Kajian Hadis di Era Global -- M. Alfatih Suryadilaga

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN HADIS DI ERA GLOBAL

DAFTAR PUSTAKA. Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis,

KAJIAN HADIS DI ERA GLOBAL

BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat

BAB I PENDAHULUAN. dengan ibadah shalat dan haji. Tanpa bersuci orang yang berhadas tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. sebuah cahaya petunjuk bagi mereka yang beriman. Allah berfirman:

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.

BAB III METODE PENELITIAN. cara membaca, menalaah dan meneliti berbagai literatur-literatur yang

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS

BAB I PENDAHULUAN. juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al- Qur an yang mujmal, muthlaq, amm dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). 1. Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah. Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,

BAB II METODE MAUD}U I DAN ASBAB AL-WURUD. dipakai dalam beragam makna. Diantaranya yaitu: Turun atau merendahkan,

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu berisi beberapa perintah yang harus dijalankan oleh semua umat

BAB I PENDAHULUAN. Hadis merupakan sumber hukum Islam setelah al-qur a>n. Keduanya

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari periwayatannya hadits berbeda dengan Al-Qur an yang semua

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

BAB IV PENUTUP. kontekstual hadis tentang larangan perdagangan manusia. yang tidak diragukan yakni shahîh dan hasan shahîh.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :

KAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail)

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam tradisi studi ushul fiqh dikenal lima macam hukum syar i yang

SLABUS DAN SAP ILMU HADIS

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran

Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku

SILABUS BAHASA ARAB I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT. Mata Kuliah.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

: SEJARAH PERKEMBANGAN MADZHAB

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Bab 5. Hadist: Sumber Ajaran Islam Kedua

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

RANCANGAN PROPOSAL DISERTASI. Objektifitas Metodelogi Hadis Syiah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III BIOGRAFI AL-NASA> I> DAN DATA HADIS TENTANG BINATANG TERNAK BISA MENDENGAR SIKSA KUBUR

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah Siddik, Hukum Perkawinan Islam, Tintamas, Jakarta, Indonesia, Kencana, Jakarta, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB IV ANALISIS HADIS TENTANG PAHA LAKI-LAKI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

UMMI> DALAM AL-QUR AN

BAB IV ANALISIS A. ANALISIS TERHADAP PENDAPAT IMAM AHMAD BIN HANBAL TENTANG WAKAF TANPA IKRAR WAKAF

PROFIL PRODI ILMU HADIS DI ERA GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

Tim Penyusun MKD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Abi bin Ismail al-bukhari, Shahih Bukhari, (Indonesia: Maktabah Dakhlan, t.th) juz II.

BAB IV ANALISIS HISTORIS DAN GENERALISASI. Seteah diadakan penelusuran kitab-kitab yang membahas asba>b al-wurud

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

KEHUJJAHAN HADIS MENURUT IMAM MAZHAB EMPAT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat begitu juga dengan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-qur a>n, hadis memiliki

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. bumi juga harus mampu menghambakan diri di hadapan Allâh Subhânahu

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah (utusan Allah SWT) sebagai pembawa risalah dan ajaran (shari> at)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keutamaan Puasa Enam Hari dibulan Syawal

MENUMBUHKAN SEMANGAT DALAM MEMPERBAIKI MORAL BANGSA

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat kawniyyah dalam pandangan al-ra>zi> adalah ayat-ayat yang

PUJIAN ULAMA TERHADAP IMAM AL-BUKHARI DAN KITAB SHAHIHNYA

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM HADITS (Studi terhadap Kumpulan Hadits dalam Kitab Al-Jami Bulughul Maram) SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Maman dan Muhibbin, Sambas Ali, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian, Bandung : CV Pustaka Setia, 2007.

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

Hadis Sahih. Kamarul Azmi Jasmi

BAB I PENDAHULUAN. 10% - 20% dari keberhasilan organisasinya, sedangkan sisanya 80% - 90%

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. dan membacanya bernilai ibadah. Oleh karena itu, al-qur an adalah kitab suci umat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan paparan bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai

BAB II SUNNAH DAN MACAMNYA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BOOK REVIEW SAINS: BAGIAN DARI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan)

BAB I PENDAHULUAN. Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran, 1 sebagaimana

BAB II MUKHTALIF AL-HADITS. Mukhtalif al-hadits secara bahasa dapat dipahami dengan hadis-hadis

DAFTAR PUSTAKA. A.Pitlo, Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terj. M. Isa Arief, Jakarta: Inter masa, 1979.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

HIBAH, FUNGSI DAN KORELASINYA DENGAN KEWARISAN. O l e h : Drs. Dede Ibin, SH. (Wkl. Ketua PA Rangkasbitung)

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Abd al-azhim al-zarqanî, Manâhil al-irfân fî Ulûm al-qur ân, Isa al-babi alhalabî, t.t., t.t, Juz 1, hlm.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH INSTITUSIONAL

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB V PENUTUP. kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4)

BAB II METODE DAN TIPOLOGI PEMAHAMAN HADIS. sekarang melalui telaah sejarah secara komprehensif. Dalam penerapan aspek

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

Transkripsi:

Kajian Hadis di Era Global -- M. Alfatih Suryadilaga Dalam http://jis.oxfordjournals.org/content/18/1/97.extr act ditemukan juga kajian lain, hadis dalam perspektif orientalis, seperti kajian Harald Motzki: Hadith: Origin and Development. Kajian lain juga ditemukan di beberapa jurnal di lingkungan PTAI. Seperti Jaringan ulama hadis di Indonesia dikaji oleh Hasan Su aidi Dosen STAIN Pekalongan, dalam artikel disebutkan peran ulama Indonesia dalam bidang hadis dan ilmu hadis yang dimulai pada masa Syaikh Mahfud Al-Termasi dan kemudian berkembang pesat pada abad sesudahnya. Lihat e-journal.stainpekalongan.ac.id/index.php/penelitian/article/.../212 206 Masih dalam konteks penelitian di atas Syamsul Huda dalam karyanya yang berjudul Perkembangan penulisnya Hadis pada Pusat Kajian Hadis Nusantara Abad XVIII. Dalam karya ini lebih ditekankan pada kajian kitab hadis yang ditulis ulama nusantara. Tulisan ini dimuat dalam jurnal Penelitian UNIB Vol. VII, No. 2 Juli 2001. Halaman 110-116. Dalam kajiannya ini peneliti ingin menjelaskan dan membuktikan adanya keterkaitan antara silsailah keilmuan nusantara dan makkah. Kajian yang dilakukan adalah melalui metode filologi dengan kitab Mawa id al-badiyah Kajian lain kitab hadis yang dilakukan ulama adalah pemikiran ulama kenamaan Mahmud Abu Rayyah dalam hadis. Sebagaimana dilakukan oleh Shochimin. Hunafa Jurnal Studi Islamika Vol 9 No. 2 2012, halaman 271-300.

ESENSIA, Vol. 15, No. 2, September 2014 Kajian hadis dalam kerangka penelitian hadis atau ulum al-hadis sebagaimana dalam al-fikr, Vol 15, No. 1 tahun 2011. Sebagai kajian ilmiah sand hadis merupakan suatu tradisi ilmiah dan sistem periwayatan yang dapat dipertahankan dan dipertanggungjawabkan. Selain itu, unsur-unsur sanad dalam periwayatan hadis adalah bagian yang sangat penting baik dalam menentukan kualitas hadis maupun dari segi kuantitasnya. Adapun dalam tinjauan sejarah, sebelum Islam asal usul sanad telah digunakan oleh agama Yahudi atau terdapat dalam kitab Yahudi, Mishnah, termasuk masyarakat Jahiliyah dalam menuturkan silsila dan syair-syair mereka juga menggunakan metode sanad meskipun tidak jelas sejauh mana metode itu diperlukan. Namun setelah Islam datang sanad dalam hadis jauh lebih metodologis dalam penggunaan periwayatan hadis. Pernyataan ini telah di tahqiq oleh para ulama hadis Sanad hadis merupakan bagian dari agama. Dalam konteks kajian orientalis ditemukan tulisan Idri, dalam al-tahrir Vol 11 No. 1 Mei 2011. Pandangan yang sangat berbeda antara para orientalis dengan ulama hadis tentang Islam dan hadis. Perbedaan tersebut pada dasarnya bermula dari pandangan mendasar tentang sumber ajaran Islam, yaitu al-qur an dan hadis itu sendiri. Karena mereka berpendapat bahwa al-qur an adalah buatan Nabi Muhammad dan hadis merupakan perkataan sahabat Nabi atau umat Islam abad pertama dan kedua Hijriyah, maka ajaran Islam bukan wahyu Allah melainkan buah pikiran Muhammad yang diperoleh dari berbagai sumber seperti Taurat, Injil, dan sebagainya dan hadis berasal dari tradisi di kalangan umat Islam abad pertama dan kedua Hijriyah sebagai akibat dari perkembangan Islam. Pandangan negatif tentang al- Qur an dan hadis juga merambah pada pemahaman tentang Islam, hadis Nabi, eksistensi sanad dan matan hadis, termasuk di dalamnya pencitraan terhadap pribadi Nabi Muhammad yang membawa ajaran Islam itu. Pandangan-pandangan tersebut telah dijawab oleh para ulama hadis yang menyatakan tentang kebenaran Islam dan al-qur an sebagai wahyu Allah serta hadis sebagai sabda nabi. Pembelaan mereka di samping berdasar data sejarah juga argumentasi logis. 207

Kajian Hadis di Era Global -- M. Alfatih Suryadilaga Menurut Idri, Implikasi dari pendapat para orientalis tentang eksistensi hadis adalah bahwa karena menurut mereka hadis bukanlah sabda nabi tetapi buatan umat Islam pada abad pertama dan kedua Hijriyah, maka sesuatu yang disebut hadis Nabi sesungguhnya ucapan-ucapan manusia biasa yang tidak mempunyai kekuatan hukum yang kemudian disandarkan kepada nabi. Jadi, sesuatu yang disebut hadis Nabi, yaitu perkataan, perbuatan, dan persetujuan nabi, sesungguhnya tidak ada, karena sesuatu yang disebut hadis nabi itu adalah perkataan sahabat, tabi in, atau orangorang sesudah mereka. Kalau pun dikenal istilah hadis nabi, hal itu hanyalah istilah saja yang esensi dan eksistensinya bukan dari nabi. Dengan demikian, hadis itu tidak berasal dari nabi dan kebenarannya tidak dapat dipertanggung-jawabkan sehingga ia tidak dapat dijadikan hujjah (dasarargumentasi) dalam kehidupan beragama. Hanya saja, sebagaimana penelitian ulama hadis karena argumentasi dan data yang dijadikan dasar berpikir para orientalis itu lemah, maka pendapat mereka tentang hadis tidak dapat diterima, sehingga yang benar adalah hadis yang shahih adalah benar-benar dari Nabi dan dapat (bahkan harus) dijadikan hujjah (dalil) agama Islam. Dalam konteks inipula ditemukan adanya upaya penelitian dengan paradigm baru, seperti ditulis Rajab dalam al-fikr, Vol 15, No. 2 tahun 2011. Kajian lain, adalah kajian kitab hadis. Dimana tema tertentu bisa dijadikan sebagai sebuah tema penelitian, seperti yang dilakukan oleh M. Zaky Mubarok dalam Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol. 4 No. 2. Kajian pemaknaan hadis yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekarang juga sering dikaji, seperti oleh Ahmad Suhendra dalam jurnal Hermenutik STAIN Kudus, Vol. 8 No., 2 Juli 2012. ideal moral dari hadis ini dapat dijadikan landasan moral-teologis dalam menggalangkan reboisasi, dan kritik kepada mereka yang melakukan perusakan lingkungan, terutama konspirasi penebangan liar. 208

ESENSIA, Vol. 15, No. 2, September 2014 Atau dalam bentuk kajian yang masa lampau dengan memberikan sentuhan yang baru sebagaimana dilakukan oleh Jurnal al-hikmah, Vol. XIV, No. 2 tahun 2013. Dalam konteks yang sama, kajian gender juga bisa dilakukan dalam konteks kitab tertentu. Seperti kajian yang dilakukan Abd. Madjid di Jurnal al- Ulum Vol. 13 No. 2 Desember 2013. Kajian hadis semkin marak jika dikaitkan dengan problem kesetaraan gender, sebagaimana ditulismoleh Umi Aflahah dalam Tesis magisternya di mana mengkaji di Ormas Islam NU dan Muhamamdiyah terkait hadis-hadis misoginis. Ia membagi dalam tiga kelompok, tekstualistradisionalis, Kontekstual-moderat, dan liberalprogresif. Bentuk hadis di dunia global dan perkembangan ilmu pengetahuan mengisyaratkan adanya perkembangan studi hadis. Studi hadis di era sekarang telah berkembang tidak saja fokus pada kajian teks semata melainkan menjadi kajian non teks. Kajian ini memfokuskan pada kajian di masyarakat yang dikenal dengan living hadis. Sebagimana kajian yang dilakukan seperti di bawah ini: dalam al-risalah, Vol. 13 No. 1 Mei 2013. 209

Kajian Hadis di Era Global -- M. Alfatih Suryadilaga Atau jogged shalawat mataram: Simpulan Dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwa kajian hadis di era global berkembang dengan pesat. Pengembangan kajian hadis tersebut sesuai dengan kebutuhan manusia pada zaman sekarang.studi Hadis yang berkembang di era global memungkinkan manusia mempermudah dalam memahami studi hadis. Sebagaimana dengan munculnya maka kajian hadis sangat beragam. Seperti kajian ilmu hadis, sitemukan sistem gambar yang memudahkan dalam mengkaji ilmu hadis keseluruhan. Hal lain juga berlaku dalam kajian kitab hadis. Dalam kajian yang ada melalui studi hadis terdapat perkembangan yang pesat terutama di era kekinian dengan adanya globalisasi dan integrasi IT di dalam kajian hadis. 210

ESENSIA, Vol. 15, No. 2, September 2014 Daftar Pustaka Aflaha, Umi. Kajian Hadis di Kalangan Ormas Islam. Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz II. Beirut: Da>r al-fikr, t.th.. Ali. Muhamamd, Urgensi Sanad dalam Hadis, dalam al-fikr, Vol 15, No. 1 tahun 2011 Azami, MM. Memahami Ilmu Hadis Telaah Metoologi dan Literatur Hadis, terj. Mieth Kieraha. Jakarta: Lentera, 1995. Bukhari, Abu Abdillah Muhammad ibn Isma il. Sahih al-bukhari, juz II(Beirut: Da>r al-fikr, t.th.. Da>rimi, Al-Kabir Abdullah ibn Abdurrahman ibn Fadl ibn Bahran ibn Abd al-samad al-tamimiy. Sunan al- Da>rimi, juz II. Indonesia; Maktabah Dahla>n, 1984. Hakit BOZ, Hadith Autenticity of the Science of Hermeneutucs. Vol. 3 No. 2 Januari 2013, Journal of Humnities and Social Sciencethe American Journal of Islamic Social Sciences 24: 4 Hasbi ash-shiddieqy, Sejarah Perkembangan Hadis (Jakarta: Bulan Bintang, 1973), 13-14. http://www.arab-eng.org/vb/t274036.html http://www.saaid.net/book Khan, Israr Ahmad. The Autentification of Hadith: Redefining Criteria, the American Journal of Islamic Social Sciences 24: 4 Khat}i>b, Muh}amamd Ajjaj. al-sunnah Qabl al-tadwi>n. Beirut: Da>r al-fikr, 1981. Madjid, Abd. Hermeneutika Hadis gender, Jurnal al-ulum Vol. 13 No. 2 Desember 2013 Muslim, Imam. Sahi>h Muslim, Juz II. Beirut: Da>r al-kutub al- Ilmiyyah, t.th. Radjab, Membangun Tradisi Baru Penelitian Hadis dalam al-fikr, Vol 15, No. 2 tahun 2011. Shochimin. Mahmud Abu Rayyah dalam Hadis dalam Hunafa Jurnal Studi Islamika Vol 9 No. 2 2012, halaman 271-300. Suhendra, Ahmad. Menilik Rebosisasi dalam Hadis jurnal Hermenutik STAIN Kudus, Vol. 8 No., 2 Juli 2012 Suryadilaga, Muhammad Alfatih. Pemaknaan Joged Salawat Mataram. Penelitian UIN Sunan Kalijaga tahun 2013. Suryadilaga, Muhammad Alfatih. Tradisi Sekar Makam dalam Jurnal al-risalah, Vol. 13 No. 1 Mei 2013 Syarifuddin, Zakat Fitrah (Hadis Tematik) dalam Jurnal al-hikmah, Vol. XIV, No. 2 tahun 2013. Yusoff, Yunus, Roslan Ismail dan Zainuddin Hassan, Adopting Hadith Verification Techniques to Digital Evidence Autentification, dalam Journal of Computer Science 6 (5): 484-489, 2010 211

Kajian Hadis di Era Global -- M. Alfatih Suryadilaga 212