HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi oleh perkembangan fisik, kesehatan, karir, dan aktivitas waktu luang.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA BERPERAN GANDA

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA POLISI DI POLRESTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS BANGSA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

Rina Setya Utami F

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan lapangan kerja pada saat ini telah yang di akibatkan oleh

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB II LANDASAN TEORI. memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori ini dinamakan reason action karena

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

//HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP. Naskah Publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Kaliurang KM. 14.5, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. USMANTEK KABUPATEN MAGELANG

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SANTRIWATI PENGURUS ORGANISASI PELAJAR PPMI ASSALAAM (OP3MIA)

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MASYARAKAT MISKIN DI BANTARAN SUNGAI BENGAWAN SOLO JEBRES SURAKARTA.

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL Selamatkan Generasi Bangsa dengan Membentuk Karakter Berbasis Kearifan Lokal

The Psychology of Entrepreneurship

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA ROLE OVERLOAD DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

DEWI KUSUMA WARDHANI F

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN YANG BERORIENTASI PADA PEKERJAAN DENGAN MOTIVASI KERJA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT NASKAH PUBLIKASI

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh: AYU ANGGARWATI F

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ALTRUISME. Naskah Publikasi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam mencapai Drajat Sarjana S1 Psikologi. Disusun Oleh : ANA ARIFA SARI F

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan menggunakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. jauh lebih kecil dan tidak memerlukan modal, padahal mendirikan usaha tersebut

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KESEHATAN NON KEPERAWATAN DI RS. ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL INTERNAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA SISWA SD N TRANGSAN 03 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KARYAWAN PADA CV. ASATEX SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA SMA NEGERI 1 POLANHARJO. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia,

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU ALTRUISTIK PADA SISWA SISWI ANGGOTA PRAMUKA SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BEREMPATI DENGAN KECENDERUNGAN BURN-OUT PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI GROBOGAN

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA (Studi pada Rumah Sakit HIDAYAH Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI SKRIPSI

HUBUNGAN BEHAVIOUR INTENTION TENTANG PERILAKU PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN STATUS KEPESERTAAN DALAM KELUARGA BERENCANA

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISTIK PADA SISWA SMK BINA PATRIA 2 SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif *

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI

PERAN KELUARGA INTI DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan oleh : ANDINA INDRI HARTANI F 100 050 107 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh: ANDINA INDRI HARTANI F 100 050 107 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN ABSTRAKSI Individu yang menjelang pensiun diharapkan dapat mempersiapkan dan menyesuaikan masa pensiunnya. Adapun pilihan untuk mempersiapkan masa pensiun yaitu dengan memiliki intensi berwirausaha. Salah satu faktor yang dapat mewujudkan intensi berwirausaha adalah dukungan sosial. Segala macam bentuk dukungan sosial dapat membantu bertahan terhadap tekanan sosial dengan melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan materi dan penilaian yang positif pada individu atas usaha yang dilakukan. Tujuan penelitian antara lain untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive non random sampling. Subjek penelitian adalah 75 anggota lanud TNI AU Adi Soemarmo Colomadu. Alat pengumpulan data yang digunakan skala dukungan sosial dan skala intensi berwirausaha. Metode analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,668 dengan p = 0,000 (p 0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukunagan dengan intensi berwirausaha. Sumbangan efektif variabel dukungan sosial dengan intensi berwirausaha sebesar 44,6%. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel dukungan sosial mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 66,05 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 62,5 yang berarti variabel dukungan sosial subjek tergolong sedang. Variabel intensi berwirausha diketahui rerata empirik (RE) sebesar 78,91 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 75 yang berarti intensi berwirausaha pada subjek penelitian tergolong sedang. Kesimpulan penelitian menyatakan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha, Hal ini berarti semakin tinggi/positif dukungan sosial maka semakin tinggi intensi berwirausaha, dan sebaliknya semakin rendah/negatif dukungan sosial maka semakin rendah intensi berwirausha. Kata kunci: dukungan sosial, intensi berwirausaha

Latar Belakang Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa anggota lanud Adi Soemarmo yang menjelang pensiun dan bagian dinas personel di pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, mengemukakan bahwa saat ini mereka belum memikirkan untuk berwirausaha, dari anggota yang telah di wawancara mengatakan bahwa mereka belum pernah sama sekali mengukuti pelatihan kewirausahaan yang di adakan kantor, sehingga mereka merasa kurang mampu dan tidak memiliki kemampuan wirausaha, karena kurang atau belum mempunyai berbagai macam informasi mengenai wirausaha, dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa rendahnya intensi berwirausaha pada anggota lanud Adi Soemarmo yang menjelang pensiun terjadi karena kurangnya pengetahuan, informasi, keterampilan dari dukungan sosial baik dukungan dari keluarga maupun lingkungan. Intensi adalah keinginan seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Menurut Ajzen (1988) intensi memberikan petunjuk tentang seberapa kuat keinginan dan upaya seseorang untuk menampilkan suatu perilaku termasuk terhadap perilaku berwirausaha. Tinggi-rendahnya keinginan anggota lanud Adi Soemarmo yang menjelang pensiun untuk berwirausaha dapat dimaknai sebagai tinggi-rendahnya intensi mereka dalam berwirausaha. Menurut Ajzen dan Madden (dalam Smet, 1994) intensi dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, faktor personal yaitu sikap seseorang terhadap realisasi perilaku dalam situasi tertentu. Kedua, norma subyektif merupakan norma-norma sosial yang berpengaruh terhadap individu. Ketiga, adalah efikasi diri, yaitu keyakinan seseorang akan kemampuannya melakukan suatu perilaku. Sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku. Sehubungan dengan intensi berwirausaha ketiga faktor tersebut ikut mempengaruhi. Cobb dkk (dalam Laksono, 2008) norma subyektif berkaitan dengan motif sosial, berhubungan dengan minat atau keinginan individu untuk berwirausaha karena orang lain atau untuk memperoleh penghargaan dari orang lain di lingkungan sekitarnya. Dukungan sosial bisa meningkatkan intensi individu untuk berwirausaha. Dukungan sosial tersebut berupa pemberian hiburan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang akan diterima seseorang dari orang lain atau kelompoknya. Individu membutuhkan dukungan sosial untuk berbagai persoalan yang dihadapinya. Menurut Gottlieb (dalam Smet, 1994) dukungan

sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal atau non verbal. Bantuan nyata yang diberikan karena keakraban dengan seseorang atau didapat karena kehadiran orang lain dapat mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi penerima. Menurut Fusiler (1986) dukungan sosial dapat menimbulkan penyesuaian yang baik dalam perkembangan kepribadian individu. Dukungan sosial memberikan perasaan berguna pada individu karena individu merasa dirinya dicintai dan diterima. Dukungan yang diterima akan memiliki arti bila dukungan itu bermanfaat dan sesuai dengan situasi yang ada. Dari uraiaan di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan intensi berwirausha. Tujuan Penelitian ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial dengan intensi berwirausha. Landasan Teori Intensi berwirausaha Intensi berwirausaha dapat diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha menurut Katz dan Gartner ( Indarti & Rostiani, 2008 ). Seseorang dengan intensi untuk memulai usaha akan memiliki kesiapan dan kemajuan yang lebih baik dalam usaha yang dijalankan dibandingkan seseorang tanpa intensi untuk memulai usaha. Seperti yang dinyatakan oleh Krueger dan Carsrud ( Indarti & Rostiani, 2008 ), intensi telah terbukti menjadi prediktor yang terbaik bagi perilaku kewirausahaan. Oleh karena itu, intensi dapat dijadikan sebagai pendekatan dasar yang masuk akal untuk memahami siapa-siapa yang akan menjadi wirausaha ( Choo dan Wong dalam Indarti & Rostiani, 2008 ). Aspek-aspek Intensi Berwirausaha Menurut Azjen (Azwar, 2000) berdasarkan teori perilaku berencana, intensi merefleksikan keinginan individu untuk mencoba menetapkan perilaku yang merupakan tiga determinan utama yang akan digunakan sebagai aspek untuk mengukur intensi berwirausaha yaitu: 1. Aspek sikap pribadi. Yaitu merupakan dorongan, pikiran dan keinginan untuk melakukan (atau tidak melakukan) wirausaha di pengaruhi oleh keyakinan subjektif dan akibat perilaku wirausaha tersebut. 2. Aspek norma subjektif. Yaitu merupakan dorongan, pikiran, keinginan untuk melakukan (atau tidak melakukan)

wirausaha dipengaruhi norma dalam lingkungan sosial. (berisi pengaruh dan tekanan dari lingkungan sosial). 3. Aspek kontrol perilaku. Yaitu dengan melibatkan dua aspek internal dan eksternal. Aspek internal meliputi : informasi, keterampilan, kemampuan individu untuk melaksanakan perilakunya, sedangkan aspek Dukungan sosial Menurut Jacobson (Pamangsah, 2008) dukungan sosial adalah suatu bentuk tingkah laku yang menumbuhkan perasaan nyaman dan membuat individu percaya bahwa ia dihormati, dihargai, dicintai dan bahwa orang lain bersedia memberikan perhatian dan keamanan. Sedangkan menurut Cooper & Watson (1991) dukungan sosial adalah bantuan yang diperoleh individu secara terusmenerus dari individu lain, kelompok dan masyarakat luas. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Jacobson, Sarason (1990) mendefinisikan dukungan sosial sebagai keberadaan atau tersedianya seseorang yang dapat kita percaya, seseorang yang kita tahu bahwa dia mengerti, menghargai dan mencintai kita. Dalam definisi ini ditegaskan bahwa dukungan sosial merupakan ketersediaan dari lingkungan yang bearti menunjukkan seberapa dalam dukungan sosial yang didapatkan oleh eksternal meliputi hal-hal yang menghalangi individu untuk melakukan kegiatan, seperti ketergantungan individu pada orang lain. Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa proses dalam pengukuran intensi berwirausaha seseorang melalui tiga aspek yaitu sikap pribadi, norma subjektif, kontrol perilaku. seseorang tergantung pada seberapa banyak lingkungan memberikan dukungan. Sarason (1990) lebih jauh lagi mengatakan bahwa dukungan sosial selalu mencakup 2 hal penting, yaitu persepsi bahwa ada sejumlah orang yang dapat diandalkan oleh individu pada saat ia membutuhkan bantuan dan derajat kepuasan akan dukungan yang diterima berkaitan dengan persepsi individu bahwa kebutuhannya terpenuhi. Cobb menekankan orientasi subjektif yang memperlihatkan bahwa dukungan sosial itu terdiri atas informasi yang menuntun orang meyakini bahwa ia diurus dan disayangi. Safarino mengusulkan definisi operasional, yang mengikuti orientasi bahwa dukungan sosial mengacu pada kesenangan yang dirasakan, penghargaan akan kepedulian, atau membantu orang menerima dari orang-orang atau

kelompok-kelompok lain ( Smet, 1994). Dari beberapa definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial memiliki pengertian sebagai suatu bentuk perilaku seseorang yang dapat menumbuhkan perasaan nyaman dan membuat individu percaya bahwa ia dihormati, dihargai, dicintai, dan bahwa orang lain baik individu, kelompok maupun masyarakat luas bersedia memberikan perhatian dan keamanan kepada individu yang bersangkutan. Aspek-aspek Dukungan Sosial Aspek dukungan sosial menurut Houas dalam Smet (1994) dukungan sosial dan setiap aspek mempunyai ciri-ciri tertentu. Aspekaspek itu adalah: a. Aspek Emosional, aspek ini melibatkan kelekatan, jaminan, dan keinginan untuk percaya pada orang lain sehingga ia menjadi yakin bahwa orang lain tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang padanya. b. Aspek informatif, meliputi pemberian informasi untuk mengatasi masalah pribadi, terdiri atas pemberian nasehat, penghargaan dan keterangan lain yang dibutuhkan. c. Aspek instrumental, aspek ini meliputi penyedian sarana untuk mempermudah menolong orang lain, meliputi peralatan, uang, perlengkapan, dan sarana pendukung yang lain termasuk di dalamnya memberikan peluang waktu. d. Aspek penilaian, terdiri atas peran sosial yang meliputi umpan balik, perbandingan sosial dan afirmasi(persetujuan) Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan intensi berwirausha. Artinya semakin tinggi dukungan sosial maka intensi berwirausaha akan semakin tinggi pula. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial maka intensi berwirausaha akan semakin rendah pula. METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Variabel bebas: dukungan sosial Variabel tergantung: intensi berwirausaha Definisi Operasional 1. Intensi berwirausaha Intensi berwirausaha adalah niat yang ada pada diri seseorang untuk membuka usaha barang maupun jasa dengan kemampuan yang dimiliki dan berani menghadapi resiko atas

usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Tingkat intensi berwirausaha diungkap melalui skala intensi berwirausaha yang berdasarkan aspek-aspek intensi berwirausaha dari Ajzen (dalam Azwar, 2000) yaitu: sikap pribadi, norma subjektif, kontrol perilaku. 2. Dukungan sosial Dukungan Sosial adalah suatu bentuk perilaku seseorang yang dapat menumbuhkan perasaan nyaman dan membuat individu percaya bahwa ia dihormati, dihargai, dicintai, dan bahwa orang lain baik individu, kelompok maupun masyarakat luas bersedia memberikan perhatian dan keamanan kepada individu yang bersangkutan. Dukungan sosial ini akan diungkap menggunakan skala dukungan sosial. Berdasarkan aspekaspek dari dukungan sosial dari Houas dalam Smet (1994) yaitu: emosional, informatif, instrumental, dan penilaian. Subjek Penelitian Subjek penelitian 75 anggota Lanud Adi Soemarmo Colomadu. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive non random sampling berdasarkan ciri-ciri akan pensiun 1 3 tahun kedepan dan belum memiliki pengalaman berwirausaha. Alat Pengumpul Data Peneliti menggunakan dua skala yaitu skala Dukungan sosial dan skala intensi berwirausaha. Metode Analisis Data Adapun tehnik analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah analisis Product Moment. Hasil Analisis Data Perhitungan untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis product moment Pearson. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar = 0,668; p = 0,000 ( p < 0,01 ). Hasil ini menunjukan hasil korelasi positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan intense berwirausaha, dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa variabel dukungan sosial dapat dijadikan sebagai prediktor ( variabel bebas ) untuk mengukur intensi berwirausaha seseorang. Semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi pula intense berwirausaha pada subjek penelitian ( anggota lanud yang menjelang pensiun ). Sedangkan semakin rendah dukungan sosial maka semakin rendah pula intensi berwirausaha pada subjek penelitian ( anggota lanud yang menjelang pensiun). Nilai koefisien determinant (r square) sebesar 0,446 menunjukan bahwa dukungan sosial memberikan

sumbangan terhadap intensi berwirausaha sebesar 44,6% sisanya 55,4% disumbangkan oleh faktorfaktor lain yang diluar variabel dukungan sosial. Berdasarkan hasil penelitian diketahui variabel dukungan sosial diperoleh rerata empirik (RE) = 66,05 dan rerata hipotetik (RH) = 62,5 yang berarti variabel dukungan sosial subjek tergolong sedang. Variabel intensi berwirausaha diperoleh rerata empirik (RE) = 78,91 dan rerata hipotetik (RH) = 75 yang berarti variabel intensi berwirausaha subjek tergolong sedang. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan menyatakan ada hubungan positif yang sangat singnifikan antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha. Hal ini berarti variabel dukungan sosial dapat digunakan sebagai prediktor (variabel bebas) untuk mengukur atau memprediksikan variabel intensi berwirausaha. Semakin tinggi (positif) dukungan sosial maka semakin tinggi intensi berwirausaha, begitu sebaliknya semakin rendah (negatif) dukungan sosial maka semakin rendah intensi berwirausaha. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian dari Fadhilah (2011) ada korelasi yang signifikan antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha pada mahasiswa. Begitu pula penelitian dari Laksono (2008), ditemukan ada korelasi yang signifikan antara dukungan sosial dengan intensi berhenti merokok pada mahasiswa. Kristiansen (Indarti dan Rostiana,2008) menyebut bahwa faktor lingkungan seperti hubungan sosial, infrastruktur fisik dan institusional serta faktor budaya dapat mempengaruhi intensi kewirausahaan. Indarti (2004) menyebutkan Faktorfaktor penentu intensi berwirausaha diantaranya yaitu, 1) faktor kepribadian: kebutuhan akan prestasi dan efikasi diri; 2) faktor lingkungan, yang dilihat pada tiga elemen kontekstual: akses pada modal, informasi dan jaringan sosial. 3) faktor demografis: jender, umur, latar belakang pendidikan dan pengalaman bekerja. Kesimpulan 1. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan intensi berwirausaha. 2. dukungan sosial subjek tergolong sedang. Intensi berwirausaha pada subjek penelitian tergolong sedang. 3. Sumbangan efektif variabel persepsi terhadap kualitas produk terhadap keputusan membeli sebesar 44,6%.

Saran Guna meningkatkan kualitas penelitian lebih lanjut khususnya yang berkaitan dengan dukungan sosial dan intensi berwirausaha, peneliti lain diharapkan menyempurnakan hasil penelitian ini dengan cara menambah variabel-variabel lain yang belum diungkap ataupun memperluas ruang lingkup penelitian. Daftar Pustaka Ajzen, C. 1988. Attitude Personality and Behavior. Great Britania: Open University Press Milton Keynes. Azwar,S.2000. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka pelajar Cooper C.L & Watson, M. (1991). Cancer and stress: Psychological, Biological, and coping studies. New York: Willey Fhadilah. 2011. Hubungan antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan intensi berwirausaha pada peserta program mahasiswa wirausaha 2010 di Universitas Sebelas Maret. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Kedokteran UNS Ganster, D.C., Fullier, M.R. and Mayes, B.T.1986. Role of Social Support in the Experience of Stress at Work. Journal of Applied Psychology, 71, 102, 110. Indarti dan Rostiani,R. 2008. Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4, Oktober 2008 Laksono, W.T. 2008. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Intensi Berhenti Merokok pada Mahasiswa. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS Pamangsah, A. 2008. Hubungan antara Manajemen Waktu dan Dukungan Sosial dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa yang telah menikah. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS Sarason, I dan Sarason, B.R. 1990. Social Support Theory Research and Aplicatian. Boston: Matinus Hijhott Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT. Grasindo