PROGRAM NASIONAL (PROGNAS)

dokumen-dokumen yang mirip
HIV/AIDS 1 : 2 : 3 : 4 : ( PPRA

SASARAN, STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, SERTA ELEMEN PENILAIAN SASARAN I: PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI SERTA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

SASARAN I: PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI SERTA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

Peranan KARS dalam mengatasi Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Dr Henry Boyke Sitompul,SpB Komisi Akreditasi Rumah Sakit

PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP)

PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)

AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK) PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

LAPORAN PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL III AKREDITASI RUMAH SAKIT 8 9 AGUSTUS 2017

KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)

ASESMEN PASIEN (AP) TL TS TT

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Resistensi Antimikroba. Rumah Sakit. Pengendalian. Program.

INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 TAHUN 2018

PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)

MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

STANDAR PPI 1 PPI 1.1 PPI 2 PPI 3 PPI 4 PPI 5 PPI 6 PPI 6.1

PROGRAM KERJA RUANG BERSALIN DI RUMAH SAKIT MUNYANG KUTE REDELONG TAHUN 2017

DOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII.

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)

BAB 6 MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) Djoti Atmodjo

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

UKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JUMLA H EP SOP pendaftaran 2. Bagan alur pendaftaran. 3. Kerangka acuan (kepuasan pelanggan

MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan

CEKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA ASESMEN PASIEN (AP)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl : INDIKATOR DAN STANDART MUTU KLINIS. Ditetapkan Kepala Puskesmas Parigi IA SOLIHAT NIP:

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PANDUAN PENUNTUN SURVEI AKREDITASI UNTUK BAB PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ====================================== ==========================

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

dalam yang memenuhi standar profesi serta peraturan perundang- undangan. (R) Pedoman Pelayanan

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

TABULASI POKJA PAP ( PELAYANAN ASUHAN PASIEN)

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

LAPORAN LAPORAN DAFTAR ISI INDIKATOR MUTU PMKP TRIWULAN 1 TAHUN 2017

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

dan kesejahteraan keluarga; d. kegiatan terintegrasi dengan program pembangunan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota; e.

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Pelayanan Medik. dr. Supriyantoro,Sp.P, MARS

BAB 5 PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN PASIEN

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH PUSKESMAS LAMPASI. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI NO. 445/ /SK-C/Pusk-LPS/I/2016

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR D I N A S K E S E H A T A N PUSKESMAS SAKRA. Jln. Sukarno-Hatta Desa Sakra, Kec. Sakra, Kab. Lombok Timur KP.

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

DAFTAR WAWANCARA RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

PROGRAM KERJA PENERAPAN STRATEGI DOTS

INDIKATOR AREA KLINIK (IAK) INDIKATOR AREA KLINIK

Transkripsi:

PGAM NASINAL (PGNAS) SASAAN 1 : PENUUNAN ANGKA KEMATIAN IBU AN BAYI SETA PENINGKATAN KESEHATAN IBU AN BAYI Maksud dan Tujuan Standar 1, Standar 1.1 dan Standar 1.2 : Lihat SNAS 1 umah sakit dalam melaksanakan program PNEK sesuai dengan pedoman PNEK yang berlaku, dengan langkahlangkah pelaksanaan sebagai berikut: a) melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna. b) mengembangkan kebijakan dan SP pelayanan sesuai dengan standar c) meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi. d) meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan (PNEK 24 jam) e) meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina teknis dalam pelaksanaan IM dan pemberian ASI Eksklusif f) meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya. g) meningkatkan fungsi rumah sakit dalam Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada BBL. h) melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan program SSIB 1 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu i) ada regulasi rumah sakit yang menjamin pelaksanaan PNEK 24 jam, meliputi pula pelaksanaan rumah sakit sayang ibu dan bayi, pelayanan ASI eksklusif (termasuk IM), pelayanan metode kangguru, dan SP Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan PNEK (lihat juga PAP 3.1) j) dalam rencana strategis (enstra), rencana kerja anggaran (KA) rumah sakit, termasuk upaya peningkatan pelayanan PNEK 24 jam k) tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk PNEK antara lain rawat gabung l) pembentukan tim PNEK m) tim PNEK mempunyai program kerja dan bukti pelaksanaannya n) terselenggara pelatihan untuk meningkatan kemampuan pelayanan PNEK 24 jam, termasuk stabilisasi sebelum dipindahkan o) pelaksanaan rujukan sesuai peraturan perundangan p) pelaporan dan analisis meliputi : angka keterlambatan operasi operasi section caesaria (SC) ( > 3 menit) angka keterlambatan penyediaan darah ( > 6 menit) angka kematian ibu dan bayi kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusui dini (IM) pada bayi baru lahir Standar 1 umah sakit melaksanakan program PNEK 24 jam di rumah sakit beserta monitoring dan evaluasinya. Elemen Penilaian Standar 1 Telusur Skor 1. Ada regulasi rumah sakit tentang pelaksanaan PNEK 24 jam di rumah sakit dan ada rencana kegiatan PNEK dalam perencanaan rumah sakit. () 2. Ada bukti keterlibatan pimpinan rumah sakit di dalam menyusun kegiatan PNEK. (,) 3. Ada bukti upaya peningkatan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan (PNEK 24 Jam). (,) 1) egulasi tentang pelaksanaan PNEK 24 jam 2) Program PNEK Bukti rapat tentang penyusunan kegiatan PNEK yang melibatkan Pimpinan S irektur S Ketua/anggota tim PNEK Bukti pelaksanaan peningkatan kesiapan rumah sakit PNEK 24 jam, antara lain berupa: 1) aftar jaga PPA di IG 2) aftar jaga staf di kamar operasi 3) aftar jaga staf di kamar bersalin Ketua/anggota tim PNEK Kepala/staf unit pelayanan PPA 1 1 1 INSTUMEN SUVEI STANA NASINAL AKEITASI UMAH SAKIT EISI 1 217

4. Ada bukti pelaksanaan rujukan dalam rangka PNEK (lihat juga AK ). (,) 1) Bukti laporan pelaksanaan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan 2) Bukti daftar pasien PNEK yang dirujuk 3) Bukti kerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan 1. Ada bukti pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi program rumah sakit sayang ibu dan bayi (SSIB). (,) Ketua/anggota tim PNEK Kepala/staf unit pelayanan Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi program rumah sakit sayang ibu dan bayi (SSIB), meliputi: 1) instrumen penilaian 2) bukti pelaksanaan pengisian instrumen penilaian 1 6. Ada bukti pelaporan dan analisis yang meliputi 1 sampai dengan 4 di maksud dan tujuan. (,) Ketua/anggota tim PNEK Bukti analisis pengukuran mutu dan laporannya Ketua/anggota Tim PNEK Komite/Tim PMKP Standar 1.1 umah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan pelayanan PNEK. Elemen Penilaian Standar 1.1 Telusur Skor 1. Ada bukti terbentuknya tim PNEK dan program kerjanya. () 2. Ada bukti pelatihan pelayanan PNEK. (,) 3. Ada bukti pelaksanaan program tim PNEK. (,) 4. Tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk PNEK. (,,) 1) egulasi tentang penetapan Tim PNEK dilengkapi dengan uraian tugasnya 2) Program kerja Tim PNEK Bukti pelaksanaan pelatihan tentang pelayanan PNEK oleh narasumber yang kompeten Ketua/anggota Tim PNEK Kepala diklat Laporan pelaksanaan program Tim PNEK Ketua/anggota Tim PNEK 1) enah ruangan 2) aftar inventaris, fasilitas dan sarana ruang pelayanan PNEK 1 1 1 1 1 Lihat ruang pelayanan IG, kamar bersalin, ruang nifas, ruang perinatologi, kamar operasi, ruang ante natal care (ANC) Ketua/anggota Tim PNEK Kepala/staf unit pelayanan Kepala/staf ruangan Standar 1.2 umah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung, mendorong pemberian ASI ekslusif, melaksanakan edukasi dan perawatan metode kangguru pada bayi berat badan lahir rendah (BBL). Elemen Penilaian Standar 1.2 Telusur Skor 1. Terlaksananya rawat gabung. (,) 2. Ada bukti S melaksanakan IM dan mendorong pemberian ASI Ekslusif. (,) Lihat pelaksanaan pelayanan rawat gabung Ketua/anggota tim PNEK Kepala/staf ruangan Lihat pelaksanaan pelayanan IM Lihat pemberian edukasi tentang IM dan edukasi ASI eksklusif dalam rekam medis Lihat ketersediaan materi edukasi tentang IM dan ASI eksklusif 1 1 218 INSTUMEN SUVEI STANA NASINAL AKEITASI UMAH SAKIT EISI 1

3. Ada bukti pelaksanaan edukasi dan perawatan metode kangguru (PMK) pada bayi berat badan lahir rendah (BBL).(,,) Kepala/staf unit pelayanan Kepala/staf ruangan PPA/staf klinis 1) Bukti pelaksanaan asuhan PMK dalam M pasien 2) Bukti pemberian edukasi tentang perawatan metode kanguru (PMK) dalam rekam medis 3) Materi edukasi PMK Lihat pelaksanaan pelayanan PMK di unit PMK/peritanologi Lihat pemberian edukasi tentang PMK dalam rekam medis Lihat ketersediaan materi edukasi tentang PMK 1 Kepala/staf unit pelayanan Kepala/staf ruangan PPA/staf klinis SASAAN II: PENUUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIS Standar 2 umah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIS sesuai dengan peraturan perundangundangan. Maksud dan Tujuan Standar 2 : Lihat SNAS 1 Elemen Penilaian Standar 2 Telusur Skor 1. Adanya regulasi rumah sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIS. () 2. Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan penanggulangan HIV/AIS. (,) 3. Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIS termasuk pelaporannya. (,) egulasi tentang pelayanan penanggulangan HIV/AIS 1 Bukti rapat tentang penyusunan program pelayanan penanggulangan HIV/AIS yang melibatkan Pimpinan S irektur S Ketua/anggota tim HIV/ AIS Bukti keterlibatan pimpinan S dalam pelaksanaan program penanggulangan HIV/AIS yang melibatkan pimpinan S antara lain meliputi: 1) Ketersediaan anggaran program penanggulangan HIV/AIS (pelatihan, fasilitas, AP) 2) Bukti laporan pelaksanaan program penanggulangan HIV/AIS 1 1 4. Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIS rumah sakit (,) irektur/kepala bidang/divisi Ketua/anggota Tim HIV/ AIS 1) Bukti penetapan Tim HIV/AIS dilengkapi dengan uraian tugasnya 2) Program kerja Tim HIV/AIS 3) Bukti laporan pelaksanaan kegiatan Tim HIV/ AIS 1. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim HIV/AIS sesuai standar. (,) Ketua/anggota Tim HIV/AIS Bukti pelaksanaan pelatihan pelayanan HIV/AIS oleh narasumber yang kompeten Ketua/anggota Tim HIV/AIS Kepala diklat 1 INSTUMEN SUVEI STANA NASINAL AKEITASI UMAH SAKIT EISI 1 219

6. Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIS pada rumahsakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku. () 7. Terlaksananya pelayanan VCT, AT, PMTCT, I, HA dengan faktor risiko IU, penunjang sesuai dengan kebijakan. () 1) Bukti laporan pelaksanaan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan 2) Bukti daftar pasien HIV/AIS yang dirujuk 3) Bukti kerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan Bukti laporan pelaksanaan pelayanan yang meliputi VCT,AT, PMTCT, I, HA dengan factor risiko IU, penunjang SASAAN III: PENUUNAN ANGKA KESAKITAN TUBEKULSIS Standar 3 umah sakit melaksanakan program penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit beserta monitoring dan evaluasinya melalui kegiatan: a) promosi kesehatan; b) surveilans tuberkulosis; c) pengendalian faktor risiko; d) penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis; e) pemberian kekebalan; dan f) pemberian obat pencegahan. Maksud dan Tujuan Standar 3, standar 3.1, standar 3.2, Standar 3.3 : Lihat SNAS 1 umah sakit dalam melaksanakan penanggulangan tubekulosis melalui kegiatan yang meliputi: a) Promosi kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai pencegahan penularan, penobatan, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku sasaran yaitu pasien dan keluarga, pengunjung serta staf rumah sakit b) Surveilans tuberkulosis, merupakan kegiatan memperoleh data epidemiologi yang diperlukan dalam sistem informasi program penanggulangan tuberkulosis, seperti pencatatan dan pelaporan tuberkulosis sensitif obat, pencatatan dan pelaporan tuberkulosis resistensi obat. c) Pengendalian faktor risiko tuberkulosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi tuberkulosis di rumah sakit pengendalian faktor risiko tuberkulosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi tuberkulosis di rumah sakit d) Penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis Penemuan kasus tuberkulosis dilakukan melalui pasienyang datang kerumah sakit, setelah pemeriksaan, penegakan diagnosis, penetapan klarifikasi dan tipe pasien tuberkulosis. Sedangkan untuk penanganan kasus dilaksanakan sesuai tata laksana pada pedoman nasional pelayanan kedokteran tuberkulosis dan standar lainnya sesuai dengan peraturanperundangundangan. e) Pemberian kekebalan Pemberian kekebalan dilakukan melalui pemberian imunisasi BCG terhadap bayi dalam upaya penurunan risiko tingkat pemahaman tuberkulosis sesuai dengan peraturan perundangundangan. f) Pemberian obat pencegahan Pemberian obat pencegahan selama 6 (enam) bulan yang ditujukan pada anak usia dibawah (lima) tahun yang kontak erat dengan pasien tuberkulosisi aktif; orang dengan HIV dan AIS (HA) yang tidak terdiagnosa tuberkulosis; pupulasi tertentu lainnya sesuai peraturan perundangundangan. Kunci keberhasilan penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit adalah ketersediaan tenagatenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal. Elemen Penilaian Standar 3 Telusur Skor 1. Ada regulasi rumah sakit 1) egulasi tentang pelaksanaan penanggulangan 1 tentang pelaksanaan tuberkulosis penanggulangan tuberkulosis 2) Program tentang penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit dan ada rencana dengan strategi kegiatan penanggulangan tuberkulosis dengan strategi dalam perencanaan rumah sakit. () 2. Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam program pelayanan tuberkulosis termasuk pelaporannya. (,) Bukti keterlibatan pimpinan S dalam pelaksanaan program pelayanan tuberkulosis yang melibatkan pimpinan S antara lain meliputi: 1) Ketersediaan anggaran program pelayanan tuberkulosis (pelatihan, fasilitas, AP) 2) Bukti laporan pelaksanaan program pelayanan tuberkulosis 1 1 1 22 INSTUMEN SUVEI STANA NASINAL AKEITASI UMAH SAKIT EISI 1

3. Ada bukti upaya pelaksanaan promosi kesehatan tentang tuberkulosis. (,) irektur/kepala bidang/divisi Ketua/anggota Tim Tuberkulosis 1) Bukti laporan pelaksanaan edukasi upaya promosi kesehatan tentang tuberkulosis 2) Bukti materi edukasi tentang upaya promosi kesehatan tentang tuberkulosis 1 4. Ada bukti pelaksanaan surveilans tuberkulosis dan pelaporannya. (,) Ketua/anggota TB Ketua/staf PKS 1) Bukti pelaksanaan surveilans tuberkulosis 2) Bukti laporan data surveilans tuberkulosis sesuai dengan PPI 6 1. Ada bukti pelaksanaan upaya pencegahan tuberkulosis melalui pemberian kekebalan dengan vaksinasi atau obat pencegahan. (,) Ketua/anggota Tim TB Bukti pelaksanaan tentang pemberian vaksinasi atau obat pencegahan meliputi : 1) daftar pasien yang diberikan vaksinasi atau obat pencegahan tuberkulosis 2) daftar vaksin atau obat pencegahan tuberkulosis yang telah digunakan 1 Ketua/anggota Tim TB Kepala/staf unit Farmasi Kepala/staf unit pelayanan terkait Standar 3.1 umah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan pelayanan dan penanggulangan tuberkulosis. Elemen Penilaian Standar 3.1 Telusur Skor 1. Ada bukti terbentuknya tim dan program kerjanya. () 2. Ada bukti pelatihan pelayanan dan upaya penanggulangan tuberkulosis. (,) 3. Ada bukti pelaksanaan program tim. (,) 4. Ada bukti pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi program penanggulangan tuberkulosis. (,). Ada bukti pelaporan dan analisis yang meliputi a) sampai dengan f) di maksud dan tujuan. (,) 1) egulasi tentang penetapan tim TB dan uraian tugasnya 2) Program Kerja Tim TB Bukti pelaksanaan pelatihan pelayanan pelayanan dan penanggulangan tuberkulosis oleh narasumber yang kompeten Ketua/anggota Tim TB Kepala diklat Bukti laporan pelaksanaan program kerja Tim TB Ketua/anggota Tim TB Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi program pelayanan TB Ketua/anggota Tim TB Bukti laporan dan hasil analisis kegiatan pelayanan TB Ketua/anggota Tim TB Standar 3.2 umah sakit menyediakan sarana dan prasarana pelayanan tuberkulosis sesuai peraturan perundangundangan. Elemen Penilaian Standar 3.2 Telusur Skor 1 1 1 1 1 INSTUMEN SUVEI STANA NASINAL AKEITASI UMAH SAKIT EISI 1 221

1. Tersedia ruang pelayanan rawat jalan yang memenuhi pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis. (,) 2. Bila rumah sakit memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien tuberkulosis paru dewasa maka rumah sakit harus memiliki ruang rawat inap yang memenuhi pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis. (,) 3. Tersedia ruang pengambilan spesimen sputum yang memenuhi pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis. (,) 4. Tersedia ruang laboratorarium tuberkulosis yang memenuhi pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis. (,) Lihat ruang rawat jalan/poli tuberkulosis yang memenuhi prinsip PPI TB Ketua/anggota tim TB Kepala/staf rawat jalan Lihat ruang rawat inap tuberkulosis yang memenuhi prinsip PPI TB (air borne disease) Ketua/anggota Tim TB Kepala/stafrawat inap Lihat ruang pengambilan spesimen sputum yang memenuhi prinsip PPI TB Ketua/anggota Tim TB Kepala/staf laboratorium Lihat ruang laboratorium untuk pemeriksaan sputum BTA yang memenuhi prinsip PPI TB Ketua/anggota tim TB Kepala/staf laboratorium Standar 3.3 umah sakit telah melaksanakan pelayanan tuberkulosis dan upaya pengendalian faktor risiko tuberkulosis sesuai peraturan perundangundangan. Elemen Penilaian Standar 3.3 Telusur Skor 1. umah sakit memiliki panduan praktik klinis tuberkulosis. () 2. Ada bukti kepatuhan staf medis terhadap panduan praktik klinis tuberkulosis. (,,) Panduan Praktik Klinis Tuberkulosis 1 Bukti kepatuhan staf medis terhadap PPK Tuberkulosis 1 Lihat M pasien 1 1 1 1 3. Terlaksana proses skrining pasien tuberkulosis saat pendaftaran. (,,) Ketua/anggota tim TB Komite/Tim PMKP Komite Medis PJP PPA lainnya 1) Bukti pelaksanaan skrining pasien tuberkulosis di bagian pendaftaran 2) Bukti form skrining 1 Lihat pelaksanaan proses skrining pasien Tuberkulosis di bagian pendaftaran 4. Ada bukti staf mematuhi penggunaan alat pelindung diri (AP) saat kontak dengan pasien atau specimen. (,) Petugas pendaftaran/admisi Pasien/ keluarga 1) Lihat kepatuhan staf dalam penggunaan AP di unit pelayanan pasien tuberkulosis (awat Inap, awat Jalan, Laboratorium, saat transfer pasien) 2) Lihat ketersediaan AP di unit pelayanan pasien tuberkulosis (awat Inap, awat Jalan, IG, adiologi, Laboratorium) 1 PPA Staf klinis 222 INSTUMEN SUVEI STANA NASINAL AKEITASI UMAH SAKIT EISI 1

. Ada bukti pengunjung mematuhi penggunaan alat pelindung diri (AP) saat kontak dengan pasien. (,) 1) Lihat kepatuhan pengunjung dalam penggunaan AP di unit pelayanan pasien tuberkulosis (awat Inap, awat Jalan) 2) Lihat ketersediaan AP untuk pengunjung di unit pelayanan pasien Tuberkulosis (awat Inap, awat Jalan) 1 Pasien/Keluarga Pengunjung S Staf klinis SASAAN IV: PENGENALIAN ESISTENSI ANTIMIKBA Standar 4 umah sakit menyelenggarakan pengendalian resistensi antimikroba sesuai peraturan perundangundangan. Maksud dan Tujuan Standar 4 : Lihat SNAS 1 Elemen Penilaian Standar 4 Telusur Skor 1. Ada regulasi dan program tentang pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit sesuai peraturan perundangundangan.() 2. Ada bukti pimpinan rumah sakit terlibat dalam menyusun program. (,) 1) egulasi tentang pengendalian resistensi antimikroba di S 2) Program tentang pengendalian resistensi antimikroba (PPA) 1) Bukti pelaksanaan rapat tentang penyusunan program melibatkan pimpinan S 2) Bukti program PAS yang sudah disetujui/ditanda tangani irektur 1 1 3. Ada bukti dukungan anggaran operasional, kesekretariatan, sarana prasarana untuk menunjang kegiatan fungsi, dan tugas organisasi PPA. (,,) 4. Ada bukti pelaksanaan pengendalian penggunaan antibiotik terapi dan profilaksis pembedahan pada seluruh proses asuhan pasien. (,,) irektur Komite/Tim PPA Bukti tersedianya anggaran operasional PPA Lihat kantor sekretariat Komite/Tim PPA yang dilengkapi sarana kantor dan ATK Komite/Tim PPA Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan penggunaan antibiotik sebagai terapi profilaksis pembedahan pada seluruh proses asuhan pasien Lihat pemberian antibiotik profilaksis saat di kamar operasi sesuai PPK Lihat pemberian antibiotik terapi empiris atau terapi definitif di ruangan sesuai PPK 1 1. irektur melaporkan kegiatan PPA secara berkala kepada KPA. (,) okter Perawat Apoteker Komite/tim PPA Bukti laporan tentang PPA S secara berkala minimal 1 (satu) tahun sekali kepada KPA Kemenkes irektur S Komite/tim PPA Standar 4.1 umah sakit (Tim/Komite PPA) melaksanakan kegiatan pengendalian resistensi antimikroba. Maksud dan Tujuan 4.1 : SNAS 1 Uraian tugas Komite/Tim berupa kegiatan : a) sosialisasi program pada staf, pasien, keluarga b) surveilans pola penggunaan antibiotik di S c) surveilans pola resistensi antimikroba di S d) forum kajian penyakit infeksi terintegrasi 1 INSTUMEN SUVEI STANA NASINAL AKEITASI UMAH SAKIT EISI 1 223

Indikator mutu : a) perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik b) perbaikan kualitas penggunaan antibiotik c) peningkatan mutu penanganan kasus infeksi secara multidisiplin dan terintegrasi d) penurunan angka infeksi rumah sakit yang disebabkan oleh mikroba resisten e) indikator mutu PPA terintegrasi pada indikator mutu PMKP Elemen Penilaian Standar 4.1 Telusur Skor 1. Ada organisasi yang mengelola kegiatan pengendalian resistensi antimikroba dan melaksanakan program pengendalian resistensi antimikroba rumah sakit meliputi a) sampai dengan d) di maksud dan tujuan. () 2. Ada bukti kegiatan organisasi yang meliputi a) sampai dengan d) di maksud dan tujuan. (,) 3. Ada penetapan indikator mutu yang meliputi a) sampai dengan e) di maksud dan tujuan. (,) 4. Ada monitoring dan evaluasi terhadap program pengendalian resistensi antimikroba yang mengacu pada indikator pengendalian resistensi antimikroba (,). Ada bukti pelaporan kegiatan PPA secara berkala dan meliputi butir a) sampai dengan e) di maksud dan tujuan. (,) Bukti penetapan komite/tim PPA yang dilengkapi uraian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya Bukti pelaksanaan kegiatan komite/tim PPA Komite/tim PPA PPA Bukti penetapan indikator mutu Komite/Tim PPA Komite/Tim PMKP Bukti hasil pencapaian indikator mutu irektur S Komite/Tim PPA Komite/Tim PMKP Bukti laporan tentang kegiatan komite/tim PA secara berkala kepada irektur S irektur S Komite/tim PPA SASAAN V: PELAYANAN GEIATI Standar umah sakit menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan, rawat inap akut dan rawat inap kronis sesuai dengan tingkat jenis pelayanan. Maksud dan Tujuan Standar dan Standar.1 : Lihat SNAS 1 Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit/gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara tepadu dengan pendekatan multi disiplin yang bekerja sama secara interdisiplin. engan meningkatnya sosial ekonomi dan pelayanan kesehatan maka usia harapan hidup semakin meningkat, sehingga secara demografi terjadi peningkatan populasi lanjut usia. Sehubungan dengan itu rumah sakit perlu menyelenggarakan pelayanan geriatri sesuai dengan tingkat jenis pelayanan geriatri: a) tingkat sederhana b) tingkat lengkap c) tingkat sempurna d) tingkat paripurna Elemen Penilaian Standar Telusur Skor 1. Ada regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit sesuai dengan tingkat jenis layanan. () egulasi tentang penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit sesuai dengan tingkat jenis layanan 1 1 1 1 1 1 224 INSTUMEN SUVEI STANA NASINAL AKEITASI UMAH SAKIT EISI 1

2. Terbentuk dan berfungsinya tim terpadu geriatri sesuai tingkat jenis layanan. (,,) 1) egulasi tentang penetapan tim terpadu geriatri dan uraian tugasnya 2) encana kerja Tim Terpadu Geriatri 1 Laporan pelaksanaan kegiatan tim terpadu geriatri 3. Terlaksananya proses pemantauan dan evaluasi kegiatan. (,,) 4. Ada pelaporan penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit. (,) Ketua/anggota Tim Terpadu Geriatri Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan Geriatri Lihat hasil monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan geriatri Ketua/anggota Tim Terpadu Geriatri Bukti laporan penyelenggaraan Pelayanan Geriatri Ketua/anggota Tim Terpadu Geriatri Standar.1 umah Sakit melakukan promosi dan edukasi sebagai bagian dari Pelayanan Kesehatan arga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis umah Sakit ( os i a ased o ni eria ri er i e). Elemen Penilaian Standar.1 Telusur Skor 1. Ada regulasi tentang edukasi sebagai bagian dari Pelayanan Kesehatan arga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis umah Sakit ( os i a ased o ni eria ri er i e). () 2. Ada program PKS terkait Pelayanan Kesehatan arga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis umah Sakit (Hospital Based Community Geriatric Service). (,) 3. Ada leaflet atau alat bantu kegiatan (brosur, leaflet dll). (,) egulasi tentang edukasi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan warga lanjut usia di Masyarakat Berbasis umah Sakit ( os i a ased o ni eria ri er i e). Bukti penetapan program PKS yang memuat kegiatan Pelayanan Kesehatan arga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis umah Sakit ( os i a ased o ni eria ri er i e) Kepala/staf PKS Ketua/Anggota Tim Terpadu Geriatri Bukti leaflet atau alat bantu edukasi memuat materi edukasi tentang pelayanan kesehatan warga lanjut usia di masyarakat 1 1 1 1 1 4. Ada bukti pelaksanaan kegiatan. (,,) Kepala/staf PKS Ketua/Anggota Tim Terpadu Geriatri Bukti laporan pelaksanaan edukasi warga lanjut usia di masyarakat Lihat pelaksanaan edukasi untuk pelayanan di masyarakat 1. Ada evaluasi dan laporan kegiatan pelayanan. (,) Ketua dan anggota Tim PKS Ketua dan Anggota Tim Terpadu Geriatri PPA pelayanan Geriatri Bukti evaluasi dan laporan kegiatan pelayanan meliputi : 1) Pencatatan kegiatan dengan indikator antara lain lama rawat inap, status fungsional, kualitas hidup, rehospitalisasi dan kepuasan pasien 2) Bukti pelaporan secara berkala kepada pimpinan S 1 Pimpinan S Ketua/anggota Tim Terpadu Geriatri INSTUMEN SUVEI STANA NASINAL AKEITASI UMAH SAKIT EISI 1 22