SASARAN PENERAPAN SISTEM MUTU PAD A KEGIATAN DISAIN RINCI IRADIA TOR ISG 500

dokumen-dokumen yang mirip
JAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN

KAJI ULANG SISTEM MUTU PRPN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (SML) DALAM SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI UNTUK KESELAMATAN INSTALASI NUKLIR

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Sistem manajemen mutu Persyaratan

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN DI IEBE

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

KETENTUAN KESELAMATAN DEKOMISIONG REAKTOR NUKLIR 1

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi atau proyek. Pada proyek konstruksi TQM terdiri dari standart operating

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

2. PERSYARATAN UNTUK PENGKAJIAN KESELAMATAN DALAM PROSES PERIJINAN REAKTOR RISET

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

Training and consulting services. Pendahuluan Quality Systems: s Strategy for the future ISO 9001:2015

PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. PRAKATA...iii-vi. DAFTAR ISI...vii-xiv. DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penelitian.

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong, ABSTRAK ABSTRACT

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

ISO 1001 By: Ryan Torinaga

PENDEKATAN ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN (TRAINING NEEDS ASSESSMENT) PADA BADAN PENGAWAS PEMANFAATAN TEKNOLOGI NUKLIR

SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF DENGAN KENDARAAN DARAT

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

MIA APRIANTHY ( )

PELUANG DAN TANTANGAN BATAN SEBAGAI ORGANISASI PENDUKUNG TEKNIS DI BIDANG PROTEKSI RADIASI

PENGEMBANGAN SILABUS PELATIHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS PROTEKSI RADIASI BIDANG MEDIS

BAB III SOLUSI BISNIS

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BASIC DESIGN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI PABRIK YELLOW CAKE DARI URANIUM HASIL SAMPING PABRIK ASAM FOSFAT

Widyanuklida, Vol. 14 No. 1, November 2014: ISSN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Menjadi Institusi yang Excellent

FORMAT DAN ISI LAPORAN PENILAIAN KESELAMATAN BERKALA KONDISI TERKINI STRUKTUR, SISTEM, DAN KOMPONEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

Standart Operating Procedure

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi

PENINGKATAN PELAYANAN KESELAMATAN KERJA DI PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI

ABSTRAK. Kata kunci : sistem informasi, Teknologi Informasi, perencanaan strategi IT. iii Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN

KAJIAN PROTEKSI RADIASI DALAM PENGOPERASIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) BERDASARKAN NS-G-2.7

Disusunoleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring

PENYIAPAN SDM UNTUK PLTN PERTAMA DI INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 07/Ka-BAPETEN/V-99 TENTANG JAMINAN KUALITAS INSTALASI NUKLIR

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

Teknik Informatika S1

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI LINGKUNGAN DI PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR TAHUN 2011

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG NUKLIR

Disusun oleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

Manajemen Teknik Lingkungan. Sistem Manajemen Mutu

2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten

KAJIAN PERPANJANGAN UMUR OPERASI REAKTOR RISET DI INDONESIA

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Ruang Lingkup Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir meliputi:

IMPLEMENTASI JAMINAN MUTU DI RSG GAS*)

Transkripsi:

/ Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuk/ir PRPN-BATAN, 30 November 2010 SASARAN PENERAPAN SISTEM MUTU PAD A KEGIATAN DISAIN RINCI IRADIA TOR ISG 500 Reinhard Pardede PRPN - SATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Lt. 2, Serpong, Tangerang, Santen, 15310, Telp. (021) 7560896, Faks. (021) 7560928. Email: reinhard@batan.go.id ABSTRAK. SASARAN PENERAPAN SISTEM MUTU PADA KEGIATAN DISAIN RINCI IRADIA TOR ISG 500. Saat ini sedang diselesaikan aktivitas inovasi teknologi berupa kegiatan penyelesain disain rinci Iradiator ISG 500 setelah selesainya tahap disain dasar. Kegunaan Iradiator ISG 500 ini adalah untuk pengawet Hasil Pertanian. Pada kegiatan disain rinci direncanakan kegiatan Quality System berbasis ISO 9001: 2008 klausul-7, yaitu Realisasi Produk-disain. Juga, karena berhubungan dengan penggunaan bahan radioaktif CoBO pada iradiator maka diperlukan perizinan Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) sehingga perlu kepatuhan pada esensi dokumen IAEA GSR 3: 2006. Kegiatan disain rinci dilakukan oleh tim PRPN (Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir) yang meliputi: Sistem Instrumentasi & Kendali; Elektro Mekanik; Keselamatan Radiasi & Dosimetri; Struktur Sipil; Jaminan Mutu dan Tekno Ekonomi. Inovasi perlu dilakukan untuk mencapai keekonomiannya. Adapun kriteria-kriteria kinerja tim perekayasaan tersebut ada/ah Fokus pada Pengguna dan Pasar. Sasaran dapat dicapai dengan audit mutu internal, monitoring dan surveilensn. Namun oleh karena kegiatan sistem mutu pada disain rinci pada Iradiator ISG 500 in belum selesai maka yang disajikan da/am maka/ah ini hanya/ah membahas apaapa yang akan disasar saja berdasarkan ISO 9001: 2008 dan IAEA GSR 3: 2006. Dengan diterapkannya Sistem Mutu pada pada tahap disain rinci maka diharapkan hasil yang memuaskan pada saat konstruksi, komisioning maupun operasi insta/asi irradiator ISG 500. Kata Kunci: Disain dasar, Iradiator ISG 500, Inovasi, Fokus pada pengguna dan Pasar ABSTRACT. QUALITY SYSTEM TARGET ON A DETAIL DESIGN ACTIVITY IRADIATOR ISG 500. Currently, an engineering team of Nuclear Equipment Engineering Center PRPN has been beening technology innovation detail design of Irradiator ISG 500, then enter continuing to a constraction phase. A schedule detail design still being not finish yet. The installation of Irradiator ISG 500 will be used to preservate the result of agricultural product in Indonesia. It is known as an export commodity and row material for food. However, its quality need some improvements in order to meet internal and foreign consumer standard. To enhance a quality system in detail design phase has already used ISO 9001: 2008 on clausul-7: Product Realization-design. It also needs a radioactive regulation Bapeten Indonesian Nuclear Energy Surveillance Agency) compliance with IAEA GS-R 3: 2006 as we!!. Scope of activity design is Instrumentation & Control system; Mechanica/- Electrical; Radiation and Safety & Dosimetri; Civil Structured; Quality Assurance and Technoeconomic. Technology Innovating be applied to achieved economics throught Costumer and Market Focused. Gamma irradiation of Irradiator ISG 500 can be used to improve hygienic quality in terms of technological as well as economical aspects. Technology innovation fit with the state of the arts right now. Asessment should be done base not only internal audit but also monitoring and surveillance as well. By application of a Quality System on detail design activity hopefully to enhance quality on detail design, construction, more over irradiator operation. Keywords: Detail Design, Irradiator ISG 500, Innovation, Costumer and Market Focus - 280 -

PRPN - BA TAN. 30 November 2010 1. PENDAHULUAN Sehubungan dengan seringnya ditemukan pembusukan yang lebih awal pada bahan mentah makanan terutama produk hasil pertanian. maka diperlukan adanya peralatan untuk mengawetkan produk hasil pertanian tersebut. Pembusukan produk pertanian seperti itu sangat merugikan petani sehingga merendahkan daya saingnya terhadap negara lain. Sehingga diperlukan peralatan pengawet hasil pertanian berupa Iradiator ISG 500. Saat ini sedang diselesaikan aktivitas inovasi teknologi berupa kegiatan penyelesain disain rinci (detail design) Iradiator ISG 500. Sampai makalah ini dibuat, kegiatan disain rinci tersebut belum selesai. Untuk mempertinggi mutu aktifitas perekayasaan Iradiator ISG 500 ini diterapkan Quality System berbasis ISO 9001: 2008 khususnya klausul-7: Realisasi Prod ukdisain. Oleh karena berhubungan dengan penggunaan bahan radioaktif maka berhubungan pula dengan regulator Bapeten sehingga diperlukan kepatuhan kepada esensi dokumen IAEA GSR 3: 2006!1J.Adapun akreditasi personal operasi Iradiator adalah dokumen (2] IAEA Safety Series No. 107: Radiation Safety of Gamma and Electron Irradiation Facilities. Wina: 1992. Tujuan penetapan sasaran pad a penerapan sistem mutu adalah seperti yang tercantum pad a Gambar 1. Kedudukan penetapan sasaran pada siklus peningkatan mutu berkelanjutan. 2. METODOLOGI DAN TAT A-CARA Pada gambar terlampir terlihat bahwa sasaran mutu memang seharusnya ditetapkan sejak awal. Langkah selanjutnya pada aliran kerja adalah menguji apakah sasaran mutu dapat diperoleh melalui penyelenggaraan penilaian mandiri, self-assessment, pengendalian ketidak-sesuaian, tindak-pencegahan dan kaji-ulang. Selanjutnya adalah diperolehnya peningkatan mutu melalui aktifitas manajer dengan memanfaatkan biaya dan sumber daya yang dimiliki. Selanjutnya apabila perlu dilakukan revisi sampai akhirnya dapat diketahui apakah sasaran telah diperoleh hasilnya, kalau tidak diproses lagi seperti aliran awal. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembikikinan dokumen disain rinci belum selesai dilakukan. Hasil aktifitas perekayasaan ini adalah diperolehnya dokumen spesifikasi, bill of quantity dan gambar cetak biru. Kegiatan dimulai dengan pengambilan input disain untuk diproses oleh sumber daya manusia perekeyasaan untuk menjadi output disain dasar yang bersifat inovasi teknologi sesuai state of the arts fokus pada pengguna dan pasar (marketing). Input disain pada aktifitas perekayasaan Iradiator ISG 500 ini adalah pemenuhan persyaratan untuk struktur, sistem dan komponen Iradiator ISG 500. persyaratan disain (Design Requirement) untuk membuat disain dasar Iradiator ISG 500 ini adalah: persyaratan kinerja seperti kapasitas, rating, dan sistem, out-put Iradiator ISG 500. Persyaratan pencegahan terhadap api dan proteksi. Persyaratan lay-out dan dan penyusunan. persyaratan keamanan untuk mencegah personal terluka, termasuk bahaya radiasi, pembatasan penggunaan bahan yang berbahaya. jalan keluar dari tempat yang tertutup, dan pentanahan sistem listrik. Persyaratan personal dan pembatasan, termasuk jumlah personal yang disediakan pada saat operasi, pemeliharaan, pengetesan dan inspeksi serta kualifikasinya. Pertimbangan ergonomik (faktor manusia), seperti interface antara manusia dan mesin. Pembatasan penyinaran radiasi untuk pekerja pabrik dan juga publik. Persyaratan operasional normal dan darurat. Kemampuan akses, pemeliharaan, perbaikan dan persyaratan inspeksi in-service untuk plant. Persyaratan lain untuk mencegah resiko yang membahayakan kesehatan dan kemananan publik. Termasuk persyaratan transportasi, seperti pembatasan ukuran dan berat pada pengiriman. Persyaratan penanganan, penyimpanan, pembersihan dan pengangkutan. Proses disain pad a disain rinci ini direncanakan dalam jadwal satu tahun. Dilakukan oleh sumber daya manusia- perekayasaan sesuai struktur organisasi Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - PRPN (ditambah nara sumber dari satuan kerja lain) yang memiliki keahlian meliputi Kelompok Proses dan Utilitas; Kelompok Elektromekanik; Kelompok - 281 -

Proseding Pertemuan f1miah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 30 November 2010 instrumentasi dan Kendali; Kelompok Sipil dan Struktur; Kelompok Keselamatan Radiasi; Kelompok Jaminan Mutu dan Tekno Ekonomi. Direncanakan dengan menggunakan dokumen prosedur sistem mutu yang terdiri dari: 1. Prosedur Audit Mutu Internal; 2. Prosedur Pengendalian Dokumen; 3. Prosedur Pengendalian Rekaman; 4. Prosedur Pengendalian Produk yang tidak sesuai; 5. Prosedur Penomoran; 6. Prosedur Tindak Perbaikan; dan 7. Prosedur Tindak Pencegahan, dan prosedur lain seperti: Kalkulasi; Analisa keselamatan dan Analisa Disain; Cek-ulang disain; Model disain, pemakaian dan pengecekan-ulang; Kontrol perubahan disain; Verifikasi disain; Validasi disain; Perencanaan disain; Input disain; Kontrol dan sumber data disain; Kontrol konfigurasi; Standar gambar. Pada output disain dengan status disain dasar adalah terdiri dari spesifikasi teknis dan amandemennya; Gambar disain; Evaluasi keselamatan; Kalkulasi disain dan rekaman hasil pengecekan/kalkulasinya; Permintaan pengesahan perubahan disain; Laporan disain; Verifikasi disain dan laporan validator; Deskripsi sistem; Analisa teknis, Evaluasi hasil audit, surveillance, dan monitoring. Standar manajemen yang diterapkan adalah item ISO 9001 :2008[3] terhadap aktifitas kegiatan disain rinci yang berhubungan dengan Pada saat proses disain terhadap tim perancang disampaikan kriteria-kriteria [4] penilaian kinerja tim adalah: 1. Kepemimpinan (Leadership) tim perekayasaan ; 2. Perencanaan Strategis (Strategic Planning) (Rencana Kerja; Perencanaan Konsep, Rencana Umum, Rencana Kontijensi; Rencana Pemasangan); 3. Fokus pada pengguna dan Pasar (Costumer and Market Focus) ; 4. Pengukuran, Analisis dan Mananajemen Pengetahuan (Measurement Analysis and Knowledge Management) ; 5. Fokus Sumber Daya Manusia (Workforce Focus) ; dan 6. Manajemen Proses (Process Management ) sampai diperolehnya hasil (result). Dengan keutamaan Fokus pada pengguna dan Pasar: Yaitu penilaian tentang bagaimana tim proyek berhasil mengidentifikasi dan menetapkan persyaratan, kebutuhan dan harapan pengguna produk. Bagaimana disain produk yang diharapkan oleh pengguna. Bagaimana tim berhasil menggali umpan balik termasuk keluhan-keluhan pengguna. Realisasi produk disain adalah merupakan bagian dari pendekatan proses pad a 8 prinsip manajemen mutu ISO 9001: 2008, di samping perencanaan sistem manajemen mutu, perbaikan berkelanjutan, pengendalian produk catat, tindak koreksi dan tindak perbaikan. Sedangkan 8 prinsip manajemen Mutu tersebut adalah: 1. Fokus Pelanggan; 2. Kepemimpinan: 3. Pelibatan semua pekerja; 4. Pendekatan Proses; 5. Pendekatan Sistem pad a Manajemen; 6. Perbaikan Berkesinambungan; 7. Pendekatan fakta untuk membuat keputusan; 8. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan. Pengendalian realisasi produk disain juga meliputi pengendalian perubahan proses adalah untuk efisiensi, untuk memastikan bahwa pengendalian realisasi prod uk bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Pengendalian realisasi produk hendaknya diidentifikasi, direkam, dievaluasi, ditinjau dan dikendalikan untuk memahami pengaruh pad a proses lain serta kebutuhan harapan pelanggan. Perubahan apapun dalam proses pelaksanaan proyek akan mempengaruhi karakteristik hasil pekerjaan proyek. Secara luas, pada ISO 9001 :2008 ada penambahan cacatan yang menjelaskan "pemantauan persepsi pelanggan dapat meliputi perolehan masukan dari sumbernya, misalnya: survey kepuasan pelanggan, data pelanggan pada pengiriman produk, survey opini pengguna, analisis kerugian bisnis, compliment, klaim garansi. Lingkungan (/SO 14001: 2000) adalah merupakan bagian yang terintegrasi dari ISO 9001 :2008, dengan demikian apabila produk disain telah tersertifikasi ISO 9001: 2008 maka ada kepatuhan terhadap masalah lingkungan yang bersih (clean environment) untuk memenuhi persyaratan AMDHAL (Analisa mengenai dampak lingkungan). Kelengkapan dokumen output disain rinci adalah merupakan penilaian yaitu Gambar Kerja, Spesifikasi[5j dan Bill of Quantity (Daftar Jumlah Item). Gambar kerja meliputi: Gambar Konsep disain atau detail disain, termasuk diagram alir, diagram blok dan rangkaian listrik, draf gambar teknis lainnya). Sedangkan spesifikasi meliputi : Spesifikasi disain, spesifikasi komponen, spesifikasi material dan spesifikasi proses. Sedangkan Bill Quantity meliputi daftar komponen, daftar material, alokasi ekuipmen. IAEA GS-R-3 meliputi 25 kriteria yaitu 1. Introduksi; 2. Sistem manajemen; 3. Tanggungjawab manajemen; 4. Sumber-daya manajemen; 5. Persyaratan umum; 6. Budaya keselamatan; 7. Pemeringkatan penerapan persyaratan sistem manajemen; 8. Dokumentasi - 282 -

PRPN - BATAN, 30 November 2010 sistem manajemen; 9. Komitmen manajemen; 10. Kepuasan stakeholder; 11. Kebijakan organisasi; 12. Perencanaan; 13. Tanggung-jawab dan wewenang untuk sistem manajemen; 14. Penyediaan sumber daya; 15. Sumber daya manusia; 16. Infrastruktur dan lingkungan kerja; 17. Pengembangan proses; 18. Manajemen proses; 19. Proses sistem manajemen umum meliputi kendali dokumen; kendali prod uk; kendali rekaman; pengadaan; komunikasi; pengelolaan perubahan organisasi; 20. Pemantauan dan pengukuran; 21. Penilaian diri; 22. Penilaian independen; 23. Kaji-ulang sistem manajemen; 24. Ketidak-sesuaian dan tindakperbaikan dan, pencegahan; 25. Perbaikan. Elemen utama pada GSR 3 ini adalah 6. Budaya keselamatan. Audit dilakukan berdasarkan audit mutu internal yang ada di PRPN. Sedangkan datadata monitoring dapat diambil dari dokumen-dokumen hasil pertemuan (rapat regular), dari dokumen memorandum of understanding (MoU) berupa catatan pertemuan dengan pihak eksternal (calon pelanggan). Sedangkan surveilens dapat dilakukan dengan melakukan penelitian lapangan secara langsung terhadap produk ataupun bahan-bahan. Realisasi produk disain rinci Iradiator akan berbeda jika sudah memasuki tahap konstruksi karena lokasi geografis membedakan financing (pembiayaan), tingkat kesulitan, kebutuhan dan penyediaan sumber daya manusia yang berpengalaman teknologi nuklir. Tingkat kontaminasi permukaan yang terjadi melebihi (untuk a) 10-4 IlCi/Cm2 akan mengakibatkan bahaya radiasi interna. Kontaminasi zat-zat radioaktif di daerah kerja dapat disebabkan oleh gagalnya sistem ventilasi. Pada instalasi iradiator ini kemungkinan terkena radiasi adalah cukup besar, namun akan bisa terhindarkan apabila diterapkan prinsip kehati-hatian yang tinggi. Kegagalan disain rinci pada instalasi iradiator bisa mengakibatkan dampak buruk unjuk kerja iradiasi pada sa at dioperasikan. Hal tersebut jelas akan mempengaruhi keselamatan. 4. KESIMPULAN 1. Sasaran akhir yang akan diperoleh penerapan Sistem Mutu ISO 9001: 2008 adalah "kepuasan pelanggan". Tidak ada saluran komunikasi yang tersumbat adalah keutamaan dalam proses kerja sejak awal. 2. Untuk tahap disain rinci sebetulnya diperlukan tenaga konsultan dari luar yaitu personal yang berpengalaman dan lebih menguasai market. Termasuk kemungkinan mitra strategis yang mengusai masalah prokurmen berdasarkan katalog yang paling mutakhir untuk item yang akan dipasang pada saat konstruksi. Ini perlu karena tujuan utama hasil disain ini adalah beroperasinya instalasi nuklir Iradiator ISG 500 yang aman dan ekonomis. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Diucapkan terima kasih pada seluruh tim perancang irradiator ISG 500 yang dinaungi oleh Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir. 6. RUJUKAN 1. IAEA Safety Requirements No. GS-R-3 The Management System For Facilities And Activities Safety Requirement, Vienna:(2006) 2. IAEA Safety Series No. 107: Radiation Safety of Gamma and Electron Irradiation Facilities. Vienna ( 1992). 3. International Standard ISO 9001: 2008, Quality Management Systems Requirement, IAF (International Accreditation Forum), Geneva: (2008). 4. Baldrige National Quality Program, Criteria for Performance Exellent - Business and Non-profit, (2008). 5. Technical Report Series, No. 275: Bid Invitation Specification for Nuclear Power Plants, IAEA, (1987). - 283 -

PRPN-BATAN, 30 November 2010 7. LAMPIRAN Kedudukan penetapan sasaran pada siklus peningkatan mutu berkelanjutan Kaji-ulang dan revisi sasaran, strategi, rencana dan tujuan Keputusan Manajer untuk menentukan pilihan dan menetapkan : perintah untuk mengambil keputusan, manajer? mempunyai pemahaman yang jelas utk menentukan prioritas, biaya, laba dan sumber daya serta pengaruhnya pada sasaran, strategi, rencana dan tujuan. Usulan peningkatan dari pihak luar Tidak - 284 -