BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan saat ini disadari atau tidak telah masuk dan melakukan persaingan pada area analisis, karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah informasi yang banyak, masalah utama operasional adalah untuk fokus pada informasi yang sesuai (Järvinen 2014). Manajemen menyadari bahwa peran informasi harus memperoleh fokus lebih dari sisi manajerial dibandingkan sebelumnya, karena hambatan dari keberhasilan organisasi tidak lagi modal atau bahan baku atau sumber daya fisik lainnya, tetapi aset pengetahuan (Pirttimäki 2007). Selain itu, akselerasi yang sangat cepat dibutuhkan di mana ekonomi global saat ini beroperasi memerlukan akses yang lebih mudah dan cepat untuk manajemen informasi operasional. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi metrik kinerja, memahami perilaku pelanggan dan memprediksi tren pasar (Hedgebeth 2007). Davenport (2006) menggunakan istilah Intelligent Company untuk menggambarkan organisasi yang tidak hanya tahu produk apa yang pelanggan inginkan, tetapi dapat menentukan harga yang mana pelanggan bersedia untuk membayar, berapa banyak item setiap segmen pelanggan akan membeli dalam seumur hidup, dan apa pemicu mereka untuk membeli lebih banyak lagi. Banyak fungsi organisasi yang secara tradisional bergantung pada kreativitas dan wawasan manusia, hari ini dapat ditingkatkan dengan teknik kuantitatif yang canggih yaitu dengan Business Intelligence (BI), alat lain dari 1
pemanfaatan teknologi informasi. Dengan menerapkan BI, organisasi dapat belajar dari data yang telah dikumpulkan ke dalam sistem kemudian mengubah informasi menjadi pengetahuan strategis (Ramakrishnan et al. 2012). Dengan mengambil keuntungan dari sumber intelektual baik sumber daya manusia maupun IT dapat memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya tradisional yang lebih baik dari para pesaingnya (Sharma dan Dijaw 2011). Bagaimanapun juga the amount of information available for users increases slower than the number of business decisions that should have thorough information support. (Popovic et al. 2010). Keselarasan strategis TI telah banyak diteliti (misalnya Avison et al. 2004, Coleman dan Papp 2006, Hirschheim dan Sabherwal 2001), tetapi masih sangat kurang pada pengembangan BI, atau dengan kata lain strategi yang membahas manajemen informasi, data warehousing dan penggunaan informasi dalam hubungan satu sama lain. Strategi data warehousing terkait dengan sistem implementasi dan fokus pada atribut teknis (misalnya. Sen dan Sinha 2005). Dengan demikian, tesis ini mengambil pendekatan pengembangan keselarasan strategis bisnis dan BI. Organisasi perlu memahami bagaimana keselarasan strategis diciptakan dan dipertahankan, dan apa-apa saja sudut pandang yang berbeda yang harus diperhitungkan dalam proses. Aspek lain yang dibahas terkait dengan proses pengembangan BI dalam teori adalah Critical Success Factors (CSF) dalam perencanaan inisiatif BI dan implementasi. Sebagaimana yang telah dipaparkan bahwa BI bukan hanya sekedar TI, BI berhubungan dengan pengelolaan informasi bisnis, oleh karena itu menyelaraskan BI dengan strategic management menurut 2
pendapat penulis merupakan sebuah subjek yang sangat menarik untuk diteliti. Untuk dapat tetap kompetitif, keputusan strategis berdasarkan atas informasi yang berharga perlu diambil. Competitive Intelligence Cycle berarti untuk mendefinisikan kebutuhan informasi tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari tesis ini adalah untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi sudut pandang, metode dan CSF dalam menciptakan roadmap strategi BI yang selaras dengan tujuan bisnis strategis. 1.1.1. Manajemen Stratejik Manajemen stratejik terdiri dari perencanaan strategis dan atau analisis, membuat keputusan strategis, dan melakukan tindakan dalam rangka menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Selain perencanaan strategis, para pemimpin harus mengambil keputusan strategis. Keputusan yang menyangkut organisasi aktif dalam industri yang mana, serta bagaimana caranya untuk bersaing dalam industri tersebut. Keputusan ini perlu diubah menjadi tindakan agar menjadi efektif. Tindakan ini sering mencakup alokasi sumber daya agar organisasi mampu bergerak dalam mencapai tujuan yang dimaksud. Aspek lain dari manajemen stratejik adalah untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan untuk mengungguli persaingan (Dess et al., 2005). Penelitian ini dilakukan sebagai proyek penelitian lapangan, di mana penulis adalah anggota aktif dari tim-tim proyek PT. LSCT. Tesis ini tidak hanya memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah praktis dalam sistem organisasi, tetapi juga eksplorasi ke dalam isu strategis proses pembuatan BI yang merupakan kepentingan manajerial secara umum, dan penguatan atas teori-teori akademis pada kerangka BI. 3
1.1.1.1. Strategi Beberapa literatur penulis kumpulkan untuk mendapatkan gambaran definisi dari strategi. Misalnya, Strategy is the company choice as to key decision variables such as price, promotion, quantity and quality. The company, to have good performance, must be correctly positioned in its industry. (Porter, 1980), Strategy is a set of offensive or defensive actions to create a defensible position in an industry, to cope successfully with competitive forces and thus get a higher return on investment. (Porter, 1985), Strategy means performing different activities to those performed by rivals or performing the same activities differently. (Porter, 1996), Strategy is the set of plans from top management to achieve results consistent with the organizational mission and objectives. (Wright et al., 1997). 1.1.1.2. Proses Perencanaan Stratejik Proses perencanaan stratejik adalah dengan memindai nilai-nilai bersama dari suatu organisasi dan lingkungan internal dan eksternal, membandingkan dengan tujuan masa depan organisasi, yang memungkinkan untuk menentukan tujuan konkret dan taktik untuk mencapai tujuan tersebut. Evaluasi dan adaptasi dari proses perencanaan berkelanjutan memungkinkan perusahaan untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang berubah. 1.2. Rumusan Masalah Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi kerangka kerja untuk pengembangan Business Intelligence sesuai dengan tujuan strategis bisnis organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami komponen dari 4
strategi business intelligence: sudut pandang untuk pendekatan itu, critical success factor untuk mengelola dan metode menciptakannya. Literatur yang ada tentang keselarasan (alignment) bisnis, faktor-faktor yang menjadi kunci keselarasan, dan kerangka strategis dari manajemen informasi dipelajari dalam membangun kerangka teoretis yang komprehensif. Kerangka ini kemudian digunakan dan ditingkatkan dalam dan selama penelitian untuk mengetahui kecocokan antara teori dengan realitas, dan bagaimana model teoretis yang ada dapat diperkuat atau jika diperlukan didefinisikan ulang. 1.3. Pertanyaan Penelitian Bagaimana membangun Business Intelligence yang berhasil selaras dengan strategi bisnis organisasi? Sejumlah pertanyaan pendukung perlu untuk dijawab antara lain: 1. Bagaimana mengenali kebutuhan informasi dari berbagai pengambil keputusan dalam sebuah organisasi? 2. Bagaimana keselarasan strategis bisnis dan business intelligence dicapai? 3. Metode apa yang harus digunakan? 1.4. Tujuan Penelitian Untuk menganalisis dan memformulasikan kerangka kerja untuk pengembangan strategi business intelligence sesuai dengan tujuan strategis bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk memahami komponen dari strategi business intelligence: sudut pandang yang berbeda untuk pendekatan itu, critical success factor untuk mengelola dan metode menciptakannya. 5
1.5. Manfaat Penelitian Untuk dapat tetap kompetitif, strategic decisión yang berdasar kepada valuable information benar-benar harus diambil. Bagaimana perusahaan bisa mendapatkan valuable information jika BI yang telah ada tidak mampu menghasilkan valuable information tersebut, hal ini mungkin saja karena informasi yang dihasilkan tersebut tidak tepat sasaran baik secara kebutuhan maupun pengguna. Dengan demikian perusahaan perlu untuk mengevaluasi bagaimana selayaknya BI dapat secara optimum berjalan selaras dengan tujuan organisasi, terutama yang digunakan selama ini kemudian mengembangkan strategi lainnya yang lebih selaras dengan strategi bisnis. Manfaat inilah yang coba penulis tawarkan sebagai problem solving bagi bisnis. 1.6. Ruang Lingkup Penelitian Struktur penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, latar belakang teoretis dari tesis disajikan. Karena interpretasi yang berbeda dari istilah, definisi BI yang digunakan dalam tesis ini diuraikan setelah mendiskusikan kebutuhan informasi yang berbeda-beda, strategis, taktis dan operasional pengambilan keputusan, yang merupakan dasar dari setiap mekanisme sistem pelaporan para eksekutif. Teori dibalik keselarasan Bisnis-IT yang berfokus pada keselarasan strategis. Selain itu, sudut pandang manajemen informasi, CSF dan metode pengembangan BI ditelaah. Sebelum melalui dasar-dasar teoretis untuk kerangka yang digunakan dan dikembangkan selama studi empiris, pilihan untuk metode penelitian dipaparkan dalam Bab III. Selain mencoba untuk menggambarkan proses pembangunan strategi di bagian analisis tesis, upaya yang dilakukan untuk 6
memastikan validitas pada semua fase ditekankan. Setelah metode penelitian dan kerangka konseptual dijelaskan, tesis ini berkonsentrasi pada memperkenalkan struktur sistem organisasi yang diteliti, yang mengacu pada presentasi BI dalam studi perusahaan Logistic, Supply Chain, and Transportation (LSCT nama disamarkan). Rincian yang berkaitan dengan metode pengumpulan data diperiksa dan akhirnya hasil studi empiris dianalisis, dirangkum dan ditinjau. Akhirnya, hasil dari penelitian ini dipindahkan kemudian dibahas dari sudut pandang akademik dan manajerial. Pertama, proses pembuatan strategi dapat berorientasi bisnis seperti pemetaan kebutuhan informasi terhadap struktur proses bisnis. Kedua, proses dapat berorientasi Teknologi informasi (TI) seperti perbaikan struktur data warehousing dan management reporting interface. Rincian teknis seperti karakteristik dan perbandingan antara penyedia BI tidak dibahas atau dihilangkan. Ketiga, proses bisa tentang inisiatif BI dalam sebuah organisasi dan bisa tentang menguji faktorfaktor kritis dalam pemilihan data warehouse, atau bisa juga tentang mengevaluasi perkembangan lingkungan BI yang telah ada (existing). Secara keseluruhan, penelitian ini lebih difokuskan pada memberikan wawasan bagaimana proses pengembangan BI dilakukan dengan kepatuhan (adherence) terhadap strategi bisnis dan faktor-faktor di balik keberhasilannya, bukan mengukur hasil penciptaan strategi. Hasil dan pembelajaran dari subjek penelitian ini adalah sebagian besar jangka panjang. Dengan demikian, ruang lingkup hasil manajerial penelitian ini dibatasi untuk mengelola proses pengembangan strategi. 7
1.7. Sistematika Penelitian Struktur penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, latar belakang teoretis dari tesis disajikan. Karena interpretasi yang berbeda dari istilah, definisi BI yang digunakan dalam tesis ini diuraikan setelah mendiskusikan kebutuhan informasi yang berbeda-beda, dalam konteks strategis, taktis dan operasional pengambilan keputusan, yang merupakan dasar dari setiap sistem pelaporan eksekutif. Teori di balik keselarasan bisnis-it yang dengan fokus pada keselarasan strategis. Selain itu, sudut pandang manajemen informasi, CSF dan metodologi pengembangan BI turut diperiksa. Sebelum melalui dasar-dasar teoretis untuk kerangka yang digunakan dan dikembangkan selama studi empiris, pilihan untuk metode penelitian dipaparkan dalam Bab III. Selain mencoba untuk menggambarkan proses pembangunan strategi di bagian analisis tesis, upaya yang dilakukan untuk memastikan validitas (triangulasi) pada semua fase ditekankan. Setelah metode penelitian dan kerangka konseptual telah dijelaskan, tesis ini berkonsentrasi pada memperkenalkan struktur sistem klien, yang mengacu pada presentasi BI dalam studi perusahaan Logistic, Supply Chain, and Transportation (LSCT nama disamarkan). Rincian yang berkaitan dengan metode pengumpulan data diperiksa dan akhirnya hasil studi empiris dianalisis, dirangkum dan ditinjau. Akhirnya, hasil dari penelitian ini dipindahkan kemudian dibahas dari sudut pandang akademik dan manajerial. 8