GLOSARIUM. : Hari kelima dalam sisten penanggalan Karo. : Hari ke-13 dalam sistem penanggalan Karo.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. dulu mereka telah memiliki budaya. Budaya dalam hal ini memiliki arti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

DAFTAR INFORMAN. Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual) Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual)

BAB II GAMBARAN UMUM SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT KARO

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah Karo adalah salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. berada dari beberapa etnik yang ada di Sumatra Utara yaitu etnik Karo atau kalak

BAB II MUSIK TRADISIONAL MASYARAKAT KARO. Pengertian masyarakat dapat dipahami sebagai suatu kesatuan hidup

BAB I PENDAHULUAN. rias, tata busana, pentas, setting, lighting, dan property. Elemen-elemen tari dapat

PEMBUATAN INSTRUMEN TIUP BALOBAT

DALAN GENDANG: ANALISIS POLA RITEM DALAM ANSAMBEL GENDANG LIMA SENDALANEN OLEH TIGA MUSISI KARO SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN

JUPIIS VOLUME 5 Nomor I Juni * Dosen Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, UNIMED

BAB II MUSIK TRADISIONAL MASYARAKAT KARO. (meliputi Tanah Karo Simalem dan sekitarnya), Kabupaten Langkat, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang

BAB II GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. dengan spesifikasi objek penelitian surdam belin (tangko kuda) yang terdapat di Desa

LAMPIRAN. Hari Baik Dan Tidak Baik Ercibal Menurut Kelender Karo. melakukan ercibal dalam satu bulan menurut kelender suku Batak Karo adalah

DALAN GENDANG: ANALISIS POLA RITEM DALAM ANSAMBEL GENDANG LIMA SENDALANEN OLEH TIGA MUSISI KARO

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Nusantara. Sebagai suku bangsa mereka mempunyai kebudayaan yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat Karo. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

ARTIKEL ILMIAH ANALISA RHYTM DAN MELODY INSTRUMEN KULCAPI DALAM UPACARA ERPANGIR KU LAU PADA MASYARAKAT KARO ABSTRACT

FUNGSI TARI DALAM UPACARA ADAT NGELETARKEN PADA MASYARAKAT KARO

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E DAN 2014 KAJIAN ORGANOLOGIS SURDAM PUNTUNG BUATAN PAUZI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebuah sistem dari kumpulan nilai, gagasan, dan praktek yang memiliki fungsi

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang perorang antar generasi. Konflik tersebut sering muncul antar tetangga,

Minah Sinuhaji. Kata kunci: Pelestarian adat, perkawinan, batak karo, atraksi wisata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR INFORMAN. 1. Nama : Piyai Br Ginting (Iting Juni) Umur : 78 tahun Pekerjaan : Petani

BAB II STRUKTUR SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT KARO. Jauh sebelum kedatangan Belanda, orang-orang Karo sudah bermukim dan mendiami

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah media yang digunakan manusia untuk memberitahu,

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau besar seperti, Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan,

UPACARA NENGGET PADA MASYARAKAT SUKU KARO

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ciri khas yang menjadi identitas bagi mereka. Cimpa, terites, tasak telu

BAB II ADAT NGGELUH (HIDUP) MASYARAKAT KARO. Upacara peralihan (rites of passage) adalah upacara keagamaan yang

BAB I PENDAHULUAN. perasaanya. Sebagai masyarakat yang berinteraksi mereka mempunyai penilaian

BAB II KEBUDAYAAN MUSIK KARO. Secara garis besar suku Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, dan

BAB II. Sumatera Utara, letak wilayah desa ini dikelilingi dan dibatasi oleh beberapa desa serta. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sigenderang.

BAB II TINJAUAN UMUM MASYARAKAT KARO. 2.1 Letak Geografis dan Kondisi Alam Kabupaten Karo

BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentuknya, antara lain kuningan, logam, kayu, tanduk, bambu, dan lain

BAB III METODE PENELITIAN. artinya ilmu pengetahuan. Sudaryanto (1982:2), metodologi adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku (etnis). Masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB III EKSISTENSI DAN PERKEMBANGAN PENGGUNAAN SARUNE DALAM MASYARAKAT KARO

PERANAN ALAT MUSIK KEYBOARD PADA MUSIK TRADISIONAL MASYARAKAT KARO

GENDANG LIMAPULUH KURANG DUA PADA MASYARAKAT ETNIS KARO DI SUMATERA UTARA Oleh: Wiflihani *

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III KEBUDAYAAN KARO DAN COKONG-COKONG DALAM MASYARAKAT KARO. diantara Lintang Utara dan Bujur Timur dengan luas

BAB II KONDISI GEOGRAFIS MASYARAKAT KARO DI DESA SURBAKTI. penggunaan musik tiup dan faktor- faktor yang melatar-belakangi penerimaan dan

BAB II LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA. Masyarakat Karo berada di daratan tinggi Tanah Karo yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KARO DI DESA TIGA JUHAR. masa itu wilayah administrasi dan geografi Kabupaten Deli Serdang sangat luas.

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

ANALISIS PERAN KETENG-KETENG

BAB II KEBERADAAN GENDANG LIMA SENDALANEN DALAM MASYARAKAT KARO. 2.1 Pengertian dan Istilah Gendang Lima Sendalanen

BAB III SISTEM PEMBAGIAN WARISAN PADA MASYARAKAT KARO DI DESA RUMAH BERASTAGI KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI ORGANOLOGIS KETENG KETENG PADA MASYARAKAT KARO BUATAN BAPAK BANGUN TARIGAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan dengan cara cara yang tradisional. Masyarakat. lingkungan dimana mereka bertempat tinggal.

SPIRITUALITAS UPACARA GENDANG KEMATIAN ETNIK KARO PADA ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. dan doa-doa, manuk mira, dan boras pirma tondi oleh amang, inang,

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

DARI PENYUNTING. Etnomusikologi, Nomor 7 Tahun 4 Maret 2008 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. masing manusia tersebut mewujudkan kebudayaannya dalam bentuk ide - ide,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebudayaan masa prasejarah pada masyarakat sekarang di antaranya hanya dapat

ARTIKEL ILMIAH KAJIAN ORGANOLOGI GENDANG SINGINDUNGI DAN GENDANG SINGANAK DI DESA PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG. Hendrix Irvan Tarigan

BAB II BIOGRAFI BAPAK HASAN BASRI BARUS DALAM KONTEKS BUDAYA KARO DI SIMATERA UTARA

BENTUK DAN MAKNA SIMBOL TARI TEMBUT-TEMBUT DALAM UPACARA ADAT NDILO WARI UDAN PADA MASYARAKAT KARO

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

No Nama Umur Pekerjaan Alamat. 1 Yohanes 60 tahun Pensiunan Pegawai. 2 Adrianus 45 tahun Guru Agama Desa. 3 April 25 Tahun Pembuat senjata Desa

GARAMATA : SEBUAH GERAKAN NATIVISTIK DI DATARAN TINGGI KARO SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H : WIFKY NORISTA E. KARO-KARO NIM :

BAB I PENDAHULUAN. upacara adat disebut kerja, yang pertama disebut Kerja Baik yaitu upacara adat

Rumah Adat Siwaluh Jabu: Makna dan Fungsinya Bagi Masyarakat Karo di Desa Lingga, Kab. Karo

GURU SI BASO DALAM RITUAL ORANG KARO: Bertahannya Sisi Tradisional dari Arus Modernisasi

KONTINUITAS DAN PERUBAHAN GENDANG PATAM-PATAM DALAM MUSIK TRADISIONAL KARO

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KARO DAN KEBUDAYAANNYA. Suku Karo dikenal sebagai salah satu sub suku Batak 1, yang secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pilihan-pilihan individu. Pilihan-pilihan ini secara normatif diatur atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering

HELENTA BR TARIGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya. Keberagamaan budaya yang dimiliki Indonesia dikarenakan Indonesia

BAB II. Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Kecamatan Tigapanah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda, berdasarkan waktu dan riwayat hidupnya. Saat

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TONGKOH. Desa Tongkoh berada diantara jalan raya Berastagi-Medan, jarak dari Ibukota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

RAKUT SITELU DESKRIPSI KARYA SENI

KAJIAN ORGANOLOGI INSTRUMEN SARUNE PADA MASYARAKAT KARO. Yobel Arista Sitepu Abstrak

BAB II URAIAN TENTANG OBJEK WISATA BUDAYA RUMAH ADAT KARO SIWALUH JABU

BAB II GAMBARAN UMUM PAJAK BUAH BERASTAGI

BAB I PENDAHULUAN. daerah Batak Karo masih tetap terlestari (Bangun, 1990). perempuan disebut beru. Merga atau beru ini disebutkan di belakang nama

DISERTASI SPIRITUALITAS UPACARA GENDANG KEMATIAN ETNIK KARO PADA ERA GLOBALISASI

Transkripsi:

242 GLOSARIUM Aditia Aditia Naik Aditia Turun Aerophone : Hari pertama dalam sistem penanggalan Karo. : Hari kedelapan dalam sistem penanggalan Karo. : Hari ke-22 dalam sistem penanggalan Karo. : Alat musik yang sumber bunyinya berasal dari tiupan/ udara. Amak Cur Anak Beru Begu Jabu Belah Naik : Tikar anyam berwarna putih : Anak perempuan; Pihak penerima isteri. : Roh nenek moyang yang masih tergolong sedarah. : Hari ketujuh dalam sistem penanggalan Karo. Belah Purnama Raya : Hari ke-14 dalam sistem penanggalan Karo. Belah Turun Beras Pati Medem Beras Pati Pultak Beras Pati Tangkep Beras Pati 19 Budaha Budaha Gok Budaha Medem Budaha Ngadep Cibal Cukra Dudu (Lau) Cukra Enem Berngi : Hari ke-21 dalam sistem penanggalan Karo. : Hari ke-25 dalam sistem penanggalan Karo. : Hari kelima dalam sisten penanggalan Karo. : Hari ke-12 dalam sistem penanggalan Karo. : Hari ke-19 dalam sistem penanggalan Karo. : Hari keempat dalam sistem penanggalan Karo. : Hari ke-18 dalam sistem penanggalan Karo. : Hari ke-25 dalam sistem penanggalan Karo. : Hari ke-11 dalam sistem penanggalan Karo. : Sesaji/Sesajen. : Hari ke-13 dalam sistem penanggalan Karo. : Hari keenam dalam sistem penanggalan Karo.

243 Cukrana Mate Cukrasi 20 Dagangen Dalin Bulan Dibata idah : Hari ke-27 dalam sistem penanggalan Karo. : Hari ke-20 dalam sistem penanggalan Karo. : Kain putih polos : Hari ke-29 dalam sistem penanggalan Karo. : Tuhan yang kelihatan ( sebutan untuk kalimbubu) Gendang Balobat : Sekelompok alat yang terdiri dari balobat, keteng-keteng, dan mangkuk. Gendang Kulcapi : Sekelompok alat yang terdiri dari kulcapi, keteng-keteng, dan mangkuk. Gendang Sarune : Sekelompok alat yang terdiri dari sarune, gendang singindungi, gendang singanaki, gung dan penganak. Gender : Pembedaan pensifatan antara laki laki dan perempuan secara kultural. Guru Mbelin Homogen Idiochordophone : Dukun yang memiliki tingkatan tertinggi. : Sejenis; Sebangsa. : Alat musik yang memiliki senar namun sumber bunyinya berasal dari badan alat itu sendiri. Idiophone : Alat musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat itu sendiri. Isap Jenujung : Cerutu atau rokok. : Roh (roh leluhur) yang menjaga raga manusia.

244 Kalimbubu Kampoh Klan Kosmos Marginal Marginalisasi Mate Bulan Membranophone Merga Silima Missionari Mitis : Pihak pemberi istri. : Sarung : Garis keturunan keluarga. : Alam semesta. : Terpojok; Terpinggirkan. : Dipojokkan; Dipinggirkan (ada unsur kesengajaan). : Hari ke-28 dalam sistem penanggalan Karo. : Alat musik yang sumber bunyinya berasal dari membran. : Lima induk merga dalam sistem kekerabatan Karo. : Pengembang ajaran Kristen. : Tahap kehidupan dimana manusia secara tradisional masih terhubung dengan pencipta alam semesta beserta penghuninya. Nggara : Hari ketiga dalam sistem penanggalan Karo. Nggara Enggo Tula : Hari ke-17 dalam sistem penanggalan Karo. Nggara Sepuluh Nggara Simbelin Nini Bulang Nini Deleng Odak-Odak Organologi : Hari ke-10 dalam sistem penanggalan Karo. : Hari ke-24 dalam sistem penanggalan Karo. : Kakek/Nenek : Nenek penguhuni gunung. : Tempo ± 90-98 MM : Ilmu yang mengklasifikasi alat musik berdasarkan empat jenis sumber bunyi. Otoritas Pangir : Dominasi. : Ramuan mandian yang digunakan pada upacara ritual erpangir ku lau.

245 Patam-patam Patriarki Patrilineal Penggual Power Private Public Rakut Sitelu Rimo Rimo Mukur Ritual Ritus Sakral Sami Sara Seluk Seks Sekte Senina Sierjabaten : Tempo ± 98-105 MM : Paham yang mengagungkan otoritas laki-laki. : Paham yang mengikuti garis keturunan dari laki-laki. : Pemain musik tradisional Karo. : Kekuasaan. : Lingkungan dalam rumah tangga. : Lingkungan luar rumah tangga. : tiga buah simbiosis dalam sistem kekerabatan etnis Karo. : Jeruk : Jeruk purut : Kegiatan yang berhubungan dengan kekuatan magis. : Kegiatan; Upacara. : Hymne; Khyusuk. : Hari ke-30 dalam sistem penanggalan Karo. : Proses kerasukan roh (dalam bahasa Karo). : Jenis kelamin (Laki-laki/perempuan). : Kelompok ibadah; Aliran kepercayaan. : Saudara. : Orang yang memiliki jabatan tinggi dalam sebuah upacara (biasanya diberikan kepada pemusik) Simalungen Rayat Subordinasi Suma Suma Cepik Suma Siwah : Tempo ± 60-66 MM : Penyisihan secara sengaja. : Hari kedua dalam sistem penanggalan Karo. : hari ke-16 dalam sistem penanggalan Karo. : Hari kesembilan dalam sistem penanggalan Karo.

246 Sumana Mate Supranatural Tendi Trance Tudung : Hari ke-23 dalam sistem penanggalan Karo. : Berhubungan dengan indera ke-enam : Roh yang menaungi sebuah makluk : Keadaan di bawah alam sadar; Kerasukan roh. : Hiasan kepala perempuan Karo yang terbuat dari lilitan Kain. Tula Tutur Siwaluh Uis Umang : Hari ke-15 dalam sistem penanggalan Karo. : Delapan hubungan kekerabatan dalam masyarakat Karo. : Kain tradisional masyarakat Karo. : Manusia kerdil; Menusia pertama di tanah Karo.