BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR TABEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB IV PEMBAHASAN. perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure. a. Ketentuan Umum dalam melakukan penilaian agunan adalah :

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN USAHA MIKRO PADA PT. BANK X (PERSERO) TBK. CABANG BOGOR. Ulfa Fathia Sari dan Rachmatullaily Universitas Ibn Khaldun Bogor

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

BAB V PENUTUP. penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : pembiayaan dan rekening koran yang memiliki fungsi yang berbeda yakni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 PengertianTentang BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN PADA PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

WAKA<LAH PADA KJKS MBS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis penyebab dan penanganan pembiayaan murabahah bermasalah. Analisis pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh setiap

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. dan diperhadapkan dengan sumber pendapatan yang tidak mencukupi

KEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan yang diberikan PT. Bank Nagari Cabang Sijunjung dalam. a. Kredit Kepada Masyarakat yang Berpenghasilan Tetap (Kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Tinjauan Umum Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya

BAB V PENUTUP. kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya antara lain: perbankan. Perbankan merupakan industri jasa yang penting dalam menunjang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

BAB I PENDAHULUAN. keras, perangkat. lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem. pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Risiko Pembiayaan dengan Akad Murabahah di BTM Wiradesa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN KREDIT (STUDI PADA KOPERASI MARSUDI MULYO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cara yakni dengan cara tunai maupun kredit. Penjualan secara tunai akan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF BPR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI

BAB IV ANALISIS SISTEM

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja 1. Permohonan Nasabah datang ke bank untuk mengajukan permohonan pembiayaan murabahah modal kerja, maka nasabah harus mengisi formulir (lampiran 1) dan kelengkapan data seperti KTP suami istri, SIUP, SITU, TDP, NPWP, pas foto 4x6 dua lembar, dan foto copy agunan yang akan diserahkan. a. Risiko yang akan mungin terjadi Terjadinya persyaratan yang belum dilengkapi. b. Mitigasi Risiko Unit kerja pelaksana pembiayaan wajib memberikan konfirmasi secara tertulis kepada calon debitur dalam tempo selambatnya 3 hari kerja sejak permohonan diterima dan tercatat pada buku registrasi, dimintakan secara tertulis kepada debitur dengan penegasan dalam surat tersebut bahwa kelancaran proses pembiayaan sangat tergantung kepada kecepatan debitur dalam melengkapi dokumen yang diminta bank. Jika berkas telah lengkap maka di lakukan BI Checking guna mengetahui apakah nasabah memiliki pembiayaan di bank lain atau untuk 39

40 mengetahui apakah calon debitur masuk daftar hitam Bank indonesia. Setelah melakukan BI Checking maka akan dilakukan disposisi oleh pimpinan capem. 2. Identifikasi Permohonan a. Wawancara Wawancara dilakukan saat calon debitur berkunjung ke bank dan saat pejabat pembiayaan melakukan kunjungan lapangan ke lokasi usaha calon debitur. Pihak bank akan menanyakan tujuan pembiayaan nasabah, latar belakang usaha, jenis usaha, pendapatan usaha nasabah, lokasi usaha nasabah, dan jaminan yang akan diberikan. 1) Kemungkinan risiko Calon debitur bisa saja mengarang cerita atau berbohong. 2) Mitigasi Meminta agar nasabah memperlihatkan dokumen asli mengenai data pokok calon debitur serta dokumen agunan dan lainnya. b. Tinjauan Lapangan Pada saat tinjauan ke lapangaan, semua aspek yang menjadi penilaian bank sebelum menyetujui permohonan pembiayaan calon

41 debitur, pihak bank sangat memperhatikan prinsip 5C agar dapat mencegah kemungkinan timbulnya pembiayaan bermasalah dikemudian hari. 1) Character (Karakter) Penilaian karakter nasabah didasarkan hubungan yang telah terjalin antara nasabah dengan bank atau pihak ketiga lainnya melalui informasi yang diperoleh dari berbagai pihak yang yang dapat dipercaya sehingga bank dapat menyimpulkan bahwa nasabah adalah berwatak baik atau tidak menyulitkan bank dikemudian hari dilihat dari karakternya. Bank melakukan penilaian terhadap karakter atau watak nasabah adalah untuk mengetahui sebagaimana kemauan yang bersangkutan membayar kewajiban apabila permohonan disetujui bank. a) Risiko yang akan terjadi Calon debitur memberikan pernyataan palsu. b) Mitigasi (1) melihat BI Checking calon debitur. (2) Dapat dilihat dari hubungan baik nasabah dengan pelanggan. 2) Capacity (Kemampuan) Penilaian atas kemampuan nasabah dilakukan melalui wawancara langsung saat nasabah mengajukan permohonan

42 maupun saat kunjungan lokasi usaha disertai informasi dari pihak ketiga yang dapat dipercaya. Unsur yang akan dinilai terutama kemampuan manajemen, teknis, pemasaran, dan unsur lainnya sehingga bank merasa yakin bahwa usaha yang sedang /akan berjalan mampu dikelola oleh nasabah. a) Risiko yang akan terjadi (1) Calon debitur kurang mampu menghandle usaha. (2) Pembiayaan bermasalah. b) Mitigasi (1) Cek pendapatan jual beli harian, mingguan dan bulanan usaha calon debitur. (2) Agunan harus marketable dan bernilai ekonomis. (3) Mengurangi plafond. Jika telah lunas maka pembiayaan dapat ditambah kembali. 3) Capital (Permodalan) Penilaian terhadap permodalan nasabah diketahui melalui analisis terhadap laporan keuangan usaha nasabah baik kondisi beberapa tahun yang lalu, saat ini dan kemungkinan/proyeksi untuk masa datang. a) Risiko yang akan terjadi (1) Pembiayaan bermasalah b) Mitigasi

43 (1) Menurunkan plafond pembiayaan. Jika telah lunas maka pembiayaan dapat ditambah kembali. 4) Condition of Economy (Kondisi Perekonomian) Penilaian terhadap kondisi perekonomian diketahui melalui analisis terhadap faktor-faktor lainnya yang diperkirakan akan mempengaruhi kelangsungan usaha/proyek yang akan dibiayai seperti dampak lingkungan, sosial ekonomi dan budaya, perubahan kebijakan pemerintah, perkembangan teknologi, perkembangan ekonomi regional, nasional dan international. a) Risiko yang akan terjadi (1) Mengurangi pendapatan calon debitur. (2) Kemampuan bayar menurun. b) Mitigasi (1) Bagi usaha musiman, dilihat perputaran usaha calon debitur di hari-hari sepi. (2) Mengetahui berapa pendapatan minimal calon debitur, lalu mencocok kannya dengan plafond yang diajukan serta mencocok kan dengan angsuran perbulan. 5) Collateral (Agunan) Agunan dbutuhkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyimpangan yang mengakibatkan tidak sanggupnya

44 nasabah untuk membayar kembali pembiayaan dari usaha/proyek yang dibiayai bank. a) Risiko yang akan terjadi (1) Agunan tidak marketable (2) Agunan bersengketa b) Mitigasi (1) Meminta agunan tambahan (2) Nilai ekonomis agunan 120% dari plafond (3) Cek aman dokumen dengan notaris untuk mengetahui apakah agunan tersebut bersengketa atau tidak. 3. Analisa Pembiayan Analisis kelayakan usaha dibuat berdasarkan penilaian 5C, hal-hal yang dibahas dalam analisa pembiayaan adalah mencocok kan laporan berupa penilaian aspek keuangan, neraca, laporan laba rugi pada saat wawancara dengan yang terjadi dilapangan. 4. Rekomendasi Rekomendasi pembiayaan disusun secara tertulis berdasarkan analisis yang dilakukan. Isi dari rekomendasi merupakan hasil dari analisis yang telah dilakukan.. Rekomendasi ini dapat berupa usulan untuk ditolak atau disetujui. Setelah adanya persetujuan dari pejabat yang berwenang, kantor capem memberitahukan secara tertulis kepada calon

45 nasabah tentang disetujui permohonan dengan menggunakan Surat Persetujuan Pemberian Pembiayaan. 5. Apraissal Apraissal dibuat apabila pembiayaan telah disetujui. Penandatanganan akad pembiayaan dapat dilaksanakan setelah adanya Surat Persetujuan Pembiayaan (SPPP) dan telah dipenuhinya persyaratan pembiayaan, serta telah ditandatanganinya oleh calon nasabah. Kemungkinan risiko yang akan terjadi adalah kesalahan dalam penilaian. Mitigasi yang dilakukan adalah lebih meningkatkan ketelitian dalam memberikan penilaian terhadap penelitian yang telah dilakukan pada usaha calon nasabah. a. Dokumen Akad antara lain meliputi : 1) Akad Wakalah ( Lampiran 2 ) 2) Akad jual-beli (Al-Bai ) 3) Surat pengakuan Hutang ( Lampiran 3 ) 4) Surat Penyerahan Agunan dan Kuasa Menjual ( Lampiran 4 ) 5) Surat Tanda Terima Barang ( Lampiran 5 ) b. Dokumen Akad Murabahah dibuat bermaterai cukup dalam rangkap 2 (dua) Asli dan 1 (satu) copy dengan perincian penggunaan :

46 1) Asli bermaterai untuk Bank dan Nasabah 2) Tindasan pertama untuk nasabah 3) Tindasan kedua untuk arsip 6. Realisasi Pembiayaan Dalam realisasi pembiayaan, nasabah harus memiliki buku tabungan Bank Nagari. Pembiayaan dicairkan ke rekening nasabah. a. Risiko yang akan terjadi 1) Kesalahan dalam adminitrasi 2) Kesalahan dalam pemotongan pembiayaan 3) Kekurangan atau kelebihan setoran b. Mitigasi 1) Meningkatkan ketelitian petugas adminitrasi pembiayaan 2) Meningkatkan ketelitian teller dalam menerima setoran nasabah 7. Angsuran Pembayaran Pembiayaan Pembayaran atau pelunasan pembiayaan dilaksanakan sesuai dengan tabel angsuran pembiayaan. a. Risiko yang akan terjadi 1) Keterlambatan dalam pembayaran angsuran

47 2) Kekurangan pokok/margin b. Mitigasi Mengontrol nasabah minimal 1 kali dalam 1 bulan 8. Pengawasan Dalam mengontrol usaha nasabah agar dapat mengantisipasi kemungkinan pembiayaan bermasalah dikemudian hari, maka petugas pembiayaan mikro melakukan kunjungan ke lokasi usaha nasabah 1 kali dalam satu bulan guna mengetahui perkembangan usaha nasabah. Dalam dunia usaha tidak dapat dipungkiri terjadinya penurunan pendapatan pada usaha, hal ini salah satu menjadi faktor penyebab pembiayaan bermasalah, yaitu menurun nya kemampuan bayar nasabah dalam melunasi pembiayaan nya terhadap bank. a. Risiko yang akan terjadi 1) Kurangnya ketelitian petugas pembiayaan dalam mengontrol usaha nasabah 2) Data nasabah tidak lengkap 3) Laporan yang diberikan nasabah palsu

48 b. Mitigasi 1) Meningkatkan ketelitian dalam mengontrol kegiatan usaha nasabah 2) Memastikan laporan yang diberikan nasabah akurat 9. Penyelesaian dan Pelunasan Pembayaran Penyelesaian dan pelunasan atas fasilitas pembiayaan telah dipenuhinya semua kewajiban hutang nasabah terhadap bank dan dilaksanakan penyerahan dokumen agunan milik nasabah. Dalam penyerahan dokumen agunan setelah pelunasan pembiayaan, serta memperhatikan dan diteliti apakah agunan yang akan ditarik masih terikat fasilitas pembiayaan yang lainnya, guna menghindari risiko. Penyerahan dokumen agunan dilaksanakan setelah nasabah melunasi semua kewajibannya. Penyerahan dokumen harus dengan surat tanda terima pengambilan dokumen barang agunan ditanda tangani pejabat berwewenang dan nasabah. a. Risiko yang mungkin terjadi 1) Arsip dan dokumen nasabah hilang atau rusak 2) Peningkatan biaya pelusanan 3) Risiko ksekusi b. Mitigasi

49 1) Meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban dalam menyimpan dokumen agar dokumen tidak rusak bahkan hilang. 2) Meningkatkan ketelitian pegawai bank agar tidak ceroboh B. Contoh Kasus 1) Pak Anas (43 tahun) bergerak dalam bidang suplier tas branded, baik grosir maupun eceran. Langganannya saat ini didominasi oleh toko kelontong, eceran ataupun grosiran, sedangkan pembelian barang dagang nya diperoleh dari agen pabrik tas di Bandung. Toko pak Anas berlokasi dari Pasar atas Bukittinggi, dimana lokasi pasar tempat para wisatawan jam gadang. Untuk operasionalnya pak Anas memiliki mobil APV senilai Rp.... Pak Anas mengaku bahwa dengan pengalamanya selama lebih kurang 9 tahun dengan omset Rp..., masih dapat dikembangkan. Tahun sebelumnya pak Anas mengaku omset nya mencapai rata-rata Rp.... Pak Anas mengaku besarnya HPP adalah 85% dari harga jual, dengan biaya operasional termasuk gaji 5 pegawai, listrik, biaya transportasi sebesar Rp.... Sistem usahanya adalah memberikan piutang dagang, saat ini sebesar Rp... dengan persediaan barang dagangan Rp... Hutang dagang sebesar Rp..., namun apabila membeli dalam bentuk tunai diberikan diskon 2% dari harga beli. Beberapa langganan Pak anas adalah toko Fashion Bag dan toko Dunia Ladies, dimana dari trade checking diperoleh informasi hubungan usaha telah terjalin lebih kurang 6 tahun dengan masing-masing pembelian

50 perbulan Rp..., sedangkan hubungan kerjasama pak Anas dengan suplier dibandung terjalin hubungan baik lebih kurang 8 tahun. Pak Anas sebelumnya pernah memperoleh fasilitas dari bank tahun 2010, namun telah dilunasi dengan menjual agunannya. Saat ini telah pulihnya kondisi usahanya, berniat mengajukan pembiayaan kepada bank sebesar Rp..., adapun pembiayaan tersebut untuk kebutuhan modal kerjanya. Usaha pak Anas diyakini akan maju, mengingat memasuki lebaran dan ini dapat menunjukkan trend yang baik. Agunan yang diberikan oleh pak Anas adalah rumah tinggal senilai Rp... didaerah gulai bancah. 1. Tujuan Penggunaan Tujuan penggunaan pembiayaan untuk memenuhi tambahan modal kerjauntuk usaha dagang tas branded. 2. Analisa Jaminan Jaminan yang diberikan berupa sebidang tanah dan bangunan yang merupakan rumah tinggal pak Anas senilai Rp... Untuk jaminan dalam bentuk rumah terletak didaerah perumahan kelas menengah keatas. 3. Latar Belang Usaha Pak Anas usia 43 tahun sebelumnya merupakan debitur bank dengan fasilitas pembiayaan Rp..., dimana karena krisis ekonomi mengakibatkan Usahanya mengalami kemacetan. Namun kewajibannya terhadap bank tetap diselesaikan melalui penjualan jaminan. Saat ini dengan pengalaman lebih kurang 9 tahun dalam bidang suplier tas

51 branded terlebih setelah melewati masa krisis, usaha pak Anas tetap dilokasi yang sama telah dapat kembali berkembang. 4. Operasi Usaha Dalam menjalankan usahanya pak Anas dilindungi oleh izin-izin yang diperolehnya, yaitu SIUP No... dan SITU No... serta NPWP No... Lokasi usahanya terletak di pasar atas, dimana daerah tersebut tempat wisatawan jam gadang. Dengan melihat para pelanggn didominasi toko kelontong yang umumnya membeli 3 minggu sekali dalam sebulan, sehingga pada saat mengambil barang harus menyelesaikan kewajibanya terlebih dahulu. Kondisi dilakukan untuk menyesuaikan persaingan yang ada dengan usaha sejenis ataupun grosiran yang ada seperti makro. Dari hasil trade checking kepada beberapa pelanggan, bahwa toko pak Anas telah menjalin hubungan usaha lebih kuraang lebih 6 tahun. Kondisi ini menunjukan pak Anas memiliki pelanggan yang cukup loyal dan pelayanan yang diberikan cukup baik. Untuk menunjang usahanya pak Anas didukung oleh 5 pegawai termasuk 1 orang asisten an 1 buah colt APV untuk membantu operasionalnya. 5. Analisa Industri Usaha dibidang penjualan tas saat ini masih memiliki prospek yang baik, walaupun persaingan dibidang tersebut cukup ketat. Hal ini dengan melihat maraknya penjualan tas impor dan olshop lainnya. Namun melihat pengalaman dan langganan yang ada serta lokasi usaha yang

52 cukup strategis dan ramai, calon debitur optimis masih bisa bertahan. Pak Anas berencana untuk memperluas jangkauan usahanya melalui penjualan online. 6. Analisa Risiko a. Risiko pengelolaan adalah saat ini seluruh aktivitas usaha dikelola oleh pak Anas, namun hal ini telah diantisipasi dengan adanya peralihan pengelolaan secara bertahap yaitu untuk pemasaran tas online dikelola oleh anaknya. b. Risiko yang paling berat adalah risiko persaingan usaha khususnya melihat marak nya olshop tas impor dan olshop tas tiruan, namun hal ini telah diantisipasi dengan tetap memberikan piutang dagang juga memperluas usaha ke berbagai lokasi yang yang lebih dekat kepada para pelanggan. 7. Analisa Keuntungan Bank Keuntungan bank didalam membiayai kebutuhan modal kerja dari pak Anas adalah selain memperoleh keuntungan margin, provisi dan adminitrasi juga diharapkan aktivitas usaha pak Anas yang selama ini ada di bank juga berkembang seiring dengan pertumbuhan usahanya. 8. Analisa Hubungan Bank

53 Dari hasil BI Checking maupun hasil wawancara, pak Anas tidak pernah berhubungan dengan bank lain. Selama berhubungan dengan bank, pembiayaan nya lunas dengan penjualan jaminan. 9. Kesimpulan a. Calon debitur dikenal baik oleh bank dan melihat perkembangan usahnya tidak berlebihan apabila diberikan pembiayaan untuk pengembangan usahnya. b. Usaha dibidang suplier masih memiliki prospek usaha yang baik dan pengelolaan usaha yang dilakukan oleh calon debitur berjalan dengan baik. 10. Rekomendasi Dari hasil analisa pembiayaan yang dilakukan dan mempertimbangkan latar belakang calon debitur serta jaminan yang diberikan, maka rekomendasi dibawah ini masih layak yaitu: a. Pinjaman 1) Plafond 2) Tujuan 3) Jangka waktu 4) Margin 5) Provisi 6) Adminitrasi 7) Jaminan

54 11. Syarat Tambahan Calon debitur tidak diperkenankan memperoleh pinjaman dari pihak manapun tanpa persetujuan bank.