14 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2011 sampai bulan Februari 2012 dengan interval waktu pengambilan sampel 1 bulan. Penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Lokasi penelitian seperti pada Gambar berikut. Gambar 4. Lokasi penelitian 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat tulis, daftar pertanyaan (kuisioner), dan alat dokumentasi (kamera digital). Bahan yang digunakan adalah ikan kembung lelaki. 3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara dengan pemilik kapal. Data wawancara yang diambil meliputi data banyaknya hasil tangkapan yang didapatkan pada saat musim puncak dan musim paceklik, biaya operasional per trip, harga ikan saat musim
15 puncak dan paceklik, dan daerah penangkapan ikan kembung lelaki saat musim puncak dan pacekik. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari kantor TPI Labuan 1, TPI Labuan 2, TPI Labuan 3, dan kantor UPT (Unit Pelaksana Teknis) Labuan, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang merupakan data berkala (time series) tahun 2001-2002, 2004, 2006, 2010-2011 serta data upaya penangkapan (effort) berdasarkan hasil tangkapan untuk alat tangkap jaring rampus, dan purse seine, data hasil tangkapan ikan per tahun, dan data harga ikan. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian dilakukan dengan metode survei yang mencakup observasi dan wawancara. Metode observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran umum objek yang diteliti dilihat dari segi aspek ekonomi ikan kembung lelaki seperti harga ikan, biaya operasional maupun pendapatan nelayan. Metode wawancara dilakukan untuk memperdalam informasi mengenai aspek ekonomi ikan kembung lelaki yang dikaji. Teknik wawancara dilakukan terhadap responden dengan menggunakan media kuisioner antara lain untuk mengetahui rata-rata produksi hasil tangkapan per trip, rata-rata biaya operasional penangkapan per trip, rata-rata pendapatan per trip, jumlah trip selama 1 tahun, dan musim serta daerah penangkapan ikan kembung lelaki. Data dan informasi yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk diketahui pola musiman ikan kembung lelaki serta mendapatkan gambaran bioekonomi dan status pemanfaatan sumberdaya ikan kembung lelaki di PPP Labuan, Banten. 3.4.1. Metode pengambilan contoh Contoh merupakan sebagian anggota dari populasi sesungguhnya. Pengambilan contoh adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil contoh secara benar dari suatu populasi sehingga dapat mewakili populasi sebenarnya. Responden utama yang dipilih saat wawancara adalah pemilik kapal purse seine dan jaring rampus di PPP Labuan, Banten. Pemilihan responden didasarkan pada pengetahuan mengenai biaya tetap dan biaya tidak tetap. Pengambilan contoh
16 dilakukan secara purposive sampling yaitu pengambilan contoh dengan sengaja memilih contoh didasarkan pada lokasi yang seimbang dari populasi. Alat tangkap yang diamati adalah alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan kembung lelaki yaitu purse seine dan jaring rampus. Dua jenis alat tangkap tersebut kemudian dilakukan standarisasi terlebih dahulu ke dalam satuan baku yang mempunyai nilai FPI (Fish Power Index) lebih besar atau sama dengan satu. 3.4.2. Analisis Data 3.4.2.1.Matriks sebaran, ukuran panjang dan tingkat kematangan gonad Tabel matriks digunakan untuk mengetahui ukuran tangkap ikan kembung lelaki selama bulan Maret sampai Oktober beserta daerah penangkapannya. Daerah penangkapan diplotkan sesuai dengan bulan terjadinya penangkapan untuk masingmasing daerah penangkapan. Langkah-langkah untuk penentuan ukuran panjang ikan ialah sebagai berikut 1. Selang kelas panjang ikan ditentukan oleh peneliti terdahulu. 2. Plotkan jenis kelamin ikan (jantan dan betina) dimasing-masing selang kelas panjang pada bulan yang merupakan bulan terjadinya penangkapan ikan kembung lelaki. 3. Penentuan persentase tingkat kematangan gonad dilakukan setelah ikan dianalisis gonadnya oleh peneliti terdahulu, selanjutnya dihitung banyaknya persentase masing-masing TKG pada setiap bulan penangkapannya dengan membagi banyaknya TKG n dengan jumlah total dari TKG 1, 2, 3, 4, dan 5 disetiap bulan. 3.4.2.2. Catch per unit effort (CPUE) Menurut Gordon (1954) besarnya hasil tangkapan nelayan bergantung pada jenis alat tangkap yang digunakan dan besarnya ketersediaan sumberdaya perikanan yang ada. Analisis CPUE (catch per unit effort) perlu dihitung dari masing-masing alat tangkap dengan rumus sebagai berikut:
17 CPUE = Keterangan: CPUE = Catch Per Unit Effort (kg/trip) Y t = hasil tangkapan per tahun (kg) = jumlah upaya penangkapan per tahun (trip) f t 3.4.2.3. Analisis pola musim penangkapan ikan Analisis pola musiman ikan kembung lelaki di sekitar perairan Selat Sunda digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan operasi penangkapan ikan. Indeks musim penangkapan dihitung dengan menggunakan data catch per unit effort (CPUE) dari data bulanan ikan kembung lelaki. Data bulanan diurutkan dari tahun 2001 sampai tahun 2011, setelah itu dihitung dengan metode rata-rata bergerak (moving average). Menurut Dajan (1986), rumus untuk mendapatkan nilai indeks musim penangkapan (IMP) adalah sebagai berikut: Menyusun deret CPUE i bulan Januari 2001 sampai Desember 2011 ni = CPUEi (1) i = 1, 2, 3,..., 96 n i = CPUE urutan ke-i Menyusun rata-rata bergerak CPUE selama 12 bulan (RG) RGi =.(2) Rg i = Rata-rata bergerak 12 bulan urutan ke-i CPUE i = CPUE urutan ke-i i = 1, 2, 3,..., 96 j = 7, 8, 9,..., 91 Menyusun rata-rata bergerak CPUE terpusat (RGP) RGPI =..(3)
18 Rasio rata-rata bulan (Rb) Rbi = (4) Rb i = rasio rata-rata bulan ke-i CPUE i = CPUE urutan ke-i i =1, 2, 3,..., 96 Menyusun nilai rata-rata dalam suatu matriks berukuran i x j yang disusun setiap bulannya, dimulai dari bulan Juli. Menghitung nilai total rasio rata-rata tiap bulan, menghitung total rasio rata-rata secara keseluruhan, dan menghitung indeks musim penangkapan. Rasio rata-rata untuk bulan ke-i (RRB i ) RRBi = (5) RRB i = Rata-rata RB ij untuk bulan ke-i RB ij = Rasio rata-rata bulanan dalam matriks ukuran i x j i = 1, 2, 3,..., 12 j = 1, 2, 3,..., n JRRB =..(6) Jumlah rasio rata-rata bulanan (JRRB) JRRB i = Jumlah rasio rata-rata bulan RRB i = Rata-rata RB ij untuk bulan ke-i i = 1, 2, 3,..., 12 Menghitung faktor koreksi : FK =.(7) FK = Nilai faktor koreksi JRRB = Jumlah rasio rata-rata bulanan
19 Indeks musim penangkapan IMPI = RRBi x FK (8) IMP i = Indeks musim penangkapan bulan ke-i RBB i = Rasio rata-rata untuk bulanan ke-i i = 1, 2, 3,..., 12 Kriteria Indeks Musim Penangkapan (IMP) : IMP < 50 % = Musim paceklik IMP 50%<IMP<100% = Bukan musim penangkapan IMP>100% = Musim penangkapan 3.4.2.4. Model Hilborn dan Walter (1992) Sala satu model surplus produksi ialah model Hilborn dan Walter (1992). Model ini dapat memberikan dugaan masing-masing untuk parameter fungsi produksi surplus r, q, dan K dari tiga koefisien regresi. Persamaannya sebagai berikut: B t+1 = B t + rb t ( )- C t Prosedur model Walter-Hilborn adalah sebagai berikut: C t = qx t f t, Jika B t = Maka diperoleh : = Persamaan dasar model produksi surplus dapat diformulasikan kembali sebagai berikut: ( ) - CPUE t f t Pindahkan kesisi kiri dan mengalikan persamaan dengan sehingga diperoleh persamaan: 1 = r + + + f t
20 Persamaan di atas diregresikan dengan laju perubahan biomassa sebagai peubah tidak bebas dan upaya penangkapan sebagai peubah bebas. Persamaan regresinya menjadi: Y t = α + βx 1t + γx 2t +ε t Dimana: Yt = 1 X 1t = X 2t = f t α = r β = γ = q 3.4.3. Konsepsi dan batasan 1. Analisis bioekonomi merupakan analisis terpadu dari aspek biologi dan ekonomi dalam upaya pemanfaatan sumberdaya secara lestari. Analisis ini berdasarkan dinamika pertumbuhan populasi ikan kembung lelaki yang dikaitkan dengan upaya mencapai keuntungan maksimum dengan model Hilborn dan Walter (1992). 2. Upaya pemanfaatan sumberdaya ikan kembung lelaki yang dilakukan para nelayan yang mendaratkan ikannya di PPP Labuan, Banten. 3. Harga ikan kembung lelaki adalah harga persaingan oleh para nelayan yang ada di PPP Labuan, Banten. 4. Pengelolaan Maximum Suistainable Yield adalah tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan kembung lelaki pada saat effort MSY (E MSY ). 5. Pengelolaan Maximum Economic Suistainable Yield adalah tingkatan pemanfaatan sumberdaya ikan kembung lelaki pada saat effort MEY (E MEY ). 6. Pengelolaan open access adalah tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan kembung lelaki pada rente ekonomi sama dengan nol. 3.4.4. Analisis model bioekonomi Model bioekonomi merupakan salah satu cara pendekatan yang paling mudah dan sederhana untuk mengetahui MSY, EMSY, EMEY, MEY, dan EOA.
21 Berikut merupakan tabel perhitungan hasil tangkapan (h), upaya penangkapan (E), dan keuntungan (π) dari berbagai kondisi rezim pengelolaan. Tabel 1. Rumus perhitungan pengelolaan ikan kembung lelaki model statis (Fauzi 2010). MSY MEY OA H ( ) ( ) ( ) E ( ) ( ) π (p* hmsy)-(c*emsy) (p* hmey)-(c *EMEY) (p* hoa)-(c *EOA) Untuk menghitung persamaan di atas maka diperlukan data-data berikut : p = Price (harga, Rp/kg) c = Average cost (biaya, Rp/upaya) TR = Total revenue (penerimaan usaha, Rp/tahun) TC = Total cost (biaya usaha, Rp/tahun) E = Effort (upaya penangkapan)