FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

ABSTRAK. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Hasil Belajar

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : Heriadon, T & Manurung, T MARET 2016 Halaman :

HUBUNGAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK DENGANKELANCARAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

Keywords: class management, learning motivation, Integrated IPS lesson

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

Abstract

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

PENGARUH KEGIATAN ORGANISASI SISWA DISEKOLAH (ekstrakurikuler) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 MAKASSAR

ABSTRACT. Keywords: tax refund, fees for acquisition of land and buildings from sell-buy transaction. viii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA, KEMAMPUAN MENYUSUN RPP DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD BERSERTIFIKASI DI UPT DINDIKBUD PETUNGKRIYONO

HUBUNGAN MOTIVASI INTERINSIK DAN EKSTERINSIK DENGAN HASIL RENANG SISWA SMK SWADHIPA NATAR. Jurnal. Oleh. Sutrisno Agus Setiadhi

Nurul Atieka & Rina Kurniawati Program Studi Bimbingan dan Konseling UM Metro

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

ABSTRACT. Keywords: brand image, consumer purchasing intentions. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 PEKANBARU

Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property.

PENGARUH PERMAINAN DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

KORELASI ANTARA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

Rika Anggela. Program Studi Pendidikan Geografi IKIP-PGRI Pontianak Jl. Ampera No.88 Telp. (0561)

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

KORELASI NILAI ULANGAN HARIAN DENGAN NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

ABSTRACT. Keywords: Performance Audit, Performance Accountability

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh IMAM SUBIANTO NAZARUDIN WAHAB TAMBAT USMAN

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 1, Maret

HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA

REVIEW OF INTEREST STUDENT LEARNING AND CORRELATION WITH CITIZENS HOMESTEADER LEARNING OUTCOMES IN BIOLOGY SMP N 38 DISTRICT TEBO, JAMBI

STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU BIOLOGI YANG BELUM SERTIFIKASI DENGAN GURU BIOLOGI YANG SUDAH SERTIFIKASI PADA SMA NEGERI RAYON 01 KABUPATEN PIDIE

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang

PEMBELAJARAN BCCT DAN HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TAMAN BERMAIN LESSON BCCT AND RELATIONSHIP WITH LEARNING MOTIVATION OF GARDEN PARK PLAY

STUDI DESKRIPTIF-KORELATIF KINERJA GURU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SDN GUGUS IV KECAMATAN PRAYA BARAT TAHUN 2017

ABSTRACT. Keywords: Customer satisfaction, service quality. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA PADA MATA PELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DI SMAN 4 BANDA ACEH

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN, DAN PRODUKTIVITAS GURU SMA NEGERI

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH HIGIENE DAN SANITASI PKK FAKULTAS TEKNIK RIWAYATI

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

Keywords :Achievement Training Industry, Prakerin, SMK Gajah Mungkur Wonogiri

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN BAHAN AJAR DAN MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU IPS SMP NEGERI DI KABUPATEN SEMARANG

ABSTRACT. Keywords: Student Perceptions of Teaching and Teacher Professional Competency and Learning Outcomes

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

: KASIH ERLIANA K

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN PEMESINAN TERHADAP PRESTASI CNC KELAS XI SMK NEGERI 1 PURWOREJO

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

ABSTRACT. Key words: Manufacturing budget, Production Financial Control. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh Qomaruddin

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

PENGARUH PENGUASAAN TEKNIK MEMEGANG RAKET TERHADAP MINAT BELAJAR BULU TANGKIS PADA SISWA KELAS VI SDN MENTAOS GUDO JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEPEMIMPINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI KALANGAN SISWA KELAS XII SMK NEGERI I SALATIGA

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui hubungan dinyatakan sebagai suatu koefisien korelasi).

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) FITRIYANI NPM:

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Oleh: Baiti Nur Atika dan Yani Kusmarni 1 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Hubungan Antara Kompetensi Guru Dengan Hasil 2 Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Di SMA Negeri Kota Bandung. Latar belakang penelitian mengenai variabel ini muncul sebagai bentuk ketertarikan penulis terhadap pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015 lalu. Masalah utama yang dibahas pada skripsi ini adalah Apakah ada dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri Kota Bandung?. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis melalui studi korelasional yaitu dengan penelaahan hubungan antara dua variabel, kompetensi guru (X) dengan hasil belajar (Y). Data diperoleh dari penyebaran angket dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru sejarah dan siswa/i SMA Negeri di Kota Bandung yang menjadi sampel. Kemudian data diolah dengan menggunakan rumus pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,377* sedangkan r tabel sebesar 0,361 pada N=30 dengan taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti bahwa nilai rxy lebih besar dari r tabel (-0,377*>0,361). Maka H0 ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa terdapat dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri Kota Bandung. Hanya saja hasil yang ditunjukkannya bernilai negatif yang ditandai dengan tanda (-). Artinya arah hubungannya berlawanan arah atau dapat dikatakan semakin baik kompetensi guru sejarah maka semakin rendah hasil belajar siswa. Kata kunci: kompetensi guru, hasil belajar, studi korelasional ABSTRACT This thesis entitled The Relationship Between Teacher Competence with Learning Outcomes On History Lesson In Bandung Senior High School. Background research on this variable appears as a form of interest the authors of the implementation of the Teacher Competency Test (UKG) 2015 years ago. The main issues discussed in this essay is 'Is there a connection between the competence of teachers to student learning outcomes in the subjects of history in Bandung Senior 1 Penulis merupakan mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah, FPIPS UPI. Yani Kusmarni sebagai Pembimbing I dan Untuk kepentingan akademik dapat menghubungi penulis melalui surel: atikaru301294@gmail.com 23

High School?'. The method used in this thesis is descriptive analysis method through correlational studies is to study the relationship between two variables, the competency of teachers (X) with the learning outcomes (Y). Data were obtained from questionnaires and documentation study. Subjects in this study is a history teacher and student of Senior High School in Bandung into the sample. Then the data is processed by using the Pearson product moment formula. The results showed that from the processing of these data it is concluded that the value of the correlation coefficient (r xy) of -0.377 * while r table at 0,361 at N = 30, with a significance level of 5%. This means that the value is greater than r rxy table (- 0.377 *> 0.361). Then H0 rejected and Ha accepted which states that there is a relationship between the competence of teachers to student learning outcomes in the subjects of history in Bandung Senior High School. Only the results of which showed negative values are marked with a dash (-). That is the direction do the opposite direction, or it can be said better history teacher competence, the lower the students' learning outcomes. Keywords: teacher competence, learning outcomes, correlational study PENDAHULUAN Pentingnya pembelajaran sejarah di sekolah memerlukan komponen belajar yang bertujuan agar terlaksananya sebuah pembelajaran. Salah satu komponen belajar yang terdapat dalam pembelajaran adalah guru. Definisi guru menurut Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Pasal 1 ayat 1). Sebagai salah satu komponen pembelajaran yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar, guru dituntut untuk memiliki keahlian khusus dalam bidangnya. Keahlian khusus tersebut salah satunya terlihat dari kompetensi yang dimilikinya dan sikap profesionalitas guru tersebut. Selain itu karena guru memiliki kaitan erat dengan pengakuan masyarakat atas statusnya sebagai suatu jabatan profesional maka penting untuk diperhatikan perihal jabatannya sebagai guru. Guru dituntut untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru dan sikap profesionalitas yang tinggi. Untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, guru dituntut untuk memiliki kompetensi, yang diantaranya meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi 24

profesional. Keempat kompetensi tersebut selanjutnya akan mempengaruhi output yang dihasilkan. Jika kompetensinya baik, maka output yang dihasilkannya pun akan baik, begitupun sebaliknya. Dalam hal ini output yang dimaksud adalah hasil belajar siswa. Guru yang teruji kompetensinya akan senantiasa menyesuaikan kompetensinya dengan perkembangan kebutuhan pembelajaran untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Melihat realita yang terjadi hari ini, mutu pendidikan di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia cukup kompleks, salah satunya adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan pemetaan pendidikan global, Indonesia menempati peringkat 40 atau terakhir dari 40 negara. Kemudian menurut penelitian literasi sains internasional, Indonesia menempati peringkat 40 dari 42 negara. Hal tersebut mencermikan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Padahal tingkat melek huruf di Indonesia saat ini sudah cukup tinggi, yakni mencapai 94% dan angka buta huruf di Indonesia kini hanya 6% (Suara Pembaruan, 2015). Menyadari peran penting guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah menetapkan kebijakan sertifikasi guru yang diimplementasikan pertama kali tahun 2006, berlandaskan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Permendiknas Nomor 17 Tahun 2007 tentang kualifikasi dan standar kompetensi guru. sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik (UU RI No 14 Tahun 2005 dalam Depdiknas, 2004). Peneliti berasumsi bahwa sertifikasi merupakan sebuah upaya pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menjalankan profesinya. Namun, disini peneliti tidak akan banyak menjelaskan terkait program sertifikasi guru. Karena seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, sertifikasi guru hanya dijadikan asumsi peneliti sebagai 25

pendukung dalam upaya meningkatkan kompetensi guru. Selanjutnya, kompetensi yang dimiliki oleh guru akan berdampak terhadap kinerja guru untuk menambah kualitas pendidikan. Dimana kualitas pendidikan salah satunya dapat dilihat dari prestasi akademik atau hasil belajar siswa. Asumsi dasar peneliti adalah jika guru memiliki kompetensi yang baik, maka siswa pun memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan dapat meningkatkan prestasinya dengan baik. Lebih dari itu, siswa mampu menjadi manusia seutuhnya seperti yang dicita-citakan dalam tujuan pendidikan nasional. Begitupun sebaliknya, rendahnya kompetensi guru akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang menurun. Berdasarkan pemaparan di atas, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, yakni Apakah ada dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri Kota Bandung?. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai besarnya dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah serta dapat memberikan manfaat kepada guru untuk senantiasa mengembangkan kompetensinya, untuk sekolah dalam upaya mengembangkan kualitas guru. METODE PENELITIAN Penelitian ini berupaya mengetahui keterhubungan antara siswa yang didapat pada mata pelajaran sejarah. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan persoalan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma postposivistik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab-akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survey yang memerlukan data statistik (Emzir, 2012, hlm.28). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Metode penelitian korelasi adalah metode 26

yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2014, hlm.313). Penelitian korelasi dipilih untuk memperoleh gambaran bagaimana keterhubungan antara dua variabel dalam penelitian ini. Variabel bebas (independent variabel) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kompetensi Guru (X), sedangkan variabel terikat (dependent variabel) adalah Hasil Belajar Siswa (Y). Penelitian ini dilakukan di beberapa SMA Negeri di Kota Bandung. Kota ini dipilih karena terdapat lebih dari 50% guru sejarah di SMA Negeri Kota Bandung telah memperoleh sertifikasi. Sehingga, cukup menarik untuk diteliti terkait keterhubungan antara dua variabel tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket (kuesioner). Angket (kuesioner) pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kompetensi guru yang ditujukan untuk guru dan siswa dalam bentuk pertanyaan tertulis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: kuesioner (angket) dan studi dokumentasi. Angket ini diberikan kepada sampel sebanyak 30 guru dan 90 siswa baik kelas XI maupun XII dari sampel sekolah yang terpilih di SMA Negeri Kota Bandung. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data kompetensi guru yang didapatkan, kemudian diolah dengan perhitungan korelasi. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut: 27

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Kompetensi Guru Dengan Hasil Belajar Siswa Penilaian Guru Correlations Kompetensi Guru Hasil Belajar Kompetensi Guru Pearson Correlation 1 -,373 * Sig. (2-tailed),042 N 30 30 Pearson Correlation -,373 * 1 Hasil Belajar Sig. (2-tailed),042 N 30 90 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan hasil uji korelasi diatas, diperoleh nilai koefesien korelasi atau r hitung antara sebesar -0,373*. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang rendah atau lemah antara kompetensi guru dengan hasil belajar. Hal tersebut didasarkan pada pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi yang terdapat pada tabel 4.5. Sedangkan arah hubungannya adalah negatif karena nilai r negatif, yang mengartikan bahwa semakin tinggi kompetensi guru maka semakin rendah hasil belajar. Untuk mengetahui signifikansi dengan hasil belajar, maka perlu dibandingkan dengan r tabel dengan taraf kesalahan tertentu. Peneliti mengambil taraf kesalahan 5% dengan N=30 maka nilai r tabel = 0,361. Ternyata nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel yaitu 0,373 > 0,361 dimana jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka H0 ditolak atau Ha diterima. Kekuatan hubungan antara adalah rendah, kemudian bentuk hubungannya linear negatif atau berlawanan arah, dan signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi guru dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri Kota Bandung. Hubungannya adalah negatif atau berlawanan arah, artinya semakin baik kompetensi guru tidak dibarengi dengan hasil belajar siswa 28

yang juga baik bahan cenderung menurun. Selanjutnya, data kompetensi guru dengan hasil belajar, dimana angketnya ditujukan oleh siswa. Data kompetensi guru didapatkan dari pengolahan compute variable datadata berikut ini: sub-variabel pertama adalah kompetensi profesional + kompetensi professional. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Kompetensi Guru Dengan Hasil Belajar Siswa Penilaian Siswa Correlations Kompetensi Guru Hasil Belajar Kompetensi Guru Hasil Belajar Pearson Correlation 1,105 Sig. (2-tailed),324 N 90 90 Pearson Correlation,105 1 Sig. (2-tailed),324 N 90 90 Berdasarkan hasil uji korelasi diatas, diperoleh nilai koefesien korelasi atau r hitung antara sebesar 0,099. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat rendah atau sangat lemah antara. Hal tersebut didasarkan pada pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi yang terdapat pada tabel 4.5. Sedangkan arah hubungannya adalah positif karena nilai r positif, yang mengartikan bahwa semakin tinggi kompetensi guru maka semakin tinggi hasil belajar. Untuk mengetahui signifikansi dengan hasil belajar, maka perlu dibandingkan dengan r tabel dengan taraf kesalahan tertentu. Peneliti mengambil taraf kesalahan 5% dengan N=90 maka nilai r tabel = 0,207. Ternyata nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel yaitu -0,105 < 0,207 dimana jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka H0 diterima atau Ha ditolak. Kekuatan hubungan antara 29

adalah sangat lemah, kemudian bentuk hubungannya positif atau searah, dan tidak signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada dengan hasil belajar pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri Kota Bandung berdasarkan penilaian siswa. Terakhir adalah hasil perhitungan uji korelasi kompetensi guru yang diberikan kepada guru dan siswa dengan hasil belajar. Data kompetensi guru didapatkan dari pengolahan compute variable data-data berikut ini: kompetensi guru yang diberikan untuk guru + kompetensi guru yang diberikan kepada siswa. Hasil perhitungan dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Kompetensi Guru Dengan Hasil Belajar Siswa Kompetensi Guru Hasil Belajar Pearson Correlation Sig. (2- tailed) Correlations Kompete nsi Guru Hasil Belajar 1 -,377 *,040 N 30 30 Pearson Correlation -,377 * 1 Sig. (2- tailed),040 N 30 90 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan hasil uji korelasi diatas, diperoleh nilai koefesien korelasi atau r hitung antara kompetensi guru dengan hasil belajar sebesar -0,377*. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang rendah atau lemah antara kompetensi guru dengan hasil belajar. Hal tersebut didasarkan pada pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi yang terdapat pada tabel 4.5. Sedangkan arah hubungannya adalah negatif karena nilai r negatif yang mengartikan bahwa semakin tinggi kompetensi guru maka semakin rendah hasil belajar. 30

Untuk mengetahui signifikansi dengan hasil belajar, maka perlu dibandingkan dengan r tabel dengan taraf kesalahan tertentu. Peneliti mengambil taraf kesalahan 5% dengan N=30 maka nilai r tabel = 0,361. Ternyata nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel yaitu 0,377* > 0,361 dimana jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka H0 ditolak atau Ha diterima. Kekuatan hubungan antara kompetensi guru dengan hasil belajar adalah lemah, kemudian bentuk hubungannya negatif atau berlawanan arah dan signifikan. Hasil ini adalah hasil akhir dari serangkaian pengolahan data uji korelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri Kota Bandung. Hubungannya adalah negatif yang artinya semakin semakin baik kompetensi guru tidak dibarengi dengan hasil belajar yang juga semakin baik, atau dapat dikatakan hasil belajarnya rendah. Ataupun sebaliknya, semakin tinggi hasil belajar siswa belum tentu menandakan kompetensi yang dimiliki seorang guru sudah baik. SIMPULAN Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dengan hasil belajar baik berdasarkan penilaian guru maupun siswa yang ditunjukkan dengan nilai koefesien korelasi sebesar -0,137 dan 0,123 dan nilai Sig.(2-tailed) > 0,05. Jika ditafsirkan hasil tersebut keduanya menunjukkan tidak ada korelasi antara kompetensi pedagogik dengan hasil belajar. Sedangkan hubungan antara kompetensi profesional berdasarkan penilaian guru nilai koefesien korelasinya sebesar - 0,428* dan Sig.(2-tailed) 0.018 < 0,05, jika ditafsirkan hasil tersebut menunjukkan terdapat hubungan antara kompetensi profesional dengan hasil belajar dan arah hubungannya negatif yang artinya semakin tinggi kompetensi profesional guru maka semakin rendah hasil belajar siswa. Sedangkan berdasaran penilaian siswa nilai koefesien korelasinya sebesar 0,070 dan Sig.(2-tailed) 0,511 > 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan antara kompetensi profesional dengan hasil belajar. Tentunya hal demikian terjadi diantaranya karena kompetensi yang dimiliki guru sangat terbatas dan tidak 31

dimaknai secara baik. Tidak bisa membangkitkan motivasi belajar peserta didik serta membuat iklim belajar yang menyenangkan. Sehingga kompetensi pedagogik tidak memiliki pengaruh atau dampak yang berarti terhadap hasil belajar. Karena faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar terdiri dari berbagai faktor dan bukan hanya dilihat dari kompetensi pedagogik saja, akan tetapi mendapat pengaruh dari dalam diri siswa maupun dari luar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada UU Nomor 14 Tahun 2005 32