1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batubara selain minyak dan gas bumi merupakan penyumbang terbesar produksi energi nasional, dimana menurut data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2007 batubara menyumbang 14 %, gas bumi 26,5%, dan minyak bumi 54 % dari produksi energi nasional. Menurut hasil riset dan penelitian menyebutkan bahwa dampak dari penggunaan minyak bumi yang berlebihan menimbulkan emisi gas buang yang tidak ramah lingkungan yang menimbulkan pemanasan global (Intergovernmental Panel on Cimate Change (IPCC), Climate Change 2007) serta kenyataan bahwa cadangan minyak bumi semakin sedikit (data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakankebijakan untuk mengurangi kebutuhan energi akan minyak bumi serta meningkatkan kebutuhan energi akan batubara dan gas bumi. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah adalah dengan Peppres Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional yang diharapkan menjadi pemicu untuk peningkatan produksi batubara nasional dan pengurangan penggunaan energi yang berasal dari minyak bumi. Dilihat dari perkembangan produksi batubara Indonesia selama 5 (lima) tahun terakhir periode 2004 2008 terlihat bahwa produksi batubara tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan, dimana terlihat produksi
2 Tabel 1.1. Produksi Batubara Indonesia Tahun 2004 2008 No Perusahaan Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 1. BUMN 8.707.166,00 8.606.635,00 8.667.481,68 8.608.613,00 10.137.728,00 2. Kontraktor 113.162.524,51 133.680.816,03 163.152.348,00 167.242.774,45 176.992.831,63 3. KP Swasta 7.286.785,28 9.552.843,68 7.715.893,05 2.939.368,23 1.526.724,28 4. KP Koperasi - - - - 53.800,57 TOTAL 129.156.475,79 151.840.294,71 179.535.722,73 178.790.755,68 188.711.085,17 Sumber : DPMB, Ditjen Mineral, Batubara, dan Panas Bumi 2009 batubara Tahun 2007 mengalami penurunan dibanding produksi batubara tahun 2006, ini dapat dilihat pada Tabel 1.1. Produksi penjualan batubara Indonesia ditujukan untuk ekspor dan domestik. Dimana produksi penjualan produksi batubara ekspor dan domesitk periode 2004 2008 dapat dilihat pada Tabel 1.2. dan Tabel 1.3. Tabel 1.2. Produksi Batubara Indonesia Ekspor Tahun 2004 2008 No Perusahaan Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 1. BUMN 2.712.468,00 2.492.201,00 2.848.534,68 3.808.057,00 4.079.474,61 2. Kontraktor 86.495.652,14 98.527.005,81 120.102.237,61 132.428.916,47 135.123.895,86 3. KP Swasta 4.084.254,57 4.799.232,70 6.172.905,00 3.811.733,50 1.151.156,34 4. KP Koperasi - - - - 37.000,57 TOTAL 93.292.374,71 105.818.439,51 129.123.676,61 140.048.706,98 140.354.526,81 Sumber : DPMB, Ditjen Mineral, Batubara, dan Panas Bumi 2008 Energi batubara dunia dan domestik sebagian besar digunakan untuk pembangkit listrik, selain untuk industri semen dan tekstil. Untuk komsumsi domestik batubara sebagian besar digunakan untuk suply Pembangkit Listrik Tenaga
3 Tabel 1.3. Produksi Batubara Indonesia Domestik Tahun 2004 2008 No Perusahaan Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 1. BUMN 7.210.094,00 7.192.786,00 6.754.879,10 6.879.151,55 7.980.228,00 2. Kontraktor 25.572.865,61 34.027.577,79 31.243.852,47 38.603.540,34 40.249.273,28 3. KP Swasta 99.709.38,00 1.256.933,26 1.269.063,23 707.555,32 504.752,63 4. KP Koperasi - - - - 16.000,00 TOTAL 32.882.669,00 42.477.277,07 39.267.789,80 46.190.247,21 48.750.253,91 Sumber : DPMB, Ditjen Mineral, Batubara, dan Panas Bumi 2009 Uap (PLTU), industri semen, tekstil, pulp dan industri lain. Menurut data Badan Pusat Statistik total konsumsi batubara dalam negeri pada tahun 2008 berjumlah 52,57 juta ton, dan Tahun 2009 diperkirakan meningkat menjadi 75 juta ton, serta pada tahun 2010 diperkirakan akan terus melonjak menjadi di atas 100 juta ton. Lonjakan konsumsi batubara Indonesia ini terkait dengan rencana pemerintah untuk membangun pembangkit listrik bertenaga batubara sebesar 10.000 mw dalam 3 (tiga) tahun mendatang disamping adanya peningkatan kebutuhan pada industri semen, teksil, pulp dan lain-lain. Dengan analisa yang dilakukan terhadap data yang ada akan terlihat apakah ada indikasi yang memiliki peranan penting dalam peningkatan produksi batubara dalam negeri, sehingga dapat menjadi acuan untuk pengambilan langkah-langkah kedepan baik pelaku industri pertambangan batubara maupun pemerintah untuk peningkatan produksi nasional batubara. Peningkatan produksi batubara ini selain
4 mendukung stok batubara PLTU juga yang paling utama adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan penambahan cadangan devisa bagi negara. Yang juga perlu diamati dalam penelitan ini adalah apakah hukum pasar sempurna dan policy (kebijakan fiskal) akan memiliki peran yang signifikan terhadap produksi batubara Indonesia, dimana nantinya akan membahas analisa terhadap data produksi batubara, harga rata-rata batubara dunia dan nasional serta variabel-variabel lainnya dari bulan Januari tahun 2007 sampai dengan bulan Mei tahun 2009. 1.2. Rumusan Permasalahan Yang menjadi permasalahan dan ingin dibahas dalam penelitan ini adalah : 1. Apakah ada korelasi ataupun pengaruh variabel harga batubara domestik, harga batubara luar negeri, harga minyak diesel domestik, crude oil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta kebijakan pemerintah berupa Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi, Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, serta Undang-Undang No. 28 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan secara bersamaan mempengaruhi produksi penjualan batubara luar negeri dan domestik. 2. Variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi produksi penjualan batubara Indonesia, baik yang dominan maupun yang tidak dominan. 3. Bagaimana kondisi produksi penjualan batubara untuk ekspor dan domestik pada periode 2007-2008.
5 4. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun pelaku usaha pertambangan batubara dalam meningkatkan produksi penjualan batubara Indonesia khususnya produksi penjualan dalam negeri/domestik. 1.3. Tujuan Penelitian dan Hipotesis Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Menentukan apakah harga batubara domestik, harga batubara luar negeri, harga minyak diesel domestik, crude oil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta kebijakan pemerintah berupa Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi, Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, serta Undang-Undang No. 28 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan secara bersamaan mempengaruhi produksi penjualan batubara luar negeri dan domestik. 2. Menentukan variabel ataupun indikator yang berpengaruh terhadap produksi penjualan batubara Indonesia. 3. Menggambarkan kondisi produksi penjualan batubara Indonesia untuk ekspor maupun produksi batubara untuk penjualan dalam negeri periode 2007-2009. 4. Menentukan hal-hal yang perlu dilakukan oleh pelaku industri pertambangan di Indonesia dan pemerintah khususnya di dalam pengambilan kebijakan untuk peningkatan produksi batubara. Hipotesis dari penelitian ini adalah :
6 1. Industri batubara indonesia adalah merupakan industri yang umumnya berlaku sama yaitu dipengaruhi oleh faktor ekonomi mikro dan makro. 2. Industri batubara Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor ekomoni makro adalah merupakan industri dengan pasar persaingan sempurna, dimana harga, kebijakan fiskal, iklim investasi dan harga barang substitusi akan sangat mempengaruhi produksi batubara. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Didapatnya gambaran secara umum produksi industri batubara Indonesia baik oleh BUMN, PKP2B dan KP Kopersi. 2. Mendapatkan langkah-langah yang dapat diambil berdasarkan variabel yang ada untuk peningkatan produksi industri batubara Indonesia. 3. Merekomendasikan kepada pemerintah dalam pengembilan regelusi untuk peningkatan produksi batubara Indonesia. 1.5. Sistematika Penulisan ini akan disajikan dalam 5 (lima) bab, dan ditulis secara berurutan. Adapun bab demi bab akan disajikan secara sistematik, seperti berikut ini :
7 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, ditulis latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Latar belakang meliputi permasalahan yang mendasari penelitian ini. Perumusan masalah adalah langkah langkah yang membawa ke penyelesaian masalah. Adapun tujuan dan manfaat penelitian merupakan hal-hal yang akan dijawab melalui penelitian ini dan manfaat yang diperoleh setelah penelitian ini dilakukan. BAB II DASAR TEORI Bab ini menguraikan dasar teori yang berhubungan dengan ekonomi mikro dan ekonomi makro serta teori regresi linear berganda yang nantinya digunakan untuk menjawab permasalahan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini, dituliskan dalam bab ini. Selain itu tahap demi tahap yang dilakukan dalam penelitian ini, juga dituliskan pada bab ini. Melalui bab ini, diperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah penelitian ini. Selain itu juga gambaran tentang metode untuk menyelesaikan permasalahan dan untuk mencapai tujuan, disajikan pada bab ini. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang ada diolah dalam bab ini. Baik data kulitatif maupun kuantitatif diolah melalui dasar teori pada bab 2 serta metode yang digunakan untuk pegolahan data pada bab 3. Pengolahan data
8 diperlukan sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan yang disajikan pada bab 1. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diambil dalam penulisan tesis ini.