BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RECURRENT YANG TEROPTIMASI SECARA HEURISTIK UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN PEUBAH ENSO

Afan Galih Salman; Yen Lina Prasetio

PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RECURRENT YANG TEROPTIMASI SECARA HEURISTIK UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN PEUBAH ENSO

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN RECURRENT DENGAN METODE PEMBELAJARAN GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN RECURRENT MENGGUNAKAN GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE AND MOMENTUM UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Contoh data Shorea hasil kodefikasi

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Awal Musim Hujan Berdasarkan Suhu Permukaan Laut

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

BAB VIIB BACKPROPAGATION dan CONTOH

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

BAB III METODE PENELITIAN

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

Architecture Net, Simple Neural Net

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Laju pembelajaran 0.1, 0.3, 0.5

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras. Perangkat Keras Spesifikasi Processor Intel Core i3. Sistem Operasi Windows 7

1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN

Presentasi Tugas Akhir

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Studi Modifikasi standard Backpropagasi

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan Februari 2014 sampai dengan Juli 2014 di

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

BAB III PEMBAHASAN. A. Arsitektur dan Model Fuzzy Neural Network untuk Klasifikasi Stadium

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

Volume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

BAB 1 PENDAHULUAN. datang berdasarkan keadaan masa lalu dan sekarang yang diperlukan untuk

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

Penerapan JST (Backpropagation) untuk Prediksi Curah Hujan (Studi Kasus : Kota Pekanbaru)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK SELEKSI PENERIMAAN CALON MAHASISWA BARU DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Mahasiswa: Muhimmatul Khoiro Dosen Pembimbing: M. Arief Bustomi, S.Si, M.Si.

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

Transkripsi:

17 BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Desain. yang digunakan adalah jaringan recurrent tipe Elman dengan 2 lapisan tersembunyi. Masukan terdiri dari data : wind, SOI, SST dan OLR dan target adalah data curah hujan. Pada saat proses penentuan arsitektur standar JST recurrent, dilakukan proses trial & error untuk mendapatkan unjuk kerja JST yg optimum dengan parameter : Dimensi jaringan ( jumlah neuron dan hidden layer ). Laju Pembelajaran ( learning rate ) Algoritma pembelajaran nantinya akan digunakan optimasi teknik heuristik yang terdiri dari 3 algoritma pembelajaran berikut: (1) Gradient descent adaptive learning rate. (2) Gradient descent adaptive learning rate & momentum (3) Resilient backpropagation Setiap proses pelatihan dan pengujian diulang sebanyak 20 kali untuk dicari nilai ratarata dan simpangan bakunya (Normakristagaluh 2004). Hasil dari pengujian adalah tingkat keakuratan antara nilai dugaan dengan nilai aktual berdasarkan dua parameter yaitu R 2 dan RMSE. Nilai R 2 yang diperoleh dikalikan 100% untuk memudahkan pembacaan tingkat keakurasian. 4.2 Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini akan dikaji permodelan JST recurrent yang teroptimasi secara heuristik untuk pendugaan curah hujan berdasarkan peubah ENSO. Tahapan permulaan, masing-masing kelompok data akan mengalami proses inisialisasi dengan menggunakan metoda Nguyen-Widrow. Jumlah neuron dan hidden layer ditetapkan dengan percobaan pendahuluan secara trial & error dan merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya. Tahap berikutnya dilakukan percobaan yaitu :

18 a. Langkah pertama dilakukan pembelajaran terhadap ke empat peubah ENSO dan curah hujan sebagai target, dengan menggunakan kelompok data pertama yaitu 75% data pelatihan dan 25% data pengujian. b. Langkah kedua dilakukan pembelajaran terhadap ke empat peubah ENSO dan curah hujan sebagai target, dengan menggunakan kelompok data kedua yaitu 50% data pelatihan dan 50% data pengujian. Langkah di atas dilakukan terhadap ketiga algoritma pembelajaran heuristik yaitu : a. Gradient descent adaptive learning rate Struktur standar untuk penelitian dengan menggunakan algoritma pembelajaran gradient descent adaptive learning rate seperti disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Struktur JST recurrent standar gradient descent adaptive learning rate Fungsi aktivasi hidden layer 1 Fungsi aktivasi hidden layer 2 Fungsi aktivasi layer output Toleransi galat 0.01 Sigmoid biner Sigmoid bipolar Fungsi liniear Maksimum epoh 30.000 Laju pembelajaran 0,1 Maksimum kenaikan kinerja 1,06 Komposisi percobaan yang dilakukan adalah terhadap komposisi nilai: lr_inc 1,20 & lr_dec 0,6 lr_inc 1,05 & lr_dec 0,6 lr_inc 1,05 & lr_dec 0,7

19 b. Gradient descent adaptive learning rate & momentum. Struktur standar untuk penelitian dengan me nggunakan algoritma pembelajaran Adaptive learning rate & momentum seperti disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Struktur JST recurrent standar gradient descent adaptive learning rate & momentum Fungsi aktivasi hidden layer 1 Fungsi aktivasi hidden layer 2 Fungsi aktivasi layer output Toleransi galat 0.001 Sigmoid biner Sigmoid bipolar Fungsi liniear Maksimum epoh 20.000 Laju pembelajaran 0,1 Maksimum kenaikan kinerja 1,06 Penambahan laju pembelajaran 1,05 Penurunan laju pembelajaran 0,6 Komposisi percobaan yang dilakukan adalah parameter momentum: mc 0,7 & mc 0,9 c. Resilient backpropagation. Struktur standar untuk penelitian dengan menggunakan algoritma pembelajaran resilient backpropagation seperti disajikan pada Tabel 3.

20 Tabel 3. Struktur JST recurrent standar resilient backpropagation Fungsi aktivasi hidden layer 1 Sigmoid biner Fungsi aktivasi hidden layer 2 Sigmoid bipolar Fungsi aktivasi layer output Fungsi liniear Toleransi galat 0.001 Maksimum epoh 6.000 Laju pembelajaran 0,3 Maksimum perubahan bobot 50 Besarnya perubahan bobot awal 0,05 Komposisi percobaan yang dilakukan adalah terhadap pasangan nilai: delta_inc 1,5 & delta_dec 0,6 delta_inc 1,5 & delta_dec 0,5 delta_inc 1,7 & delta_dec 0,4 delta_inc 1,7 & delta_dec 0,5. Pada setiap kelompok data dengan komposisi di atas dilakukan percobaan terhadap variasi leap yang berbeda-beda yaitu leap = 0, 1, 2, dan 3. Leap 0 pendugaan curah hujan jatuh pada bulan yang sama. Leap 1 pendugaan curah hujan jatuh pada satu bulan ke depan. Leap 2 pendugaan curah hujan jatuh pada dua bulan ke depan. Leap 3 pendugaan curah hujan jatuh pada tiga bulan ke depan. Setiap percobaan dilakukan pengulangan/iterasi sebanyak 20 kali dengan tujuan memperoleh rata-rata R 2 dan RMSE yang memiliki simpangan baku terkecil. Nilai R 2

21 dan RMSE tiap kombinasi terletak pada selang nilai tertentu (minimum da n maksimum). Hasil percobaan pada penelitian ini difokuskan pada perbandingan ketepatan pendugaan JST menghasilkan R 2 maksimum dan RMSE minimum. 4.3 Desain Struktur Data Desain struktur data berupa tabel data bulanan peubah-peubah ENSO & curah hujan (selengkapnya pada Lampiran 1) seperti disajikan pada Tabel 4. 4.4. Desain Keluaran (Output) Tabel 4. Data peubah ENSO & curah hujan Bulan OLR WIND SOI SST Curah Hujan (mm) Januari 23,5 6,6 0,5 0,18 649,0 Februari 9,7 6,7 1,2 0,28 601,0 Maret 21,7 7,4 0,9 0,52 321,0 April 5,4 5,3 1,0 0,9 151,0 Mei 19,7 5,9 0,5 1,06 14,0 Juni 22,4 6,1 0,6 0,79 176,0 Juli 25,9 8,2-0,2 0,48 121,0 Agustus 40,6 6,6 1,7 0,14 12,0 September 40,1 6,5 0,9 0,28 40,0 Oktober..dst 28,3 6,1 1,2 0,33 53,0 Data keluaran berupa tabel hasil penelitian berupa nilai-nilai epoch, R 2 RMSE dari setiap kelompok data percobaan dengan 3 algoritma yang telah dilakukan juga dihitung nilai nilai R 2 minimum, R 2 maksimum, rata-rata R 2, standar deviasi R 2, RMSE minimum, RMSE maksimum, rata-rata RMSE dan standar deviasi RMSE. dan 4.5 Perangkat Keras dan Lunak Penelitian ini menggunakan perangkat keras dan lunak sebagai berikut: a. Intel Pentium IV 2,66 GHz b. Memori SDRAM 256 MB, hardisk 40 GB c. Matlab 7 d. Microsoft Excel Xp Professional