yang tak sama. Warna dapat dibuat terang atau gelap dengan menambah atau mengurangi komplementairnya (lawan warnanya). Warna akan timbul apabila diletakkan warna complement disampingnya. Warna yang cerah akan menghilangkan bayangan dari complemetairnya. Tingkatan warna menurut ahli warna bernama Munsell.

1. Merah bernilai 10 2. Purple blue 8 3. Kekuning-kuningan 7 4. Kuning 7 5. Hijau 7 6. Purple 6 7. Merah purple 6 8. Hijau kekuning-kuningan 6 9. Hijau biru 5 Bagimana mempergunakan warna : 1. sebenarnya tidak ada hukum tertentu/pasti, yang jelas haruslah dikerjakan dengan penuh kecintaan. 2. haruslah mempunyai pengetahuan tentang pembuatan warna. Dalam kepentingan komposisi, warna dapat mencapai keseimbangan secara menyeluruh (unity) sebagai berikut : a. daerah yang luas harus ditenagkan sedangkan daerah yang kecil harus dikontraskan. b. Keseimbangan warna cerah dan warna suram; daerah kecil harus dicerahkan, daerah luas harus disuramkan. c. Keseimbangan dari warna gelap-gelap terang : i. Keseimbangan dari warna complementairnya. ii. Keseimbangan melalui selang-seling atau pengulangan supaya ada kesatuan. Penguncian warna. Sebuah percampuran warna dapat dikatakan dikunci apabila pada tiap-tiap warna itu mempunyai satu persamaan warna. Suatu komposisi warna dapat dikunci dengan cara : 1. mencampurkan putih atau hitam pada tiap-tiap warnanya. 2. mencampurkan warna yang sama. 3. dilapisi warna yang sejenis (transparent). 4. memakai teksture.

Keselarasan warna. Suatu komposisi warna haruslah dapat menghasilkan keselarasan. Pelaksanaanya ada dua macam : 1. keselarasan dari warna-warna yang berhubungan. 2. keselarasan dari warna-warna yang kontras. Keselarasan dari warna-warna yang berhubungan : Keselarasan dari satu warna. Misalnya : membuat komposisi dengan hanya menggunakan satu macam variasi kuning (satu warna). Keselarasan dengan persamaan warna. Misalnya : - Kuning hijau dengan hijau dan biru hijau - Kuning jingga dengan jingga dan merah jingga - Merah ungu dengan ungu dan biru ungu Keselarasan dari warna-warna yang kontras. Keselarasan dengan warna yang kontras (bertentangan) : 1. Keselarasan komplementer 2. Keselarasan komplementer rangkap 3. Keselarasan komplementer memancar 4. Keselarasan komplementer segitiga. Pelaksanaannya sebagai berikut : 1. Keselarasan komplementer yaitu komposisi warna terdiri dari Hijau, jingga dan ungu, dengan warna-warna komplemennya. 2. Keselarasan komplementer rangkap yaitu komposisi warna yang terdiri dari kuning, hijau-kuning dengan ungu, merah-ungu, jingga, jingga-kuning dengan ungu, biru-ungu. Jingga, jingga-merah dengan iru, Hijau-biru. Merah, merah-ungu dengan hijau, kuning-hijau. Merah, merah-jingga dengan hijau, biru-hijau. 3. Keselarasan komplementer memancar, yaitu komposisi warna terdiri dari Biru, dengan jingga-merah dan jingga-kuning. Merah dengan hijua-biru dan hijau-kuning. Kuning dengan merah-ungu dan biru-ungu. Jingga dengan biru-ungu dan hijau-biru. Ungu dengan jingga-kuning dan hijau-kuning. Hijau dengan jingga-merah dan merah-ungu.

4. Keselarasan komplementer segitiga. Keselarasan ini terdiri dari komposisi warna meliputi : Jingga-kuning, hijau-biru dan merah-ungu. Jingga-merah, hijau-kuning dan biru-ungu.

Perlengkapan Menggambar Alat : Pensil Penghapus Penggaris Kertas Gambar Perlengkapan lain yang mendukung

MODUL 1 Menggambar garis Mhs mampu membuat gais lurus dan garis lengkung Buatlah dua gambar tentang garis dengan pensil 2B. Tugas kali ini adalah membuat garis lurus dan garis lengkung. Untuk garis Lurus buatlah dengan format 20 cm x 20 cm didalam tengah bidang kertas gambar A3. Begitu juga dengan garis lengkung dibuat dengan format yang sama. Keterangan : dalam membuat garis lurus maupunlengkung dilarang menggunakan penggaris.

MODUL 2 Menggambar bidang dan bentuk Mhs mampu membuat bidang yang memadukan antara gairs lurus dan garis lengkung Buatlah bidang miring dan datar dengan menghasilkan bentuk kubus dan segitiga (bisa yang lain) sehingga menjadi paduan yang menarik. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3 ukuran bidang 20cm x 20cm. Alat gambar : Pencil Tanpa penggaris

MODUL 3 Menggambar Sketsa Mahasiswa mampu menggambar Sketsa Buatlah 10 sketsa yang berhubungan dengan kegiatan keseharianmu. Seperti ketika dikantin, di kelas, maupun dirumah. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A4. Alat gambar : Pencil

MODUL 4 Menggambar Drapery Mahasiswa mampu menggambar Drapery yang bersifat kasar maupun lembut Buatlah gambar yang mengutamakan kualitas draperi dari kain. Perhatikan kualitas teksture pembentuk shadow dan hi lightnya. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil

MODUL 5 Menggambar Perspektif 1 titip lenyap Mahasiswa mampu menggambar Perspektif 1 titik lenyap Buatlah gambar benda dengan menggunakan perspektif 1 titik lenyap. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil

MODUL 6 Menggambar Perspektif 2 titip lenyap Mahasiswa mampu menggambar Perspektif dengan 2 titik lenyap Gambarlah Gedung dengan menggunakan pespektif 2 titik lenyap. Perhatikan komposisi, sudut pandang serta proporsinya. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil

MODUL 7 Menggambar Obyek dan Kesan Bola karet diatas kain- Mahasiswa mampu menggambar obyek yang memiliki karakter yang berbeda Buatlah gambar bola diatas meja atau papan yang dialasi dengan kain. Silakan mengambil posisi yang sekiranya enak untuk membuat gambar tersebut. Perhatikan sudut pandang, serta shadow dan hi lightnya. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil

MODUL 8 Menggambar Obyek dan Kesan Kue/snack diatas piring kaca- Mahasiswa mampu menggambar Obyek yang memiliki kesan. Buatlah gambar kue atau jajan pasar yang sudah tersaji dalam piring. Priing yang digunakan adakah piring yang mengkilat ya. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil

MODUL 9 Menggambar Suasana Suasana Ruang kamar Mahasiswa mampu menggambar suasana ruangan. Buatlah gambar tentang suasana ruangan kamarmu, dengan memperhatikan detil obyek yang ada serta perspektif dan proporsinya. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil

MODUL 10 Menggambar Suasana Suasana Alam Mahasiswa mampu menggambar suasana alam dan lingkungannya. Buatlah gambar pemandangan alam yang terdiri atas tumbuhan dan manusia Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil

MODUL 11 Menggambar Suasana Suasana obyek reflektif Mahasiswa mampu menggambar obyak yang mengkilat. Buatlah gambar tetesan air sehingga terkesan timbul dan refeksinya akan tetap terabadikan. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil

MODUL 12 Menggambar manusia bagian Wajah Mahasiswa mampu menggambar bagian-bagian dari wajah manusia. Buatlah gambar bagian dari wajah manusia, yang meliputi mata, hidung dan mulut. Berikutnya buatlah kombinasi dari ketiga elemen wajah tersebut. Perhatikan proporsi dan kualitas goresan. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil