BAB III PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR TERPIDANA KASUS ASUSILA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MEDAENG SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Denah Lokasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Langsa KANTOR PU TEMPAT TEMU BESUK KANTIN

BAB IV ANALISIS PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR TERPIDANA KASUS ASUSILA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MEDAENG SURABAYA

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Rutan Medaeng dibangun pada tahun 1976 dan diresmikan pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. didirikannya karena kemajuan pembangunan yang sangat pesat di Kota ini. Hal ini

BAB III HASIL PENELITIAN TENTANG CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG SIDOARJO. Jenderal Sutoyo Medaeng Waru Sidoarjo. Rumah tahanan negara kelas I

BAB IVGAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kalianda

BAB III PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR TERPIDANA NARKOTIKA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SIDOARJO

BAB III. Pemasyarakatan Anak Blitar. 3.1 Pola Pembinaan Anak Pelaku Tindak Pidana Di Lembaga

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Profil Lembaga Pemasyarakatan Wanitan Kelas IIA Way Hui

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatakan bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk norma yang hidup di masyarakat. Sebagai ultimum remedium,

1 dari 8 26/09/ :15

BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II TANJUNG GUSTA MEDAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM RUTAN KLAS II B SERANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada dasarnya merupakan pembangunan manusia

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS RUTAN KLAS IIB MAMUJU PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Institute for Criminal Justice Reform

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. tugas pokok melaksanakan pemasyarakatan narapidana/anak didik. makhluk Tuhan, individu dan anggota masyarakat.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III HAMBATAN PROSES PEMBINAAN DAN UPAYA MENGATASI HAMBATAN OLEH PETUGAS LAPAS KELAS IIA BINJAI

BAB I PENDAHULUAN. diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. para pemimpin penjara. Gagasan dan konsepsi tentang Pemasyarakatan ini

I. PENDAHULUAN. Wakil Kepala Badan Reserse.Kriminal Polri Jendral Polisi Saud Usman,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini narapidana tidak lagi dipandang sebagai objek melainkan

BAB I PENDAHULUAN. penyiksaan dan diskriminatif secara berangsur-angsur mulai ditinggalkan melalui

Kata Kunci : Narapidana, Lembaga Pemasyarakatan, Pembinaan

BAB IV PENUTUP. Unit Budi Luhur Yogyakarta. Dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk anak-anak. Seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana bersikap, bertutur kata dan mempelajari perkembangan sains yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan

RENCANA INDUK PEMBANGUNAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA. Kualitas Pelayanan Kesehatan..., Keynes,FISIP UI, 2009

BAB IV PROFIL LEMBAGA PEMASYARAKATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

IV. PETA SOSIAL KELURAHAN SUKAMISKIN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Law adalah Equality before the Law. Asas ini dituangkan dalam peraturan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambarann Umum Lembaga Pemasyarakatan. yang menunjukkan adanya tendensi kriminologen-kriminologen baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kenyataan menunjukkan bahwa semakin maju masyarakat,

NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Balai pemasyarakatan (BAPAS) klas II Gorontalo dibentuk sesuai dengan Keputusan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara

BAB I PENDAHULUAN. sanksi atau nestapa sebagaimana diatur dalam hukum pidana (Strafrecht) dan

BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN. penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih

BAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pergeseran paradigma dalam hukum pidana, mulai dari aliran klasik,

BAB I PENDAHULUAN. 2. Persamaan perlakuan dan pelayanan; 5. Penghormatan harkat dan martabat manusia;

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa, Indonesia adalah Negara

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENUNAIKAN HAK PELAYANAN KESEHATAN NAPI DAN TAHANAN

Profile LPKA Salemba PUSANEV_BPHN. Berkomitmen Untuk Membangun Manusia Mandiri

Strategi RUTAN dan LAPAS yang ada di DKI Jakarta saat ini dalam mengatasi over capacity adalah melakukan penambahan gedung hunian dan

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga telah. yang dinyatakan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum.

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi kebijakan..., Atiek Meikhurniawati, FISIP UI, Universitas Indonesia

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II. Perlindungan Hukum Anak Pelaku Tindak Pidana Narkotika Di Lembaga. Pemasyarakatan Anak

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan yang wajar sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku dan normanorma

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN HAK WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

PP 32/1999, SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN HAK WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia di dunia. Tidak ada satu hal pun yang dilakukan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN. informan adalah orang-orang yang memiliki kapasitas dalam memberikan

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

PP 58/1999, SYARAT-SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN TAHANAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai fungsi pemidanaan tidak lagi hanya sekedar penjeraan bagi narapidana,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Anak pidana oleh Petugas Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan

Maksudnya adalah bahwa pembimbing kemasyarakatan yang ada di BAPAS. kerjaannya untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut.

Hari Raya Natal tahun 2014 bagi narapidana dan anak pidana yang

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI SINGKAT B. KOMPETENSI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya warga Binaan Pemasyarakatan sebagai insan dan

PERLINDUNGAN DAN PEMBINAAN TERHADAP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (WBP) (STUDY DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS IIA BLITAR)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Imigrasi. Rumah Detensi.

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI III DPR RI KE LAPAS KEROBOKAN, DENPASAR BALI NOVEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah konsep-konsep yang merupakan abstraksi dan hasil

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2016, No Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pem

BAB III HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Sragen

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. METODE KAJIAN Metode dan Strategi Kajian

Institute for Criminal Justice Reform

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK BINAAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELOMPO

BAB III PENYAJIAN DATA

Jurnal Skripsi PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bagi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pemikiran-pemikiran

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Gambaran Umum Rumah Tahanan Kelas I Surabaya. 1. Sejarah Singkat Rumah tahanan Kelas I Surabaya.

Nomor : W15.PAS.PAS19.PK Mei 2017 Lampiran : --- Perihal : Atensi atas Laporan Pengaduan keluarga Narapidana An.

Transkripsi:

43 BAB III PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR TERPIDANA KASUS ASUSILA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MEDAENG SURABAYA A. Latar Belakang Lembaga Pemasyarakatan Medaeng Surabaya 1. Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Medaeng Surabaya Rutan Surabaya atau yang disebut sebagai LAPAS Medaeng Surabaya terletak didaerah Waru-Sidoarjo tepatnya di jalan Letjen Sutoyo-Medaeng, Waru Sidoarjo dan berada satu lingkungan dengan perumahan Hukum dan HAM RI-Jawa Timur dan asrama Brimob lapas Medaeng. Lapas Medaeng Surabaya dibangun sejak tahun 1976 dan dibentuk berdasarkan surat keputusan menteri kehakiman Republik Indonesia tanggal 26 September 1985 nomor : M.01.PR.07.03 tahun 1985, diresmikan pada tahun 1985. Bangunan ini semula dirancang untuk lembaga pemasyarakatan khusus anak namun karena kebutuhan organisasi berubah fungsi untuk orang-orang yang melanggar hukum di wilayah kotamadya Surabaya, maka pada tahun 1991 diresmikan sebagai Rutan kelas I Surabaya atau dikenal sebagai lapas Medaeng dengan pelaksana teknis Kanwil Jatim Kementerian Hukum dan HAM. Lapas 43

44 Medaeng pernah mengalami kejadian hebat yaitu kebakaran ditahun 1994-1995 dan dibangun kembali ditahun 1997-1998. 38 2. Fungsi dan Prinsip Lembaga Pemasyarakatan Medaeng Surabaya Dalam pasal 3 undang-undang nomer 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan, telah mengatur fungsi dari lembaga pemasyarakatan secara umum, yakni: sistem pemasyarakatan berfungsi menyiapkan warga binaan pemasyarakatan agar dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat. Sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab. 39 Adapun prinsip-prinsip dari lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya adalah a. Pengayoman. b. Persamaan perlakuan dan pelayanan. c. Pendidikan. d. Pembimbingan. e. Penghormatan harkat dan martabat manusia. f. Kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan. g. Terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-orang tertentu. 38 Bapak Djoeni Subsi umum, Wawancara, Lapas Medaeng Surabaya, 16 juni 2014. 39 Undang-undang RI nomer 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan.

45 3. Letak Geografis Lembaga Pemasyarakatan Medaeng Surabaya Lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya berdiri pada ketinggian + 3 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata 25-30 derajat celcius dan tempatnya strategis dekat terminal Bungurasih, Juanda Surabaya dan berada satu lingkungan dengan perumahan Hukum dan HAM RI-Jawa Timur dan asrama Brimob lapas Medaeng. 40 4. Kondisi Bangunan Lembaga Pemasyarakatan Medaeng Surabaya Kondisi bangunan sudah mengalami beberapa kali renovasi yang berguna untuk menambah kekuatan fisik dan daya tampungnya, namun fenomena sosial berjalan sangat cepat sehingga mempengaruhi kualitas dan kuantitas tingkat kriminal yang berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta adanya pergeseran tata nilai sehingga mengakibatkan over kapasitas yang tidak bisa dihindari. Karena kapasitas standart HAM adalah 505 orang sedangkan jumlah penghuni pada saat ini mencapai + 1793 orang tahanan dan narapidana. 41 5. Sarana dan Prasarana Lembaga Pemasyarakatan Medaeng Surabaya 40 Dokumen lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya, Lapas Medaeng Surabaya, 16 juni 2014. 41 Dokumen lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya, Lapas Medaeng Surabaya, 16 juni 2014.

46 Adapun sarana dan prasarana di lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya adalah: - 9 blok ruang tahanan. - 1 masjid. - 1 ruang untuk kegiatan keagamaan non muslim. - 1 lapangan futsal. - 1 ruang kesenian. - 1 lapangan badminton. - 1 aula untuk menerima kunjungan. - 1 kantin. - 1 klinik. 6. Struktur Organisasi Lembaga Pemasyarakatan Medaeng Surabaya Adapun stuktur organisasi dan tanggungjawab di lembaga pemasyarakatan medaeng Surabaya adalah: 42 a. Kalapas b. Kaur umum c. Kaur kepegawaian dan keuangan d. Kasubsi bankumluh e. Kasubsi bimkeswat f. Kasubsi registrasi 42 Dokumen lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya, Lapas Medaeng Surabaya, 16 juni 2014.

47 g. Kasubsi keamanan h. Kasubsi pelaporan dan tata tertib i. Kasubsi sarana kerja j. Kasubsi binker dan phk B. Pelaksanaan Perlindungan terhadap Anak Di Bawah Umur Terpidana Kasus Asusila Di Lembaga Pemasyarakatan Medaeng Surabaya Menurut bapak Biyanto bagian bankumluh, tindakan lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya dalam memberikan perlindungan terhadap anak terpidana kasus asusila yaitu dengan cara memenuhi hak-hak anak selama menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan Medaeng. Hak tersebut meliputi: 43 a. Hak melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaan Untuk memenuhi hak tersebut lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya telah menyediakan tempat untuk beribadah yakni masjid untuk umat muslim dan satu ruangan khusus untuk umat non muslim. b. Hak mendapatkan perawatan jasmani maupun rohani Untuk memenuhi hak tersebut lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya telah menyediakan program senam pagi yang dilaksanakan setiap hari jumat dan tempat olahraga, seperti lapangan 43 Bapak Biyanto bagian bankumluh, Wawancara, Lapas Medaeng Surabaya, 16 juni 2014.

48 futsal, badminton dan pingpong untuk perawatan jasmani. Sementara untuk perawatan rohani lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya mengadakan cerama agama dan mengaji bagi umat muslim daan mendatangkan guru agama bagi umat non muslim. c. Hak mendapat pendidikaan dan pengajaran Untuk hak mendapat pendidikan dan pengajaran di lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya menurut bapak Biyanto tidak ada. d. Hak mendapat pelayanan kesehatan dan makan layak Untuk memenuhi hak tersebut lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya telah menyediakan klinik bagi narapidana yang akan memeriksakan kesehatannya. Sementara untuk makan lembaga pemasyarakatan Medaeng menyediakan makan 3x sehari untuk para narapidana. e. Hak menyampaikan keluhan Untuk memenuhi hak tersebut lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya telah menyediakan petugas lembaga pemasyarakatan untuk menampung keluhan-keluhan, curhatancurhatan para napi. f. Hak mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak terlarang

49 Untuk memenuhi hak tersebut lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya telah menyediakan perpustakaan untuk para napi sebagai bahan bacaan. Sementara untuk mengikuti siaran media massa lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya menyediakan televisi di setiap blok dan koran atau majalah di perpustakaan. g. Hak menerima kunjungan keluarga, penasehat hukum dan orang tertentu Untuk memenuhi hak tersebut lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya telah menyediakan aula khusus bagi napi untuk menerima kunjungan dari keluarga, penasihat hukum dan orang tertentu. h. Hak mendapat pengurangan masa tahanan atau remisi, similasi dan pembebasan bersyarat Untuk memenuhi hak tersebut lembaga pemasyarakata Medaeng Surabaya mempunyai syarat-syarat tertentu, seperti napi harus berkelakuan baik selama masa pembinaan dll. Jika syarat tersebut telah terpenuhi maka napi akan dibantu untuk mengajukan hak tersebut. Dari 1793 narapidana penghuni lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya, 40 narapidana diantaranya adalah napi anak dan yang terkena kasus

50 asusila berjumlah 22 napi anak. Dari 22 napi anak yang terkena kasus asusila, penulis mengambil 3 sebagai responden: a. Responden 1 Syaiful bukhori, 16 tahun, tamatan SD, bapak kuli bangunan dan ibu pengasuh anak, diputus 1 tahun 6 bulan karena kasus asusila, kegiatan selama dilembaga pemasyarakatan dihari senin sampai minggu setelah bangun pukul 07.00 kegiatan pertama adalah piket bersih-bersih blok jika tidak sedang piket bisa mandi atau tidur lagi namun jika hari jumat wajib mengikuti senam pagi. Setelah itu pukul 08.00-12.00 menunggu apakah ada yang menjenguk atau tidak, jika ada yang menjenguk dia langsung keruang khusus untuk menemui penjenguk tapi jika tidak ada dia bisa tidur, main karambol dan ngobrol-ngobrol bersama napi lainnya., pukul 12.00-17.30 tidur, makan siang dan bermain pimpong, karambol bersama para napi lainnya namun jika ada cerama atau motivasi dari lembaga al-falah para napi wajib mengikuti, biasanya ceramah atau motivasi dilakukan pukul 13.00-14.00 dan 2x seminggu., pukul 17.30 persiapan jama ah sholat magrib dan wajib diikuti diikuti oleh napi anak yang muslim, bagi non muslim bisa tiduran, menonton telivisi dll. Setelah sholat magrib biasanya mengaji tapi tidak diwajibkan para napi untuk mengikutinya. Setelah itu bebas mau melakukan apa asalkan tetap didalam blok karena pukul 19.00 pintu blok ditutup, belum tau setelah keluar dari lembaga

51 pemasyarakatan Medaeng mau apa dan kemana, tidak mempunyai keterampilan. 44 b. Responden 2 Kuniawan Apryanto, 17 tahun, kelas 2 SMK PGRI I, bapak sebagai buruh pabrik dan ibu sebagai ibu rumah tangga, diputus 1 tahun 6 bulan kasus asusila, kegiatan selama di lembaga pemasyarakatan medaeng setelah bangun tidur pukul 04.30 dia sholat subuh dan mengaji dilanjutkan mandi, setelah itu pukul 07.00 kegiatan pertama adalah piket bersih-bersih blok jika tidak sedang piket bisa tidur lagi namun jika hari jumat wajib mengikuti senam pagi. Setelah itu pukul 08.00-12.00 menunggu apakah ada yang menjenguk atau tidak, jika ada yang menjenguk dia langsung keruang khusus untuk menemui penjenguk tapi jika tidak ada dia bisa tidur, main karambol dan ngobrol-ngobrol bersama napi lainnya., pukul 12.00-17.30 tidur, makan siang dan bermain pimpong, karambol bersama para napi tetapi lebih sering belajar membuat keterampilan bersama napi yang pintar membuat kerajinan dari kayu, namun jika ada cerama atau motivasi dari lembaga al-falah para napi wajib mengikuti, biasanya ceramah atau motivasi dilakukan pukul 13.00-14.00 dan 2x seminggu., pukul 17.30 persiapan jama ah sholat magrib dan wajib diikuti diikuti oleh napi anak yang muslim, bagi non muslim bisa tiduran, menonton 44 Syaiful Bukhori, Napi Anak, Wawancara, Lapas Medaeng Surabaya, 16 juni 2014.

52 telivisi dll. Setelah sholat magrib dia mengaji sampai waktu sholat isya. Setelah itu bebas mau melakukan apa asalkan tetap didalam blok karena pukul 19.00 pintu blok ditutup., setelah keluar atau bebas dari lembaga pemasyarakatan dia ingin bersekolah kembali tetapi tidak tau apa ada sekolah yang mau menerimanya, mempunyai keterampilan membuat kapal-kapalan dari kayu. 45 c. Responden 3 Anggit Yulian Kurniawan, 17 tahun, kelas 1 SMK PGRI VI, bapak sebagai seles sepeda motor yamaha dan ibu sebagai buruh pabrik sampoerna, diputus 3 tahun kasus asusila, kegiatan selama dilembaga pemasyarakatan dihari senin sampai minggu setelah bangun pukul 07.00 kegiatan pertama adalah piket bersih-bersih blok jika tidak sedang piket bisa mandi atau tidur lagi namun jika hari jumat wajib mengikuti senam pagi. Setelah itu pukul 08.00-12.00 menunggu apakah ada yang menjenguk atau tidak, jika ada yang menjenguk dia langsung keruang khusus untuk menemui penjenguk tapi jika tidak ada dia bisa tidur, main futsal dan ngobrol-ngobrol bersama napi lainnya., pukul 12.00-17.30 tidur, makan siang dan bermain karambol bersama para napi lainnya namun jika ada cerama atau motivasi dari lembaga 45 Kurniawan Apryanto, Napi Anak, Wawancara,, Lapas Medaeng Surabaya, 16 juni 2014.

53 al-falah para napi wajib mengikuti, biasanya ceramah atau motivasi dilakukan pukul 13.00-14.00 dan 2x seminggu., pukul 17.30 persiapan jama ah sholat magrib dan wajib diikuti diikuti oleh napi anak yang muslim, bagi non muslim bisa tiduran, menonton telivisi dll. Setelah sholat magrib dia menonton televisi. Setelah itu bebas mau melakukan apa asalkan tetap didalam blok karena pukul 19.00 pintu blok ditutup, belum tau setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan Medaeng mau apa dan kemana, tidak mempunyai keterampilan. 46 C. Kendala-kendala Perlindungan terhadap Anak Di Bawah Umur Terpidana Kasus Asusila Di Lembaga Pemasyarakatan Medaeng Surabaya Menurut bapak Aries selaku subsi Bankumluh, untuk bisa memenuhi sistem pemasyarakatan yang dimaksud Undang-undang nomer 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan, dari faktor Lapas sendiri perlu adanya penambahan anggaran karena untuk memenuhi kegiatan-kegiatan dan sarana prasarana butuh dana yang menunjang hal itu semua sedangkan untuk anggaran yang diberikan pemerintah belum bisa mencukupi semua kegiatan dan sarana prasarana yang ada, selain itu jumlah petugas yang tidak sebanding dengan jumlah narapidana sehingga seringkali membuat petugas kesulitan dalam memberikan pengawasan, dan juga terkendala soal keterbatasan lahan 46 Anggit Yulian Kurniawan, Napi Anak, Wawancara, Lapas Medaeng Surabaya,16 juni 2014.

54 lembaga pemasyarakatan Medaeng Surabaya itu sendiri dengan banyaknya narapidana dan lahan yang ada pada saat ini sehingga Lapas Medaeng Surabaya menjadi tampak penuh dan sempit. 47 47 Bapak Areis, Subsi Bankumluh, Wawancara, Lapas Medaeng Surabaya, 16 Juni 2014.