BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mendasar selain pangan dan air karena hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini cukup besar, salah satunya karena pertumbuhan industri yang semakin pesat. Sektor industri hingga saat ini mendominasi konsumsi energi dengan pemakaian sebesar 329,7 juta SBM (setara barrel minyak) atau 49,4% dari total konsumsi energi nasional (Anonim 1, 2011). Kebutuhan energi cenderung meningkat dengan pertumbuhan tingkat pemakaian energi di Indonesia yang cukup besar yaitu rata-rata 7% pertahun selama kurun waktu tahun Peningkatan penggunaan energi ini juga meningkatkan beban subsidi energi (Anonim 2, 2011). Upaya penghematan energi tidak hanya bermanfaat bagi pengurangan subsidi energi tetapi juga dapat mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan energi. Oleh karena itu perlu adanya penghematan energi terutama sektor industri. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian (2012) produksi tekstil diperkirakan tumbuh sebesar 7,5% untuk pemintalan (spinning) dan 6,9% untuk penenunan (weaving). Kebutuhan energi utama pada industri tekstil adalah energi listrik. Intensitas energi untuk kegiatan pemintalan sebesar kwh per ton. Kebutuhan industri terhadap energi yang besar tentunya menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Penggunaan energi bahan bakar dan listrik menyumbangkan

2 2 emisi yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca akibat pembakaran fosil. Oleh karena itu sangat penting bagi pelaku industri untuk mengetahui penggunaan bahan baku dan energi serta dampak yang ditimbulkan oleh proses produksi. Dengan adanya penilaian terhadap penggunaan energi dapat diketahui gambaran sebuah industri melakukan pemborosan energi atau tidak serta dapat diukur dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan sehingga industri dapat melakukan upaya perbaikan. Penilaian tersebut memerlukan sebuah metode yang dapat mengidentifikasi secara sistematis dan terukur salah satunya adalah Life Cycle Assessment (LCA) yang tertuang pada ISO LCA merupakan pendekatan cradle-to-grave untuk menilai sistem industri. Cradle-to-grave dimulai dari pengadaan bahan baku dari alam untuk menciptakan produk dan berakhir pada titik di mana keseluruhan material kembali ke alam. LCA mengevaluasi seluruh tahap dalam sebuah daur hidup produk di mana tahapan tersebut saling terkait satu sama lain dalam hal ini sebuah tahap mempengaruhi tahap berikutnya (EPA, 2006). Menurut Kementrian Perindustrian (2012) industri tekstil dilihat dari strukturnya terbagi menjadi 3 yaitu up stream, mid stream, dan down stream. Industri benang termasuk dalam industri mid stream. Karakteristik struktur industri mid stream antara lain semi padat modal, investasi industri berskala besar, tenaga kerja lebih besar dari sektor hulu, dan penyerapan energi yang besar. Industri tekstil termasuk dalam 7 industri yang paling banyak memakan energi. PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang dibangun sejak tahun Pembangunan tersebut atas bantuan kredit dari pemerintahan Inggris di atas

3 3 tanah seluas 16,7 Ha. Dua belas Ha dari tanah tersebut digunakan untuk pembangunan pabrik dan fasilitas perusahaan, sedangkan sisanya digunakan sebagai penghijauan lingkungan. Sandang Nusantara yang bergerak di bidang pertenunan benang menghasilkan produk benang dari bahan cotton, rayon, dan polyester. Produksi benang tersebut berdasarkan work order dari PT Mikitek Pratama Bandung. Permasalahan yang muncul pada industri ini adalah tingginya penggunaan energi listrik yang berpotensi menimbulkan dampak bagi lingkungan serta biaya produksi benang. PT Industri Sandang Nusantara sendiri belum menerapkan metode Life Cycle Assessment guna mengetahui besarnya penggunaan energi dan bahan baku serta dampaknya bagi lingkungan. Penelitian Life Cycle Assessment akan dilakukan pada proses produksi benang tenun PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang. Penelitian ini mengkaji tingkat penggunaan bahan, energi, serta pembebasan sisa bahan dan energi ke lingkungan mulai dari pengadaan bahan hingga produk didistribusikan kepada PT Mikitex Pr48 atama. Dengan adanya penelitian ini diharapkan industri dapat melakukan penghematan energi serta lebih ramah lingkungan. B. Perumusan Masalah Tingkat penggunaan bahan baku, energi, serta emisi yang dihasilkan dari sebuah proses produksi harus diketahui oleh pelaku industri. Sementara itu di PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang belum ada pengukuran mengenai penggunaan bahan, energi dan emisi yang menimbulkan dampak lingkungan.

4 4 Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran mengenai hal tersebut agar diketahui penggunaan bahan baku dan energi yang sesuai sehingga tidak terjadi pemborosan energi serta lebih ramah lingkungan. Life Cycle Assessment merupakan metode untuk mengevaluasi sebuah daur hidup produk secara menyeluruh. Life Cycle Assessment dilakukan PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang untuk mengetahui tingkat penggunaan sumber daya dan energi serta dampak yang ditimbulkan dalam memproduksi 1 kg benang polyester. C. Batasan Masalah 1. Penelitian dilakukan pada proses pemintalan benang polyester PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang. 2. Aspek yang dikaji mulai dari pengadaan bahan baku serat dan bahan pendukung, proses produksi hingga pendistribusian benang polyester. 3. Pengukuran emisi dibatasi pada emisi gas saja dan parameter yang dianalisis dibatasi pada CO2, SO2, dan NOx. 4. Pengkajian dampak tidak mencakup dampak sosial ekonomi penduduk. D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui jumlah penggunaan bahan dan energi pada pemintalan benang polyester. 2. Mengetahui emisi yang dihasilkan oleh pemintalan benang polyester. 3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan ke lingkungan.

5 5 4. Memberikan rekomendasi upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan energi dan mengurangi dampak lingkungan. E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai penggunaan bahan baku, energi dan emisi buangan dari pengadaan bahan baku hingga produk jadi. 2. Menjadi acuan dalam penerapan Life Cycle Assessment bagi PT Industri Sandang Nusantara. 3. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan industri dalam hal pengoptimalan energi untuk PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang dan industri pemintalan lain yang sejenis.